Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen
Dosen Pembimbing : Rr. Yoppy Palupi P., S.E., M.Ak
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Nama NPM
Nabilla A. Virgobaldi C10180164
Nabilla Prananda C10180172
Yayang Yunita A C10180191
Syahru Ramadhan C10180195
Imam Mustain C10180198
M. Naufal Ramadhan C10180200
Ghani D.
KELAS D
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
yaang berjudul “Perilaku Biaya” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Rr. Yoppy Palupi, S.E.,
M.Si , selaku Dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen STIE Ekuitas yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna atas saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata - kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PERILAKU BIAYA.............................................................................1
2.2 AKTIVITAS DAN PERILAKU BIAYA.............................................1
2.3 KATEGORI PERILAKU BIAYA
A. Biaya tetap (fixed cost).....................................................................2
B. Biaya variabel (variabel cost)..........................................................3
C. Biaya campuran (mixe cost).............................................................4
2.4 KISARAN RELEVAN DAN HORIZON WAKTU
A. Kisaran relevan (relevant range).....................................................5
B. Horizon waktu (time horizon)..........................................................6
2.5 SUMBER DAYA DAN PERILAKU BIAYA
A. Sumber daya fleksibel......................................................................6
B. Sumber daya terikat..........................................................................7
C. Biaya bertahab..................................................................................9
2.6 TEKNIK PEMISAHAN BIAYA CAMPURAN
1. Metode grafik (secatterplot method)................................................12
2. Metode titik tertinggi dan terendah (highest and lowest
point method)...................................................................................16
3. Metode regresi kuadrat terkecil (least aquares method)..................18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mangasa Sinuarti Dkk, Akuntansi Biaya, (Medan:Universitas HKBP Nommensen, 2011),
Hal 21
2
Dr.Darsono Prawironegoro dan Ari Purwanti, Akuntansi Manajemen, (Jakarta: Penerbit Mitra
Wacana Media, 2009), hal. 34.
3
Balderic Siregar Dkk, Akuntasi Manajemen, (Jakarta:Salemba Empat, 2014), hal 74
1
2.3 KATEGORI PERILAKU BIAYA
Dalam perilaku biaya digambarkan bagaimana biaya dapat berubah menjadi
bervariasi, hal ini diakibatkan atas perubahan aktivitas bisnis dalam suatu
perusahaan. Pola variasi perubahan tingkat aktivitas bisnis terhadap perubahan
biaya dapat diidentifikasi melalui biaya yang digunakan. Berdasarkan perilaku
biaya, biaya dapat diklasifikasikan menjadi :
A. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap (fixed cost) adalah suatu biaya yang konstan tanpa
mempertimbangkan perubahan - perubahan tingkat aktivitas dalam suatu
kisaran relevan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dinyatakan
bahwa: 4
1. Jumlah biaya total tidak berubah dalam kisaran relevan tertentu meski
tingkat aktivitas berubah,
2. Biaya tetap perunit berubah dengan berubahnya tingkat aktivitas.
Berikut tipikal jenis biaya tetap, baik untuk perusahaan jasa, dagang,
maupun manufaktur.
1) Biaya depresiasi peralatan.
2) Biaya depresiasi bangunan.
3) Biaya abonemen listrik.
4) Biaya gaji pokok pegawai.
5) Biaya gaji mandor pabrik.
Biaya tetap selanjutnya dapat dikelompokkan sebagai committed fixed
cost dan discretionary fixed cost.
Committed fixed cost meliputi biaya tetap yang berhubungan dengan
investasi dalam fasilitas, peralatan, dan struktur dasar organisasi perusahaan.
Biaya ini hubungannya dengan volume output, seperti unit produksi.
Discretionary fixed cost atau dikenal juga sebagai managed fixed cost
meliputi biaya - biaya tetap yang timbul dari keputusan tahunan manajemen
untuk membelanjakan biaya tetap tertentu seperti iklan,dan penelitian.
4
Baldric Siregar dkk, Akuntansi Manajemen,( Jakarta: Salemba Empat, 2014), hal 77
Sebagai discretionary fixed cost biaya ini akan hilang jika kebijakan yang
bersangkutan juga di tiadakan. Biaya ini bisa melekat pada volume kegiatan
dan perubahan lingkup organisasi. Oleh karena itu, biaya ini hanya dapat
dikendalikan dengan mengendalikan kebijakan keterjadian biaya.5
B. Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya variabel (variabel cost) merupakan biaya yang jumlah totalnya
berubah sebanding dengan perubahan aktivitas dan volume peroduksi,
sementara jumlah perunitnya tidak berubah.
Dalam hal ini dapat dapat ditekankan bahwa :
1. Biaya variabel total berubah dengan perubahan aktivitas.
2. Biaya variabel perunit tidak berubah walaupun aktivitas berubah.
Meskipun estimasi biaya tertentu berperilaku variabel disuatu perusahaan,
tetapi belum tentu demikian dalam perusahaan lain.
JENIS PERUSAHAAN BIAYA VARIABEL
Biaya Perlengkapan
Perusahaan Jasa Biaya Perjalanan
Biaya Persediaan
Harga pokok penjualan
Peusahaan Dagang Biaya Pengiriman
Biaya komisi penjualan
Biaya bahan baku, bahan Penolong
Biaya bahan Bakar Mesin
Perusahaan Manufaktur Biaya tenaga Kerja Langsung
Biaya pemakian Listrik
Biaya variabel
Berikut perhitungan baiya variabel perusahaan REKAYASA memproduksi
pakaian menggunakan bahan baku kain. Dimana biaya bahan baku tersebut
termasuk biaya variabel. Pada setiap 1 unit baju membutuhkan 1 meter kain
dengan biaya 10.000 per meter.
JUMLAH PERUNIT
BIAYA
100 Baju 200 Baju 300 Baju
Biaya Variabel perunit Rp.10.000 Rp.10.000 Rp.10.000
Biaya Variabel total Rp.1.000.000 Rp.2.000.000 Rp. 3.000.000
Estimasi biaya variabel
5
Samryn, Akuntansi Manajemen, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hal 47
3
Grafik biaya menggambarkan dimana sumbu mendatar menunjukan unit
peroduksi dan sumbu vertikal menunjukan biaya bahan baku. dan jelas terlihat
garis biaya variabel semakin kekanan semakin meningkat artinya semakin
tinggi tingkat peroduksi maka akan semakin besar pula biaya variabel totalnya.
6
Baldric Siregar Dkk, Akuntansi Mnajemen, (Jakarta: Salemba Empat, 2014). Hlm 78
4
Berapa pun penjualan yang dilakukan, Gaji pokok Rp.100.000,-. Jumlah
tersebut termasuk kategori biaya tetap. Sedangkan tambahan sebesar 5% dari
penjualan bersih termasuk biaya variabel.
Biaya listrik memiliki perilaku yang sama dengan biaya tenaga penjual di
atas. Aktivitasnya menyediakan listrik sedangkan pemicu biayanya adalah
kwh listrik. Tanpa mempertimbangkan pemakaian kwh listrik, perusahaan
membayar abonemen bulanan, misalnya Rp.200.000,-. Jumlah tersebut
termasuk biaya tetap.
2.4 KISARAN RELEVAN DAN HORIZON WAKTU
Pengklasifikasian suatu biaya ke dalam biaya variabel atau biaya tetap
dipengaruhi oleh dua hal berikut ini:
A. Kisaran relevan (relevant range)
Kisaran relevan adalah kisaran aktivitas yang mengasumsikan bahwa
perilaku variabel dan tetap adalah valid. Konsep ini berlaku pada biaya
variabel dan biaya tetap. Kisaran relevan pada biaya variabel terkait dengan
hubungan linier biaya variabel dengan tingkat aktivitas. Sedangkan kisaran
relevan pada biaya tetap terkait dengan tidak berubahnya (konstan) biaya
tetap dalam kisaran aktivitas tertentu.7
Biaya
7
Baldric Siregar Dkk, Akuntansi Manajemen, (Jakarta: Salemba Empat, 2014), hlm 79
5
dengan produksi di atas 20.000 unit, biaya variabel total tidak berhubungan
proporsional dengan tingkat aktivitas. Asumsi liniearitas antara biaya variabel
total dengan tingkat aktivitas terjadi pada kisaran produksi 10.000 sampai
20.000 unit. Kisaran inilah yang disebut kisaran relevan dalam penentuan
biaya variable.
Biaya
JUMLAH BIAYA
BULAN JAM MESIN PEMELIHARAAN
Januari 100 200.000
Februari 440 580.000
Maret 480 590.000
April 130 300.000
Mei 260 420.000
Juni 500 680.000
Tahap Analisi Biaya data diatas menujukan biaya pemeliharaan. Berikut
tahapan membuat grafik biaya pemeliharaan tersebut secara manual.
a. Membuat garis horizontal dan beri nama jam mesin. Pada garis ini tnda titik
100,130,260,440,480 dan 500 sesusai dengan sekalanya.
b. Membaut garis vertikal dan beri nama biaya pemeliharaan. Pada garsi ini
tanda titik 200.000, 300.000, 420.000, 580.000, 590.000 dan 680.000 sesuai
dengan sekalanya.
c. Menandai titik pada bidang antara garis horizontal dan vertikal yang
menunjukan pertemuan 200 jam dan Rp 200.000, 260 jam dan Rp.420.000
dan seterusnya hingga 500 jam dan Rp. 600.000.
d. Menarik garis lurus (linier) yang paling mencerminkan hubungan antara jam
mesin dan biaya pemeliharaan. Garis lurus yang ditarik ini mungkin tidak
sepenuhnya mencerminkan garis yang sempurna sebagai gambaran hubungan
jam mesin dan biaya pemeliharaan karena penarikan garis secara manual.
Secara visual maka garis biaya pemeliharaan menyentuh kira kira tingkat
biaya pemeliharaan sebesar Rp.130.000 pada sumbu vertikal grafik (intersep garis
vertukal). Biaya sebesar Rp.130.000 inilah yang dikategorikan sebagai biaya tetap
perbulan. Bagaimana menentukan biaya variabel berdasarkan data dan grafik
tersebut maka ambil satu biaya tertentu misal Rp.580.000 yang pemicunya adalah
jam mesin sebesar 440 jam. Maka penentuan pemisahan biaya variabel dan biaya
tetap sebagai berikut :
Jumlah Biaya Pemeliharaan Rp.580.000
Biaya tetap Per Bulan Rp.130.000
Biaya Variabel Total Rp.450.000
Rp.450.000
Biaya variabel Per Unit : = Rp 1.023/Jam
Rp 440 jam
Fungsi estimasi biaya pemeliharaan berdasarkan analisis grafik diatas
Y : Rp.Rp.130.000 + Rp 1.023X
Y : jumlah biaya pemeliharaan
X : Jam mesin
Cara menggambar grafik biaya pemeliharaan dengan menggunakan
microsoft excel
a. Masukan data jam mesin dan biaya pemeliharaan diexcel sehingga terlihat
tampilan berikut.
b. Blok sel B2 sampai C7 dan klik chart kategori scatter yang ada diexcel.
c. Pilih chat layout yang dapat menunjukan garis yang menghubungkan jam
mesin dan biaya pemeliharaan.
800.000
600.000
400.000
200.000
0
0 200 400 600
2. Metode titik tertinggi dan terendah (highest and lowest point method)
Metode titik tertinggi dan terendah merupakan metode estimasi unsur
variabel dan tetap biaya campuran dengan mengidentifikasi biaya yang berubah
dan biaya yang tidak berubah dengan adanya perubahan aktivitas antara aktivitas
tertinggi dan aktivitas terendah.
Tahap Analisis Biaya tahapan mengestimasi unsur variabel dan tetap dengan
metode titik tertinggi dan terendah
a. Menyusun data aktivitas dan biaya historis yang terjadi dalam berbagai
periode pengamatan. Dalam pengamatan data aktivitas dan biaya historis
digunakan untuk mengestimasi biaya campuran. Data yang digunakan adalah
data aktivitas dan biaya pemeliharaan Perusahaan REKAYASA.
JAM JUMLAH BIAYA
BULAN PEMELIHARAAN
MESIN
Januari 100 200.000
Februari 440 580.000
Maret 480 590.000
April 130 300.000
Mei 260 420.000
Juni 500 680.000
b. Identifikasi aktivitas tertinggi dan biaya aktivitas tetinggi, identifikasi
aktivitas terendah dan biaya aktivitas terendah. Dalam data diatas jam mesin
tertinggi 500 jam pada bulan juni dengan biaya pemeliharaan Rp.680.000.
jam mesin terendah adalah 100 jam pada bulan januari dengan biaya
Rp.200.000. Dalam menentukan biaya titik tertinggi dan terendah dilihat dari
aktivitasnya bukan dari biayanya. Dimana aktivitas yang tinggi tidak selalu
diikuti oleh biaya tertinggi, begitu juga sebaliknya.
