PERPAJAKAN
06
Ekonomi dan Bisnis Manajemen F041700007 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Materi Kompetensi
Mampu memaham menjelaskan dan Mahasiswa dapat memaham menjelaskan
menghitung PPh Pasal 4 Ayat (2) dan menghitung PPh Pasal 4 Ayat (2)
Pajak Penghasilan Pasal Pasal 4 Ayat (2)
Berdasarkan Pasal 4 ayat (2) Undang-undang Pajak Penghasilan, Undang-undang
memberikan mandat kepada Pemerintah untuk mengenakan PPh final atas penghasilan-
penghasilan tertentu. Berdasarkan ketentuan ini Pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah untuk mengenakan PPh final atas penghasilan tertentu dengan pertimbangan
kesederhanaan, kemudahan, serta pengawasan.Pengenaan PPh Final sebagian berasal dari
ketentuan Pasal 4 ayat (2) ini. Namun demikian, ada juga pengenaan PPh final berdasarkan
Pasal lain yaitu Pasal 15, Pasal 19, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23 dan Pasal 26 Undang-undang
PPh.
Pemajakan atas jenis penghasilan tertentu diatur dalam Pasal 4 ayat (2) UU PPh . PPh
terutang dihitung dengan menerapkan tarif tertentu (tarif tunggal) terhadap penghasilan bruto
dan bersifat final.
Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Deposito Dan Tabungan, Dan
Diskonto Sertifikat Bank Indonesia
Pengenaan pajak penghasilan atas penghasilan berupa bunga deposito dan
tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) di atur dengan peraturan
pemerintah No. 131 tahun 2000. Menurut PP No 131 tahun 2000, atas penghasilan
berupa bunga yang berasal dari deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang
diterima oleh wajib pajak dalam negeri dan BUT dikenakan Pajak Penghasilan yang
bersifat final. Besarnya PPh yang dipotong adalah 20% dari jumlah bruto.
PPh (final) = 20% x Bruto
Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian Nasabah Penyimpan dengan bank.
Contoh :
Pada tanggal 1 Januari 2008 Tuan Budi menyimpan uang di Bank Mandiri berbentuk
depositosebesar 100.000.000 dengan tingkat suku bunga 12 % per tahun, kesepakatan
2021 Perpajakan
2 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penarikan antara Tuan Budi dan pihak bank yaitu 1 tahun yaitu pada 1 Januari 2009,
sehingga menerima bunga setiap bulan sebesar 1.000.000.
Atas bunga sebesar 1.000.000 dipotong PPh Pasal 4 (2) sebesar : 1.000.000 x 20 % =
200.000
Uang yang diterima tuan budi dari bunga deposito per bulan sebesar :
1.000.000-200.000 = 800.000
Diskonto adalah Jumlah selisih kurang antara nilai kini kewajiban (present value)
dengan nilai jatuh tempo kewajiban (maturity value) karena tingkat bunga nominal
lebih rendah dari tingkat bunga efektif.
Penghasilan berupa imbalan atau penghasilan sejenis lainnya dengan nama dan dalam
bentuk apapun dari Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah.
Contoh :
Tahun 2011 Tuan Budi membeli surat berharga yang dikeluarkan Bank Indonesia
senilai Rp 20.000.000, kemudian pada tahun 2013 dijual kepada Tuan Amin senilai
Rp. 22.000.000. Maka Tuan budi mendapat bruto sebesar Rp. 2.000.000,00 tersebut.
2021 Perpajakan
3 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sedangkan wajib pajak luar negeri selain Bentuk Usaha Tetap, biasanya PPh yang
dipotong adalah 20% dari jumlah bruto atau tarif berdasarkan perjanjian
penghindaran Pajak Berganda yang berlaku.
1. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di
Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.
2. Bunga deposito dan tabungan serta Sertifikat bank Indonesia, sepanjang jumlah
deposito dan tabungan serta Sertifikat Bank Indonesia tersebut tidak melebihi Rp.
