Anda di halaman 1dari 37

Husna Afifah

Fitri Dwyanti
Nurfitriana Ayundira

ANGGARAN FLEKSIBEL dan ANALISIS


VARIANCE
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Anggaran Fleksibel
• Anggaran fleksibel adalah anggaran yang dibuat bila output
(keluaran) berubah-ubah dari waktu ke waktu.
• Penyusunan anggaran dapat menitikberatkan pada
perencanaan angggaran dalam kaitannya dengan perkiraan
keuntungan (laba-rugi) yang akan diperoleh,
atau penyusunan anggaran fleksibel/variabel yang
menitikberatkan pada perencanaan dan pengawasan biaya
pada berbagai tingkat kegiatan.

Misalnya, menurut perkiraan selama bulan Januari akan diproduksi 9.000 unit produk dan semua
biaya proporsional dianggarkan sesuai dengan jumlah produksi tersebut. Tapi, ternyata produksi
menjadi 10.000 unit. Akibatnya, biaya yang terjadi bila dibandingkan dengan anggaran (9.000
unit) mengakibatkan penyimpangan yang nampak begitu besar dan tidak realisitis.
 Anggaran fleksibel yaitu anggaran biaya yang didasarkan atas
pengetahuan tentang perilaku pola biaya (biaya tetap dan variabel)
 Atau skedul biaya yang menunjukan bagaimana masing-masing biaya
akan berubah dengan perubahan volume, output atau aktivitas.
 Dengan demikian, Anggaran Fleksibel menyatakan hubungan antara
volume dan biaya dalam suatu relevant range volume yang terbatas.
 Anggaran fleksibel merupakan anggaran yang bersifat dinamis.
Anggaran fleksibel merupakan anggaran yang meyesuaikan pendapatan dan
beban dengan jumlah output aktual yang dicapai.[7]

Aktivitas penyesuaian anggaran melibatkan 2(dua) asumsi penting tentang


perilaku biaya :
a) Total Biaya Variable berubah dalam tingkat proporsi langsung dengan
perubahan aktivitasnya
b) Biaya Tetap tidak berubah sepanjang dalam cakupan aktivitas tertentu.
Karakteristik Anggaran Fleksibel
• Ditujukan ke arah aktivitas keseluruhan yang
berada dalam range relevan daripada hanya
ditujukan ke arah satu tingkat aktivitas.

• Bersifat dinamis daripada statis. Anggaran fleksibel


dapat disesuaikan dengan tingkat aktivitas apa pun
yang berada dalam range relevan, sekalipun
periode sudah berlalu.
MANFAAT ANGGARAN FLEKSIBEL

menunjukkan
menunjukkan membantu manager
pendapatan yang
pendapatan dan mencoba memilih
diharapkan dan
Menaksir dan biaya untuk tingkat volume untuk
pengeluaran yang
mengendalikan berbagai tingkat tujuan perencanaan
diinginkan untuk
biaya pabrik produksi atau
jumlah aktual unit
dan beban aktivitas
yang diproduksi dan
operasi. penjualan.
dijual.
Fungsi Anggaran Fleksibel

1. Menyediakan rencana biaya untuk rencana laba taktis

2. Menyediakan rencana biaya yang disesuaikan dengan


keluaran aktual, untuk digunakan sebagai perbandingan
dengan biaya aktual dalam laporan kinerja periodik
Tahapan Menyusun Anggaran Fleksibel
a. Menentukan kisaran relevan atas aktivitas yg diharapkan
berfluktuasi masa periode yang akan datang.
b. Menganalisis biaya pada relevant range dalam elemen
variabel,tetap dan semi variabel.
c. Memisahkan biaya berdasarkan perilakunya dan menentukan tarif
untuk biaya, tetap , variabel dan semi variabel.
d. Menggunakan tarif untuk bagian variabel dari biaya, menyusun
sebagai budget yg memperlihatkan biaya-biaya apa yg akan
dikeluarkan pada berbagai titik operasi pada semua relevant range.
e. Melakukan analisis Varians khusus Overhead dan Factory
Overhead atas Biaya Variabel dan Biaya Variabel untuk mengukur
kinerja perusahaan .
Rumus Anggaran Fleksibel
Rumus untuk menghitung jumlah biaya ada anggaran
fleksibel untuk setiap tingkat produksi adalah :
Contoh Soal
Direncanakan suatu produksi
sebesar 8.000 unit. Biaya variabel
sebesar Rp. 5.000 per unit, dan
jumlah biaya tetap Rp. 15.000.000.
Maka besarnya anggaran fleksibel
untuk 8000 unit adalah
= (Rp. 5000 X 8.000)+15.000.000 =
Rp. 55 juta
ANALISIS VARIAN
Varian adalah selisih yang terjadi karena adanya biaya anggaran dan
biaya aktual.
Digunakan untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi antara kedua
biaya.
•Kemungkin sebab yang mendasari
1. Varian tidak material
2. Varians disebabkan oleh kesalahan pelaporan
3. Varians disebabkan oleh keputusan khusus
manajemen
4. Varians disebabkan karena faktor yang tidak dapat
dikendalikan yang diidentifikasi. Misalnya kerugian
karena bencana
5. Varians yang tidak diketahui penyebabnya
Cara untuk memyelediki sebab adanya
varians
1. Pertemuan dengan manajer pusat tanggung jawab dan karyawan
lainnya dalam pusat tanggung jawab yang terlibat.
2. Analisis situasi kerja termasuk arus kerja, koordinasi aktivitas,
keefektifan penyeliaan, dan keadaan umum lainnya.
3. Pengamatan langsung.
4. Penyelidikan di tempat oleh manajer lini.
5. Penyelidikan oleh kelompok staf
6. Pemeriksaan interen.
7. Penelitian khusus.
8. Analisis varian.
ANALISIS VARIANS ANGGARAN

Penjualan Tenaga Kerja


Langsung

Bahan Overhead
Manufacture
Analisis Varian Penjualan
Menjelaskan perhitungan analisis varians antara hasil aktual dengan
sasaran yang direcanakan atau dianggarkan.
1. Varian kuantitas
Yaitu nilai perbedaan yang disebabkan karena perbedaan unit penjualan dalam anggaran
dengan unit realisasi penjualan.

VK = (KR – KA) x HA

VK = Varian kuantitas
KR = Kuantitas realisasi
KA = Kuantitas Anggaran
HA = Harga (jual) Anggaran
Analisis Varian Penjualan
2. Varian harga jual
Yaitu nilai perbedaan yang disebabkan karena perbedaan harga jual per unit dalam
anggaran dengan realisasi penjualan.

VH = (HR - HA) x KR

VH = Varian Harga (jual)


HR = Harga(jual) realisasi
HA = Harga (jual) anggaran
KR = Kuantitas realisasi
Analisis Varian Penjualan

Contoh Soal

Penjualan tahun 2006 dianggarkan sebesar 5000 unit dengan harga per unit sebesar
Rp 1.000, pada akhir tahun 2006 bagian akuntansi telah mencatat penjualannya
sebesar 4.800 unit dengan harga per unit sebesar Rp 950. Dari data tersebut dapat
disusun laporan anggaran tahun 2006 sebagai berikut :

1. Pebandingan data

Selisih nilai penjualan Rp 440.000


Analisis Varian Penjualan

2. Analisis selisih

a. Selisih kuantitas
VK = (KR –KA) HA = (4.800 –5.000) 1.000 = Rp 200.000

b. Selisih harga
VH = (HR –HA) KR = (950 –1.000) 4.800 = Rp 240.000

Total selisih nilai penjualan Rp 440.000


Analisis Varian Bahan

Analisa bahan biasanya menyangkut dua laporan :

1. Laporan kinerja dari bagian pembelian Bagian ini bertanggung jawab untuk
pengendalian
Harga beli bahan
Kuantitas dan waktu pembelian bahan
Menyusun anggaran pembelian bahan
VK = (URS - KA) x HB
2. Laporan kinerja dari manajer departemen pemakai Manajer produksi dari
departemen pemakai bertanggungjawab terhadap jumlah bahan mentah yang
digunakan dalam memproduksi jumlah seluruhnya output sesunggungnya departemen
yaitu biaya perunit yang digunakan untuk bahan mentah yang digunakan.
Analisis Varian Bahan

Perhitungan varians bahan baku

1. Varian Kuantitas
Yaitu nilai persediaan yang disebabkan karena perbedaan jumlah material yang seharusnya
digunakan dengan jumlah material yang dianggarkan.

VK = (URS - KA) x HA

VK = Varian kuantitas
URS = Unit realisai produksi dengan standar pemakaian bahan mentah
KA = Kuantitas anggaran
HA = Harga (beli) anggaran
Analisis Varian Bahan

Perhitungan varians bahan baku

2. Varian Efisiensi
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara kuantitas yang seharusnya dengan
kuantitas realisasi yang dinilai dengan harga anggaran. Bila kuantitas realisasi lebih besar dari
kuantitas seharusnya maka akan menaikkan biaya (tidak efisien), sebaliknya bila kuantitas
realisasi lebih rendah dari kuantitas seharusnya maka akan menurunkan biaya (terjadi efisiensi).
VK = (URS - KA) x HB
VE = ( KR - URS) x HA

VE = Varian efisiensi
KR = Kuantitas realisasi
URS = Unit realisai produksi dengan standar pemakaian bahan mentah
HA = Harga (beli) anggaran
Analisis Varian Bahan

Perhitungan varians bahan baku

3. Varian Harga Beli


Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara harga material persatuan dalam
anggaran dengan realisasi

VHVK
= (HR
= (URS
- HA)- KA)
x KRx HB
VE = ( KR - URS) x HA
VH = Perbedaan harga
HR = Harga Realisasi
HA = Harga Anggaran
KR = Kuantitas Realisasi
Analisis Varian Bahan

Contoh Soal

VHVK
= (HR
= (URS
- HA)- KA)
x KRx HB
Dari perbandingan tersebut terdapat kenaikan biaya material sebesar Rp 7.250.000
VE = ( KR - URS) x HA
Analisa Selisih

1. Varian Kuantitas
VK = (URS –KA) HA = (22.000 –20.000) 2000 = Rp 4.000.000
Catatan
URS = Realisasi produksi x SUR = 5500 x 4 = Rp 22.000
Analisis Varian Bahan

2. Varian Efisiensi VHVK = (HR= (URS


- HA)- KA)
x KRx HB
VE = (KR –URS) HA = (21.000 -22.000) 2.000 = Rp 2.000.000
VE = ( KR - URS) x HA
3. Varian Harga
VH = (HR –HA) KR =(2250 –2000) 21.000 = Rp 5.250.000
Total B.bb = TC bb A + TC bb B
2711500 = (X . 925) + (605 . 950)
Analisis Varian Bahan 2711500 = 925X + 574.750
925X = 2711500 – 574.750
X ( penggunaan bb A) = 2310
Contoh Soal 2
SP bb A = 2310/1100 = 2,1
SP bb B = 605/1100 = 0,55

Selisih total biaya bahan baku = 2711500 –23000 00 = 411500

Varian kuantitas
Bb A (2200-2000) x 900 = Rp 180.000
VK = (URS - Bb
KA) x HBx 1000
B (550-500) = Rp 50.000

VE = ( KR - Varian
URS) x HA
efisiensi
Bb A (2310 –2200) x 900 = Rp 99.000
Bb B ( 605 –550) x 1000 = Rp 55.000
Varian harga

Bb A (925-900) x 2310 = Rp 57.750


Bb B (950-1000) x 605 = Rp 30.250
Analisis Varian Tenaga Kerja
Langsung
Seperti bahan baku langsung, varian tenaga kerja menyangkut
varian kuantitas, efisiensi dan tarif atau upah.
1. Varian Kuantitas
Yaitu nilai persediaan yang disebabkan karena perbedaan jumlah material yang
seharusnya digunakan dengan jumlah material yang dianggarkan.

VK = (URS - KA) x HA

VK = Varian kuantitas
URS = Unit realisai produksi dengan standar pemakaian bahan mentah
KA = Kuantitas anggaran
HA = Harga (beli) anggaran
Analisis Varian Tenaga Kerja
Langsung
2. Varian Efisiensi
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara kuantitas yang seharusnya
dengan kuantitas realisasi yang dinilai dengan upah anggaran. Bila kuantitas JKL
realisasi lebih besar dari kuantitas seharusnya maka akan menaikkan biaya (tidak
efisien), sebaliknya bila kuantitas realisasi lebih rendah dari kuantitas seharusnya maka
akan menurunkan biaya (terjadi efisiensi).

VE = ( KR - URS) x TA

VE = Varian efisiensi
KR = Kuantitas Realisasi
URS = Unit realisai produksi dengan standar JKL
TA = Tarif (upah) Anggaran
Analisis Varian Tenaga Kerja
Langsung
3. Varian Tarif atau Upah
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara tarif per jam dalam anggaran
dengan realisasi

VT = (TR - TA) x KR

VT = Perbedaan tarif (upah)


TR = Tarif (upah) realisasi
TA = Tarif (upah) anggaran
KR = Kuantitas Realisasi
Analisis Varian Tenaga Kerja
Langsung
Contoh Soal
Anggaran dan penggunaan bahan baku PT ABC selama bulan
Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Anggaran Realisasi
Unit yang diproduksi VT = (TR - TA) x 19.000
20.000 KR
Standar JKL …….. ….....
Kebutuhan JKL 42.000 41.990
Tarif per jam Rp 10 ……
Biaya TKL ……… Rp 424.009

Dari data diatas tentukan besarnya :


a. Penyimpangan keseluruhan
b.Penyimpangan kuantitas
c. Penyimpangan efisiensi
d. Penyimpangan tarif
Analisis Varian Tenaga Kerja
Langsung
Jawab
Standar JKL
2,1 2,21
Anggaran = 42.000/20.000 = 2,1
Realisasi = 41.990/19.000 = 2,21 10,1
420.000
Tarif realisasi VT==10,1
= 424.099/41.990 (TR - TA) x KR
Anggaran biaya TKL yang dikeluarkan = 42.000 x 10 = Rp 420.000

a. Penyimpangan keseluruhan 424.099 - 420.000 = Rp 4.099


b. Penyimpangan kuantitas
(39.900 - 42.000) x 10 = Rp 21.000
c. Penyimpangan efisiensi
URS = 19.000 x 2,1
(41.990 -39.900) x 10 = Rp 20.900
= Rp 39.900
d. Penyimpangan tarif
(10,1- 10) x 4,990 = Rp 4199
Analisis Varian Overhead
Manufacture

Analisa varian overhead manufaktur lebih kompleks dari analisa untuk


penjualan, bahan mentah dan tenaga kerja langsung. Data yang ada dalam
biaya overhead meliputi biaya tetap dan biaya variabel, bila data biaya tetap
dan biaya variabel tidak dibedakan maka untuk mengembangkan analisis
menjadi sulit. Tujuan utama dari analisa overhead manufaktur adalah untuk
menjelaskan penyebab jumlah overhead manufaktur dibawah atau diatas
yang berlaku. Laporan anggaran BOP dapat disusun bila anggaran BOP dan
realisasinya sudah disediakan.
Analisis Varian Overhead
Manufacture
Dua Selisih
1. Controllable Variance
Yaitu perbedaan atau selisih antara pengeluaran aktual dengan anggaran berdasarkan jam
standard.

Controllable variance = FOH aktual – Budget FOH atas jam kerja standard

2. Volume Variance
Menunjukkan selisih atau perbedaan antara tunjangan anggaran dengan biaya standard yang
dibebankan selama proses produksi

Volume variance = Budget FOH atas jam standard – FOH standard


Controllable variance = FOH aktual – Budget FOH atas jam kerja standard
Analisis Varian Overhead
Manufacture
Tiga selisih
1. Spending Variance
Yaitu perbedaan atau selisih antara pengeluaran aktual dengan tunjangan yang dianggarkan
berdasarkan jam kerja aktual.

Spending variance = FOH aktual – Budget FOH atas jam aktual

2. Idle Capacity Variance


Menunjukkan selisih atau perbedaan antara tunjangan anggaran berdasarkan jam kerja aktual
dengan biaya overhead yang dibebankan.

Idle Capacity Variance = Budget FOH atas jam aktual – ( Jam kerja aktual x tarif FOH standard )
Controllable variance = FOH aktual – Budget FOH atas jam kerja standard
Analisis Varian Overhead
Manufacture
Tiga selisih
3. Efficiency Variance
Yaitu selisih antara biaya FOH yang dibebankan dengan biaya FOH standard.

Efficiency Variance = FOH dibebankan – FOH standard


Contoh Soal
Unit yang diproduksi 1.000 unit. Standar biaya pemakaian bahan
baku 1.000 unit. Harga per unit sebesar Rp. 1.500. Untuk
pemakaian jam TKL sebesar 2.500 jam. Tarif upah per jam
sebsar Rp. 5.000. FOH dihitung berdasarkan jam kerja langsung
pada kapasitas normal. Jam kerja kapasitas normal sebesar
3.000 jam, untuk OH variabel Rp. 750.000 dan utuk OH tetap
sebesar Rp. 300.000. Biaya aktual:
- Pemakaiaan bahan baku 9190 unit, harga per unit Rp.1.550
- Pemakaian TKL 2.600 jam , tarif upah/jam Rp.4.800
- Pemakaian OH variabel Rp 645.000. tetap Rp.300.000
Analisa varian FOH dengan menggunakan dua dan tiga selisih
Jawab :
Langkah penyusunan Anggaran Fleksibel
a. Tarif standard OH
𝑅𝑝.750.000
- OH variabel = 3.000 𝑗𝑎𝑚 = Rp.250 / jam
𝑅𝑝.300.000
- OH tetap = = Rp. 100/ jam
3.000 𝑗𝑎𝑚
Biaya OH aktual = Rp. 945.000
Jam kerja langsung standard = 2.500 / jam
b. Biaya FOH Satandard
- OH variabel = 2.500 jam x Rp.250 = Rp. 875.000
- OH tetap = 2.500 jam x Rp.100 = Rp. 910.000
c. Budget FOH /Total FOH = Biaya tetap + Biaya Variabel
- Berdasarkan jam kerja standard = Rp. 300.000 + (2.500 jam x Rp. 250) = Rp. 925.000
- Berdasarkan jam aktual = Rp. 300.00 + ( 2.600 jam x Rp 250) = Rp.950.000

Perhitungan selisih FOH


a. Dua selisih
- Controllable varian = Rp. 945.000 – Rp. 925.000 = Rp. 20.000 (UF)
- Volume varian = Rp. 925.000 – Rp. 875.000 = Rp. 50.000 (UF)
b. Tiga selisih
- Spending varian = Rp. 945.000 – Rp. 950.000 = Rp.5000 (F)
- Idle capacity varian = Rp. 950.000 – Rp. 910.000 = Rp. 40.000 (UF)
- Effesiensi varian = Rp. 910.000 – Rp. 875.000 = Rp. 35.000(F)
TERIMA
KASIH

Questions?

Anda mungkin juga menyukai