Anda di halaman 1dari 21

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

MATA KULIAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


STUDI KASUS : PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

OLEH :
Adelia Kumara Alvionita
125020305111006
KELAS CA

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2015
Soal

KASUS : ANLISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PENGAMBILAN


KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT
PT. Bank Maju Mapan saat ini tengah menerima proposal pengajuan kredit dari
perusahaan1) yang akan menjadi calon debitur. Sebagai seorang analis
pembiayaan pada PT. Bank Maju Mapan, anda diminta setidaknya memberikan
informasi terkait :
1.
2.
3.

Analisis lingkungan dan bisnis calon debitur tersebut


Analisis terhadap arus kas calon debitur tersebut
Analisis Risiko dan Analisis lain yang diperlukan dalam pemberian
pinjaman (kredit)

PT. Bank Maju Mapan mengharapkan anda memiliki informasi sebanyak


mungkin terkait hal-hal tersebut diatas, sehingga memudahkan dalam mengambil
keputusan. Oleh karena itu, bantulah dengan memberikan informasi relevan
sebanyak mungkin hasil analisis Anda serta berikan simpulan berupa rekomendasi
anda apakah PT. Bank Maju Mapan layak memberikan pinjaman kepada calon
debitur tersebut ataukah tidak ?
Keterangan:
1) merupakan perusahaan yang anda pilih sendiri.

Studi Kasus

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

Menganalisis dari Laporan Keuangan (Laporan Tahunan) PT. Semen


Indonesia (Persero) Tbk. Tahun 2013

Penyelesaian/Jawaban
No. 1
A. Analisis Lingkungan Bisnis Perusahaan (calon debitur) PT. Semen
Indonesia (Persero) Tbk.
Sejarah dan Profil Perusahaan
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, sebelumnya bernama PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen.
Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama
dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun.
Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan
BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada
masyarakat. Komposisi pemegang saham pada saat itu: Negara RI 73% dan
masyarakat 27%.
Pada bulan SePT.ember 1995, Perseroan melakukan Penawaran Umum
Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi
Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal 15 SePT.ember 1995 PT.
Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT. Semen Padang dan PT. Semen Tonasa.
Total kapasitas terpasang Perseroan saat itu sebesar 8,5 juta ton semen per tahun.
Pada tanggal 17 SePT.ember 1998, Negara RI melepas kepemilikan sahamnya di
Perseroan sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh
Cemex S. A. de C. V., perusahaan semen global yang berpusat di Meksiko.
Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat
35%, dan Cemex 14%. Kemudian tanggal 30 SePT.ember 1999 komposisi
kepemilikan saham berubah menjadi : Pemerintah Republik Indonesia 51,01%,
masyarakat 23,46% dan Cemex 25,53%.

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia
Holdings Ltd. kepada Blue Valley Holdings PT. E Ltd. sehingga komposisi
kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51,01% Blue Valley Holdings
PT.E Ltd. 24,90%, dan masyarakat 24,09%. Pada akhir Maret 2010, Blue Valley
Holdings PT.E Ltd, menjual seluruh sahamnya melalui private placement,
sehingga komposisi pemegang saham Perseroan berubah menjadi Pemerintah
51,01% dan publik 48,99%.
Pada April tahun 2012, Perseroan berhasil menyelesaikan pembangunan
pabrik Tuban IV berkapasitas 3 jutaton. Setelah menjalani masa commissioning,
pada bulan Juli 2012 pabrik baru tersebut diserahterimakan, diikuti peresmian
operasional komersial pada bulan Oktober 2012. Selanjutnya, pada kuartal ketiga
2012, Perseroan juga berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik semen Tonasa
V di Sulawesi. Pabrik baru berkapasitas 3 juta ton tersebut menjalani masa
commissioning sejak SePT.ember 2012, dan ditargetkan mulai beroperasi
komersial pada kuartal pertama 2013.
Pada tanggal 18 Desember 2012 Perseroan resmi mengambil alih 70%
kepemilikan saham thang long cement joint stock company (TLCC) dari Hanoi
General Export-Import Joint Stock Company (Geleximco) di Vietnam,
berkapasitas 2,3 juta ton. Aksi korporasi ini menjadikan Perseroan tercatat sebagai
BUMN Multinasional yang pertama di Indonesia.
Pada tanggal 20 Desember 2012 Perseroan resmi berperan sebagai strategic
holding company sekaligus mengubah nama, dari PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
menjadi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dengan akuisisi Hingga akhir 2012,
kapasitas desain Perseroan menjadi sebesar 28,5 juta ton (26,2 juta ton di
Indonesia dan 2,3 juta ton di Vietnam) semen per tahun, dan menguasai 40,9%
pangsa pasar semen domestik.
Pada tahun 2013, Perseroan melakukan Transformasi Korporasi dengan
melaksanakan fungsi Strategic Holding dan membentuk anak perusahaan baru PT.
Semen Gresik. Pada tangggal 20 Desember 2013 Perseroan menandatangani akta
pendirian Perusahaan patungan PT. Krakatau Semen Indonesia (KSI) yang akan

