TINJAUAN UMUM
sehat, dan transparan dengan penetapan harga sesuai yang berlaku di pasar. Pada
17 September 2003 Pertamina berubah bentuk menjadi PT Pertamina (Persero)
berdasarkan PP No. 31/2003. Undang-Undang tersebut antara lain juga
mengharuskan pemisahan antara kegiatan usaha migas di sisi hilir dan hulu.
PT PERTAMINA (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan minyak
nasional yang berwenang mengolah semua bentuk kegiatan di bidang Industri dan
Perminyakan di Indonesia dengan tugas utama yaitu menyediakan dan menjamin
pemenuhan BBM (Bahan Bakar Minyak), sebagai sumber devisa Negara,
meyediakan kesempatan kerja sekaligus pelaksana alih teknologi dan
pengetahuan. Hingga saat ini PT.PERTAMINA (Persero) memiliki 7 Refinery
Unit (RU) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Industri (ECI).
1990 Diadakannya proyek Debottlenecking kapasitas kilang PTA
menjadi 225.000 ton/tahun
1994 Pembangunan Proyek Kilang Musi II yaitu pembangunan unit
polypropylene baru dengan kapasitas 45.200 ton/tahun,
revamping RFCCU Sungai Gerong dari 15 MBSD menjadi 20,5
MBSD dan unit alkilasi, redesign silicon RFCCU Sungai Gerong,
modifikasi unit Redistilling I/II Plaju, pemasangan Gas Turbine
Generator Complex (GTGC) dan perubahan frekuensi listrik dari
60 Hz ke 50 Hz, dan pembangunan Water Treatment Unit (WTU)
dan Sulphuric Acid Recovery Unit (SAU).
2003 Pembangunan jembatan integrasi Kilang Musi. Jembatan
Integrasi Kilang Musi yang menghubungkan kilang Plaju dengan
Sungai Gerong diresmikan.
(Sumber : Pedoman BPST Angkatan XIV. 1999)
2.2.1. Visi Misi Pertamina RU-III
1) Visi
Perusahaan yaitu Menjadi Kilang Minyak dan Petrokimia Nasional yang
Kompetitif di Asia Pasifik pada Tahun 2025.
2) Misi
a) Pengoperasian Kilang Secara Aman, Handal, Efisien, Berkualitas dan
Ramah Lingkungan dengan Menggunakan Teknologi Terkini.
b) Peningkatan Profitabilitas melalui Fleksibilitas dan Optimasi Operasi
Pengolahan serta Memaksimalkan Valuable Product.
c) Pengelolaan Kilang Secara Profesional Berstandar Internasional,
Memenuhi Aspek GCG dan Memberikan Nilai Tambah bagi
Stakeholde.
oleh seorang General Manager (GM) yang bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Pengolahan Pertamina di Jakarta. General Manager PT. PERTAMINA
(Persero) RU-III Plaju membawahi beberapa manager.
1) Production Manager
2) Refinery Planning & Optimization Manager
3) Maintenance Planning & Support Manager
4) Maintenance Execution Manager
5) Engineering & Development Manager
6) Reliability Manager
7) Procurement Manager
8) HSE Manager
9) Coordinator OPI
10) General Affairs Manager
11) Turn Around Manager
Pada gambar 2.2 diatas dapat dilihat struktur organisasi PT. Pertamina
(Persero). Masing–masing Manager membawahi lagi beberapa bagian yang
masing–masing dipimpin oleh Head Section/kepala bagian (KaBag), yang
membawahi kepala jaga. Unit–unit yang tergabung dalam Unit Produksi adalah
CD&GP, CD&L, utilitas, dan ITP (Instalasi tangki dan pengapalan). CD&GP dan
CD&L berfungsi untuk mengolah minyak mentah menjadi produk–produk BBM.
Adapun bidang-bidang yang ada di PT. PERTAMINA RU III :
1) Engineering and Development
Bidang ini bertugas untuk melakukan pengembangan kilang demi
menghasilkan produk dengan bernilai jual dengan modifikasi pada proses.
2) Reliability
Bidang ini bertugas untuk melihat kehandalan instrument kilang, sebelum
direncanakan untuk maintenance dan setelah maintenance.
3) Refinery Planning and Optimization
Bidang ini bertugas merencanakan pengolahan untuk mencari groos-
margin sebesar-besarnya, menyiapkan atau menyajikan perspektif
keekonomian kilang.
4) Production
Bidang ini bertugas menyelenggarakan (operator) pengolahan minyak
mentah (crude) menjadi produk BBM.
5) Maintenance Planning and Support
Bidang ini bertugas untuk menjaga peralatan kilang yang tersedia dalam
jangka waktu tertentu agar proses pengolahan berjalan dengan lancar dan
target pengolahan dapat tercapai dengan cara memperbaiki secepat
mungkin peralatan operasi.
6) General Affairs and Legal
Bidang ini untuk pengamanan aset-aset yang dimiliki oleh kilang,
perijinan, pengkajian Undang-Undang, serta menganalisa peraturan.
7) Health, Safety, and Environmental
PERTAMINA RU III melindungi keselamatan, kesehatan, dan lingkungan
kerja karyawan-karyawannya melaui unit HSE, serta berfungsi sebagai
pengelola lingkungan hidup.
8) Procurement
Keutamaan dari bidang Procurement adalah inventory controlling
(pengendalian persediaan), purchasing (pengendalian material), contract
officer (kontrak jasa), dan service and warehousing.
9) Turn Arround
Turn Arround adalah kegiatan pemeliharaan berskala besar (extraordinary
maintenance activities) yang dilakukan secara berkala (3-4 tahun) yang
hanya dapat dilaksanakan pada saat unit dalam keadaan berhenti operasi.
10) OPI (Operatioanl Performance Improvement)
OPI dapat diadakan untuk memberi pelatihan guna meningkatkan
performance pekerja serta untuk merubah budaya kerja yang tidak baik,
dan menjaga sustainability dari improvement yang sudah terlaksana.
11) Maintenance Execution
Maintenace execution berperan melaksanakan program pemeliharaan yang
telah direncanakan oleh MPS, Reliability, dan Turn/Arround serta
mengeksekusi maintenance harian.
SECTION HEAD
PROCESS ENGINEERING
ASSISTANT
ENGINEERING
JUNIOR ENGINEER JUNIOR ENGINEER
DATA &
PRIMARY PROCESS SECONDARY LIBRARY
PROCESS
Unit III terbagi menjadi tiga kelompok produk, yaitu kelompok produk BBM
(bahan bakar minyak), kelompok produk non-BBM, dan kelompok produk
petrokimia.
2.8.1. Kilang Bahan Bakar Minyak (BBM)
Produk dari hasil pengolahan minyak mentah atau crude oil di Kilang
Pertamina RU III adalah sebagai berikut :
1) Produk BBM (Bahan Bakar Minyak)
a) Avigas (Aviation Gasoline), digunakan sebagai bahan bakar pesawat
terbang bermesin torak.
b) Avtur (Aviation Gasoline), digunakan sebagai bahan bakar pesawat
bermesin turbo (pesawat jet).
c) Premium, digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor dengan
bilangan oktan 88.
d) Kerosine, digunakan untuk bahan bakar keperluan rumah tangga.
e) Solar (ADO), digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor
dengan mesin diesel.
f) Diesel (IDO), digunakan untuk keperluan industri.
g) Fuel Oil
h) Pertamax, untuk bahan bakar kendaraan bermotor dengan bilangan
oktan sebesar 92
i) Pertamina racing fuel. Untuk bahan bakar mobil balap
2) Produk Non BBM
- LPG (Liquid Petroleum Gas), digunakan untuk bahan bakar keperluan
rumah tangga.
a) Pelarut seperti SBPX, LAWS, dan BGO sebagai pelarut dalam industri
b) LSWR (Low Sulfur Waxy Residue)
c) Musi Cool
d) Musi Green
2.8.2 Kilang Petrokimia
1) Kilang PTA
Kilang PTA mengolah Paraxyline menjadi Pure Terepthalic Acid yang
berguna sebagai bahan baku untuk membuat serat polyester.