1
BAB 1
PROFIL PERUSAHAAN
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk.
2
Gapurosukolilo, Kec. Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Namun saat ini lokasi
pabrik PT Semen Indonesia sudah tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, hingga
Vietnam, hal ini dikarenakan PT Semen Indonesia mempunyai beberapa anak
perusahaan yang cukup banyak dalam mendukung kegiatan perusahaan tersebut,
berikut adalah beberapa anak perusahaan PT. Semen Indonesia beserta lokasi pabrik
nya masing-masing, yaitu :
3
Thang Long Cement, mempunyai lokasi pabrik di
Quang Ninh, Vietnam. Thang Long Cement mulai
diakusisi oleh PT Semen Indonesia sejak November
tahun 2012. Pengakusisian Thang Long Cement
merupakan salah satu Langkah strategis dari PT Semen
Indonesia dalam mewujudkan visi perusahaan untuk
menjadi perusahaan berksala regional. Semen yang
diproduksi oleh pabrik Thang Long Cement ini dipasarkan selain untuk
domestic Vietnam, juga dipasarkan mencakup Kawasan Myanmar, Kamboja,
dan negara Asia Tenggara Lainnya.
PT Solusi Bangun Indonesia, merupakan salah anak perusahan terbesar dari PT
Semen Indonesia, PT Solusi Bangun Indonesia dulunya Bernama PT Holcim
Indonesia Tbk. Sebelum diakuisisi oleh PT Semen Indonesia pada tahun 2019.
PT Solusi Bangun Indonesia ini mempunyai lokasi pabrik dianatranya di daerah
Lhokseumawe Aceh, Narogong Jawa Barat, Cilacap Jawa Tengah, dan Tuban
Jawa Timur, dengan kapasitas produksinya mencapai hampir 15 juta ton per
tahun nya.
4
PT Swadaya Graha merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang fabrikasi baja, kontraktor sipil, kontraktor mekanikal dan elektrik,
persewaan alat-alat berat dan kontruksi, bengkel dan manufaktur, developer,
jasa pemeliharaan, serta biro engineering. PT Swadaya Graha mempunyai
lokasi pabrik dan kantor pusat di daerah Gresik dan Tuban, Jawa Timur.
5
BAB 2
HASIL PRODUKSI PT SEMEN INDONESIA
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. mempunyai hasil produksi utama yaitu
semen. Hasil produksi semen tersebut menjadikan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
menjadi salah satu produsen semen terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, bahkan
menduduki peringkat 10 (sepuluh) besar di dunia dengan kapasitas produksi total
mencapai 53 juta ton per tahun, dengan rincian sebaran sumber produksi yaitu :
1. PT. Semen Indonesia Operation Unit dengan produksi semen 14 juta ton/tahun.
2. PT. Semen Gresik dengan produksi semen 3 juta ton/tahun.
3. PT. Semen Padang dengan produksi semen 7,13 juta ton/tahun.
4. PT. Semen Tonasa dengan produksi semen 6,82 juta ton/tahun.
5. PT. Thang Long Cement dengan produksi semen 2,31 juta ton/tahun.
6. PT. Solusi Bangun Indonesia dengan produksi semen 19,74 juta ton/tahun.
6
1. Semen Portland Tipe I (OPC) adalah jenis Semen Portland untuk penggunaan umum
tanpa memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan oleh jenis
lain. Semen Portland Tipe I (OPC) diaplikasikan pada Gedung, jembatan, jalan raya,
rumah pemukiman, landasan pacu pesawat terbang, beton precast dan prestress,
elemen bangunan seperti genteng, hollow brick, batako, paving block, roster, pabrikan
berbasis semen, dan lain sebagainya.
7
4. Semen Portland Tipe IV merupakan Semen Portland yang penggunaannya
memerlukan panas hidrasi yang rendah. Semen Portland Tipe IV diaplikasikan pada
pengecoran beton massa.
5. Semen Portland Tipe V merupakan Semen Portland yang
penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap kandungan
sulfat yang tinggi. Semen Portland Tipe V dapat tahan terhadap
kandungan sulfat lebih dari 0,20 %. Jenis semen ini biasanya
diaplikasikan pada pengecoran struktur terpapar air laut seperti
jembatan, pelabuhan, instalasi pengelola limbah, dan lain
sebagainya.
6. Special Blended Cement (SBC) merupakan jenis tipe semen yang memenuhi SNI
0302-2014 IP-K. Special Blended Cement (SBC) memiliki ketahanan sulfat yang
tinggi. Selain ketahanan sulfat yang tinggi keunggulan semen ini antara panas hidrasi
rendah, setara dengan Portland Tipe V, pengembangan kuat tekan jangka panjang.
Special Blended Cement (SBC) biasanya digunakan untuk jembatan yang terpapar air
laut, dermaga, power plant, fasilitas pengolahan air limbah.
7. Super Mansory Cement (SMC) merupakan jenis semen yang
digunakan untuk penggunaan kontruksi ringan. Semen ini
memiliki beberapa keunggulan yaitu workabitas yang tinggi,
permukaan aplikasi lebih halus, dan panas hidrasi rendah. Tipe
semen ini biasanya diaplikasikan pada bangunan rumah
sederhana dan rumah sangat sederhana, pasangan bata,
plesteran dan acian.
8. Portland Pozzoland Cement (PPC) merupakan semen portland
dengan campuran pozzolanik material sampai dengan 40% (IP-U), yang memiliki
keunggulan yakni ketahan sulfat sedang, panas hidrasi sedang dan semakin lama
semakin kuat. Portland Pozzoland Cement (PPC) digunakan pada gedung, jembatan,
jalan raya, rumah pemukiman, irigasi, bendungan, pelabuhan, power plant, bangunan
di tepi pantai.
8
9. Portland Composite Cement (PCC) merupakan jenis semen yang digunakan untuk
semua kontruksi umum. Portland Composite Cement (PCC) memiliki keunggulan
yakni adalah kuat tekan awal optimal, workabilitas tinggi, dan permukaan aplikasi
lebih halus. PCC diaplikasikan pada Gedung, jalan raya, rumah pemukiman, beton
precast dan prestress, elemen bangunan seperti genteng, hollow brick, paving block,
roster.
10. Semen Portland Putih adalah jenis semen Portland hidrolis yang berwarna putih.
Semen ini biasanya diaplikasikan pada kontruksi bangunan umum, selain itu biasanya
digunakan untuk dekoratif ataupun arsitektural.
11. Oil Well Cement (OWC) Class G HSR. Merupakan semen khusus yang digunakan
untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak
di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah Class G,
High Sulfat Resistant (HSR) disebut juga sebagai “Basic OWC”. Aditif dapat
ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur tertentu.
9
10
BAB 3
BAHAN BAKU PRODUKSI
3. Silika, atau biasa disebut pasir kuarsa merupakan mineral bahan alami yang terdiri
dari butiran-butiran kecil yang mengandung banyak silikon dioksida (SiO2). Pasir
silika biasanya ditemukan pada batuan beku dan sedimen yang mengandung
mineral silika (SiO2). Ini dapat ditemukan di berbagai lokasi, termasuk pantai,
sungai, dan gurun. Pasir silika juga dapat ditemukan dalam bentuk endapan di
bawah tanah dan tambang pasir. Selain terbentuk secara alami, silika dengan
struktur kristal tridimit dapat diperoleh dengan cara memanaskan pasir kuarsa pada
suhu 870°C dan bila pemanasan dilakukan pada suhu 1470° dapat diperoleh silika
dengan struktur kristobalit. Silika juga dapat terbentuk dengan mereaksikan
silicon dengan oksigen atau udara pada suhu tinggi. Semakin murni pasir silika,
maka akan semakin putih warnanya dan biasanya disebut pasir kuarsa yang
berkadar SiO2 100%. Komponen ini digunakan terus sebagai bahan tambahan
pada pembuatan semen apabila kadar SiO2nya masih rendah.
Selain keempat bahan baku utama tersebut, juga terdapat beberapa bahan pembantu
yang selalu digunakan dalam produksi semen, yaitu diantaranya:
1. Gypsum, yaitu suatu mineral yang umum diperoleh dari permukaan dan bawah
tanah yang dapat ditemukan dalam bentuk kristal dan batu-batuan. Gypsum adalah
batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut. Gypsum merupakan
mineral sulfat yang paling umum di bumi dan terbanyak dalam batuan sedimen,
lunak bila murni yang mengandung dua molekul hablur. Gypsum ini digunakan
untuk bahan tambahan pembuatan semen type I atau semen OPC (Ordinary
Protland Cement). Gypsum dipakai sebagai bahan campuran pada terak untuk
digiling pada penggilingan akhir. Tujuan penambahan gypsum pada saat
penggilingan terak adalah untuk memperlambat pengerasan pada semen,
mencegah adanya false set, serta memberikan tekanan pada semen.
12
2. Trass, yaitu disebut juga pozzolan yang merupakan batuan lunak atau lapisan
tanah yang berasal dari abu gunung berapi yang banyak mengandung amorf yang
dapat larut di air/larutan asam. Trass digunakan sebagai bahan campuran semen
PPC sebagai pozzolan activity. Penambahan trass bertujuan agar kadar freelime
dapat direduksi sehingga kualitas semen menjadi lebih baik dan memberikan kuat
tekan awal yang kurang tapi kuat tekan akhir yang stabil. Penambahan trass
dilakukan di dalam finish mill dengan gypsum dan terak.
3. Batu kapur dan Dolomit, Batu kapur dan dolomit digunakan untuk menambah
kuat tekan. Batu kapur dan dolomit merupakan bahan pencampur pada pembuatan
semen OPC maupun PPC yang didapatkan dari tambang Semen Indonesia.
4. Fly Ash, merupakan abu terbang sisa hasil pembakaran batu bara pada pembangkit
listrik dengan kandungan oksida silica amorf (SiO2) sebesar 40%. Fly Ash
digunakan sebagai filler yang merupakan bahan campuran pada pembuatan semen
PPC yang didapatkan dari PLTU Paiton, Jepara dan Tuban. Tujuan penambahan
bahan ini yaitu untuk meningkatkan kuantitas produk semen.
5. GBFS (Granular Blast Furnace Slag), digunakan untuk substitusi terak atau
clinker. GBFS merupakan bahan pencampur pada pembuatan semen OPC
(Ordinary Portland Cement) yang didapatkan dari PT. Krakatau Steel.
13
BAB 4
PROSES PRODUKSI
Secara garis besar, proses produksi semen terdiri dari lima tahap, yaitu:
4. Penggilingan Akhir
Proses selanjutnya yaitu penggilingan akhir atau cement mill. Tujuan dari
penggilingan akhir adalah untuk menghasilkan semen dengan tingkat kehalusan
dan komposisi tertentu dengan penambahan bahan seperti gypsum,batu kapur,
trass, fly ash, slag blast furnace, dan lain sebagainya. Komposisi bahan tambahan
bergantung dengan jenis semen yang diproduksi. Cement mill biasanya
menggunakan mill tipe horizontal yang didalamnya terdiri atas 2 ruangan dengan
ukuran ball mill yang berbeda. Ball mill terbuat dari plat baja berbentuk silinder
15
berfungsi sebagai penggilingan, pencampuran akhir dan penyaring material.
Putaran mill mengakibatkan material dan ball mill bertumbukan. Hasil dari
penggilingan akhir berupa semen yang diangkut dengan air slide kemudian
diangkut kembali dengan bucket elevator menuju air separator untuk memisahkan
partikel kasar yang akan digiling kembali dan partikel halus yang akan masuk ke
cyclone untuk pemisahan partikel dan udara.
5. Pengemasan (Packing)
Proses terakhir adalah pengemasan. Pada proses ini, semen hasil penggilingan
terakhir atau cement mill dimasukkan kedalam silo semen, dikemas dan ditimbang
sesuai dengan jenis semen dan berat semen yang ditentukan, dan disiapkan untuk
segera didistribusikan.
16
BAB 5
REKOMENDASI DAN
TANGGAPAN
17
riset / pendidikan guna mendapatkan bahan baku utama alternatif yang sepadan selain
penggunaan batu kapur dalam pembuatan produksi semen.
18
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Dian, Farahdila Popy Imerfirdaus. (2022). Laporan Kerja Praktik Pada PT
Semen Indonesia. Universitas Internasional Semen Indonesia.
Putri, Febri Andini, Hildayati Amri dan Laila Suryani. (2020). Review Industri
Semen. Universitas Negeri Padang.
Areta, Mikrimah Belva, Umu Azizah. (2021). Laporan Kerja Praktik Pada PT
Semen Indonesia. Universitas Internasional Semen Indonesia.
https://www.sig.id
https://www.semenpadang.co.id
19