Keuntungan :
- Modal kecil : pembisnis sering kali ingin mendirikan bisnis usaha patungan dikarenakan
modal yang dikeluarkan relatif kecil. Suatu usaha yang seharusnya membutuhkan modal
Kerugian :
- Berbagi keuntungan dengan mitra : jelas bahwa modal untuk mendirikan bisnis
diperoleh dengan hasil patungan, maka pada saat telah memperoleh keuntungan
pembisnis harus membagi keuntungan sesuai dengan kesepakatan awal. Oleh karena
itu sebelum mendirikan bisnis, harus membicarakan perjanjian awal mengenai
pembagian keuntungan agar tidak terjadi konflik.
Contoh : apabila The Shiro Kiiro Company dan 2 perusahaan domestik Brazil sudah
memperoleh keuntungan yang banyak, maka harus membagi keuntungan tersebut
secara adil dan sesuai dengan kesepakatan awal. Apabila salah satu perusahaan
melanggar kesepakatan awal tersebut dapat menyebabkan konflik hingga keluar
mitra.
- Resiko perselisihan / ketidakcocokan individu : ketika masuk kedunia bisnis akan
sangat terlihat karakter individu tersebut dalam bekerja sama. Karena bisnis tak
selalu langsung diatas, masa awal merintis adalah waktu yang sangat penuh dengan
tantangan. Sifat tidak enakan akan menghancurkan bisnis secara perlahan.
Contoh : apabila terjadi ketidakcocokan individu antar The Shiro Kiiro Company
dengan 2 perusahaan domestik Brazil, akan terjadi kehancuran dalam bisnis seperti
ketidakcocokan kebijakan ketenagakerjaan yang memberatkan perusahaan Brazil.
- Mundur ditengah jalan : bisnis patungan akan lebih mudah limbung ketika ada salah
satu pemodal yang mundur. Hal ini sangat mengganggu perputaran bisnis yang
sedang dijalankan
Contoh : Perusahaan The Shiro Kiiro Company memilih mundur ditengah jalan
dikarenakan masalah internal perusahaan The Shiro Kiiro Company.
4. Kontrak manajemen
Keuntungan:
Kekurangan:
5. Waralaba
Keuntungan
Brand yang sudah dikenal oleh masyarakat akan lebih mudah untuk menjual produk
yang dijual sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran yang begitu besar,
karena akan lebih mudah bagi pembisnis untuk menjangkau konsumen baru.
Jika dibandingkan dengan membangun bisnis dari awal, hal ini tentu akan sangat
menguntungkan. Belum lagi jika brand sudah cukup terkenal, konsumen akan datang
dengan sendirinya.
Contoh : Brand mesin penggiling kopi dari The Shiro Kiiro Company sudah terkenal
dikalangan masyarakat Brazil sehingga apabila ada pembisnis asal Brazil yang ingin
melakukan franchise akan mudah untuk menjual produk dari The Shiro Kiiro Company.
Saat menjalankan bisnis franchise, segala sesuatu yang diperlukan untuk membuat produk
hingga menjual produk pasti sudah diatur oleh manajemen. Kerja sama dengan berbagai
bisnis untuk supply bahan baku produk hingga strategi marketing akan diberikan untuk
mendukung bisnis franchise.
Contoh : Pembisnis Brazil yang melakukan bisnis franchise dengan The Shiro Kiiro Company
tidak perlu mencari supplier bahan baku dan strategi marketing karena The Shiro Kiiro
Company sudah memiliki supplier dan strategi tersendiri.
Kerugian
Pemilik brand atau franchisor tentu memiliki kendali penuh terhadap bisnis yang dimiliki,
begitu juga terhadap franchise. Jika suatu saat pembisnis ingin melakukan sebuah inovasi
atau perubahan terhadap produk, kecil kemungkinannya hal ini bisa terjadi. Biasanya
pemilik brand memiliki ketentuan tersendiri terhadap produk yang tidak bisa diubah.
Contoh : Pembisnis franchise asal Brazil tidak dapat menentukan sendiri ide perubahan atas
bisnis franchisenya meskipun hasilnya dapat memajukan bisnis franchise tersebut karena
The Shiro Kiiro Company memegang kendali penuh dan memiliki standar tersendiri.
Dalam bisnis franchise, karena banyaknya mitra, jika ada satu hal buruk yang mengenai
reputasi mitra franchise lain, hal tersebut akan berimbas ke bisnis lain. Karena brand yang
digunakan sama, hal ini berpengaruh cukup besar. Selain itu, hal ini juga bisa saja
menurunkan omzet bisnis.
Contoh : Pembisnis franchise asal Brazil melakukan tindakan yang kurang mengenakan
terhadap konsumen sehingga suara konsumen pun dapat mempengaruhi konsumen lain
dan dapat berimbas pada bisnis franchise lain.
- Fee Franchisor
- Pembagian Keuntungan
Selain biaya kemitraan yang harus dibayarkan pembisnis terhadap pemilik brand, pembisnis
juga harus membayarkan sebagian dari keuntungan yang telah didapatkan dari bisnis yang
dijalankan. Hal ini tentu cukup merugikan, karena kehilangan beberapa persen dari total
keuntungan yang diperoleh. Namun, tidak semua pemilik brand franchise menerapkan
sistem bagi untung ini.
Contoh : The Shiro Kiiro Company menerapkan kepada usaha franchisenya untuk membayar
30% keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha franchise yang dijalankan.
6. Manufaktur kontrak
Keuntungan:
Kekurangan:
7. Aliansi strategis
Keuntungan: Terutama difokuskan pada pegabungan sumber daya untuk dapat berkompetisi di
bisnis yang baru. Aliansi biasanya muncul ketika perusahaan mempunyai sumber daya yang
mampu member nilai agar dapat masuk ke bisnis baru.
Kekurangan: Dalam kelemahan strategi aliansi ini berkaitan dengan masalah kepemimpinan,
kontribusi dengan rekan aliansi, pengawasan kontribusi, dan strategi dalam bisnis. Aliansi dapat
berhasil apabila di dalam bekerja sama mempunyai tujuan untuk pemenuhan sumber daya
memperoleh akses terhadap aset dan kemampuan yang tidak dimiliki perusahaan atau
pembagian biaya dan risiko secara umum. Biasanya aliansi didesain sebagai hubungan jangka
pendek, karena aliansi dianggap sebagai bentuk strategi yang lemah apabila diterapkan untuk
jangka panjang.