Anda di halaman 1dari 19

KONSEP MANAJEMEN STRATEGI

Dosen Pengampu: Vicky Rosalia SE.,M.Si

DISUSUN OLEH:

Maryanti G. Sinaga (230503011)


Gita A. C. Tumanggor (230503012)
Tamara Jessi (230503105)
Gracea Jasmine (230503221)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi yang dibimbing
oleh Ibu Dosen Pengampu-Ibu Vicky Rosalia SE.,M.Si.

Makalah ini berisi tentang resume materi “Konsep Manajemem Strategi”. Kami berusaha untuk
menyajikan resume yang informatif, jelas, dan sistematis sesuai dengan sumber-sumber yang
kami gunakan. Kami juga berusaha untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat
mengurangi kualitas makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan membutuhkan perbaikan dan
penyempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca, khususnya dari Ibu Dosen Pengampu. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami sendiri maupun bagi pembaca yang ingin menambah pengetahuan tentang
hukum bisnis.

Medan, 4 Maret 2024

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................5
LATAR BELAKANG.................................................................................................................5
RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................5
TUJUAN......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
A. PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI...................................................................6
Manajemen Strategik...............................................................................................................6
Strategik...................................................................................................................................6
Keputusan Strategis.................................................................................................................6
Tindakan Strategis...................................................................................................................7
B. TUJUAN MANAJEMEN STRATEGIK..........................................................................9
Tujuan Manajemen Strategik...................................................................................................9
Indikator Kinerja Akuntansi....................................................................................................9
Indikator Kinerja Ekonomi....................................................................................................11
C. PROSES MANAJEMEN STRATEGIK.........................................................................12
D. PEREKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN STRATEGIK...................................13
Tahap 1: Perencanaan Bisnis.................................................................................................13
Tahap 2: Perencanaan Berbasis Peramalan...........................................................................13
Tahap 3: Perencanaan Strategis.............................................................................................13
Tahap 4: Manajemen Strategik..............................................................................................13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................14
A. KESIMPULAMN...........................................................................................................14
B. SARAN...........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
PERTANYAAN UNTUK KELOMPOK......................................................................................17
PERTANYAAN DARI KELOMPOK..........................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Manajemen strategi merupakan suatu pendekatan penting dalam mengelola organisasi di era
globalisasi dan persaingan yang semakin ketat. Konsep ini telah menjadi bagian integral dari
strategi bisnis modern, memainkan peran kunci dalam menentukan arah, tujuan, dan keberhasilan
jangka panjang suatu organisasi.

Pperkembangan pesat dalam teknologi, ekonomi global, dan dinamika pasar telah mengubah
lanskap bisnis secara signifikan. Untuk tetap relevan dan bersaing dalam lingkugan yang berubah
dengan cepat ini, organisasi harus memiliki pemahaman yang kuat tentang manajemen strategic
dan kemampuan untuk mengimplementasikan dengan efektif.

Pemahaman yang mendalam tentang konsep manajemen strategic menjadi kunci utama bagi
manajer dan pemimpin organisasi untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi
tantangan dan peluang yang muncul. Dengan memehani tujuan, proses, dan perkembangan
konsep manajemen strategic, organisasi dapat mengembangkan strategi yang berkelanjutan untuk
mencapai tujuan mereka.

Dalam makalah ini, kami akan mengeksplorasi konsep manajemen strategic dari berbagai sudut
pandang. Kami akan membahas pengertian manajemen strategic, tujuan yang ingin dicapai
melalui pendekatan ini, proses yang terlibat dalam mengembangkan dan mengimplementasikan
strategi, serta perkembangan konsep ini dari masa ke masa. Dengan demikian, makalah ini
diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya manajemen
strategic dalam konteks bisnis modern.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu manajemen strategic
2. Apa tujuan manajemen strategic
3. Bagaimana proses manajemen strategic
4. Bagaimana perkembangan konsep manajemen strategik

TUJUAN
1. Mengetahui pengertian manajemen strategik
2. Mengetahui tujuan manajemen strategik
3. Mengetahui proses manajemen strategik
4. Mengetahui perkembangan konsep manajemen strategik

