Anda di halaman 1dari 22

Disusun oleh:

Jessica Wiraatmaja – 1752011

Clarissa - 1652102

Kevin Hsujaya – 1752

Wilfred Purnama - 1752


1. IKLIM BISNIS DI BRAZIL

Brazil memiliki ekonomi terbesar kedelapan menurut nominal GDP di dunia, dan
terbesar ketujuh menurut purchasing power parity.

Ekonomi Brazil dikarakterisasikan oleh ekonomi berorientasi ke dalam dan pasar


bebas secara moderat. Ekonomi Brazil adalah yang terbesar di Amerika Latin dan
terbesar kedua di hemisfer barat. Pada 2012 Forbes menyatakan bahwa Brasil
adalah negara dengan jumlah miliuner terbesar ke-5 di dunia

Brazil adalah anggota organisasi ekonomi diverse, seperti Mercosur, Unasul, G8+5,
G20, WTO, dan Cairns Group.

BISNIS DI BRAZIL

RISIKO BISNIS DI BRAZIL

Sebagian besar risiko di Brazil berasal dari campur tangan politik dalam
perekonomian melalui berbagai langkah-langkah kejutan makro seperti
perpajakan atas investasi, kebijakan moneter yang terkait dengan nilai tukar asing.
Bahasa

Bahasa resmi Brasil adalah bahasa Portugis yang dituturkan oleh hampir seluruh
penduduknya, hal ini sangat berbeda dengan negara-negara Amerika Selatan
lainnya yang menggunakan bahasa Spanyol. Bahasa Portugis merupakan satu-
satunya bahasa yang diajarkan di sekolah dan digunakan dalam pemerintahan
serta media. Bahasa lain yang digunakan adalah berbagai bahasa penduduk asli
Brasil serta bahasa para imigran seperti bahasa Inggris, Jerman, Italia, Jepang, dan
Korea.

Jika The Shiro Kiiro Company ingin membuka bisnis di Brazil Shiro Kiiro Company
harus memahami bahasa utama yang digunakan di Brazil adalah bahasa Portugis
sehingga pimpinan beserta karyawan harus mengerti cabang di sana harus bisa
berbahasa Portugis. Tujuannya untuk memudahkan komunikasi dan membuat
bisnis lancar. Serta saat akan membuat perjanjian bisnis dengan berbagai pilihan
proses produksi di luar negeri negosisator atau pimpinan harus bisa berbahasa
Portugis, atau setidaknya membawa translater agar kelancaran komunikasi dan
bisnis internasional berjalan lancar.

Agama

Agama mayoritas di Brazil adalah Katolik Roma. 74% penduduk Brasil menganut
agama Katolik Roma, sedangkan 15,4% menganut Protestan dan terus
berkembang.

Makna estetika di Brazil

1. Warna

Warna yang disukai di Brazil adalah warna hijau, warna hijau melambangkan
warna kebahagiaan di Brazil. Maka pebisnis dapat menggunakan warna hijau
untuk membuat suasana bahagia saat melakukan kesepakatan bisnis.
Pebisnal harus menghindari warna kedukaan di Brazil saat berbisnal yaitu ungu,
agar pebisnal tidak disangka mengundang kedukaan pada bisnis ini.

2. 7 PROSES PRODUKSI DI LUAR NEGERI:

1. Anak perusahaan yang dimiliki secara


keseluruhan

KEUNTUNGAN:

✓ Sebagai pemilik tunggal, pendapatan apa pun dari bisnis dapat


dimanfaatkan oleh pemilik dengan cara apa pun yang dianggapnya sesuai.
Contohnya:
Jika Shiro Kiiro Company mendirikan anak perusahaan dengan kepemilikan
keseluruhan sepenuhnya ia dapat membuat kontrol keuangan
sepenuhnya. Ia dapat memutarkan uangnya untuk bisnis lain/cabang lain
yang dianggapnya menguntungkan dengan pendapatan dari anak
perusahaan di Brazil ini.
✓ Pemilik membuat keputusan bisnis
Satu orang membuat keputusan bisnis untuk perusahaan. Ini berarti
bahwa tidak perlu formalitas sejati, rapat tahunan pemilik / pemegang
saham untuk memutuskan kebijakan, strategi, dll. Pemilik membuat semua
keputusan itu. Ada juga keuntungan pajak sederhana untuk kepemilikan
perseorangan.
Contohnya:
Keputusan bisnis akan dipegang oleh pemilik The Shiro Kiiro Company
tanpa harus ada rapat pemegang saham, dsb. Misalnya keputusan untuk
menambah pasokan besi baja lempengan untuk bahan baku pembuat
mesin penggiling kopi. Pemilik dapat langusng memesan dan membelinya
dengan pertimabngan-pertimbangan yang ia miliki seperti prospek
peningkatan penjualan dan keuntungan jika menambah biaya produksi
tersebut, dan tidak melibatkan pihak lain.
✓ Kepemilikan perseorangan memungkinkan dokumen dan formalitas
minimum. Ada beberapa formalitas hukum yang diperlukan untuk
memulai atau mengoperasikan bisnis. Tidak ada persyaratan untuk
pertemuan formal, membuat catatan, atau menyimpan catatan yang luas,
dll.
Contoh:

The Shiro Kiiro Company tidak perlu menyiapkan perjanjian, membayar


notaris untuk kesepakatan dalam bisnis dengan partner, karena ia
menjalankan anak perusahaannya dengan kepemilikan seluruhnya.

✓ Kemudahan "mulai"
Contoh:
The Shiro Kiiro Company ingin membuka cabang anak perushaan
kepemilikan secara keseluruhan di Brazil, The Shiro Kiiro Company tinggal
langsung mendirikannya tanpa harus berdiskusi dan menunggu
persetujuan pihal lain atau sekutu bisnisnya.

KERUGIAN
• Tanggung jawab pribadi yang tidak terbatas untuk kewajiban dan hutang
perusahaan.
Artinya gugatan bisnis yang diajukan terhadap bisnis dapat dengan mudah
membahayakan asset.
Contoh:
Pada anak perusahaan kepemilikan penuh kerugian akan ditanggung oleh
pemilik sepenuhnya. Jika The Shiro Kiiro Company memilih cara ini, The
Shiro Kiiro Company harus menanggung sendiri akibatnya jika suatu saat
ada kerugian , dan dapat menarik seluruh ahrga pribadi miliknya dari mulai
asset rumah, mobil, hingga cabang perusahaan lainnya dapat disita.
• Kepemilikan tunggal juga memiliki durasi terbatas. Bisnis dibubarkan
ketika pemiliknya meninggal, meninggalkan bisnisnya, menjadi bangkrut.
Ini adalah cerita yang sama jika pemilik menjual bisnis kepada orang lain,
atau sekelompok orang. Seringkali dengan kepemilikan perseorangan,
tidak ada pengaturan tertulis untuk pengalihan kepemilikan.
Contoh:
Jika The Shiro Kiiro Company mendirikan anak perusahaan kepemilikan
sepenuhnya di Brazil, kepemilkannya terbatas jika pemilik suatu saat
meninggal bisnis akan dibubarkan. Serta kurangnya perarturan tertulis
untuk mengalihkan kepemilikan menjadi kerugian dari bisnis anak
perusahaan dengan kepemilikan sepenuhnya.

• Sulit meningkatkan modal perusahaan karena hanya berasal dari modal


perseorangan.
Investor umumnya enggan untuk berinvestasi dalam kepemilikan
perseorangan karena paparan kewajiban dan berkurangnya rasa
legitimasi.
Contoh:
Jika The Shiro Kiiro Company memilih cara ini, ia akan sulit
mengembangkan bisnisnya atau memperbesar produksinya karen amodal
yang terbatas yang hanya berasal dari pemilik. Sementara investor
cenderung denggan berinvestasi karena kurangnya kejelasan hukum dan
pembagian keuntungan.

• Kepemilikan perseorangan tidak dapat dengan mudah mengambil mitra


tanpa harus melalui proses peraturan yang luas dan pengajuan
Contoh:
Jika The Shiro Kiiro Company memilih cara ini untuk memasuki pasar Brazil.
Suatu saat jika ia berubah pikiran ingin menjadi milik patungan atau
beraliansi akan sulit untuk mengubah proses hukum dan pengajuannya.
2. Usaha patungan

KEUNTUNGAN :

- Modal kecil :
Pembisnis sering kali ingin mendirikan bisnis usaha patungan dikarenakan
modal yang dikeluarkan relatif kecil. Suatu usaha yang seharusnya
membutuhkan modal besar menjadi lebih ringan karena dipikul bersama.
Contoh : Perusahaan The Shiro Kiiro Company melakukan usaha patungan
dengan 2 perusahaan domestik Brazil. Agar perusahaan dapat berjalan,
masing-masing perusahaan harus memasang modalnya dan The Shiro Kiiro
Company harus menanam modal minimal 40%.

- Tanggungan kerugian menjadi kecil :


Apabila suatu saat bisnis mengalami masa penurunan, maka kerugian yang
terjadi dapat ditanggung bersama dan solusinya bisa dipikirkan secara
bersama.
Contoh : Apabila The Shiro Kiiro Company dan 2 perusahaan domestik
Brazil sedang mengalami penurunan penjualan, maka kerugian dapat
ditanggung bersama, sehingga kerugian menjadi lebih kecil dibandingkan
jika The Shiro Kiiro Company membangun usaha sendiri dengan modal
sendiri dan selanjutnya solusinya dapat dibicarakan bersama-sama.

- Memperkuat skill :
Idealnya adalah para pemilik modal ini juga memiliki skill yang saling
menyokong dan memperkuat bisnis. Sehingga perusahaan gabungan
tersebut bisa memiliki banyak skill dari masing-masing perusahaan
patungan.
Contoh : Karyawan The Shiro Kiiro Company dan karyawan 2 perusahaan
domestik Brazil saling membantu dalam melakukan pekerjaannya sehingga
dapat mencapai tujuan perusahaan.
Contoh lainnya adalah jika The Shiro Kiiro Company mengalami kesulitan
dalam berbagai kebiasaan orang Brazil, baik mengenai budaya, peraturan
hukum, atau segi public relation 2 perusahaan lainnya dapat membantu
permasalahan tersebut dengan skill (kemampuan) yang mereka miliki,
misalnya kemampuan negosiasi dengan orang pajak, dsb.

KERUGIAN :

- Berbagi keuntungan dengan mitra :


Jelas bahwa modal untuk mendirikan bisnis diperoleh dengan hasil
patungan, maka pada saat telah memperoleh keuntungan pembisnis harus
membagi keuntungan sesuai dengan kesepakatan awal. Oleh karena itu
sebelum mendirikan bisnis, harus membicarakan perjanjian awal
mengenai pembagian keuntungan agar tidak terjadi konflik.
Contoh : Apabila The Shiro Kiiro Company dan 2 perusahaan domestik
Brazil sudah memperoleh keuntungan yang banyak, maka harus membagi
keuntungan tersebut secara adil dan sesuai dengan kesepakatan awal.
Apabila salah satu perusahaan melanggar kesepakatan awal tersebut
dapat menyebabkan konflik hingga keluar mitra.

- Resiko perselisihan / ketidakcocokan individu :


Ketika masuk ke dunia bisnis akan sangat terlihat karakter individu
tersebut dalam bekerja sama. Karena bisnis tak selalu langsung diatas,
masa awal merintis adalah waktu yang sangat penuh dengan tantangan.
Sifat tidak enakan akan menghancurkan bisnis secara perlahan.
Contoh : Apabila terjadi ketidakcocokan individu antar The Shiro Kiiro
Company dengan 2 perusahaan domestik Brazil, akan terjadi kehancuran
dalam bisnis seperti ketidakcocokan kebijakan ketenagakerjaan yang
memberatkan perusahaan Brazil.
- Mundur ditengah jalan :
Bisnis patungan akan lebih mudah limbung ketika ada salah satu pemodal
yang mundur. Hal ini sangat mengganggu perputaran bisnis yang sedang
dijalankan.
Contoh : Jika salah satu dari 2 perusahaan asal Brazil tersebut mundur dari
usaha patungan ini karena alasan tertentu. Maka kelangsungan bisnis
usaha patungan ini dapat terancam. Sehingga bisnis ini dapat dengan
mudah selesai dan kemungkinan Perusahaan The Shiro Kiiro Company juga
harus menanggung kerugian atas namgrutnya usaha patungan ini.

