Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS BALANCE SCORECARD

PT .GUDANG GARAM

Disusun oleh :
Nama : Sri Mulya Ningsih Harahap
Kelas : 11011800347
Mata Kuliah : Manajemen stratejik
Kelas : 7K-MAN

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


UNIVERSITA BINA BANGSA
T.A 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "analisa
balance scorecard PT.Gudang Garam" dengan tepat waktu.Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Stratejik. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang kemampuan
sebuah perusahaan dengan metode balance scorecard bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Heru Wahyuno,
ST.,ME.,CHt. selaku dosen mata kuliah manajemen stratejik . Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Serang,23 November 2021


penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
Bab I ............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang .............................................................................5
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................6
1.3 Tujuan ...........................................................................................6
1.4 PT Gudang Garam Tbk...............................................................6
1.4.1 Sejarah perusahaan ...............................................................6
1.4.2 Visi misi perusahaan .............................................................8
Bab II ..........................................................................................................9
II.1 Balanced scorecard PT Gudang Garam Tbk ...............................9
II.1.1 Perpesktif Keuangan .............................................................9
II.2 Perpektif pelanggan...................................................................11
Periode 2017-2019 ................................................................................11
II.3 Perpektif proses bisnis internal .................................................11
II.4 Perpektif pembelajaran .............................................................13
Bab III .......................................................................................................15
KESIMPULAN .....................................................................................15
Bab I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan
Perubahan besar dalam persaingan produksi ,pemasaran ,pengelolaan
SDM, serta pengelolaan antara perusahaan yang satu dengan yang
lainnya.
Setiap organisasi maupun perusahaan pasti meniliki target
pencapaian yang diinginkan di setiap kinerjanya. Untuk mencapai target
yang teah ditentukan perlu adanya pengukuran- pengukuran dalam
penilaian kinerjanya. Proses penilaian kinerja selanjutnya yaitu dilihat
dari standar kinerja. Hal yang satu ini digunakan untuk membandingkan
hasil kerja dengan standar yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Hasil
dari perbandingan tersebut bisa membuat perusahaan mengetahui seperti
apa kinerja dan produktivitas dari para karyawannya.
Perbandingan standar kinerja ini akan memberikan gambaran jelas
apakah karyawan telah melakukan pekerjaan sesuai dengan standar yang
sudah ditentukan atau belum. Namun, standar kerja yang diberikan
haruslah dibuat secara spesifik, realistis, terukur, dan mudah dipahami.
Jika perusahaan menggunakan standar yang terlalu tinggi, maka tentunya
bisa membuat karyawan merasa kesulitan untuk memenuhi standar
tersebut.
Terdapat salah satu analisis yang bertujuan untuk menunjang
proses manjemen yaitu balance scorecard.balance scorecard tidak hanya
sekedar alat pengukur kinerja perusahaan tetapi merupakan sebuah
perubahan secara total dan menyeluruh kepada seluruh tingakatan dalam
organisasi. Dalam konsep Balanced Scorecard juga dikembangkan
dimensi-dimensi yang perlu diperhatikan dan dikembangkan oleh
perusahaan dalam menjawab persaingan era revolusi industri 4.0, yakni :
dimensi pelanggan, dimensi proses bisnis internal, dimensi sumber daya
manusia, dan dimensi keuangan, yang mana keempat dimensi tersebut
diperkuat dan diimplementasikan secara seimbang oleh perusahaan, guna
mencapai target penjualan atau pendapatan yang menjadi tujuan
perusahaan. Kotler (1998) dapat disesuaikan dan / diadopsi untuk
mengembangkan penganggaran modal pada model pengelolaan berbasis
Balanced Scorecard dari perspektif langganan, dan proses bisnis internal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka rumusan masalah dari
pembahasan sebagai berikut :
1) Apakah yang dimaksud dengan balance scorecard ?
2) Bagaimana balance scorecard pada PT Gudang Garam ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari karya ilmiah ini untuk menjelaskan pengertian
balance scorecard serta bagaiman balance scorecard di PT Gudang Garam
Tbk.

1.4 PT Gudang Garam Tbk


1.4.1 Sejarah perusahaan
Pada tahun 1956 Tjoa Jien Hwie meninggalkan Cap 93. Dia
memilih lokasi di jalan Semampir II/l, Kediri, di atas tanah seluas ±1000
m² milik Bapak Muradioso yang kemudian dibeli perusahaan, dan
selanjutnya disebut Unit I ini, ia memulai industri rumah tangga
memproduksi rokok sendiri, diawali dengan rokok kretek dari kelobot
dengan merek Inghwie. Setelah dua tahun berjalan Inghwie mengganti
nama perusahaannya menjadi Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam.
Gudang Garam didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Jien Hwie
atau Surya Wonowidjoyo. Sebelum mendirikan perusahaan ini, di saat
berumur sekitar dua puluh tahun, Tjoa Jien Hwie mendapat tawaran
bekerja dari pamannya di pabrik rokok NV Tjap 93 yang merupakan
salah satu pabrik rokok terkenal di Jawa Timur pada waktu itu. Berkat
kerja keras dan kerajinannya dia mendapatkan promosi dan akhirnya
menduduki posisi direktur di perusahaan tersebut
ada 7 Juli 2021, Gudang Garam memastikan tidak terdapat
pembicaraan mengenai merger akuisisi antara Gudang Garam dan Japan
Tobacco sebagaimana yang berembus dalam beberapa waktu terakhir di
pasar modal.
Hal itu ditegaskan manajemen emiten rokok asal Kediri Jawa Timur
ini melalui surat dengan Nomor: S-04610/BEO.PP3/07/2021. Dalam
surat itu, perseroan menegaskan hingga saat surat diterbitkan tidak ada
pembicaraan terkait merger dengan Japan Tobacco atau perusahaan asing
lainnya.
Klarifikasi ini diberikan Gudang Garam setelah sebelumnya beredar
rumor bahwa raksasa tembakau asal Jepang akan mengakuisisi
perusahaan rokok nasional tersebut dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pun
mempertanyakan hal ini
Gebrakan Gudang Garam ditengah pandemi COVID-19 yang sangat
buruk bagi perekonomian. Perseroan menambah modal anak usahanya
yakni PT Surya Kerta Agung (SKA), dalam mendukung rencana
perusahaan untuk ekspansi bisnis jalan tol. Berdasarkan keterangan di
Bursa Efek Indonesia (BEI), GGRM bersama dengan PT Suryaduta
Investama masing-masing dengan kepemilikan saham 99,9% dan 0,1%
atas SKA, memutuskan untuk melakukan penambahan modal dasar pada
SKA.
Modal dasar SKA yang sebelumnya sebesar Rp 500 miliar
dinaikkan menjadi Rp 3 triliun dan modal ditempatkan dan disetor yang
awalnya sebesar Rp 500 miliar dinaikkan menjadi sebesar Rp 1 triliun
atau sebanyak 1 juta saham dengan nilai nominal Rp 1 juta per saham.]
Emiten rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menyuntik modal
perusahaan yang terafiliasi dengan perseroan PT Surya Dhoho Investama
(SDHI) senilai Rp 1 triliun. Entitas tersebut merupakan perusahaan yang
mengelola Bandara Dhoho Kediri yang sahamnya dimiliki 99,99% oleh
Gudang Garam. Corporate Secretary Gudang Garam, Heru Budiman,
dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia menyampaikan,
transaksi afiliasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan modal SDHI
untuk mendukung kelanjutan proses pembangunan Bandar Udara
Terpadu di Kediri, Jawa Timur yang dibangun perseroan melalui SDHI.
Rencananya, dari transaksi afiliasi antara GGRM dengan SDHI ini,
GGRM selaku perusahaan induk akan mengambilalih saham-saham baru
yang dikeluarkan oleh SDHI sebanyak 1 juta lembar dengan penyetoran
tambahan modal Rp 1 triliun.
Tak hanya itu, kabarnya, Gudang Garam membentuk 3 Anak
perusahaan baru dan siap merambah rokok Elektrik. Satu adalah sebagai
importir, kemudian perusahaan kedua distribusi, dan ketiga untuk
manufakturnya. Selain itu, ketiga perusahaan tersebut juga belum
memiliki karyawan dan tidak ada biaya yang dikeluarkan kecuali biaya
PT-nya.
Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta menambahkan tren
rokok elektrik dapat membuka potensi persaingan di industri rokok
walaupun saat ini perseroan melihatnya belum sebagai ancaman serius.
1.4.2 Visi misi perusahaan
Visi
menjadi perusahaan terkemuka kebanggaan nasional yang
bertanggung jawab dan memberikan nilai tambah bagi para
pemegang saham, serta manfaat bagi segenap pemangku
kepentingan secara berkesinambungan.
Misi
 Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas
merupakan suatu kebahagiaan.
 Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat
kesuksesan
 Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerja sama
dengan orang lain.
 Karyawan adalah mitra usaha yang utama.
Bab II
PEMBAHASAN
II.1 Balanced scorecard PT Gudang Garam Tbk
II.1.1 Perpesktif Keuangan

Hasil pengukuran Kinerja dan Perpesktif Keuangan


PT.Gudang Garam Tbk
Periode 2017-2019

UKURA 2017 2018 2019 RATA


N -
RATA
CR 193,6 205,8 206,2 201,8
% % % %
NPM 9,3% 8,1% 9,8% 9,06%
ROA 11,6% 11,2% 13,8% 12,2%
ROE 18,4% 17,3% 21,4% 19,03
%

1) Current Ratio
Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa
daritahun 2017-2019 PT Gudang Garam Tbk telah berhasil
meningkatkan jumlah aktiva lancar setiap tahunnya .dengan
kemampuan aktiva lanvar membayar kewajiban lanvarnya
setiap tahun selalu naik,dengan nilai current rationya pada
tahun 2017 sebesar 193,6% tahun 2018 naik sebesar
12,2%dan pada tahun 2019 naik sebesar 0,4%.meskipun nilai
aktiva selalu meningkat,namun kinerja perusahaan pada
tahun 2017 kurang baik dilihat dari current rationya dibwah
200%.Namun pada tahun 2018dan pada tahun 2019, kinerja
perusahaan baik karena current rationya diatas 200 % dimana
200% adalah batas minimal current ratio yang baik bagi
perusahaan.

2) Net profit margin


Berdasarkan tabel diatas ,dapat diketahui bahwa pada tahun
2017 PT Gudang Garam Tbk berhasil memperoleh laba dari
pelanggan sebesara 9,3% dari penjualannya, untuk tahun
2018 perusahaan memperoleh laba 8,1%diaman laba
menurun 1,2% dari tahun sebelumnya .kemudian pada tahun
2019 perusahaan berhasil memperoleh laba dari pelanggan
sebesar 9,8%.dan tabel diatas diletahui bahwa rata-rata niali
net profit margin perusahaan dalam kurun waktu 3 taun
adalah 9,6%.nilai dari NPM ini menunjukkan kemampuan
perusahaaan dalam meningkatkan keuntunmgan baik dalam 3
tahun terakhir

3) Return of assets
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ROA dalam 3
tahun terakhir mengalami penurunan di tahun 2018 dan
kenaikan di 2019 kenaikan ROA menunjukkan bahwa
perusahaan lebih efektif dalam mengelola assetnya dan lebih
produktif dalam menghasilkan juamlah laba bersih yang lebih
pada tahun besar 2019, kemampuan perusahaan untuk
membeli asset menjadadi laba bersih secra efisien sebesar
13,8%

4) Return of equity
Berdasrkan tabel diatas diketahui bahwa tingkat return of
equity perusahaan menurun dari tahun 2017 ke tahun 2018
sebesar 18,4% tahun 2018 sebesar 17,3% kemudian
meningkat pada tahun 2019 sebesar 21,4% .Kenaikan
kembali tingkat ROE menunjukkan bahwa perusahahaan
cukup baik atas recovery atau perbaikan dalam menghasilkan
laba bersih atas modal ekuitas yamg dimiliki dengan kata lain
perusahaan mampu memuaskan kepentingan pemegang
saham
II.2 Perpektif pelanggan
Data pangsa pasar dan jumlah penjualan (dalam satuan jutaan batang
) PT Gudang Garam Tbk
Periode 2017-2019

Uraian 2017 2018 2019

Pangsa Pasar 21,45 23,1% 25,6%

Penjualan 157304% 1,703,545 191884%

Menjalin hubungan baik dengan pelanggan ditujukan untuk


meningkatkan ketergantungan pelanggan terhadap produk perusahaan
.pertumbuhan pelanggan memperlihatkan kemampuan perusahaaan
memuaskan para pelanggan terhadap produk juga akan mempengaruhi
pada peninggkatan penjualan dimana para pelanggan akan loyal dan
merekomendasikan produk ketempat lainnya untuk
mengimplementasikan salah satu strategi mengembangkan penjualan
perusahaan membuka toko-toko di pusat kota yang terhubung dengan
tempat lainnya serta memperbaiki tempat fisik penjualan produk.

II.3 Perpektif proses bisnis internal

Dalam perpektif ini ,perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua


aktivitas ysng dilakukan oleh perusahaan baik manager maupun
karyawan untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikkan
kepuasan tertentu bagi konsumen dan juga para pemegang saham.dalam
hal ini perusahaan berfokus pada tiga bisnis yaitu :proses inovasi ,proses
operasi, dan peoses pasca penjualan.
a. Proses inovasi
Strategi berfokus pada empat tujuan utama keunggulan dari segi
kualitas dan pengembangan produk,konsistensi dan pilihan
produka agar keinginan dan kebutuhan konsumen
terpenuhi.pengembangan sumber daya manusia menjadi sangat
penting dan menjadi tanggung jawab para petinggi dan semua haru
s mengikuti peraturan perundangan yang berlaku

Gudang Garam Patra merupakan project pilot dari lini SKT PT


Gudang Garam Tbk. dengan kadar tar serta nikotin paling rendah
diantara semua SKT Gudang Garam secara umum. Peluncuran ini
dilakukan yakni pada tanggal 5 Agustus 2019 lalu, tepatnya pada
hari Senin. Pemilihan tempat project pilot yang dilakukan pada tiga
kota tersebut,karena pada tiga kota tersebut terdapat ceruk yang
potensial dari perokok Gudang Garam Merah dan Gudang Garam
International. Ceruk potensial yang cukup besar ini, membuat
Gudang Garam mencoba membuat inovasi SKT dengan kadar
mendekati SKM Full Flavor, tentunya dengan beberapa
penyesuaian baik ukuran maupun rasa. Adapu terkait produk ini,
bila berhasil pada tiga kota tersebut, maka pada akhirnya akan
mulai diujicobakan secara nasional pada masa yang akan datang.

Kinerja perseroan pada tahun 2019 sesuai dengan baik dan


mengalami perkembangan atau lebih baik dari dibandinmgkan
kemampuan target internal perusahaan.perseroan mengalami
pertumbuhan penuajalan yang tinggi dan peningkatan pangsa pasar
.kegiatan produksi berjalan efisien dengan memeperhatikan banyak
hal yang penting , disiplin dengan pengguanaan anggaran secara
efektif dapat mencapai marjin yang lebih tinggi.tujuan yang
ditetapkan bidang pemasaran dan penjualan dan distribusi tercapai
seghingga produk –produk gudang garam tersedia di berbagai
tempata dan wilayah indonesia.penjualan dari semua segmen
meningakat dengan kenaikan volume penjualan secara keseluruhan
lebih dari 12% menjadi 95,9 miliar batang .belanja modal
dilaksanakan sesuaia dengan kegiatan usaha perseroan dan tim
sumber daya manuasia terus melakukan manajemen talenta dan
pengembangan kepentingan.

b. Proses operasi
Berdasarkan riset pasar nielsen pada akhir tahun 2019 gudang
garam meningkatkan pangsa pasar rokok dalam negri menjadi
25,6% dengan produk- produk yang sudah dikenal luas oleh
masyarakat indonesia.
Pada tahun 2019 porseroan mencatat prestasi yang tinggi
,melanjutkan rekam jejaknya yang solid meliputi pertumbuhan
penjualan dan terus berkelanjutan dalam beberapa tahun terkhir
dan berhasil juga membukukan lapangan tertinggi pangsa pasar
perseroan meninggkat dari 23,1% menjadi 25,6% berdasrakan riset
pangsa nielsen indonesia.

c. Proses pasca penjualan


Perseroan berhasil mempertahankan peningkatan pendapatan
disertai dengan laba yang menggembirakan di semester pertama
2019. Laba/jumlah penghasilan komprehensif meningkat 20,4%
mencapai Rp 4,3 triliun dengan pertumbuhan pendapatan penjualan
sebesar 16,4%menjadi Rp 52,7 triliun.
Pertumbuhan pendapatan penjualan Perseroan merupakan
hasil dari peningkatan volumepenjualan dari 40,6 miliar batang
menjadi 46,6 miliar batang dan kenaikan harga jual.
Pasarmemberikan respon yang positif terhadap merek-merek
sigaret yang berharga lebih ‘hemat’ dalamkategori Sigaret Kretek
Mesin Full Flavour (SKM FF). Volume penjualan untuk kategori
SKM rendah tar nikotin (SKM LTN) mengalami rebound dan
volume Sigaret Kretek Tangan (SKT) mengalami sedikit
peningkatan dari tahun ke tahun.

II.4 Perpektif pembelajaran

Gudang Garam menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 36.900


orang yang terlibat dalam produksi rokok, pemasaran dan distribusi di
akhir tahun 2015. Perusahaan juga memilliki 67 kantor perwakilan daerah
dengan 282 titik distribusi di seluruh Indonesia dan armada penjualan
lebih dari 7.000 kendaraan, termasuk sepeda motor untuk melayani pasar.
Gudang Garam memiliki fasilitas produksi rokok kretek di dua lokasi.
Pertama, di kota Kediri, dengan jumlah penduduk 249 ribu jiwa yang
merupakan pusat perdagangan regional sekaligus lokasi kantor pusat
Perseroan. Fasilitas produksi kedua berlokasi di Gempol, Jawa Timur
yang berjarak 50 kilometer dari Surabaya. Dari kedua fasilitas produksi
ini Perseroan mampu memenuhi permintaan produk rokok yang ada.
Menanggapi covid -19 gudang garam masih beroperasi hingga sekarang
walaupun menemui maslah namun semaksimal mungkin wilayah
produksi sering silakukan srining dan pembersihan area produksi.
Pengembangan karir dan kompetensi karyawan
Salah satu langkah strategis yang diambil oleh Gudang Garam adalah
menanamkan investasi pada program pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) secara profesional, berupa upaya untuk mencetak
individu-individu yang gemar berinovasi, memiliki visi, mampu berpikir
strategis, serta memiliki kapasitas dalam memimpin dan mengembangkan
sebuah organisasi secara berkesinambungan.
Di Gudang Garam, kami percaya bahwa SDM merupakan aset utama
yang berperan penting dalam mencapai keberhasilan bisnis serta tujuan
perusahaan lainnya. Karena itulah, sebagai bagian dari strategi bisnis
perusahaan, Gudang Garam menerapkan program People Development
untuk meningkatkan kemampuan segenap karyawan. Dengan
berkembang bersama karyawan, kami yakin bahwa Gudang Garam akan
mampu mencetak prestasi sebagai salah satu perusahaan terbaik di tanah
air.
Dalam rangka mengapresiasi serta memberi kesempatan bagi karyawan
untuk mengembangkan kemampuan profesional dan pencapaian dalam
karier, Gudang Garam memiliki program pengembangan SDM yang
terstruktur rapi. Program pengembangan SDM ini dirancang khusus
untuk menajamkan dan meningkatkan kompetensi, kemampuan teknis,
serta kualitas kepemimpinan seluruh karyawan. Dengan demikian,
peluang untuk mengasah kemampuan dan merencanakan karier akan
senantiasa terbuka lebar bagi karyawan yang berprestasi.
Bab III
PENUTUP
KESIMPULAN

Dalam konsep Balanced Scorecard juga dikembangkan dimensi-dimensi


yang perlu diperhatikan dan dikembangkan oleh perusahaan dalam
menjawab persaingan era revolusi industri 4.0, yakni : dimensi
pelanggan, dimensi proses bisnis internal, dimensi sumber daya manusia,
dan dimensi keuangan, yang mana keempat dimensi tersebut diperkuat
dan diimplementasikan secara seimbang oleh perusahaan, guna mencapai
target penjualan atau pendapatan yang menjadi tujuan perusahaan.
Pertumbuhan pelanggan memperlihatkan kemampuan perusahaaan
memuaskan para pelanggan terhadap produk juga akan mempengaruhi
pada peninggkatan penjualan dimana para pelanggan akan loyal dan
merekomendasikan produk ketempat lainnya untuk Kinerja perseroan
pada tahun 2019 sesuai dengan baik dan mengalami perkembangan atau
lebih baik dari dibandinmgkan kemampuan target internal
perusahaan.perseroan mengalami pertumbuhan penuajalan yang tinggi
dan peningkatan pangsa pasar .kegiatan produksi berjalan efisien dengan
memeperhatikan banyak hal yang penting , disiplin dengan pengguanaan
anggaran secara efektif dapat mencapai marjin yang lebih tinggi.tujuan
yang ditetapkan bidang pemasaran dan penjualan dan.
Pengembangan karir dan kompetensi karyawan Salah satu langkah
strategis yang diambil oleh Gudang Garam adalah menanamkan investasi
pada program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) secara
profesional, berupa upaya untuk mencetak individu-individu yang gemar
berinovasi, memiliki visi, mampu berpikir strategis, serta memiliki
kapasitas dalam memimpin dan mengembangkan sebuah organisasi
secara berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai