Fitri Dwyanti
Nurfitriana Ayundira
Misalnya, menurut perkiraan selama bulan Januari akan diproduksi 9.000 unit produk dan semua
biaya proporsional dianggarkan sesuai dengan jumlah produksi tersebut. Tapi, ternyata produksi
menjadi 10.000 unit. Akibatnya, biaya yang terjadi bila dibandingkan dengan anggaran (9.000
unit) mengakibatkan penyimpangan yang nampak begitu besar dan tidak realisitis.
Anggaran fleksibel yaitu anggaran biaya yang didasarkan atas
pengetahuan tentang perilaku pola biaya (biaya tetap dan variabel)
Atau skedul biaya yang menunjukan bagaimana masing-masing biaya
akan berubah dengan perubahan volume, output atau aktivitas.
Dengan demikian, Anggaran Fleksibel menyatakan hubungan antara
volume dan biaya dalam suatu relevant range volume yang terbatas.
Anggaran fleksibel merupakan anggaran yang bersifat dinamis.
Anggaran fleksibel merupakan anggaran yang meyesuaikan pendapatan dan
beban dengan jumlah output aktual yang dicapai.[7]
menunjukkan
menunjukkan membantu manager
pendapatan yang
pendapatan dan mencoba memilih
diharapkan dan
Menaksir dan biaya untuk tingkat volume untuk
pengeluaran yang
mengendalikan berbagai tingkat tujuan perencanaan
diinginkan untuk
biaya pabrik produksi atau
jumlah aktual unit
dan beban aktivitas
yang diproduksi dan
operasi. penjualan.
dijual.
Fungsi Anggaran Fleksibel
Bahan Overhead
Manufacture
Analisis Varian Penjualan
Menjelaskan perhitungan analisis varians antara hasil aktual dengan
sasaran yang direcanakan atau dianggarkan.
1. Varian kuantitas
Yaitu nilai perbedaan yang disebabkan karena perbedaan unit penjualan dalam anggaran
dengan unit realisasi penjualan.
VK = (KR – KA) x HA
VK = Varian kuantitas
KR = Kuantitas realisasi
KA = Kuantitas Anggaran
HA = Harga (jual) Anggaran
Analisis Varian Penjualan
2. Varian harga jual
Yaitu nilai perbedaan yang disebabkan karena perbedaan harga jual per unit dalam
anggaran dengan realisasi penjualan.
VH = (HR - HA) x KR
Contoh Soal
Penjualan tahun 2006 dianggarkan sebesar 5000 unit dengan harga per unit sebesar
Rp 1.000, pada akhir tahun 2006 bagian akuntansi telah mencatat penjualannya
sebesar 4.800 unit dengan harga per unit sebesar Rp 950. Dari data tersebut dapat
disusun laporan anggaran tahun 2006 sebagai berikut :
1. Pebandingan data
2. Analisis selisih
a. Selisih kuantitas
VK = (KR –KA) HA = (4.800 –5.000) 1.000 = Rp 200.000
b. Selisih harga
VH = (HR –HA) KR = (950 –1.000) 4.800 = Rp 240.000
1. Laporan kinerja dari bagian pembelian Bagian ini bertanggung jawab untuk
pengendalian
Harga beli bahan
Kuantitas dan waktu pembelian bahan
Menyusun anggaran pembelian bahan
VK = (URS - KA) x HB
2. Laporan kinerja dari manajer departemen pemakai Manajer produksi dari
departemen pemakai bertanggungjawab terhadap jumlah bahan mentah yang
digunakan dalam memproduksi jumlah seluruhnya output sesunggungnya departemen
yaitu biaya perunit yang digunakan untuk bahan mentah yang digunakan.
Analisis Varian Bahan
1. Varian Kuantitas
Yaitu nilai persediaan yang disebabkan karena perbedaan jumlah material yang seharusnya
digunakan dengan jumlah material yang dianggarkan.
VK = (URS - KA) x HA
VK = Varian kuantitas
URS = Unit realisai produksi dengan standar pemakaian bahan mentah
KA = Kuantitas anggaran
HA = Harga (beli) anggaran
Analisis Varian Bahan
2. Varian Efisiensi
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara kuantitas yang seharusnya dengan
kuantitas realisasi yang dinilai dengan harga anggaran. Bila kuantitas realisasi lebih besar dari
kuantitas seharusnya maka akan menaikkan biaya (tidak efisien), sebaliknya bila kuantitas
realisasi lebih rendah dari kuantitas seharusnya maka akan menurunkan biaya (terjadi efisiensi).
VK = (URS - KA) x HB
VE = ( KR - URS) x HA
VE = Varian efisiensi
KR = Kuantitas realisasi
URS = Unit realisai produksi dengan standar pemakaian bahan mentah
HA = Harga (beli) anggaran
Analisis Varian Bahan
VHVK
= (HR
= (URS
- HA)- KA)
x KRx HB
VE = ( KR - URS) x HA
VH = Perbedaan harga
HR = Harga Realisasi
HA = Harga Anggaran
KR = Kuantitas Realisasi
Analisis Varian Bahan
Contoh Soal
VHVK
= (HR
= (URS
- HA)- KA)
x KRx HB
Dari perbandingan tersebut terdapat kenaikan biaya material sebesar Rp 7.250.000
VE = ( KR - URS) x HA
Analisa Selisih
1. Varian Kuantitas
VK = (URS –KA) HA = (22.000 –20.000) 2000 = Rp 4.000.000
Catatan
URS = Realisasi produksi x SUR = 5500 x 4 = Rp 22.000
Analisis Varian Bahan
Varian kuantitas
Bb A (2200-2000) x 900 = Rp 180.000
VK = (URS - Bb
KA) x HBx 1000
B (550-500) = Rp 50.000
VE = ( KR - Varian
URS) x HA
efisiensi
Bb A (2310 –2200) x 900 = Rp 99.000
Bb B ( 605 –550) x 1000 = Rp 55.000
Varian harga
VK = (URS - KA) x HA
VK = Varian kuantitas
URS = Unit realisai produksi dengan standar pemakaian bahan mentah
KA = Kuantitas anggaran
HA = Harga (beli) anggaran
Analisis Varian Tenaga Kerja
Langsung
2. Varian Efisiensi
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara kuantitas yang seharusnya
dengan kuantitas realisasi yang dinilai dengan upah anggaran. Bila kuantitas JKL
realisasi lebih besar dari kuantitas seharusnya maka akan menaikkan biaya (tidak
efisien), sebaliknya bila kuantitas realisasi lebih rendah dari kuantitas seharusnya maka
akan menurunkan biaya (terjadi efisiensi).
VE = ( KR - URS) x TA
VE = Varian efisiensi
KR = Kuantitas Realisasi
URS = Unit realisai produksi dengan standar JKL
TA = Tarif (upah) Anggaran
Analisis Varian Tenaga Kerja
Langsung
3. Varian Tarif atau Upah
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara tarif per jam dalam anggaran
dengan realisasi
VT = (TR - TA) x KR
Controllable variance = FOH aktual – Budget FOH atas jam kerja standard
2. Volume Variance
Menunjukkan selisih atau perbedaan antara tunjangan anggaran dengan biaya standard yang
dibebankan selama proses produksi
Idle Capacity Variance = Budget FOH atas jam aktual – ( Jam kerja aktual x tarif FOH standard )
Controllable variance = FOH aktual – Budget FOH atas jam kerja standard
Analisis Varian Overhead
Manufacture
Tiga selisih
3. Efficiency Variance
Yaitu selisih antara biaya FOH yang dibebankan dengan biaya FOH standard.
Questions?