Aktivitas Tertinggi 5000 jam Biaya Pemeliharaan Rp. 680.000
Aktivitas Terendah 100 jam Biaya Pemeliharaan Rp. 200.000
c. Menentukan biaya variabel
Biaya variabel merupakan pembagian perubahan aktivitas (perbedaan biaya
antar biaya aktivitas tertinggi dengan terendah) dengan perubahan biaya
( perbedaan aktivitas tertinggi dengan terendah).
Biaya Aktivitas Tertinggi (Y2) – Biaya Aktivitas Terendah (Y1)
Biaya Variabel
= Aktivitas Tertinggi (X2) – Aktivitas Terendah (X1)
Perubahan Biaya Y2 - Y1
Biaya Variabel = =
Perubahan Aktivitas X2 – X1
2. Klik fx dan cari fungsi SLOPE dari ketegori fungsi statistik. SLOPE
menggambarkan biaya variabel. Masukan sel C2 sampai C7 kekolom
know-
_y's dan sel B2 sampai B7 kekotak know _x’s, kemudian OK
Hasil SLOPE atau biaya variabel sebesar Rp. 1,027 per jam
3. Klik fx dan cari fungsi INTERCEPT dariketegori statistika. INTERCEPT
Menggambarkan biaya tetap. Masukan sel C2 sampai C7 kedalam kolom
know_y’s dan sel B2 sampai B7 kedalam know_x’s. Kemdian OK
3.1 KESIMPULAN
Perilaku biaya (cost behavior) merupakan pola yang menggambarkan
bagaimana jumlah biaya bervariasi atas perubahan aktivitas bisnis. tujuan utama
dalam kegiatan perilaku biaya dalam perusahaan agar dapat menentukan
pengendalian biaya, engestimasian biaya, pembuatan keputusan. Didalam
perilaku biaya, biaya dapat diklasifikasikan menjadi Biaya Tetap (Fixed Cost)
suatu biaya yang konstan tanpa mempertimbangkan perubahan tingkat aktivitas .
Biaya Variabel (Variabel Cost) merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah
sebanding dengan perubahan aktivitas dan volume peroduksi, sementara jumlah
perunitnya tidak berubah. Biaya Campuran (Mixed Cost)) adalah biaya yang
memiliki karakteristik biaya variabel sekaligus biaya tetap.
Didalam biaya campuran terkandung didalamnya unsur biaya variabel
sekaligus biaya tetap. Agar analisis dan estimasi biayanya lebih baik, maka biaya
campuran harus dipisahkan kedalam biaya variabel dan biaya tetap. Ada tiga
pendekatan untuk memisahkan biaya variabel dan biaya tetap Pertama, Metode
grafik (secatterplot method) yaitu metode manganalisis biaya dengan
menggambar biaya tersebut kedalam grafik, dimana grafik mencerminkan sebaran
biaya untuk berbagai tingkat aktivitas. Kedua, Metode titik tertinggi dan terendah
(highest and lowest point method) mdetoe titik tertinggi dan terendah merupakan
metode estimasi unsur biaya campuran dengan mengidentifikasi biaya yang
berubah dan biaya yang tidak berubah dengan adanya perubahan aktivitas antara
aktivitas tertinggi dan aktivitas terendah. Ketiga, Metode regresi kuadrat terkecil
(least aquares method) Metode estimasi unsur biaya campuran dengan
meregresikan aktivitas terhadap biaya aktivitas tersebut.
Dari semua metode yang digunakan metode regresi kuadrat terkecil yang
tergolong metode yang terbaik karena metode regresi kuadrat terkecil setiap titik
data aktivitas dan biaya aktivitas tersebut dipertimbangkan dalam menentukan
biaya variabel dan tetap. Metode ini mampu mengatasi kelemahan metode titik
tertinggi dan terendah yang hanya mempertimbangkan dua titik aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA