Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENERAPAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA


PT PETAMINA (PERSERO) TBK

Untuk Memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Pengantar Akuntansi

Mata Kuliah : Pengantar Akuntasi

Dosen Pengampu : Dede Hendra S.E, M.M

Disusun Oleh :

AINA BUNGA RAMADHANI 231010505674

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1

UNIVERSITAS PAMULANG
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
bertema "Penerapan Akuntansi Keuangan pada Perusahaan’’.

Dalam kesempatan ini, saya dengan senang hati mempersembahkan


makalah berjudul "Penerapan Akuntansi Keuangan pada Perusahaan
Pertamina Tbk." Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang
komprehensif mengenai penerapan prinsip akuntansi keuangan yang relevan
dalam konteksperusahaan Pertamina Tbk.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Penerapan akuntansi keuangan pada perusahaan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada bapa Dede hendra , selaku dosen


pengantar akutansi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang Kami tekuni.

Kami menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-


kekurangan dan kesalahan- kesalahan baik dari isinya maupun struktur
penulisanya ,oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
positif untuk perbaikan dikemudian hari.

Tanggerang Selatan 15 Desember 2023

Aina Bunga Ramadhani

231010503886

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ 2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1. Latar Belakang.............................................................................................. 4
2. Rumusan Masalah, Tujua..............................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
PEMBAHASAN..................................................................................................... 7
A. Rasio Rentabilitas..........................................................................................7
B. Rasio Likuiditas.............................................................................................9
C. Rasio Solvabilitas........................................................................................ 10
D. Rasio Aktivitas............................................................................................ 11
BAB III.................................................................................................................. 12
PENUTUP............................................................................................................. 12
A. Kesimpulan..................................................................................................12
BAB IV.................................................................................................................. 14
LAMPIRAN.......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Industri perminyakan adalah industri yang strategis dan berperan sangat


penting bagi perekonomian suatu negara. Karena itu, segala keputusan yang
berkenaan dengan sektor ini harus berlandaskan fundamental yang kuat beserta
dengan strategi pengambilan keputusan yang tepat.
Salah satu industri perminyakan di Indonesia adalah PT. Pertamina (Persero)
Tbk. Adapun PT. Pertamina (Persero) Tbk. sendiri merupakan salah satu
perusahaan negara yang menguasai sektor penting/vital di Indonesia. Hal ini
dikarenakan PT. Pertamina (Persero) Tbk. bertanggung jawab memenuhi kuota
bahan bakar yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. Selain itu, PT. Pertamina
(Persero) Tbk. juga sangat bergantung kepada pemerintah karena BBM yang
merupakan hajat hidup orang banyak, benar-benar harus dikelola dengan sebaik
mungkin.
Hal-hal tersebut mengindikasikan pentingnya pengambilan keputusan yang
tepat, sehingga keputusan yang diambil bisa sama-sama menguntungkan
masyarakat dan perusahaan PT. Pertamina (Persero) Tbk. sendiri. Pembahasan
akan difokuskan pada analisis visi-misi, analisis strategi korporasi (corporate),
strategi unit bisnis,dan tanggug jawab sosial perusahaan, beserta dengan analisis
perusahaan kompetitor yang ada.
Sebagai lokomotif perekonomian bangsa,Pertamina merupakan perusahaan
milik negara yang bergerak dibidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru
dan terbarukan.Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-
prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di
dalam era globalisasi.

4
Profil Perusahaan PT Pertamina (Persero) Tbk.
Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah
Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957
dengan nama PT Permina pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN
Permina dan setelah merger dengan PN Pertamin di tahun 1968 namanya berubah
menjadi PN Pertamina. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971
sebutan perusahaan menjadi Pertamina. Sebutan ini tetap dipakai setelah Pertamina
berubah status hukumnya menjadi PT Pertamina (Persero) pada tanggal 17 September
2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada
tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

PT Pertamina (Persero) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH


No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM
melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003.
Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan
Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan
Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12
tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "Tentang pengalihan
bentuk perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi negara (Pertamina) menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero)"
Sesuai akta pendiriannya, Maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk
menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di
luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di
bidang minyak dan gas bumi tersebut.
Adapun tujuan dari Perusahaan Perseroan adalah untuk:
1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara
efektif dan efisien.
2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan
usaha sebagai berikut:

5
1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan
dan turunannya.
2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada saat
pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah
mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan.
3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan
produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.
4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan
usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3.
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS baru, Pertamina tidak
lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana
kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.

2.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, makarumusan masalah dari makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah deskripsi perusahaan PT pertamina ( persero ) tbk?
2. Bagaimana implementasi dan dampak penerapan prinsip akuntansi
keuangan pada PT Pertamina dalam menyajikan laporan keuangan?
3. faktor- faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan atau tantangan yang di
hadapi perusahaan dalam menerapkan standar akuntansi?

3.1 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui deskripsi perusahaan PT pertamina (persero ) tbk.

2. Mengetahui implementasi dan dampak penerapan prinsip akuntansi


keuangan PT pertamina ( persero ) tbk dalam menyajikan laporan keuangan.

3. mengetahui faktor keberhasilan dan tantangan yang di hadapi Pt pertamina


( persero) tbk.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dekripsi Perusahaan PT Pertamina ( persero ) Tbk.


A. Sejarah Perusahaan PT Pertamina (Persero) Tbk.
Tonggak sejarah berdirinya PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan BUMN
sejak 10 Desember 1957 hingga berubah status hukum menjadi Perusahaan Perseroan
Terbatas (Persero).
 Masa Kemerdekaan
Pada 1950-an, ketika penyelenggaraan negara mulai berjalan normal seusai
perang mempertahankan kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai
menginventarisasi sumber-sumber pendapatan negara, diantaranya dari minyak dan
gas. Namun saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak peninggalan Belanda terlihat
tidak tekendali dan penuh dengan sengketa. Misalnya di Sumatera Utara banyak
perusahaan kecil yang saling berebut untuk menguasai ladang tersebut.
 Integrasi Pengelolaan Migas Indonesia
Pada tahun 1960, PT PERMINA direstrukturisasi menjadi PN PERMINA sebagai
tindak lanjut dari kebijakan pemerintah bahwa pihak yang berhak melakukan
eksplorasi minyak dan gas di Indonesia adalah negara. Melalui satu Peraturan
Pemerintah yang dikeluarkan Presiden pada 20 Agustus 1968, PN PERMINA yang
bergerak di bidang produksi digabung dengan PN PERTAMIN yang bergerak di
bidang pemasaran guna menyatukan tenaga, modal dan sumber daya yang kala itu
sangat terbatas. Perusahaan gabungan tersebut dinamakan PN Pertambangan Minyak
dan Gas Bumi Nasional (Pertamina).
 Tonggak Migas Indonesia
Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, Pemerintah menerbitkan
Undang-Undang No. 8 tahun 1971, dimana di dalamnya mengatur peran Pertamina
sebagai satu-satunya perusahaan milik negara yang ditugaskan melaksanakan
pengusahaan migas mulai dari mengelola dan menghasilkan migas dari ladang-ladang
minyak di seluruh wilayah Indonesia, mengolahnya menjadi berbagai produk dan
menyediakan serta melayani kebutuhan bahan bakar minyak & gas di seluruh
Indonesia.

7
 Dinamika Migas Indonesia
Seiring dengan waktu, menghadapi dinamika perubahan di industri minyak dan
gas nasional maupun global, pemerintah menerapkan Undang-Undang No. 22/2001.
Pasca penerapan tersebut, Pertamina memiliki kedudukan yang sama dengan
perusahaan minyak lainnya. Penyelenggaraan kegiatan bisnis PSO tersebut akan
diserahkan kepada mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan
dengan penetapan harga sesuai yang berlaku di pasar.
Pada 17 September 2003 Pertamina berubah bentuk menjadi PT Pertamina
(Persero) berdasarkan PP No. 31/2003. Undang-undang tersebut antara lain juga
mengharuskan pemisahan antara kegiatan usaha migas di sisi hilir dan hulu.
 Masa Transformasi
Pada 10 Desember 2005, sebagai bagian dari upaya menghadapi persaingan bisnis,
PT Pertamina mengubah logo dari lambang kuda laut menjadi anak panah dengan
tiga warna dasar yaitu hijau-biru-merah. Logo tersebut menunjukkan unsur
kedinamisan serta mengisyaratkan wawasan lingkungan yang diterapkan dalam
aktivitas usaha Perseroan. Selanjutnya, pada 20 Juli 2006, PT Pertamina
mencanangkan program transformasi perusahaan dengan 2 tema besar yakni
fundamental dan bisnis.
Untuk lebih memantapkan program transformasi itu, pada 10 Desember 2007 PT
Pertamina mengubah visi perusahaan yaitu, “Menjadi Perusahaan Minyak Nasional
Kelas Dunia”. Menyikapi perkembangan global yang berlaku, Pertamina
mengupayakan perluasan bidang usaha dari minyak dan gas menuju ke arah
pengembangan energi baru dan terbarukan, berlandaskan hal tersebut di tahun 2011
Pertamina menetapkan visi baru perusahaannya yaitu, “Menjadi Perusahaan Energi
Nasional Kelas Dunia”.
 Perubahan yang Mencolok
Pada awalnya Pertamina mengerjakan perminyakan atau pengolahan minyak
tidak dari titik nol (bahan mentah atau hulu), melainkan pihak asing yang
mengerjakannya. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan kemampuan sumber
daya manusia dan teknologi yang dimiliki oleh Pertamina. Tetapi saat ini dari hulu
hingga hilirnya, pertamina sudah menangani keseluruhnya sendiri.

8
Hal tersebut berawal dari berbagai perusahaan perminyakan yang salah satunya
adalah BP Migas mengalami krisis sehingga dijual, lalu dibeli oleh Pertamina. Selain
itu perubahan yang mencolok pada Pertamina yaitu :
1. 10 Desember 2005 : perubahan logo dari kuda laut mejadi anak panah dengan
tiga warna dasar.
2. 20 Juli 2006 : mengubah visinya yaitu “Menjadi Perusahaan Minyak Nasional
Kelas Dunia”.
3. Desember 2011 : perubahan visi kembali “Menjadi Perusahaan Energi Nasional
Kelas Dunia”.
 Inovasi yang Membuat Profit Tinggi
Inovasi yang dilakukan oleh perusahaan Pertamina adalah pengambilan alih
teknologi secara perlahan. Selain itu perusahaan Pertamina sudah mampu
mengoperasikan alat tersebut yang awalnya hanya menyewa dari pihak asing. Dengan
demikian, perusahaan tidak perlu melibatkan pihak asing dalam proses
pengoperasian.

2.2 Implemantasi dan dampak penerapan prinsip akutansi


keuangan pada PT Pertamina ( pesero ) tbk.
A. Implementasi prinsip akuntansi keuangan pada PT Pertamina mempengaruhi
penyajian laporan keuangannya dengan cara mengikuti standar akuntansi yang
berlaku. Dampaknya dapat terlihat dalam:
1. Ketelitian Laporan Keuangan: Prinsip akuntansi membantu PT Pertamina
menyusun laporan keuangan dengan tingkat ketelitian yang tinggi,
mencerminkan posisi keuangan perusahaan secara akurat.
2. Transparansi: Penerapan prinsip akuntansi meningkatkan transparansi
dalam pelaporan keuangan PT Pertamina, memberikan pemangku
kepentingan informasi yang lebih jelas dan terperinci.

9
3. Kepatuhan Hukum: Penerapan prinsip akuntansi mendukung PT Pertamina
untuk mematuhi peraturan dan hukum keuangan yang berlaku, menjaga
integritas perusahaan dalam lingkungan bisnis yang diatur.
4. Pengambilan Keputusan: Laporan keuangan yang akurat memudahkan
pengambilan keputusan oleh manajemen PT Pertamina dan pemangku
kepentingan lainnya, membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan
pasar dan mengoptimalkan strategi keuangan.
Namun, dampaknya juga dapat melibatkan beberapa tantangan, seperti
kompleksitas standar akuntansi yang terus berkembang dan perlu pemahaman
yang mendalam agar pelaporan tetap sesuai.

B. Dampak dari penerapan prinsip akuntansi pada laporan

keuangan PT Pertamina mencakup:


1. Transparansi dan Akuntabilitas: Dengan menerapkan prinsip-prinsip
akuntansi, laporan keuangan PT Pertamina menjadi lebih transparan dan
akuntabel. Ini memungkinkan pemangku kepentingan untuk memahami dengan
jelas posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
2. Kepercayaan Pemangku Kepentingan: Penerapan prinsip akuntansi
yang baik meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, termasuk investor,
kreditur, dan pihak-pihak terkait lainnya, karena laporan keuangan dihasilkan
dengan standar tinggi keakuratan dan integritas.
3. Daya Saing dan Keputusan Strategis: Laporan keuangan yang dapat
diandalkan dan relevan memberikan PT Pertamina dasar yang kuat untuk
membuat keputusan strategis. Ini meningkatkan daya saing perusahaan di pasar
dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Penting untuk dicatat bahwa penerapan prinsip akuntansi bukan hanya kewajiban
hukum tetapi juga mendukung pembangunan bisnis yang berkelanjutan dan
kredibilitas perusahaan di mata publik dan pasar keuangan.

10
berikut contoh implementasi kerangka konsep informasi akutansi pasa PT Pertamina :

Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara saksama untuk


pengendalian alokasi sumber daya secara automatis melalui mekanisme sistem
ekonomik yang berlaku. Dalam pelaporan keuangan, pengendalian secara automatis
dicapai dengan ditetapkannya suatu pedoman pelaporan keuangan yaitu PABU /
GAAP, termasuk didalamnya standar akuntansi.

11
2.3 Faktor Faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau
tantangan PT pertamina dalam menerapkan standar akuntansi.
Penerapan standar akuntansi di PT Pertamina, atau perusahaan manapun,
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa faktor yang
mungkin mempengaruhi keberhasilan atau tantangan dalam menerapkan standar
akuntansi pada PT Pertamina:
1. Kompleksitas Operasional.
Kegiatan operasional PT Pertamina yang kompleks, terutama dalam industri
minyak dan gas, dapat memberikan tantangan tambahan dalam penerapan
standar akuntansi yang sesuai dengan karakteristik bisnis tersebut.
2. Perubahan Regulasi Industri.
Industri minyak dan gas sering kali menghadapi perubahan regulasi yang
signifikan. Perubahan ini dapat memerlukan penyesuaian dalam menerapkan
standar akuntansi, sehingga perusahaan harus dapat beradaptasi dengan cepat.
3. Keterlibatan Transaksi Internasional.
Jika PT Pertamina terlibat dalam transaksi internasional, standar akuntansi
yang relevan dengan transaksi lintas batas dapat menambah kompleksitas. Hal
ini dapat memerlukan pemahaman mendalam tentang standar internasional.
4. Infrastruktur dan Teknologi.
Tantangan dapat muncul jika PT Pertamina tidak memiliki infrastruktur
teknologi yang memadai atau sistem informasi yang terintegrasi. Investasi
dalam teknologi diperlukan untuk mendukung penerapan standar akuntansi.
5. Ketersediaan Sumber Daya Manusia.
Ketersediaan sumber daya manusia yang terlatih dan memahami standar
akuntansi merupakan faktor kunci. Tantangan mungkin muncul jika ada
kekurangan dalam keahlian atau jumlah staf yang diperlukan.

12
6. Ketidakpastian Pasar.
PT Pertamina, seperti perusahaan lainnya, dapat dihadapkan pada
ketidakpastian pasar, fluktuasi harga minyak, atau perubahan kondisi ekonomi
global. Hal ini dapat mempengaruhi cara perusahaan menerapkan standar
akuntansi.
7. Pemahaman dan Komunikasi Stakeholder:
Pemahaman dan dukungan dari pemangku kepentingan, termasuk investor,
analis, dan regulator, sangat penting. Komunikasi yang efektif dapat
membantu mengatasi ketidakpastian dan memastikan pemahaman tentang
laporan keuangan.
8. Kepatuhan Terhadap Standar Internasional
Jika PT Pertamina memiliki keterlibatan global, khususnya dalam hal
kepemilikan aset atau mitra bisnis internasional, kepatuhan terhadap standar
akuntansi internasional mungkin menjadi tantangan.
9. Siklus Bisnis Industri Energi
Siklus bisnis yang terkait dengan industri energi dapat memberikan tantangan
khusus, terutama ketika harga minyak berfluktuasi. Perusahaan harus mampu
merespons dan mencatat perubahan kondisi pasar.
Keberhasilan dalam mengatasi tantangan-tantangan ini seringkali
memerlukan strategi yang terarah, investasi yang tepat, dan komitmen dari
semua tingkat organisasi untuk memastikan pemahaman yang baik dan
penerapan standar akuntansi yang efektif.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

PT. Pertamina (Persero) Tbk. sendiri merupakan salah satu perusahaan


negara yang menguasai sektor penting/vital di Indonesia. Hal ini
dikarenakan PT. Pertamina (Persero) Tbk. bertanggung jawab memenuhi
kuota bahan bakar yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. Selain itu, PT.
Pertamina (Persero) Tbk. juga sangat bergantung kepada pemerintah karena
BBM yang merupakan hajat hidup orang banyak, benar-benar harus dikelola
dengan sebaik mungkin. Tujuan perusahaan adalah mempertahankan
kepemimpinan pasar dalam menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM) di
Indonesia,memperkuat posisinya sebagai perusahaan penyedia Bahan Bakar
Minyak (BBM) berkelas dunia, dan menjadi pemain global dalam industri
Bahan Bakar Minyak (BBM) dunia.
Strategi perusahaan dalam mengimplementasikan visi dan misinya
yaitu dengan melalukan strategi korporasi (Corporate) dan unit bisnis serta
strategi lainnya yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Tanggung
jawab sosial perusahaan didedikasikan dalam bentuk suatu program yang
disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR). Dalam program
CSR tersebut termuat berbagai program sosial, diantaranya adalah
pertamina dan pendidikan, pertamina dan society, pertamina dan kesehatan,
pertamina dan lingkungan, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dan
pertamina foundation.

14
Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk
membangun suatu struktur dan mekanisma pelaporan dalam suatu negara
untuk menunjang tercapainya tujuan negara. Perekayasaan akuntansi
berkepentingan dengan pertimbangan untuk memilih dan mengaplikasikan
ideologi, teori, konsep dasar, dan teknologi yang tersedia secara teoretis dan
praktis untuk mencapai tujuan ekonomik dan sosial negara dengan
mempertimbangkan faktor sosial, ekonomik, politik, dan budaya negara.
Cara meminimalisir perekayasaan laporan keuangan suatu perusahaan
oleh pihakmanjemen yang tidak bertanggung jawab ialah integritas.
Integritas merupakan hal yang terpenting didalam mnjemen perusahaan
termasuk integritas para akuntan yang menyusun laporan keuangan untuk
mengikuti standard prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Apabila
integritas dapat dipelihara maka persoalan kehandalan laporan keuangan
seolah memperoleh jalan keluar Sehingga laporan keuangan yang disajikan
manajeman dapat menjadi salah satu mesin pertanggung jawaban yang
efektif tidak menjadikan para pembacanya tersebut dalam pengambil
keputusan.

15
BAB IV
LAMPIRAN

16
DAFTAR PUSTAKA
1] F.R. David, Strategic Management: Concepts and Cases, 11th ed., Prentice
Hall, 2007.

2] Inezkania. ”Pertamina Pengantar Manajemen”. 10 April 2017.

https://inezkania.files.wordpress.com/2014/05/pertamina-pengantar-
manajemen.docx

http://www.pertamina.com

www.pertamina.com/social-responsibility/csr-program/

17

Anda mungkin juga menyukai