Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PERUMUSAN STRATEGI :

ANALISIS SITUASI DAN STRATEGI BISNIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Strategi
Deosen : Dr. Dedi Rudiana, S.E.,M.P

Kelompok VI
:

Yanti Manursilawati 218334007

Vanya Nafisha Hidayah 218334027

Aminah Islamiyah 218334032

Rebekka Sinaga 218334042

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCASARJANA

1
UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas berkat rahmat-Nyalah hingga detik ini kita diberi kemampuan

untuk berkesempatan mempelajari ilmu-Nya yang begitu luas dalam keadaan baik dan sehat.

Dalam kesempatan kali ini, kami merupakan sebuah kelompok yang mendapatkan tugas pada

mata kuliah Manajemen Strategi untuk Menyusun sebuah makalah dengan tema yang telah

ditentukan.

Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis (Strategy Formulaton :

Situation Analysis and Business Strategy) menjadi tema/ judul dalam pembahasan di makalah

ini. Kami memilih mencantumkan judul depan dengan Bahasa Indonesia agar dapat dimengerti

dengan mudah untuk semua elemen.

Makalah ini disusun atas kerjasama seluruh anggota kelompok dan dengan studi analisis

yang cukup teliti bersumber dari berbagai media baik media online maupun offline. Oleh karena

itu tentu makalah ini tidak cukup dapat dikatan sempurna karena keterbatasan kami dalam

Menyusun, untuk itu kami sangat terbuka terhadap saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan ilmu pada tema di makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada Bp. Dr. Dedi Rudiana, S.E.,M.P atas

kesempatannya memberi kami tugas untuk kami lebih mendalami ilmu di Magister Manajemen

ini. Mohon maaf dan maklumat atas segala kekurangan dan kesalahan.

Tasikmalaya, April 2022

2
Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................5

1.3 Tujuan Makalah...............................................................................................5

1.4 Prosedur Makalah............................................................................................6

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Strategi..........................................................................................7

2.1.1 Konsep Strategi......................................................................................8

2.1.2 Tipe-Tipe Strategi..................................................................................11

2.1.3 Tahapan dalam Merumuskan Strategi....................................................12

2.1.4 Manfaat Strategi Perusahaan..................................................................14

2.1.5 Pengelompokkan Strategi.......................................................................16

2.2 Analisis Situasi...............................................................................................17

2.2.1 Tujuan dan Manfaat Analisis Situasi.....................................................22

2.3 Strategi Bisnis.................................................................................................23

BAB III STUDI KASUS................................................................................................25

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan........................................................................................................28

3
4.2 Saran..............................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pandemi corona berdampak beragam terhadap perusahaan dalam negeri. Berbagai
strategi dilakukan, mulai dari efisiensi, menunda ekspansi hingga menekan biaya iklan dan
promosi.  Bank DBS mewawancarai 10 perusahaan di bidang bahan pokok konsumsi,
peternakan, makanan minuman, retail, grosir guna mengetahui dampak Covid-19 terhadap bisnis
dan operasional. Wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah pandemi turut
mengubah strategi bisnis perseroan. Hasilnya, hampir semua perusahaan menyatakan
penjualannya terpengaruh pandemi corona dan 20% perusahaan memperkirakan pendapatannya
lebih rendah dari target. 
Pandemi corona juga mewajibkan perusahaan mengendalikan biaya operasional. Sekitar 40%
perusahaan yang disurvei menyebut tidak mengubah struktur biaya yang sudah dianggarkan
tahun ini.

Sedangkan 30% perusahaan memproyeksikan biaya operasionalnya menurun terdorong


oleh efisiensi dan produktivitas serta penurunan biaya bahan baku. Efisiensi biaya operasional
juga berasal dari pemotongan gaji atau tidak diperpanjangnya kontrak staf.  Penurunan biaya
sewa dari pemilik tempat usaha hingga penurunan biaya dinas luar kota turut memberi andil
terhadap menurunnya biaya operasional.

Untuk biaya iklan dan promosi (advertising & pomotion), 70% perusahaan menyatakan
menghabiskan bujet lebih sedikit dari yang dana dianggarkan. Alasannya, karena penurunan
daya beli konsumen dan tarif iklan televisi. Beberapa perusahaan bahkan agresif memberikan
diskon sebagai strategi pemasaran untuk mendorong penjualan selama periode pembatasan sosial
berskala besar (PSBB).

Kondisi yang tidak terduga inilah yang dapat menjadi latar belakang bahwa setiap
perusahaan wajib memiliki strategi bisnis demi keberlangsungan perusahaan tersebut. Strategi
merupakan komponen penting dalam pengelolaan perusahaan karena melalui strategi manajemen

4
inilah sebuah perusahaan merencanakan taktik yang akan dipilih untuk dilaksanakan dan
diterapkan sehingga perusahaan dapat unggul dalam dunia bisnis. Analisis situasi merupakan
tahap awal perencanaan program perusahaan untuk mendefinisikan masalah sesuai realita.
Analisis situasi sangat menentukan keberhasilan program, apabila masalah yang ditemukan
benar didefinisikan sesuai realita maka tidak susah untuk melakukan perencanaan dan
implementasi program nantinya. Pentingnya ketepatan dan kedalaman sebuah analisis situasi
adalah untuk menentukan tahap perencanaan selanjutnya. Ketika analisis situasi sudah tidak
tepat, maka perencanaan juga akan tidak sesuai karena masalah yang diambil tidak situasi
sesungguhnya di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pemahaman mengenai analisis
situasi guna menentukan prioritas masalah sebagai langkah awal perencanaan program dari
perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian strategi?