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

membangun pabrik pengolahan limbah berupa slag powder sebagai bahan baku
pembuatan semen.
Mengoperasikan 4 pabrik dengan kapasitas desain 14 juta ton semen per tahun
yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen Indonesia juga mempunyai dua
pelabuhan, yaitu : Pelabuhan Khusus Semen Indonesia di Tuban dan Gresik.
Semen Gresik mengoperasikan 11 gudang penyangga yang tersebar di seluruh
Jawa dan Bali serta mengoperasikan 4 (empat) packing plant di Ciwandan,
Banyuwangi dan Sorong.
Analisis Lingkungan Mikro pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk.
Mencakup analisis lingkungan industri, mencakup para pelaku yang berkaitan
langsung dengan lingkungan yang mempengaruhi perusahaan.
a. Pelanggan
Perseroan ini, lebih memfokuskan penjualan produknya (semen) di pasar
domestik saja. Karena, pada tahun 2013, permintaan akan produk sangat tinggi,
sehingga menuntut perseroan ini untuk lebih banyak memproduksi dan
mendistribusikan ke pasar domestik (wilayah Indonesia). Jika melihat dari laporan
volume penjualan semen, konsumsi semen nasional dan penjualan pada pasar
domestik jauh lebih tinggi dibandingkan konsumsi ekspor dan penjualan ekspor
yang dilakukan oleh perseroan, dan pada kenyataannya penetuan pelanggan yang
ada di pasar domestik, juga memberikan peningkatan terhadap profit margin
perseroan. Hal ini diikuti dengan mampunya perusahaan dalam memenuhi
permintaan atas pelanggan/konsumen.
Namun, menurut saya, melihat dari data serta informasi yang disampaikan
dalam laporan keuangan mengenai pelanggan/konsumen perseroan ini, ada
baiknya jika perseroan juga mengimbangi atau mengupayakan distribusi produk
(semen) ke pasar non domestik/melakukan ekspor lebih banyak. Meskipun
perseroan saat ini hanya fokus pada pasar domestik, untuk meningkatkan profit
margin yang lebih tinggi lagi, perseroan perlu meningkatkan tingkat penjualan
ekspor ke luar yang lebih tinggi dari batas yang sudah ditentukan.

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

b. Distributor dan Pemasok


Perseroan

menerapkan

sebuah

strategi

dimana

strategi

tersebut

diwujudkan melalui fasilitas packing plant yang tersebar di beberapa wilayah


untuk memberikan jaminan ketersediaan semen di seluruh Indonesia. Strategi ini
dinamakan move closer to the customer. Hal ini berarti bahwa setiap konsumen,
tidak perlu khawatir akan kehabisan stok semen, karena perseroan ini sudah
menerapkan strategi tersebut diberbagai penjuru kota di Indonesia. Setiap
konsumen bisa langsung bertransaksi kepada para pemasok/distributor semen
yang ada didaerahnya masing-masing.
Perseroan ini menyadari akan pentingnya melakukan penguatan jaringan
distribusi dalam memasarkan produk. Oleh karena itu, perseroan selalu
meningkatkan kinerja pemasoknya untuk melayani para konsumen dari Semen
Indonesia. Perseroan menetapkan untuk wilayah Sumatera dan Jawa, pemasok ada
pada PT. Semen Padang, dikarenakan lokasi yang sangat strategis untuk
mendistribusikan semen. Dan kepemilikan PT. Semen Padang terhadap perseroan
ini sebesar 99,99%.
c. Pesaing
Mengingat PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. merupakan perusahaan
terbesar yang memproduksi semen dan merupakan industri dalam negeri, dengan
melihat keadaan perekonomian Indonesia yang memungkinkan adanya laju
pertumbuhan untuk setiap tahunnya, pihak perseroan selalu mengingatkan bahwa
peluang pertumbuhan sektor industri semen juga akan terus tumbuh dan
mengundang para perusahaan/industri semen potensial lainnya juga untuk ikut
berinvestasi di Indonesia, dan akan menjadi pesaing bagi perseroan.
Melihat kondisi demikian, kinerja pihak perseroan sudah sangat baik
dalam menghadapi para pesaing yang kemungkinan akan ada. Pimpinan perseroan
terus mengupayakan untuk menerapkan inisiatif dengan berbagai strategi jangan
panjang. Mulai dari meningkatkan kapasitas produksi, pengamanan energi,
penguatan citra korporasi, kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan akan

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

konsumen, pengendalian resiko, serta meningkatkan pertumbuhan kinerja yang


berkesinambungan.
Analisis Lingkungan Makro (Lingkungan Umum) Pada PT. Semen
Indonesia (Persero), Tbk.
a. Faktor Ekonomi
Kondisi perekonomian global mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi
di Indonesia pada tahun 2013. Pada saat itu kondisi perekonomian mengalami
penurunan, disebabkan menurunnya kinerja ekspor non migas. Realisasi
subsidi BBM yang terus meningkat mengakibatkan besarnya angka defisit
pada neraca pembayaran Indonesia dan mengakibatkan turunnya nilai tukar
rupiah. Selain itu, dampak lainnya adalah mengenai laju inflasi yang ada di
Indonesia yang terjadi pada saat itu juga. Adanya inflasi mengakibatkan
semua harga barang konsumsi menjadi meningkat dan adanya penyesuaian
suku bunga rujukan.
Adanya keadaan demikian, mempengaruhi tingkat konsumsi semen
nasional yang mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, ini merupakan salah satu alasan mengapa pada tahun 2013,
perseroan hanya memfokuskan penjualan ke pasar domestik saja. Perseroan
tidak

melakukan

ekspor

yang

berlebih

karena

mengingat

kondisi

perekonomian global yang mengalami perubahan.


b. Faktor Demografi
Untuk faktor demografi sendiri, perseroan tidak terlalu mengutamakan
faktor demografi terhadap konsumennya. Seperti yang sudah dijelaskan mengenai
analisis lingkungan mikro (pemasok/distributor), perseroan menerapkan strategi
move closer to the customer dalam proses pendistribusian produknya,
maksudnya adalah mendekati para pelanggan/konsumen mereka dengan
didirikannya packing plant dibeberapa daerah tertentu, dengan tujuan juga
mendekati para konsumennya.
Selain itu, perseroan juga lebih mengutamakan demografi terhadap
karyawannya. Dimana pada tahun 2013, seiring dengan adanya proses regenerasi,
Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

sekaligus

reposisi

dan

reorganisasi

perusahaan,

perusahaan

melakukan

penyesuaian jumlah karyawan berdasarkan perkembangan usahanya. Jumlah


karyawan yang ada di perusahaan Semen Indonesia ini mengalami perubahan
dibandingkan dengan tahun 2012. Intinya, pada tahun 2013 itu, perseroan
mengalami pengurangan pada jumlah karyawannya, pengurangan tersebut sekitar
kurang lebih 3-4%.
c. Faktor Geografi
Perseroan

lebih

mengutamakan

penjualan

semen

dalam

aspek

geografisnya. Perseroan selalu melihat potensi geografis dalam penjualan semen,


daerah manakah yang selalu menghasilkan profit margin yang lebih tinggi,
terutama di pasar domestik. Perseroan menerapkan strategi yang berfokus pada
sumber pasokan terdekat, brand ekuitas dan efisiensi biaya distribusi sesuai
dengan keunggulan geografis, dimana unit produksi berada di lokasi yang
strategis.
Misal saja contohnya, pada tahun 2013 itu wilayah Pulau Jawa
memberikan kontribusi pendapatan yang lebih besar daripada wilayah lainnya.
Untuk wilayah luar Jawa memberikan kontribusi total pendapatan lebih besar
terjadi pada tahun 2012. Sehingga, total pendapatan perseroan kali ini mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
d. Faktor Teknologi
Terkait dengan masalah teknologi informasi dan komunikasi yang
diterapkan oleh perseroan sudah sangat baik. Pada tahun 2013 itu, perseroan
melakukan banyak pengembangan mengenai sistem teknologi informasi mereka.
Hal ini dilakukan dengan tujuan mempercepat pertumbuhan bisnis perseroan. Dan
memang terbukti, setelah strategi teknologi informasi yang telah mereka susun di
implementasikan,

hasilnya

sangat

membanggakan.

Perseroan

mampu

meningkatkan jumlah baik dari segi produksi hingga pemasaran. Perseroan juga
berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan program teknologi informasi
mereka demi menjamin keberhasilan serta optimalnya peran ICT dalam
meningkatkan kinerja perseroan di masa mendatang

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

Kesimpulannya untuk Analisis Lingkungan Bisnis pada PT. Semen Indonesia


(Persero), Tbk. ini sudah cukup baik. Keadaan internal perusahaan maupun
perkembangan perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sudah sangat
terstruktur dengan baik, dan hasil dari implementasinya pun tidak mengecewakan
dari apa yang telah ditargetkan. Namun meskipun demikian, pihak perseroan
masih tetap berharap dan terus berupaya untuk menerapkan strategi-strategi baru
dalam menghadapi keadaan perekonomian baik global maupun di Indonesia
sendiri, demi meningkatnya pertumbuhan bisnis yang tidak kalah dengan para
pesaing di masa yang akan datang.
No. 2
Analisis Pada Arus Kas Perusahaan
Dalam tujuannya, analisis laporan arus kas sendiri bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas
suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengkalsifikasikan
transaksi pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Berikut merupakan ringkasan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31
Desember perbandingan antara tahun 2012 dan tahun 2013 PT. Semen Indonesia
(Persero), Tbk. :
(dalam Jutaan Rupiah (Rp))
Arus Kas

2013

2012

Arus kas bersih dari aktivitas operasi

6.047.147

5.591.865

Arus kas bersih untuk Investasi

(2.675.189)

(4.774.274)

Arus kas bersih untuk Pendanaan

(2.323.591)

(1.171.112)

1.048.368

(353.521)

3.022.125

3.375.645

4.070.493

3.022.125

Kenaikan/Penurunan bersih kas dan setara


kas
Saldo awal kas dan setara kas
Saldo akhir kas dan setara kas

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

Hal yang akan saya analisis dari laporan arus kas diatas, adalah mengenai masalah
:

Sumber kas perusahaan


Analisis laporan arus kas

1. Sumber Kas Perusahaan


Sumber kas yang dimiliki oleh perseroan pada tahun 2012 dan 2013 tersdiri
dari sumber-sumber yang berasal dari aktivitas Operasi, Investasi, dan Pendanaan.

Sumber Kas Dari Aktivitas Operasi Tahun 2013

Pada tahun 2013, PT. Semen Indonesia memperoleh arus kas bersih dari aktivitas
ini sebesar Rp 6.047 miliar, dan pada tahun 2012 perseroan memperoleh sebesar
Rp 5.591 miliar, maka dari sini bisa dilihat bahwa terdapat kenaikan/peningkatan
sebesar kurang lebih 8,1% pada arus kas bersih dari aktivitas operasi. Berdasarkan
informasi yang sudah disampaikan di atas, pada tahun 2013 ini memang sedang
mengalami peningkatan terhadap jumlah permintaan, oleh karena itu berimbas
pada jumlah penerimaan dari pelanggan menjadi Rp 24.123 miliar.

Sumber Kas Dari Aktivitas Investasi Tahun 2013

Arus kas untuk aktivitas investasi selama tahun 2013 sebesar Rp 2.675 miliar,
sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp 4.774 miliar. Artinya, dalam arus kas
aktivitas investasi ini, perseroan mengalami penurunan sebesar kurang lebih 44%
dari tahun sebelumnya. Penurunan ini diakibatkan oleh pembelanjaan modal yang
difokuskan untuk mendanai investasi strategis perseroan, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang, terutama yang berkaitan dengan upaya dalam
peningkatan efisiensi dan penambahan kapasitas produksi.

Sumber Kas Dari Aktivitas Pendanaan Tahun 2013

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2013
sebesar Rp 2.323 miliar, sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp 1.171 miliar, hal
ini mengalami peningkatan sebesar kurang lebih 98,4%. Peningkatan tersebut
dipengaruhi oleh peningkatan pembayaran kembali pinjaman.
2. Analisis Laporan Arus Kas
Laporan arus kas yang dibuat oleh PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk ini,
menggunakan metode arus kas langsung. Dalam menganalisis laporan arus kas
ini,

