Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PT GUDANG GARAM Tbk.


Disusun untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Strategi
Dosen Pengampu : Richad Alamsyah, S.E., M.AK., CSA.

Disusun Oleh :
181210 – Nurul Haniyah
191210189 – Christelyn Azaria
191210190 – Ridho Ramadhan
191210230 – Adenia Wanike

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KESATUAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “PT GUDANG GARAM Tbk”
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas
makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam
penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita menambah wawasan mengenai
materi amanajemen strategi yang sedang kita tempuh di semester ini maupun
kepada pembaca umumnya. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih.

Bogor, Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1

1. Latar Belakang........................................................................................... 1

2. Rumusan masalah..................................................................................... 1
3. Tujuan penelitian...................................................................................... 2

4. Ruang lingkup permasalahan .................................................................. 2


5. Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................... 3

2.1 Manajemen Strategi.................................................................................. 3

2.2 Manfaat Manajemen Strategi.................................................................. 3

2.3 Langkah Penerapan Manajemen Strategis............................................. 3

2.4 SWOT.......................................................................................................... 3

2.5 Fungsi SWOT.............................................................................................. 3

2.6 Matrix SWOT.............................................................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................... 7

3.1 Tinjauan Singkat Perusahaan................................................................... 7

3.2 Sejarah PT Gudang Garam........................................................................ 8

3.3 Visi Misi Dan Tujuan Gudang Garam....................................................... 9

3.4 Produk Gudang Garam............................................................................. 9

3.5 Proses Produksi Rokok Kretek................................................................. 10

3.6 Proses Produksi R dan D Kontro kkualitas.............................................. 13

3.7 Distribusi..................................................................................................... 13
3.8 porter 5 force analiysii.............................................................................. 13

3.9 Analisis SWOT............................................................................................ 13

3.10 Aanalisi Matrix Swot............................................................................... 13

3.11 IFAS.EFAS, Dan Internal External Matrix.............................................. 13

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 14

4.1 Kesimpulan................................................................................................. 14

4.2 Saran........................................................................................................... 14

BAB V DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 15


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT Gudang Garam Tbk merupakan produser rokok kretek terbesar di Indonesia
yang mempunyai pangsa pasar paling besar. Gudang Garam merupakan kisah sukses dari
perusahaan rokok. Sebagai produsen rokok kretek, Gudang Garam telah berhasil
mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar pada industri rokok selama satu
dekade terakhir. Namun perlahan atau pasti rokok rendah tar atau lebih dikenal dengan
istilah mild atau light mulai mengikis pangsa pasar rokok kretek. Hal ini terutama
disebabkan oleh kenaikan permintaan untuk rokok kretek yang tidak sebanding dengan
kenaikan pangsa pasar mild.
Persaingan dalam industri rokok telah berubah, salah satu penyebabnya adalah
perubahan prefensi dari konsumen. Dilema ini yang dihadapi oleh Gudang Garam dan
dalam jabatannya sebagai presiden direktur. Djajusman harus memutuskan langkah
berikutnya yang harus diambil Gudang Garam. PT Gudang Garam mengalami dilema
apakah mereka harus mengikuti langkah pesaing terjun ke pasar mild, dimana pasar
mild saat ini sedang berkembang.
Perubahan prefensi dan seleran konsumen terhadap rokok mild menjadi titik
balik bagi Gudang Garam. Selama satu dekade terakhir ini Gudang Garam telah berhasil
empertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam industri rokok. Namun posisi
Gudang Garam sebagai pemimpin pasar (market leader) mulai terancam. Djajusman
beserta direksi lainnya menganggap bahwa perlunya mengambil suatu tindakan
mencegah hal ini.
Perkembangan industri rokok di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir (1998-
2000) menunjukkan adanya peningkatan permintaan akan SKM rendah tar dan nikotin.
Meski daya serap pasarnya kecil, beberapa perusahaan rokok ternyata ramai memainkan
perannya merebut rokok rendah tar ini dengan beragam merk dan kemasan. Persaingan
pada indusrti rokok mild bertambah dengan masuknya para pemain-pemain baru.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan
permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimana Gudang Garam dapat mempertahankan posisi yang dimilikinya saat ini?
2. Apakah Gudang Garam sebaiknya memilih untuk tetap berfokus pada
pengembangan rokok kretek atau sebaiknya Gudang Garam menjadi pengikut
(follower) untuk memperebutkan pasar rokok mild?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan makalah ini dibuat guna memahami hal -hal berikut:
1. Mengetahui strategi PT Gudang Garam dalam mempertahankan posisi
pada pasar saat ini.
2. Mengetahui strategi PT Gudang Garam dalam menetapkan
pengembangan produksi rokok kretek atau memperebutkan pasar rokok
mild.

1.4. Ruang Lingkup Permasalahan


Ruang lingkup permasalahan makalah ini diambil dari data-data yang ada
pada situs resmi PT Gudang Garam Indonesia maupun Internasional.
Melakukan analisis menggunakan alat bantu SWOT.

1.5. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data menggunakan studi literatur. Penulis memperoleh
data-data dari buku referensi, paper serta jurnal yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Manajemen Strategi


Manajemen strategi ialah suatu tindakan dan keputusan yang bisa dipergunakan
untuk memformulasikan dan juga mengimplementasikan strategi yang mempunyai daya
saing yang tinggi dan sesuai dengan perusahaan ataupun lingkungan agar mencapai target
maupun sasaran dari organisasi.
Menurut Viljoen dalam Heene (2010:76), manajemen strategi adalah proses
pengidentifikasian, pemilihan, dan pengimplementasian aktivitas-aktivitas yang dapat
memperbaiki kinerja jangka panjang dari organisasi, melalui penentuan arah disertai
melanjutkan komitmen ataupun penyesuaian antara keterampilan internal dengan sarana-
sarana dari organisasi berikut pula dengan lingkungan yang berubah evolutif dimana
organisasi itu beroperasi.
David (2005:5), Manajemen strategis didefinisikan sebagai ilmu tentang
perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya. Seperti tersirat dalam definisi
tersebut, manajemen strategis berfokus pada upaya memadukan manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem
informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Istilah manajemen strategis
ini sepadan dengan istilah perencanaan strategis. Istilah yang terakhir ini lebih sering
digunakan di dunia akademis. Kadang-kadang istilah manajemen strategis digunakan
untuk mengacu pada perumusan, pelaksanaan, evalusasi strategis. Sedangkan
perencanaan strategis hanya mengacu pada perumusan strategis.
2.2. Manfaat Manajemen Strategi
1. Proses dari manajemen ini bisa menghasilkan sebuah keputusan yang paling baik
sebab interaksi kelompok yang mengumpukan bermacam-macam keputusan strategi
yang lebih besar ataupun banyak.
2. Aktivitas dari formulasi strategi bisa mempertinggi kemampuan dari perusahaan
dalam menghadapi bermacam-macam masalah yang sedang dihadapinya.
3. Keterlibatan dari pegawai dalam formulasi strategi bisa memperbaiki pengertian
mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi, hasilnya
akan membuat motivasi kerja pegawai semakin tinggi.
4. Penerapan dari manajemen strategi bisa membuat manajemen perusahaan menjadi
lebih peka terhadap ancaman eksternal.
5. Setidaknya manajemen strategi juga bisa mencegah timbulnya bermacam-mam
masalah yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan dan juga bisa
meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi masalah.
6. Membuat perusahaan bisa melakukan seluruh aktivitas operasionalnya dengan cara
lebih efektif dan efisien.
7. Bisa membuat perusahaan mudah untuk beradaptasi pada perubahan yang terjadi.
8. Perusahaan yang memakai konsep manajemen strategi akan lebih profitable dari pada
perusahaan yang tidak menerapkannya.

2.3. Langkah Penerapan Manajemen Strategis


Langkah yang bisa di lakukan untuk membuat manajemen strategi yang efektif adalah
sebagai berikut:
1. Menetapkan Visi dan Misi
Tahap awal yang diperlukan dalam membuat manajemen strategi adalah menjelaskan
tujuan perusahaan dan juga menggunakannya sebagai tolak ukur untuk performa dan
perkembangan perusahaan. Visi perusahaan harus dibuat secara spesifik, bisa
ditindaklanjuti dan terukur dengan tepat. Dengan membuat visi secara detail, maka
perusahaan bisa menjabarkan fokus bisnis yang bisa berbentuk profit perusahaan dan
bagaimana cara dalam memimpin pasar industri. Menentukan tujuan yang efektif dan
melibatkan setiap karyawan dalam tujuan perusahaan yang mampu meningkatkan
performa dan motivasi setiap karyawan.
2. Merumuskan Strategi
Dalam membuat manajemen strategi adalah merumuskan strategi serta menganalisis
SWOT. Analisis strategi harus fokus pada kekuatan dan juga kelemahan perusahaan,
peluang yang mampu memberikan profit, serta ancaman yang mungkin akan terjadi
pada perusahaan.Dengan melakukan analisa tersebut, maka perusahaan bisa
menentukan tindakan yang lebih tepat untuk bersaing di pasar. Berbagai hal yang
harus ditingkatkan dan juga memantau keunggulan pesaing nantinya akan membantu
perusahaan untuk bisa mengembangkan berbagai ide agar bisa mengalahkan pesaing
dan merespon kondisi pasar yang bergerak dinamis.Dalam tahapan ini, harus
melakukan identifikasi eksternal perusahaan yang mencakup sosial dan budaya
masyarakat, kondisi ekonomi, politik dan pemerintahan, serta teknologi dan tingkat
kompetitif.
3. Menerapkan Strategi
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan strategi adalah
mengembangkan struktur dan sistem, mengalokasi sumber daya, mengawasi
perubahan manajemen, melakukan strategi manajemen risiko, mengembangkan
proses pengambilan keputusan, mengembangkan project manajemen, memperkuat
kemampuan bersaing, mengomunikasikan strategi, dan mengelola SDM dengan baik.
4. Evaluasi Strategi
Tahap yang paling akhir dalam melakukan manajemen strategi adalah melakukan
analisa dan menilai performa strategi perusahaan agar nantinya bisa memutuskan,
apakah harus terus menggunakan strategi yang sudah ada ataupun membuat strategi
yang baru. Tindakan yang tepat akan membantu pihak perusahaan dalam beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi di pasar. Evaluasi ini harus dilakukan secara berkala.
Tahap ini menjadi proses berkelanjutan untuk perusahaan agar bisa meninjau metrik
performa kinerja dan juga menerapkan intervensi bila nantinya memang dibutuhkan.
Evaluasi rencana strategi ini akan memberikan gambaran pada perusahaan terkait
adanya potensi kegagalan dan juga rencana yang nantinya akan ditetapkan.
2.4. SWOT
Analisis Swot adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (oppertuities), ancaman (threats). Teknik
ini biasanya di terapkan di dalamseluruh perusahaan atau organisasi secara umum
maupun dalam proyek-proyek tertentu.
Pada dasarnya analisis SWOT berfokus pada empat elemen atau faktor yaitu:
1. Strengths
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini.  Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini
adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya.
2. Weaknesses
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan,
dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan.
3. Oppertunities
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi
dimasa depan.
4. Threats
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau perusahaan itu sendiri.

2.5. Fungsi SWOT


Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan
internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan
ancaman). Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan
analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai
kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar
yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.
2.6. Matrik SWOT
Matriks SWOT dapat menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman dari
lingkungan eksternal perusahaan diantisipasi dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Matriks SWOT akan mempermudah merumuskan berbagai strategi. Pada
dasarnya alternatif strategi yang diambil harus di arahkan pada usaha-usaha untuk
menggunakan kekuatan dan memperbaiki kelemahan, memanfaatkan peluang-peluang
bisnis serta mengatasi ancaman. Sehingga dari matriks SWOT tersebut akan memperoleh
empat kelompok alternatif strategi yang disebut strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan
strategi WT.
Menurut Rangkuti (2004), penjelasan untuk masing-masing strategi pada matriks SWOT
adalah sebagai berikut: 
1. Strategi SO (Strenght-Opportunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran
perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar- besarnya. 
2. Strategi ST (Strenght-Threath). Strategi ini dibuat berdasarkan kekuatan- kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk mengantisipasi ancaman- ancaman yang ada. 
3. Strategi WO (Weakness-Opportunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 
4. Strategi WT (Weakness-Threath). Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang
bersifat defensif, berusaha meminimalkan kelemahan-kelemahan perusahaan serta
sekaligus menghindari ancaman-ancaman.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Singkat Perusahaan


Perusahaan rokok Gudang Garam adalah salah satu industry rokok terkemuka di
Tanah Air yang telah berdiri tahun 1958 di kota Kediri, Jawa Timur. Hingga kini,
Gudang Gram sudah terkenal luas baik di dalam negeri maupun mancanegara sebagi
penghasil rokok kretek berkualitas tinggi. Produk Gudang Garam bisa ditemukan dalam
berbagai variasi mulaisigaret kretek klobot (SKL) sigaret kretek linting-lintang (SKT),
hingga sigaret kretek linting-mesin (SKM). Gudang Garam pertama kali didirikan pada
tahun 1958. Produk kretek yang diproduksi pertama kali adalah SKL dan SKT.
Berawal dari industry rumahan perusahaan kretek Gudang Garam telah tumbuh dan
berkembang seiring tata kelola perusahaan yang baik dan berandaskan pada filosofi Catur
Dharma. Nilai – nilai tersebut merupakan panduan dalam tata laku dan kinerja
perusahaan bagi karyawan pemegang saham serta masyarakat.

3.2. Sejarah PT Gudang Garam


Kota Kediri identic dengan kota rokok kretek. Di kota itulah pabrik rokok kretek
PT. Gudang Gram berdiri dan terus berkembang. Didirikan pada tanggal 26 Juni 1958
oleh Tjoa Ing Hwie (almarhum Surya Wonowidjojo) yang semula bekerja pada
perusahaan rokok Tjap 93 atas tawaran sang apamn. Kerja keras dan dedikasi yang tinggi
membawa surya ke posisi kepala tembakau dan saos yang kemudian mengantarnya
menjadi direktur perusahaan rokok Tjap 93.
Pada tahun 1956 surya meninggalkan Tjap 93 bersama – sama 50 karyawan
lainnya untuk mewujudkan mimpinya. Ia kemudian membeli tanah dan bahan baku untuk
proses produksi pertama di Kediri. Produksi rook kretek pertama di beri merek Inghwie
dan dua taun kemudian berubah nama perusahaan menjadi pabrik rokok Tjap gudang
garam.
Pada akhir – akhir 1958 gudang garam telah berkembang pesat dengan jumlah
karyawan 500 orang dan produksi sekitar 50 juta batang rokok pertahun. Sampai tahun
1966, gudang garam terus berkembang menjadi pabrik rokok terbesar di Indonesia
dengan jumlah produksi 472juta batang rokok per tahun. Pada ahun 1969 dengan
produksi berjumlah 864 juta batang rokok, Gudang Garam berkembang menjadi
produsen rokok terbesar di Indonesia.
Pada tahun 1979, surya merenovasi total sistem produksi dengan 30 mesin linting
baru dan formula baru untuk produksi SKM – nya. Saat ini gudang garam termasuk
produsen rokok terbesar di Indonesia dan tergolong dalam sepuluh besar dunia, dengan
kapasitas produksi sebesar 135 miliar batang rokok per tahun. Filosofi Surya
Wonowidjojoyang kemudian menjadi filosofi PT. Gudang Garam Tbk sebgai dasar
pertumbuhan perusahaan disebut Catur Darma Perusahaan, sebagai berikut:
1. Kebahagiaan adalah memberikan kehidupan yang bermakna dan bermanfaat.
2. Kunci sukses adalah kerja keras, ketekunan, kejujuran, kesehatan, dan iman.
3. Sukses dimungkinkan oleh peran dan kerjasama dengan orang lain.
4. Karyawan adalah mitra usaha yang utama.

3.3. Visi, Misi, dan Tujuan Gudang Garam

Visi : Menjadi perusahaan besar yang terpandang, menguntungkan dan memiliki peran dominan
dalam industri. Visi perusahaan Gudang Garam telah sesuai dengan beberapa persyaratan yang
hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi yaitu:
• Berorientasi ke depan : PT Gudang Garam telah mencapai visinya pada saat ini karena
PT Gudang Garam telah banyak di kenal masyarakat dan menjadi produk unggulan dalam
masyarakat.
• Mengekspresikan kreativitas : Gudang Garam telah banyak meluncurkan produk-produk
baru yang lebih kreatif dan tetap terjamin mutunya.
• Berdasarkan pada prinsip nilai yang mengandung penghargaa bagi masyarakat: Gudang
Garam telah memberikan banyak sumbangsi dalam berbagai acara, serta memberikan beasiswa
pada anak-anak yang kurang mampu tapi berprestasi.

3.4. Produk Gudang Garam


NO JENIS MEREK
1 SKL (Sigaret Klobot) 1. Sigaret Kretek Klobot Manis
Kelas Menengah ke Bawah 2. Sigaret Kretek Klobot Tawar
2 SKT 1. GG Tanda Mata
(Sigaret Kretek Tangan) 2. GG Taman Sriweda Lurik
Kelas Menengah 3. GG Taman Sriweda Biru Lurik
4.GG Djaja Hijau
5. GG Merah
King Size (Karton/Ekspor)
6. GG Merah King Size
7. GG Special Deluxe
3 SKM 1. GG Filter Internasional Merah
(Sigaret Kretek Mesin) 2. GG Filter Internasional Coklat
Kelas Menengah ke Atas 3. GG Filter Internasional Merah King Size
4. GG Filter Surya

3.5. Proses Produksi Rokok Kretek


Pembuatan rokok, baik SKL (Sigaret Klobot), SKT (Sigaret Kretek Tangan), dan
SKM (Sigaret Kretek Mesin) terbagi dalam beberapa tahapan yaitu proses inti dan
finishing atau tahapan akhir.
1. Pra proses merupakan produksi pengolahaan sebelum sampai ke pabrik yang
mencakup proses penanaman tembakau beserta panen, pengirisan daun tembakau dan
proses pengerinan untuk kemudian di kirim ke pabrik.
2. Proses inti yaitu pengolahan bahan baku yang dilakukan dengan menggunakan 17
unit mesin inter alia yang di buat di Jerman bermerk hauni dan Italia bermerek
Comas.
3. Finishing yaitu rokok di kemas secara rapid an aman hingga rasa dan aromanya tetap
terjamin.

3.6. Proses Produksi R&D dan Kontrol Kualitas


Kontrol kualitas dilakukan pada setiap tahapan proses produksi, bahkan telah di
mulai sejak tembakau di tanam. Di dukung sistem komputerisasi terpadu, serta masukan
dari bagian penelitian dan pengembangan yang meneliti kulitas bahan baku hingga
pengukuran akurasi kadar tar dan nikotin , menjadi kontrol kualitas sebagai tolok ukur
lahirnya produk-produk berkualitas.dengan kontrol kualitas yang ketat ini pula dilakukan
penolakan pada setiap rokok yang tidak memenuhi standar kualitas yang telah dibakukan.
Kontrol kualitas ini juga didukung dengan adanya penelitian dan pengembangan
bagian penelitian dan pengembangan gudang garam meliputi 3 fokus utama, yaitu benih
tembakau kualitas tinggi, teknologi penanaman tembakau dan lini produksi altematif.

3.7. Distribusi
Gudang garam didistribusikan secara nasional ke lebih dari 450.000 outlet melalui
tiga distribusi utama yang dimilikinya yaitu PT Surya Jaya Bhakti, PT Surya Bhaki
Utama dan Surya Kerta Bhakti.

3.8. Porter”s 5 Force Analysis


1. New Entrant's Threat (Low)
PT. Gudang Garam sudah berjalan di bisnis rokok sejak 1958 dan menjadi salah
satu perusahaan roko terbesar di Indonesia. Bahkan, pangsa pasar dikuasai oleh
Gudang Garam dengan prosentase 48” dan diikuti oleh PT Djarum dan Sampoerna.
Selain itu, terkait dengan persepsi pasar, Gudang Garam menurut masyarakat
memiliki harga yang masih terjangkau dan juga memiliki merk yang lebih superior
dibandingkan dengan Djarum. Dalam hal ini, tentunya untuk adanya ancaman dari
pendatang baru relative rendah karena sudah ada raksasa yang menguasai pasar dan
memiliki nama besar di mata konsumen. Selain itu, kebijakan cukai ekstrim yang
diterapkan oleh pemerintah memberatkan pengusaha rokok, terlebih untuk pendatang
baru yang akan masuk ke pasar. Di lain sisi, dari segi persaingan harga yang ada di
pasar rokok juga sangat kompetitif, sehingga akan sangat menyulitkan pendatang
baru.

2. subtition Product (Low)


Pada saat ini, beberapa perokok bisa menggunakan produk substitusi yang lain
seperti vape atau vaporizer, rokok elektrik, dan juga sheesha. Sementara, pada saat itu
yaitu sekitar tahun 1990-an, masih belum ada produk substitusi yang bisa menjadi
alternative bagi para konsumen rokok. Mungkin sheesha sudah tersedia di beberapa
tempat, namun jumlahnya masih terbatas dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas
karena harga yang ditawarkan masih tinggi dan juga distribusinya di masyarakat
masih rendah.
3. Buyer's Power (Low)
Gudang Garam sudah menjadi salah satu pelopor dalam industri rokok yang ada
di Indonesia dan menjadi salah satu raksasa di lini industri rokok. Mulai dari tahun
1997 hingga 2000 sendiri, pangsa pasar dikuasai oleh produk dari Gudang Garam.
Bersaing dengan Djarum, dan Sampoerna, Gudang Garam tetap menjadi yang teratas.
35,7% pasar rokok dikuasai oleh Gudang Garam yang menempati posisi teratas, dan
kemudian disusul oleh Sampoerna yang menguasai 18,9% dan Djarum yang ada di
posisi ketiga dengan pangsa pasar sebesar 15,4%.
4. Supplier's Power (High)
Gudang Garam sudah menerapkan integrasi vertical atau hulu ke hilir. Namun,
dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya bertikal karena produk utama yang
digunakan untuk memproduksi rokok masih didapatkan dari petani local yaitu sebesar
9595 dan 5Y6 sisanya adalah dari luar negeri. Sementara muncul juga masalah yang
diakibatkan oleh adanya monopoli harga cengkeh oleh BPPC atau Badan
Penyelenggara Pemasaran Cengkeh. Dalam hal ini perusahaan sangatlah bergantung
kepada pemasok.
5. Rivalry (Medium)
Persaingan yang ada di bisnis rokok di Indonesia didominasi oleh beberapa
produsen rokok besar. Tiga besar perusahaan rokok yang menjadi raksasa di industri
rokok Indonesia adalah Gudang Garam, Sampoerna dan Djarum. Gudang Garam
masih menempati posisi teratas, dan disusul oleh Sampoerna dan Djarum di posisi
ketiga. Secara umum, meskipun persaingan yang ada kompetitif, namun Gudang
Garam masih berada di posisi teratas dari industri rokok yang ada di Indonesia, selain
juga produknya yang juga dipasarkan ke luar negeri.

3.9. Analisis SWOT


Analisis SWOT

Kekuatan

1. PT Gudang Garam memiliki produk rokok kretek khas Indonesia memiliki citra rasa yang
unik serta diminati oleh pasar local maupun internasional.
2. PT Gudang Garam mempunyai pasar luar negeri yang cukup baik
3. PT Gudang Garam mempunyai fasilitas produksi dan tenaga kerja yang baik
4. Rokok kretek sendiri sudah memiliki posisi di hati pelanggan, hal ini dibuktikan dengan
tidak adanya penurunan yang berarti dari kenaikan harga 100% di tahun 1998.
Kelemahan

1. Permintaan pasar terhadap rokok rendah tar terus meningkat 5-10%


2. Pasar rokok mild mulai ramai
3. Lamanya waktu untuk memulai pengembangan SKM rendah tar serta nikotin sekitar 3
tahun
Peluang

1. Permintaan pasar terhadap rokok rendah tar yang semakin meningkat


2. Pertumbuhan pasar rokok kretek Internasional masih tinggi dan terus meningkat
Ancaman

1. Pergeseran selera konsumen local yang sadar akan bahaya rokok dengan kandungan tar
yang tinggi dan beralih pada rokok rendah tar dan nikotin.
2. Pemerintah menerapkan tarif bea cukai rokok yang tinggi hingga 50% dari biaya
produksi itu sendiri.
3. pemerintah mengeluarkan peraturan yang membatasi periklanan terkait dengan produk-
produk rokok
4. sudah banyak perusahaan yang memproduksi rokok mild, dengan Djarum serta
Sampoerna sebagai pemimpin pasar.

3.10. Analisis Matrix SWOT


Analisis Matrik SWOT

Strategi SO

1. PT Gudang garam Tbk tetap mempertahankan serta meningkatkan pasar rokok kretek
yang diproduksi
2. Mulai melakukan persiapan untuk masuk ke dalam pasar rokok rendah tar dan nikotin
Strategi WO

1. Meningkatkan produksi untuk rokok kretek di liar negeri


2. Mencoba peluang untuk masuk pada pasar rook rendah tar dengan memanfaatkan
fasilitas produksi yang dimiliki
Strategi ST

1. Melakukan diversifikasi produk atau pengembangan produk rokok kretek seperti


perbaikan design produk rokok kretek untuk mempertahankan pelanggan
2. Terjun ke industry rokok tar dan nikotin, masuk ke pasar baru dirasa dapat dilakukan
mengingat PT Gudang Garam sudah terlebuh dahulu memiliki brand yang dipercaya oleh
pelanggan
Strategi WT

1. Mulai melakukan persiapan (research dan pengembangan) terhadap rokok renda tar dan
nikotin yang kemudian dipasarkan di pasar rokok rendah tar dan nikotin.

3.11. IFAS, EFAS, and Internal Eksternal Matrix


IFAS
Faktor Strategis Internal Bobot Ranting Skor Terbobot Keterangan
kekuatan
PT Gudang Garam memiliki
value/ nilai produk di mata
produk rokok kretek khas
masyarakat sangat penting
Indonesia memiliki cita rasa yang 0,3 4 1,2
terhadap perkembangan
unik dan diminati pasar lokal dan
perusahaan
internasional
PT Gudang Garam mempunya adanya peluang perluasan
0,11 2 0,22
pasar luar negeri yang cukup baik pasar di luar negeri
Gudang Garam mempunyai dapat meningkatkan
0,1 3 0,3
fasilitas produksi yang cukup baik kualitas produk yang baik
Rokok kretek Gudang Garam
Gudang Garam bisa
sudah memiliki posisi di hati
memimpin pangsa pasar
pelanggan terbukti dengan tidak 0,2 4 0.8
kareba memiliki konsumen
adanya penurunan berarti dari
yang konsisten
kenaikan harga 100% ditahun 1998
kelemahan
Pasar rokok rendah tar
Permintaan terhadap rokok rendah masih berkembang dan
0,1 3 0,3
tar terus meningkat 5-10% gudang garam masih punya
peluang
membuka peluang PT
Pasar rokok mild mulai ramai 0,09 2 0,18 Gudang Garam ikut
bersaing
Lamanya waktu untuk memulai lamanya pengembangan
pengembangan SKM redndah tar 0,1 2 0,2 dapat mengurangi provit
dan nikotin sekitar 3 tahun perusahaan
1 3,2

EFAS
Faktor Strategis Internal Bobot Ranting Skor Terbobot Keterangan
Peluang
membuka peluang untuk
permintaan pasar akan rokok
0,3 3 0,9 meningkatkan daya beli
rendah tar yang semakin meningkat
konsumen
pertumbuhan pasar rokok kretek
adanya peluang perluasan
internasional masih tinggi dan terus 0,13 4 0,52
pasar di internasional
meningkat
Ancaman
pergeseran selera konsumen lokal
PT Gudang Garam
yang sadar akan bahaya rokok
terancam mengalami
dengan kandungan tar tinggi dan 0,08 2 0,16
kerugian akibat rokok
beralih pada rokok rendah tar dan
rendah tar
nikotin
pemerintah menetapkan bea cukai dengan adanya biaya cukai
rokok yang tinggi hingga 50% dari 0,17 3 0,51 yang tinggi maka akan
biaya produksi rokok itu sendiri membebani konsumen

batasan iklan rokok


pemerintah mengeluarkan peraturan
menyebabkan penurunan
yang membatasi periklanan terkait 0,2 3 0,6
minat pembelian dari
dengan produk rokok
konsumen

sudah banyak perusahaan yang


persaingan yang suatu saat
memproduksi rokok mild, dengan
0,12 3 0,36 dapat mengambil pasar PT
perusahaan Djarum dan Sampoerna
Gudang garam
sebagai pemimpin pasar

1 3,05
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari analisis yang sudah dilakukan, kesimpulan terkait dengan strategi yang sebaiknya digunakan olch
PT Gudang Garam adalah dengan mencrapkan strategi diversifikasi. Dalam hal ini, diversifikasi yang
dilakukan adalah dengan masuk kec industri rokok rendah tar dan nikotin. Oleh karena itu, R&D harus
segera dilakukan agar produksi rokok rendah tar dan nikotin bisa scgcra tercalisasikan. Meskipun pasar
yang ada sudah dikuasai oleh beberapa produsen besar, dengan menggunakan Brand Gudang Garam
yang sudah dikenal baik olch konsumen dan juga memiliki reputasi, dirasa konsumen akan tertarik untuk
membeli produk baru Gudang Garam. Strategi lain yang juga perlu dilakukan adalah dengan integrasi ke
belakang yaitu dengan memproduksi sendiri bahan baku untuk mengurangi ketergantungan terhadap
petani, selain itu juga untuk menjaga kontrol kualitas. Di lain sisi untuk menanggapi adanya monopoli
BPPC atas harga cengkeh, pertu adanya produksi sendiri juga.
DAFTAR PUSTAKA

Natalia, Michelle. 2020. Berawal dari Industri Rumahan, Ini Sejarah Berdirinya Gudang Garam.
https://www.inews.id/finance/bisnis/berawal-dari-industri-rumahan-ini-sejarah-berdirinya-gudang-
garam

Redaktur. 2020. Pengertian Manajemen Strategi, Tujuan dan Manfaat

https://manajemen.febulm.ac.id/artikel-paper-jurnal/manajemen-strategik/103-pengertian-
manajemen-strategi-tujuan-dan-manfaatnyal

Siadari, Coki. 2018. Pengertian Manajemen Strategi Menurut Para Ahli


https://www.kumpulanpengertian.com/2018/11/pengertian-manajemen-strategi-menurut.html

Ibnu. 2021. Manajemen Strategi adalah Proses Pengelolaan Bisnis yang Penting
https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-strategi/

Handayani Tri Maria. 2021. Analisis SWOT: Pengertian, contoh, dan cara menggunakannya
https://www.ekrut.com/media/analisis-swot-adalah

Ali Dewi Sashki. 2017. SWOT Analysis


https://sis.binus.ac.id/2017/04/25/swotanalysis/#:~:text=Menurut%20Ferrel%20dan%20Harline
%20(2005,eksternal%20(peluang%20dan%20ancaman).

https://visimisi95.blogspot.com/2018/07/visi-misi-dan-tujuan-pt-gudang-garam.html

Anda mungkin juga menyukai