TINJAUAN PERUSAHAAN
Berawal pada tahun 1906 ketika seorang ahli teknik berkebangsaan Jerman
yang bekerja untuk militer Belanda bernama (Christoper Lau), menemukan deposit
batu kapur, silika, dan tanah liat di lokasi yang berdekatan sekitar Indarung. Bahan-
bahan tersebut diatas merupakan bahan baku utama untuk memproduksi semen.
Kenyataan ini mengundang minat pihak swasta Belanda untuk mengolahnya,
sehingga pada tanggal 18 Maret 1910mereka mendirikan sebuah perusahaan semen
pertama di Indonesia dengan nama NV. NEDERLANDS INDISCHE CEMENT
MAATSCHAPPIJ (NV.NIPCM). Secara resmi perusahaan ini mulai beroperasi pada
tahun 1912 dengan kapasitas 22.900 ton pertahun dan kapasitas ini terus
ditingkatkan hingga tahun 1939 telah mencapai 170.000 ton pertahun.
Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945, pabrik ini dikuasai oleh
Jepang dengan manajemen ASANO CEMENT. Setelah proklamasi kemerdekaan
tanggal 17 Agustus 1945, pabrik ini diambil alih oleh karyawan yang selanjutnya
menyerahkannya kepada pemerintah Republik Indonesia, tapi hal ini tidak
berlangsung lama karena dalam agresi militer Belanda I pada tahun 1947, pabrik
ini direbut kembali oleh Belanda dan mengganti namanya dengan NV.
7
8
Pada tanggal 5, Juli, 1958 sesuai dengan KepPres No.10 tahun 1958,
pabrik ini diambil alih oleh pemerintah RI dalam rangka merebut kembali Irian
Barat dari tangan Belanda. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai ulang tahun
PT. Semen Padang. Ketika itu pabrik dikelola oleh Badan Penyelenggara
Perusahaan Industri dan Tambang (BAPPIT) dan nama Semen Padang mulai
diperkenalkan. Dengan dikeluarkannya PP No.135 tahun 1961 perusahaan ini
berstatus sebagai Perusahaan Negara (PN). Kemudian berubah status lagi pada
tahun 1972 dengan realisasi akte notaris No.5 tanggal 4 Juli 1972 dari PN menjadi
Persero Terbatas, dengan modal seluruhnya dimiliki pemerintah RI.
Secara geografis terletak pada koordinat (100° 27ʹ 20ʺ BT–100°32ʹ 12ʺ BT)
dan (00°57ʹ47ʺ LS–01° 00ʹ48ʺLS). Indarung terletak di kaki Pegunungan Bukit
Barisan, di daerah ini mengalir beberapa sungai antara lain Sungai Batang Kuranji,
Sungai Batang Idas, Sungai Batang Kasumbadan Sungai Batang Arau. Kuari
Batugamping (Bukit Karang Putih) terletak di Kelurahan BatuGadang, Kecamatan
Lubuk Kilangan ± 2 Km dari pabrik Semen Padang ke arah selatan Indarungyang
dihubungkan dengan sebuah jalan yang terbuat dari beton. Bukit Karang Putih ini
secarageografis terletak pada koordinat (100° 24ʹ31ʺBT–100°25ʹ04ʺBT) dan (00°
57ʹ47ʺLS–01° 00ʹ48ʺLS), dimana membujur dari arah Utara ke Selatan dengan
puncak tertinggi 554 m dan puncak terendah 400 m di atas permukaan air laut.
Letak geografi Kotamadya Padang berada padakoordinat (00°44ʹ00ʺ–01°08ʹ 35ʺ
LS) dan (100°05ʹ05ʺ BT), yang mengarah ke Lautan Hindia, dengan batas-batas
wilayah adalah:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman.
10
tidak leppas dari fungsi – fungsi manajemen, karna melalui fungsi manjemen itulah
sehingga tujuan yang di kehendaki perusahaan dapat tercapai.
c. Bidang (Crushing&Conveying)
14
Semen ini dapat dipakai untuk jenis konstruksi yang mempunyai persyaratan:
Keterangan diagram :
a. Batu kapur ( lime stone ) 81 %.
b. Batu silika ( silica stone ) 9 %. Bahan-bahan mentah semen
c. Tanah liat ( clay ) 9 %.
d. Pasir besi ( iron sand ) 1 %.
