Anda di halaman 1dari 5

BAB III

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

III.1 Sejarah Berdirinya PTPN X PG Gempolkrep


Pabrik Gempolkrep adalah salah satu Pabrik Gula di lingkungan PT Perkebunan XXI-
XXII (Persero), dahulu adalah pabrik gula milik Belanda yaitu Suiker Pabrik Gempolkrep
dengan nama N.V Cultuur Maatschapil Gempolkrep, milik dari N.V Kooy A. Coster Van
Voor Hout yang didirikan pada tahun 1849.
Pada waktu itu banyak pabrik gula disekitar Mojoerto antara lain:
1) Sugar Factory SENTANEN LOR
2) Sugar Factory BANGSAL
3) Sugar Factory BRANGKAL
4) Sugar Factory KATANEN
5) Sugar Factory GEMPOLKREP
Kecuali Gempolkrep, pabrik-pabrik tersebut kemudian ditutup, sedang sisa asset
berupa tanah dan bangunan menjadi milik Pabrik Gempolkrep. Areal dari pabrik-pabrik
tersebut kemudian menjadi areal Pabrik Gula Gempolkrep sampai sekarang.
Pabrik Gula Gempolkrep sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
tidak lepas dari sejarah BUMN di Indonesia dengan segala perubahan struktur organisasinya.
BUMN disektor perkebunan sebenarnya sudah lama ada yaitu sesuai ketentuan dalam stb.
1927 nomor 419 jo 1939 nomor 445, lahirlah BUMN I BW (Undang-Undang Perusahan
Indonesia), diantaranya Gouverments Landbouw Bedrijven (GLB) yang kemudian beralih
menjadi Pusat Perkebunan Negara yang lebih dikenal dengan nama PPN (lama).
Tahun 1957/1958 akibat konfrontasi Republik Indonesia dengan pemerintahan Belanda
dalam rangka pengembalian Irian Barat telah dilakukan pengambil alihan terhadap Maskapai-
Maskapai Belanda yang kemudian diundangkannya Undang-Undang no 8 tahun 1958 tentang
nasionalisasi perusahaan Belanda dan dibentuklah perusahaan-perusahaan Negara seperti
disejtor perkebunan yaitu PPN Baru sesuai Peraturan Pemerintah no 4/ 1959. Sesuai dengan
keadaan tersebut di atas maka Pabrik Gula Gempolkrep diserah terimakan kepada pejabat
Indonesia dengan pengawasan militer saat itu. Untuk mengatasi permasalahan dalam
pengelolaan Perusahaan-Perusaaan Negara dan dengan maksud mensinkronkan berbagai

III-1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PTPN X PG GEMPOLKREP MOJOKERTO
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
bentuk Badan Usaha Milik Negara, telah dikeluarkan Undang-Undang no 19 tahun 1960
tentang Perusahaan Negara.
Disekitar Perkebunan atas UU no 19 tahun 1960 diadakan penggabungan dari
Perusahaan atau Kebun PPN lama (XXIBW) dengan perusahaan- perusahaan atau yang
dikelompokkan menurut jenis budaya yang dikelolanya dan yang ditempatkan dibawah
koordinasi BPU-PPN antara lain:
1. BPU-PPN karet dengan 17 buah PPN Kbpu-ppn aret.
2. BPU-PPN Antan dengan 13 buah PPN Antan.
3. BPU- PPN Tembaga dengan 10 buah PPN Tembaga.
4. BPU-PPN Gula dengan 48 buah PPN Gula dan 2 buah PPN Karung Goni.
Pabrik Gula Gempolkrep menjadi salah satu PPN Gula dibawah BPU-PPN Gula.
Pada tahun 1967 dikeluarkan Istruksi Presiden no 17 1967 tentang pengarahan dan
penyederhanaan Perusahaan Negara kedalam 3 bentuk Usaha Negara (PERJAN, PERUM, dan
PERSERO).Sesudah Instruksi Presiden no 17 tahun 1967 dan sebelum diterbitkan Undang-
Undang no 9 1967, telah terjadi perubahan (reorganisasi) secara besar besaran dalam
kelompok PPN-PPN tersebut di atas, yaitu pembubaran ke-4 buah BPU-PPN dan
pembentukan 28 buah Perusaahn Negara Perkebunan (PNP 1 s/d 28). Berdasarkan peraturan
pemerintah no 14 tahun 1966 Pabrik Gula Gempolkrep merupakan salah satu pabrik gula
diantara 7 buah pabrik dibawah PNP XXII yang wilayah kerjanya eks keresidenan Surabaya.
Sejak diundangkannya UU No. 9 1969 maka mulai tahun 1947 secara berangsur-
angsur diadakan pengalihan dan penyesuaian dari 28 PNP ini menjadi bentuk PTP
(PERSERO). Diantaranya PNP eks XXI diwilayah eks Keresidenan Kediri digabung dengan
PNP XXII diwilayah eks Keresidenan Surabaya menjadi PT Perkebunan XXI-XXII
(PERSERO)atas dasar peraturan pemerintah no 23 tahun 1973 tanggal 11 Mei 1973 Lembaran
Negara RI. Tahun 1973 no 29 Tambahan Berita Negara RI tanggal 7/6-1974 no 40. Sejak saat
itu pabrik gula Gempolkrep menjadi salah satu pabrik dibawah PTP XXII (PERSERO).
Dalam rangka meningkatkan produksi gula Pabrik Gula Gempolkrep telah beberapa
kali rehabilitasi, untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi pabrik. Rehabilitasi pertama
dimana merupakan rehabilitasi besar (major rehabilitation) yang persiapannya dimulai
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER III-2
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PTPN X PG GEMPOLKREP MOJOKERTO
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
dimulai tahun 1975 dan selesai secara keseluruhan tahun 1978. Rehabilitasi besar ini untuk
meningkatkan kapasitas dari 1600 TCD menjadi 3000 TCD.
Rehabilitasi ini dilakukan mengganti seluruh peralatan/mesin pabrik termasuk
penambahan railtruck, rail lories dan loko, namun tetap menggunakan bangunan gedung yang
lama. Rehabilitasi pabrik ini sebagai hasil Survey Worl Bank mengenai perindustrian di
Indonesia yang dilaksanakan tahun 1971/1972 dan dilanjutkan survei dari Internasional
Development Agency (IDA) yang menghasilkan usulan rehabilitasi besar pabrik gula yaitu
Pabrik Gula Sragi (PTP XXV-XXVI), PG Pesantren dan PG Gempolkrep (PTP XXI-XXII).