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI

Manajemen Strategik
Manajemen strategik (strategic management) merupakan serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial (Wheelen dan Hunger, 2004 : 2) yang dihasilkan dari proses formulasi dan
implementasi rencana (Pearce dan Robinson, 2005 : 3) dengan tujuan untuk mencapai
keunggulan kompetitif. Manajemne strategi dapat pula di definisikan sebagai proses
perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian berbagai keputusan dan tindakan
strategis perusahaan dengan tujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Strategik
Strategi bukan hanya sekedar berbagai cara untuk mencapai tujuan melainkan mencakup pula
penentuan berbagai tujuan itu sendiri. Menurut Alfred Chandler, strategi ialah penetapan sasaran
dan tujuan jangka panjang suatu perusahaan dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu. Strategi dipahami pula sebagai sebuah pola
yang didalamnya mencakup baik strategi yang direncanakan maupun strategi yang padaa
awalnya tidak dimaksudkan oleh perusahaan tetapi menjadi strategi yang dipertimbangkan
bahkan dipilih oleh perusahaan untuk diimpelementasikan.

Amazon.com Inc. adalah perusahaan teknologi dan e-commerce terbesar di dunia. Amazon
awalnya hanya berfokus pada penjualan buku secara online, namun seiring waktu, mereka telah
berkembang menjadi toko online terbesar yang menawarkan berbagai produk mulai dari barang
konsumen hingga layanan cloud computing. Amazon menggunakan strategi diversifikasi
produknya untuk menyediakan berbagai produk, seperti pakaian, makanan, elektronik, dan
bahkan layanan digital seperti streaming musik dan video. Amazon terus berinovasi
mengembangkan teknologi baru, mengembangkan layanan seperti Amazon Web Services
(AWS), yang menjadi penyedia cloud computing terbesar di dunia, dan teknologi pengiriman
seperti robot dan drone.

Melalui strategi-strategi ini, Amazon berhasil mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar e-
commerce dan terus berkembang secara global. Mereka juga berhasil menciptakan ekosistem
yang kuat di sekitar merek mereka, termasuk layanan tambahan seperti Kindle, Amazon Echo,
dan Amazon Prime. Pembelajaran dari strategi Amazon adalah pentingnya inovasi, diversifikasi,
dan fokus pada kepuasan pelanggan dalam mencapai keberhasilan dalam bisnis.

5
Keputusan Strategis
Manajemen strategi berkenan dengan pengelolaan berbagai keputusan strategis, yakni berbagai
keputusan manajerial yang akan mempengaruhi keberadaan perusahaan dalam jangka panjang.
Keputusan strategi dapat diambil oleh manajemen puncak pada tingkat korporasi maupun pada
tingkat unit bisnis (divisi). Keputusan strategis pada tingkat korporasi bagi perusahaan yang
memiliki beberapa unit usaha, akan diterjemahkan kedalam berbagai keputusan startegis di
tingkat unit usaha.

Ada banyak contoh pengambilan keputusan strategis yang bisa ditemukan dalam perusahaan
lain. Berikut ini adalah beberapa contoh keputusan strategis perusahaan

1. Apple Inc.: Keputusan strategis untuk mengembangkan produk-produk inovatif seperti


iPhone, iPad, dan MacBook, serta fokus pada integrasi vertikal dan pengendalian penuh
atas ekosistem perangkat keras dan perangkat lunak mereka.
2. Tesla, Inc.: Keputusan untuk fokus pada pengembangan mobil listrik dan teknologi
otonom, serta investasi dalam infrastruktur pengisian daya yang luas, yang semuanya
berkontribusi pada posisi Tesla sebagai pemimpin dalam mobil listrik.
3. Google (Alphabet Inc.): Keputusan untuk mengembangkan berbagai layanan dan produk
baru di luar mesin pencari, seperti Google Maps, Gmail, dan Android OS, serta
diversifikasi bisnis dengan akuisisi perusahaan-perusahaan seperti YouTube.
4. Toyota Motor Corporation: Keputusan untuk mengadopsi metode produksi lean dan Just-
in-Time (JIT) yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan efisiensi produksi,
mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk.
5. Netflix, Inc.: Keputusan untuk beralih dari penyewaan DVD fisik menjadi layanan
streaming digital, yang mengubah cara orang menonton dan mendapatkan hiburan, serta
ekspansi global mereka yang cepat.

Tindakan Strategis
Keputusan strategis tidak akan memiliki arti apapun seandainya keputusan strategis tersebut
tidak diterjemahkan ke dalam tindakan strategis. Tindakan strategis merupakan implementasi
dari berbagai keputusan strategis yang telah ditetapkan perusahaan. Tindakan strategis ini sendiri
dapat diartikan sebagai berbagai tindakan manajerial yang akan mempengaruhi keberadaan
perusahaan dalam jangka panjang.

