Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KEUANGAN

OPSI
KELOMPOK 9:
Ellen Vista Syahara (NIM 17402163144)
Alfi Rosidah (NIM 17402163165)
Rohmatul Hanifah (NIM 17402163180)
PENGERTIAN OPSI/OPTION
 Option secara umum, adalah suatu instrumen keuangan yang memberi pemegangnya hak
untuk membeli atau menjual sesuatu yang diperjanjikan dalam jumlah tertentu pada satu
waktu tertentu di masa yang akan datang dan atau sebelumnya dengan harga yang sudah
ditentukan.
 Opsi, dalam dunia pasar modal, adalah suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian
untuk membeli atau menjual suatu komoditi, surat berharga keuangan, atau suatu mata
uang asing pada suatu tingkat harga yang telah disetujui (ditetapkan di muka) pada setiap
waktu dalam masa tiga bulan kontrak. Opsi dapat digunakan untuk meminimalisasi risiko
dan sekaligus memaksimalkan keuntungan dengan daya ungkit (leverage) yang lebih
besar.
 Opsi adalah kontrak dimana salah satu pihak menyetujui untuk membayar sejumlah
imbalan kepada pihak yang lainnya untuk suatu "hak" (tetapi bukan kewajiban) untuk
membeli sesuatu atau menjual sesuatu kepada pihak yang lainnya.
Misalnya saja ada seseorang yang khawatir bahwa harga dari stok XXX akan turun
sebelum ia sempat menjualnya, maka ia membayar imbalan kepada seseorang lainnya (ini
disebut "penjual" opsi jual /put option) yang menyetujui untuk membeli stok daripadanya
dengan harga yang ditentukan di depan (strike price). Pembeli menggunakan opsi ini untuk
mengelola risiko turunnya nilai jual dari stok XXX yang dimilikinya, dilain sisi si pembeli opsi
mungkin saja menggunakan transaksi opsi tersebut untuk memperoleh imbalan jasa dan
mungkin telah memiliki suatu gambaran bahwa nilai jual XXX tersebut tidak akan turun.
MACAM – MACAM OPSI
Terdapat beberapa kategori untuk membedakan jenis option yang ada saat ini. Apabila
dilihat dari jenis hak yang dimiliki oleh pemegang option maka option dapat dibagi menjadi
dua yaitu :
 Call Option yang memberikan hak membeli sesuatu kepada pemegangnya.
Opsi beli, atau yang lebih dikenal dengan istilah call option, adalah suatu hak untuk membeli
sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu tertentu yang
disepakati—baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang waktu masa
sebelum jatuh tempo. Pada opsi beli ini terdapat 2 pihak yang disebut :
a) Pembeli opsi beli atau biasa disebut call option buyer atau juga long call
b) Penjual opsi beli atau biasa juga disebut call option seller atau juga short call
 Put Option yang memberikan hak menjual sesuatu kepada pemegangnya.
Opsi jual, atau yang lebih dikenal dengan istilah put option, adalah suatu hak untuk menjual
sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan dalam jangka waktu tertentu yang
