Disusun oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya. Dan kini penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“AKUNYTANSI INTERNASIONAL DAN METEDOLOGI RISET DAN TEORI-
TEORI MENGENAI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI ” ini. Sholawat dan
salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu: Karina Awalia Zahra, S.E.,
M.Acc.,Ak. dosen mata kuliah Teori Akuntansi yang telah memberikan bimbingan dan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Serta semua pihak yang
memberikan inspirasi dan motivasi kepada penulis dalam menulis makalah ini.
Makalah ini tentunya masih sangat jauh dari kesempurnaan yang semestinya. Masih
banyak terdapat kekurangan dalam penulisannya mengingat kemampuan penulis yang sangat
terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
untuk kesempurnaan makalah ini serta sebagai acuan untuk pembuatan karya ilmiah
selanjutnya.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB III.................................................................................................................................... 40
PENUTUP............................................................................................................................... 40
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 40
B. Saran ............................................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 42
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidang akuntansi saat ini sedang mengalami perkembangan yang mengarah pada
penerapan standar akuntansi global yang tunggal, yaitu dengan adanya International
Financial Reporting Standards (IFRS) yang dirumuskan oleh International Accounting
Standards Board (IASB). Lebih dari 100 negara telah menggunakan atau mengadopsi
kebijakan tersebut untuk dikonvergensikan dengan standar akuntansi domestik masing-
masing negara. IASB memiliki tujuan yaitu agar semua negara dapat mengadopsi IFRS
secara penuh, sehingga informasi yang diperoleh dari laporan keuangan menjadi lebih
berkualitas, transparan, serta dapat lebih mudah diperbandingkan. Saat tujuan ini tercapai,
maka pelaporan keuangan di tingkat global akan menggunakan IFRS sebagai standarnya.
Beberapa tahun ini penerapan standar akuntansi internasional menjadi isu yang
hangat diperbincangkan karena mempunyai hubungan yang erat dengan globalisasi dalam
dunia bisnis saat ini. Globalisasi bisnis yang terjadi dapat dilihat dari kegiatan perdagangan
antarnegara yang mengakibatkan munculnya perusahaan multinasional. Semakin
banyaknya perusahaan multinasional yang ada tentu membutuhkan standar akuntansi
internasional yang dapat menjadi acuan dalam pelaporan keuangannya dan agar sejalan
dengan tujuan IFRS yang telah dikemukakan sebelumnya.
Isu penting yang terjadi di Indonesia beberapa tahun terakhir ini adalah
pengungkapan dan transparasi dalam laporan keuangan. Pemerintah Indonesia sebagai
salah satu anggota dari The Group of Twenty (G20 Forum) telah menyepakati untuk
1
2
IAI telah mengumumkan bahwa sejak tanggal 1 Januari 2012 Indonesia telah
mengadopsi seluruh IFRS per 1 Januari 2009, kecuali IFRS 1, IAS 41, dan IFRC 15. IAI
mengadopsi secara bertahap terhadap IFRS dengan melakukan revisi Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disesuaikan dengan IFRS, sehingga perusahaan yang
go public wajib mengungkapkan informasi keuangannyaberdasarkan prinsip akuntansi
yang baru atau revisi yang mulai efektif secara bertahap sejak tahun 2008. Hingga 1
Desember 2012 telah diterbitkan 40 PSAK, 20 ISAK, dan 11 PPSAK.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Akuntansi
2. Apa saja Masalah-Masalah Akuntansi Bisnis Internasional
3. Bagaimana Perkembangan Sistem Akuntansi
4. Bagaimana Penyusunan laporan keuangan bagi pengguna asing
5. Apa yang dimaksud dengan International Accounting standard Committee
6. Apa yang dimaksud dengan IFRS Foundatin Constitution
7. Apa saja Kegunaan International Accounting Standard
8. Apa yang dimaksud International Accounting Standards Committee (IASC) dan
International Organization of Securities Commissions (IOSCO).
9. Bagaiamana Proyek Perbaikan Tahunan IASB
10. Bagaimana Konservegensi IASB-FASB
11. Apa saja Pengaruh Standar Akuntansi GAAP Internasional versus AS
12. Apa Kelebihan Standar (Standar Overload)
13. Bagaimana Kerangka Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
14. Apa yang dimaksud dengan IAS No. 1 dan IFRS No. 1
3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa Pengertian Akuntansi
2. Untuk mengetahui Apa saja Masalah-Masalah Akuntansi Bisnis Internasional
3. Untuk mengetahui Bagaimana Perkembangan Sistem Akuntansi
4. Untuk mengetahui Bagaimana Penyusunan laporan keuangan bagi pengguna asing
5. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan International Accounting standard
Committee
6. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan IFRS Foundatin Constitution
7. Untuk mengetahui Apa saja Kegunaan International Accounting Standard
8. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud International Accounting Standards
Committee (IASC) dan International Organization of Securities Commissions
(IOSCO).
9. Untuk mengetahui Bagaiamana Proyek Perbaikan Tahunan IASB
10. Untuk mengetahui Bagaimana Konservegensi IASB-FASB
11. Untuk mengetahui Apa saja Pengaruh Standar Akuntansi GAAP Internasional versus
AS
12. Untuk mengetahui Apa Kelebihan Standar (Standar Overload)
13. Untuk mengetahui Bagaimana Kerangka Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan
14. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan IAS No. 1 dan IFRS No. 1
15. Untuk mengetahui Bagaiamana Metodologi Riset
16. Untuk mengetahui Bagaimana Hasil dari Penyediaan Informasi Akuntansi
17. Untuk mengetahui Bagaiaman Perilaku Keuangan
18. Untuk mengetahui Bagaimana Model Penilaian Aset Modal (CAPM)
19. Untuk mengetahui Bagaimana Teori Akuntansi Normatif dan Akuntansi Positif dan
Teori Keagenan
4
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akuntansi
Internasional Akuntansi internasional adalah akuntansi untuk transaksi antar
negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan
harmonisasi standar akuntansi diseluruh dunia. Perkembangan akuntansi internasional
sekarang ini semakin pesat dan perhatian profesi akuntan pun terhadap masalah ini
semakin besar. Ada tiga kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi internasional
ini.
a. Relativisme budaya
b. Relativisme bahasa
c. Relativisme politik dan sipil
5
6
Lima determinan inilah yang akan menentukan sistem palaporan dan pengungkapan
di masing-masing Negara sehingga menimbulkan beberapa perbedaan antara satu Negara
dengan Negara lain. Dengan demikian, diperlukan akuntansi internasinal. Belkaoui (1976)
mengemukakan adanya relativisme agama dalam akuntansi khususnya agama islam yang
memiliki sistem ekonomi dan keuangan tersendiri yang berdampak juga pada laporan
keuangannya. Antara bank konvensional dan bank islam, ada beberapa perbedaan prinsipil
seperti masalah pengenaan bunga, investasi yang sesuai dengan syariah, produk dana pihak
ketiga, pembiayaan yang boleh dilakukan zakat dan sebagianya. Perbedaan ini
menimbulkan perbedaan beberapa sistem atau format laporan akuntansi antara akuntansi
konvesional dan akuntasi islam.
Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1976) mengemukakan tiga usul, yaitu sebagai
berikut :
Perubahan proses dalam SIA akan mempengaruhi proses audit karena audit
merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi)
sebagai objeknya. Sehinga kemajuan IT juga akan menghasilkan software yang
memungkinkan adanya proses audit. Ke depannya, akuntan akan menjadi profesi yang
aktivitasnya banyak berhubungan dengan IT. Perkembangan SIA dan proses audit sebagai
akibat dari adanya kemajuan IT dan perkembangan akuntansi akan memunculkan peluang
bagi akuntan. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh akuntan yang mempunyai pengetahuan
memadai tentang SIA dan audit berbasis komputer. Sebaliknya, akuntan yang tidak
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang SIA dan audit berbasis komputer akan
tergusur posisinya karena tidak mampu memberikan jasa yang diperlukan oleh klien.
Proses manual adalah sistem akuntansi yang paling tua dan melibatkan kertas,
pulpen, dan kontak fisik sumber daya manusia. Contoh yang masih sering ditemukan
adalah order-taking di restoran.
8
Meskipun pada akhirnya ia akan digantikan oleh model SIA modern, tetapi
beberapa perusahaan masih menggunakannya. Model ini menyajikan file secara
individualistik, sehingga tidak terkait dengan file lainnya. Dengan demikian, terdapat
redundansi data yang berujung pada permasalahan berikut: penyimpanan data, dan
pembaruan data.
c. The Database Model
Perusahaan kemudian mengatasi berbagai masalah dari flat-file model dengan
mengimplementasikan database model ke data management. Dengan adanya data
perusahaan di lokasi terpusat, maka semua pengguna memiliki akses ke data yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan masing-masing.
Akses ke sumber data dikendalikan oleh database management system
(DBMS), yakni: system software yang dirancang untuk mengetahui elemen data mana
saja yang boleh diakses oleh pengguna mana saja.
Pengguna akan mengirimkan permintaan data ke DBMS, yang kemudian
memvalidasi dan membukakan akses ke database berdasarkan tingkat otoritas
pengguna tersebut. Jika pengguna tersebut meminta data yang di luar tingkat
otoritasnya, maka permintaannya akan ditolak.
Database model mengurangi redundansi data lewat pembagian data melalui
DBMS. Selain itu, karena setiap elemen data ada di lokasi terpusat, jadi hanya
dibutuhkan 1 kali pembaruan untuk semuanya, yang tentunya menghemat biaya dan
waktu.
d. The REA Model
9
REA (Resources, Events, & Agent) adalah kerangka kerja akuntansi yang menetapkan
model dan hubungan antara sumber daya perusahaan (resources), peristiwa ekonomi
atau transaksi (events), dan agen (agents).
Setelah ditetapkan, data akuntansi dan non-akuntansi bisa diidentifikasi, ditangkap, dan
disimpan di dalam database relasional. Tampilan pengguna kemudian bisa dibangun
dari repositori ini untuk memenuhi kebutuhan semua pengguna di perusahaan. Dengan
demikian, penggunaan data transaksi jadi fleksibel dan memungkinkan pengembangan
sistem informasi akuntansi yang mendukung integrasi.
Kemajuan teknologi database telah memfokuskan perhatian baru pada REA sebagai
alternatif praktis untuk kerangka akuntansi klasik. Berikut ini rangkuman elemen kunci
dari model REA:
a) Resources (Sumber Daya)
Sumber daya ekonomi adalah aset perusahaan yang didefinisikan sebagai objek
langka dan berada di bawah kendali perusahaan.
b) Events (Peristiwa)
Peristiwa ekonomi adalah fenomena yang memengaruhi perubahan sumber daya.
Dapat dihasilkan dari produksi, pertukaran, konsumsi, dan distribusi, peristiwa
ekonomi menjadi elemen informasi penting dari sistem akuntansi yang harus
ditangkap dan disimpan secara rinci guna penyediaan database yang lengkap.
c) Agents (Agen)
Agen ekonomi adalah individu dan departemen yang berpartisipasi di dalam
peristiwa ekonomi. Para agen ini terdiri dari pihak di dalam maupun luar perusahaan
yang berwenang untuk menggunakan atau membuang sumber daya ekonomi.
Meskipun membutuhkan dana yang tidak sedikit pada awal implementasi, tetapi
ERP dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan serta menghemat
banyaknya pengeluaran di kemudian hari. Contoh ERP yang dapat diandalkan adalah
iDempiere.
a. Laporan keuangan yang sama untuk semua pemakai laporan keuangan (domestik dan
luar negari).
b. Menerjemahkan bahasa yang digunakan dalam laporan keuangan yang dikirimkan ke
pemakai luar negeri, dalam bahasa yang digunakan di negara pemakai tersebut.
c. Melakukan translasi atas laporan keuangan yang dikirimkan ke pihak pemakai luar
negeri, sesuai dengan mata uang yang digunakan di negara pemakai laporan tersebut.
d. Mempersiapkan 2 laporan keuangan yang berbeda bahasa dan mata uangnya.
e. Menyiapkan Laporan keuangan berbasis prinsip-prinsip akuntansi yang disetujui
kalangan dunia luas.
Pada tahun 1981, IASC dan IFAC setuju bahwa IASC akan memiliki otonomi penuh
dan lengkap dalam menetapkan standar akuntansi internasional dan dalam penerbitan
dokumen diskusi tentang isu-isu akuntansi internasional. Serangkaian kegiatan yang telah
dilakukan sejak 1973, IASC kemudian berubah menjadi International Accounting Standard
Board (IASB).
Setelah adanya perubahan IASC ke IASB, pada tahun 2001 IASB mengembangkan
suatu standar akuntansi yang dapat diterapkan secara global yakni IFRS (International
11
Financial Reporting Standard). Penerapan IFRS mulai perlahan diapdopsi oleh oleh tiap-
tiap Negara.
a. Karakteristik IFRS
1. IFRS menggunakan principle base yang lebih menekankan pada interpretasi dan
aplikasi atas standar sehingga berfokus pada spirit penerapan acuan tersebut.
2. IFRS membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi atas presentasi
akuntansi yang mencerminkan realitas ekonomi.
3. Standar internasional ini membutuhkan professional judgement dalam penerapan
standar akuntansi.
4. IFRS banyak menggunakan fair value dalam setiap penilaiannya.
5. IFRS memiliki disclosure yang lebih banyak.
b. Hal Pokok yang Diatur IFRS
Dalam pengaplikasian IFRS terdiri dari beberapa hal pokok yang diatur dalam standar
akuntansi. Hal-hal yang dimaksud, antara lain:
12
1. Definisi akan komponen laporan keuangan dan informasi lain. Definisi ini akan
digunakan sebagai standar dalam menentukan transaksi yang harus dicatat ke dalam
aktiva, modal, pendapatan, dan biaya.
2. Pengukuran dan penilaian mengacu pada komponen laporan keuangan, baik ketika
terjadi transaksi atau saat penyajian laporan keuangan di tanggal neraca.
3. Pengakuan dilakukan menurut komponen laporan keuangan sehingga bisa disajikan
di laporan keuangan.
4. Penyajian laporan keuangan terdapat beragam informasi, seperti laporan neraca,
laporan laba rugi, atau penjelasan yang menyertai laporan keuangan sehingga
laporan keuangan mudah untuk dibaca.
c. Standar dalam IFRS
1. Pernyataan pada Neraca Keuangan
IFRS punya kontribusi besar dalam menyusun neraca keuangan (balance sheet).
Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat perputaran aset pada perusahaan dan
berjalan dengan semestinya.
Laporan arus kas merupakan salah satu laporan yang mencatat semua transaksi
dalam satu periode tertentu. Standar IFRS tentu akan membantu penyajian laporan arus
kas ini yang diambil dari biaya operasional, pembiayaan lain, dan investasi.
d. Penerapan International Financial Reporting Standards di Indonesia
IFRS digunakan di Indonesia sejak tahun 2012. Penggunaan acuan ini karena
Indonesia merupakan anggota dari International Federation of Accountants (IFAC).
Organisasi ini mengharuskan setiap anggotanya mematuhi Statement Membership
Obligation yang salah satunya menyarankan menggunakan IFRS sebagai standar dalam
penyajian laporan keuangan. Walaupun begitu, pemerintah hanya mewajibkan
beberapa lembaga saja yang menggunakan IFRS. Lembaga- yang dimaksud, yaitu:
a. Perbankan
b. BUMN
c. Asuransi
d. Perusahaan Publik
e. Keuntungan Menerapkan IFRS
1. Menyajikan Laporan Keuangan yang Berkualitas
Suatu perusahaan yang menggunakan standar keuangan IFRS bisa membuat laporan
keuangan yang berkualitas sesuai dengan standar internasional.
3. Menghemat Biaya
Untuk perusahaan multinasional, pengaplikasian standar IFRS mampu mengurangi
biaya pelaporan keuangan perusahaan. Selain itu, IFRS mampu menekan biaya
analisis keuangan sehingga menghemat anggaran perusahaan.
standar inti lainnya berhasil diselesaikan. Di antara isu-isu yang dibahas dalam program
kerja adalah instrumen keuangan, pajak penghasilan, tidak berwujud, pelaporan segmental,
laba per saham, biaya imbalan kerja, pelaporan interim, operasi dihentikan, kontinjensi,
dansewa. Awalnya, tanggal target Desember 1999 ditetapkan untuk menyelesaikan
program ini; namun, pada tahun 1996, Dewan IASC memajukan tanggal ini hingga Maret
1999.
Keuangan Internasional Pertama Kali= (dibahas nanti dalam bab ini), yang menjelaskan
bagaimana suatu entitas harus melakukan transisi ke SAK dari basis akuntansi lain
J. Konservegensi IASB-FASB
ASB dan FASB saat ini terlibat dalam beberapa upaya untuk mencapai standar
akuntansi internasional yang seragam. Di antara upaya-upaya ini adalah Proyek
Konvergensi Internasional Jangka Pendek FASB, Perjanjian Norwalk, dan Peta Jalan
Menuju Konvergensi.
Namun, satu studi melaporkan bahwa rekonsiliasi Formulir 20-F ditemukan relevan
dengan nilai, dan jumlah pendapatan IAS dan US GAAP dinilai secara berbeda oleh pasar.
Pada Di sisi lain, penelitian ini tidak menunjukkan bahwa pasar menilai jumlah laba per
saham secara berbeda.
Pada tahun 2007, SEC mengubah posisinya pada persyaratan Formulir 20-F ketika
mengeluarkan "Penerimaan dari Penerbit Swasta Asing atas Laporan Keuangan yang
Disiapkan Sesuai dengan Standar Pelaporan Keuangan Internasional tanpa Rekonsiliasi
dengan GAAP. Aturan ini mengubah Formulir 20-F untuk menerima dari penerbit swasta
asing dalam pengajuan mereka dengan laporan keuangan SEC yang disiapkan sesuai
17
dengan SAK yang dikeluarkan oleh IASB tanpa rekonsiliasi denganGAAP AS. Alasan
SEC untuk tindakan ini adalah untuk mendorong adopsi satu set standar akuntansi yang
diterima secara global. Namun, persyaratan mengenai rekonsiliasi dengan US GAAP tidak
berubah untuk emiten swasta asing yang mengajukan laporan keuangannya menggunakan
dasar akuntansi selain IFRS.
Komite Asosiasi Akuntansi Amerika diberi tugas untuk menanggapi proposal ini
dan menyimpulkan bahwa menghilangkan persyaratan rekonsiliasi terlalu dini. Komite
mencatat bahwa keputusan untuk menghilangkan persyaratan rekonsiliasi Formulir 20-F
untuk subset penerbit swasta asing harus didasarkan pada salah satu atau kedua premis
berikut:
1. US GAAP dan IFRS, minimal, merupakan kumpulan prinsip akuntansi yang setara
secara informasi.
2. Investor dapat merekonstruksi langkah-langkah akuntansi ringkasan berbasis US
GAAP yang konsisten dan sebanding dari laporan keuangan IFRS.
1. Item rekonsiliasi material ada antara US GAAP dan IFRS, dan rekonsiliasi saat ini
mencerminkan informasi bahwa peserta di pasar saham AS tampaknya disita ke dalam
harga saham.
2. Dalam konteks internasional, US GAAP dan IAS/IFRS tampaknya memiliki atribut
informasi standar akuntansi berkualitas tinggi (misalnya, relevansi nilai atau mitigasi
asimetri informasi); namun, US GAAP tampaknya lebih disukai oleh investor AS.
3. Perbedaan kelembagaan lintas negara kemungkinan besar akan menghasilkan
perbedaan dalam penerapan satu set standar. Jadi IFRS mungkin merupakan
seperangkat standar pelaporan berkualitas tinggi sebelum implementasi, tetapi
informasi laporan keuangan yang diterbitkan dapat berkualitas rendah, mengingat
praktik implementasi lintas batas yang tidak konsisten.
4. Hambatan hukum dan kelembagaan menghambat litigasi swasta terhadap perusahaan
asing di Amerika Serikat, dan SEC jarang melakukan tindakan penegakan hukum
terhadap perusahaan yang terdaftar di bursa. Dengan tidak adanya mekanisme
penegakan yang andal, bahkan standar akuntansi berkualitas tinggi dapat menghasilkan
pelaporan keuangan berkualitas rendah.
18
5. Penerapan standar yang berbeda di seluruh negara dan upaya penegakan yang berbeda
yang diarahkan pada perusahaan domestik dan perusahaan yang terdaftar di bursa
menciptakan perbedaan dalam pelaporan keuangan bahkan dengan standar yang
terkonvergensi. Apakah rekonsiliasi yang diperlukan mengurangi perbedaan dalam
implementasi atau meningkatkan kepatuhan adalah masalah terbuka; namun, SEC
harus memahami peran rekonsiliasi dalam mengurangi perbedaan dalam implementasi
dan kepatuhan sebelum dihilangkan.
6. Terlepas dari biaya yang terkait dengan persiapan rekonsiliasi dan pemenuhan
persyaratan pencatatan lainnya, bukti menunjukkan bahwa perusahaan non-AS
memperoleh keuntungan finansial dari pencatatan di bursa AS dan bahwa keuntungan
bersih dari pencatatan AS belum terkikis dalam beberapa tahun terakhir.
7. Harmonisasi standar akuntansi dapat bermanfaat bagi investor AS jika menghasilkan
komparabilitas yang lebih besar dan jika IFRS memberikan informasi yang lebih
disukai investor AS untuk keputusan investasi mereka. Harmonisasi tampaknya terjadi
melalui kegiatan penetapan standar bersama FASB dan IASB; dengan demikian,
intervensi hukum khusus oleh SEC tampaknya tidak diperlukan.
Akhirnya, komite AAA lainnya menyarankan bahwa satu set standar berkualitas
tinggi yang dicapai melalui konvergensi lebih disukai daripada memungkinkan dua GAAP
yang berbeda.SEC juga mengambil langkah lain ke arah konvergensi pada tahun 2007
ketika memutuskan untuk menjajaki kemungkinan mengizinkan perusahaan AS untuk
mengadopsi IFRS.mDalam menjelaskan alasannya untuk keputusan ini, SEC mencatat
bahwa pergerakan ke IFRS telah mulai mempengaruhi perusahaan-perusahaan AS,
khususnya yang memiliki jejak global yang signifikan. Artinya, di bawah aturan baru yang
mengubah Formulir 20-F yang diadopsi oleh SEC, pendaftar asing dapat menggunakan US
GAAP atau IFRS tanpa merekonsiliasi pendapatan dan ekuitas pemegang saham mereka
dengan US GAAP; akibatnya, tampaknya lebih adil bagi perusahaan AS, yang bersaing
untuk modal di pasar sekuritas yang sama, untuk juga dapat menggunakan US GAAP atau
IFRS.
Periode komentar atas proposal ini berakhir pada November 2007, tetapi hingga
saat ini belum ada tindakan yang diambil.Pada tahun 2011, staf SEC mengeluarkan laporan
yang menganalisis penggunaan IFRS dalam praktik. Staf berfokus pada bagaimana
persyaratan pengakuan dan pengukuran IFRS diterapkan dalam praktik. Kemudian mereka
membandingkan pengamatan mereka untuk semua perusahaan untuk mengidentifikasi tren
19
secara keseluruhan serta menurut negara dan industri. Laporan ini hanya bersifat informasi
dan tidak menyertakan kesimpulan atau rekomendasi. Staf menemukan bahwa laporan
keuangan perusahaan umumnya tampak memenuhi persyaratan IFRS. Laporan tersebut
mencatat, bagaimanapun, bahwa pengamatan ini harus dipertimbangkan dengan
mempertimbangkan dua kekhawatiran berikut yang muncul dari analisis staf.
Pertama, di seluruh area topikal, transparansi dan kejelasan laporan keuangan dalam
sampel dapat ditingkatkan. Misalnya, beberapa perusahaan tidak memberikan
pengungkapan kebijakan akuntansi di area tertentu yang tampaknya relevan bagi mereka.
Juga, banyak perusahaan tampaknya tidak memberikan detail atau kejelasan yang cukup
dalam pengungkapan kebijakan akuntansi mereka untuk mendukung pemahaman investor
atas laporan keuangan, termasuk di bidang yang mereka tentukan memiliki dampak paling
signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Beberapa perusahaan juga
menggunakan istilah yang tidak sesuai dengan terminologi dalam IFRS yang berlaku.
Selanjutnya, beberapa perusahaan mengacu pada pedoman lokal, persyaratan khusus yang
seringkali tidak jelas. Akibatnya, pengungkapan tertentu menghadirkan tantangan untuk
memahami sifat transaksi perusahaan dan bagaimana transaksi tersebut tercermin dalam
laporan keuangan. Dalam beberapa kasus, pengungkapan (atau ketiadaan) juga
menimbulkan pertanyaan apakah akuntansi perusahaan sesuai dengan IFRS. Karena
analisis yang dilakukan untuk Makalah Staf bukan bagian dari program tinjauan
pengungkapan pengungkapan Divisi Keuangan Korporasi, staf tidak dapat memperoleh
informasi tambahan dari perusahaan-perusahaan yang dapat menyelesaikan banyak
pertanyaan ini
Telah ditegaskan bahwa SEC telah menentukan bahwa mengadopsi IFRS secara
hukum tidak mungkin dan memungkinkan perusahaan AS untuk memilih antara GAAP
dan IFRS tidak akan bisa dijalankan. Selain itu, Selling berpendapat bahwa setelah Eropa
menemukan bahwa bekerja dengan IASB yang tidak mengendalikan Amerika Serikat
hanya sedikit manfaatnya, langkah selanjutnya adalah bagi setiap negara lain dengan
mekanisme penetapan standar yang matang untuk kembali ke prosedur penetapan standar
sebelumnya dan IASB akan menemukan dirinya di tempat itu sekitar 20 tahun yang lalu,
di mana hanya ekonomi yang lebih kecil yang akan mengharuskan perusahaan untuk
mewakili kepatuhan penuh terhadap IFRS, dan semua orang akan mengambil aturan yang
mereka sukai dan mengabaikan sisanya. Apakah prediksi ini akan menjadi kenyataan tidak
pasti pada saat teks ini diterbitkan.
IASB saat ini sedang melakukan tinjauan komprehensif dari IFRS untuk UKM
untuk mempertimbangkan apakah ada kebutuhan untuk setiap amandemen standar. Ketika
IASB mengeluarkanIFRS untuk UKM pada Juli 2009, dikatakan bahwa pihaknya akan
melakukan tinjauan komprehensif awal terhadap Standar untuk memungkinkan IASB
menilai pengalaman dua tahun pertama dalam menerapkan Standar dan
mempertimbangkan apakah perlu ada amandemen. Perusahaan menggunakanIFRS untuk
UKM pada tahun 2010 dan 2011. Oleh karena itu, tinjauan komprehensif awal dimulai pada
tahun 2012. IASB juga mengatakan bahwa setelah tinjauan awal, diharapkan untuk
mempertimbangkan amandemen terhadap IFRS untuk UKM kira-kira setiap tiga tahun
sekali.
Standar ini menjadi perbedaan lain antara US GAAP dan IFRS, karena tidak ada
standar serupa di Amerika Serikat. Namun, banyak perusahaan swasta di Amerika Serikat
mungkin dapat menyusun laporan keuangan mereka sesuai dengan:IFRS untuk UKM.
Berbagai faktor akan mendorong keputusan itu, seperti kebutuhan pengguna laporan
keuangan dan kemungkinan persyaratan pelaporan peraturan. Perusahaan AS perlu
memeriksa dengan dewan akuntansi negara bagian mereka untuk menentukan status
pelaporan atas laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan:IFRS untuk UKM dalam
negara masing-masing. Hambatan lain mungkin muncul dalam bentuk keengganan oleh
pengguna laporan keuangan perusahaan swasta untuk menerima laporan keuangan yang
disusun berdasarkanIFRS untuk UKM dan pengeluaran uang, waktu, dan upaya perusahaan
swasta untuk mengkonversi ke IFRS untuk UKM.
IASB menunjukkan bahwa tujuan dari pernyataan ini adalah untuk menetapkan
konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna
eksternal oleh :
22
Pada tahun 2010, IASB dan FASB mengeluarkan revisi kerangka konseptual
mereka sekarang berjudul oleh IASB Kerangka Konseptual untuk Pelaporan Keuangan.
Dalam kerangka konseptual yang direvisi, IASB menggambarkan konsep dasar yang
mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal.
Kerangka konseptual yang direvisi akan berfungsi sebagai panduan bagi Dewan dalam
mengembangkan SAK masa depan dan sebagai panduan untuk menyelesaikan masalah
akuntansi yang tidak ditangani secara langsung dalam Standar Akuntansi Internasional atau
Standar atau Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional.
23
Dengan tidak adanya Standar atau Interpretasi yang secara khusus berlaku untuk
suatu transaksi, kerangka konseptual yang direvisi menunjukkan bahwa manajemen harus
menggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan dan menerapkan kebijakan
akuntansi yang menghasilkan informasi yang relevan dan andal. Dalam membuat penilaian
itu, standar IASB mengharuskan manajemen untuk mempertimbangkan definisi, kriteria
pengakuan, dan konsep pengukuran untuk aset, kewajiban, pendapatan, dan beban dalam
kerangka tersebut. Kerangka kerja yang direvisi membahas.
Di dalam IAS No. 1, IASB membahas pertimbangan berikut untuk menyiapkan laporan
keuangan:
IAS No. 1 adalah salah satu dari tiga belas IAS yang diamandemen oleh IASB pada
tahun 2003. Pedoman untuk menerapkan pertimbangan ini sebelumnya kurang rinci
daripada yang disediakan oleh US GAAP; namun, pernyataan yang direvisi meningkatkan
pengungkapan. Beberapa perubahan terpenting pada pernyataan ini adalah sebagai berikut:
risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset
dan liabilitas dalam tahun fiskal berikutnya
6. Laporan Perubahan Ekuitas sekarang harus mengungkapkan semua perubahan ekuitas
atau perubahan ekuitas selain yang timbul dari transaksi modal dengan pemilik dan
distribusi kepada pemilik.
IFRS No. 1 mengharuskan entitas untuk mematuhi setiap IFRS yang telah menjadi
efektif pada tanggal pelaporan laporan keuangan pertama yang diterbitkan berdasarkan
standar IASB. Prinsip-prinsip berikut berlaku:
1. Mengakui semua aset dan kewajiban yang pengakuannya disyaratkan berdasarkan SAK
yang ada.
2. Tidak mengakui item sebagai aset atau kewajiban ketika SAK yang ada tidak
mengizinkan pengakuan tersebut.
3. Reklasifikasi aset, kewajiban, dan ekuitas yang diperlukan untuk mematuhi SAK yang
ada.
4. Menerapkan IFRS yang ada dalam mengukur semua aset dan kewajiban yang diakui.
O. Metodologi Riset
a. Metodologi Penelitian
b. Pendekatan Deduktif
26
Sayangnya, dalam akuntansi, sebagian besar prinsip dan praktik saat ini
dihasilkan dari pendekatan pragmatis, dan solusi telah diadopsi sebagai GAAP daripada
sebagai resolusi bijaksana untuk suatu masalah. Studi Sanders, Hatfield, dan Moore,
Pernyataan Prinsip Akuntansi, adalah pendekatan pragmatis untuk konstruksi teori.
Sayangnya, banyak pengembangan teori selanjutnya juga menggunakan pendekatan
ini. Akibatnya, profesi akuntansi harus sering mengakui bahwa praktik tertentu diikuti
hanya karena "itulah cara kami selalu melakukannya," yang merupakan alasan yang
paling tidak memuaskan, terutama ketika pertanyaan seperti itu muncul dalam tuntutan
hukum.
e. Metode Penyelidikan Ilmiah
Melakukan penelitian dengan metode ilmiah melibatkan lima langkah utama, yang
mungkin juga memiliki beberapa sub-langkah :
a. Analisis Fundamental
FASB telah menunjukkan bahwa tujuan utama dari informasi akuntansi adalah untuk
menyediakan investor dengan informasi yang relevan dan yang dengan setia mewakili
fenomena ekonomi sehingga mereka dapat membuat keputusan investasi yang tepat.
Investor individu membuat keputusan investasi berikut:
1. seorang calon investor memutuskan untuk membeli sekuritas tertentu
berdasarkan:informasi yang tersedia
2. investor aktual memutuskan untuk mempertahankan sekuritas tertentu berdasarkan
ketersediaan informasi.
3. seorang investor sebenarnya memutuskan untuk melepaskan sekuritas tertentu
berdasarkan informasi yang tersedia.
yang diharapkan yang ditawarkan oleh investasi mereka. Salah satu metode yang
tersedia bagi investor untuk membuat keputusan ini adalah analisis
fundamental.Analisis fundamental adalah upaya untuk mengidentifikasi sekuritas
individual yang salah harga dengan meninjau semua informasi keuangan yang tersedia.
Data ini kemudian digunakan untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa
depan yang ditawarkan oleh peluang investasi dan untuk memasukkan tingkat risiko
terkait untuk sampai pada harga saham yang diharapkan untuk sekuritas. Harga saham
yang didiskon ini kemudian dibandingkan dengan harga pasar sekuritas saat ini,
sehingga memungkinkan investor untuk membuat keputusan beli-tahan-jual.
Analisis investasi dapat dilakukan oleh investor sendiri atau oleh analis
sekuritas. Karena pelatihan dan pengalaman mereka, analis sekuritas mampu
memproses dan menyebarkan informasi keuangan lebih akurat dan ekonomis daripada
investor individu. Analis sekuritas dan investor individu menggunakan laporan
keuangan yang dipublikasikan, laporan pendapatan triwulanan, daninformasi yang
terdapat di bagian Analisis dan Pembahasan Manajemen dalam laporan tahunan,
khususnya bagian yang berisi informasi berwawasan ke depan dan rencana perusahaan.
Setelah meninjau sumber informasi ini, analis sekuritas sering membuat perkiraan
pendapatan triwulanan mereka sendiri untuk perusahaan yang paling banyak dipegang.
Selanjutnya, saat informasi triwulanan perusahaan dirilis, analis sekuritas
mengomentari kinerja perusahaan dan dapat membuat rekomendasi beli-tahan-jual.
Satu aliran pemikiran, the hipotesis pasar efisien, berpendapat bahwa analisis
fundamental bukanlah alat keputusan investasi yang berguna karena harga saham saat
ini mencerminkan konsensus pasar tentang nilainya. Akibatnya, investor individu tidak
dapat mengidentifikasi sekuritas yang salah harga. Pengaruh kekuatan pasar terhadap
harga sekuritas dan hipotesis pasar efisien dibahas dalam bagian berikut.
2. Segala barang dan jasa seluruhnya bergerak dan dapat mudah bergeser.
Pasar saham dapat dikatakan efisien jika menggambarkan semua informasi yang
tersedia dan bereaksi secara instan terhadap informasi baru. Pembahasan EMH dalam
literatur akademik memiliki bermacam definisi terhadap informasi yang tersedia dan
terbagi menjadi tiga bentuk EMH,yakni bentuk lemah, bentuk semi kuat, dan bentuk
kuat.
Bentuk lemah, berdasarkan teori ini, harga historis menyediakan perkiraan tidak bias
mengenai harga masa depan dari saham, dan beberapa studi mendukung pendapat ini.
Hal ini menjelaskan bahwa perubahan harga terjadi akibat pengetahuan investor
mengenai pendapatan yang mungkin didapatkan atau kesempatan investasi alternatif.
Berdasarkan bentuk lemah, investor tidak bisa mendapatkan pengembalian/keuntungan
lebih berdasarkan pengetahuan sederhana atas harga saham sebelumnya.
Bentuk semi kuat, perbedaan antara bentuk lemah, semi kuat, dan kuat EMH terletak
pada jumlah informasi yang dikumpulkan dalam menentukan harga saham. Pada
bentuk semi lemah, harga lampau saham dan semua informasi yang disampaikan
ke publik diperlukan dalam menentukan harga saham.
Bentuk kuat, berdasarkan bentuk kuat EMH, semua informasi termasuk trend harga
saham, informasi tersedia untuk publik, dan informasi dari dalam digunakan dalam
32
Hipotesis pasar efisien berimplikasi terhadap perkembangan teori akuntansi. Para kritis
akuntansi berpendapat bahwa ketidakseragaman prinsip akuntansi menyebabkan
manajer perusahaan dapat memanipulasi pendapatan dan mengaburkan investor.
Pendapat ini disebabkan karena asumsi bahwa laporan akuntansi adalah satu-satunya
sumber informasi dalam organisasi bisnis. Hasil dari penelitian EMH menghasilkan
kesimpulan bahwa harga pasar tidak hanya ditentukan oleh laporan akuntansi.
Kesimpulan ini menyebabkan peneliti menyelidiki bagaimana pendapatan akuntansi
berhubungan dengan harga saham. Hasil dari penyelidikan tersebut adalah bahwa
pendapatan akuntansi berhubungan dengan keuntungan saham.
Q. Perilaku Keuangan
Perilaku keuangan merupakan kemampuan seseorang dalam mengatur
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana keuangan sehari-hari (Kholiah dan Iramani, 2013). Financial Behavior
mempelajari bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan
keuangan. Khususnya, mempelajari bagaimana psikologi mempengaruhi keputusan
keuangan perusahaan dan pasar keuangan (Nofsinger & Baker, 2010). Menurut
(Wicaksono dan Divarda, 2015) perilaku keuangan merupakan suatu pendekatan yang
menjelaskan bagaimana manusia melakukan investasi atau berhubungan dengan keuangan
dipengaruhi oleh faktor psikologi.
Xiao dalam Herdjiono dan Damanik (2016) dalam penerapan perilaku keuangan dibagi
menjadi empat, yaitu:
1. Tabungan
Tabungan didefinisikan sebagai bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi
dalam periode tertentu. Seseorang tidak tahu yang akan terjadi di masa depan, maka
uang harus disimpan untuk membayar kejadian tak terduga. Sedangkan menurut
Klasjok (2018) tabungan adalah bagian dari pendapatan yang diterima masyarakat yang
tidak digunakan untuk konsumsi atau dengan kata lain selisih antara pendapatan
dikurangi dengan konsumsi masyarakat. Fungsi tabungan dapat di tulis sebagai berikut
S = - a (1-b) Yd, dimana S = tingkat tabungan, a = kostanta yang menunjukan tingkat
tabungan pada saat disposable income, b = konstanta yang menunjukan MPC dan Yd
= tingkat disposable income.
2. Konsumsi
Konsumsi adalah pengeluaran atas berbagai barang dan jasa. Financial Behavior
seseorang dapat dilihat dari bagaimana dia melakukan kegiatan konsumsinya seperti
apa yang dibeli seseorang dan mengapa dia membelinya.
3. Arus Kas
Arus kas adalah indikator utama dari kesehatan keuangan yaitu ukuran
kemampuan seseorang untuk membayar segala biaya yang dimilikinya, manajemen
arus kas yang baik adalah tindakan penyeimbangan, masukan uang tunai dan
pengeluaran.
4. Manajemen utang
Manajemen utang adalah kemampuan seorang dalam memanfaatkan utang agar
tidak membuat anda mengalami kerugian atau kebangkrutan, dengan kata lain
memanfaatkan uang untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Rs =Rf + Rp
Rp = nilai risiko
Perhitungan hubungan paralel antara saham biasa tertentu dengan trend keseluruhan
dipasar saham disebut dengan β (beta). β dilihat sebagai perkiraan penguapan saham
tertentu terhadap pasar saham total. Dengan β menjadi
Rs = Rf + Ps(Rm-Rf)
CAPM membuat harga saham tidak dipengaruhi oleh risiko tidak sistematis, dan
saham yang menawarkan risiko yang lebih tinggi (β lebih tinggi) akan berharga lebih
35
rendah dari saham yang berisiko lebih rendah. Penelitian empiris telah mendukung bahwa
β lampau merupakan peramal yang baik bagi harga saham masa depan.
Teori normatif didasarkan oleh tujuan-tujuan yang dibuat, tetapi tidak ada tujuan-
tujuan yang dianggap baku oleh akuntan. Teori akuntansi normatif biasanya dapat diterima
hanya kepada orang-orang yang setuju dengan asumsi yang digunakannya. Namun,
kebanyakan teori akuntansi adalah normatif karena mereka didasarkan pada tujuan-tujuan
tertentu suatu laporan keuangan.
Risiko bawaan dalam teori agensi adalah asumsi bahwa terjadi konflik kepentingan
antara pemilik perusahaan (pemegang saham) dan manajer. Hubungan agensi
menyebabkan biaya bagi pihak prinsip. Biaya dari hubungan agensi dihasilkan dari
penjumlahan (1) pengeluaran monitoring oleh pihak prinsip, (2) pengeluaran ikatan oleh
agen, dan (3) kerugian selisih. Watts menjelaskan konsep tersebut sbb:
36
Secara umum, penelitian HIP telah menunjukkan bahwa orang memiliki kemampuan
terbatas untuk memproses informasi dalam jumlah besar. Temuan ini memiliki tiga
konsekuensi utama:
1. Persepsi individu terhadap informasi cukup selektif. Artinya, karena orang hanya mampu
memahami sebagian kecil dari lingkungan mereka, antisipasi mereka terhadap apa yang
mereka harapkan untuk dipersepsikan tentang situasi tertentu akan menentukan sebagian
besar apa yang mereka persepsikan.
2. Karena orang membuat keputusan berdasarkan sebagian kecil dari total informasi yang
tersedia, mereka tidak memiliki kapasitas untuk membuat keputusan yang optimal.
Temuan ini dapat memiliki implikasi pengungkapan yang luas bagi akuntan.
Kecenderungan FASB dan SEC saat ini adalah menuntut pengungkapan informasi yang
semakin banyak. Tetapi jika kesimpulan sementara dari penelitian HIP benar,
pengungkapan tambahan ini mungkin memiliki efek yang berlawanan dengan yang
dimaksudkan. Tujuan FASB dan SEC adalah untuk menyediakan semua informasi yang
relevan sehingga orang dapat membuat keputusan yang tepat tentang perusahaan. Namun,
laporan tahunan mungkin sudah berisi lebih banyak informasi daripada yang dapat diproses
secara memadai dan efisien oleh pembacanya.
2. Tindakan sadar manusia mampu membentuk dunia sosial menjadi sesuatu yang
berbeda atau lebih baik.
3. Asumsi 2 dapat dipromosikan dengan menggunakan teori kritis
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntansi internasional adalah akuntansi untuk transaksi antar negara,
pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi
standar akuntansi diseluruh dunia. Perkembangan akuntansi internasional sekarang ini
semakin pesat dan perhatian profesi akuntan pun terhadap masalah ini semakin besar. Ada
tiga kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi internasional ini.
Perkembangan teknologi informasi akuntansi pada saat ini berpengaruh besar
terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak yang dapat
dirasakan adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem
komputer. Oleh karena itu, pengendalian intern dalam SIA juga akan mempengaruhi
peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan. Perkembangan
akuntansi dalam hal SIA berbasis komputer akan menghasilkan laporan keuangan yang
mempengaruhi praktik pengauditan.
Kebutuhan standar akuntansi yang berlaku secara Internasional didasari oleh
terbentuknya suatu organisasi yang bernama International Standard Committee (IASC)
yang beroperasi dari tahun 1973 sampai 2001. IASC didirikan pada bulan Juni 1973 sebagai
hasil dari perjanjian oleh 2 badan akuntansi di Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang,
Meksiko, Belanda, Inggris dan Irlandia dan Amerika Serikat yang merupakan Dewan
IASC. Kegiatan profesional internasional dari badan akuntansi berada dibawah Federasi
Akuntan Internasional (IFAC) pada tahun 1977.
IFRS adalah standar pelaporan akuntansi yang diakui secara internasional.
International Financial Accounting Standard (IFRS) ini diterbitkan oleh IASB
(International Accounting Standards Board), yang merupakan organisasi akuntansi
internasional. IFRS berguna untuk menciptakan bahasa akuntansi umum, agar terdapat
keseragaman penyajian pelaporan bisnis dan keuangan pada seluruh perusahaan.
International Financial Accounting Standard (IFRS) ini diterbitkan oleh IASB
(International Accounting Standards Board), yang merupakan organisasi akuntansi
internasional. IFRS berguna untuk menciptakan bahasa akuntansi umum, agar terdapat
keseragaman penyajian pelaporan bisnis dan keuangan pada seluruh perusahaan.
Sejumlah pendekatan penelitian tersedia untuk membantu dalam mengembangkan
teori-teori akuntansi dan penggunaannya. Pendekatan deduktif membutuhkan penentuan
sasaran dan kemudian diteruskan ke praktik yang lebih spesifik. Pendekatan induktif
diawali pengamatan dan kemudian membuat kesimpulan dari pengamatan tersebut.
Pendekatan pragmatis mengidentifikasikan masalah dan kemudian menghasilkan solusi
yang berguna. Pendekatan etis menekankan pada konsep kebenaran, keadilan dan
kejelasan. Akhirnya, penelitian akuntansi perilaku mempelajari bagaimana orang-orang
dipengaruhi oleh laporan dan fungsi akuntansi.
Beberapa teori mengenai outcome masalah akuntansi disajikan. Analisis
fundamental mencoba agar dapat membuat masing-masing investor mengetahui kesalahan
40
41
harga saham. Penelitian Pasar Efisien mempelajari informasi apa yang berharga bagi
investor dan bentuk dampak dari pengungkapan terhadap nilai dari informasi. Teori agensi
mempelajari bagaimana keuntungan individu dari rangkaian tertentu suatu tindakan. Model
penilaian aktiva modal menjelaskan bagaimana investor bisa meminimalisir risiko dan
memaksimalkan keuntungan. Penelitian pemrosesan informasi manusia mempelajari
bagaimana masing-masing individu menggunakan dan memproses informasi. Terakhir,
penelitian sudut pandang krisis mempertanyakan beberapa asumsi ekonomi yang telah
disepakati yang didapat akuntan.
B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai AKUNYTANSI
INTERNASIONAL DAN METEDOLOGI RISET DAN TEORI-TEORI MENGENAI
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI Semoga para pembaca dan penyimak dapat
memahami isi dari makalah yang penulis buat dan semoga makalah ini berguna khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi pihak pembaca dan penyimak.
DAFTAR PUSTAKA
G. Hofstede, <Relativitas Budaya dari Praktik dan Teori Organisasi,=Jurnal Studi Bisnis
Internasional (Musim Gugur 1983): 25389.
IASB, <IASB meluncurkan konsultasi publik tentang program kerjanya di masa depan.= Rilis
Berita 26 Juli 2011. http://www.ifrs.org/news/press-releases/Pages/agenda-
consultation-july-2011.aspx
Komisi Sekuritas dan Bursa, <Peta Jalan untuk Potensi Penggunaan Laporan Keuangan yang
Disusun Sesuai dengan Standar Pelaporan Keuangan Internasional oleh Emiten AS
(Washington, DC: SEC, 14 November 2008)
http://www.sec.gov/rules/proposed/2008/33-8982.pdf.
Komisi Sekuritas dan Bursa, "Penerimaan dari Emiten Swasta Asing atas Laporan Keuangan
yang Disusun Sesuai dengan Standar Pelaporan Keuangan Internasional tanpa
Rekonsiliasi dengan GAAP" (Washington, DC: SEC, 2007).
Dewan Standar Akuntansi Internasional, <IASB Menerbitkan Draft IFRS untuk UKM
(Februari 2007),
http://www.iasb.org/News/Press+Releases/IASB+publishes+draft+IFRS+for+SMEs.h
tm
Niswonger, Warren, Reeve, Fees. 1999. Alih bahasa Alfonsus Sirait, Helda Gunawan, Prinsip-
Prinsip Akuntansi. Jilid 1 Edisi 19, Erlangga, Jakarta.
42
43
Raymond J. Ball dan Philip R. Brown, "Evaluasi Empiris Angka Pendapatan Akuntansi,"Jurnal
Riset Akuntansi (Musim Gugur 1968): 1593178.