Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
nya terutama nikmat kesempatan serta kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik
Selanjutnya, kami beterima kasih kepada Ibu Laurensi Masri Perangin-Angin, S.Pd.,
M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah manajeman pendidikan yang telah membimbing kami
menyelesaikan tugas berupa makalah.
Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan ibu laurensi M perangin-angin M. Pd pada mata kuliah manajemen pendidikan.
Kami menyadari bahwa makalah banyak kekurangan. untuk itu saran dan kritik dari para
pembaca sanat saya harapkan untuk menyempurnakan laporan ini sehingga menjadi lebih
sempurna baik dan bermanfaat.
Manajemen Strategi yang dikenal saat ini tidaklah muncul dengan tiba-tiba, tetapi ia
mengalami tahapan yang sangat penting. Tema utama pada awal dekade 1950 an masih berkisar
disekitar anggaran dan pengawasan keuangan Budgeting and Financial Controlling). Manajemen
perusahaan pada saat itu menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian
melalui sasaran keuangan yang ditentukan. Menjelang akhir tahun 1950 an teori manajemen
strategi kemudian berkembang dengan menekankan pada integrasi fungsional atau perpaduan
fungsi produksi, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Gordon Howell merekomendasikan pendidikan bisnis atau mata kuliah business
policy, merupakan mala kuliah wajib untuk pendidikan bisnis. Pada tahun 1960 an, tema dominan
dalam strategi bergeser kearah Corporate Planning yang merupakan sebuah rencana yang rumit
dengan ramalan rinci tentang keadaan ekonomi dan pasar-pasar khusus.Pandangan ini didukung
oleh Alfred Sloan dalam bukunya My Years with General Motors dan Albert Chandler dalam
buku yang berjudul Strategy and Structure. Pada tahun 1970 an berkembanglah perencanaan
strategik perusahaan (CorporateStrategic Planning) yang mengaksentuasikan pada perpaduan
fungsi manajemen yang kemudian diformulasikan dalam perencanaan dan kebijakan strategi
perusahaan.
Pada tahun 1980 an, muncullah konsep tentang Manajemen Strategi yang
mengaksentuasikan diri pada pengembangan keahlian internal perusahaan dengan menggunakan
kompetensi inti (core competence) dan reaktif terhadap perubahan lingkungan eksternal.
Manajemen strategis adalah serangkaian dan tindakan manjerial yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan,
perumusan strategi, (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang), implementasi
strategi, dan evaluasi dan pengendalian.Manajemen stategi menekankan pada pengamatan dan
evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Semula disebut kebijakan bisnis, manajemen strategis meliputi perencanaan dan strategi jangka
panjang.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Strategi disusun pada dasarnya untuk membentuk 'response' terhadap perubahan eksternal
yang relevan dari suatu organisasi. Perubahan eksternal tersebut tentunya akan dijawab dengan
memperhatikan kemampuan internal dari suatu organisasi. Sampai seberapa jauh suatu organisasi
dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman dari luar untuk memperoleh manfaat
yang maksimal dengan menyalahgunakan keunggulan organisasi yang dimiliki pada saat ini.
Ketidakmampuan atau ketidakpedulian untuk melihat perubahan lingkungan eksternal ini akan
membuat 'shock' suatu organisasi, Sehingga Strategi berguna untuk menjaga, mempertahankan,
meningkatkan kinerja serta keunggulan bersaing dari suatu organisasi (Pearce and Robinson,
1996). Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa organisasi yang mempunyai strategi
yang jelas/ formal, lebih unggul (outperformed) kinerjanya dibandingkan dengan organisasi
tanpa/ tidak terformulasi dengan jelas strateginya.
Menurut Stephanie K Marrus, seperti yang dikutip Sukristono (1995), strategi didefinisikan
sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka'
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat dicapai. Selain definisi-definisi strategi yang sifatnya umum, ada juga yang lebih khusus,
Hamei" dan Prahalad (1995), yang mengangkat kompetensi inti sebagai hal yang penting. Mereka
berdua mendefinisikan strategi sebagai berikut : "Strategi merupakan tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian,
strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi,
terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan
kompetensi inti (corecompetencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis
yang dilakukan".
Pengertian manajemen strategi menurut Fred R. Davidadalah seni dan ilmu untuk
memformulasi, menginplementasi, danmengevaluasi keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan organisasi dapat mencapaitujuan. Sedangkan menurut Michael A. Hitt & R.
Duane Ireland & Robert E.Hoslisson (1997) adalah proses untuk membantu organisasi dalam
mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil
yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masaini
dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan
barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan- perusahaan terus ditantang
untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat
kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengannilai yang lebih tinggi, dan hal
ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata.
Pengertian manajemen strategi menurut Michael Polter adalah sesuatu yang membuat
perusahaan secara keseluruhan berjumlah lebih dari bagian-bagian dengan demikian ada unsure
sinergi di dalamnya, dan menurut H. Igor Ansoff adalah analisis yang logis tentang bagaimana
perusahaan dapat beradaptasi terhadap lingkungan baik yang berupa ancaman maupun
kesempatan dalam berbagai aktivitasnya. Pengertian lain manajemen strategi adalah serangkaian
keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan
pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran
perusahaan. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu
perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan
organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian
fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen Strategi adalah suatu
proses permanajemenan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi, menjaga hubungan
organisasi dengan lingkungan, terutama kepentingan para Stakeholder, pemilihan strategi,
pelaksanaan strategi dan pengendalian strategi untuk memastikan bahwa misi dan tujuan
organisasi dapat tercapai.
Manajemen strategis memiliki beragam tujuan yang membuatnya perlu untuk dilakukan.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tujuan manajemen strategis.
A. Memberi arahan jangka panjang dari tujuan yang bakal dicapai perusahaan.
B. Membantu perusahaan untuk beradaptasi.
C. Menjadikan kinerja perusahaan lebih efektif dan efisien.
D. Mengaplikasikan serta mengevaluasi strategi dan keputusan yang telah disepakati
dengan lebih efisien dan efektif.
E. Menyusun strategi baru guna menyesuaikan perkembangan pada lingkungan eksternal.
F. Membantu proses peninjauan ulang pada kelebihan dan kekurangan, serta mencermati
kesempatan dan ancaman dari bisnis perusahaan.
G. Membantu proses inovasi pada barang atau jasa agar selalu digemari oleh konsumen.
Manfaat manajemen strategi adalah membantu perusahaan dalam menentukan strategi bisnis
yang tepat demi tercapainya tujuan. Perencanaan yang baik menunjukkan peningkatan yang
signifikan dalam hal produktivitas, pelayanan, penjualan, dan keuntungan. Manfaat lain
manajemen strategi, di antaranya:
A. Meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan yang mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan.
B. Mendukung perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
C. Mendesain kerangka kerja yang ditujukan bagi setiap individu dalam perusahaan.
D. Meningkatkan nilai perusahaan agar bisa bersaing dengan kompetitor.
E. Membantu memaksimalkan sumber daya.
F. Membantu perusahaan fokus pada tujuan.
Manfaat lainnya dari manajemen strategis adalah menekan risiko, meningkatkan kemampuan
atau keunggulan kompetitif, memberikan tujuan dan target yang jelas, serta mengoptimalkan
seluruh sumber daya yang dimiliki. Dengan manfaat yang beragam dan amat penting tersebut,
strategic management sudah pasti menjadi salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh
sebuah perusahaan. Manfaat Manajemen Strategi adalah dengan menggunakan Manajemen
Strategik sebagai suatu kerangka (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di
dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan persaingan, maka para manajer diajak untuk
berfikir lebih kreatif atau berfikir secara Strategi.
Manajemen strategi juga memiliki fungsi yang penting dipahami. Berikut adalah fungsi
manajemen strategi yang mampu memberi pengaruh besar terhadap perkembangan sebuah
perusahaan.
C. Formulasi Strategi
Proses selanjutnya adalah menyusun rencana-rencana strategis guna mencapai tujuan
organisasi. Rencana-rencana tersebut ada yang bersifat jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang.
D. Implementasi Strategi
Rencana-rencana strategis pada tahapan sebelumnya kemudian dijabarkan secara teknis
dalam bentuk tindakan-tindakan.
E. Pengendalian Strategi
Pengendalian strategi merupakan tahapan terakhir dari proses manajemen strategis, dimana
dilakukan pemantauan dan pengevaluasian terhadap manajemen strategis. Dari proses ini dapat
dilihat apakah terdapat kesalahan atau kekurangan dalam manajemen strategis sehingga dapat
diperbaiki pada proses selanjutnya. Tahapan ini juga memastikan agar sistem yang sedang
berjalan berfungsi sebagaimana mestinya (on the right track).
Proses manajemen strategis yang lain dikemukakan oleh Sondang P. Siagian yang
menyebutkan terdapat 12 tahapan yang lazimnya dilalui dalam manajemen strategis. Tahapan-
tahapan tersebut meliputi:
1. perumusan misi organisasi
2. penentuan profil organisasi
3. analisis dan pilihan strategis
4. penetapan sasaran jangka panjang
5. penentuan strategi induk
6. penentuan strategi operasional
7. penentuan sasaran jangka pendek
8. perumusan kebijaksanaan
9. pelembagaan strategi
10. penciptaan sistem pengawasan
11. penciptaan sistem penilaian
12. penciptaan sistem umpan balik
3. Menerapkan Strategi
Dari analisis, muncullah strategi bisnis yang tepat. Strategi harus ditetapkan sebaik
mungkin untuk menunjang pertumbuhan perusahaan. Ketika berhasil bertumbuh, perusahaan
dapat melakukan perluasan atau ekspansi usaha.
Adapun cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan strategi, seperti memperbaiki sistem
kerja, struktur organisasi, merekrut sumber daya berkualitas, mengawasi kinerja manajemen,
hingga meningkatkan keberanian dalam mengambil keputusan. Penerapannya mungkin akan
memakan waktu. Meski begitu, pastikan strateginya berkelanjutan agar hasilnya dapat terlihat.
4. Mengevaluasi Strategi
Tahap selanjutnya dalam menyusun proses manajemen strategi adalah mengevaluasi
strategi.
Evaluasi perlu dilakukan secara berkala untuk meninjau kinerja perusahaan dalam periode
tertentu. Evaluasi memberikan gambaran saat perusahaan memiliki potensi kegagalan, jadi hal
ini dapat segera ditindaklanjuti dengan strategi baru. Dengan demikian, potensi kegagalan tidak
sampai terealisasi.
Manajemen strategi adalah hal yang menarik, terutama bagi yang menyukai tantangan.
Sebelum membuat atau menjalankan strategi, ada beberapa keterampilan yang perlu dikuasai
sehingga peluang yang ada dapat dimaksimalkan sebaik mungkin. Berikut keterampilan
manajemen strategi yang perlu diketahui;
Memiliki jiwa kepemimpinan, karena sering dihadapkan pada pengambilan keputusan.
Kemampuan analisa yang tajam, agar mampu mengamati kinerja kompetitor dan memaksimalkan
peluang yang ada. Sifat mengayomi, yang akan menyatukan karyawan untuk melaksanakan
strategi yang dibuat. Optimis, karena pemimpin akan memotivasi karyawan dalam mencapai
tujuan.
2.8. PERAN MANAJEMEN STRATEGI
Peran manajemen strategi ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit
atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebaik mungkin. Apalagi melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi
perusahaan telah melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak.
Semuanya itu perlu langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang
diambil oleh pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme
pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan
jasa) yang mampu menciptakan nilaitambah.Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi
bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang
diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari tampilan
produk, produktivitas yang tinggi dan pelayanan yang baik. Esensi Manajemen Strategik dalam
pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat
dijabarkan atas hal pokok berikut :
B. Berpikir Strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan esok),
proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam mengidentifikasi kegiatan yang
menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan kemampuan (superior-tas) yang dimiliki
(sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB) dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-
faktor makro seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya pem-
belajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir
strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan luaran dalam mengelola perubahan
menurut peluang maupun ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan
kelompok kerja, inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal tersebut
dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep strategi, baik yang klasik (siklus hidup produk
dan SWOT), modern (BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS, SRI dan Porter) dan alternatif
(PRECOM) yang dalam implementasinya sangat ditentukan oleh besar-an dimensinya (2-5) atau
tema tertentunya.
C. Manajemen Strategi
Manajemen Strategi dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi
lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan
evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan
internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal
(peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik
dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun
spesifik, seperti: Masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan
modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya;
➢ Ancaman produk peng-ganti (biaya/harga)
➢ Kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan)
➢ kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Analisis manajemen strategi melibatkan evaluasi tujuan organisasi, identifikasi kekuatan dan
kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal. Penting juga untuk mempertimbangkan
lingkungan bisnis, risiko, dan kemampuan implementasi. Proses ini membantu perusahaan
merumuskan dan mengevaluasi strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/486364617/Makalah-Manajemen-Strategi-docx
https://www.hestanto.web.id/peran-manajemen-strategi