Anda di halaman 1dari 23

PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN
Materi :
- Pengertian pajak
- Obyek PBB.
- Tarif Pajak.
- NJOP, NJOPTKP dan NJKP
- Menghitung Pajak
PBB adalah pajak negara yang dikenakan terhadap bumi
dan bangunan berdasarkan UU no. 12 tahun 1994

PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti


besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan obyek
bukan keadaan subyek.
Landasan Hukum :

Pasal 23 ayat 2
Segala pajak untuk
UUD. 1945 Keperluan negara
Berdasarkan Undang
Undang.

UU. No. 12 Tentang PBB yang


Tahun 1994 Telah diberlakukan
Sejak tanggal
1 Januari 1994.
Bumi (tanah & perairan
Termasuk kandungan di
Dalamnya).
Obyek
Benda yang dikenakan pajak
Pajak
Bangunan (konstruksi
Teknik yang ditanam &
Diletakkan secara tetap
Didalam tanah atau
Perairan)
OBYEK PAJAK YANG
TIDAK DIKENAKAN PBB
1.Tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, panti asuhan, dll

2. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala

3. Hutan lindung, suaka alam , hutan wisata, taman nasional,


tanah desa atau tanah negara

4. Digunakan oleh perwakilan diplomatik

5.Digunakan oleh perwakilan organisasi internasional


Tarif PBB (Pajak Bumi & Bangunan) :

1. Besarnya NJOPTKP (Nilai jual obyek pajak


tidak kena pajak) Rp8.000.000,00 mulai tahun
2001 menjadi Rp12.000.000,00

2. Tarif tanah dan bangunan 0,5 %


Seluruh nilai aset / obyek yang telah dihitung dengan cara
mengalikan harga yang berlaku yang telah ditetapkan oleh
kantor pajak. “Lihat SPPT”.
Luas/
No Obyek Harga Jumlah
m

1 Tanah 620 Rp 140.000 86.800.000

2 Bangunan 144 Rp 975.000 140.400.000

         

  Jumlah     227.200.000
NJOPTKP
Adalah Nilai Jual obyek pajak Tidak Kena Pajak, dimana
Pemerintah telah menetapkan bahwa besarnya
Rp8.000.000 dan setinggi-tingginya Rp12.000.000

Apabila NJOP tidak sampai pada NJOPTKP maka tidak


wajib dikenakan pajak (PBB).
Ketentuan NJOPTKP :

1. Setiap wajib pajak memperoleh pengurangan


NJOPTKP sebanyak satu kali dalam satu tahun pajak.

2.Apabila wajib pajak mempunyai beberapa obyek pajak


, maka yang mendapatkan pengurangan NJOPTKP
hanya satu obyek pajak yang nilainya terbesar dan
tidak bisa digabungkan dengan obyek pajak lainnya.
NJKP
No Keterangan Jumlah

1 NJOP Rp 92.000.000
2 NJOPTKP Rp 12.000.000
     
  NJKP Rp 80.000.000
Dasar perhitungan PBB adalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) besarnya
NJKP adalah sebagai berikut :

• Objek pajak perkebunan adalah 40%


• Objek pajak kehutanan adalah 40%
• Objek pajak pertambangan adalah 20%
• Objek pajak lainnya (pedesaan dan perkotaan):

- apabila NJOP-nya > Rp. l .000.000.000,00 adalah 40%


- apabila NJOP-nya <Rp. l .000.000.000,00 adalah 20%
SPPT
Surat Pemberitahuan Pajak Terutang yang dikeluarkan
oleh Direktorat Jenderal Pajak / Kantor Pajak Daerah
yang diberikan kepada wajib pajak yang memiliki obyek

setiap tahun.
NJOP
Obyek Pajak Luas Kelas
Per M2 Jumlah

Bumi 140 A-29 Rp 103.000 Rp 14.420.000

Bangunan 50 A-07 Rp 429.000 Rp 21.450.000


         

NJOP Rp 35.870.000

NJOPTKP Rp 12.000.000 _
NJKP untuk perhitungan Rp 23.870.000

NJKP x 20 % Rp 4.774.000

PBB terutang 0,5 % Rp 23.870


1. Diketahui Tuan Rifan memiliki obyek pajak dengan luas tanah 1.100 m
dengan harga Rp. 120.000,00 /m, sedangkan luas bangunan 142 m
dengan harga Rp.975.000,00 /m. Hitunglah Pajak yang harus dibayar
oleh tuan Rifan

2. Handi memiliki sebidang tanah seluas 200 m2 diatasnya dibangun


rumah 140 m2 . Taksiran harga jual tanah per m2 Rp 240.000,00 ,
sedangkan taksiran harga jual bangunan per m2 Rp 550.000,00 hitung
pajak yang harus dibayar apabila NJOPTKP Rp 12.000.000,00
3. Tuan Aldi mempunyai tanah dan bangunan di dua kota, yaitu kota A dan
kota B . Dikota A mempunyai NJOP bumi sebesar Rp 120.000,00 dan NJOP
bangunan Rp 350.000,00. sedangkan dikota B mempunyai NJOP bumi
Rp 140.000,00 dan NJOP bangunan Rp 370.000,00 . Hitung PBB yang
harus dibayar Tuan Aldi !
BPRD PROVINSI DKI JAKARTA MELAKUKAN
PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PEDESAAN DAN PERKOTAAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pajak


Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tarif PBB-P2
perda tersebut, yaitu

1. tarif 0,01% untuk (NJOP < Rp 200 juta),

2. tarif 0,1% untuk (NJOP Rp 200 juta sampai dengan < Rp 2 miliar),

3. tarif 0,2% untuk (NJOP Rp 2 miliar sampai dengan < Rp 10


miliar) dan

4. tarif 0,3% untuk (NJOP Rp 10 miliar atau lebih).


SOAL PERHITUNGAN PBB DKI
JAKARTA
Andre memiliki sebuah rumah di kawasan Rawamangun, dari data
PBB tahun sebelumnya diketahui luas tanah 700 m2 dengan nilai
jual setelah diklasifikasi sebesar Rp800.000/m2, sedangkan luas
bangunan 300 m2 dengan nilai jual setelah diklasifikasi sebesar
Rp900.000/m2. NJOPTKP diasumsikan Rp.10.000.000,-

Pada bulan Mei 2016, Andre menambah luas bangunan sebesar


100 m2 dengan perkiraan nilai jual yang sama dengan bangunan
lainnya. Hitung PBB tahun 2016 untuk tanah dan bangunan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai