Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI

PT. SEMEN INDONESIA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4

FLORIDA POLII 16061104020


CAROLINE ROLOS 16061104021
FEBIONA BONDE 16061104022
JUNITA PALULLUNGAN 16061104023
REGINA LENGKONG 16061104024
KELAS C1

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

AKUNTANSI

A. PROFIL PERUSAHAAN
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (dahulu PT
Semen Gresik (Persero) Tbk) adalah produsen
semen yang terbesar di Indonesia. Pada tanggal 20
Desember 2012, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
resmi berganti nama dari sebelumnya bernama PT
Semen Gresik (Persero) Tbk. Diresmikan di Gresik
pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI
pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton
semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen
Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sehingga menjadikannya
BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada
masyarakat.
Pada tanggal 20 Desember 2012, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) Perseroan, resmi mengganti nama dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk,
menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Penggantian nama tersebut, sekaligus
merupakan langkah awal dari upaya merealisasikan terbentuknya Strategic Holding
Group yang ditargetkan dan diyakini mampu mensinergikan seluruh kegiatan
operasional. Saat ini kapasitas terpasang Semen Indonesia sebesar 29 juta ton semen per
tahun, dan menguasai sekitar 42% pangsa pasar semen domestik. Semen Indonesia
memiliki anak perusahaan PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan
Thang Long Cement.

VISI
Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara

MISI
1. Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang
berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan teknologi ramah
lingkungan.
2. Mewujudkan manajemen berstandar Internasional dengan menjunjung tinggi
etika bisnis dan semangat kebersamaan dan inovatif.
3. Meningkatkan keunggulan bersaing di Domestik dan Internasional.
4. Memberdayakan dan mensinergikan sumber daya yang dimiliki untuk
meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
5. Memberikan kontribusi dalam peningkatan para pemangku kepentingan
(stakeholders).

Jangkauan Distribusi
Keunggulan jaringan distribusi Perseroan didukung oleh 30 unit gudang penyangga,
pengoperasian 20 packing plant di lokasi yang strategik dan tersebar di seluruh wilayah
Indonesia serta didukungoleh 361 distributor nasional untuk menjamin kelancaran
pasokan semen ke seluruh penjuru Nusantara.
Perseroan saat ini sedang membangun 3 packing plant tambahan di beberapa lokasi
prospek. Hingga tahun 2016 Perseroan merencanakan tambahan 12 unit packing plant.
Tujuan pembangunan packing plant tersebut adalah:
• Efisiensi biaya transportasi, distribusi dan pengantongan.
• Menjamin kontinuitas pasokan semen di wilayah pemasaran Perseroan.
• Perluasan pasar.
Struktur Organisasi
Umum

Menyeluruh
Struktur Kepemilikan dan Entitas Anak

Budaya Korporat
Budaya perusahaan merupakan sumber dari seluruh pranata organisasi (software)
pengaturan pengelolaan perusahaan, yang dikembangkan dari falsafah dan nilai-nilai
yang menjadi pedoman dan keyakinan insan Perseroan dalam melaksanakan tugasnya.
Budaya korporasi Semen Indonesia disusun dalam akronim “CHAMPS” yang
mengandung nilai-nilai budaya sebagai berikut:
• C ompete With a Clear & Synergized Vision
• H ave a High Spirit for Continuous Learning
• A ct with High Accountability
• M eet Customer Expectation
• P erform ethically with high Integrity
• S trengthening Teamwork
Kata CHAMPS merupakan penggalan dari kata bahasa Inggris “CHAMPION”
yang memiliki arti “pemenang” atau ”juara”. Huruf S pada akhir kata CHAMPS
menunjukkan bahwa pemenang berjumlah jamak atau lebih dari satu orang, yaitu para
karyawan yang ada dalam semua perusahaan yang tergabung dalam grup di
Perseroan. Selanjutnya nilai-nilai budaya tersebut diaktualisasikan ke dalam perilaku
kunci (key behavior). Redefinisi Budaya Perusahaan ini adalah bagian dari upaya
untuk meningkatkan kesiapan seluruh jajaran Perseroan dalam merealisasikan rencana
jangka panjang dan meraih peluang pertumbuhan usaha.
B. ANALISIS SWOT
1. Kekuatan (Strength)
- Lokasi pabrik yang strategis
- Memiliki SDM yang kompetitif dan berkualitas. Perseroan memiliki keunggulan
dalam Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi di bidang
perekayasaan teknis dan jasa konsultasi dalam persemenan serta industri terkait.
- Memiliki jangkauan distribusi ke seluruh penjuru daerah pemasaran. PT Semen
Indonesia mempunyai keunggulan distribusi yang didukung oleh lebih dari 20
unit penyangga di sejumlah wilayah strategis di berbagai wilayah Indonesia, serta
memiliki unit penyangga (pabrik) di luar negeri yaitu Negara Vietnam.
- Sarana promosi yang menyeluruh ke berbagai media. Kebijakan promosi yang
dilakukan Semen Indonesia guna meningkatkan penjualannya yang antara lain:
TV pada pesawat terbang, papan nama toko, billboard, radio, point, koran,
majalah, branding event, bando jalan, dan branding mobile.
- Memiliki sumber dana dari Pemerintah Republik Indonesia. Sebagai salah satu
BUMN di Indonesia, tentunya pemerintah akan membantu pendanaan bagi
kegiaan operasional perusahaannya.

2. Kelemahan (Weakness)
- Kebijakan harga yang masih bergantung pada brain. Dimana ditentukan dari
pergerakan harga setiap hari.
- Terdapat perbedaan pendapat untuk penetuan harga semen per sak karena PT.
Semen Indonesia (Persero) terbagi atas 3 Pabrik Semen terbesar di Indonesia
yaitu PT. Semen Gresik, PT. Semen Padang, dan PT. Semen Tonasa.

3. Peluang (Opportunity)
- Rencana pembangunan pabrik baru. Pembangunan pabrik baru untuk
mengantisipasi pertumbuhan permintaan semen nasional dan untuk
mempertahankan pangsa pasar karena perseroan telah memaksimalkan utilasi
pabriknya. Rencana pembangunan yang baru saja selesai yaiu pembangunan
Pabrik Semen Tonasa V di Kabupaten Pangkajene.
- Jumlah penduduk yang meningkat. Dengan semakin meningkanya jumlah
penduduk, maka secara tidak langsung permintaan konsumen terhadap kebutuhan
hidupnya atas suatu prouk akan meningkat pula.
- Perkembangan teknologi. Dengan semakin canggihnya teknologi dan dapat
memnuhi kebutuhan manusia secara maksimal sehingga dalam pengolahan bahan
baku membuat kuantitas produksi lebih tinggi dan mutu yang lebih baik.
- Segmen pasar dari berbagai kalangan dan golongan, yaitu rumah tangga (>70%)
industri resimen, industri pemakai bahan semen, dan kontraktor.

4. Ancaman (Threats)
- Pertumbuhan ekonimi. Perekonomian Indonesia sudah membaik dari tahun ke
tahun dan tentunya dapat berpengaruh pada perusahaan.
- Perkembangan politik yang tidak stabil. Hal ini dapat menyebabkan
berkurangnya investor asing yang akan menanamkan modalnya dan hilangnya
kepercayaan untuk bekerja sama dengan Indonesia.
- Suplai bahan baku batu kapur dari alam yang terbatas. Alam sangat berpengaruh
terhadap pemenuhan bahan baku di dalam kegiatan produksi perusahaan.
- PT. Semen Indonesia (Persero) memiliki banyak pesaing. Persaingan terjadi dari
segi upaya untuk mencapai produksi seoptimal mungkin, kemampuan manajerial,
penjualan, produksi clinker maupun dari semen itu sendiri.

C. IMPLEMENTASI STRATEGI
1. Revenue Management
Strategi ini sangat erat dengan kegiatan pemasaran Perseroan. Dengan strategi
revenue management, pola dan strategi pemasaran selalu ditinjau ulang, sebaran penjualan
produk diutamakan pada daerah yang memberikan marjin laba usaha optimal melalui
program optimasi distribusi sehingga daerah pemasaran dan pola angkutan disesuaikan.

a. Implementasi Strategi Revenue Management.