3. Kontrol dengan kepemilikan minoritas


Kepemilikan minoritas (minority interest) adalah semua pemegang saham
yang memiliki saham gabungan kurang dari setengah dari total saham yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Bahkan, dalam banyak kasus,
kepemilikan gabungan pemegang saham minoritas jauh di bawah
setengah. Pemegang saham minoritas dalam keadaan normal sulit
memiliki pengaruh nyata pada kebijakan perusahaan.

KEUNTUNGAN:
✓ Kepemilkan minoritas membuat perusahaan tidak usah sulit mengurus
berbagai teknis di tempat atau berbagai strategi perusahaan
Contohnya:
Jika Shiro Kiiro Company memutuskan hanya memiliki kontrol kepemilkan
atas saham minoritas ia tidak perlu memikirkan masalah teknis di lapangan
dengan konsumen di Brazil, tidak perlu memikirkan masalah estetika dan
strategi keputusan penting di perusahan tersebut.
✓ Kepemilikan minoritas juga membuat perusahaan tidak perlu bersusah
payah namun tetap mendapatkan keuntungan dari saham minoritasnya
yang biasanya di bawah 40%.
Contoh:
Jika The Shiro Kiiro Company memilih cara ini maka ia tetap mendapatkan
keuntungan sesuai dnegan saham minoritasnya di bawah 40% walaupun ia
tidak bersusah-susah dalam menjalankan bisnisnya.

KERUGIAN

➢ Tidak memilki wewenang atas keputusan penting di perusahaan


Contoh:
Jika The Shiro Kiiro Company memilih cara ini ia tidak memilki wewenang
untuk menentukan startegi perusahaan nantinya. ia tidak bisa menerapkan
strategi yang dianggapnya baik pada perusahaan tersebut nanti.
➢ Hanya memperoleh keuntungan kecil
Contoh:
Jika The Shiro Kiiro Company memilih cara ini, ia akan mendapatkan
keuntungan yang hanya kecil. Hal ini tentu meningkatkan opportunity cost
yang ia pertaruhkan, seharusnya ia bisa mendapatkan keuntungan lebih
besar jika tidak memilih cara ini.

4. Kontrak manajemen

KEUNTUNGAN:

- Memfokuskan sumber daya perusahaan pada bidang keahliannya


contohnya seperti Manajemen Hotel tingkat Accord yang disewa oleh
beberapa hotel untuk memberikan manajemen bagi hotel tersebut.
Contoh:
Jika The Shiro Kiiro Company memilih kontrak manajemen, ia
memberitahukan tata cara manajemen pembuatan mesin penggiling kopi
tersebut artinya pda bidang keahlian khusus pembuatan mesin penggiling
biji kopi.
- Keterpaparan finansial yang minim.
Contoh:
Jika The Shiro Kiiro Company memilih cara kontrak manajemen ia tidak
perlu memikirkan masalah finansial, keuangan, sumber dana, biaya
pemasaran, dsb.

KERUGIAN:

- Tingkat kembalian terbatas pada kontrak


Contoh:
Jika The Shiro Kiiro Company memilih cara ini, ia hanya akan memperoleh
keuntungan sedikit dibanding jika ia terjun sendiri untuk membangun
perusahan tersebut di Brazil.

- Dapat pula secara tidak sengaja mentransfer pengetahuan dan teknik


mengenai kepemilikan kepada pihak yang dikontrak.
Contoh:
Jika The Shiro Kiiro Company memilih cara ini, ia dapat saja tidak sengaja
memberitahukan rahasia perusahaan dalam membuat mesin penggiling
kopi tersebut, hal ini sangat berbahaya bagi kelangsungan perusahaan.

5. Waralaba

KEUNTUNGAN: (bagi pihak The Shiro Kiiro Company selaku franchisor)

- Kendali Penuh Oleh Franchisor


Pemilik brand atau franchisor tentu memiliki kendali penuh terhadap bisnis yang
dimiliki, begitu juga terhadap franchise. Jika suatu saat pembisnis ingin
melakukan sebuah inovasi atau perubahan terhadap produk, kecil
kemungkinannya hal ini bisa terjadi. Biasanya pemilik brand memiliki ketentuan
tersendiri terhadap produk yang tidak bisa diubah.
Contoh : The Shiro Kiiro Company memegang kendali penuh dan memiliki
standar tersendiri, pembisnis franchise asal Brazil tidak dapat menentukan
sendiri perubahan atas bisnis franchisenya meskipun hasilnya dapat memajukan
bisnis franchise tersebut

- Brand Sudah Dikenal Masyarakat akan memperkuat franchise

Brand yang sudah dikenal oleh masyarakat akan lebih mudah untuk menjual
produk yang dijual sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran yang
begitu besar, karena akan lebih mudah bagi pembisnis untuk menjangkau
konsumen baru.

Jika dibandingkan dengan membangun bisnis dari awal, hal ini tentu akan sangat
menguntungkan. Belum lagi jika brand sudah cukup terkenal, konsumen akan
datang dengan sendirinya.

Contoh : Brand mesin penggiling kopi dari The Shiro Kiiro Company harus
terkenal dikalangan masyarakat Brazil sehingga apabila ada pembisnis asal Brazil
yang ingin melakukan franchise akan mudah untuk menjual produk dari The
Shiro Kiiro Company.

- Supplier Tunggal Bahan Baku Produk

Saat menjalankan bisnis, pembisnis akan mencari supplier bahan baku dengan
harga terjangkau dan kualitas yang baik. Namun, apabila menjalankan
bisnis franchise, pembisnis tidak bisa mencari supplier sendiri karena perusahaan
telah menentukan supplier saat perjanjian kontrak usaha. Sehingga, franchisor
dapat mengambil keuntungan dari suplier satu-satunya ini
Contoh : The Shiro Kiiro Company menentukan supplier. Walaupun pebisnis
franchise asal Brazil menemukan supplier yang lebih baik dibandingkan supplier
yang sudah ada, maka hal tersebut tidak akan diterima dari The Shiro Kiiro
Company karena pembisnis franchise sudah terikat perjanjian bisnis usaha
termasuk permasalahan supplier.

- Fee Franchisor

Pemilik brand umumnya akan menerapkan sistem fee kepada mitra usahanya.
Biasanya mitra yang berminat untuk membuka franchise harus membayar biaya
kemitraan awal kepada pemilik brand. Lalu, akan ada biaya lain yang harus
dibayarkan untuk digunakan sebagai pelatihan, atau dukungan. Biaya yang
dikeluarkan juga tidaklah kecil untuk membuka usaha franchise.
Contoh : Pembisnis franchise asal Brazil yang akan melakukan bisnis franchise
harus membayar biaya-biaya yang harus dibayarkan kepada The Shiro Kiiro
Company sebelum membuka usaha franchise.

- Pembagian Keuntungan

The Shiro Kiiro Company menerima bayaran dari franchisee dan juga menerima
sebagian dari keuntungan yang telah didapatkan dari bisnis yang dijalankan.
Namun, tidak semua pemilik brand franchise menerapkan sistem bagi untung ini.
Contoh : The Shiro Kiiro Company menerapkan kepada usaha franchisenya untuk
membayar 30% keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha franchise yang
dijalankan.
✓ Memanfaatkan jaringan yang ada untuk ekspansi dan perluasan usaha
dengan lebih cepat, mudah dan murah jika dibandingkan pertumbuhan
secara organik.

Contoh: jika perusahaan The Shiro Kiiro Company melakukan franchise The
Shiro Kiiro Company dapat memanfaatkan jaringan perusahaan lain di
Brazil (franchisee) untuk membuat proses produksi di laur negri tanpa
harus mengeluarkan banyak usaha atau untuk melakukan penetrasi pasar
ke pasar Brazil. Jaringan perusahaan franchisee akan sangat membantu
dalam informasi, data pasar, berbagai kebiasaan, regulasi yang harus
dipahami oleh perusahaan baru di Brazil.

✓ Memperkuat brand awareness merek perusahaan.

Dengan melakukan franchise The Shiro Kiiro Company dapat memperlebar


bendera perusahaan lebih banyak ke banyak franchisee sehingga nama
perusahaan The Shiro Kiiro Company akan semakin dikenal sehingga pasar
dan masyarakat Brazil.

✓ Menggunakan modal orang lain untuk mengembangkan usaha dan


memperluas cakupan layanan.

The Shiro Kiiro Company tidak perlu mengeluarkan banyak modal. Karena
modal franchise berasal dari franchisee yang ingin membeli franchise
kepada The Shiro Kiiro Company.

✓ Teknik untuk mempercepat waktu penetrasi pasar dan penguasaan pasar.

The Shiro Kiiro Company dapat lebih mudah melakukan penetrasi pasar
dengan cepat dengan melakukan franchise karena cabang akan cenderung
banyak.
✓ Mengurangi risiko usaha sekaligus membagi keuntungan dengan orang
yang membeli waralaba.
✓ Meningkatkan omzet dan putaran bisnis dari pewaralaba (franchisor).
✓ Mempermudah dalam proses pengaturan, manajemen dan pengawasan
karena masing-masing cabang memiliki manajemen sendiri dan diawasi
oleh terwaralaba (franchisee).
✓ Meningkatkan daya tawar pemilik waralaba terhadap sumber pendanaan
atau modal (contoh: bank).

KERUGIAN : (bagi pihak franchisor)

- Manajemen Bisnis harus Sudah Terbentuk

The Shiro Kiiro Company harus sudah memiliki Manajemen bisnis yang sudah
terbentuk bagi franchisee. Ia harus sduah memiliki brand yang kuat dan berbagai
keunggulan lainnya agar menarik bagi franchisee.

Contoh : Pembisnis asal Brazil ingin melakukan bisnis franchise dengan The Shiro
Kiiro Company, maka pembisnis tersebut tidak perlu memikirkan ide-ide bisnis
dan sistem bisnis karena ide-ide bisnis, brand, dan sistem bisnis melainkan The
Shiro Kiiro Company sudah teruji di pangsa pasar Brazil dan dapat langsung
dijalankan.

- Franchisor harus menjalin kerjasama dengan Partner

Saat menjalankan bisnis franchise, segala sesuatu yang diperlukan untuk


membuat produk hingga menjual produk pasti sudah diatur oleh manajemen.
Kerja sama dengan berbagai bisnis untuk supply bahan baku produk hingga
strategi marketing akan diberikan untuk mendukung bisnis franchise.
Contoh : Pembisnis Brazil yang melakukan bisnis franchise dengan The Shiro Kiiro
Company tidak perlu mencari supplier bahan baku dan strategi marketing karena
The Shiro Kiiro Company harus sudah memiliki supplier dan strategi tersendiri.

- Franchisor harus memberikan Dukungan Kuat


Franchisors atau pemegang lisensi franchise biasanya akan memberikan
pelatihan khusus kepada mitra yang akan bergabung sebelum beroperasi.
Pelatihan yang dilakukan biasanya mengenai keuangan, marketing, hingga
operasional bisnis. The Shiiro Kiiro Company harus memberikan pelatihan
kepada para franchisee nya.
Contoh : Pembisnis franchise Brazil yang akan melakukan franchise akan
diberikan pelatihan atau masukan-masuk sebelum menjalankan bisnis.

- Reputasi Bisnis Mudah Terpengaruh

Dalam bisnis franchise, karena banyaknya mitra, jika ada satu hal buruk yang
mengenai reputasi mitra franchise lain, hal tersebut akan berimbas ke bisnis lain.
Karena brand yang digunakan sama, hal ini berpengaruh cukup besar. Selain itu,
hal ini juga bisa saja menurunkan omzet bisnis.
Contoh : Pembisnis franchise asal Brazil melakukan tindakan yang kurang
mengenakan terhadap konsumen sehingga suara konsumen pun dapat
mempengaruhi konsumen lain dan dapat berimbas pada bisnis franchise lain.

6. Manufaktur kontrak

Kesepakatan antara dua pihak atau lebih mengenai pelimpahan proses


produksi secara massal di satu tempat yang biaya produksinya paling murah
untuk mendapatkan keuntungan
KEUNTUNGAN:

- Resiko rendah finansial

Contoh: Shiro Kiiro Company memilih manufaktur kontrak, ia tidak


memikirkan risiko financial karena pasti diproduksi di negara yang paling
murah biaya produksinya.

- Memperkecil sumber daya yang dipakai

Shiro Kiiro Company jika ia memilih cara ini juga meminimalisir penggunaan
sumber daya untuk produksi mesin penggiling kopi.

- Memfokuskan sumber daya pada elemen lain dalam rantai value chain

Contoh: The Shiro Kiiro Company dapat menekan biaya untuk pembuatan
produksi mesin penggiling kopi. Dan bisa mencari bahan untuk produksi yang
lebih memadai.