2. Bagaimana konsep dan tipe-tipe strategi?

3. Bagaimana tahapan dari perumusan strategi?

4. Apa saja manfaat strategi perusahaan?

5. Apa pengertian dari analisis situasi?

6. Apa dan bagaimana saja jenis dari metode analisis situasi?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini sebagai
berikut:

1. Memahami pengertian strategi

2. Mengetahui tahapan dari perumusan strategi

3. Mengetahui apa saja manfaat strategi perusahaan

5
4. Apa saja manfaat strategi perusahaan

5. Memahami apa pengertian dari analisis situasi

6. Memahami apa dan bagaimana saja jenis dari metode analisis situasi

1.5 Prosedur Makalah


Makalah ini disusun dengan menggunakan Pendekatan Kualitatif. Metode yang
digunakan adalah Metode Deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan
permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data dalam makalah ini dikumpulkan
melalui Data Sekunder, dimana penulis melihat dari hasil yang telah ada. Alat yang digunakan
dalam pencarian data adalah Internet. Penulis menggunakan cara Presentasi untuk memaparkan
makalahnya.

6
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Strategi

Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam
buku karya mereka masing-masing. Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa
Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi
mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana
para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Selanjutnya Quinn (1999:10) mengartikan strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang
mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu
organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Strategi diformulasikan dengan baik akan
membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu
bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan
internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan
pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata musuh.

Dari kedua pendapat di atas, maka strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana yang
disusun oleh manajemen puncak untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Rencana ini meliputi :
tujuan, kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatu organisasi dalam
mempertahankan eksistensi dan menenangkan persaingan, terutama perusahaan atau organisasi
harus memilki keunggulan kompetitif. Hal ini seperti yang diungkapkan Ohmae (1999:10)
bahwa strategi bisnis, dalam suatu kata, adalah mengenai keunggulan kompetitif. Satu-satunya

7
tujuan dari perencanaan strategis adalah memungkinkan perusahaan memperoleh, seefisien
mungkin, keunggulan yang dapat mempertahankan atas saingan mereka. Strategi koorperasi
dengan demikian mencerminkan usaha untuk mengubah kekuatan perusahaan relatif terhadap
saingan dengan seefisien mungkin.

Setiap perusahaan atau organisasi, khususnya jasa, bertujuan untuk memberikan


pelayanan yang baik bagi pelanggannya. Oleh karena itu, setiap strategi perusahaan atau
organisasi harus diarahkan bagi para pelanggan. Hal ini seperti yang dijelaskan Hamel dan
Prahalad (1995:31) “bahwa strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan”.

Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi. Misalnya strategi itu mungkin mengarahkan organisasi itu ke arah
pengurangan biaya, perbaikan kualitas, dan memperluas pasar. Terjadinya kecepatan inovasi
pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Menurut Hunger J David & Thomas L Wheelen (2003.4) manajemen strategi adalah
serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam
jangka panjang.

Sedangkan Fred. R David (2011.5) mendefinisikan manajemen strategi sebagai ilmu


tentang perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inti
dari manajemen strategi adalah memenangkan persaingan, oleh karena itu maka, perusahaan
harus senantiasa menganalisis dan memperbaiki manajemen strategi perusahaan agar lebih baik
dari perusahaan pesaing.

2.1.1 Konsep Strategi

Menurut Ismail (2012:24), pada awalnya konsep strategi didefinisikan sebagai berbagai
cara untuk mencapai tujuan (ways to achieve ends). Konsep generic ini terutama sesuai dengan
perkembangan awal penggunaan konsep strategi yang yang digunakan dalam dunia militer.
Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategis, strategi tidak didefinisikan hanya

8
semata-mata sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen
strategis mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri (melalui berbagai keputusan
strategis yang dibuat oleh manajemen perusahaan) yang diharapkan akan menjamin terpeliharnya
keunggulan kompetitif perusahaan.

Menurut Alfred Chandler (Ismail 2012:25), strategi adalah “the determination of long-
term goals of an enterprise and the adoption of courses of action and the allocation of resources
necessary for carrying out these goals”. Sedangkan Kenneth Andrews (Ismail 2012 : 25),
merumuskan strategi sebagai “the pattern of objectives, purposes or goals, and the major
policies and plans for achieving these goals stated in such a way as to define what business the
company is in or should be in and the kind of company it is or should be”.

Mintzberg (Ismail 2012 :25), memperluas konsep strategi dan mendefinisikan strategi
dengan memperhatikan berbagai dimensi dari konsep strategi. Mintzberg menamakannya “5 P’s
of strategy” yaitu:

• Strategy as a Plan: strategi merupakan suatu rencana yang terpadu,


komperenhensif dan terintegrasi yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan
pokok perusahaan dapat dicapai.

• Strategy as a Ploy: dalam hal ini, strategi merupakan suatu maneuver yang
spesifik untuk memberi isyarat mengancam kepada pesaing perusahaan. Sehingga dapat
menyurutkan minat pendatang baru potensial untuk memasuki industri yang
bersangkutan karena pendatang baru tersebut misalnya tidak memiliki skala ekonomi
yang sebanding dengan pemimpin pasar.

• Strategy as a Pattern: strategi sebagai sebuah pola menunjukkan adanya


serangkaian tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam mengejar sebuah tujuan.

Dalam hal ini. Mintzberg membagi stretagi sebagai sebuah pola ke dalam 5 kategori
strategi yaitu intended strategy, deliberate strategy, unrealized strategy, emerging strategy, dan
realized strategy. Berdasarkan pengamatan yang dilakukannya, Mintzberg menemukan
fenomena bahwa strategi yang direncanakan perusahaan melalui proses perencanaan (intended
strategy) yang diterjemahkan ke dalam suatu tindakan strategi yang disengaja (deliberate
strategy) sering kali berubah menjadi strategi yang tidak dapat direalisasikan (unrealized

9
strategy) akibat terjadinya perubahan lingkungan perusahaan. Sebaliknya strategi yang tidak
dimaksudkan sebelumnya dapat muncul menjadi alternatif strategi (emerging strategy) yang
apabila diimplementasikan perusahaan dapat menjadi strategi yang dapat direalisasikan (realized
strategy).

Deliberate Strategy

Realized Strategy
Intended Strategy

Unrealized Strategy Emerging Strategy


Strategy

Gambar 2.1

Sumber: Ismail, 2002

menggambarkan keterkaitan antara berbagai jenis strategi tersebut. Gambar 2.1 Strategy as a
Pattern Sumber: Ismail, 2012

• Strategy as a Position: dalam hal ini strategi menunjukkan berbagai keputusan yang
dipilih perusahaan untuk memosisikan organisasi perusahaan di dalam lingkungan perusahaan.
Perusahaan dapat meletakkan posisinya melalui 2 jenis matriks.

• Product-market matrix: perusahaan dapat mengembangkan 4 strategi.

• Intensifikasi pasar: strategi untuk meningkatkan volume penjualan dengan menjual


produk yang saat ini dimiliki perusahaan ke pasar yang saat ini dilayani perusahaan.

• Pengembangan pasar: strategi untuk meningkatkan volume penjualan dengan melalui


penjualan produk yang dimiliki perusahaan saat ini ke pasar sasaran yang baru.

• Pengembangan produk: strategi untuk meningkatkan volume penjualan melalui


penjualan produk baru perusahaan ke pasar yang ssat ini dilayani oleh perusahaan.

10
• Diversifikasi: strategi untuk meningkatkan volume penjualan melalui penjualan produk
baru ke pasar yang baru. Growth-share matrix (BCG : berdasarkan posisi bisnis yang dimiliki
unit bisnis perusahaan

• Stars (bintang): merupakan unit bisnis dalam suatu perusahaan yang memiliki
pertumbuhan pasar dan pangsa pasar yang relatif tinggi. Intended Strategy Realized Strategy
Deliberate Strategy Unrealized Strategy Emerging Strategy 20

• Cash Cows (sapi perah): merupakan unit bisnis yang memiliki tingkat pertumbuhan
pasar yang kecil tetapi memiliki pangsa pasar yang relatif besar.

• Question Marks (tanda tanya): merupakan unit bisnis yang memiliki tingkat
pertumbuhan pasar yang tinggi tetapi masih memiliki pangsa pasar yang relatif kecil.

• Dogs (anjing): merupakan unit bisnis yang memiliki tingkat pertumbuhan pasar kecil
serta memiliki pangsa pasar yang relatif rendah. Strategy as a Perspective: dalam hal ini strategi
menunjukkan perspektif dari para strategist (pembuat keputusan strategis) di dalam memandang
dunianya. Strategi merupakan pemikiran yang hidup di dalam benak para pembuat keputusan
strategis dan seperti halnya ideologi atau budaya kemudian berusaha untuk dijadikan nilai
bersama (shared value) di dalam organisasi.

2.1.2 Tipe – tipe Strategi

Tipe-tipe strategi seperti yang dipaparkan oleh Husein (2002:31) bahwa strategi perusahaan
dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis perusahaan dan tingkatan tugas. Dilihat dari jenis
perusahaan, ada strategi perusahaan konglomerasi yang memiliki beberapa Strategic Bussiness
Unit (SBU), dan strategi perusahaan kecil dan hanya memiliki satu SBU. Sedangkan dilihat dari
tingkatan tugas, strategi dapat diklasifikasikan menjadi : strategi generik (generic strategy),
strategi utama/induk (grand strategy), dan strategi fungsional.

1) Strategi generik Menurut Porter (2002:32) strategi generik adalah suatu pendekatan
strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis. Dalam
praktek, setelah perusahaan mengetahui strategi generiknya, untuk implementasinya akan
ditindaklanjuti dengan langkah penemuan strategi yang lebih operasional.

11
Kemudian Wheelen dan Hunger (2002:33) membagi strategi generik ini menjadi
3 macam yaitu :

a) Strategi stabilitas (stability). Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada


tidak bertambahnya produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lain, karena perusahaan
berusaha untuk meningkatkan efisiensi di segala bidang dalam rangka meningkatkan
kinerja dan keuntungan. Strategi ini resikonya relatif rendah dan biasanya dilakukan
untuk produk yang tengah berada pada posisi kedewasaan (mature).

b) Strategi Ekspansi (Expansion). Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada


penambahan atau perluasan produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaannya, sehingga
aktivitas perusahaan meningkat. Tetapi, selain keuntungan yang ingin diraih lebih besar,
strategi ini juga mengandung resiko, kegagalan yang tidak kecil.

c) Strategi Penciutan (Retrenchment). Pada prinsipnya, strategi ini dimaksudkan


untuk melakukan pengurangan atas produk yang dihasilkan atau pengurangan atas pasar
maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan, khususnya yang chasflow negative. Strategi ini
biasanya diterapkan pada bisnis yang berada pada tahap menurun (decline).

2) Strategi Utama Strategi utama merupakan strategi yang lebih operasional dan
merupakan tindak lanjut dari strategi generik.

3) Strategi Fungsional Strategi fungsional merupakan turunan strategi utama dan lebih
bersifat spesifik serta terperinci tentang pengelolaan bidangbidang fungsional tertentu, sperti
bidang pemasaran, bidang keuangan, bidang SDM, bidang pelayanan, dan lain sebagainya.

2.1.3 Tahapan Dalam Merumuskan Strategi

Untuk merumuskan strategi perusahaan ada beberapa teknik yang dapat dipadukan dan dapat
diringkas menjadi tiga tahap yaitu:

1. Tahap Input.

Dalam tahap input ini penyusun strategi berusaha mengumpulkan informasi (input) dasar
yang diperlukan dalam merumuskan strategi. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan baik dari

12
lingkungan internal dan eksternal, maka berdasarkan analisis dan pemikiran yang mendalam
maka akan disusun:

a. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Matriks Evaluasi faktor eksternal adalah matriks yang dikembangkan oleh penyusun
strategi untuk meringkas, mengevaluasi informasi eksternal makro dan mikro berupa faktor
ekonomi, politik hukum, sosial budaya, teknologi, persaingan dan sebagainya.

b. Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI)

Matriks EFI dikembangkan oleh penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemehan utama perusahaan dalam bidang fungsional dalam bidang usahanya.
Matriks ini juga memberikan dasar untuk mengetahui dan mengevaluasi hubungan antara
berbagai bidang fungsional. Dalam mengembangkan matriks EFI ini dibutuhkan evaluasi .
Matriks Profil Persaingan

c. Matriks Profil Persaingan (Competitive Profile Matriks)

Matriks Profil Persaingan (Competitive Profile Matriks) adalah matrik yang


mengidentifikasikan pesaing utama perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan
masing-masing pesaing. Cara memberi bobot dan total nilai yang diberi bobot dalam CPM
(Competitive Profile Matriks) dan EFE dilakukan dengan cara yang sama. Antara CPM dan EFE
terdapat sedikit perbedaan. Pertama, faktor sukses kritis dalam CPM lebih luas, termasuk data
spesifik yang nyata, dan terfokus pada persoalan internal masing masing perusahaan. Kedua,
faktor sukses kunci dalam CPM juga tidak dikelompokkan berdasarkan peluang dan ancaman
seperti dalam EFE. Dalam CPM, penilaian dan total nilai yang diberi bobot pada perusahaan
pesaing dapat dibandingkan dengan perusahaan itu sendiri.Analisa perbandingan terhadap
pesaing ini akan memberikan informasi strategis internal yang penting.

2. Tahap Pencocokan

13
Dalam tahap ini penyusun strategi berupaya untuk menghasilkan strategi alternatif yang
layak dengan mempertimbangkan faktor internal dan faktor eksternal. Dalam tahap pencocokan
ini akan disusun matriks SWOT sebagai alat pencocokan yang membantu manajer
mengembangkan empat tipe strategi: Strategi SO, Strategi WO, Strategi ST dan Strategi WT.

2.1.4 Manfaat Strategi Perusahaan

Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work)
untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan
persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik.

Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak


alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil
yang menguntungkan.

Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik,
yaitu:

1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.


2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang
semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk
mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka
pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurang

Melihat dari definisi manajemen strategi memiliki beberapa manfaat, diataranya adalah :

1. Manajemen Strategi setidaknya bisa mencegah terjadinya berbagai macam masalah di


dalam maupun diluar perusahaan serta meningkatkan kemampuan perusahaan didalam
menghadapi sebuah masalah

14
2. Manajemen Strategi bisa membuat kondisi atas penolakan terhadap suatu perubahan
dapat berkurang.
3. Manajemen Strategi membuat perusahaan akan bisa melaksanakan seluruh aktivitas
operasionalnya secara lebih efisien serta efektif
4. Keterlibatan tenaga kerja atau karyawan perusahaan terhadap perumusuan strategi bisa
memperbaiki pengertian karyawan atas penghargaan sebuah produktivitas dalam tiap
perencanaan strategi sehingga ujungnya bisa meningkatkan motivasi kerja dan rasa
kebersamaan antar karyawan.
5. Seluruh keputusan yang dijalankan oleh para manajer didalam perusahaan cenderung
lebih tepat, hal ini dikarenakan seluruhnya didasarkan pada perencanaan yang sudah
matang dan sudah memperhitungkan seluruh aspek yang terkait.
6. Manajemen Strategi akan membuat pihak manajemen perusahaan akan menjadi
bertambah peka terhadap ancaman yang bisa datang dari luar lingkungan perusahaan
7. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditunjukkan bahwa perusahaan yang mempergunakan
konsep manajemen strategi lebih profitable daripada perusahaan yang tidak menerapkan
manajemen strategi
8. Kegiatan kegiatan yang saling tumpang tindih akan berkurang
9. Manajemen Strategi dapat membantu perusahaan bisa dengan mudah beradaptasi pada
perubahan perubahan yang terjadi, dan keengganan dari karyawan lama untuk berubah
bisa dikurangi
10. Manajemen Strategi dapat mengidentifikasi keungulan komparatif perusahaan didalam
lingkungan yang makin beresiko
11. Manajemen Strategi memberikan arah perusahaan jangka panjang yang jelas yang nanti
akan dituju

Manfaat dari Manajemen Strategi menurut David [2002:15] antara lain :

1. Bisa membantu perusahaan dalam menyusun strategi perusahaan yang lebih baik dengan
mempergunakan pendekatan yang jauh lebih sistematis, rasional, logis, rasional pada
pilihan strategis.

15
2. Manajemen Strategi adalah sebuah proses dan bukanlah keputusan ataupun dokumen.
Tujuan utama dari sebuah proses adalah untuk mencapai pengertian serta komitmen dari
semua pihak manajer dan karyawan.
3. Suatu proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan merupakan kegiatan
dalam memperkuat pengertian dari karyawan tentang efektivitas dengan cara mendorong
serta menghargai mereka para karyawan untuk bisa berpartisipasi didalam pengambilan
suatu keputusan dan latihan yang inisiatif serta imajinasi.
4. Mendatangkan laba
5. Meningkatkan kesadaran terhadap ancaman eksternal
6. Manajemen Strategi bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang strategi dari
pesaing
7. Manajemen Strategi dapat meningkatkan produktivitas para karyawan
8. Manajemen Strategi bisa membuat berkurangnya penolakan terhadap suatu perubahan
dalam perusahaan
9. Manajemen Strategi bisa memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang hubungan
prestasi dan penghargaan

2.1.5 Pengelompokkan Strategi

Menurut Hunger dan Wheelen (Ismail 2012:29), bila strategi yang dibuat perusahaan
dikaitkan dengan struktur organisasi perusahaan, maka strategi yang dibuat perusahaan dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok strategi yaitu :

• Strategi perusahaan (Corporate Strategy) : menunjukkan arah keseluruhan strategi


perusahaan dalam arti apakah perusahaan akan memilih strategi pertumbuhan (growth), strategi
stabilitas (stability) atau strategi pengurangan usaha (retrenchment) serta bagaimana pilihan
strategi tersebut disesuaikan dengan pengelolaan berbagai bidang usaha dari produk yang
terdapat didalam perusahaan.

• Strategi bisnis (Business Strategy) : merupakan strategi yang dibuat pada level business
unit, divisi atau product-level, dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi
bersaing produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industri tertentu atau segmen pasar tertentu.

16
• Strategi fungsional (Fuctional Strategy) : merupakan strategi yang dibuat oleh masing-
masing fungsi organisasi perusahaan (misalnya strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi
produksi) dengan tujuan menciptakan kompetensi yang lebih baik dibandingkan pesaing
sehingga akan meningkatkan keunggulan kompetitif. 26

Menurut Afin (2013:51), strategi fungsional adalah beberapa strategi yang lebih
mengarah kepada rumusan operasional yang harus dilakukan oleh tim dalam suatu perusahaan.
Ada beberapa jenis strategi fungsional, yaitu sebagai berikut :

• Strategi produksi: strategi yang berkaitan dengan cara memproduksi suatu


barang atau jasa dalam sebuah perusahaan, menempatkan hasil produksi itu ke dalam
kriteria produk unggulan, produk kompetitif, produk baru, sesuai dengan kompetensi
produk yang dimiliki.

• Strategi pemasaran dan promosi: strategi pemasaran digunakan untuk


menentukan pasar mana yang akan dibidik, kondisi pasar seperti apa yang diinginkan,
dan lain sebagainya. Sedangkan strategi promosi adalah strategi untuk menentukan cara
peluncuran produk, promosi yang akan dilakukan, dan juga media promosi yang akan
dipakai.

• Strategi keuangan: strategi yang berkaitan dengan pendanaan atau modal yang
dipakai dalam proses produksi, pemasaran, promosi, dan kegiatan fungsional lainnya.
Strategi keuangan ini menentukan dari mana sumber tersebut didapatkan dan juga cara
pendistribusiannya ke pos-pos yang bersangkutan.

• Strategi SDM (Sumber Daya Manusia) : strategi yang menyangkut orang-orang


yang melakukan seluruh proses fungsional, mulai dari produksi, pemasaran, promosi, dan
hal lain yang menggerakkan perusahaan tersebut.

• Strategi fungsional lain : hal ini berkaitan dengan pihak-pihak di luar


perusahaan, seperti supplier, konsultan, agen, dan lain-lain.

2.2 ANALISIS SITUASI

17
Pada poin ini akan dijelaskan analisis SWOT sebagai cara yang sistematis untuk
menganalisis situasi sebagai langkah dari proses pengambilan keputusan. Disarankan sebelum
menghasilkan strategi alternatif yang layak, manajer strategis melakukan tinjauan dan revisi
yang diperlukan terhadap misi dan tujuan perusahaan saat ini. Langkah selanjutnya meliputi
pembuatan, evaluasi, dan seleksi alternatif strategis yang terbaik.

Pada bagian ini juga diajukan sekumpulan strategi perusahaan alternative sebagai sebuah
cara untuk membantu para manajer strategis memutuskan, tidak hanya industry apa yang harus
dimasuki perusahaan, tetapi juga kearah mana perusahaan dapat tumbuh dan berkembang.
Setelah memutuskan industry yang akan dimasuki, perusahaan akan memutuskan bagaimna
mereka dapat bersaing dengan cara yang terbaik di tiap industry tersebut.

Analisis Situasi: SWOT Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun
eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan
(Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang
(Opportunity) dan tantangan (Threaths).

Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:

1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan


delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan)
sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan).Empat kotak
lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul 72 sebagai hasil titik pertemua antara
faktor-faktor internal dan eksternal.

Matriks SWOT Kearns

EKSTERNAL OPPORTUNITY TREATHS

INTERNAL
STRENGTH COMPARATIVE MOBILIZATION
ADVANTAGE
WEAKNESS DIVESTMENT/INVESTMENT DAMAGE KONTROL

18
Sumber:Hisyam, 1998

Keterangan:

Sel A: Comparative Advantages Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang
sehinggamemberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebihcepat.

Sel B: Mobilization Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus
dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
Comparative Advantage Divestment/Investment Damage Control Mobilization memperlunak
ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itumenjadi sebuah peluang.

Sel C: Divestment/Investment Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan
peluang dari luar.Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang
kabur.Peluangyang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karenakekuatan
yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yangdiambil adalah (melepas
peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu
(investasi).

Sel D: Damage Control Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena
merupakanpertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan
karenanyakeputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi
yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehinggatidak menjadi
lebih parah dari yang diperkirakan.

2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan
Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson(1998) agar diketahui secara pasti
posisi organisasi yang sesungguhnya.

Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

a. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian
skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;

19
Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas(penilaian
terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi ataumempengeruhi penilaian
terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaranskor sangat menentukan akurasi
penilaian namun yang lazim digunakan adalahdari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1
berarti skor yang paling rendah dan 10berarti skor yang peling tinggi.

Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secarasaling


ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan
membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi
perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya samadengan banyaknya
point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).

b. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) danfaktor O dengan T
(e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titikpada sumbu X, sementara
perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atautitik pada sumbu Y;
c. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.

20
Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal.

Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi
taktisnya.

Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah

21
strategi sebelumnya.Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap
peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis.Oleh karenanya organisasi disarankan untuk
meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin
terperosok.Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

2.2.1 Manfaat Analisis Situasi

Berikut adalah beberapa tujuan dari analisis Situasi SWOT:


 Mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlibat sebagai input
untukmerancang proses sehingga proses yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif,
dan efisien.
 Untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan
sesuatu.
 Mengetahui keuntungan yang dimiliki perusahaan kompetittor.
 Menganalisis prospek perusahaan untuk penjualan, keuntungan, dan pengembangan
produk yang dihasilkan.
 Menyiapkan perusahaan untuk siap dalam menghadapi permasalahan yang terjadi
Menyiapkan untuk menghadapi adanya kemungkinan dalam perencanaan pengembangan
di dalam perusahaan.

Manfaat Analisis Situasi :


a. Dapat mempermudah sebuah perencanaan yang akan dibuat antara lain , dapat
memberikan sebuah cara untuk membantu manajemen sebuah program untuk memilih
sebuah posisi atau sebuah keputusan didalam lingkungannya berdasarkan fakta yang telah
diketahui.
b. Dapat juga membantu proses perencanaan perusahaan dalam memecahkan suatu masalah
dan aspek-aspek apa saja yang termasuk dalam proses analisis situasi. Jadi secara

22
keseluruhan bisa dikatakan analisis situasi ini dapat mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan sendiri karena terkait peluang dan ancaman eksternal.

2.3 STRATEGI BISNIS

Definisi Strategi Bisnis Tunggal ( 2004:37 ) menjelaskan bahwa strategi bisnis


merupakan strategi yang harus di jadikan landasan berpikir utama dalam pembuatan strategi
teknologi informasi karena dalam strategi tersebut di sebutkan visi dan misi perusahaan beserta
target kinerja masing – masing fungsi dan struktur organisasi.
Jatmiko (2004:135) menyatakan bahwa strategi bisnis merupakan serangkaian komitmen
dan tindakan yang terintegrasi dan terkordinasi yang dirancang untuk menyediakan nilai bagi
pelanggan dan dirancang untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksplorasi
kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan spesifik.
Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi bisnis
adalah serangkaian tindakan yang terintegrasi dan terkordinasi yang di jadikan landasan berpikir
utama dalam pembuatan strategi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif
Menurut Wheelen dan David (2008:15) Ada beberapa tingkatan dalam strategi untuk
perusahaan besar, ada tiga tingkatan strategi manajemen yang berkembang sesuai dengan
perkembangan usaha perusahaan yaitu salah satunya adalah Strategi Bisnis (Business
Stratetegy) yang merupakan strategi yang terjadi pada tingkat produk atau unit bisnis dan
merupakan strategi yang menekankan pada perbankan posisi bersaing produk atau jasa pada
spesifik industri atau segmen pasar tertentu.

Ada tiga macam strategi yang dapat digunakan pada strategi tingkat bisnis ini, yaitu

1. Strategi Keunggulan Biaya,

2. Strategi Diferensiasi dan

3. Strategi Fokus”.

Strategi fokus itu sendiri terdiri dari fokus biaya dan fokus diferensiasi.

23
Pada tingkat bisnis, strategi bersifat departemental. Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan
ditetapkan oleh para manajer yang diserahi tugas tanggung jawab oleh manajemen puncak untuk
mengelola bisnis yang bersangkutan. Strategi yang diterapkan pada unit bisnis sering disebut
dengan generic strategy. Strategi bisnis merupakan dasar dari usaha yang dikoordinasikan dan
ditopang, yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan usaha jangka panjang. Strategi bisnis
menunjukkan bagaimana tujuan jangka panjang dicapai.

Dengan demikian, suatu strategi bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan
umum yang menyeluruh yang mengarahkan tindakan – tindakan utama suatu perusahaan.
Sedangkan yang dimaksud dengan strategi bisnis perusahaan adalah pola keputusan dalam
perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud dan tujuan- tujuan yang
menghasilkan kebijakan, perencanaan untuk mencapai tujuan. Strategi perusahaan berlaku bagi
seluruh perusahaan baik itu perusahaan besar atau perusahaan kecil, sedangkan strategi bisnis
hanya berfokus pada penentuan bagaimana perusahaan akan bersaing dan penempatan diri
diantara pesaingnya.

24
BAB III
STUDI KASUS
Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja Karyawan Pada Masa Pandemi Covid 19,
Studi Kasus Pada Bank BTN

Dampak nyata pandemi COVID-19 di Indonesia tidak hanya berpengaruh pada kesehatan
masyarakat tetapi juga keadaan perekonomian negara. Tidak hanya negara tapi juga organisasi
bahkan individu, hampir seluruh sektor industri mengalami dampak lesunya ekonomi. Organisasi
harus beradaptasi terhadap keadaan untuk mampu bertahan di tengah pandemi ini. Skenario baru
harus disiapkan sebagai langkah antisipasi agar bisa melanjutkan kegiatan ekonomi. Pemerintah
telah berusaha merumuskan berbagai kebijakan untuk menghentikan pandemi ini. Seruan social
distancing, physical distancing serta kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) telah
diumumkan, serta WFH (Work From Home).

Bank BTN memutuskan untuk memberlakukan kebijakan kerja dari rumah atau work
from home (WFH) untuk sebagian karyawannya, kebijakan ini menyusul himbauan pemerintah
untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, menekan potensi penyebaran virus corona. Dalam
kondisi seperti ini, prioritas Bank BTN adalah kesehatan serta keselamatan nasabah dan
karyawan.

WFH merupakan strategi yang diterapkan banyak organisasi semenjak terjadinya


penyebaran COVID-19. Namun WFH dipandang memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus
diterima baik oleh organisasi maupun karyawannya. Mungkasa (2020) memaparkan kelebihan
dan kekurangan tersebut. Kelebihan bagi karyawan yang pertama adalah adanya keseimbangan
antara kehidupan kerja dan keluarga, yang kedua adalah dapat mengurangi waktu perjalanan ke
tempat kerja serta penghematan bahan bakar dan yang ketiga adalah mengendalikan jadwal atau
jam kerja serta dapat memilih suasana kerja sendiri. Kelebihan bagi organisasi diantaranya
mendorong semangat kerja serta mengurangi kemalasan dan ketidakhadiran dan memperkuat
image perusahaan sebagai tempat bekerja yang family friendly.

25
Kekurangan bagi karyawan adalah terbiasa dengan suasana kantor yang konvensional
menyebabkan kesulitan berkoordinasi dengan rekan kerja dan tidak adanya batasan yang tidak
jelas antara kantor dan rumah. Sementara bagi organisasi, beberapa kekurangan yang muncul
diantaranya manajer sulit untuk menyesuaikan diri terutama bagi manajer yang cenderung
kurang percaya kepada bawahan, manajer sulit mengatur jadwal meeting untuk pekerjaan yang
membutuhkan intensitas teamwork tinggi dan beberapa karyawan tidak dapat bekerja tanpa
pengawasan.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Rancangan Penelitian

Dalam melakukan penelitian di Bank BTN Cabang Makassar. Adapun jenis data yang digunakan
dalam penulisan ini adalah Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa pengaruh WFH
terhadap kinerja karyawan, dan data kuantitatif yaitu data yang berupa laporan-laporan secara
tertulis, seperti menyebarkan kuisioner pada karyawan.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada Bank BTN Cabang
Makassar yang berjumlah 310 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik acak sederhana
(simple random sampling). Sugiyono dan Hair (1998:123) berpendapat bahwa pada teknik
sampel random sederhana, apabila subjek penelitian jumlahnya kurang dari 100 lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika
subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih, sehingga jumlah sampel
ditentukan sebanyak 10% dari jumlah populasi yakni 31 orang.

Metode Analisis

Untuk melihat adanya pengaruh WFH terhadap kinerja karyawan digunakan analisis regresi
berganda. Analisis regresi berganda tersebut bertujuan untuk melihat ada tidaknya pengeruh
yang signifikan antara WFH terhadap kinerja karyawan pada Bank BTN. Untuk menganalisis
data ke dalam regresi sederhana tersebut digunakan software SPSS. Hasil dari olah data inilah
yang akan diinterkinerjakan dalam pembahasan hasil.

26
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka secara garis besar dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan WFH pada Bank BTN Cabang Makassar mempunyai pengaruh yang
signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai, hal ini bisa dibuktikan dengan hasil Uji t dan Uji
F. Juga diperkuat dengan hasil dari Uji Koefisien Determinasi/R Square (R2) yang menunjukkan
bahwa WFH mempunyai pengaruhnya terhadap naik atau turun kinerja pegawai sebesar 34.5%.

Penelitian ini sejalan dengan pendapat Timbal dan Mustabsat dimana perusahaan yang
mendukung WFH akan menghasilkan produktivitas/kinerja yang lebih besar. Sedangkan kinerja
pegawai sejalan dengan pendapat Hasibuan apabila kinerja tiap individu atau pegawai baik,
maka diharapkan kinerja perusahaan/organisasi akan baik pula.

SIMPULAN KASUS

Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis melalui pembahasan, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa WFH berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada masa
pandemi Covid 19 dengan melihat Pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa
WFH berpengaruh positif (0,345) dan signifikan (0,000) terhadap Kinerja. Dalam kaitannya
dengan hubungan antar variabel, peneliti menggunakan bantuan software SPSS dimana telah
dikumpulkan data sebelumnnya dan pengujian dilakukan setelah itu.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat diambil kesimpulan yaitu work from home (WFH)
atau bekerja di rumah memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Kinerja karyawan Bank
BTN. Saran yang bisa diberikan kepada Bank BTN saat pandemic Covid-19 ini adalah sebagai
berikut:

(1) Memastikan bahwa karyawan atau staff memiliki lingkungan kerja yang fleksibel,
termasuk diantaranya adalah koneksi internet dan perangkat elektronik yang mendukung
kegiatan kerjaan mereka. Selain fleksibilitas lingkungan kerja, berbagai aspek lain juga harus
diperhatikan seperti tingkat stress karyawan bekerja jarak jauh, kedekatan keluarga, kreativitas,
tekanan diri dan lain sebagainya demi meningkatkan kinerja,

(2) Bagi penelitian selanjutnya agar dapat menambahkan faktor dan variabel lain untuk
mendukung penelitian.

27
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Analisis situasi merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh sebelum merancang dan
merencanakan program. Analisis situasi bertujuan untuk mengumpulkan informasi mencakup
jenis dan bentuk kegiatan, pihak atau publik yang terlibat, tindakan dan strategiyang akan
diambil, taktik, serta anggaran biaya yang diperlukan dalam melaksanakan program.

Strategi manajemen merupakan komponen penting dalam pengelolaan perusahaan karena


melalui strategi manajemen inilah sebuah perusahaan merencanakan taktik yang akan dipilih
untuk dilaksanakan dan diterapkan sehingga perusahaan dapat unggul dalam dunia bisnis.

Dengan demikian analisis situasi dan strategi perusahaan memiliki keterkaitan agar
kelangsungan hidup perusahaan dapat terus bertahan di pasaran.

4.1 Saran

Kami sebagai penulis makalah ini, menyarankan kepada para pembaca agar mencari
sumber-sumber lain mengenai Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi, agar lebih
banyak mengetahui dan memahami serta semakin luas wawasannya mengenai Perumusan
Strategi : Analisis Situasi dan Strategi

28
DAFTAR PUSTAKA

Alimuddin , Ibriati Kartika. (2021) Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Masa Pandemi Covid 19, Studi Kasus Pada Bank BTN, YUME : Journal of
Management, 4(2), 323-332.

Rahman Rahim , H. Abd dan Enny Radjab. (2017) Manajemen Strategi. Lembaga
Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar. Makassar

John A, Pearce Ii and Richard B. Robinson Jr. (1998) Strategic Management,3rd ed.USA
: Richard D. Irwin, Illions.

Arthur A. Thompson, Jr. and A.J. Strickland III.(1993) Strategic management:

concept and cases. 7th ed. New York: Richard d. Irwin, inc.

Rangkuti, Freddy, 2008. Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.

Hunger, J David dan Thomas L Wheelen. 2003. Management Strategis.Terjemahan


Julianto Agung. Edisi 2, Andi.Yogyakarta.

Pasaribu Fernando, Bismark Rowland. 2015. Analisis Situasi Manajemen Strategi .


(jurnal online)

29
30

Anda mungkin juga menyukai