2. Proses Pembakaran
Pada proses pembakaran ini, campuran bahan mentah hasil dari raw mill
yaitu raw mix dimasukkankedalamanKiln (suatu ruangan yang digunakan untuk
proses pembakaran yang bersuhu antara 1440-1460 ºC, cara kerjanya adalah kiln
berputar untuk pencampuran sekaligus penghalusan dengan putaran 2,8 rpm;
untuk penghalusannya kiln menggunakan media bola besi dari Siloraw mill
melalui conveyor alat transport.
c. Sintering atau proses pemijaran yaitu suatu proses dimana pada proses
Calcining bahan-bahan tersebut tidak terurai (mungkin bahanya
tterlaalu besar atau faktor lain), pada proses ini biasanya suhunya diatas
850ºC.
d. Cooling yaitu suatu proses pendinginan dengan (grate cooler ) yang
tujuanya agar alat transport yang ddi gunakan untuk mengangkut
bahan dari kiln tidak rusak oleh sesuatu yang terlalu panas.
e. Pada proses ini yaitu proses pembakaran bahaan pembakaran yang di
gunakan adalah batu baral (Coal) dan minyak (Oil). Apabila yang di
gunaakan adalah (Coal) maka persiapan awalnya adalah pengeringan
(Driying Coal), setelah kering Coal tersebut di Digiling (Grinding).
Batu bara yang telah digiling telah siap untuk di gunakan
ppembakaran di dalam Klin. Apabila yang ddi gunaakan bahan bakar
minyak maka persiapanya terddiri daari 2 proses (Compressing) yaitu
bahan bakar di pompa sampai tekanan tertentu dan proses (Heatingg)
atau pemaanasaan yang di lakukaan di dalam sebuah (Preheating)
unit sampaai suhu tertentu Tekanan dan suhu pada bahan bahan bakar
ini erat hubungannya dengan kekentalan minyak tersebut, dimana
tingkat pengabutan terpenuhi.
Pada proses ke-2 ini atau proses pembakaran dengan alat yang (klinker)
yang diameternya 1-40 mm dan dimasukan dalam silo (penampungan) kilnker.
diameter bola besinya adalah 15–22 mm dan bersuhu ± 133ºC. Proses lain yang
berada pada (cement mill)adalah proses pendinginan yang bertujuan untuk
menyerap panas yang timbul dari proses penggilingan, penyerapan ini bertujuan
untuk menahan suhu material yang sedang digiling pada suatu level tertentu. Bila
level tadi terlampaui, maka (gypsum)yang diharapkan akan bekerja sebagai
(retender) didalam semen, akan menjadi tidak berfungsi. Pada proses (cement
mill)ini menghasilkan produk yaitu semen, dan dimasukan ke silo semen yang
selanjutnya dipengantongan dan didistribusikan.
Secara umum proses produksi semen terdiri dari beberapa tahapan:
a. Tahap penambangan bahan mentah (quarry). Bahan dasar semen
adalah batu kapur, tanah liat, pasir besi dan pasir (silica). Bahan-bahan
ini ditambang dengan menggunakan alat-alat berat kemudian dikirim
ke pabrik semen.
b. Bahan mentah ini diteliti di laboratorium, kemudian dicampur dengan
proporsi yang tepat dan dimulai tahap penggilingan awal bahan mentah
dengan mesin penghancur sehingga berbentuk serbuk.
c. Bahan kemudian dipanaskan di (preheater)
d. Pemanasan dilanjutkan di dalam kiln sehingga bereaksi membentuk
kristal (klinker)
e. Kristal (klinker)ini kemudian didinginkan di (Cooler)dengan bantuan
angin. Panas dari proses pendinginan ini di alirkan lagi ke
(preheater)untuk menghemat energi
f. (Klinker) ini kemudian dihaluskan lagi dalam tabung yang berputar
yang bersisi bola-bola baja sehingga menjadi serbuk semen yang halus.
g. (Klinker) yang telah halus ini disimpan dalam silo (tempat
penampungan semen mirip tangki minyak pertamina)
h. Dari silo ini semen dipak dan dijual ke konsumen.
