Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : IRENA INTAN APRILIA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 049288648

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4203/TEORI PORTOFOLO DAN ANALISIS INVESTASI

Kode/Nama UPBJJ : 20/BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Diketahui kepemilikan saham suatu perusahaan terdiri dari 30% dimiliki oleh A, 30% oleh B,
20% oleh C, dan sisanya 20% dimiliki oleh publik. Jumlah lembar saham yang beredar
adalah sebanyak 1.000.000 lembar. Perusahaan kemudian menambah saham sebanyak
100.000 lembar saham. Jika seluruh saham dibeli oleh A sebagai manajer perusahaan,
berapa susunan kepemilikan saham setelah penambahan saham?
Jawaban :
Diketahui :
Kepemilikan saham suatu perusahaan terdiri dari 30% dimiliki oleh A, 30% oleh B, 20% oleh
C, dan sisanya 20% dimiliki oleh publik
Jumlah lembar saham beredar sebanyak 1.000.000 lembar
Perusahaan menambah saham sebanyak 100.000 lembar
Jika seluruh saham dibeli oleh A sebagai manajer perusahaan, susunan kepemilikan saham
setelah penambahan saham sebagai berikut :
Jumlah saham beredar setelah penambahan saham menjadi 1.000.000 lembar + 100.000
lembar = 1.100.000 lembar. Jika semua saham dibeli oleh A, maka susunan kepemilikan
saham :
Kepemilikan A = (300.000 + 100.000) / 1.100.000 x 100%
= 400.000 / 1.100.000 x 100%
= 36,36%
Kepemilikan B = 300.000 / 1.100.000 x 100% = 27,27%
Kepemilikan C = 200.000 / 1.100.000 x 100% = 18,18%
Kepemilikan Publik = 200.000 / 1.100.000 x 100% = 18,18%

2. Total ekuitas suatu perusahaan adalah sebesar Rp1 milyar. Perusahaan ini mempunyai
10.000 lembar saham preferen dengan nilai nomial Rp10.000 per lembarnya. Dividen untuk
saham preferen sebesar 5% yang berada di arrears adalah selama 1 tahun. Jumlah saham
biasa yang beredar adalah sebanyak 250.000 lembar. Berapa nilai buku saham preferen dan
saham biasa?
Jawaban :
Saham preferen = 10.000 lembar @Rp10.000 = Rp100.000.000
Saham biasa = Rp1.000.000.000 – Rp100.000.000 = Rp900.000.000
Jumlah modal keseluruhan = Rp1.000.000.000

Modal untuk saham preferen = Rp100.000.000


Dividen 5% = Rp5.000.000
Modal untuk saham biasa = 1.000.000.000 – 100.000.000 – 5.000.000 = Rp895.000.000

Nilai buku per lembar saham preferen = 105.000.000 / 10.000 = Rp10.500


Nilai buku per lembar saham biasa = 895.000.000 / 250.000 = Rp3.580

3. Suatu obligasi yang tidak membayar kupon saat ini masih mempunyai umur 3 tahun sampai
dengan jatuh temponya. Nilai jatuh tempo obligasi ini sebesar Rp2.000.000 per lembarnya.
Berapa nilai intrinsik obligasi ini pada saat ini jika suku bunga diskonto adalah 6% setahun?
Jawaban :
4. Obligasi PT Gudang Garam Tbk dengan kode obligasi GGRM 01 mempunyai nilai nominal
Rp1.000.000 per lembarnya dan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2021. Obligasi ini
membayar kupon sebesar 5,60% setahun. Harga pasar obligasi ini saat ini adalah sebesar
102,40 poin atau Rp1.024.000. Berapa hasil sekarang dari obligasi ini?

5. Dalam memilih portofolio optimal kita mengenal preferensi risiko investor. Jelaskan apa yang
dimaksud preferensi risiko investor!
Jawaban :

JAWABAN CHAT GPT


3. Untuk menghitung nilai intrinsik obligasi yang tidak membayar kupon pada saat ini, Anda
dapat menggunakan rumus berikut:

Nilai Intrinsik = Nilai Jatuh Tempo / (1 + Tingkat Diskonto)^(Jangka Waktu hingga Jatuh
Tempo)

Dalam kasus ini, Anda memiliki informasi berikut:

Nilai Jatuh Tempo (FV) = Rp2.000.000


Tingkat Diskonto (i) = 6% per tahun (0,06 dalam bentuk desimal)
Jangka Waktu hingga Jatuh Tempo (n) = 3 tahun
Menggunakan rumus di atas, Anda dapat menghitung nilai intrinsiknya:

Nilai Intrinsik = Rp2.000.000 / (1 + 0,06)^3


Nilai Intrinsik = Rp2.000.000 / (1,06)^3
Nilai Intrinsik = Rp2.000.000 / 1,191016

Nilai Intrinsik ≈ Rp1.678.86.27

Jadi, nilai intrinsik obligasi ini pada saat ini adalah sekitar Rp1.678.862,27 jika suku bunga
diskonto adalah 6% per tahun.

4. Untuk menghitung hasil sekarang (present value) dari obligasi ini, Anda perlu menghitung
nilai sekarang dari semua aliran kas yang dihasilkan oleh obligasi ini, termasuk pembayaran
kupon dan nilai nominal pada saat jatuh tempo.

Informasi yang Anda miliki adalah sebagai berikut:

Nilai nominal (FV) = Rp1.000.000


Kupon tahunan (C) = 5,60% atau 0,056 dalam bentuk desimal
Harga pasar obligasi saat ini = Rp1.024.000
Jatuh tempo = 30 Juni 2021
Kalkulasi pembayaran kupon tahunan:
Pembayaran Kupon = Nilai Nominal x Kupon Tahunan
Pembayaran Kupon = Rp1.000.000 x 0,056
Pembayaran Kupon = Rp56.000 per tahun

Pertama, kita perlu menghitung berapa lama lagi obligasi ini akan jatuh tempo. Hari ini,
tanggal 30 Juni 2021 telah berlalu, dan kita akan menghitung selisih hari antara tanggal
sekarang dan tanggal jatuh tempo (30 Juni 2021).

Jika Anda memberikan tanggal saat ini (misalnya, 1 November 2023), Anda dapat
menggunakan alat atau perangkat lunak khusus untuk menghitung selisih hari dengan
tanggal jatuh tempo. Mari kita asumsikan tanggal saat ini adalah 1 November 2023, maka
selisih hari adalah:

Selisih Hari = Tanggal Jatuh Tempo - Tanggal Saat Ini


Selisih Hari = 30 Juni 2021 - 1 November 2023
Selisih Hari = -2 tahun, 7 bulan, 29 hari

Selanjutnya, Anda perlu menghitung present value dari aliran kas kupon dan nilai nominal
dengan menggunakan tingkat diskonto yang sesuai. Jika Anda menganggap suku bunga
yang berlaku adalah 5,60%, maka Anda dapat menghitung hasil sekarang sebagai berikut:

PV = (Pembayaran Kupon x (1 - (1 + Tingkat Diskonto) ^ (-Sisa Hari hingga Jatuh Tempo))) /


Tingkat Diskonto + (Nilai Nominal / (1 + Tingkat Diskonto) ^ (-Sisa Hari hingga Jatuh
Tempo))

PV = (Rp56.000 x (1 - (1 + 0,056) ^ (-2,749))) / 0,056 + (Rp1.000.000 / (1 + 0,056) ^ (-2,749))

Anda harus menggantikan nilai tingkat diskonto dan sisa hari hingga jatuh tempo yang
sesuai berdasarkan perhitungan yang telah Anda lakukan sebelumnya.

Hasil dari perhitungan ini akan memberikan Anda present value atau nilai hasil sekarang dari
obligasi GGRM 01 pada tanggal 1 November 2023.

5. Preferensi risiko investor adalah konsep dalam teori portofolio yang mengacu pada tingkat
risiko yang seorang investor bersedia dan mampu terima dalam investasinya. Hal ini
berkaitan dengan sejauh mana seorang investor siap menghadapi fluktuasi nilai investasinya
sebagai akibat dari perubahan pasar atau aset dalam portofolionya.

Investor memiliki preferensi risiko yang beragam, dan preferensi ini cenderung dipengaruhi
oleh beberapa faktor, termasuk:

Tujuan Keuangan: Tujuan investasi seseorang dapat mempengaruhi preferensi risiko


mereka. Sebagai contoh, seorang investor yang ingin mencapai tujuan jangka panjang
seperti pensiun mungkin memiliki preferensi risiko yang berbeda dari seorang investor yang
hanya mencari hasil jangka pendek.
Toleransi Risiko: Toleransi risiko merujuk pada sejauh mana seorang investor mampu
menanggung fluktuasi nilai investasinya tanpa merasa cemas atau terganggu secara
emosional. Ini terkait dengan profil risiko individu dan tingkat kenyamanan mereka terhadap
potensi kerugian.

Waktu Investasi: Jangka waktu investasi juga memengaruhi preferensi risiko. Investasi
jangka panjang dapat memberikan lebih banyak waktu untuk pemulihan dari fluktuasi pasar,
sehingga beberapa investor mungkin lebih nyaman dengan risiko yang lebih tinggi.

Pengalaman dan Pengetahuan: Tingkat pengalaman dan pengetahuan seorang investor


dalam hal pasar keuangan juga memainkan peran dalam menentukan preferensi risiko.
Investor yang lebih berpengetahuan mungkin lebih nyaman mengambil risiko lebih tinggi.

Keadaan Keuangan: Keadaan finansial individu memengaruhi sejauh mana mereka bersedia
mengambil risiko. Orang dengan sumber daya finansial yang lebih kuat mungkin lebih siap
menghadapi risiko dibandingkan dengan mereka yang kurang mampu.

Dalam konteks teori portofolio, para ekonom seperti Harry Markowitz mengembangkan
konsep "frontier efisien" yang mencoba menentukan portofolio optimal yang mencocokkan
preferensi risiko investor. Portofolio ini menawarkan rasio risiko-pengembalian yang sesuai
dengan preferensi risiko masing-masing investor. Dalam banyak kasus, portofolio optimal
akan mencakup campuran beragam aset keuangan dengan tingkat risiko yang berbeda
untuk mencapai tujuan investasi investor dengan risiko yang dapat diterima.

Nomor 1 jawabannya sama

2. Untuk menghitung nilai buku saham preferen dan saham biasa, kita perlu memperhatikan
beberapa informasi yang telah diberikan:

Total ekuitas perusahaan adalah Rp1 miliar.


Perusahaan memiliki 10.000 lembar saham preferen dengan nilai nominal Rp10.000 per
lembarnya.
Dividen untuk saham preferen adalah 5% dan tertunggak (arrears) selama 1 tahun.
Jumlah saham biasa yang beredar adalah 250.000 lembar.
Pertama-tama, mari hitung nilai buku saham preferen:

Nilai buku saham preferen = (Jumlah saham preferen x Nilai Nominal per Saham Preferen) +
Dividen Tertunggak

Nilai buku saham preferen = (10.000 x Rp10.000) + (10.000 x Rp10.000 x 5%)


Nilai buku saham preferen = (Rp100.000.000) + (Rp50.000.000)
Nilai buku saham preferen = Rp150.000.000

Selanjutnya, mari hitung nilai buku saham biasa:


Nilai buku saham biasa = Total Ekuitas - Nilai Buku Saham Preferen

Nilai buku saham biasa = Rp1.000.000.000 - Rp150.000.000


Nilai buku saham biasa = Rp850.000.000

Jadi, nilai buku saham preferen adalah Rp150.000.000 dan nilai buku saham biasa adalah
Rp850.000.000.

Anda mungkin juga menyukai