KERUGIAN:

- Pengendalian yang berkurang


- Mengurangi potensi pembelajaran
- Berpotensi tumbunya masalah
- Perlu memonitor kondisi kerja

Contoh: The Shiro Kiiro Company menghadapi berbagai masalah dalam


pengawasan dan produksi dalam memproduksi mesin penggiling kopi.
7. Aliansi strategis

KEUNTUNGAN:

✓ Terutama difokuskan pada pegabungan sumber daya untuk dapat


berkompetisi di bisnis yang baru. Aliansi biasanya muncul ketika
perusahaan mempunyai sumber daya yang mampu memberi nilai agar
dapat masuk ke bisnis baru.

Contoh: The Shiro Kiiro Company mempunyai perusahaan di Indonesia


beraliansi atau bergabung dengan perusahaan domestik Brazil untuk
menghasilkan mesin kopi yang lebih berkualitas dan memiliki banyak
kegunaan lainnya yang tidak dimiliki oleh kompetitornya. Misalnya The Shiro
Kiiro Company memilih bekerjasama dengan perusahaan Philips Electronics
Ltd. Untuk menciptakan produk yang dapat menakar takaran biji kopi yang
digiling per segelas, dan dapat mengatur takarannya, ataupun dapat di charge
artinya portable sehingga memudahkan jika mesin tersebut harus dibawa
kemana-mana untuk keperluan liburan atau travelling.

✓ Membantu penetrasi pasar karena bisa bekerjasama dengan


perusahan asal Brazil yang tidak memproduksi produk bersaing dengan
The Shiro Kiiro Company. Memudahkan mengetahui berbagai budaya,
dan kebiasaan orang Brazil diantu dengan perusahaan aliansinya.
✓ The Shiro Kiiro Company juga bisa “ikut terkenal” terbawa brand image

perusahan aliansi di pasar Brazil. Jika ia beraliansi dengan perusahaan


yang kuat dan dipercaya seperti Philips Electronics Ltd. Ia dapat lebih
tinggi lagi mendapat kepercayaan konsumen di sana.

KEKURANGAN:

Dalam kelemahan strategi aliansi ini berkaitan dengan masalah


kepemimpinan, kontribusi dengan rekan aliansi, pengawasan kontribusi, dan
strategi dalam bisnis. Aliansi dapat berhasil apabila di dalam bekerja sama
mempunyai tujuan untuk pemenuhan sumber daya memperoleh akses
terhadap aset dan kemampuan yang tidak dimiliki perusahaan atau pembagian
biaya dan risiko secara umum. Biasanya aliansi didesain sebagai hubungan
jangka pendek, karena aliansi dianggap sebagai bentuk strategi yang lemah
apabila diterapkan untuk jangka panjang.

Contoh: Jika The Shiro Kiiro Company dan perusahaan aliansinya tidak
memiliki koordinasi yang jelas tentang perkembangan perusahaan. Dan
pembagian kontribusi tugas yang tidak terstruktur dalam memproduksi suatu
produk.

JAWABAN NO 3

Aliansi Strategis

JAWABAN NO 4

Alasan kami memilih aliansi strategis karena perusahaan Shiro Kiiro Company
adalah perusahaan yang telah terjun ke pasar Brazil dan menguasai pangsa pasar
70%. Ia harus memproduksi produknya di Brazil untuk membuat biaya produksi
lebih murah sehingga harga produk dapat bersaing di pasar Brazil (lebih murah
dari kompetitor). Namun ia tetap memerlukan pengertian dan penyesuaian
tentang iklim bisnis di Brazil. Maka itu ia perlu “menggandeng” partner. Di sisi lain
adanya 2 kompetitor lainnya asal Brazil membuat The Shiro Kiiro Company harus
memiliki keunggulan bersaing. Jika ia tidak memiliki keunggulan bersaing begitu
mudah pasar The Shiro Kiiro Company direbut oleh 2 kompetitor tersebut (dapat
juga dengan isu merek lokal yang harus lebih dipilih oleh masyarakat Brazil). Kami
harus melakukan penggabungan sumber daya untuk menciptakan nilai lebih
(added value). Kami harus menciptakan keunggulan bersaing, menciptakan
keunggulan value produk mesin penggiling kopi kami, menciptakan perbedaan /
differentiation, menegaskan alasan konsumen harus membeli produk mesin
penggiling kopi The Shiro Kiiro Company.

Mengingat iklim bisnis di Brazil yang


sulit mengenai peraturan dan
regulasi maka kami memutuskan
menggandeng salah satu perusahaan
mulinasional asal Brazil sebagai pemasok bahan baku utama yaitu lempengan besi,
untuk membuat kualitas produk tetap terpercaya dan dpat membeli bahan baku
dengan harga lebih murah. Vale S.A. yang merupakan sebuah perusahaan
multinasional yang menghasilkan berbagai produk pertambangan. Kami beraliansi
untuk mendapatkan bahan baku yang lebih murah dibandingkan membelinya di
pemasok dengan harga standard. Kami mengejar keunggulan harga (price
competitive). Selain itu untuk menciptakan keunggulan lainnya di mata konsumen
kami juga harus membuat produk-produk inovatif untuk hal ini kami beraliansi
dengan perusahaan Philip Ltd., dalam aliansi dengan perusahaan ini kami akan

membuat mesin penggiling kopi yang dapat di charge alias portable. Hal ini
memudahkan konsumen untuk membawa mesin penggiling kopi saat travelling.
Hal ini sangat cocok dengan pasar kami yakni pecinta kopi (beberapa pecinta kopi
menginginkan kopi yang fresh dari biji kopi yang baru digiling). Rencana inovasi
produk kami selanjutnya adalah menciptakan sensor takaran, serta sensor suara
untuk mesin penggiling kopi ini untuk meningkatkan keunggulan bersaing, bahkan
jika memungkinkan kami ingin membuat mesin penggiling biji kopi yang mampu
memanaskan (memasak) air untuk menyeduh kopi tersebut sebagai startegi
diversifikasi terkait. Tujuan semua inovasi produk tersebut tidak lain untuk
menciptakan keunggulan bersaing untuk meningkatkan minat beli konsumen.
Kami memilki daya tarik sebagai produsen mesin penggiling kopi yang telah
memiliki pangsa pasar 70% di Brazil dan terpecaya. Dengan ini kami percaya diri
bahwa perusahaan akan mau beraliansi dengan The Shiro Kiiro Company.

Keunggulan aliansi strategis menimbulkan “beban” perusahaan tidak harus


ditanggung sendirian. Dalam menghadapi tempat industri yang baru The Shiro
Kiiro Company harus memahami seluruh aspek. Modal perusahaan bisa menjadi
lebih besar sehingga jumah produksi bisa semakin banyak. Semakin banyak jumlah
produksi semakin rendah biaya produksi per satuan produknya hal ini kembali
meningkatkan price competitive produk The Shiro Kiiro Company yang selanjutnya
meningkatkan minat beli konsumen. Kami melakukan startegi defensive untuk
mencegah 2 kompetitor asal tuan rumah Brazil ini merebut pangsa pasar kami,
dan jika memungkinkan keunggulan bersaing ini kami bentuk untuk meanrik
pelanggan potensial selanjutnya.

Tanpa aliansi sulit dan menjadi lambat untuk beradaptasi dengan iklim bisnis di
Brazil membuat keunggulan nilai dan keunggulan harga.

Untuk penamaan perusahaan dan nama merek kami memilih nama gabungan,
kami tidak memilih nama baru karena nama merek The Shiro Kiiro Company telah
menguasai 70% pangsa pasar di Brazil. Sehingga tingkat brand awareness
konsumen sudah tinggi terhadap merek Shiro Kiiro.

Menimbang risiko aliansi strategis, kami hanya memilih perusahaan-perusahaan


besar dan terpercaya untuk menjadi sekutu kami. Karena kami harus
mempertahankan perusahaan dari aliansi yang tiba-tiba mengundurkan diri. Kami
juga akan memperjelas seluruh peraturan aliansi hingga pembagian hasil sehingga
tidak ada konflik di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.liputan6.com/bisnis/read/540742/13-negara-paling-tidak-aman-
untuk-berbisnis-di-dunia

https://id.wikipedia.org/wiki/Vale_(perusahaan)

https://jojonomic.com/blog/aliansi-strategis/

Anda mungkin juga menyukai