i. Untuk lebih jelasnya proses produksi pembuatan semen padang dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
23
Keadaan geologi daerah ini merupakan bukit yang sangat terjal dengan
sudut lereng alami mencapailebih dari 45°.Bukit Karang Putih umumnya ditempati
oleh batugamping atau marmer danterobosan-terobosan batuan beku (baslt, andesit
dan granitis).Lapisan batu gamping terletak diatas batu lempung tufadengan
ketebalan 100 - 350 m. Di sebelah selatan lokasi penambangan ditemukan batuan
basalt. Hal ini dapat diperkirakan bahwa di daerah ini terdapat(ekstruksibasalt),
ekstruksi inilah yang menyebabkan terjadinya batu gamping menjadi kalsit dengan
kristal yang besar-besar. Batuan tertua yang dijumpai pada Bukit Karang Putih ialah
batuan yang sebenarnya terdiri dari lempung (tufa) yang berasosiasi dengan
rijangchert. Dinding-dinding bukit batu ini memperlihatkan gejala pelarutan
melalui kekar-kekar yang terlihat dari adanya dua gua-gua di daerah tersebut
(PPTM, 1982). Arah umum jurusstrike bidang pelapisan yang terdapat di Bukit
Karang Putih adalahN25° - 70°E(Departemen PertambanganPT.Semen Padang)
merupakan suatu blok antiklindengan proses pelapisan berarah lebih Kurang Timur
laut sampai Barat daya, dimana di bagian tengahnya dipotong oleh sesar sehingga
membentuk struktur graben .Lapisan tanah penutup yang dijumpai pada lokasi
penambangan terdiri dari lapisan batu gampinglapuk dan (rijang) dengan ketebalan
antara 0.1–5 m.
tanah penutupnya adalah batu (rijang). Cadangan batu gampingini adalah cadangan
yang terbesar di Indonesia
Kegiatan ini sangat penting dilakukan, karena inilah bahan utama yang
akan dijadikan untuk peledakan. Untuk pembuatan ANFO di lakuan oleh karyawan
PT Semen Padang itu sendiri, yakni bagian Bordak (Karyawan Peledakan). ANFO
di buat di ruangan khusus untuk di campurkan antara Amonium dan Fuel Oil.
a. Detonator
Digunakan sebagai pemicu awal untuk peledakan. Dimana arus akan
masuk ke detonator dan memicu api ke boster.
b. Boster
Digunakan sebagai pemicu ke dua peledakan sebelum merambat
menuju Dabex. Boster akan terbakar dan meledakkan serta akan
memicu peledakan yang kuat oleh Dabex.
c. Delay
Merupakan pengantar arus ke detonator. Berbagai macam jenis delay
yang dipakai di PT Semen Padang bagian peledakan. Dimulai dari 25
Ms, 42 Ms, 67 Ms dan 109 Ms. Delay yang berada di depan free face
dinamakan control dan di belakangcontroldinamakan excelon.
e. Blaster’s Ohmmeter
Merupakan alat untuk mengukur tegangan yang ada pada delay yang
sudah terpasang dengan detonator. Gunanya agar mengetahui tegangan
pada masing-masing delay maupun keseluruhan delay. Sehingga dapat
diketahui apakah arus sudah ada atau belum.
f. Connecting Wire
Merupakan kabel yang menghubungkan dari in-hole (lubang pemicu
awal peledakan) yang disambungkan ke (blaster’s ohmmeter) untuk
dilakukan pengecekan arus dan selanjutnya di sambungkan ke BM
untuk dilakukannya peledakan. Panjang kabel ini biasanya ± 200 m.
4. Perlengkaapaaan Pendukung
Pengunaan dan pengecekan perlengkaapaan untuk peledakan, yang akan
di gunakan pada area Front penambangan seperti :
a. Plastik Pembungkus
Digunakan untuk membungkus bahan peledak seperti Boster, Dabex
dan ANFO yang penggunaannya ketika lubang bor untuk peledakan
terisi oleh air, dimana ketinggian air lebih dari kedalaman isian (6m)
maka dilakukan pembungkusan agar daya ledak dihasilkan tetap
maksimal.
b. Cangkul
Digunakan untuk stemming (penutup untuk isian bahan peledak) atau
memasukkan hasil cutting (sisa pemboran) ke dalam lubang ledak.
35
3.2.Temuan Menarik
1. ………