Berikut adalah contoh beberapa perusahaan beserta tindakan strategis yang mereka ambil:

1. Apple Inc.
Tindakan Strategis: Pengembangan produk inovatif seperti iPhone, iPad, dan MacBook,
serta fokus pada integrasi vertikal dan pengendalian penuh atas ekosistem perangkat
keras dan perangkat lunak mereka.
2. Tesla, Inc.

6
Tindakan Strategis: Fokus pada pengembangan mobil listrik dan teknologi otonom, serta
investasi dalam infrastruktur pengisian daya yang luas, yang semuanya berkontribusi
pada posisi Tesla sebagai pemimpin dalam mobil listrik.
3. Google (Alphabet Inc.)
Tindakan Strategis: Mengembangkan berbagai layanan dan produk baru di luar mesin
pencari, seperti Google Maps, Gmail, dan Android OS, serta diversifikasi bisnis dengan
akuisisi perusahaan-perusahaan seperti YouTube.
4. Toyota Motor Corporation
Tindakan Strategis: Mengadopsi metode produksi lean dan Just-in-Time (JIT) yang
memungkinkan mereka untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya, dan
meningkatkan kualitas produk.
5. Netflix, Inc.
Tindakan Strategis: Beralih dari penyewaan DVD fisik menjadi layanan streaming
digital, yang mengubah cara orang menonton dan mendapatkan hiburan, serta ekspansi
global mereka yang cepat.

7
B. TUJUAN MANAJEMEN STRATEGIK

Tujuan Manajemen Strategik


Strategi yang dikembangkan perusahaan melalui proses manajemen strategik bertujuan untuk
menciptakan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bagi perusahaan. Beberapa
indikator yang dapat dijadikan acuan untuk menilai keunggulan kompetitif perusahaan antara
lain mencakup indikator- indikator kinerja akuntansi dan kinerja ekonomi (Barney dan Hasterly,
2008). Melalui analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan, maka akan diperoleh
informası mengenai kinerja akuntansi (accounting performance) sebuah perusahaan baik dilihat
dari sisi profitabilitas maupun rasio-rasio keuangan. Dengan membandingkan kinerja akuntansi
sebuah perusahaan dengan perusahaan-perusahaan lainnya dalam satu industri, maka akan dapat
diperoleh gambaran mengenai kinerja perusahaan dibandingkan pesaing, yakni apakah
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif ataukah tidak.

Indikator Kinerja Akuntansi


Untuk menilai apakah kinerja keuangan suatu perusahaan baik atau tidak, manajer puncak suatu
perusahaan biasanya akan melirik ke lima ukuran utama kinerja keuangan perusahaan yaitu
profitability ratio, liquidity ratio, leverage ratio, activity ratio dan market ratio. Rasio-rasio
tersebut dihitung dengan menggunakan bahan-bahan perhitungan yang ada di laporan keuangan
perusahaan yakni neraca (balance sheet) dan laporan rugi-laba (income statement).

Profitability Ration Termasuk ke dalam alat ukur profitabilitas perusahaan antara lain adalah
return on investment (ROI). Rasio ini mengukur seberapa baik manajer perusahaan
menggunakan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan laba.

Return on invesmemt = net profit/ total assets

Liquidity Ration Rasio likuiditas menunjukkan sejauh mana perusahaan memiliki aset/aktiva
lancar yang dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo.
Termasuk ke dalam rasio ini antara lain current ratio dan quick ratio.

Current ratio = current assets/current liasbilities

Rasio ini mengukur sejauh mana perusahaan memiliki aset lancar yang dapat digunakan untuk
menutupi utang jangka pendek yang segera jatuh tempo.

Quick ratio= (current assets-inventory)/ current liabilities

Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan dapat membayar kewajiban jangka pendeknya
yang jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar, tanpa harus menjual persediaan (inventory)
sebagai salah satu bagian aset lancar.

Leverage Ratio Rasio ini mengukur berapa besar utang yang digunakan oleh perusahaan untuk
mendanai total aset. Semakin besar utang yang digunakan maka semakin besar pula risiko yang
8
akan dihadapi perusahaan dalam memenuhi kewajiban kontraktual dengan para kreditor. Tetapi
di sisi lain, penggunaan utang (misalnya pinjaman dari bank) juga dapat memperbesar tingkat
pengembalian yang diperoleh perusahaan dibandingkan bila seluruh aset perusahaan didanai
dengan ekuitas/modal sendiri (equity).