disepakati—baik pada akhir masa jatuh tempo ataupun di antara tenggang waktu masa
sebelum jatuh tempo. Pada opsi jual ini juga terdapat 2 pihak yang disebut :
1) Pembeli opsi jual atau biasa disebut put option buyer atau juga long put
2) Penjual opsi jual atau biasa juga disebut put option seller atau juga short put
Pada dasarnya jenis opsi terdiri sebagai berikut :
 Opsi yang diperdagangkan di bursa atau biasa juga disebut listed options adalah merupakan suatu
bentuk perdagangan derivatif. Opsi yang diperdagangkan di bursa ini memiliki suatu kontrak yang baku
dan penyelesaiannya adalah melalui lembaga kliring dimana kepatuhan pelaksanaan kontrak dijamin
oleh bursa. Oleh karena kontrak yang digunakan adalah baku maka harga yang akurat dari suatu opsi
seringkali dapat diketahui. Opsi yang diperdagangkan di bursa ini meliputi:
1. Opsi saham
2. Opsi komoditi
3. Opsi obligasi dan opsi suku bunga lainnya
4. Opsi indeks saham
5. Opsi kontrak berjangka
 Over-the-counter, atau opsi OTC adalah opsi yang diperdagangkan antara dua pihak yanpa didaftarkan
di bursa. Opsi OTC ini tidak terlarang dan bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan bisnis antara dua
pihak yang terlibat tersebut. Pada umumnya, terdapat sekurangnya satu pihak yang merupakan pemodal
yang kuat. Opsi yang seringkali diperdagangkan pada perdagangan diluar bursa (OTC) ini adalah:
1. Opsi suku bunga
2. Opsi valuta asing
3. Opsi swap atau biasa disebut swaptions
Apabila dilihat dari waktu untuk melaksanakan hak tersebut maka option pada dasarnya dibagi dua
golongan besar yaitu :
a. European Type Option yaitu option yang hanya dapat dilaksanakan pada satu tanggal yang sudah
ditentukan. Tanggal tersebut biasa disebut Exercise Date.
b. American Type Option yaitu option yang dapat dilaksanakan pada satu tanggal yang sudah ditentukan
atau sebelumnya. Sehingga waktu pelaksanaan hak American Type Option adalah sejak tanggal kontrak
option ditanda tangani sampai dengan Exercise Date.
KOMBINASI CALLS, PUT DAN
SAHAM
Opsi call menunjukkan hak untuk membeli suatu saham dengan harga tertentu (harga ini disebut exercise price)
pada tanggal tertentu atau sebelumnya. Dan tanggal jatuh tempo disebut dengan exercise date. Sedangkan untuk
opsi put menunjukkan hak untuk menjual suatu saham dengan harga tertentu pada waktu tertentu (atau
sebelumnya).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh dibawah ini
•Opsi call
Harga saham (Rp) Nilai Opsi (Rp) Harga (premi)opsi (Rp) Laba / rugi (Rp)
13.000 3.000 500 2.500
12.500 2.500 500 2.500
12.000 2.000 500 1.500
11.500 1.500 500 1.000
11.000 1.000 500 500
10.500 500 500 0
10.000 0 500 (500)
9.500 0 500 (500)
9.000 0 500 (500)
8.500 0 500 (500)
8.000 0 500 (500)
7.500 0 500 (500)

Dari gambar tabel diatas maka didapat gambaran bahwa hal ini menunjukkan bahwa nilai harga saham yang pada
saatnya jatuh tempo nanti akan berada diatas nilai harga saham call nya sama dengan exercise price-nya.
•Opsi put
Harga saham Nilai Opsi (Rp) Harga Laba / rugi (Rp)
(Rp) (premi)opsi (Rp)
11.000 0 500 (500)
10.500 0 500 (500)
10.000 0 500 (500)
9.500 500 500 0
9.000 1.000 500 500
8.500 1.500 500 1.000
8.000 2.000 500 1.500
7.500 2.500 500 2.000

Dari tabel diatas maka dapat diambil gambaran bahwa kita akan meng-exercise harga suatu
saham bilamana harga saham tersebut nantinya pada saat jatuh tempo akan berada
dibawah nilai harga saham put nya sama dengan exercise price-nya.
•Kombinasi call dan put

Harga saham Nilai Opsi Nilai Saham Nilai Investasi


(Rp) Put(Rp) (Rp) (Rp)
11.000 0 11.000 11.000
10.500 0 10.500 10.500
10.000 0 10.000 10.000
9.500 500 9.500 10.000
9.000 1.000 9.000 10.000
8.500 1.500 8.500 10.000

Dari tabel diatas, dapat diperhatikan bahwa apaun yang terjadi pada harga saham, maka nilai
investasinya sama dengan nilai opsi call ditambah dengan Rp. 10.000
Dengan demikian,
Nilai call + PV dari exercise price = Nilai put + harga saham
Hal ini berlaku karena payoff dari [membeli call, melakukan investasi pada aktiva yang aman untuk
memperoleh nilai sebesar exercise price pada saat jatuh tempo] akan menghasilkan payoff yang sama
dengan [membeli put, dan membeli saham]
Dengan demikian, kita bisa menaksir nilai put apabila kita mengetahui nilai call atas saham tersebut.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
NILAI OPSI
Ada beberapa factor yang mempengaruhi nilai OPSI. Untuk memudahkan pemahaman, kita
perhatikan penilaian opsi call. Dengan mengetahui hubungan dasar antara opsi xcall dan
opsi put, maka sekali kita dapat menentukan nilai (atau premi) opsi call kita dapat juga
menaksir nilai opsi put. Faktor-factor tersebut adalah:
1. Harga saham atau underlying asset-nya
Misalkan opsi call atau saham bank BNI diterbitkan. Exercise proce Rp. 600 untuk satu tahun
yang akan datang. Apabila harga saham Bank BNI makin tinggi, tentunya anda
berpendapat bahwa opsi tersebut makin maenarik. Kalau saat ini, misalnya harga saham
Bank BNI telah mencapai Rp. 1000, sangat besar kemungkinan pembeli opsi call tersebut
akan melaksanakan haknya (yaitu membeli saham BNI dengan harga Rp. 600). Dengan
makin menariknya opsi call tersebut, (calon) pembeli opsi call tersebut akan bersedia
membayar dengan harga yang makin mahal. Dengan demikian ada hubugan positif antara
nilai call dengan nilai pasar asset.
2. Harga Exercise
Semakin tinggi harga eksekusi suatu opsi call, semakin kecil kemungkinan opsi tersebut
menjadi makin tidak menarik. Karena itu ada hubungan negatif antara harga eksekusi
dengan nilai opsi call.
3. Tingkat Bunga
kalau suatu opsi call telah in the money (artinya harga saham saat ini lebih tinggi dari
harga exercise-nya), kemungkinan pemodal akan melaksanakan haknya cukup besar.

4. Jangka waktu atau jatuh tempo


Semakin lama jangka waktu opsi semakin besar kemungkinan suatu nilai asset diatas
harga eksekusinya. Dengan demikian penundaan jangka waktu opsi menguntungkan
pemilik opsi. Ada hubungan positif antara lama jangka waktu opsi dengan nilai opsi,
baik untuk opsi call maupun opsi put.

5. Volality harga saham atau harga asset


Semakin besar fluktuasi harga asset, semakin tinggi kemungkinan harga asset lebih
besar dibandingkan dengan harga eksekusi (semakin tinggi kemungkinan harga asset
turun dibawah harga eksekusi). Kalau harga turun dibawah harga eksekusi, maka nilai
opsi call tersebut sama dengan nol.

Secara ringkas, apabila factor (1),(3),(4), dan (5) meningkat maka nilao opsi call akan
meningkat, sedangkan apabila factor (2) meningkat nilai opsi call akan menurun
PENENTUAN HARGA OPSI
 Binomial Option Pricing Model (BPOPM)
Model ini disebut binomial karena dari suatu harga saham saat ini, harga
saham tersebut diterapkan dapat berubah menjadi dua. Harga saham
pada periode berikutnya, dengan peluang yang sama. Untuk memperjelas
pengertian tersebut marilah kita perhatikan contoh berikut ini :
Misalkan ada opsi call yang akan jatuh tempo satu tahun lagi atas saham
B. Harga exercise opsi tersebut adalahRp 11.000,-. Untuk
menyederhanakan persoalan, misalkan untuk tahun depan harga saham
diperkirakan bisa berubah menjadi Rp 8.000 atau Rp13.000 (karakteristik ini
yang menyebabkan model ini diberi nama binomial). Harga saham saat ini
Rp 9.000. Anggaplah bahwa risk free rate of return sebesar 15% per tahun.
 Apabila harga saham B menjadi Rp 8.000, maka opsi call tersebut tidak ada
harganya. Tetapi apabila harga saham menjadi Rp 13.000, nilai opsi menjadi Rp
2.000. kemungkinan payoff persoalan tersebut adalah:

Harga saham= Rp 8.000 Harga saham= Rp 13.000


1 opsi call Rp 0 Rp 2.000

 Bandingkan kalau anda meminjam sebesar Rp 6.597 dan membeli selembar saham

Harga saham= Rp 8.000 Harga saham= Rp 13.000

1 lembar saham Rp 8.000 Rp 8.000


Pembayaran pinjaman - Rp 8.000 - Rp 8.000
plus bunga
Total payoff 0 0
 Perhatikan bahwa hasil dari investasi di saham meminjam ini identik dengan
2,5 x hasil kalau kita membeli opsi. Karena itu kedua investasi tersebut harus
memberikan nilai yang sama yaitu :
Nilai 2,5 call = nilai saham – Rp 6.957 pinjaman
= Rp 9000 – Rp 6.957
= Rp 2.043
Nilai 1 call = Rp 817
Jumlah saham yang diperlukan untuk mereplikakan satu call disebut sebagai
option delta atau hedge ratio. Dalam contoh kita option delta-nya adalah 1/ 2,5
atau 0,40. Rumus sederhana yang kita gunakan adalah Option delta = (2000-
0)/(13.000-8000) = 0,40
 Rumus Black and Sholes
Rumus Black and Sholes pada dasarnya adalah menggunakan trick diatas. Rumusnya
adalah sebagai berikut :
C = P N(d1) – X e-rt N(d2)
Dalam hal ini :
C = Nilai opsi call
d1= 1N (P/X) + (r +0,5 ) t
d2 = d1 –
N(d)= cumulative normal probability density functiom
X = harha exercise dariopsi
E = 2,718 (anti log dari 1)
r= tingkat bunga bebas risiko
t = periode sampai dengan exercise date, dinyatakan dalam proposi dari satu tahun
P = harga saham
= deviasi standar tingkat keuntungan saham per periode (countinuously
compounded)
 Untuk mengilustrasikan penggunaan rumus tersebut, marilah kita pergunakan
contoh yang sama dengan BOPM. Informasi yang masih perlu kita hitung adalah ,
yang dapat dilakukan sebagai berikut.
𝑃0 𝑃1 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑅𝑝 9.000 𝑅𝑝 8.000 −0,111 0,5

𝑅𝑝 13.000 +0,444 0,5

 E(R) = 0, 5(-0,111) + 0, 5(0,444)


= 0, 167
𝜎 = 0,5 (−0,111 − 0,167)2 + (0,444 − 0,167)2 1/2
= 0, 2775
d1 = (-0, 2 + 0, 1885)/0, 2775
= -0, 0414
d2 = -o, o414 – 0, 2775 (√)
= -0, 3189
 Perhatikan bahwa karena opsi tersebut aan jatuh tempo tahunl agi, maka t = 1. Untuk
menghitung N(d1) dan N(d2), yang merupakan cumulative normal probability density
function, perlu dipergunakan table Area Dibawah Distribusi Normal (Tabel A-4). Nilai
d1sebesar -0, 0414 dapat dilihat pada nilai Z sebesar 0, 04 (dibulatkan). Luas area
dibawah distribusi normal dengan nilai Z = 0, 04 dapat dilihat pada nilai Z baris .00
dankolom .04. kita lihat nilainya adalah 0, 0160. Karena Tabel A-4 tersebut hanya
menunjukkan luas area separuh dari wilayah distribusi normal (yang berarti maksimum
adalah 0,5000), maka luas N(d1) dihitung sebagai berikut:
N (-0,04) = 0.5000  0,0160
= 0, 4840
Sedangkan untuk N (d2) adalah (-0, 03189 dibulatkan menjadi 0, 32),
N (-0, 32) = 0, 5000 – 0, 1255
= 0, 3745
[catatan: Apabila nilai d positif, misalnya =0, 65, maka luas areanya adalah,
N (+0, 65) = 0, 5000 + 0,2422 = 0, 72422. Angka 0, 2422 diperoleh dari Area Di bawah Distribusi
Normal, pada saat Z = 0, 65]
Dengan demikian maka,
C = 9.000(0, 4840) – 11.000(2, 718-(0, 15(1)(0, 3745)
= 4.356 – 3.545
= Rp811
Angka ini tidak banyakberbedadenganangka yang diperolehdengan BOPM.
DAFTAR PUSTAKA

 Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan Dan Akuntansi Modern.


(yogyakarta: CV.Andi Offset). hlm.285-288.
 https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=faktor+faktor+yang+mempengaruhi+nilai+opsi

Anda mungkin juga menyukai