Tiyas Apriliani (1561117) Chyntia Irma Yunita (1461079) PENGUKURAN KINERJA PUSAT INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN LAPORAN LABA- RUGI VARIABEL DAN ABSORPSI Pengukuran Biaya Variabel
• Perhitungan biaya variabel (variable costing) yang juga disebut
perhitungan biaya langsung (direct costing), hanya membebankan biaya manufaktur variabel ke produk. • Biaya-biaya ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel. Pengukuran Biaya Absorpsi
semua biaya manufaktur pada produk. • Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel, dan overhead tetap adalah hal-hal yang menentukan biaya produk. Klasifikasi Biaya Perhitungan Biaya Perhitungan Biaya Absorpsi Variabel Biaya Produk Bahan baku langsung Bahan baku langsung Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung Overhead variabel Overhead variabel Overhead tetap Biaya Periode Beban Penjualan Overhead tetap Beban administrasi Beban penjualan Beban administrasi Laporan Laba-Rugi dengan menggunakan Biaya Variabel dan Absorpsi • Biaya produk per-unit merupakan dasar bagi perhitungan harga pokok penjualan. Karena itu, metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat mengakibatkan angka laba bersih yang berbeda. • Perbedaan tersebut terjadi karena jumlah overhead tetap yang diakui sebagai beban pada kedua metode. Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan ROI Pengembalian atas Investasi
• Satu cara mengaitkan laba operasi dengan aktiva yang digunakan
adalah dengan menghitung pengembalian atas investasi (return on investment—ROI), yaitu laba yang diperoleh untuk setiap dolar investasi. • ROI dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
ROI = Laba operasi / Aktiva operasi rata-rata
Margin dan Perputaran Keunggulan ROI
1. ROI mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara
penjualan, beban, dan investasi sebagaimana yang diharapkan dari seorang manajer pusat investasi.
2. ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi biaya.
3. ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi aktiva operasi.
Kelemahan Pengukuran ROI
1. ROI mengakibatkan fokus yang sempit pada profitabilitas divisi
dengan mengorbankan profitabilitas keseluruhan perusahaan.
2. ROI mendorong para manajer untuk fokus pada kepentingan jangka
pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka panjang. HARGA TRANSFER Pengertian Harga Transfer
Harga yang dibebankan untuk suatu komponen oleh divisi
penjual pada divisi pembeli di perusahaan yang sama. Penetapan Harga Transfer
• Bagaimana cara menilai barang-barang yang ditransfer? Ketika
divisi-divisi diperlakukan sebagai pusat pertanggugnjawaban, divisi tersebut dievaluasi berdasarkan laba operasi, pengembalian atas investasi dan laba residu atau EVA. • Jadi nilai barang yang ditransfer merupakan pendapatan bagi divisi yang menjual dan biaya bagi divisi yang membeli. Dampak Penetapan Harga Transfer terhadap Divisi dan Perusahaan secara Keseluruhan • Harga yang dikenakan untuk barang yang ditransfer mempengaruhi biaya divisi pembeli dan pendapatan divisi penjual. • Harga transfer aktual tidak mempengaruhi perusahaan sebagai kesatuan, penetapan harga transfer ternyata mampu mempengaruhi tingkat laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Kebijakan Penetapan Harga Transfer 1. Harga Pasar Harga
Harga transfer berdasarkan harga pasar dipandang sebagai
penentuan harga transfer yang paling independen. Barang- barang yang diproduksi unit penjual dihargai sama dengan harga yang berlaku di pasar, pada sisi divisi penjual ada kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi pembeli harga yang dibayarkan adalah harga yang sewajarnya. 2. Harga Transfer Berdasarkan Biaya
Perusahaan menggunakan metode penetapan harga transfer atas
dasar biaya yang ditimbulkan oleh divisi penjual dalam memproduksi barang atau jasa, penetapan harga transfer metode ini relatif mudah diterapkan namun memiliki beberapa kekurangan.
3. Harga Transfer yang dinegoisasikan
Dalam ketiadaan harga, beberapa perusahaan memperkenankan
divisi-divisi dalam perusahaan yang berkepentingan dengan transfer pricing untuk menegosiasikan harga transfer yang diinginkan. TERIMA KASIH