Beberapa rasio yang termasuk ke dalam kelompok leverage ratio antara lain debt ratio dan times
interest earned ratio.

debt ratio = total liabilities / total assets

Rasio ini mengukur proporsi total aset yang didanai oleh utang, di mana semakin besar rasionya
maka semakin besar pula proporsi dana pihak lain yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan laba.

Times interest earned ratio = earning befote interesr and taxes/ interest

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban bunga yang timbul
akibat utang sepanjang jangka waktu pinjaman. Semakin besar nilai rasionya, maka semakin baik
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya dalam bentuk pembayaran
bunga secara berkala.

Activity Ratio Rasio ini mengukur berapa cepat berbagai akun yang ada dalam neraca terutama
yang berbentuk akun lancar (current accounts) dapat berubah menjadi penjualan atau kas.
Berbagai akun lancar yang dimaksud mencakup persediaan (inventory), piutang (accounts
receivable) dan utang lancar (accounts payable) (Gitman, 2006). Beberapa contoh rasio
keuangan yang termasuk ke dalam activity ratio antara lain: inventory turnover dan average
collection period.

Inventory turnover= cost of goods sold / inventory

Rasio ini mengukur tingkat efisiensi yang dilakukan oleh manajer di dalam mengubah persediaan
menjadi pejuang dilakukan oleh ini maka semakin sering persediaan perusahaan berubah
menjadi penjualan dan semakin kecil rasio ini maka hal itu berarti semakin lama persediaan
perusahaan berada dalam bentuk persediaan sebelum dapat terjual.

Avarage collection period= acount receivable/ avarage sales per day

Rasio ini mengukur berapa lama waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk dapat menagih
piutang dari para debitor yang membeli secara kredit. Bila rasio average collection period masih
berada di bawah jangka waktu kredit yang diberikan perusahaan, maka perusahaan dapat
dikatakan efektif dalam melakukan manajemen piutang. Tetapi bila rasio average collection
period lebih lama dibandingkan jangka waktu kredit yang diberikan, maka dapat dikatakan
bahwa perusahaan tidak efektif di dalam mengelola manajemen piutangnya.

9
Market Ratio Rasio ini dihitung dengan menghubungkan nilai pasar perusahaan yang tercermin
dari harga jual saham perusahaan di pasar saat ini dengan nilai-nilai akuntansi tertentu. Rasio ini
akan memberikan gambaran mengenai seberapa baik investor di pasar modal menilai kinerja dan
risiko perusahaan saat ini. Beberapa rasio yang sering digunakan untuk kategori market ratio
antara lain price earning ratio (P/E ratio) dan Market/Book Ratio (M/B ratio).

(P/E ratio)= Market price per share of commom stock/ earning per share

Rasio ini mengukur jumlah uang yang bersedia dibayarkan oleh investor untuk setiap rupiah
pendapatan perusahaan. Semakin tinggi P/E ratio yang dimiliki perusahaan, maka hal tersebut
menunjukkan bahwa investor berani membayar setiap rupiah laba (earning) perusahaan dengan
jumlah uang yang lebih besar.

(M/B Ratio)= Market price per share of common stock/ Book value per share of common stock

Rasio ini mengukur sejauh mana investor menilai kinerja perusahaan dengan melihat hubungan
antara nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya. Semakin tinggi rasio M/B maka hal
tersebut menunjukkan bahwa investor memiliki kepercayaan terhadap perusahaan yang
tercermin dari kesediaan mereka membayar saham perusahaan lebih tinggi dibanding nilai
bukunya.

Rasio-rasio keuangan tersebut akan memiliki arti apabila rasio keuangan suatu perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergerak dalam industri yang sama. Sebagai contoh
bila perusahaan memperoleh ROI lebih besar dibandingkan dengan ROI yang diperoleh rata-rata
perusahaan lainnya dalam satu industri, maka bisa dikatakan bahwa perusahaan memiliki
superior return.