Untuk mendapatkan kinerja penjualan yang maksimal, focus wilayah penjualan
Perseroan pada tahun 2007 adalah di pasar domestik. Sesuai dengan keunggulan geografisnya
dimana PT Semen Padang berlokasi di barat (Sumatera), PT Semen Gresik di tengah (Jawa)
dan PT Semen Tonasa di sebelah timur (Sulawesi) dan untuk mendapatkan harga dengan
profit margin optimal, manajemen menerapkan sinergi distribusi dan penjualan. Perseroan
mengelola pasokan ke setiap wilayah pasar baik domestik maupun ekspor agar memberikan
nilai tambah yang paling besar, dengan memperhatikan:
 Pasokan dari pabrik yang terdekat, sehingga menghasilkan efisiensi beban distribusi.
 Peningkatan utilisasi kapasitas packing plant.
 Alokasi ekspor dari pabrik yang lebih dekat dengan pasar ekspor.
Selain meningkatkan efisiensi distribusi, sinergi distribusi juga ditujukan untuk
menyeimbangkan posisi persediaan semen di setiap pabrik dan packing plant dan
meningkatkan kecepatan pengiriman semen ke konsumen.

b. Kinerja Penjualan
Dengan demikian, maka, Semen Indonesia memfokuskan penjualan di pulau Jawa dan
Indonesia bagian tengah, Semen Padang fokus di pulau Sumatera dan Indonesia bagian barat
dan Semen Tonasa fokus di pulau Sulawesi dan Indonesia bagian timur. Dengan strategi ini,
Perseroan masih menguasai market share semen nasional, sebesar 44,4%. Secara
keseluruhan, total volume penjualan domestic Perseroan pada tahun 2007 mencapai 15,2 juta
ton, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 14,9 juta ton. Perseroan lebih
memfokuskan penjualan ke pasar dalam negeri, dengan tetap menjaga pasar ekspor. Volume
penjualan ekspor tahun 2007 mencapai 1,8 juta ton. Mayoritas kegiatan ekspor dilakukan
oleh Semen Padang karena letak geografisnya yang strategis sehingga biaya distribusinya
lebih efisien.

2. Cost Management
Dengan strategi ini management memfokuskan pada upaya efisiensi biaya melalui
pengelolaan bahan baku, kemasan, energi, pemeliharaan, pola distribusi dan moda
pengangkutan sehingga produk Perseroan memiliki daya saing maksimal. Pemilihan jenis
bahan bakar dan pola angkutan produk dibenahi untuk menekan pengaruh kenaikan harga
bahan bakar.
a. Implementasi Strategi Cost Management.
Sasaran program efisiensi dan sinergi yang dilakukan di tahun 2007 ditujukan terutama
pada rangkaian proses produksi dan distribusi yang memberikan dampak besar dalam
optimasi beban pokok pendapatan, yaitu fokus pada kegiatan antara lain:
 Bahan Baku. Pasokan bahan baku diupayakan didapat melalui pencarian sumber-
sumber bahan baku dengan harga yang lebih kompetitif serta memenuhi standar
kualitas yang telah ditetapkan dengan pemasok pada harga yang telah disetujui
sebelumnya. Untuk bahan penolong, hal yang telah dilakukan adalah menggunakan
material-material yang merupakan produk samping dari industri lain di dalam negeri,
seperti: fly ash, gypsum sintetis, copper slag dan sebagainya.
 Kemasan. Perseroan melakukan upaya penurunan biaya kemasan dengan mencari
sumber bahan yang lebih murah dan menerapkan pengadaan bersama untuk bahan
kemasan. Langkah yang dilakukan misalnya penggunaan kantong semen 90 gsm two
ply menggantikan kantong semen 70 gsm three-ply.
 Energi. Batubara merupakan bahan bakar utama untuk industry semen. Total
kebutuhan batubara Perseroan di tahun 2007 adalah sebesar 2.556.442 ton sedangkan
kebutuhan energi listrik adalah sebesar 1.699.797 MWH. Melihat besarnya konsumsi
batubara, maka Perseroan berupaya menekan biaya dengan menurunkan porsi
pemakaian batubara High Calory, sekaligus meminimalkan pemakaian bahan bakar
minyak pada proses pembakaran. Kontrak-kontrak pengadaan batu-bara yang sifatnya
parsial, direview ulang dan diupayakan untuk dipenuhi melalui kontrak batubara
bersama (group) dalam jangka panjang. Cara ini membuat bargaining position
Perseroan di hadapan pemasok meningkat, sehingga lebih memungkinkan didapatnya
harga yang lebih kompetitif. Untuk menurunkan biaya listrik, dilakukan pengaturan
pola operasi dengan mengoptimalkan operasi peralatan di Luar Waktu Beban Puncak
(LWBP).

b. Kinerja Produksi
Total kapasitas produksi semen terpasang Perseroan sebesar 17,1 juta ton, yang terdiri
dari Semen Gresik sebesar 8,2 juta ton, Semen Padang sebesar 5,4 juta ton dan Semen Tonasa
sebesar 3,5 juta ton. Dibandingkan dengan kapasitas terpasang nasional, maka kapasitas
terpasang Perseroan adalah sebesar 38 ,1%. Produksi semen yang dicapai di tahun 2007
mengalami peningkatan sebesar 3,1% di atas tahun lalu, yaitu 16.278.826 ton di tahun 2006
menjadi 16.786 .271 ton di tahun 2007.
Pencapaian produksi semen dihasilkan dari pabrik-pabrik yang dimiliki Perseroan sebagai
berikut:
Produksi Semen 2006 2007
Semen Gresik 8.021.556 ton 8.136.794 ton
Semen Padang 5.312.822 ton 5.473.573 ton
Semen Tonasa 2.944.448 ton 3.175.904 ton

Dengan adanya kenaikan produksi tersebut, maka utilisasi peralatan mengalami


peningkatan sebesar 2,0% di atas tahun lalu, yaitu 96 ,2% di tahun 2006 menjadi 98 ,2% di
tahun 2007. Peningkatan kinerja produksi tersebut adalah hasil dari pemeliharaan secara
berkala dan terencana terhadap peralatan produksi, improvement peralatan produksi dan
pengendalian proses produksi, serta pelaksanaan program sinergi produksi antar pabrik-
pabrik yang dimiliki Perseroan, meliputi sinergi di bidang implementasi Total Productive
Maintenance (TPM), sharing Best Practices, pengelolaan Security Part yang efisien yang
didukung dengan peningkatan implementasi Safety, Health and Environment (SHE) di
tingkat Perseroan.

3. Capacity Management
Peningkatan kapasitas produksi dilaksanakan dan dirancang secara seksama baik
untuk pembangunan pabrik baru maupun up-grading existing fasilitas produksi. Hal ini
menjadikan Perseroan mampu memenuhi permintaan pasar yang meningkat dan dapat
menjaga kestabilan operasi dengan tingkat utilisasi yang tinggi.
Pada tahun 2007, beberapa kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka pengelolaan
kapasitas adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan rancang bangun untuk optimasi fasilitas produksi.
2. Perencanaan pembangunan dua unit pabrik baru yang telah disetujui dalam RUPSLB
tanggal 10 Desember 2007, dengan kapasitas masing-masing 2,5 juta ton.
Pembangunan pabrik baru dengan total investasi sebesar US$ 670 juta tersebut
dimulai tahun 2008 dan direncanakan mulai berproduksi pada tahun 2011.

4. Increasing Competitive Advantage


Untuk meningkatkan keunggulan bersaing akan dilakukan implementasi program-
program restrukturisasi korporasi, restrukturisasi anak perusahaan, pengembangan
kompetensi SDM dan penyempurnaan Information and Communication Technology. Selama
tahun 2007, kegiatan yang telah dilakukan Perseroan untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif adalah sebagai berikut:
 Restrukturisasi korporasi, beberapa fungsi yang sudah dikelola adalah Pemasaran,
Procurement dan aktivitas Penelitian Pengembangan.
 Restrukturisasi anak perusahaan, Perseroan telah menyusun kebijakan dan master
plan.
 Pengembangan kompetensi SDM, Perseroan telah memberlakukan sistem remunerasi
yang disesuaikan berdasarkan survey pasar, sehingga kompensasi bagi SDM berada
pada level yang kompetitif pada industrinya.
 Penyempurnaan Information and Communication Technology, Perseroan telah
menyelesaikan penyusunan ICT master plan.

a. Pengembangan SDM
Pada tahun 2007, Perseroan telah mengembangkan konsep manajemen sumber daya
manusia berbasis kompetensi, bekerjasama dengan konsultan independen, dalam rangka
menyiapkan pegawai yang siap menghadapi perubahan dalam mencapai tujuan Perseroan
jangka panjang. Sejalan dengan proses transformasi korporasi tersebut, untuk mengantisipasi
rencana perkembangan Perseroan di masa yang akan datang, serta menyiapkan SDM yang
profesional, saat ini Perseroan sedang menyusun human capital master plan yang meliputi
organization and human capital management alignment, integrated human capital planning
and optimization, high performance system and culture development, leadership capability
enhancement and accelerated and integrated human capital development. Perseroan telah
melaksanakan assessment pegawai dalam rangka pengembangan dan penempatan pegawai.
Program pendidikan dan pelatihan pun terus dilaksanakan guna meningkatkan kompetensi
sesuai bidang tanggung jawabnya, di bidang pemasaran, produksi maupun operasional
lainnya.
b. Pengembangan ICT
Penyediaan sistem informasi di Perseroan dirancang untuk menciptakan manfaat usaha
dan efektivitas bisnis yang mampu mempercepat proses pengambilan keputusan dengan
memberikan informasi dan alat analisis yang efektif dari aspek waktu dan kualitas. Untuk
meningkatkan sinergi antara tiga perusahaan yaitu Semen Gresik, Semen Padang, Semen
Tonasa serta meningkatkan keunggulan kompetitif, maka pada tahun 2007, Perseroan bekerja
sama dengan konsultan IT, Deloitte, mengembangkan blue print atau Information &
Communication Technology Master Plan (ICTMP). Aktivitas Penyusunan ICT Master Plan
tersebut diawali dengan melakukan assessment proses bisnis dan ICT pada ketiga perusahaan.
Assessment tersebut menghasilkan penemuan berbagai hal yang dapat disinergikan oleh
ketiga perusahaan melalui ICT yang akan menciptakan nilai-nilai dan peluang baru bagi
Perseroan.
Selanjutnya berdasarkan hasil assessment tersebut, dirancang model ICT untuk ketiga
perusahaan yang diharapkan mampu mendukung strategi bisnis sekaligus memperkuat daya
saing. Dalam rangka mendukung tujuan dan penciptaan nilai-nilai serta peluang baru tersebut
maka dirumuskanlah 17 inisiatif strategi bisnis dan ICT selama 3 tahun yang akan dimulai
pada tahun 2008. Salah satu inisiatif yang akan dijalankan adalah melakukan sentralisasi
pengelolaan sistem informasi Perseroan dengan konsep single system solution/single service
termasuk sentralisasi data center dan single domain pada email perusahaan. Inisiatif strategis
lainnya adalah standarisasi proses bisnis dan standarisasi Enterprise Resource Planning
(ERpStandardization) termasuk juga standarisasi sistem dan prosedur akuntansi di ketiga
perusahaan. Kegiatan sentralisasi pengelolaan ICT dan standarisasi proses bisnis tersebut
bertujuan meningkatkan kualitas data dan informasi keuangan dan operasional Perseroan
yang akan mempermudah dan mempercepat penyajian informasi keuangan dan operasional
lainnya kepada pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.
Untuk mempermudah proses sentralisasi pengelolaan ICT dan standarisasi proses
bisnis, akan dibangun jaringan ICT yang menghubungkan ketiga entitas Perseroan yaitu
Semen Gresik, Semen Padang dan Semen Tonasa. Bahkan dalam rangka meningkatkan
kualitas pengelolaan ICT, Perseroan juga akan mengimplementasikan ICT Governance dan
standar security yang berguna untuk memastikan pengelolaan ICT sudah dilakukan sesuai
praktek ICT yang terbaik (best practice) dan selaras dengan Good Corporate Governance
sehingga ICT Perseroan mampu menjamin, bahwa informasi yang dikeluarkan atau disajikan
relevan dan dapat dipercaya. Hal tersebut sesuai dengan Visi ICT Perseroan yaitu “menjadi
partner strategis bagi unit-unit bisnis” melalui penyediaan ICT dengan cara perbaikan proses
bisnis perusahaan secara terus-menerus.
Daftar Pustaka

http://halimahironti.blogspot.com/2015/10/struktur-organisasi-pt-semen-indonesia.html

http://sosiologibisnis.blogspot.com/2015/09/visi-menjadiperusahaan-persemenan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Semen_Indonesia

https://dhirago.wordpress.com/2012/10/18/impementasi-rencana-strategi-pt-semen-gresik-
persero-tbk/

Anda mungkin juga menyukai