7.500.000,00 dan bukan merupakan jumlah yang pecah-pecah.
3. Bunga deposito dan tabungan, serta diskonto SBI yang diterima atau diperoleh
dana pensiun yang pendirianya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
4. Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk pemerintan dalam rangka pemilikan
rumah sederhana dan sangat sederhana, kaveling siap bangun untuk rumah
sederhana dan sangat sederhana,atau rumah susun sederhana sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, untuk dihuni sendiri.
Catatan :
Bagi wajib pajak dalam negeri orang pribadi yang seluruh penghasilanya
(termasuk bunga dan diskonto) dalam satu tahun pajak tidak melebihi Panghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP), atas pajak yang telah dipotong dapat diajukan
permohonan restitusi.
Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Atau Diskonto Obligasi Yang
Dijual Di Bursa Efek
Pengenaan pajak penghasilan atas penghasilan berupa bunga atau diskonto obligasi
yang dijual di bursa efek diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2002. Menurut PP
No. 6 tahun 2002, atas penghasilan yang diterima wajib pajak berupa bunga dan diskonto
obligasi yang diperdagangkan dan atau dilaporkan di bursa efek dikenakan Pajak Penghasilan
yang bersifat final. Besarnya pajak penghasilan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Atas bunga obligasi dengan kupon (interest bearing bond) sebesar :
2021 Perpajakan
4 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. 20% bagi wajib pajak dalam negeri dan BUT (Bentuk Usaha Tetap), BUT
adalah bentuk usaha Tidak kurang dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari
dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau badan yang tidak didirikan dan
tidak bertempat kedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan di Indonesia.
b. 20% atau tarif sesuai dengan ketentuan persetujuan penghindaran pajak
berganda (P3B) yang berlaku, bagi wajib pajak penduduk/berkedudukan di
luar negri. Perjanjian penghindaran pajak berganda antara dua negara bilateral
yang mengatur mengenai pembagian hak pemajakan atas penghasilan yang
diperoleh atau diterima oleh penduduk dari salah satu atau kedua negara
pihak pada persetujuan (both contracting states).
Dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period)
obligasi.
2. Atas diskonto obligasi dengan kupon sebesar :
a. 20% atau tarif sesuai ketentuan persetujuan penghindaran pajak berganda
(P3B) yang berlaku, bagi wajib pajak penduduk/berkedudukan di luar negeri
b. 20% atau tarif sesuai ketentuan Penghindaraan Pajak Berganda (P3B) yang
berlaku bagi Wajib Pajak penduduk/berkedudukan diluar negeri.
Dari selisih harga jual obligasi atau nilai nominal di atas harga perolehan
obligasi, tidak termasuk bunga berjalan.
3. Atas diskonto obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) sebesar:
a. 20% bagi wajib pajak dalam negeri dan BUT (Bentuk Usaha Tetap)
b. 20% atau tariff sesuai dengan ketentuan persetujuan perhindaran pajak
berganda yang berlaku bagi wajib pajak penduduk/berkendudukan di luar
negeri.
Dari selisih harga jual atau nilai nominal diatas harga perolehan obligasi.
Diperbarui :
1. Bunga Obligasi dengan kupon, tarif untuk WPDN/BUT 15%, WPLN 20% dari bruto
2021 Perpajakan
5 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Diskonto obligasi dengan kupon, tarif untuk WPDN/BUT 15%, WPLN 20% dari
selisih harga jual
3. Diskonto obligasi tanpa bunga, tarif untuk WPDN/BUT 15%, WPLN 20% dari selisih
harga jual
4. Bunga/diskonto diterima reksadana, tahun 2009-2010 = 0% (bebas), tahun 2011-2013
= 5%, mulai 2014 =15%. Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal
bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi
yang tersedia di Pasar modal baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun
efek/sekuriti lainnya
Contoh untuk Bunga Obligasi dengan kupon :
PT Sukses pada 1 Juli 2002, menerbitkan obligasi dengan kupon yang jangka waktunya 5
tahun. Nilai nominal Rp. 10.000.000,- Bunga tetap 12 % per tahun, jatuh tempo bunga 31
Desember. Saat penerbitan perdana, PT STAN (investor) membeli 10 lembar obligasi.
Penghitungan bunga dan PPh final yang terutang oleh PT STAN pada saat jatuh tempo
bunga 1 tahun adalah :
Bunga = (12% x Rp 10.000.000) x 10lembar x 5thn = Rp. 60.000.000
PPh Final = 20% x Rp. 60.000.000 = Rp. 12.000.000 (dipotong oleh emiten ataukustodian
yang ditunjuk sebagai agen pembayar)
Catatan:
Atas bunga atau diskonto obligasi yang diterima atau diperoleh wajib pajak:
1. Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia
2. Dana pensiun yang pendirian/pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
3. Reksadana yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) selama 5
tahun pertama sejak pendirian atau pemberian izin usaha
Tidak dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final.
2021 Perpajakan
6 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pph (final)= 10% x bruto
Contoh:
PT.BDS menyewa sebuah ruko dari tuan Wibawa untuk dijadikan kantor dengan nilai
sewa sebesar Rp. 40.000.000,00 per bulan. Pph pasal 4 ayat 2 yang dipotong oleh PT. BDS
adalah :
10% x Rp. 40.000.000,00 = Rp. 4.000.000,00
PPh Final Atas Penghasilan Dari Pengalihan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan
1. Wajib pajak orang pribadi dan yayasan atau organisasi yang sejenis yang mengalihkan hak
atas tanah dan atau bangunan wajib membayar Pph Final 5% dari jumlah Bruto Nilai
Pengalihan (nilai tertinggi antara nilai berdasarkan akta jual beli/pengalihan dan NJOP tanah
& bangunan sesuai SPPT PBB).
2. Bagi Wajib Pajak orang pribadi yang jumlah penghasilannya melebihi penghasilan Tidak
Kena Pajak (PTKP), apabila melakukan pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan yang
jumlah brutonya kurang dari Rp. 60.000.000,00 penghasilan yang diperoleh dari pengalihan
tersebut merupakan objek Pajak Penghasilan dan pajak penghasilan terutang yang bersifat
final sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan, wajib dibayar sendiri oleh Wajib Pajak
dengan Surat Setoran Pajak Final sebelum akhir tahun pajak yang bersangkutan, kecuali
penghasilan yang diperoleh dari pengalihan penjualan, tukar-menukar, pelepasan hak,
penyerahan hak, atau cara lain kepada pemerintah guna pelaksanaan pembangunan untuk
kepentingan umum yang memerlukan persyaratan khusus.
3. Atas transaksi penghasilan hak atas tanah dan atau bangunan yang dilakukan Wajib Pajak
Badan Yang melakukan pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan di luar kegiatan usaha
pokok, diwajibkan meyetor Pph 5% melalui bank persepsi. Setoran Pph tersebut tidak bersifat
final, sehingga merupakan angsuran Pph dalam tahun berjalan yang dapat dikreditkan.
Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak badan termasuk koperasi
yang usaha pokoknya melakukan transaksi pengalihan hak atas tanh dan atau bagunan,
2021 Perpajakan
7 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengenaan Pajak Penghasilannya berdasarkan ketentuan umum Pasal 16 ayat (1) dan pasal 17
UU Pph. Dengan demikian, kewajiban pembayaran Pajak Penghasilan dalam tahunberjalan
terutang dan dilaksanakan sendiri berdasarkan ketentuan Pasal 25.
Contoh :
Pada tahun 2000 Bapak Herman membeli tanah Tanah seluas 50m persegi senilai Rp.