saya

menggunakan

laporan

arus

kas

pada

tahun

2013,

dengan

membandingkan dua neraca, yaitu neraca pada tahun 2012 dan tahun 2013, serta
laporan laba rugi periode 31 Desember 2013. Laporan-laporan tersebut
menggambarkan perubahan dari masing-masing komponen neraca dan laporan
laba rugi dan kemudian disusun menjadi laporan arus kas.
Berikut analisis rasio laporan arus kas perseroan dengan menggunakan
komponen neraca serta laporan laba rugi sebagai alat analisis rasio. Dalam analisis
ini, bertujuan juga untuk mengetahui kinerja perusahaan. Oleh karena itu, berikut
akan saya jelaskan mengenai beberapa analisis rasio arus kas yang berkaitan
dengan kinerja perusahaan :
a. Kecukupan Arus Kas
arus kas dari aktivitas operasi
pembelian aset+ hutang jangka panjang +deviden yang dibayarkan
6.047 .147 .495
6.047 .147 .495
=
=0,71
2.548 .758 .364+3.691 .277 .680+2.181.263 .329 8.421 .299.373
0,718 x 100 =71,8

Rasio Kecukupan Arus kas pada perseroan ini, menunjukkan angka


dibawah 1/100%. Maka berarti perseroan ini memiliki kas yang belum
mampu memenuhi kewajibannya baik kepada kreditur maupun para
investor.

b. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

jumlah arus kas operasi 6.047 .147 .495


=
=1,141 x 100 =114,14
kewajiban lancar
5.297 .630 .537

Rasio arus kas operasi perseroan menunjukkan angka diatas 100%, itu

berarti perseroan mampu membayar kewajiban lancarnya.


c. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar
arus kas operasi+dividen kas 6.047.147 .495+ 2.181.263 .329
=
pengeluaran modal
2.707 .065.189
8.228.410 .824
=3 ,03 9
2.707 .065.189

Rasio cakupan kas terhadap hutang lancer perseroan ini menunjukkan


angka 3,039 atau 3 kali. Berarti bahwa kemampuan perseroan dalam
membayar hutang lancar berdasarkan arus kas operasi adalah sebesar

3kali/303,9%
d. Rasio Pengeluaran Modal
arus kas operasi
6.047 .147 .495
=
=2,234
pengeluara n modal 2.707 .065.189

Dalam rasio pengeluaran modal ini, untuk mengukur modal yang tersedia
untuk investasi dan pembayaran yang ada. Perseroan ini menunjukkan
kemampuan arus kas sebesar 2,23 dalam membiayai pengeluaran

modalnya.
e. Rasio Total Hutang
arus kas operasi 6.047 .147.495
=
=0,672 x 100 =67
total hutang
8.988.908 .217

Rasio totak hutang ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh
perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk
membayar hutang. Kemampuan perseroan dalam membayar hutang dengan
kas aktivitas operasi adalah sebesar 0,67 atau dalam presentase sebesar

67%.
f. Rasio Kas terhadap Penjualan
arus kas operasi 6.047 .147.495
=
=1.315,8 x 100 =131,5
penjualan
4.595 .550

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

Kemampuan rasio kecakupan kas perseroan terhadap penjualan adalah

sebesar 131,5%.
g. Rasio Cakupan Arus Kas terhadap Bunga
arus kas operasi+bunga+ pajak
bunga
6.047 .147 .495+ 98.804 .329+906.878 .910 7.052 .830 .734
=
=71,38
98.804 .329
98.804 .329

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam


membayar bunga atas hutang yang telah ada. Kemampuan perseroan dalam

menutup biaya bunga adalah sebesar 71,3.


Analisis Pola Arus Kas
Arus Kas dari Aktivitas
Operasi

Arus Kas dari Aktivitas


Investasi

Arus Kas dari Aktivitas


Pendanaan

Tahun 2012 : 5.591.864.793

(4.744.273.945)

(1.171.111.599)

Tahun 2013 : 6.047.147.495

(2.675.188.649)

(2.323.590.671)

(+) Positif

(-) Negatif

(+) Positif

Perseroan sudah mampu


dan memiliki arus kas
yang cukup untuk
memelihara kemampuan
operasi dari
perusahaan/perseroan

Dalam hal ini, jumlah


dari arus kas aktivitas
investasi mengalami
penurunan, karena
perseroan sedang
melakukan investasi
untuk perluasan usaha

Perusahaan tidak memiliki


uang kas lebih yang
digunakan untuk membayar
pinjaman jangka pendek
dan pembayaran dividen
kepada pemegang saham

Kesimpulan dari tabel di atas adalah, jika menunjukkan tanda (+) Positif pada
kas aktivitas operasi, tanda (-) Negatif pada kas aktivitas investasi, dan tanda (+)
Positif pada kas aktivitas pendanaan, perusahaan menggunakan kas dari operasi
dan pinjaman (atau dari investasi pemilik) untuk melakukan ekspansi.

