PENDAHULUAN
1
2
ggal 15 September 1971 dibuat undang–undang landasan kerja baru, yaitu UU No.
8/1971. Dengan undang–undang ini maka PERTAMINA dijadikan sebagai penge
lola tunggal dibidang industri minyak dan gas bumi di Indonesia. Status pertamina
berubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perseroan Terbatas (PT) pada tang
gal 17 September 2003.
b. Pengolahan
Kegiatan ini meliputi preoses destilasi, pemurnian, dan reaksi kimia tertentu
untuk mengolah crude menjadi produk yang diinginkan seperti premium, solar, ke
rosin, LPG, dan lain-lain.
1. Unit Pengolahan II Dumai- Sei, Riau dengan Kapasitas 170 million bar
rel stream day (MBSD).
2. Unit Pengolahan III Plaju-Sungai Gerong, Sumatera Selatan dengan Ka
pasitas 126,2 million barrel stream day (MBSD).
3. Unit Pengolahan IV Cilacap, Jawa Tengah dengan Kapasitas 348
1.1.2 Sejarah Singkat PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III
PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III adalah salah satu perus
ahaan minyak dan gas bumi yang sangat berperan penting dalam pemenuhan kebu
tuhan bahan bakar untuk masyarakat dan peningkatan laju pembangunan ekonomi
nasional. PT. Pertamina Refinery Unit III berlokasi di provinsi Sumatera Selatan t
epatnya di daerah Plaju dan Sungai Gerong.
Pada mulanya kilang Plaju di bangun oleh perusahaan SHELL dari negeri B
elanda sekitar tahun 1907 dengan tujuan untuk mengolah minyak mentah (Crude
Oil) yang berasal dari daerah Prabumulih dan daerah Jambi dan pada tahun 1965
pemerintah Indonesia mengambil alih kilang Plaju dari PT. SHELL Indonesia. Kil
ang mempunyai kapasitas produksi 100 MBCD (Milion Barrel Calendar Day). Kil
ang sungai gerong didirikan oleh STANVAC pada tahun1920. Kilang yang berka
pasitas produk 70 MBCD ini kemudian diambil alih oleh PT. PERTAMINA pada
tahun 1970, sekarang kapasitasnya tinggal 25 MBCD.
Kilang Plaju dan kilang Sungai Gerong sering disebut juga kilang musi kare
na lokasinya berada di tepi sungai Musi. Kilang ini dibawah pengawasan PT PER
TAMINA RU III dan bertanggung jawab dalam pengadaan BBM untuk wilayah J
ambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung.
Sebagian besar dari kilang plaju menggunakan teknologi lama sehingga sud
ah tidak efisien lagi. Normal nya umur pabrik ini adalah 20 tahun dan sampai seka
rang ini, pabrik pertamina RU III ini beroperasi melebihi umurnya. Berdasarkan p
ertimbangan tersebut direncanakanlah pembuatan kilang minyak 9 baru yang dise
but dengan Proyek Kilang Musi (PKM). Sesuai kebijakan pemerintah yang tertua
ng dalam Inpres Nomor 12 dan 13 tahun 1983 tentang penjadwalan kembali PKM
maka pelaksanaan PKM dilakukan secara bertahap. PKM tahap 1 dijalankan pada
tahun 1983 dengan menitik beratkan konservasi energi dengan tujuan untuk menin
gkatkan efisiensi unit-unit proses.
6
Hal ini diwujudkan dengan melakukan revamping dan pembangunan unit baru. U
paya yang telah dilakukan pada PKM tahap 1 adalah sebagai berikut:
Sambungan Tabel 1.1 Sejarah PT. Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju-Sungai
Gerong.
Kilang unit operasi Plaju terletak di selatan Sungai Musi dan barat Sungai
Komering. Berdasarkan tata letak, kilang unit operasi Plaju terdiri dari beberapa
unit pengolahan petroleum seperti, Crude Distiller II, Crude Distiller III, Cru
de Distiller IV, Crude Distiller V, dan Alkilasi. Selain unit-unit tersebut kilang
Plaju juga memiliki kilang petrokimia, yaitu polypropylene plant.Berikut adalah
tata letak Kilang unit operasi Plaju yang terdapat dilihat pada gambar 1.3.
1 Dermaga;
2 Kantor CD & L;
3 CDU-VI;
4 HVU II;
5 RFCCU;
6 Refinery Ware House.
Berikut adalah struktur organisasi Kilang PT. Pertamina Internasional RU III Plaju yang d
apat dilihat pada Gambar 1.5.