Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH

MANAJEMEN PRODUKSI / OPERASI


PERUSAHAAN MANUFAKTUR PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO)
DAFTAR ISI

BAB 1 PROFIL PERUSAHAAN PT SEMEN INDONESIA.................................... 2


1.1 Gambaran Umum Perusahaan......................................................................
2
1.2 Visi dan Misi …………………….………….............................................. 2
1.2.1. Visi Perusahaan.................................................................................. 2
1.2.2. Misi Perushaan................................................................................... 2
1.3 Lokasi Perusahaan dan Anak Perusahaan…................................................ 2
1.3.1. Anak Perusahaan di Bidang Semen................................................... 3
1.3.2. Anak Perusahaan di Bidang Non Semen .......................................... 4
BAB 2 HASIL PRODUKSI PT. SEMEN INDONESIA................................................6
BAB 3 BAHAN BAKU PRODUKSI...............................................................................
10

BAB 4 PROSES PRODUKSI..........................................................................................13


BAB 5 REKOMENDASI DAN TANGGAPAN............................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

1
BAB 1
PROFIL PERUSAHAAN
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk.

1.1 Gambaran Umum Perusahaan


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah produsen semen terbesar di Indonesia.
Pada mulanya PT Semen Indonesia mempunyai nama yaitu PT Semen Gresik sebelum
akhirnya berganti nama menjadi PT Semen Indonesia pada tanggal 20 Desember 2012.
Pendirian PT Semen Gresik pertama kali diresmikan oleh Presiden RI saat itu di Gresik
Jawa Timur pada tanggal 07 Agustus 1957 dengan kapasitas masih 250.000 ton semen
per tahun yang hingga saat ini telah mencapai 53 juta ton per tahun. Selain memenuhi
kebutuhan semen di Indonesia, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. juga melakukan
ekspor ke berbagai negara tetangga Asia lainnya, bahkan diketahui telah mempunyai
kontrak jangka Panjang dengan beberapa negara seperti India, Sri Lanka, Filipina,
Australia, Taiwan, dan China. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Juga merupakan salah
satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang khusus bergerak pada bidang produksi
semen yang sebagai hasil produksi utamanya, namun seiring berjalannya waktu PT
Semen Indonesia juga mengembangkan bisnis perusahaannya dengan memiliki anak-
anak perusahaan penghasil non-semen.

1.2 Visi dan Misi


1.2.1. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terbesar di regional
1.2.2. Misi Perusahaan
1. Berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam setiap inisiatif bisnis.
2. Menerapkan standard terbaik untuk menjamin kualitas..
3. Fokus menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial
yang berkelanjutan..
4. Memberikan nilai tambah terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders).
5. Menjadikan sumber daya manusa sebagai pusat pengembangan
perusahaan

1.3 Lokasi Perusahaan dan Anak Perusahaan


Awalnya lokasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Yang dulunya bernama PT
Semen Gresik merupakan pabrik yang terletak di Jl. Veteran No.93, Kb.Dalem,

2
Gapurosukolilo, Kec. Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Namun saat ini lokasi
pabrik PT Semen Indonesia sudah tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, hingga
Vietnam, hal ini dikarenakan PT Semen Indonesia mempunyai beberapa anak
perusahaan yang cukup banyak dalam mendukung kegiatan perusahaan tersebut,
berikut adalah beberapa anak perusahaan PT. Semen Indonesia beserta lokasi pabrik
nya masing-masing, yaitu :

1.3.1 Anak Perusahaan di Bidang Semen


 PT. Semen Gresik, yang mempunyai 4 (empat) lokasi
pabrik yang berada di daerah Tuban dan Rembang. Selain
memiliki lokasi pabrik produksi, PT Semen Gresik juga
memiliki 2 (dua) Pelabuhan sendiri di daerah Gresik dan
Tuban yang memudahkan proses distribusi dan
transportasi pergerakan bahan baku atau hasil produksi dari PT Semen Gresik.

 PT. Semen Padang, merupakan pemasok semen


tertua yang resmi didirikan pada 18 Maret 1910
dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland
Cement Maatschappij (NV NIPCM), yang kemudian
pada tangal 5 Juli 1958 perusahaan dinasionalisasi
oleh pemerintah RI dari pemerintah Belanda. PT
Semen Padang mulai diakusisi kepemiikan oleh PT Semen Indonesia pada
tahun 1995. PT Semen Padang merupakan pemasok semen terbesar yang ada di
Sumatera, dengan kapasitas produksi mencapai 8,9 juta ton per tahun, serta
dengan sektor pemasaran dari pulau Sumatera sampai ke Jawa Barat hingga
Kalimantan.

 PT. Semen Tonasa, mempunyai 4 lokasi pabrik produksi


dan 9 lokasi pengantngan semen di daerah Makassar,
Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, Ambon, Palu, dan
Bitung. PT Semen Tonasa merupakan pemasok semen
terbesar dengan daerah pemasaran Indonesia Timur
meliputi pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa
Tenggara, dan Papua. PT Semen Tonasa diakusisi kepemilikan oleh PT Semen
Indonesia juga pada tahun 1995 bersamaan dengan akuisisi PT Semen Padang.

3
 Thang Long Cement, mempunyai lokasi pabrik di
Quang Ninh, Vietnam. Thang Long Cement mulai
diakusisi oleh PT Semen Indonesia sejak November
tahun 2012. Pengakusisian Thang Long Cement
merupakan salah satu Langkah strategis dari PT Semen
Indonesia dalam mewujudkan visi perusahaan untuk
menjadi perusahaan berksala regional. Semen yang
diproduksi oleh pabrik Thang Long Cement ini dipasarkan selain untuk
domestic Vietnam, juga dipasarkan mencakup Kawasan Myanmar, Kamboja,
dan negara Asia Tenggara Lainnya.
 PT Solusi Bangun Indonesia, merupakan salah anak perusahan terbesar dari PT
Semen Indonesia, PT Solusi Bangun Indonesia dulunya Bernama PT Holcim
Indonesia Tbk. Sebelum diakuisisi oleh PT Semen Indonesia pada tahun 2019.
PT Solusi Bangun Indonesia ini mempunyai lokasi pabrik dianatranya di daerah
Lhokseumawe Aceh, Narogong Jawa Barat, Cilacap Jawa Tengah, dan Tuban
Jawa Timur, dengan kapasitas produksinya mencapai hampir 15 juta ton per
tahun nya.

1.3.2 Anak Perusahaan di Bidang Non Semen

 PT. Industri Kemasan Gresik, merupakan anak perusahaan PT Semen


Indonesia (Persero) Tbk. yang resmi berdiri pada 26 Juni 1992 yang berlokasi
pabrik di Gresik, Industri ini bergerak dalam bidang produksi pembuatan
kemasan semen yang berbahan dasar kraft ataupun serat PP Woven.
 PT Varia Usaha Beton merupakan salah satu anak perusahaan PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. yang resmi didirikan pada tahun 1991, Perusahaan ini
mempunyai lokasi pabrik di daerah Semarang, Sidoarjo, dan Makassar yang
bergerak dalam bidang produksi beton. Beton yang diproduksi ada berbagai
macam, diantaranya adalah beton siap pakai, beton pracetak, beton mansory,
crushed stone, jasa kontruksi dan jasa sewa peralatan berat.

4
 PT Swadaya Graha merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang fabrikasi baja, kontraktor sipil, kontraktor mekanikal dan elektrik,
persewaan alat-alat berat dan kontruksi, bengkel dan manufaktur, developer,
jasa pemeliharaan, serta biro engineering. PT Swadaya Graha mempunyai
lokasi pabrik dan kantor pusat di daerah Gresik dan Tuban, Jawa Timur.

 PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) yang berlokasi di Tuban, Jawa


Timur merupakan salah satu anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk. yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan galian bahan mentah,
jasa konsultasi, jasa penyiapan lahan untuk kontruksi (Cut and Fill), jasa
penyewaan peralatan tambang, perdagangan hasil pertambangan energi kecuali
minyak dan gas bumi dan sumber daya mineral lainnya.

5
BAB 2
HASIL PRODUKSI PT SEMEN INDONESIA

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. mempunyai hasil produksi utama yaitu
semen. Hasil produksi semen tersebut menjadikan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
menjadi salah satu produsen semen terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, bahkan
menduduki peringkat 10 (sepuluh) besar di dunia dengan kapasitas produksi total
mencapai 53 juta ton per tahun, dengan rincian sebaran sumber produksi yaitu :
1. PT. Semen Indonesia Operation Unit dengan produksi semen 14 juta ton/tahun.
2. PT. Semen Gresik dengan produksi semen 3 juta ton/tahun.
3. PT. Semen Padang dengan produksi semen 7,13 juta ton/tahun.
4. PT. Semen Tonasa dengan produksi semen 6,82 juta ton/tahun.
5. PT. Thang Long Cement dengan produksi semen 2,31 juta ton/tahun.
6. PT. Solusi Bangun Indonesia dengan produksi semen 19,74 juta ton/tahun.

Semen merupakan material yang mempunyai sifat-sifat adhesif dan kohesif


sebagai perekat yang mengikat fragmen-fragmen mineral menjadi suatu kesatuan yang
kompak. Semen dikelompokan ke dalam 2 (dua) jenis yaitu semen hidrolis dan semen
non-hidrolis. Semen hidrolis adalah suatu bahan pengikat yang mengeras jika bereaksi
dengan air serta menghasilkan produk yang tahan air. Contohnya seperti semen portland,
semen putih dan sebagainya, sedangkan semen non-hidrolis adalah semen yang tidak dapat
stabil dalam air (Andriani, 2012), seperti batu kapur dan gypsum yang harus tetap kering
agar bertambah kuat dan mempunyai komponen cair. Contoh semen non-hidrolis yaitu
seperti adukan semen kapur yang dibekukan hanya dengan pengeringan, dan
bertambah kuat secara lambat dengan menyerap karbondioksida (CO2) dari atmosfer
untuk kembali membentuk kalsium karbonat. Saat ini konstruksi semen kebanyakan
adalah semen hidrolik dan kebanyakan didasarkan pada semen Portland yang dibuat dari
batu kapur, mineral tanah liat tertentu dan gypsum dengan proses temperatur tinggi yang
menghasilkan karbondioksida dan bercampur secara kimia menghasilkan bahan utama
menjadi senyawa baru.
Sementara itu, mayoritas produksi semen yang dihasilkan oleh PT Semen
Indonesia adalah semen yang tergolong jenis hidrolis, berikut adalah beberapa produk
utama semen yang diproduksi oleh PT Semen Indonesia, yaitu :

6
1. Semen Portland Tipe I (OPC) adalah jenis Semen Portland untuk penggunaan umum
tanpa memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan oleh jenis
lain. Semen Portland Tipe I (OPC) diaplikasikan pada Gedung, jembatan, jalan raya,
rumah pemukiman, landasan pacu pesawat terbang, beton precast dan prestress,
elemen bangunan seperti genteng, hollow brick, batako, paving block, roster, pabrikan
berbasis semen, dan lain sebagainya.

2. Semen Portland Tipe II adalah Semen Portland yang penggunaannya memerlukan


ketahanan terhadap sulfat atau kalor hidrasi sedang. Semen Portland Tipe II dapat
tahan terhadap kandungan sulfat antara 0,10 sampai dengan 0,20 %. Semen Portland
Tipe II diaplikasikan pada pembuatan Gedung, jembatan, jalan raya, rumah
pemukiman, irigasi, bendungan, Pelabuhan, power plant, bangunan di tepi pantai.

3. Semen Portland Tipe III merupakan Semen Portland yang penggunaannya


memerlukan kekuatan tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi. Semen
Portland Tipe III diaplikasikan pada pembuatan jalan beton, bangunan-bangunan
tingkat tinggi, landasan mesin dan lain sebagainya.

7
4. Semen Portland Tipe IV merupakan Semen Portland yang penggunaannya
memerlukan panas hidrasi yang rendah. Semen Portland Tipe IV diaplikasikan pada
pengecoran beton massa.
5. Semen Portland Tipe V merupakan Semen Portland yang
penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap kandungan
sulfat yang tinggi. Semen Portland Tipe V dapat tahan terhadap
kandungan sulfat lebih dari 0,20 %. Jenis semen ini biasanya
diaplikasikan pada pengecoran struktur terpapar air laut seperti
jembatan, pelabuhan, instalasi pengelola limbah, dan lain
sebagainya.
6. Special Blended Cement (SBC) merupakan jenis tipe semen yang memenuhi SNI
0302-2014 IP-K. Special Blended Cement (SBC) memiliki ketahanan sulfat yang
tinggi. Selain ketahanan sulfat yang tinggi keunggulan semen ini antara panas hidrasi
rendah, setara dengan Portland Tipe V, pengembangan kuat tekan jangka panjang.
Special Blended Cement (SBC) biasanya digunakan untuk jembatan yang terpapar air
laut, dermaga, power plant, fasilitas pengolahan air limbah.
7. Super Mansory Cement (SMC) merupakan jenis semen yang
digunakan untuk penggunaan kontruksi ringan. Semen ini
memiliki beberapa keunggulan yaitu workabitas yang tinggi,
permukaan aplikasi lebih halus, dan panas hidrasi rendah. Tipe
semen ini biasanya diaplikasikan pada bangunan rumah
sederhana dan rumah sangat sederhana, pasangan bata,
plesteran dan acian.
8. Portland Pozzoland Cement (PPC) merupakan semen portland
dengan campuran pozzolanik material sampai dengan 40% (IP-U), yang memiliki
keunggulan yakni ketahan sulfat sedang, panas hidrasi sedang dan semakin lama
semakin kuat. Portland Pozzoland Cement (PPC) digunakan pada gedung, jembatan,
jalan raya, rumah pemukiman, irigasi, bendungan, pelabuhan, power plant, bangunan
di tepi pantai.

8
9. Portland Composite Cement (PCC) merupakan jenis semen yang digunakan untuk
semua kontruksi umum. Portland Composite Cement (PCC) memiliki keunggulan
yakni adalah kuat tekan awal optimal, workabilitas tinggi, dan permukaan aplikasi
lebih halus. PCC diaplikasikan pada Gedung, jalan raya, rumah pemukiman, beton
precast dan prestress, elemen bangunan seperti genteng, hollow brick, paving block,
roster.

10. Semen Portland Putih adalah jenis semen Portland hidrolis yang berwarna putih.
Semen ini biasanya diaplikasikan pada kontruksi bangunan umum, selain itu biasanya
digunakan untuk dekoratif ataupun arsitektural.

11. Oil Well Cement (OWC) Class G HSR. Merupakan semen khusus yang digunakan
untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak
di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah Class G,
High Sulfat Resistant (HSR) disebut juga sebagai “Basic OWC”. Aditif dapat
ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur tertentu.

9
10
BAB 3
BAHAN BAKU PRODUKSI

PT Semen Indonesia menggunakan 4 (empat) bahan baku utama dalam kegiatan


produksi semen, yaitu :
1. Batu Kapur, yang merupakan sumber utama senyawa Kalsium. Batu kapur
murni umumnya merupakan kalsit atau aragonit yang secara kimia keduanya
dinamakan CaCO3. Kalsium karbonat (CaCO3) di alam sangat banyak terdapat di
berbagai tempat. Kalsium karbonat berasal dari pembentukan geologis yang pada
umumnya dapat dipakai untuk pembuatan semen Portland sebagai sumber utama
senyawa Ca. Batu kapur yang baik dalam penggunaan pembuatan semen memiliki
kadar air ± 5% dan penggunaan batu kapur dalam pembuatan semen itu sendiri
sebanyak ± 81%. Batu kapur tersusun atas struktur butiran kristal yang baik.
Kekerasan batu kapur dipengaruhi oleh umur geologinya. Semakin tua umur batu
kapur biasanya semakin keras. Untuk pembuatan semen, komposisi batu kapur
dibatasi sebagai berikut: CaO min 50%, MgO max 3%, H2O max 12%. Tingginya
kadar MgO menyebabkan terjadinya perubahan bentuk semen setelah terjadi
pengerasan, yaitu timbulnya retakretak. Jika dalam proses pembuatan semen
diindikasikan kadar CaOnya kurang maka dapat digunakan Limestone High Grade
atau (kadar CaO > 90%) sebagai bahan koreksi. Batu kapur murni biasanya
berupa Calspar (kalsit) dan aragonite. Senyawa Karbonat dan Magnesium dalam
batu Kapur umumnya berupa dolomite (CaMg(CO3)2. Kandungan CaCO3
didalam limestone berkisar antara 80-99%.
2. Tanah liat, yang merupakan suatu silika hidraaluminium yang kompleks dengan
kandungan molekul N dan K merupakan nilai numerik molekul yang terikat dan
bervariasi untuk massa yang sama. Tanah liat adalah bahan alam yang
mengandung senyawa silika oksida (SiO2), aluminium oksida (Al2O3), besi
oksida (Fe2O3) dan magnesium oksida (MgO). Tanah liat terbentuk dari proses
pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas
panas bumi. Tanah liat yang baik untuk digunakan memiliki kadar air ± 20%,
kadar SiO2 tidak terlalu tinggi ± 46%, dan penggunaan tanah liat dalam
pembuatan semen itu sendiri sebesar ± 9%. Kualitas tanah liat dibedakan atas
kandungan alumina (Al2O3), antara lain:
 High Alumina yaitu tanah liat yang mengandung alumina ≥ 17%.
 Low Alumina yaitu tanah liat yang mengandung alumina ≤ 17%.
11
Salah satu sifat kimia tanah liat yaitu dapat mengalami pelepasan air hidrat bila
dipanaskan pada suhu 500 derajat celcius. Sifat dari tanah liat jika dipanaskan atau
dibakar akan berkurang sifat keliatannya dan menjadi keras bila ditambah air.

3. Silika, atau biasa disebut pasir kuarsa merupakan mineral bahan alami yang terdiri
dari butiran-butiran kecil yang mengandung banyak silikon dioksida (SiO2). Pasir
silika biasanya ditemukan pada batuan beku dan sedimen yang mengandung
mineral silika (SiO2). Ini dapat ditemukan di berbagai lokasi, termasuk pantai,
sungai, dan gurun. Pasir silika juga dapat ditemukan dalam bentuk endapan di
bawah tanah dan tambang pasir. Selain terbentuk secara alami, silika dengan
struktur kristal tridimit dapat diperoleh dengan cara memanaskan pasir kuarsa pada
suhu 870°C dan bila pemanasan dilakukan pada suhu 1470° dapat diperoleh silika
dengan struktur kristobalit. Silika juga dapat terbentuk dengan mereaksikan
silicon dengan oksigen atau udara pada suhu tinggi. Semakin murni pasir silika,
maka akan semakin putih warnanya dan biasanya disebut pasir kuarsa yang
berkadar SiO2 100%. Komponen ini digunakan terus sebagai bahan tambahan
pada pembuatan semen apabila kadar SiO2nya masih rendah.

4. Copper Slag, yang merupakan peleburan tembaga sebagai bahan pengganti


sebagian agregat halus karena memiliki bentuk dan gradasi yang menyerupai pasir
alam. Bentuk fisik copper slag yaitu berbentuk pipih dan runcing dan sebagian
besar mengandung oksida besi dan silikat serta mempumyai sifat kimia yang stabil

Selain keempat bahan baku utama tersebut, juga terdapat beberapa bahan pembantu
yang selalu digunakan dalam produksi semen, yaitu diantaranya:
1. Gypsum, yaitu suatu mineral yang umum diperoleh dari permukaan dan bawah
tanah yang dapat ditemukan dalam bentuk kristal dan batu-batuan. Gypsum adalah
batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut. Gypsum merupakan
mineral sulfat yang paling umum di bumi dan terbanyak dalam batuan sedimen,
lunak bila murni yang mengandung dua molekul hablur. Gypsum ini digunakan
untuk bahan tambahan pembuatan semen type I atau semen OPC (Ordinary
Protland Cement). Gypsum dipakai sebagai bahan campuran pada terak untuk
digiling pada penggilingan akhir. Tujuan penambahan gypsum pada saat
penggilingan terak adalah untuk memperlambat pengerasan pada semen,
mencegah adanya false set, serta memberikan tekanan pada semen.

12
2. Trass, yaitu disebut juga pozzolan yang merupakan batuan lunak atau lapisan
tanah yang berasal dari abu gunung berapi yang banyak mengandung amorf yang
dapat larut di air/larutan asam. Trass digunakan sebagai bahan campuran semen
PPC sebagai pozzolan activity. Penambahan trass bertujuan agar kadar freelime
dapat direduksi sehingga kualitas semen menjadi lebih baik dan memberikan kuat
tekan awal yang kurang tapi kuat tekan akhir yang stabil. Penambahan trass
dilakukan di dalam finish mill dengan gypsum dan terak.

3. Batu kapur dan Dolomit, Batu kapur dan dolomit digunakan untuk menambah
kuat tekan. Batu kapur dan dolomit merupakan bahan pencampur pada pembuatan
semen OPC maupun PPC yang didapatkan dari tambang Semen Indonesia.

4. Fly Ash, merupakan abu terbang sisa hasil pembakaran batu bara pada pembangkit
listrik dengan kandungan oksida silica amorf (SiO2) sebesar 40%. Fly Ash
digunakan sebagai filler yang merupakan bahan campuran pada pembuatan semen
PPC yang didapatkan dari PLTU Paiton, Jepara dan Tuban. Tujuan penambahan
bahan ini yaitu untuk meningkatkan kuantitas produk semen.

5. GBFS (Granular Blast Furnace Slag), digunakan untuk substitusi terak atau
clinker. GBFS merupakan bahan pencampur pada pembuatan semen OPC
(Ordinary Portland Cement) yang didapatkan dari PT. Krakatau Steel.

13
BAB 4
PROSES PRODUKSI

Secara garis besar, proses produksi semen terdiri dari lima tahap, yaitu:

1. Penambangan dan 2. Pengolahan Bahan Baku


Mulai Penyiapan Bahan berupa Pengeringan dan
Baku Penggilingan Raw
Material

5. Proses Pengemasan 4. Proses Penggilingan 3. Proses Pembakaran dan


atau Packing Akhir Pendinginan

Gambar Alur Tahap-Tahap Produksi Semen

1. Penambangan dan Penyiapan Bahan Baku


Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk memperoleh bahan baku utama semen,
yaitu batu kapur, tanah liat, dan silika. Metode yang digunakan dalam menambang
batu kapur dan tanah liat adalah pengeboran dan peledakan. Hasil tambang yang
didapat akan dihancurkan oleh alat penghancur atau crusher.
Penambangan batu kapur biasanya dilakukan menggunakan bahan peledak dan
atas hasil ledakan tersebut akan dibawa oleh wheel loader untuk dipindahkan dan
diangkut menggunakan dump truck menuju crusher untuk dihancurkan dan
diperkecil ukurannya. Sedangkan, penambangan tanah liat dimulai dari
pembongkaran material dengan bulldoszer atau menggunakan bor dan peledak,
dilanjutkan dengan proses pemuatan dengan alat wheel loader dan excavator
kemudian pengangkutan tanah liat ke tempat cruhing plant dengan drump truck
untuk penyesuaian ukuran.
2. Pengolahan Bahan Baku Berupa Pengeringan dan Penggilingan Raw Material
Proses pengeringan raw material berfungsi untuk mengurangi atau menghilangkan
kadar air dalam material sehingga air yang terkandung tidak mengganggu proses
penggilingan. Pengeringan dilakukan pada suhu 350-380 C dengan panas gas
suspension preheater dari pembakaran kiln. Sedangkan, proses penggilingan
bertujuan untuk mencampur raw material dengan bahan baku tambahan yang
hasilnya terdiri atas partiker kasar yang akan masuk kembali untuk digiling kembali
dan partikel halus yang akan masuk kedalam air blending silo untuk proses
14
homogenisasi. Homogenisasi sendiri bertujuan untuk mencapurkan bahan baku
menjadi seragam, mudah digiling dan dibakar pada proses pembakaran kiln. Setelah
itu raw meal hasil homogenisasi akan dimasukkan ke tempat penyimpanan
sementara silo.
3. Pembakaran dan Pendinginan
Raw Meal yang merupakan hasil homogenisasi pada proses sebelumnya akan
melalui proses pembakaran dan pendinginan untuk menjadi klinker. Namun,
sebelum ke proses pembakaran, raw meal akan melewati suspension preheater
untuk menguapkan kadar air dalam raw meal, proses penyerapan panas dan proses
kalsinasi atau penguraian batu kapur.
Pada proses pembakaran, raw meal akan memasuki rotary kiln dengan suhu awal
900-1000 C dan mengalami perubahan fisika dan kimia yang disebabkan oleh
kontak antara gas panas dan raw meal dalam rotary kiln. Sumber pemanas yang
digunakan dalam proses pembakaran ini menggunakan batu bara atau bahan bakar
alternative lainnya.
Kemudian, selanjutnya yaitu proses pendinginan klinker yang menggunakan alat
grate cooler dengan sumber pendingin berasal dari cooling fan. Pendinginan
bertujuan supaya tidak merusak alat pada proses selanjutnya dan mencegah reaksi
yang tidak diinginkan akibat klinker yang terlalu panas.

Gambar Ilustrasi Pembakaran Klinker

4. Penggilingan Akhir
Proses selanjutnya yaitu penggilingan akhir atau cement mill. Tujuan dari
penggilingan akhir adalah untuk menghasilkan semen dengan tingkat kehalusan
dan komposisi tertentu dengan penambahan bahan seperti gypsum,batu kapur,
trass, fly ash, slag blast furnace, dan lain sebagainya. Komposisi bahan tambahan
bergantung dengan jenis semen yang diproduksi. Cement mill biasanya
menggunakan mill tipe horizontal yang didalamnya terdiri atas 2 ruangan dengan
ukuran ball mill yang berbeda. Ball mill terbuat dari plat baja berbentuk silinder

15
berfungsi sebagai penggilingan, pencampuran akhir dan penyaring material.
Putaran mill mengakibatkan material dan ball mill bertumbukan. Hasil dari
penggilingan akhir berupa semen yang diangkut dengan air slide kemudian
diangkut kembali dengan bucket elevator menuju air separator untuk memisahkan
partikel kasar yang akan digiling kembali dan partikel halus yang akan masuk ke
cyclone untuk pemisahan partikel dan udara.

Gambar Ilustrasi Proses Penggilingan Cement Mill

5. Pengemasan (Packing)
Proses terakhir adalah pengemasan. Pada proses ini, semen hasil penggilingan
terakhir atau cement mill dimasukkan kedalam silo semen, dikemas dan ditimbang
sesuai dengan jenis semen dan berat semen yang ditentukan, dan disiapkan untuk
segera didistribusikan.

Gambar Ilustrasi Proses Produksi Semen

16
BAB 5
REKOMENDASI DAN
TANGGAPAN

PT Semen Indonesia merupakan salah satu perusahan produsen semen


terbesar di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari banyaknya lokasi pabrik produksi baik
produksi semen maupun non semen di bawah naungan PT Semen Indonesia bahkan
mempunyai lokasi pabrik di luar negeri yaitu Vietnam melalui anak produksinya
yaitu PT Thang Long Cement, serta dapat dilihat melalui kapasitas produksinya yang
mencapai 53 juta ton per tahun yang merupakan angka produksi terbesar di
Indonesia. Selanjutnya, berkaitan dengan kegiatan produksi pada PT Semen
Indonesia, dapat kita ketahui bahwa bahan baku yang digunakan oleh PT Semen
Indonesia dalam produksi semen tidak terlalu banyak hanya menggunakan 4 (empat)
jenis bahan baku utama dan 5 (lima) jenis bahan baku pendukung, namun mampu
menghasilkan berbagai macam jenis produk akhir semen yang bervariasi tergantung
pada tujuan akhir penggunaan semen tersebut seperti semen untuk penggunaan
jembatan akan berbeda dengan semen untuk penggunaan konstruksi biasa, hal ini
dilakukan melalui pengaturan komposisi kandungan silika dan tiap kandungan bahan
baku utama lainnya.
Selain itu,dapat kita peroleh informasi juga bahwa hampir mayoritas bahan
baku yang digunakan oleh PT Semen Indonesia dalam produksi semen adalah
merupakan hasil tambang seperti batu kapur, tanah liat, gypsum, silika, serta hasil
tambang bebatuan lainnya, hingga batu bara yang digunakan dalam proses
pembakaran, hal ini tentunya sangat riskan bagi perusahaan PT Semen Indonesia
mengingat sifat dari hasil tambang itu sendiri yang memerlukan waktu dan proses
alami yang cukup Panjang untuk menghasilkan barang hasil tambang serupa kembali,
sehingga cadangan bahan baku dari PT Semen Indonesia kedepan akan semakin lama
akan semakin menipis seiring dengan semakin banyaknya bahan baku yang
digunakan, dan hal itu tentunya menjadi ancaman bagi kelangsungan PT Semen
Indonesia ke depan yang mempunyai visi untuk menjadi produsen bahan bangunan
termasuk semen terbesar di regional.
PT. Semen Indonesia seyogyanya dapat memulai memikirkan dengan
memanfaatkan teknologi untuk penggunaan bahan baku alternatif non hasil tambang,
seperti pemanfaatan gas bumi sebagai pengganti batu bara dalam proses pembakaran,
atau dengan melakukan kerjasama riset dan/atau teknologi dengan beberapa lembaga

17
riset / pendidikan guna mendapatkan bahan baku utama alternatif yang sepadan selain
penggunaan batu kapur dalam pembuatan produksi semen.

18
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, Dian, Farahdila Popy Imerfirdaus. (2022). Laporan Kerja Praktik Pada PT
Semen Indonesia. Universitas Internasional Semen Indonesia.

Putri, Febri Andini, Hildayati Amri dan Laila Suryani. (2020). Review Industri
Semen. Universitas Negeri Padang.

Areta, Mikrimah Belva, Umu Azizah. (2021). Laporan Kerja Praktik Pada PT
Semen Indonesia. Universitas Internasional Semen Indonesia.

Adriani. (2012). Pengaruh Penggunaan Semen Sebagai Bahan Stabilisasi Pada


Tanah Lempung Daerah Lambung Bukit Terhadap Nilai CBR Tanah. Jurnal
Rekayasa Sipil.1.

https://www.sig.id
https://www.semenpadang.co.id

19

Anda mungkin juga menyukai