Kesimpulan Analisis Laporan Arus Kas PT. Semen Indonesia (Persero),


Tbk.
Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

Metode penyusunan laporan arus kas, menggunakan metode langsung dan

sudah sesuai dengan PSAK No. 2 Tahun 2007


Kinerja keuangan perseroan sudah baik, hanya saja pada rasio keuangan
kecukupan arus kas masih belum mencapai angka 100%, itu berarti bahwa
perseroan

memiliki

kas

yang

belum

mampu

untuk

memenuhi

kewajibannya kepada kreditur maupun investor


Tingkat likuiditas, solvabilitas, serta investasi dari perseroan ini sudah
berjalan dengan semestinya dengan menghasilkan angka yang baik

dibandingkan dengan tahun sebelumnya


Saran
Tetap mempertahankan penggunaan metode langsung dalam penyusunan

laporan arus kas


Meningkatkan kinerja penjualan

No. 3
Analisis Risiko dan Analisis lain yang diperlukan dalam pemberian
pinjaman (kredit)
Analisis Risiko

House of Risk PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk.


Dalam penerapan manajemen risiko di perseroan serta implementasi programprogram yang direncanakan tidak jarang muncul beberapa hambatan. Hambatan
yang paling besar dari penerapan manajemen risiko adalah sosialisasi kepada
seluruh

elemen,

baik

internal

maupun

eksternal

perseroan.

Perseroan

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

mengantisipasi hal tersebut dengan menerapkan sosialisasi secara berkala yang


diintegrasikan dengan pengembangan sistem yang ada. Dengan sosialisasi secara
berkala dan pengembangan sistem, diharapkan manajemen risiko dapat menjadi
budaya yang mendasari seluruh aktivitas pada tiap elemen perseroan.
Perseroan melakukan penerapan manajemen risiko secara menyeluruh
(Enterprise-Wide Risk Management). Penerapan manajemen risiko oleh perseroan
bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan melakukan mitigasi risiko.
Ruang lingkup Enterprise-Wide Risk Management antara lain adalah :
a. Risiko Keuangan : seperti risiko gagal bayar dalam suatu transaksi
keuangan, risiko kesalahan dalam sistem akuntansi perusahaan dan/atau
risiko perubahan nilai mata uang
b. Risiko Teknis : seperti risiko terhadap aset fisik perusahaan, kerusakan
peralatan dan/atau infrastruktur
c. Risiko Operasional : seperti risiko pada human factor diantaranya human
error, keselamatan dan kesehatan pegawai, proses seleksi dan skill
d. Risiko pasar, seperti perubahan yang terjadi terhadap pasar produk dan
jasa perusahaan
Perseroan menindak lanjuti penetapan kebijakan manajemen risiko dengan
membentuk satuan Pengendalian Risiko. Satuan ini dibentuk sebagai upaya
meningkatkan pengelolaan risiko secara terus menerus, tepat dan komprehensif.
Pengelolaan risiko disertai upaya mitigasi risiko yang telah diidentifikasi,
sehingga perseroan mampu meningkatkan kepastian dalam mencapai tujuannya,
mampu merealisasikan peluang bisnis yang ada dengan meminimalisir potensi
risiko dan kerugian yang mungkin terjadi.
Pada tahun 2013 perseroan berhasil mengelola dan menurunkankategori risiko
dari risiko, dari ekstrem dan tinggi menjadi risiko sedang (medium risk). Hal
tersebut tampak pada pada tabel berikut :

No.
1
2
3
4

JENIS RISIKO
Risiko Bahan Baku
Risiko Kapasitas Produksi
Risiko Kompetisi Bisnis
Risiko Pengembangan Usaha

Tingkat Risiko

Tingkat Risiko

Tahun 2012
High
High
High
High

Tahun 2013
Medium
Medium
High
Medium

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Risiko Batu Bara


Risiko Teknologi Informasi
Risiko Penjualan dan Distribusi
Risiko Valuta Asing
Risiko SDM
Risiko Kerusakan Mesin Utama
Risiko Energi Listrik
Risiko Likuiditas
Risiko Pengelolaan Capex
Risiko Lingkungan dan Sosial
Risiko Kepuasan dan Loyalitas

15

High
High
Medium
High
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium
High
Medium

Medium
High
Medium
High
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium

Pelanggan

Seperti yang telah ditampilkan pada tabel tersebut, perseroan berhasil melakukan
mitigasi atas beberapa risiko yang ada, dari tingkat yang tinggi menjadi tingkat
rendah (medium risk).
Berikut ini penjabaran mengenai indikator risiko serta mitigasi yang
dilakukan yang terjadi pada tahun 2013 dari jenis-jenis risiko yang telah
disebutkan pada tabel diatas :
Jenis Risiko

Indikator Risiko

Risiko Bahan Baku

Peningkatan kapasitas

produksi
Kelambatan pembebasan

lahan
Keterbatasan supply dan

Mitigasi yang Dilakukan

dengan pemasok,
masyarakat dan pemda

kualitas bahan baku

lahan penghasil bahan baku

Melakukan ekspansi

regional
Percepatan penyelesaian

karena pembangunan
infrastruktur dan naiknya

Produksi

setempat
Perluasan dan pembebasan

Naiknya permintaan
semen dengan cepat

Risiko Kapasitas

Menjalin komunikasi aktif

pembangunan pabrik semen

taraf hidup masyarakat


Utilitas kapasitas sudah

baru

maksimal
Implementasi perjanjian,
Risiko Persaingan

yang memungkinkan

Bisnis

masuknya investor baru di


industry semen

Perluasan jaringan

pemasaran
Penambahan packing plant
Menambah pembangunan
pabrik baru

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

Turunnya volume

Optimalisasi penanganan

tertentu
Meningkatnya

keluhan pelanggan
Pelaksanaan program

complain/keluhan

promosi
Program komunikasi

penjualan di daerah
Risiko Loyalitas dan

Kepuasan Pelanggan

Risiko Kerusakan
Mesin/Peralatan
Produksi utama

pelanggan
Penurunan pangsa pasar

di area penjualan utama


Output produksi tidak

stabil
Overheating
Proses produksi kurang

lancer
Produksi melebihi

pemasaran sejalan dengan


strategi perseroan

Pemeliharaan secara teratur


Optimalisasi pengaturan
pola produksi

design kapasitas yang


telah ditetapkan

Risiko Teknologi
Informasi

Risiko Distribusi dan


Transportasi

Risiko Valas

sebelumnya
Hambatan integrasi

sistem
Perbedaan sistem operasi

Gangguan cuaca ekstrim


Terbatasnya angkutan

Fluktuasi nilai wajar arus

Standarisasi sistem operasi


Pengembangan TI yang

terencana
Peningkatan efektifitas

distribusi
Penambahan pembangunan
packing plant didaerah-

daerah yang strategis


Optimalisasi sinergi

distribusi dan transportasi


Melakukan lindung nilai

kas masa depan suatu

arus kas dengan

instrument keuangan

menggunakan instrument

karena perubahan harga

keuangan non derivative

pasar, yang terkait

melalui pembelian mata

dengan tingkat suku


bunga, nilai tukar mata
uang asing dan harga

uang asing
Monitor dan review
kebijakan hedging

pasar
Eksposur/kewajiban
dalam valas, pendapatan

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

dalam rupiah
Kurangnya produktifitas

SDM
Ketidakpuasan atas

Meningkatkan kompetensi

career path\
Kurangnya apresiasi

karyawan
Pemberian remunerasi

Risiko SDM

berbasis kompetensi

berkaitan manajemen
penilaian kinerja

Keresahan masyarakat

sekitar
Indicator pengukuran

Risiko Lingkungan
dan Sosial

BML terlampaui

Penerapan manajemen SHE

dan proper lingkungan


Perencanaan dan realisasi
program tanggung jawab
social yang berkualitas dan
tepat sasaran

Kesimpulan :
Mengingat pentingnya pengelolaan risiko dalam mencegah perseroan dari
dampak yang ditimbulkan, maka pihak manajemen dan seluruh elemen terkait
akan semakin meningkatkan upayanya untuk menjadikan pengelolaan risiko
sebagai budaya dalam pelaksanaan seluruh kegiatan.
Melihat penjelasan pengendalian risiko diatas, kinerja perseroan terhadap
pengelolaan risiko pada tahun 2013 sudah sangat baik. Perseroan bisa menangkal
atas timbulnya risiko-risiko tersebut, walaupun hanya ada beberapa risiko yang
timbul yang masih belum bisa diselesaikan secara keseluruhan. Untuk tahun
berikutnya/masa berikutnya, kemungkinan perseroan akan risiko yang dihadapi
akan semakin kecil, karena perseroan terus mengupayakan kegiatan dimana
mengurangi timbulnya risiko terhadap kinerja perusahaan.
Analisis Pendukung dalam Pemberian Kredit
Rasio Keuangan

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

Arus Kas
Margin Laba Bruto (%)
Margin Laba Usaha (%)
Margin Laba Bersih (%)
Margin Ebtida (%)
EBTIDA terhadap beban
bunga (x)
Laba terhadap Ekuitas (%)
Laba terhadap Total Aset (%)
Lancar (%)
Liabilitas terhadap Aset (x)

2013
44,7%
28,8%
21,9%
33,1%

2012
47,4%
31,5%
24,7%
35,1%

Perubahan
-2,8%
-2,7%
-2,8%
-2,0%

0,2381

0,6555

-41,7%

25,7%
17,4%
188,2%
0,13

27,9%
18,2%
170,6%
0,14

-2,2%
-0,8%
17,6%
-1,0%

Likuiditas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka
pendeknya yang akan jatuh tempo, dihitung dengan membagi aset lancar dengan
liabilitas jangka pendek. Pada tahun 2013, rasio likuiditas perseroan adalah
sebesar 188,2%, turun 17,6% dari tahun 2012 sebesar 170,6%
Kemampuan Membayar Hutang (Solvabilitas)
Pada tahun 2013, kemampuan membayar utang perseroan relatif stabil
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tambahan penarikan pinjaman baru pada
tahun 2013 menyebabkan solvabilitas terhadap aset perseroan mencapai 0,13x
atau naik 1,0% dari tahun 2012. Hal ini menunjukkan perseroan mulai
meningkatkan porsi pendanaan ekspansi dari pinjaman, dalam batas yang aman.
Angka tersebut masih berada pada level yang sangat aman untuk memperoleh
pinjaman baru
Profitabilitas
Rasio profitabilitas tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012,
seperti yang ditampilkan pada tabel rasio keuangan di atas, dengan rasio net profit
margin/margin laba bersih tahun 2013, adalah sebesar 21,9%, naik dari posisi
24,7% di tahun 2012. Margin laba kotor perseroan di tahun 2013 adalah 44,7%,
margin laba usaha 28,8%, sementara margin EBITDA mencapai 33,1%

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

Rentabilitas (kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih


dengan menggunakan sumber daya yang tersedia)
Rentabilitas terhadap ekuitas (Return On Equity) mencapai 27,6%, mengalami
penurunan dari tahun 2012 sebesar 29,2%. Rentabilitas terhadap aset (Return on
Asset) juga menjadi 20,5% yang pada tahun 2012 sebesar 20,3%. Lebih rendahnya
rentabilitas terhadap aset karena sebagian aset tersebut masih dalam masa
penyelesaian dan percobaan.
Kesimpulan atas kelayakan Pemberian Kredit
Setelah saya melihat mengenai laporan keuangan perusahaan serta dari
data analisis diatas, menurut saya PT. Bank Maju Mapan layak memberikan
pinjaman kredit pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. melihat kinerja
keuangan perusahaan ini, sudah sangat baik, dilihat dari perkembangan dari tahun
sebelumnya, perusahaan ini mengalami peningkatan. Selain itu, karena dari pihak
perusahaan yang akan memperluas usahanya, PT. Bank Maju Mapan berhak juga
memberikan pinjaman berupa fasilitas kredit baik dalam jangka pendek maupun
dalam jangka panjang. Pemberian fasilitas kredit nantinya, bisa dipergunakan oleh
perusahaan untuk memperluas investasi serta meningkatkan produksi.

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

Daftar Pustaka

Laporan Keuangan Tahunan Periode tahun 2013 PT. Semen Indonesia


(Persero), Tbk.
Buku Analisis Laporan Keuangan (Buku 1 dan Buku 2), K.R Subramanyam,
Edisi 10

Media Online :
http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/10194/1/Slide%20PI
%20siap%20Upload%20Filza.pdf
https://www.academia.edu/6087934/Analisis_Rasio_Likuiditas_Rasio_Solvabilita
s_Dan_Rasio_Profitabilitas_Untuk_Mengukur

Analisis Laporan Keuangan | Ujian Akhir Semester Ganjil

Anda mungkin juga menyukai