Indikator Kinerja Ekonomi


Indikator lainnya yang digunakan untuk mengukur keunggulan kompetitif perusahaan diperoleh
melalui analisis kinerja ekonomi yang di dalamnya mencakup biaya modal (cost of capital).
Perusahaan memiliki dua sumber utama modal yakni dari para penanam modal/pemegang saham
(stockholders) dan para pemberi pinjaman (creditors dan bondholders). Modal yang berasal dari
para pemberi pinjaman akan menimbulkan biaya utang (cost of debt) sedangkan modal yang
berasal dari para penanam modal akan menimbulkan biaya ekuitas (cost of equity). Secara
bersama-sama, komponen biaya modal tersebut akan membentuk apa yang disebut sebagai biaya
modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital). Perusahaan dikatakan memiliki
keunggulan kompetitif bila perusahaan memperoleh tingkat pengembalian investasi yang lebih
besar dari biaya modalnya dibandingkan perusahaan lain dalam satu industri. Perusahaan yang
memperoleh tingkat pengembalian lebih besar dari biaya modalnya akan lebih mudah untuk
memperoleh tambahan modal karena baik para penanam modal maupun para pemberi pinjaman
akan berebut untuk menambah dana bagi perusahaan seperti itu.

10
C. PROSES MANAJEMEN STRATEGIK
Keputusan strategis tidak akan memiliki arti apapun seandainya keputusan strategis tersebut
tidak diterjemahkan ke dalam tindakan strategis. Tindakan strategis merupakan implementasi
dari berbagai keputusan strategis yang telah ditetapkan perusahaan. Tindakan strategis ini
sendiri dapat diartikan sebagai berbagai tindakan manajerial yang akan mempengaruhi
keberadaan perusahaan dalam jangka panjang.

Berikut adalah contoh beberapa perusahaan beserta tindakan strategis yang mereka ambil:

1. Apple Inc.
Tindakan Strategis: Pengembangan produk inovatif seperti iPhone, iPad, dan
MacBook, serta fokus pada integrasi vertikal dan pengendalian penuh atas ekosistem
perangkat keras dan perangkat lunak mereka.
2. Tesla, Inc.
Tindakan Strategis: Fokus pada pengembangan mobil listrik dan teknologi otonom,
serta investasi dalam infrastruktur pengisian daya yang luas, yang semuanya
berkontribusi pada posisi Tesla sebagai pemimpin dalam mobil listrik.
3. Google (Alphabet Inc.)
Tindakan Strategis: Mengembangkan berbagai layanan dan produk baru di luar mesin
pencari, seperti Google Maps, Gmail, dan Android OS, serta diversifikasi bisnis
dengan akuisisi perusahaan-perusahaan seperti YouTube.
4. Toyota Motor Corporation
Tindakan Strategis: Mengadopsi metode produksi lean dan Just-in-Time (JIT) yang
memungkinkan mereka untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya,
dan meningkatkan kualitas produk.
5. Netflix, Inc.
Tindakan Strategis: Beralih dari penyewaan DVD fisik menjadi layanan streaming
digital, yang mengubah cara orang menonton dan mendapatkan hiburan, serta
ekspansi global mereka yang cepat.

11
D. PEREKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN STRATEGIK
Wheelen dan Hunger (2004: 3-4) menjeaskan perkembangan konsep manajemen strategic
melalui empat tahap sebagai berikut:

Tahap 1: Perencanaan Bisnis


Tujuan tahap ini adalah untuk membuat anggaran dan proyeksi keuangan suatu bisnis untuk
tahun depan. seringkali dimulai dengan perencanaan keuangan dasar, menitikberatkan pada
pengelolaan keuangan dan anggaran yang sederhana namun penting untuk mengendalikan
operasional perusahaan. Namun, pendekatan ini sering kali kurang memperhatikan strategi
jangka panjang dan perubahan lingkungan yang dapat memengaruhi keberhasilan organisasi.

Tahap 2: Perencanaan Berbasis Peramalan


Tahap ini membawa perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi dengan memperhitungkan tren
pasar, teknologi, dan ekonomi dalam merumuskan strategi jangka panjang. Meskipun sulit untuk
meramal masa depan dengan akurat, serta kemungkinan terjadi konflik antar depatemen
mengenai strategi terbaik yang harus digunakan, namun pendekatan ini dapat membantu
organisasi dalam beradaptasi dengan perubahan dan mengembangkan strategi yang lebih
berorientasi ke depan.

Tahap 3: Perencanaan Strategis


Dalam tahap ini organisasi mulai menetapkan visi, misi, dan tujuan jangka panjang mereka, serta
mengembangkan strategi untuk mencapainya. Melalui analisis SWOT dan pengembangan
rencana aksi, perusahaan dapat memberikan arah yang jelas dan menciptakan kerangka kerja
untuk mencapai keunggulan kompetitif di pasar yang semakin kompleks. Namun ada
kemungkinan ditahap ini akan sedikit sulit untuk mengimlementasikan rencana yang ada juga
membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih banyak.

Tahap 4: Manajemen Strategik


Tahap ini memperkenalkan pendekatan yang lebih kolaboratif dan inklusif dalam pengambilan
keputusan strategis. Dengan melibatkan seluruh anggota organisasi dalam pengembangan dan
implementasi strategi, perusahaan dapat menjadi lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan,
serta meningkatkan keterlibatan dan keterikatan karyawan terhadap tujuan perusahaan. Namun,
kekurangan dari pendekatan ini adalah membutuhkan budaya perusahaan yang terbuka dan
kolaboratif, serta memerlukan kepemimpinan yang kuat untuk mengarahkan proses ini secara
efektif.

Melalui tahap-tahap ini, organisasi dapat membangun fondasi yang kokoh untuk mencapai
kesuksesan jangka panjang, dengan memperhatikan tantangan dan peluang yang ada di
lingkungan bisnis yang terus berubah.

12
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAMN

Manajemen strategi merupakan proses yang berkesinambungan untuk mencapai keunggulan


kompetitif melalui formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Manajemen strategi bukan
hanya sekedar serangkaian tindakan, tetapi juga merupakan sebuah disiplin ilmu yang memiliki
kerangka kerja dan metodologi yang sistematis.

Tujuan utama manajemen strategi adalah untuk menciptakan nilai bagi stakeholders dan
meningkatkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Hal ini dapat dicapai dengan:

 Mengembangkan visi dan misi yang jelas: Visi dan misi memberikan arah dan tujuan bagi
perusahaan.
 Melakukan analisis lingkungan bisnis: Analisis ini membantu perusahaan untuk
memahami peluang dan ancaman di lingkungannya.
 Mengembangkan strategi yang tepat: Strategi harus dirumuskan berdasarkan hasil analisis
lingkungan bisnis dan kekuatan dan kelemahan perusahaan.
 Mengimplementasikan strategi dengan efektif: Implementasi strategi membutuhkan
komitmen dan kerjasama dari semua pihak dalam perusahaan.
 Mengevaluasi dan mengendalikan strategi: Evaluasi dan pengendalian diperlukan untuk
memastikan bahwa strategi berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang
diinginkan.

Proses manajemen strategi terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Perencanaan bisnis: Pada tahap ini, perusahaan menetapkan tujuan dan sasarannya dan
mengembangkan rencana untuk mencapainya.
2. Perencanaan berbasis peramalan: Tahap ini melibatkan peramalan tren masa depan
dan mengembangkan strategi untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.
3. Perencanaan strategis: Pada tahap ini, perusahaan mengembangkan strategi jangka
panjang untuk mencapai tujuannya.
4. Manajemen strategis: Tahap ini merupakan tahap implementasi dan pengendalian
strategi.

Penerapan manajemen strategi dapat dilakukan pada berbagai jenis organisasi, baik
perusahaan besar maupun kecil, organisasi nirlaba, dan bahkan sektor publik. Dengan
menerapkan manajemen strategi, organisasi dapat meningkatkan peluang mereka untuk
mencapai kesuksesan jangka panjang dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dan
kompleks.

13
B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut adalah beberapa saran untuk meningkatkan efektivitas
manajemen strategi:

 Membangun kepemimpinan yang kuat dan visioner: Pemimpin yang efektif mampu
mengartikulasikan visi yang jelas, menginspirasi karyawan, dan mendorong mereka untuk
mencapai tujuan bersama.
 Menciptakan budaya perusahaan yang mendukung: Budaya perusahaan yang terbuka,
kolaboratif, dan adaptif terhadap perubahan dapat membantu perusahaan dalam mencapai
tujuan strategisnya.
 Melakukan analisis lingkungan bisnis yang cermat: Memahami peluang dan ancaman di
lingkungan bisnis dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi yang tepat
dan efektif.
 Menerapkan proses manajemen strategis yang terstruktur: Proses yang terstruktur dan
sistematis dapat membantu perusahaan dalam memastikan bahwa strategi diimplementasikan
dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan.
 Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi yang efektif: Sistem monitoring dan
evaluasi yang efektif dapat membantu perusahaan dalam melacak kemajuan strategi dan
melakukan penyesuaian yang diperlukan.
 Memanfaatkan perkembangan teknologi: Teknologi dapat membantu perusahaan dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses manajemen strategi.
 Mempelajari dan mengikuti best practices: Banyak perusahaan yang telah berhasil
menerapkan manajemen strategi. Mempelajari dan mengikuti best practices dari perusahaan-
perusahaan tersebut dapat membantu perusahaan lain dalam meningkatkan efektivitas
manajemen strateginya.

14
DAFTAR PUSTAKA
PMM SoM. (2024, 11 Januari). Manajemen Strategis: Pengertian, Tujuan , dan Tahapannya.
2024/03/06, https://ppmschool.ac.id/manajemen-strategis/

Badowi, Mochamad. (2024). Proses Manajemen Strategi & Perencanaan Strategi. 2024/03/06,
https://mochamadbadowi.com/news/proses-manajemen-strategi.html

Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga

15
PERTANYAAN UNTUK KELOMPOK
1. Petris Venezia Pakpahan (230503022). Apa strategi yang digunakan perusahaan Anda untuk
mengelola risiko dan ketidakpastian yang mungkin memengaruhi keberlangsungan bisnis dalam
jangka panjang?

Dijawab oleh Gita Tumanggor: Salah satu strategi yang perusahaan gunakan untuk mengelola
risiko dan ketidakpastian adalah diversifikasi portofolio. perusahaan berinvestasi dalam berbagai
produk, layanan, dan pasar untuk mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi pasar atau
kondisi industri tertentu. Selain itu, perusahaan juga secara teratur melakukan evaluasi risiko,
mengidentifikasi ancaman potensial, dan mengambil langkah-langkah pencegahan proaktif untuk
memitigasi dampaknya. Komunikasi terbuka dan transparan dengan para pemangku kepentingan
juga merupakan bagian integral dari strategi perusahaan untuk mengelola ketidakpastian
dalam jangka panjang.

2. Zefanya Natalie (230503018). Pertanyaan: Apa unsur dasar pembangun dari unsur manajerial
sebagai bentuk strategi perusahaan? Apa entitas atau aspek yang lebih fokus ditilik dalam
keberlangsungannya?

Dijawab oleh Tamara Jessi: Unsur usur dasar pembangun dari unsur manajerial sebagai bentuk
strategi perusahaan meliputi beberapa elemen, yaitu penetapan Visi, Misi, dan Tujuan, Analisis
Lingkungan, Pemilihan Strategi, Implementasi Strategis, Pemantauan dan Pengendalian, Inovasi
dan Perubahan, Evaluasi dan Pembelajaran. Pada umumnya, fokus utama manajemen strategis
adalah pada penetapan visi, misi, dan tujuan perusahaan, serta pemilihan strategi yang tepat
untuk mencapai tujuan tersebut. Ini karena visi, misi, dan tujuan perusahaan memberikan arah
dan tujuan yang jelas bagi seluruh organisasi, sementara strategi merupakan langkah-langkah
konkret yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, semua elemen dasar
manajemen strategis saling terkait dan penting. Misalnya, tanpa analisis lingkungan yang baik,
sulit untuk memilih strategi yang tepat. Begitu juga dengan implementasi strategi yang efektif
dan pemantauan yang cermat, kedua hal tersebut sangat penting untuk memastikan bahwa
strategi yang dipilih dapat dijalankan dengan baik dan mencapai hasil yang diinginkan. Jadi,
meskipun penetapan visi, misi, dan tujuan perusahaan, serta pemilihan strategi, seringkali
menjadi fokus utama, semua elemen dasar manajemen strategis harus diperhatikan dengan baik
dan diintegrasikan secara holistik untuk mencapai keberhasilan jangka panjang bagi perusahaan.

3. Nashwa Fazila (230503104). Dikatakan tadi perusahaan memiliki keunggulan kompetitif


apabila perusahaan memperoleh tingkat pengembalian investasi yang lebih besar dari biaya
modalnya. Nah, kira-kira apa saja strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan
tingkat pengembalian investasi dan mengurangi biaya modalnya?

Dijawab oleh Maryanti Sinaga: Pertama, meningkatkan efisiensi operasi: Nah salah satu cara
yang dapat kita lakukan yaitu dengan berinvestasi dalam teknologi baru. Maksudnya disini kita

16
bisa menggunakan teknologi baru untuk mendukung dan meningkatkan produksi produk kita.
Dimana penggunaan teknologi umum lebih efisien dalam meningkatkan jumlah produksi produk.
Kedua, mengembangkan hubungan yang kuat dengan pelanggan: Kita harus bisa menciptakan
atau mendapatkan pelayanan yang loyal dalam bisnis kita. Hubungan yang kuat dengan
pelanggan dapat membantu perusahaan meningkatkan retensi pelanggan dan meningkatkan
penjualan. Ketiga, melakukan ekspansi pasar dan membangun merek yang kuat: Memperluas
pangsa pasar atau memasuki pasar baru dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan
memperbesar potensi keuntungan. Dan juga dengan membangun merek yang kuat dapat
membantu perusahaan menarik pelanggan baru dan meningkatkan loyalitas pelanggan, seperti
yang tadi sudah disebutkan.

17
PERTANYAAN DARI KELOMPOK
1. Bagaimana organisasi dapat memastikan bahwa strategi yang dirumuskan tidak hanya relevan
untuk kondisi saat ini tetapi juga dapat mengantisipasi perubahan lingkungan di masa depan?

Dijawab oleh Marissa: Analisis Lingkungan Eksternal: Organisasi perlu secara teratur
menganalisis lingkungan eksternal mereka, termasuk tren industri, perubahan teknologi, regulasi,
dan dinamika pasar. Ini membantu mereka memahami bagaimana lingkungan mereka berubah
dan mampu merespons dengan tepat waktu.

Pemantauan Tren: Organisasi harus terus memantau tren dan perkembangan di sektor mereka.
Ini dapat dilakukan melalui survei industri, penelitian pasar, dan kemitraan dengan lembaga riset
atau konsultan yang memantau tren pasar.

Pengembangan Skenario: Organisasi dapat mengembangkan skenario berbeda tentang


bagaimana lingkungan mereka dapat berubah di masa depan. Ini membantu mereka
mempersiapkan rencana alternatif untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

Kultur Inovasi: Membangun budaya inovasi di dalam organisasi dapat membantu dalam
menghasilkan ide-ide baru dan solusi yang dapat membantu organisasi mengantisipasi perubahan
di lingkungan mereka.

Fleksibilitas Strategis: Strategi harus dirancang dengan fleksibilitas yang memadai sehingga
organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan mereka tanpa
harus mengubah arah strategis secara keseluruhan.

2. Apa tantangan utama yang dihadapi oleh organisasi dalam menerapkan strategi dan bagaimana
cara mengatasinya

Dijawab oleh Rizky Atharsyah Nasution (230503073): dalam sebuah organisasi, pasti ada
strategi masing masing untuk mencapai tujuan organisasi, nah dalam mencapainya dibutuhkan
strategi yang efektif dan efisien namun pasti akan ada beberapa tantangan yang akan dihadapi
seperti

1. Perubahan lingkungan
2. Resiko yang tidak terduga
3. Kekurangan dana
4. Perubahan budaya atau aktivitas pasar

Maka dibutuhkan beberapa cara untuk menanggulangi nya seperti

18
1. Jangan hanya menyiapkan satu strategi, namun organisasi perlu menyiapkan beberapa
strategi alternatif lainnya untuk mengatasi terjadinya tantangan yang tidak di duga seperti
yang disebutkan di atas
2. Melakukan riset dan pendalaman lingkungan secara ekstra untuk meminimalisir kejadian
yang tidak di inginkan
3. Melakukan evaluasi secara bertahap atas hasil ataupun strategi yang akan di
terapkan nantinya

3. Bagaimana organisasi dapat mengukur keberhasilan strategi mereka dengan cara yang objektif
dan relevan dengan tujuan jangka panjang mereka?

Dijawab oleh Dewi Debora (230503153): organisasi dapat menggunakan beberapa metrik
kinerja yang terkait dengan strategi dan tujuan mereka. Cara yang bisa dilakukan:

1. Key Performance Indicators (KPI): Identifikasi dan tetapkan beberapa indikator kinerja
kunci yang terhubung langsung dengan tujuan jangka panjang organisasi. Misalnya,
pertumbuhan pendapatan, pangsa pasar, atau kepuasan pelanggan
2. Penelitian pasar dan pemantauan pesaing: Tidak hanya mengukur kinerja internal, tetapi
juga penting untuk memantau tren industri dan memahami posisi pesaing. Perilaku pasar
dan pesaing dapat memberikan wawasan tentang apakah strategi organisasi berhasil atau
tidak
3. Feedback pelanggan: Menerima umpan balik dari pelanggan melalui survei, ulasan, atau
interaksi langsung dapat membantu mengukur keberhasilan strategi

19

Anda mungkin juga menyukai