60.000.000,00. Pada tahun 2009 terjual dengan harga Rp. 115.000.000,00
Diket Bruto Bapak Herman Rp. 115.000.000,00 – Rp. 60.000.000,00 = Rp. 55.000.000,00
5% x 55.000.000,00 = Rp. 2.750.000,00
2021 Perpajakan
8 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
melaksanakan pekerjaan pengawasan jasa konstrusi sejak awal pelaksanaan pekerjaan
konstrusi sampai selesai dan diserahterimakan.
6. Penyedia jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk tetap, yang kegiatan
usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi baik sebagai perencana konstruksi,
pelaksana konstruksi dan pengawasan kostruksi maupun sup-supnya.
Atas penghasilan daru usaha jasa konstruksi dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final .
Besarnya PPh yang dipotong adalah sebagai berikut:
minimal ahli muda untuk ahli madya untuk PJT dan madya untuk PJT dan SKA
2021 Perpajakan
9 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PJT minimal muda untuk PJT
1.
PPh(final)=2% x Jumlah jasa
2% (dua persen) untuk pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang
memiliki kualifikasi usaha kecil;
2.
PPh(final)=4% x Jumlah jasa
4% (empat persen) untuk pelaksanaan kontruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang
tidak memiliki kualifikasi usaha;
3. 3% (tiga persen) untuk pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa
memiliki kualifikasi usaha besar/menengah;
5.
PPh(final)= 6% x Jumlah jasa
6% untuk perencanaan kontruksi atau pengawas kontruksi yang dilakukan oleh penyedia
jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha;
2021 Perpajakan
10 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
CV Polan merupakan pelaksana usaha konstruksi yang memiliki kualifikasi usaha kecil,
menerima penghasilan atas jasa kosntruksi yang diserahkannya ke Dinas Pendidikan kota A
sebesar Rp500.000.000,-. Besarnya PPh Pasal 4 ayat (2) yang harus dipotong Dinas
Pendidikan Kota A atas penghasilan yang diterima CV Polan yaitu :
2% x Rp500.000.000,- = Rp10.000.000,-
2021 Perpajakan
11 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
adalah bursa efek dan bursa berjangka di Indonesia yang menyelenggarakan transaksi kontrak
berjangka.
Pengenaan pajak penghasilan atas penghasilan dari transaksi derivitif berupa kontrak
berjangka yang diperdagangkan di bursa diatur dalam peraturan pemerintah No. 17 Tahun
2009. Atas penghasilan yang diterima dan/atau diperoleh oleh orang pribadi atau badan dari
transaksi derivatif berupa kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa dikenai pajak
penghasilan yang bersifat final sebesar 2.5% dari margin awal.
PPh(final)= 2,5% x Margin Awal
Contoh :
Misalnya, A dan B membuat kontrak pada 1 Januari 2008. A akan menjual US$ 1 juta dengan
kurs Rp 9.600 per US$ kepada B pada 30 Juni 2008. A dan B sepakat memeberikan uang
sebesar Rp. 60.000.000 kepada badan usaha lembaga kliring dan penjamin. Maka Pphnya
yaitu?
PPh(final)= 2,5% x Rp. 60.000.000 = Rp. 1.500.000
2021 Perpajakan
12 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di
perusahaan tersebut. Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan
dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu. Berikut
rumus perhitungan Pphnya :
Bunga simpanan koperasi kepada anggota lebih dari Rp 240.000 per bulan PPh terutang
yaitu :
2021 Perpajakan
13 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PPh(final)= 10% x Bruto
Contoh :
Sebuah koperasi simpan pinjam di lingkungan tertentu mempunyai 30 anggota, tiap anggota
mendapatkan bunga tiap bulannya sebesar Rp. 3.000.000. jadi PPh pasal 4 ayat 2 yaitu
PPh (final) = 10% x Rp. 3.000.000
= Rp. 300.000
Obyek Dasar
Tarif Sifat
PPh Pasal 4 ayat (2) Perhitungan
1. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI 20% (untuk Jumlah Bruto Final
Dasar Hukum : PP No. 131 Tahun 2000 WPDN & Bunga
BUT)
Pengecualian: 20% atau
a. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto Tarif P3B
SBI sepanjang jumlah deposito dan tabungan (untuk
serta SBI tersebut tidak melebihi Rp WPLN)
7.500.000,00 dan bukan merupakan jumlah
yang dipecah-pecah.
b. Bunga dan diskonto yang diterima atau
diperoleh bank yang didirikan di Indonesia atau
cabang bank luar negeri di Indonesia.
c. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto
SBI yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun
yang telah disahkan Menteri Keuangan,
sepanjang dananya diperoleh dari sumber
pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
29 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992
Tentang Dana Pensiun.
2021 Perpajakan
14 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d. Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk
Pemerintah dalam rangka pemilikan rumah
sederhana dan sangat sederhada, kapling siap
bangun untuk rumah sederhana dan sangat
sederhana, atau rumah susun sederhana
sepanjang untuk dihuni sendiri.
2021 Perpajakan
15 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
P3B
perolehan
obligasi, tidak
termasuk bunga
Diskonto Obligasi tanpa bunga (zero coupon
c.
bond)
1. WP DN & BUT 20 % Selisih lebih
harga jual atau
20 % atau
nilai nominal di
Tarif
2. WP LN selain BUT atas harga
berdasarkan
perolehan
P3B
obligasi
Pengecualian :
a. Wajib Pajak dana pensiun yang pendirian atau
pembentukannya telah disahkan oleh Menteri
2021 Perpajakan
16 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keuangan dan memenuhi persyaratan
sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3)
huruf h Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang
Perubahan Keempat atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan
b. Wajib Pajak bank yang didirikan di Indonesia
atau cabang bank luar negeri di Indonesia
4. Hadiah Undian
Jumlah Bruto
Dasar Hukum : PP No. 132 Tahun 2000 25% Final
Hadiah Undian
KEP-395/PJ./2001
5. Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
Dasar Hukum : PP No. 29 Tahun 1996 jo. 10% Jumlah Bruto Final
PP No. 5 Tahun 2002
6. Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah
dan/atau Bangunan
Dasar Hukum : PP No. 48 Tahun 1994 jo.
PP No. 27 Tahun 1996 jo.
PP No. 79 Tahun 1999 jo.
PP No. 71 Tahun 2008
Jumlah Bruto Final
Wajib Pajak yang melakukan transaksi
a. 5% Nilai
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
Pengalihan
Wajib Pajak Orang Pribadi yang mengalihkan
Hak atas Tanah dan/atau Bangunan yang jumlah Jumlah Bruto
b. bruto nilai pengalihannya kurang dari Rp. 60 jt 5% Nilai
namun penghasilan lainnya dalam 1 tahun Pengalihan
melebihi PTKP.
c. pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan 1% Jumlah Bruto
Rumah Susun Sederhana yang dilakukan oleh Nilai
2021 Perpajakan
17 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan
Pengalihan
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
2021 Perpajakan
18 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek
di Indonesia.
9. Penghasilan dari transaksi derivarif berupa kontrak
2.5% Margin awal Final
berjangka yang diperdagangkan di bursa
10 Bunga simpanan koperasi kepada anggota lebih dari
10% Bruto Final
. Rp 240.000 per bulan PPh terutang
Daftar Pustaka
Abut S, Hilarius. 2005. Perpajakan 2005-2006. Jakarta: Diadit Media.
Anastasia Diana & Lilis Setiawati. “Perpajakan-Teori dan Peraturan Terkini”. ANDI.
Yogyakarta.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Andi
Siti Kurnia Rahayu, 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal.Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia Buku I. Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.
2021 Perpajakan
19 Riska Rosdiana, SE., M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id