Dalam laporan keuangan yang ada di website IDX tersebut, ada 2 format laporan
keuangan :
Pertama adalah Laporan Keuangan dengan format yang disediakan oleh BEI
sebagai regulator agar format Laporan Keuangan semua emiten disamakan.
Format ini memiliki nama file yang di depannya ada kata-kata “Financial
Statement”. Sayangnya format ini hanya sekitar 10 – 15 halaman saja isinya,
sehingga tidak ada Catatan Kaki nya
Kedua adalah Laporan Keuangan dengan format bebas dari emiten yang
bersangkutan, yang depannya bukan kata-kata “Financial Statement” (ada yang
pakai kata-kata LK Konsolidasi, ada yang pakai kata-kata Laporan
Keuangan”. Format ini yang lebih disarankan untuk digunakan karena memiliki
catatan kaki di dalamnya.
https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/keterbukaan-informasi/
Format Laporan Keuangan yang lebih disarankan adalah Format Bebas Dari Emiten
Setelah membuka file Laporan Keuangan tersebut, akan muncul tiga jenis Laporan
Keuangan yaitu Laporan Laba Rugi / Income Statement, Laporan Neraca / Balance
Sheet, dan Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow). Meskipun ketiga laporan
tersebut sebenarnya memiliki banyak informasi yang bisa kita ambil (misalkan
bagaimana pertumbuhan laba bersih, margin laba, pendapatan, pertumbuhan
ekuitas, arus kas perusahaan, dll), namun ketiga laporan tersebut hanya menjawab
pertanyaan-pertanyaan dasar nya saja, melainkan tidak mendalam.
Sebagai contoh, misalkan kita lihat Laporan Laba Rugi / Income Statement di
bawah ini..
Laporan Laba Rugi / Income Statement KLBF LK Q1 2020
Dari laporan laba rugi / Income Statement di atas mungkin kita mendapatkan
informasi bahwa jumlah penjualan KLBF meningkat dari Rp 5,8 Triliun di Q1 2020
dari Rp 5,3 triliun di Q4 2019. Namun apakah kita tahu breakdown dari total
pendapatan KLBF yang sebesar Rp 5,8 Triliun dari mana saja? Atau faktor apa yang
menyebabkan penjualan KLBF meningkat Rp450 milliar ? Yup tidak bisa, karena di
sinilah keterbatasan ketiga laporan keuangan tersebut.
Nah kalau kita perhatikan, pada baris Penjualan Neto ada tertulis angka 27, 28. Apa
arti angka 27, 28 tersebut ? Yup angka 27, 28 tersebut artinya jika kita ingin
mengetahui lebih lanjut mengenai Pendapatan KLBF, maka kita perlu membaca
Catatan Kaki 27, 28 tersebut. Jadi, secara keseluruhan ketiga jenis laporan
keuangan hanya memberikan informasi yang bersifat umum saja, namun ketiga
laporan tersebut tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan yang detail.
Berikut beberapa contoh pertanyaan yang jawabannya hanya bisa didapatkan oleh
seorang investor dengan membaca Catatan Kaki :
Setelah kita memahami pentingnya membaca catatan kaki, selanjutnya apa saja
Catatan Kaki yang penting untuk dibaca? Secara umum, ada sekitar 40 – 50 catatan
kaki untuk setiap Laporan Keuangan. Perlu dicatat setiap Catatan Kaki tersebut
sebenarnya penting untuk dibaca karena memiliki informasi masing-masing.
Namun dengan waktu yang terbatas, kita perlu memilih Catatan Kaki apa saja yang
penting untuk dibaca…
Catatan kaki selanjutnya yang tidak kalah penting adalah catatan kaki mengenai
Utang Usaha. Dengan membaca catatan kaki tentang utang usaha, kita tidak hanya
tahu seberapa besar utang usaha, melainkan juga :
Catatan kaki manajemen risiko memberikan informasi yang cukup mendalam bagi
seorang investor untuk mengetahui risiko apa saja yang terkait dengan perusahaan?
Dengan memahami risiko perusahaan, seorang investor dapat mengetahui :
Apa kemungkinan terburuk yang akan terjadi apabila risiko tersebut terjadi?
Apa yang dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi risiko tersebut?
Analisa sensitivitas terhadap sebuah risiko
dll
Catatan Kaki Manajemen Risiko KLBF Q1 2020
Kes impula n