III.2 Latar Belakang Pendirian Pabrik


PG Gempolkrep adalah salah satu Unit Usaha dari PT. Perkebunan Nusantara X
(Persero) yang menghasilkan Gula Kristal Putih (GKP) jenis Sugar High Sukrose IA (SHS IA)
sebagai produk utamanya. Hasil samping proses berupa tetes yang digunakan sebagai bahan
baku pembuatan bioetanol, botong yang digunakan untuk pembuatan komposdan ampas untuk
bahan bakar ketel.
Latar belakang pendirian perkebunan tebu dan PG Gempolkrep adalah:
1) Menunjang kebijaksanaanpemerintah dakam mendukung swasembada serta mengurangi
ketergantungan impor gula.
2) Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani tebu dan membuka lapangan pekerjaan
baru.
3) Meningkatkan devisa negara melalui sector pajak dan ikut serta meratakan hasil
pembangunan.
Dengan diversifikasi tanaman di lahan petani khususnya petanam tebu, diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan pembangunan pertanian pada umumnya.

III.3 Tujuan Perusahaan


Melakukan usaha di bidang agrobisnis dan agroindustri. Usaha tersebut dilakukan agar
terbentuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perseroan. Optimalisasi dilakukan untuk
menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Tujuan lain
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER III-3
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PTPN X PG GEMPOLKREP MOJOKERTO
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
adalah untuk mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan
prinsip-prinsip perseroan terbatas.

III.4 Visi dan Misi Perusahaan


III.4.1 Visi PG Gempolkrep
Menjadi perusahaan agribisnis berbasis perkebunan yang terkemuka di Indonesia yang
tumbuh dan berkembang bersama mitra.
III.4.2 Misi PG Gempolkrep
1) Berkomitmen menghasilkan produk berbasis bahan baku tebu yang berdaya saing tinggi
untuk pasar domestik dan internasional.
2) Mendedikasikan layanan rumah sakit kepada masyarakat umum dan perkebunan untuk
hidup sehat.
3) Mendedikasikan diri untuk selalu meningkatkan nilai-nilai perusahaan bagi kepuasan
stakeholder melalui kepemimpinan, inovasi dan kerjasama tim serta organisasi yang efektif.

Usaha untuk mencapai visi dan misi perusahaan, PG Gempolkrep mencanangkan


sebuah bentuk prinsip nilai inti dan budaya organisasi. Nilai inti dan budaya organisasi yang
harus dilakukan setiap karyawan, yaitu nilai inti (jujur, percaya, terbuka, koperatif, harmonis)
dan budaya organisasi (cepat, ahli, cerdas, akurat, berdedikasi). PG Gempolkrep juga
menerapkan filosofi bisnis antara lain:
1. Profesionalisme, senantiasa bekerja dengan dedikasi tinggi dan penuh tanggung jawab
berdasarkan kompetensi yang tinggi untuk mencapai kinerja terbaik.
2. Visioner, senantiasa memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat peluang ke depan
serta dapat berpikir di luar kebiasaan.
3. Integritas, senantiasa berkolaborasi secara produktif dan berkualitas dengan seluruh
pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal.
4. Sinergi, senantiasa obyektif, adil dan konsisten sesuai dengan pedoman perilaku dan
pedoman tata kelola perusahaan dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen.

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER III-4
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PTPN X PG GEMPOLKREP MOJOKERTO
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
III.5 Tata Letak Dan Lokasi Pabrik
Lokasi PG. Gempolkrep terletak di desa Gempolkrep, kecamatan Gedeg, kabupaten
Mojokerto, propinsi Jawa Timur. Pabrik ini terletak dipinggir jalan raya Gempolkrep, kurang
lebih 70 km dari Surabaya dengan letak 8 km arah barat laut kota Mojokerto dengan
ketinggian 7 m di atas permukaan laut. Peta lokasi PG Gempolkrep dapat dilihat pada
Gambar III.1.

Gambar III.1 Peta Lokasi PG Gempolkrep


Wilayah operasional perkebunan PG.Gempolkrep Mojokerto mencakup beberapa
kabupaten, yaitu:
1. Kabupaten Mojokerto.
2. Kabupaten Jombang.
3. Kabupaten Tuban.
4. Kabupaten Lamongan
Lokasi ini menguntungkan, sebab:
1. Tenaga kerja mudah didapat mengingat letaknya dekat dengan pemukiman penduduk.
2. Dekat sungai sehingga air mudah didapat.
3. Bahan baku mudah diperoleh karena terdapat perkebunan tebu disekitar pabrik, sehingga
transportasi lebih ekonomis.
4. Pemasaran juga mudah dilakukan karena pabrik dekat dengan 3 daerah pemasaran kota.

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA INDUSTRI


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER III-5

Anda mungkin juga menyukai