Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “
ANALISIS SWOT PT. PERTAMINA (PERSERO)”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun makalah saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
MASA KEMERDEKAAN
Pada 1950-an, ketika penyelenggaraan negara mulai berjalan normal seusai perang
mempertahankan kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menginventarisasi
sumber-sumber pendapatan negara, di antaranya dari minyak dan gas. Namun saat itu,
pengelolaan ladang-ladang minyak peninggalan Belanda terlihat tidak terkendali dan
penuh dengan sengketa.
MASA TRANSFORMASI
Pada 10 Desember 2005, sebagai bagian dari upaya menghadapi persaingan bisnis, PT
Pertamina mengubah logo dari lambang kuda laut menjadi anak panah dengan tiga warna
dasar hijau-biru-merah. Logo tersebut menunjukkan unsur kedinamisan serta
mengisyaratkan wawasan lingkungan yang diterapkan dalam aktivitas usaha Perseroan.
Dengan pengalaman lebih dari 56 tahun, Pertamina semakin percaya diri untuk
berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan teknis yang
tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir.Berorientasi pada kepentingan pelanggan juga
merupakan suatu hal yang menjadi komitmen Pertamina,agar dapat berperan dalam
memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah satu
komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam perekonomian
nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan salah satu bukti
komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang
lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. Dengan inisatif dalam
memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru
dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina bergerak maju
dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional
Kelas Dunia.
Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh Pertamina sepenuhnya dilakukan di
dalam negeri dan ditujukan untuk mendukung program pemerintah menyediakan 10.000 Mega
Watt (MW) listrik tahap kedua. Di samping itu Pertamina mengembangkan CBM atau juga
dikenal dengan gas metana batubara (GMB) dalam rangka mendukung program diversifikasi
sumber energi serta peningkatan pasokan gas nasional pemerintah.
Potensi cadangan gas metana Indonesia yang besar dikelola secara serius yang dimana
saat ini Pertamina telah memiliki 6 Production Sharing Contract (PSC)-CBM.
Sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan
niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk
pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan terdiri dari: RU II (Dumai), RU III
(Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan), RU VI (Balongan) dan RU VII (Sorong).
Selanjutnya, Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh) dan Unit
Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur). Sedangkan produk yang dihasilkan meliputi bahan
bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, minyak
bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta
Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene, Propylene, Polytam, PTA dan produk lainnya.
Selain itu Direktorat Gas, Energi Baru dan Terbarukan mengelola bisnis Gas, Power, dan NRE
sebagai core business Pertamina untuk memperkuat business positioning dan daya saing,
mengoptimalkan profit serta mendukung business sustainability Perseroan. Strategi:
1. Mengembangkan penguasaan pasar Gas, Power, dan NRE dengan mengamankan sisi
pasokan, serta meng-create dan memperluas pasar untuk mengembangkan skala bisnis
melalui optimalisasi bisnis eksisting dan penguasaan resources baru.
2. Ekspansi pasar baru untuk mengakselerasi bisnis Direktorat GEBT di bidang Gas, Power,
dan NRE
3. Mengembangkan resources dan bisnis baru sebagai new growth engine
4. Ekspansi pasar baru untuk mengakselerasi bisnis Direktorat GEBT di bidang Gas, Power,
dan NRE
5. Mengembangkan resources dan bisnis baru sebagai new growth engine.
Visi :
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Misi: Menjalankan usaha
minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-
prinsip komersial yang kuat.
Untuk mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia, maka
Perseroan sebagai perusahan milik Negara (100% saham dimiliki Negara) turut
melaksanakan serta menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi
dan pembangunan nasional pada umumnya, terutama di bidang penyelenggaraan usaha
energi, yaitu minyak dan gas bumi, energi baru dan terbarukan baik di dalam maupun
di luar negeri serta kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang
energi tersebut serta pengembangan optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan
untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat
serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan
prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Misi :
Perseroan menjalankan usaha inti minyak, gas, bahan bakar nabati serta
kegiatan pengembangan, eksplorasi, produksi serta niaga energi baru dan terbarukan
(new and renewable energy) secara terintegrasi.
Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu
hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strenght
atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Oppurtunity atau Kesempatan,
dan T adalah Threat atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu
kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program
kerja (wordpress.com, 2010).
1. Strengh (kekuatan) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari organisasi atau sebuah
program.
2. Weaknesses (kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan
baik atau sumber daya yang di butuhkan oleh organisasi tetapi tidak di miliki oleh
organisasi.
3. Opportunity (peluang) adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan
peluang bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.
4. Threat (ancaman) adalah factor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi
berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.
2.4.1 Strenght
1) Menyediakan produk yang berkualitas tinggi
Produk dari PERTAMINA sudah memiliki pengakuan dari dunia internasional.
Diantaranya produk oli dari PERTAMINA yang sudah memiliki sertifikat ISO.
2) Memiliki pelayanan yang baik
Untuk pelayanan, sudah dapat mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru
Indonesia bahkan sampai ke daerah-daerah terpencil.
3) Sumber daya manusia yang handal
SDM di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-orang yang sudah
profesional di bidangnya. Memiliki kemampuan dan pengalaman yang sudah teruji.
Selain itu pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan dunia bisnis banyak diikuti
oleh para karyawan, yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuannya.
4) Pengalaman di bidang migas
PERTAMINA sudah bergerak di bidang migas di indonesia sejak tahun 1968. Dengan
pengalaman yang cukup lama di bidang migas, faktor ini dapat menjadi salah satu
nilai tambah. Pengalaman dan pengakuan dari dunia internasional berhubungan
dengan dunia migas menjadikan PERTAMINA cukup disegani dibidang migas.
5) Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi
Teknologi informasi di PERTAMINA sudah terintegrasi dan mendukung proses
bisnis perusahaan. Dengan adanya Divisi SBTI, ini menunjukkan adanya kepedulian
yang cukup tinggi dari pihak manajemen untuk mengembangkan teknologi informasi.
2.4.2 Weaknesses
1) Kurangnya modal
Kendala PERTAMINA saat ini adalah kekurangannya modal dalam hal kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, sehingga pihak manajemen membangun
kerjasama dengan pihak asing untuk melakukan tersebut.
2) Masalah birokrasi yang menghambat kinerja
Birokrasi yang terlalu rumit menghambat proses pengambilan keputusan karena
terlalu banyak waktu yang terbuang untuk menjalankan suatu keputusan.
3) Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan
Sumber daya manusia di PT. PERTAMINA banyak yang penempatan dan
penggunaannya tidak maksimal sehingga menggurangi efektifitas dan efisiensi
perusahaan.
4) Jumlah armada yang kurang
Peningkatan permintaan pasar yang membutuhkan arus distribusi barang yang tinggi
dapat terhambat dengan kurangnya jumlah armada pengangkut barang yang ada
sekarang ini.
5) Ketergantungan pasokan pada satu pemasok, sehingga apabila terjadi keterlambatan
pasokan produk akan mengganggu operasional perusahaan.
6) Hasil produksi mengakibatkan limbah yang sangat merugikan bagi masyarakat
sekitar.
7) Masih banyak SDM yang belum terampil sehingga harus dilatih agar bisa mengolah
sendir
2.4.3 Opportunity
1) Pasar bisnis yang masih tinggi
Penggunaan migas yang merupakan salah satu kebutuhan pokok dunia saat ini
membuat permintaan akan produk ini tetap tinggi walaupun terjadi gejolak harga.
2) Harga jual yang murah
PERTAMINA dapat menjual BBM dengan harga murah karena pemanfaatan dari
subsidi pemerintah. Hal ini dapat digunakan PERTAMINA sebagai salah satu
kesempatan untuk menguasai pasar migas di Indonesia.
3) Sumber daya migas yang masih cukup tinggi
Sumber cadangan migas yang tersedia di Indonesia masih cukup banyak yang belum
tereksplorasi. Cadangan minyak ini dapat digunakan PERTAMINA untuk
meningkatkan penjualan dalam memenuhi permintaan pasar.
4) Produk (dengan nilai oktan tinggi yang menghasilkan pembakaran yang lebih bersih,
non subsidi) yang bisa jadi menggantikan dominasi penjualan premium.
5) Sebagai pemimpin dalam pasar Bahan Bakar Minyak (BBM)
6) PERTAMINA (Persero) memiliki kesempatan unuk megubah pelayanan yang kurang
baik dan mengubah Image yang tertancap dibenak konsumennya, menjadikan
Konsumennya menjadi konsumen yang memiliki Loyalitas tinggi pada PT.
PERTAMINA (Persero).
2.4.4 Threats
1) Masuknya pihak swasta untuk beroperasi di bidang Non-BBM
Dengan masuknya pihak swasta yang bergerak di bidang Non-BBM cakupan pasar
PERTAMINA dalam hal Non-BBM seperti oli menjadi berkurang. Hal ini menjadikan
pendapatan PERTAMINA menjadi berkurang.
2) Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan eksplorasi migas di wilayah
Indonesia.
Pihak swasta yang melakukan eksplorasi Migas di Indonesia kadang mempunyai dana
dan peralatan yang lebih bagus dibanding PERTAMINA hal ini menyebabkan lahan
minyak mentah yang kaya akan cadangan minyak akhirnya dikelola oleh pihak
swasta.
3) Pengaruh Intervensi
Dikarenakan PERTAMINA merupakan perusahaan multi internasional, maka adanya
pengaruh-pengaruh intervensi di dalam tubuh PERTAMINA khususnya pada posisi
manajemen strategis seperti dewan komisaris. Intervensi ini menyebabkan terbatasnya
ruang gerak manajemen untuk menentukan kebijakan yang akan diambil.
4) Pasar bebas
Dengan adanya pasar bebas, perusahaan asing yang bergerak di bidang migas
diperbolehkan untuk memasarkan hasil produksinya di wilayah Indonesia. Hal ini
akan meningkatkan persaingan bisnis yang ketat.
5) Image bahwa produk yang ditawarkan kompetior (Shell dan Petronas) memiliki
tingkat kualitas yang lebih baik menjadikan ketertarikan konsumen untuk berganti
produk konsumsi.
STK Manajemen Risiko PT Pertamina Lubricants terdiri atas Pedoman, Tata Kelola
Organisasi (TKO) dan Tata Kelola Individu (TKI). Tujuan penyusunan STK agar PT Pertamina
Lubricants memiliki pedoman, kerangka acuan dan aturan dalam proses implementasi Ma-
najemen Risiko yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan prinsip Good Corporate
Governance (GCG) dalam rangka meningkatkan nilai dan citra perusahaan
Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu fungsi di Direktorat Pemasaran dan
Niaga yang menangani pemasaran BBM retail untuk sektor transportasi dan rumah tangga.
Pertamina melakukan pemasaran BBM Retail melalui lembaga penyalur Retail BBM/BBK
yang saat ini tersebar diseluruh Indonesia, seperti SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk
Umum), Agen Minyak Tanah (AMT), Agen Premium & Minyak Solar (APMS), serta Premium
Solar Packed Dealer (PSPD).
Saat ini Pertamina sedang berbenah untuk melakukan transformasi di segala bidang,
termasuk di fungsi Retail Outlet SPBU. Upaya yang dilakukan dalam perubahan tersebut
adalah pemberian standarisasi pelayanan SPBU Pertamina. Pertamina berkomitmen
memberikan pelayanan terbaik dengan istilah Pertamina Way. Penjabaran Pertamina Way
adalah STAF, KUALITAS DAN KUANTITAS, PERALATAN DAN FASILITAS, FORMAT
FISIK dan PRODUK DAN PELAYANAN. Pertamina Way merupakan standar baru yang
diterapkan untuk seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU Pertamina) di
seluruh Indonesia kepada konsumen baik dari segi pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas
termasuk kenyamanan di lingkungan SPBU.
SPBU yang telah sukses menerapkan Pertamina Way berhak mendapatkan Sertifikasi Pasti
Pas, setelah dinyatakan lolos oleh auditor independen bertaraf Internasional.
2.6.3 Pelumas
Bisnis pelumas adalah usaha yang prospektif mengingat PERTAMINA merupakan
Market Leader pasar pelumas dalam negeri selama lebih dari 30 tahun. Bisnis Pelumas
PERTAMINA terdiri atas bisnis dalam negeri untuk segmen retail maupun segmen industri,
dan bisnis pelumas luar negeri. Di samping produk jadi, Pelumas PERTAMINA juga melayani
kebutuhan Base Oil Group I dan Base Oil Group III (mulai medio 2008). Pangsa pasar kami
saat ini mencapai 54% di segmen retail dan 58% di segmen industri.
Untuk segmen retail di dalam negeri, Pelumas PERTAMINA memasarkan lebih dari
17 Brand, sementara untuk segmen industri sebanyak 18 Brand. Untuk pasar luar negeri,
PERTAMINA memasarkan 3 Brand yang merupakan extension dari Brand di dalam negeri.
Untuk Lube Base Oil, PERTAMINA memasarkan 5 jenis kekentalan untuk LBO Group I, dan
2 jenis kekentalan untuk LBO Group III.
Pemasaran Pelumas PERTAMINA di dalam negeri, didukung oleh 7 Sales Region, 180
Agen Pelumas, dan 45 OliMart, tersebar dari Sabang sampai Merauke.
2.6.5 Aviasi
Sebagai salah satu unit bisnis PERTAMINA - perusahan nasional yang bergerak di
bidang energi, minyak, gas dan petrokimia - yang melakukan usaha pemasaran serta
penyediaan produk dan layanan bahan bakar penerbangan di Indonesia dan Timor Leste,
PERTAMINA Aviasi memiliki aspirasi untuk menjadi pemasar dan penyedia layanan bahan
bakar penerbangan kelas dunia dengan jaringan global. Hal ini tertuang pada Visi
PERTAMINA Aviasi, dan telah menjadi komitmen dan tujuan kami untuk senantiasa
mengembangkan value propositions perusahaan bagi pelanggan dan stakeholders lainnya.
Dalam penyediaan produk dan layanan, kami memiliki kebijakan, sistem dan prosedur
yang ketat dengan perhatian utama pada keselamatan penerbangan melalui
pengimplementasian standar internasional tentang persyaratan kualitas dan penanganan produk
dengan memperhatikan persyaratan pelanggan, industri dan peraturan lindungan lingkungan.
2.6.6 Perkapalan
PERTAMINA Perkapalan hadir melayani dengan menjunjung tinggi dan
mengunggulkan nilai budaya dan citra perusahaan. Merupakan suatu kebanggaan bagi
PERTAMINA untuk memberikan pelayanan di bidang pelayaran, menjadi perusahaan
perkapalan yang maju dan terpandang di era baru.
Keunggulan kami terletak pada pengalaman luas dan keahlian yang tinggi dalam
distribusi minyak mentah, gas, petrokimia, dan produk lain sejenisnya melalui jalur laut di
negara kepulauan. Berkantor pusat di Tanjung Priok, Jakarta, kami akan senantiasa
memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan di seluruh pelosok tanah air Indonesia.
Dengan Misi menjadi penyedia layanan logistik yang professional untuk produk
minyak, gas, petrokimia, dan produk - produk kilang lainnya, PERTAMINA Perkapalan saat
ini mengelola dan mengoperasikan lebih dari 130 kapal charter dengan berbagai tipe kapal dari
Bulk Lighter hingga VLCC (Very Large Crude Carrier). Tiap tahun, kami mendedikasikan diri
untuk mengangkut sekitar 70 juta Long Ton. Armada kami mencakup lebih dari 135 pelabuhan
di segala penjuru tanah air.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan dunia yang semakin canggih dan kompleks membuat PT. PERTAMINA
(PERSERO) harus senantiasa siap menghadapi perubahan. Pemantauan dan evaluasi terhadap
jalannya berbagai strategi-strategi perusahaan haruslah di lakukan secara intensif, agar tidak
meleset dari tujuan perusahan dan dapat mengikuti tuntutan dunia.