MANAJEMEN
PERUBAHAN PADA
PT. PERTAMINA
Pada tahap ini timbul kebingungan dari pihak internal PERTAMINA mengenai
masa depan asset-asset PERTAMINA di bidang non migas.
Tahap Pemberontakan
Pada tahap awal perubahan bentuk badan hukum PERTAMINA menuju Persero, terdapat
penolakan dari berbagai karyawan PERTAMINA. Hal ini disebabkan perubahan status
PERTAMINA berdampak pula pada pertanyaan seputar asset PERTAMINA yang tidak berada
pada lingkup migas, misalnya Rumah Sakit Pertamina. Beberapa kalangan manilai asset non
migas sebaiknya dikembalikan kepada pemerintah, namun ada pula yang menolaknya. Serikat
Pekerja Pertamina termasuk kalangan yang menolaknya dengan alasan agar asset tersebut
diperlukan untuk menunjang kinerja karyawan.
Perubahan status badan hukum PERTAMINA juga diikuti dengan adanya perubahan
pergantian manajer puncak, dimana manajer puncak terpilih pada tahap awal kurang
mendapat dukungan disebabkan adanya rumor bahwa sebagian asset PERTAMINA akan
dijual padahal Direktur baru tersebut menegaskan bahwa tidak akan menjual asset-asset inti.
Munculnya anggapan bahwa dibalik perubahan status PERTAMINA terdapat agenda
tersembunyi untuk melemahkan PERTAMINA. Anggapan ini muncul karena tercantum dalam
surat dari Bank Dunia yang meminta agar PERTAMINA sedikit dilemahkan untuk memberi
kesempatan bagi pihak luar bersaing di bisnis migas dan berinvestasi di industri migas
nasional yang bersifat cenderung tertutup. Sedangkan pihak PERTAMINA sendiri membantah
anggapan tersebut.
Kebingungan ini pada akhirnya memnuculkan protes dari berbagai pihak. Misalnya
timbul protes dari kalangan serikat pekerja PERTAMINA yang menolak
pengembalian asset non migas kepada Pemerintah dan menuntut diberikan
pesangon yang layak sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Tahap Penyesuaian
Respon pihak PERTAMINA terhadap adanya pemberontakan ini ialah diadakannya
sosialisasi dari pemangku jabatan PT PERTAMINA kepada para karyawan. Pada
acara sosialisasi isi, pemangku jabatan PT PERTAMINA menghimbau agar seluruh
pekerja dan pekarya tidak perlu resah sebab perubahan PERTAMINA telah
direncanakan secara matang untuk membawa perusahaan mewujudkan visinya,
yaitu perusahaan berkelas dunia.
Tahap Penerimaan
Sosialisasi yang telah dilaksanakan membawa pengaruh yang positif bagi keberlanjutan
operasional PT. PERTAMINA. Baik pihak eksternal maupun internal perusahaan telah
menerima perubahan status perusahaan. Sebagai bukti penerimaan tersebut,
PERTAMINA telah berkomitmen dan menetapkan lagkah stratergis yang akan
ditempuhnya. Dan hingga sekarang sudah terbentuk kesimbangan baru yang ditandai
dengan diperolehnya berbagai penghargaan atas kinerja PT PERTAMINA pada bulan
Desember 2007, diantaranya: PT PERTAMINA menjadi salah satu penerima
penghargaan Millenium Development Goal (MDG); memperoleh penghargaan dalam
program Corporate Social Responsibility atas keberhasilannya mengurangi angka
kematian bayi; dua produk pelumas PERTAMINA yaitu Fastron dan Mesran mendapat
penghargaan Indonesian Cutomers Satisfaction Award; di bidang kehumasan, Buletin
Media Pertamina menerima penghargaan sebagai salah satu media korporat terbaik;
dalam bidang manajemen mutu, PERTAMINA memperoleh penghargaan Indonesian
Quality Award dengan kategori tertinggi Good Performance, yang berarti meningkat dari
kategori Early Improvement yang diterima tahun lalu.
Dari keseluruhan tinjauan kritis perubahan PERTAMINA dapat ditarik suatu benang
merah, yaitu perubahan yang dialami PERTAMINA dari bentuk badan hukum
Perusahaan Negara menajdi Perseroan Terbatas telah mempertegas langkah perusahaan
ke depan. Dampak langsung dari perubahan tersebut ialah menjadikan PT PERTAMINA
sebagai menjadi entitas bisnis yang murni yang membuatnya mampu bersaing secara
global dengan kompetitor lainnya dengan segala langkah stratergis yang direncanakan
dan yang telah dicapai.
Manajemen Perubahan
Untuk membuat logo baru, Pertamina mengeluarkan US$ 225.000 untuk
30 aplikasi. Mulai desain logo kantor pusat, surat, map, kartu nama,
stasiun pengisian bahan bakar, hingga truk pengangkut bensin. Pertamina
mengaku tidak mengeluarkan biaya khusus untuk sosialisasi logo baru,
baik ke kalangan internal maupun eksternal. ”Sosialisasi eksternal
bersamaan dengan iklan produk,” kata Abadi Purnomo. Perubahan logo ini
diharapkan dapat memacu kinerja, sehingga pendapatan Pertamina bisa
naik 30% pada 2006. Logo dibuat oleh Landor, perusahaan di San
Francisco, Amerika. Landor sudah berpengalaman 60 tahun lebih.
Perusahaan ini juga mengubah beberapa logo perusahaan dalam negeri,
seperti BNI dan Indosat.
Sementara peresmian logo dilakukan pada 10 desember 2005,
menandai HUT Pertamina yang ke-48. Perubahan strategi yang
dilakukan secara signifikan oleh Direksi PT. Pertamina(persero)
dengan mengubah logo perusahaan dibarengi dengan menyuarakan
semangat baru PT. Pertamina untuk mengubah budaya perusahaan
(corporate culture) sehingga adaptif terhadap tantangan dunia
bisnisnya. Budaya perusahaan yang coba dicanangkan PT. Pertamina
adalah agar perusahaan memiliki semangat baru (New Spirit
Pertamina) melalui Tata Nilai FIVE-M yang diharapkan akan
berdampak pada kinerja perusahaan. Hal ini tentunya tidak akan
tercapai jika tidak dimulai dari publik internal perusahaan, yang
nantinya akan tercermin ke publik eksternal. Untuk mencapai kinerja
karyawan yang baik, maka harus dimulai dengan menciptakan
motivasi kerja yang mendukung peningkatan kinerja. Pemahaman
terhadap Tata nilai FIVE-M sebagai budaya organisasi mempunyai
pengaruh penting dan signifikan terhadap peningkatan motivasi kerja
karyawan serta mempunyai kontribusi penting terhadap peningkatan
motivasi kerja karyawan.
Logo baru Pertamina memiliki makna yang perlu diketahui oleh para pekerja
Pertamina dan public pada umumnya, antara lain:
Elemen logo membentuk huruf “P” yang secara keseluruhan merupakan
representasi bentuk panah yang melesat, dimaksudkan sebagai Petamina yang
bergerak maju dan progresif.
Warna-warna yang berani menunjukan langkah besar yang diambil Pertamina dan
aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis, dimana:
Biru mencerminkan : andal, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab.
Hijau mencerminkan : sumber daya energi yang berwawasan lingkungan.
Merah mencerminkan : Keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam
menghadapi berbagai macam kesulitan.
KESIMPULAN
Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat
yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat
terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi
tersebut. Perubahaan organisasi adalah perubahan yang terjadi pada pelaku
organisasi, struktur organisasi dan teknologi dalam suatu organisasi dalam rangka
mengarah keefektifan. Contohnya perubahan pada PT. Pertamina. Perubahan yang
terjadi pada PT Pertamina merupakan perubahan yang bersifat direncanakan karena
perubahan tersebut telah dipersiapkan sejak 1967 saat terjadi krisis Pertamina.
Peresmian perubahan logo tersebut bertepatan dengan adanya pergantian pimpinan.
Dalam manajemen perubahannya, PT Pertamina menghadapi dua sisi yang bertolak
belakang yang menimbulkan dampak positif dan negatif baik itu dampak internal
maupun eksternal.
KESIMPULAN
Walaupun perubahan logo tidak merupakan inti dari perubahan yang terdapat
dalam PT Pertamina, namun logo sebagai makna yang mewakili identitas
perusahaan mencakup karakter dan citra perusahaan, yang merefleksikan budaya,
yang dapat direpresentasikan secara komukatif kepada publik. Melalui adanya
perubahan logo tersebut, diharapkan mewujudkan sasaran tujuan baru yang dibawa
dalam misinya.