KULIAH TUGAS 2
2. Total ekuitas suatu perusahaan adalah sebesar Rp1 milyar. Perusahaan ini mempunyai
10.000 lembar saham preferen dengan nilai nomial Rp10.000 per lembarnya. Dividen untuk
saham preferen sebesar 5% yang berada di arrears adalah selama 1 tahun. Jumlah saham
biasa yang beredar adalah sebanyak 250.000 lembar. Berapa nilai buku saham preferen dan
saham biasa?
Jawaban :
Saham preferen = 10.000 lembar @Rp10.000 = Rp100.000.000
Saham biasa = Rp1.000.000.000 – Rp100.000.000 = Rp900.000.000
Jumlah modal keseluruhan = Rp1.000.000.000
3. Suatu obligasi yang tidak membayar kupon saat ini masih mempunyai umur 3 tahun sampai
dengan jatuh temponya. Nilai jatuh tempo obligasi ini sebesar Rp2.000.000 per lembarnya.
Berapa nilai intrinsik obligasi ini pada saat ini jika suku bunga diskonto adalah 6% setahun?
Jawaban :
4. Obligasi PT Gudang Garam Tbk dengan kode obligasi GGRM 01 mempunyai nilai nominal
Rp1.000.000 per lembarnya dan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2021. Obligasi ini
membayar kupon sebesar 5,60% setahun. Harga pasar obligasi ini saat ini adalah sebesar
102,40 poin atau Rp1.024.000. Berapa hasil sekarang dari obligasi ini?
5. Dalam memilih portofolio optimal kita mengenal preferensi risiko investor. Jelaskan apa yang
dimaksud preferensi risiko investor!
Jawaban :
Nilai Intrinsik = Nilai Jatuh Tempo / (1 + Tingkat Diskonto)^(Jangka Waktu hingga Jatuh
Tempo)
Jadi, nilai intrinsik obligasi ini pada saat ini adalah sekitar Rp1.678.862,27 jika suku bunga
diskonto adalah 6% per tahun.
4. Untuk menghitung hasil sekarang (present value) dari obligasi ini, Anda perlu menghitung
nilai sekarang dari semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi ini, termasuk pembayaran
kupon dan nilai nominal pada saat jatuh tempo.
Pertama, kita perlu menghitung berapa lama lagi obligasi ini akan jatuh tempo. Hari ini,
tanggal 30 Juni 2021 telah berlalu, dan kita akan menghitung selisih hari antara tanggal
sekarang dan tanggal jatuh tempo (30 Juni 2021).
Jika Anda memberikan tanggal saat ini (misalnya, 1 November 2023), Anda dapat
menggunakan alat atau perangkat lunak khusus untuk menghitung selisih hari dengan
tanggal jatuh tempo. Mari kita asumsikan tanggal saat ini adalah 1 November 2023, maka
selisih hari adalah:
Selanjutnya, Anda perlu menghitung present value dari aliran kas kupon dan nilai nominal
dengan menggunakan tingkat diskonto yang sesuai. Jika Anda menganggap suku bunga
yang berlaku adalah 5,60%, maka Anda dapat menghitung hasil sekarang sebagai berikut:
Anda harus menggantikan nilai tingkat diskonto dan sisa hari hingga jatuh tempo yang
sesuai berdasarkan perhitungan yang telah Anda lakukan sebelumnya.
Hasil dari perhitungan ini akan memberikan Anda present value atau nilai hasil sekarang dari
obligasi GGRM 01 pada tanggal 1 November 2023.
5. Preferensi risiko investor adalah konsep dalam teori portofolio yang mengacu pada tingkat
risiko yang seorang investor bersedia dan mampu terima dalam investasinya. Hal ini
berkaitan dengan sejauh mana seorang investor siap menghadapi fluktuasi nilai investasinya
sebagai akibat dari perubahan pasar atau aset dalam portofolionya.
Investor memiliki preferensi risiko yang beragam, dan preferensi ini cenderung dipengaruhi
oleh beberapa faktor, termasuk:
Waktu Investasi: Jangka waktu investasi juga memengaruhi preferensi risiko. Investasi
jangka panjang dapat memberikan lebih banyak waktu untuk pemulihan dari fluktuasi pasar,
sehingga beberapa investor mungkin lebih nyaman dengan risiko yang lebih tinggi.
Keadaan Keuangan: Keadaan finansial individu memengaruhi sejauh mana mereka bersedia
mengambil risiko. Orang dengan sumber daya finansial yang lebih kuat mungkin lebih siap
menghadapi risiko dibandingkan dengan mereka yang kurang mampu.
Dalam konteks teori portofolio, para ekonom seperti Harry Markowitz mengembangkan
konsep "frontier efisien" yang mencoba menentukan portofolio optimal yang mencocokkan
preferensi risiko investor. Portofolio ini menawarkan rasio risiko-pengembalian yang sesuai
dengan preferensi risiko masing-masing investor. Dalam banyak kasus, portofolio optimal
akan mencakup campuran beragam aset keuangan dengan tingkat risiko yang berbeda
untuk mencapai tujuan investasi investor dengan risiko yang dapat diterima.
2. Untuk menghitung nilai buku saham preferen dan saham biasa, kita perlu memperhatikan
beberapa informasi yang telah diberikan:
Nilai buku saham preferen = (Jumlah saham preferen x Nilai Nominal per Saham Preferen) +
Dividen Tertunggak
Jadi, nilai buku saham preferen adalah Rp150.000.000 dan nilai buku saham biasa adalah
Rp850.000.000.