Anda di halaman 1dari 2

Wealth-Added Index (WAI)

Dalam The Economist

yang diterbitkan pada tanggal 29 November 2001, Stern

Stewart & Co. sebuah konsultan internasional untuk value management yang lebih dahulu
dikenal sebagai pengembang dari metode economic value added (EVA) memperkenalkan
metode wealth added index (WAI). Stern Stewart & Co. menjelaskan bahwa wealth added
index (WAI) adalah indikator adanya kelebihan kekayaan yang dihasilkan di atas harapan
pemegang saham. Dimana harapan tersebut didasarkan pada risiko saham yang disesuaikan
dengan persepsi para pemegang saham. Gagasan pokok dari wealth added index (WAI)
adalah perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang sahamnya hanya jika pengembalian
mereka kepada investor melalui kenaikan harga saham dan pemberian dividen melampaui
cost of equity mereka (tingkat pengembalian minimum yang diisyarakatkan investor untuk
menaruh uang pada saham berisiko). WAI dihadirkan oleh Stern Stewart & Co. Untuk
menyempurnakan dua kelemahan utama dari total shareholder return (TSR) indikator
penciptaan nilai yang banyak digunakan untuk menilai kinerja pasar perusahaan. Kelemahan
yang pertama, yaitu metode TSR tidak melakukan penyesuaian atas risiko saham. Kelemahan
yang kedua, yaitu metode TSR hanya menghitung kinerja saham yang diterbitkan pada saat
awal dan tidak menghitung kinerja saham yang baru diterbitkan oleh perusahaan.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung WAI adalah sebagai berikut:
WAI daily = (TSR CoE) x Market Cap Beginning of the day
TSR merupakan total shareholder return yang dihitung secara harian. CoE merupakan
biaya ekuitas yang dihitung secara harian. Sedangkan Market Cap Beginning of the Day
merupakan kapitalisasi pasar atau corporate value yang juga dihitung secara harian, dimana
kapitalisasi pasar yang dimaksud adalah posisi di awal periode penghitungan (saat
pembukaan perdagangan saham). Menurut Stern Stewart & Co. (2002) perhitungan
WAIdengan formula di atas harus dihitung secara harian. Jika tidak dihitung secara harian,
maka penghitungan WAI tidak mengikutsertakan semua aksi korporasi yang berpengaruh
terhadap nilai WAI yang terjadi selama periode penghitungan, seperti penerbitan saham baru,
pembagian dividen, dsb. Timing adjustment diperlukan ketika mengakumulasikan nilai WAI
harian menjadi ukuran tahunan atau limatahunan, tujuannya agar nilai WAI yang
dihasilkan dapat diperbandingkan dengan periode waktu yang berbeda-beda. Timing
adjustment tersebut dilakukan melalui penyesuaian biaya ekuitas terhadap tingkat inflasi.

WAI dihadirkan oleh Stern Stewart & Co. Untuk menyempurnakan dua kelemahan
utama total shareholder return (TSR), indikator penciptaan nilai yang banyak digunakan
untuk menilai kinerja perusahaan. Kelemahan yang pertama, yaitu metode TSR tidak
melakukan penyesuaian atas risiko saham, walaupun sudah dapat dipastikan pemegang
saham akan mengharapkan return yang lebih tinggi untuk saham-saham berisiko tinggi.
Kelemahan yang kedua, yaitu metode TSR hanya menghitung kinerja saham yang diterbitkan
pada saat awal dan tidak menghitung kinerja saham yang baru diterbitkan oleh perusahaan.
Sebagaimana penghitungan lainnya yang hanya berdasarkan data pasar, proses perhitungan
WAI tidak memerlukan akses ke seluruh isi laporan keuangan perusahaan. Dengan demikian,
selain dapat diperbandingkan dengan perusahaan-perusahaan di luar negeri tanpa khawatir
terdapat perbedaan standar akuntansi, WAI juga terbebas dari praktik-praktik penyusut nilai
seperti pengaturan laba (earnings management). WAI digunakan untuk mengevaluasi
keberhasilan manajemen perusahaan dalam menciptakan nilai bagi pemegang saham
perusahaan. Berhasil atau tidaknya manajemen perusahaan dalam upayanya menciptakan
nilai bagi pemegang saham perusahaan dapat dilihat dari besarnya tambahan kekayaan yang
diciptakan perusahaan bagi pemegang sahamnya. Jika nilai WAI positif berarti ada tambahan
kekayaan yang diciptakan perusahaan bagi pemegang sahamnya (perusahaan digolongkan
sebagai wealth added creator). Namun sebaliknya, jika nilai WAI negatif berarti perusahaan
telah menghancurkan kekayaan pemegang saham (perusahaan digolongkan sebagai wealth
destroyer).

Anda mungkin juga menyukai