Manajemen
Investasi
OPTION
12
Ekonomi dan Bisnis S1 Manajemen Luna Haningsih SE., ME.
Abstract Kompetensi
Dalam kondisi tidak pasti kita Diharapkan mahasiswa dapat
memerlukan suatu perencanaan memahami konsep option atau opsi
dan alat untuk menjaga stabilitas dan memanfaatkannya dalam
keuangan. Salah satu alat untuk membantu memnuhi kebutuhan
menjaga stabilitas keuangan dimasa yang akan datang
adalah option yaitu suatu janji
untuk menjual atau membeli
sesuatu dimasa yang akan datang
pada harga tertentu yang telah
disepakati.
OPTION
Opsi menunjukkan hak untuk melakukan sesuatu. Karena merupakan hak maka
pemodal atau manajer keuangan bisa melakukan bisa pula tidak. Di Chicago Board
Options Exchange (CBOE) atu bursa-bursa lain yang memungkinkan perdagangan
opsi, opsi merupakan selembar kertas berharga yang memungkinkan pemodal untuk
membeli atau menjual suatu saham dengan harga tertentu pada waktu tertentu (atau
sebelumnya). Opsi dapat dipergunakan untuk hedging maupun spekulasi
Nilai Call
10.000
0 Harga Saham
10.000 20.000
Nampak bahwa investasi (dalam jumlah yang sama) dalam opsi memberikan tingkat
keuntungan yang lebih besar. Apakah dengan demikian opsi lebih menarik dari
saham? Belum tentu. Untuk itu perhatikan apa yang terjadi seandainya satu tahun
yang akan atang harga saham mencapai hanya Rp.10.000.
Nilai opsi pada saat jatuh tempo 18 x Rp. 0,- = Rp.18.000
Harga (premi) opsi yang kita bayar pada awal tahun = Rp. 9.000
Laba (rugi) investasi = (Rp. 9000)
Apabila kerugian tersebut kita nyatakan sebagai persentase dari investasi awal kita,
maka tingkat keuntungan investasi kita adalah,
(-9.000/9.000) x 100% = -100%
Apabila kita bandingkan kerugian investasi tersebut dengan investasi pada saham A,
maka hasilnya akan nampak sebagai berikut,
Harga jual satu tahun kemudian Rp.10.000
Harga beli saat ini Rp. 9.000
Keuntungan investasi Rp. 1.000
Dinyatakan dalam persentase,
= (1.000/9.000) x 100% = 11,1%
Dengan kata lain, apabila kita membeli opsi, maka kerugian kita akan mencapai 100%
pada saat harga saham hanya mencapai Rp.10.000, tetapi kita masih untung pada
saat memilih membeli saham. Contoh tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan
untuk memperoleh keuntungan yang sangat besar dari investasi pada opsi adalah
lebih tinggi dari investasi pada saham. Meskipun demikian, kemungkinan kerugiannya
juga jauh lebih besar. Karena itulah dikatakan bahwa investasi pada opsi mempunyai
resiko yang lebih besar daripada investasi pada sahamnya. Sebagai tambahan,
karena opsi baru dapat diciptakan apabila ada saham yang opsi tersebut dikaitkan,
Tabel 1. Nilai put dan saham pada berbagai harga saham (exercise price
Rp.10.000)
0 Rp.10.000 0 Rp.10.000
Rp.4.000 Rp. 6.000 Rp. 4.000 Rp.10.000
Rp.10.000 0 Rp.10.000 Rp.10.000
Rp.12.000 0 Rp.12.000 Rp.12.000
Rp.20.000 0 Rp. 20.000 Rp.20.000
Kalau tabel tersebut kita gambarkan, maka kita akan memperoleh gambar
sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2. Gambar tersebut menunjukkan bahwa
apapun yang terjadi dengan harga saham, maka kekayaan kita akan minimal sebesar
Rp.10.000. Kekayaan ini kita peroleh pada saat harga saham di bawah exercise price.
Pada saat harga saham diatas exercise price nilai kekayaan kita sama dengan harga
saham tersebut.
Pada saat harga saham = 0, kita punya kesempatan menggunakan put menjual saham
A seharga 10.000, jadi yang kita lakukan adalah membeli saham A dipasar seharga 0
dan menjualnya diharga 10.000, sehingga kekayaan kita menjadi 10.000. Jika harga
saham A dipasar 4.000 maka kita akan membeli diharga 4.000 dan menjulanya
diharga 10.000 maka akan diperoleh keuntungan sebesar 6.000 ditambah dengan
saham yang telah dimiliki maka jumlah kekayaan kita adalah 10.000. Jika harga saham
dipasar 10.000 maka put tidak dapat digunakan sehingga harta hanya retsisa dari
Gambar 2. Nilai opsi put dan saham pada berbagai harga saham
Nilai put
dan saham
20.000
12.000
10.000
0 Harga Saham
Pada gambar 2. kita bandingkan dengan gambar 1. apa yang bisa kita simpulkan?
Pola kedua gambar tersebut sama, bedanya adalah bahwa gambar 2. menunjukkan
angka Rp.10.000 lebih besar dari gambar 1. pada setiap harga saham. Pada saat
harga saham sebesar Rp.4.000 gambar 1. menunjukkan nilai nol rupiah, sedangkan
gambar 2 menunjukkan nilai Rp.10.000. Pada saat harga saham Rp.20.000 gambar 1
menunjukkan nilai Rp.10.000 sedangkan gambar 2 menunjukkan nilai Rp.20.000.
Dengan demikian ini berarti bahwa kalau kita (1) membeli opsi call ditambah dengan
(2) menyisihkan sejumlah uang yang cukup untuk membayar exercise price pada saat
jatuh tempo, kita akan memperoleh nilai yang sama dengan membeli opsi put
ditambah dengan membeli saham, Karena kedua paket investasi tersebut
menghasilkan nilai (payoffs) yang sama, maka keduanya harus mempunyai nilai yang
sama. Dengan demikian maka,
Nilai Call + present value dari exercise price = nilai put + harga saham
Pemodal juga dapat mengkombinasikan opsi call dan put bersama-sama. Misalkan
opsi call dan put diterbitkan atas saham A. Kedua opsi tersebut mempunyai exercise
price Rp.10.000 (keadaan ini disebut sebagai straddle), dan masing-masing dijual
dengan harga (premi) Rp.500 per opsi. Apabila kita membeli satu opsi call dan satu
opsi put, maka keuntungan (kerugian) kita pada saat jatuh tempo akan ditunjukkan
pada tabel 2 (tergantung pada harga saham pada waktu jatuh tempo).
Tabel 2. Keuntungan dan kerugian pada berbagai harga saham untuk pemodal
yang membeli opsi call dan put dengan exercise price yang sama
Tabel tersebut menunjukkan bahwa sejauh harga saham jatuh dibawah Rp.9.000 atau
naik di atas Rp.11.000, maka pemodal tersebut akan memperoleh laba. Kalau harga
saham diantara Rp.9.000 dan Rp.11.000, maka ia akan menderita rugi.
Terdapat dua model untuk menaksir harga opsi, yaitu Binomial Option Pricing Model
(BOPM) dan model Black and Scholes. Trick yang dipergunakan adalah membuat
ekuivalen opsi dengan cara mengkombinasikan investasi pada saham biasa dan
meminjam. Net cost membeli ekuivalen opsi tersebut haruslah sama dengan nilai opsi
tersebut.
Bandingkan kalau anda meminjam sebesar Rp.6.957 dan membeli selembar saham.
Perhatikan bahwa hasil dari investasi di saham dengan meminjam ini identik dengan
2,5x hasil kalau kita membeli opsi. Karena itu kedua investasi tersebut harus
memberikan nilai yang sama, yaitu :
Nilai 2,5 = nilai saham – Rp.6.957 pinjaman
= Rp.9.000 – Rp.6.957
= Rp.2.043
Nilai 1 call = Rp.817
Sayangnya pendekatan ini akan sangat kompleks dan memerlukan bantuan computer
kalau kemungkinan (periode) perubahan harga saham cukup banyak. Karena itu
perhitungan nanti akan banyak disederhanakan dengan model Black and Scholes.
Jumlah saham yang diperlukan untuk mereplikakan satu call disebut sebagai option
delta atau hedge ratio. Dalam contoh kita option deltanya adalah ½,5 atau 0,40.
Rumus sederhana yang kita gunakan adalah :
Option delta = (2.000 – 0)/(13.000 – 8.000)
= 0,40
d 1=
ln ( )
P
X
+ ( r + σ 2 /2 ) t
σ √t
d 2=d 1−σ √ t
N(d) = cumulative normal probability density function
X = harga exercise dari opsi
e = 2,718 (anti log natural dari 1)
t = periode sampai dengan exercise date, dinyatakan dalam proporsi dari
satu tahun
P = harga saham
σ = deviasi standar tingkat keuntungan saham per periode (continuously
compounded).
r = tingkat bunga bebas resiko
65 0,322 8
ln ቀ70ቁ+ ൬
0,1 + 2 ൰ 𝑥 (12)
𝑑1 = = 0,6694
8
0,32𝑥ට( )
12
−0,1∗0,6667
P=70 e ∗0,3409−65∗0,2514=22,3239−16,341=5,9829
Catt :*) cara melihat table nilai d1 = 0,6694 atau 0,67..maka kolom paling kiri kebawah
hingga menemukan nilai 0,6 kemudian ke kanan hingga satu kolom dengan kolom 0,07
maka akan ditemukan nilai 0,7486