Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan pabrik


1.1.1 Sejarah PT. Kilang Pertamina Internasional
PT. Kilang Pertamina Internasional adalah Badan Usaha Milik Negara (BU
MN) yang bergerak dibidang penambangan minyak dan gas bumi (MIGAS) di Ind
onesia. Pertamina berkomitmen mendorong proses transformasi internal dan peng
embangan yang berkelanjutan guna mencapai standar internasional dalam pelaksa
naan operasional dan manajemen lingkungan yang lebih baik, serta peningkatan ki
nerja sebagai sasaran bersama.
Sumber minyak bumi di Indonesia pertama kali dilakukan oleh Jhon Reeni
k (Belanda) pada tahun 1871 di kaki Gunung Ceremai, sedangkan eksplotasi miny
ak bumi pertama kali dilakukan di Telaga Tunggal pada tahun 1885, sumur ini me
rupakan pertama di kawasan Hindia-Belanda yang berproduksi secara komersial.
Semakin banyaknya sumber minyak mentah yang sudah ditemukan, pada akhir ab
ad ke-18 mulai didirikan beberapa perusahaan minyak asing, seperti Shell, Stanva
c, Royal Dutch Company, dan lain-lain yang melakukan pengeboran di Indonesia,
pada tahun 1945 setelah Indonesia merdeka, usaha untuk pengambil alih kekuasaa
n sektor industri minyak dan gas mulai dilakukan.
Berdasarkan Undang-Undang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, UU No.44/1
961, dibentuklah tiga Perusahaan Negara (PN) disektor minyak dan gas bumi, yait
u:
1. PN PERTAMIN berdasarkan PP No.3/1961
2. PN PERMINA berdasarkan PP No. 198/1961
3. PN PERMIGAN berdasarkan PP No.199/1961

Tahun 1965 PN PERMIGAN dibubarkan, semua fasilitas produksinya diser


ahkan kepada PN PERMINA dan fasilitas pemasaran diserahkan kepada PN PER
TAMIN. Dengan dibubarkannya PN PERMIGAN, maka hanya terdapat dua perus
ahaan negara yang bergerak dibidang minyak dan gas bumi, yaitu PN PERTAMI
N & PN PERMINA.Perusahaan ini merupakan peleburan dari PN. PERTAMIN d
an PN. PERMINA. Sebagai landasan kerjabagi PN. PERTAMINA maka pada tan

1
2

ggal 15 September 1971 dibuat undang–undang landasan kerja baru, yaitu UU No.
8/1971. Dengan undang–undang ini maka PERTAMINA dijadikan sebagai penge
lola tunggal dibidang industri minyak dan gas bumi di Indonesia. Status pertamina
berubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perseroan Terbatas (PT) pada tang
gal 17 September 2003.

Berdasarkan UU No. 8 tahun 1971, PT. PERTAMINA memiliki tugas utam


a sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengusahaan migas – dalam arti seluas-luasnya, guna mempe
roleh hasil sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan Negara.
2. Menyediakan dan melayani kebutuhan bahan-bahan minyak dan gas bumi d
alam negeri yang pelaksanaannya diatur dengan aturan pemerintah (KEPRE
S No. 11 tahun 1990).
Dalam melaksanakan tugas tersebut, PT. PERTAMINA memiliki empat keg
iatan utama, yaitu:
a. Eksplorasi dan Produksi
Kegiatan ini meliputi pencarian lokasi yang memiliki potensi ketersediaan
minyak dan gas bumi, kemungkinan penambangannya, serta proses produksi menj
adi bahan baku unit pengolahan.
b. Pengolahan
Kegiatan ini meliputi preoses destilasi, pemurnian, dan reaksi kimia tertentu
untuk mengolah crude menjadi produk yang diinginkan seperti premium, solar, ke
rosin, LPG, dan lain-lain.
c. Pembekalan dan Pendistribusian
Kegiatan ini meliputi impor crude sebagai bahan baku unit pengolahan mela
lui sistem perpipaan sedangkan kegiatan pendistribusian meliputi pengapalan.
d. Fasilitas Penunjang
Penunjang keberhasilan dari kerja PERTAMINA seperti perumahan, rumah
sakit, dan fasilitas lainnya.

Berdasarkan UU No. 8 tahun 1971, PT. PERTAMINA memiliki tugas utam


a sebagai berikut:
3

1. Melaksanakan pengusahaan migas – dalam arti seluas-luasnya, guna mempe


roleh hasil sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan Negara.

2. Menyediakan dan melayani kebutuhan bahan-bahan minyak dan gas bumi d


alam negeri yang pelaksanaannya diatur dengan aturan pemerintah (KEPRE
S No. 11 tahun 1990).

Dalam melaksanakan tugas tersebut, PT. PERTAMINA memiliki empat keg


iatan utama, yaitu:

a. Eksplorasi dan Produksi

Kegiatan ini meliputi pencarian lokasi yang memiliki potensi ketersediaan


minyak dan gas bumi, kemungkinan penambangannya, serta proses produksi menj
adi bahan baku unit pengolahan.

b. Pengolahan

Kegiatan ini meliputi preoses destilasi, pemurnian, dan reaksi kimia tertentu
untuk mengolah crude menjadi produk yang diinginkan seperti premium, solar, ke
rosin, LPG, dan lain-lain.

c. Pembekalan dan Pendistribusian


Kegiatan ini meliputi impor crude sebagai bahan baku unit pengolahan
melalui sistem perpipaan sedangkan kegiatan pendistribusian meliputi pengap
alan.
d. Fasilitas Penunjang
Penunjang keberhasilan dari kerja PERTAMINA seperti perumahan, ru
mah sakit, dan fasilitas lainnya.
PT. PERTAMINA (PERSERO) dahulu memiliki 7 Refinery Unit (RU), akan t
etapi RU I di Pangkalan Brandan yang berkapasitas 5 MBSD berhenti beroperasi
pada tahun 2007 karena permasalahan pasokan umpan. Untuk memenuhi kebutuh
an bahan bakar minyak dalam negeri, PT. PERTAMINA hingga saat ini telah men
goperasikan 6 Refinery Unit (RU) yang tersebar di Indonesia, yang dapat dilihat p
ada Gambar 1.1
4

Sumber : Humas, PT Pertamina (Persero) RU III Plaju-Sungai Gerong, 2022


Gambar 1.1. Peta Refinery Unit PT. Pertamina (Persero) di Indonesia

1. Unit Pengolahan II Dumai- Sei, Riau dengan Kapasitas 170 million bar
rel stream day (MBSD).
2. Unit Pengolahan III Plaju-Sungai Gerong, Sumatera Selatan dengan Ka
pasitas 126,2 million barrel stream day (MBSD).
3. Unit Pengolahan IV Cilacap, Jawa Tengah dengan Kapasitas 348

million barrel stream day (MBSD).

4. Unit Pengolahan V Balikpapan, Kalimantan Timur dengan Kapasitas 26


0 million barrel stream day (MBSD).
5. Unit Pengolahan VI Balongan, Jawa Barat dengan Kapasitas 125

million barrel stream day (MBSD).

6. Unit Pengolahan VII Kalsim, Papua Barat dengan Kapasitas 9,5

million barrel stream day (MBSD).


5

1.1.2 Sejarah Singkat PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III

PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III adalah salah satu perus
ahaan minyak dan gas bumi yang sangat berperan penting dalam pemenuhan kebu
tuhan bahan bakar untuk masyarakat dan peningkatan laju pembangunan ekonomi
nasional. PT. Pertamina Refinery Unit III berlokasi di provinsi Sumatera Selatan t
epatnya di daerah Plaju dan Sungai Gerong.

Pada mulanya kilang Plaju di bangun oleh perusahaan SHELL dari negeri B
elanda sekitar tahun 1907 dengan tujuan untuk mengolah minyak mentah (Crude
Oil) yang berasal dari daerah Prabumulih dan daerah Jambi dan pada tahun 1965
pemerintah Indonesia mengambil alih kilang Plaju dari PT. SHELL Indonesia. Kil
ang mempunyai kapasitas produksi 100 MBCD (Milion Barrel Calendar Day). Kil
ang sungai gerong didirikan oleh STANVAC pada tahun1920. Kilang yang berka
pasitas produk 70 MBCD ini kemudian diambil alih oleh PT. PERTAMINA pada
tahun 1970, sekarang kapasitasnya tinggal 25 MBCD.

Kilang Plaju dan kilang Sungai Gerong sering disebut juga kilang musi kare
na lokasinya berada di tepi sungai Musi. Kilang ini dibawah pengawasan PT PER
TAMINA RU III dan bertanggung jawab dalam pengadaan BBM untuk wilayah J
ambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung.

Sebagian besar dari kilang plaju menggunakan teknologi lama sehingga sud
ah tidak efisien lagi. Normal nya umur pabrik ini adalah 20 tahun dan sampai seka
rang ini, pabrik pertamina RU III ini beroperasi melebihi umurnya. Berdasarkan p
ertimbangan tersebut direncanakanlah pembuatan kilang minyak 9 baru yang dise
but dengan Proyek Kilang Musi (PKM). Sesuai kebijakan pemerintah yang tertua
ng dalam Inpres Nomor 12 dan 13 tahun 1983 tentang penjadwalan kembali PKM
maka pelaksanaan PKM dilakukan secara bertahap. PKM tahap 1 dijalankan pada
tahun 1983 dengan menitik beratkan konservasi energi dengan tujuan untuk menin
gkatkan efisiensi unit-unit proses.
6

Hal ini diwujudkan dengan melakukan revamping dan pembangunan unit baru. U
paya yang telah dilakukan pada PKM tahap 1 adalah sebagai berikut:

1. Revamping dapur dan beberapa peralatan CD Plaju untuk menurunkan pem


akaian bahan bakar
2. Revamping FCCU (Fluid Catalytic Cracking Unit) dan unit Light End sunga
i gerong
3. Pembangunan Destilasi bertekanan hampa (New Vacuum) distillation unit,
NVDU di sungai gerong dengan kapasitas produksi 48 MBCD long residue.
4. Mengganti koil pemanas tangki
5. Melengkapi fasilitas transfer produk antara kilang plaju dan sungai gerong
6. Memanfaatkan semaksimal mungkin.

Dengan upaya tersebut, pemakaian Refinery Fuel menurun 11,07% menjadi


TSRF/ton crude. Proyek kilang Musi tahap 1 telah selesai pada bulan September 1
986. Tahap II dari PKM ini dijalankan pada tahun 1991 dengan melakukan pemba
haruan sebagai berikut:

1. Peningkatan kapasitas produksi kilang polypropylene menjadi 45.000 ton/ta


hun
2. Revamping RFCCU dan unit kalsinasi
3. Desain kembali siklon RFCCU sungai gerong
4. Modifikasi unit redistiller I/II Plaju
5. Pemanasan Gas Turbin Generator Complex (GTGC) dan perubahan frekuen
si listrik dari 60 Hz menjadi 50 Hz 10
6. Pembangunan Water Treatment Unit (WTU) dan Sulphur Acid Recovery U
nit (SARU)
7

Sejarah perkembangan PT. Pertamina RU III secara singakat dapat dilihat


pada tabel 1.1
Tabel 1.1Sejarah PT. Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju-Sungai Gerong.
Tahun Sejarah
1903 Perkembangan Kilang Minyak di Plaju oleh Shell (Belanda)
1926 Kilang Sungai Gerong dibangun oleh STANVAC (AS)
1957 Kilang Plaju diambil alih oleh PT. Shell Indonesia
Kilang Plaju/Shell dengan kapasitas 100 MBCD dibeli oleh
1965
negara PERTAMINA
Kilang Sungai Gerong (STANVAC) dibeli oleh Negara PERTAM
1970
INA)
Pendirian kilang polypropylene untuk memproduksi pellet polyta
1971
m dengan kapasitas 20.000 ton/tahun
1973 Integrasi operasi kilang Plaju – Sungai Gerong
Pendirian Plaju Aromatic Center (Pac) DAN Proyek Kilang Musi
1982
(PKM I) yang berkapasitas 98 MBSD
Pembangunan High Vacuum Unit (HVU) Sungai Gerong dan reva
1982
mping CDU (konservasi energi)
Proyek pembangunan kilang TA/PTA dengan kapasitas produksi
1984
150.000 ton/tahun
Kilang PTA (Purified Terephthalic Acid) mulai berproduksi
1986
dengan kapasitas 150.000 ton/tahun
Proyek pengembangan konservasi energi/Energy Conservation Im
1987
provement (ECI)
1988 Proyek Usaha Peningkatan Efisiensi dan Produksi Kilang (UPEK)
1990 Debottlenecking kapasitas kilang PTA menjadi 225.000 ton/tahun
8

Sambungan Tabel 1.1 Sejarah PT. Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju-Sungai
Gerong.

PKM II: Pembangunan unit polypropylene baru dengan kapasitas


45.200 ton/tahun, revamping RFCCU – Sungai Gerong dan unit al
kilasi, redesign siklon RFCCU Sungai Gerong, modifikasi unit Re
distilling I/II Plaju, pemasangan Gas Turbine Generator Complex
1994 (GTGC) dan perubahan frekuensi listrik dari 60 Hz ke 50 Hz, dan
pembangunan Water TreatmentUnit (WTU) dan Sulphuric Acid R
ecovery Unit (SARU)
2002 Pembangunan jembatan integrase Kilang Musi
Jembatan integrase Kilang Musi yang menghubungkan Kilang Pla
2003
ju dengan Sungai Gerong diresmikan
2007 Kilang TA/PTA berhenti beroperasi
Sumber : Humas, PT Pertamina (Persero) RU III Plaju-Sungai Gerong, 2022

1.2 Lokasi dan Tata Letak Pabrik


1.2.1 Lokasi Pabrik

PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju-Sungai Ger


ong merupakan salah satu unit proses produksi dalam jajaran direktorat peng
olahan yang terletak di Jalan Beringin Nomor 1 Komplek Pertamina Plaju, K
ecamatan Plaju, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan dan merupakan
unit pengolahan terluas diantara keenam unit pengolahan lainnya. Luas wilay
ah kerja PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju-Sungai G
erong sebesar 921,02 Ha.
Sebagai dasar pemilihan lokasi kilang minyak adalah:
1 Dekat dengan sumber minyak mentah (Pertamina EP Prabumulih) sebagai b
ahan baku utamanya.
2 Dekat dengan pendistribusian minyak yang akan dituju.
3 Tersedianya cadangan air yang cukup sebab kilang minyak memerlukan air
dalam jumlah yang cukup besar.
4 Dekat dengan prasarana umum yang ada, seperti jaringan transportasi, jaring
an listrik dan jaringan telekomunikasi.
9

No Tempat Luas (Ha)


1 Area Perkantoran Kilang Plaju 229,60
2 Area Kilang Sungai Gerong 153,90
3 PUSDIKLAT Firedan Safety 34,95
4 RDP dan Lapangan Golf Bagus Kuning 51,40
5 RDP Kenten 21,20
6 Lapangan Golf Kenten 80,60
7 RDP Plaju, Sungai Gerong Ilir 349,37
5 Tersedianya area tanah yang luas (921,02 Ha) dan untuk memungkinan perl
uasan area.Dapat dilihat pada Tabel 1.2
Tabel 1.2 Luas Wilayah Kerja PT. Kilang Pertamina Internasional RU III

PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju-Sungai Ge


rong terdiri dari dua buah kilang, yaitu kilang Plaju dan kilang Sungai Geron
g. Kilang plaju terletak di sebelah selatan Sungai Musi dan sebelah barat Sun
gai Komering,sedangkan kilang Sungai Gerong terletak dipersimpangan Sun
gai Musi dan Sungai Komering. Berikut adalah sketsa PT. Kilang Pertamina
Internasional Refinery Unit III Plaju-Sungai Gerong yang dapat dilihat pada
gambar 1.2.

(Humas, PT. Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju-Sungai Gerong, 2022)


Gambar 1.2 Layout Kilang PT Pertamina (Persero) RU III Plaju-Sungai Gerong
10

1.2.2 Kilang Unit Operasi Plaju

Kilang unit operasi Plaju terletak di selatan Sungai Musi dan barat Sungai
Komering. Berdasarkan tata letak, kilang unit operasi Plaju terdiri dari beberapa
unit pengolahan petroleum seperti, Crude Distiller II, Crude Distiller III, Cru
de Distiller IV, Crude Distiller V, dan Alkilasi. Selain unit-unit tersebut kilang
Plaju juga memiliki kilang petrokimia, yaitu polypropylene plant.Berikut adalah
tata letak Kilang unit operasi Plaju yang terdapat dilihat pada gambar 1.3.

(Humas, PT. Kilang Pertamina Internasional RU IIIPlaju-Sungai Gerong, 2022)


Gambar 1.3 Layout Kilang Plaju
Keterangan Gambar 1.3:
1 Polypropylene Plant;
2 CDU-II, CDU-III, dan CDU-IV;
3 CDU-V;
4 Alkilasi.

1.2.3 Kilang Operasi Unit Sungai Gerong

Kilang unit operasi Sungai Gerong terletak dipersimpangan Sungai Musi d


an Sungai Komering. Kilang minyak Sungai Gerong terdiri dari unit-unit Crude
Distiller VI, High Vacuum Unit II dan Riser Fluid Catalytic Cracking Unit. Berik
ut adalah tata letak Kilang Pertamina Sungai-Gerong yang dapat dilihat pada
gambar 1.4.
11

(Humas, PT. Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju-Sungai Gerong, 2022)


Gambar 1.4 Layout Kilang Sungai Gerong

Keterangan Gambar 1.4:

1 Dermaga;
2 Kantor CD & L;
3 CDU-VI;
4 HVU II;
5 RFCCU;
6 Refinery Ware House.

1.3 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan


Dalam mejalankan tugas dan fungsinya sebagai badan usaha milik negara,
PT Pertamina (Persero) dipimpin oleh seorang Presiden Direktur dan CEO yang
membawahi tujuh direktur, yaitu:
a Directorinvestment, planning danrisk management;
b Directorupstream;
c Directorrefinery;
d Director marketing dantrading;
e Director general affairs;
f Director human resources;
g Director finance.
12

Berikut adalah struktur organisasi Kilang PT. Pertamina Internasional RU III Plaju yang d
apat dilihat pada Gambar 1.5.

(Humas, PT. Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju-Sungai Gerong, 2022)


Gambar 1.5 Struktur Organisasi PT. Kilang Pertamina Internasional

1.3.1 Struktur Organisasi PT Pertamina RU III Plaju-Sungai Gerong


Struktur Organisasi PT. Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju dipim
pin oleh General Manager dengan membawahi beberapa Manager yang memilik
i tugas dan fungsi masing-masing. Berikut merupakan bidang-bidang yang dipeg
ang Manager yang ada di bawah General Manager RU III Plaju antara lain:
1. Engineering and Development
Bertugas untuk melakukan pengembangan kilang demi menghasilkan produ
k yang bernilai jual dengan modifikasi pada proses sehingga dihasilkan kondisi op
erasi yang lebih efisien dan ekonomis.
2. Reliability
Bertugas untuk melihat kehandalan instrumen kilang, sebelum direncanaka
n untuk di-maintenance dan setelah di-maintenance.
3. Refinery Planning and Optimization
Bertugas untuk merencanakan pengolahan untuk mencari gross-margin se
besar-besarnya, menyiapkan dan menyajikan perspektif keekonomian kilang, serta
mengembangkan perencanaan yang dapat memaksimumkan pendapatan berdasark
13

an pasar dan kondisi kilang yang ada.


4. Production
Bertugas untuk menyelenggarakan (Operator) pengolahan minyak men
tah (Crude) menjadi produk BBM dengan biaya semurah-murahnya.
5. Maintenance Planning and Support
Menjaga peralatan kilang yang tersedia dalam jangka waktu tertentu agar p
roses pengolahan berjalan lancar dan target pengolahan dapat tercapai dengan cara
memperbaiki secepat mungkin peralatan operasi serta melakukan pekerjaan terenc
ana untuk TA (Turn Around) dan Non-TA.
6. General Affairs and Legal
General affairs membidangi Public Relations yang mencakup External Re
lations, CSR, Internal Relations and Protokoler, serta Media Relations. Sedangka
n fungsi Legal memiliki peran untuk pengamanan aset-aset yang dimiliki kilang, p
erijinan, pengkajian Undang-Undang, serta menganalisa peraturan.
7. HSE (Health, Safety, and Environment)
Pertamina RU-III melindungi keselamatan, kesehatan, dan lingkungan kerj
a karyawan–karyawannya melalui unit HSE. Selain itu HSE juga berfungsi sebag
ai pengelola lingkungan hidup.
8. Procurement
Kegiatan utama dari bidang Procurement adalah inventory controlling (pe
ngendalian persediaan), purchasing (pengadaan material), contract officer (kontra
k jasa), dan terakhir servis and warehousing.
9. Turn Around
Turn Around (TA) adalah kegiatan pemeliharaan yang berskala besar (extr
aordinary maintenance activities) yang dilakukan secara berkala (3–4 tahun) yan
g hanya dapat dilaksanakan pada saat unit dalam keadaan berhenti operasi.
10. OPI (Operational Performance Improvement)
OPI diadakan untuk memberi pelatihan untuk meningkatkan performance
pekerja serta untuk merubah budaya kerja yang tidak baik, dan menjaga sustainab
ility dari improvement yang sudah terlaksana.
11. Maintenance Execution
14

Maintenance execution berperan melaksanakan program pemeliharaan yan


g telah direncanakan oleh MPS, Reliability, dan Turn Around serta mengeksekusi
maintenance harian. Berikut adalah susunan organisasi Kilang PT. Pertamina
Internasional RU III Plaju yang dapat dilihat pada Gambar 1.6.

(Humas, PT. Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju-Sungai Gerong, 2022)


Gambar 1.6 Struktur Organisasi PT. Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju-Sungai Gerong

1.3.2 Struktur Organisasi dan Manajemen Kilang Polypropylene

Struktur organisasi kilang Polypropylene, dipimpin oleh seorang Kepala


Bagian yang dibantu oleh Kepala Produksi Polypropylene yang dibantu oleh a
sisten Kepala Produksi. Kepala Produksi Polypropylene membawahi pengawa
s jaga. Pengawas jaga membawahi Asisten jaga Consule Polypropylene, Pemu
ka jaga Finishing dan Asisten jaga Consule Propylene (dibantu oleh operator
di seksinya masing-masing). Operator di tiap-tiap seksi, bekerja dengan siste
m 3 hari dan 1 hari libur serta terbagi menjadi 3 shift.Berikut adalah susunan
organisasi Kilang Polypropylene PT. Pertamina RU III Plaju yang dapat diliha
t pada Gambar 1.7.
15

(Humas, PT. Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju-Sungai Gerong, 2022)


Gambar 1.7 susunan organisasi Kilang Polypropylene PT. Pertamina RU III Plaju

1.4 Distribusi dan Pemasaran Produk


PT. Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju-Sungai Gerong bergerak di
sektor hilir yang beroperasi pada kilang BBM dan petrokimia. Bahan baku yang d
iolah berasal dari daerah-daerah terdekat dengan kilang seperti Prabumulih, Pendo
po, dan Jambi. Penyaluran bahan baku pengolahan dilakukan dengan menggunaka
n pipa-pipa dan juga kapal. Produk-produk yang dihasilkan dari kilang PT. Kilang
Pertamina Internasional RU III Plaju-Sungai Gerong seperti bahan bakar minyak,
non BBM, bahan bakar khusus, dan petrokimia didistribusikan dan diedarkan di h
ampir seluruh wilayah Sumatera dan beberapa daerah di luar Pulau Sumatera. Dae
16

rah-daerah ini meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Pangkal Pi


nang, Medan, Pontianak, dan Jakarta.
Produk dari PT. Kilang Pertamina Internasional RU III ini bertanggung jawa
b terhadap kebutuhan masyarakat akan produk minyak terutama bahan bakar kend
araan bermotor dan minyak tanah di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagse
l) yang terdiri dari Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, dan Lampung. Distribusi p
roduk minyak dari PT. Kilang Pertamina Internasional dilakukan dengan sarana pi
pa-pipa, kapal tanker, dan mobil-mobil pendistribusian.
Pemasaran produk dari PT. Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju-Su
ngai gerong dilakukan oleh Unit Pemasaran dan Pembekalan Dalam Negeri (UPP
DN). Kapasitas produksi dari setiap produk milik PT. Kilang Pertamina
Internasional RU III berbeda antara satu dengan yang lain. Berikut adalah Kapasita
s produksi dapat dilihat pada tabel 1.3

Tabel 1.3 Kapasitas Produksi PT. Kilang Pertamina Internasional RU III

No Produksi Kapasitas Satuan

1 Premium 1.006.875,40 Kiloliter

2 Kerosene 405.989,50 Kiloliter

3 Solar 1.544.189,90 Kiloliter

4 Avtur 93.224,70 Kiloliter

5 LPG 132.623,20 Ton

6 Solvent 65.596,70 Kiloliter

7 Musicool 794,4 Ton

8 Polytam 47.988,20 Ton

(Humas, PT Pertamina (Persero) RU III Plaju-Sungai Gerong, 2022)

Anda mungkin juga menyukai