Anda di halaman 1dari 9

A.

BUKU UTAMA

 Judul : Ket. Berbahasa Indonesia Dan Apresiasi Sastra Indonesia SD


 Penyusun : Masta Marselina Sembiring M.Pd ,
Faisal S.Pd., M.Pd ,
Dra.Erlinda Simanungkalit M.Pd,
Dr.Edizal Hatmi, SS,M.Pd
 Edisi : Cetakan 1
 Penerbit : Unimed Express
 Kota : Medan
 Tahun : 2021
 ISBN :-

BAB I : HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA

A. Capaian Kompetensi

Adapun kompetensi yang harus dicapai mahasiswa sebagai berikut:

1. Mampu memahami pengertian hakikat keterampilan berbahasa Indonesia.


2. Mampu memahami manfaat keterampilan berbahasa.
3. Mampu menjelaskan aspek-aspek keterampilan berbahasa Indonesia.
4. Mampu menjelaskan fungsi bahasa Indonesia.

B. Latar Belakang
Keterampilan berbahasa (language skills) meliputi empat keterampilan dasar,
yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking
skills), keterampilan membaca (reading skills) dan keterampilan menulis (writing
skills). Keempat keterampilan berbahasa tersebut memiliki hubungan yang sangat
erat antara satu dan lainnya. Menurut Haryadi dan Zamzani (2015: 19)
keterampilan menyimak merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan oleh
anak manusia bila dilihat dari proses pemerolehan bahasa. Sebelum anak dapat
melakukan berbicara, membaca, apalagi menulis, kegiatan menyimaklah yang
pertama kali dilakukan. Secara berturut-turut pemerolehan keterampilan berbahasa
itu pada umumnya dimulai dari menyimak, berbicara, dan terakhir menulis.

C. Pengertian Hakikat Keterampilan Berbahasa Indonesia

Hakikat keterampilan berbahasa Indonesia merupakan inti sari atau


dasar dari kecakapan seseorang unuk memakai bahasa dalam menyimak
berbicara, membaca, dan menulis. Keteraınpilan berbahasa Indonesia adalah
keterampilan seseorang untuk mengungkapkan sesuatu dan memahami sesuatu
dari hasil menyimak, kemudian dilanjutkan dengan kemampuan berbicara,
membaca dan menulis yang kemudian dapat dijadikan sebagai berkomunikasi
baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berbahasa Indonesia
merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai oleh setiap orang. Dalam
suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang lain dengan
cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan berbahasa
Indonesia adalah salah satu hal yang sangat penting untuk menentukan
kesuksesan setiap orang dalam berkomunikasi, karena bahasa Indonesia adalah
bahasa nasional agar bangsa Indonesia yang memiliki bahasa yang berbeda-
beda dapat bersatu.

D. Manfaat Keterampilan Berbahasa


Dapat dibayangkan apabila kita tidak memiliki kemampuan berbahasa,
Kita tidak dapat mengungkapkan pikiran, tidak dapat mengekspresikan
perasaan, dan tidak dapat melaporkan fakta-fakta yang kita amati. Selain itu,
kita tidak dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang
disampaikan oleh orang kepada kita. Keterampilan berbahasa bermanfaat
dalam melakukan interaksi dan komunikasi dalam masyarakat. Banyak profesi
dalam kehidupan bermasyarakat yang yang keberhasilannya, antara lain
bergantung pada tingkat keterampilan berbahasa yang dimiliki seseorang,
misalnya profesi sebagai guru, manajer, jaksa, hakim, pengacara, wartawan,
dan lain-lain. Sebagai guru akan mengalami kesulitan dalam menyajikan
materi pelajaran kepada siswa akibat dari kurangnya keterampilan dalam
berbahasa Indonesia. Sehingga siswa akan mengalami kesulitan dalam
menangkap pelajaran yang kita sampaikan secara lisan.

E. Aspek-Aspek Keterampilan Berbahasa Indonesia


Ada empat aspek dalam keterampilan berbahasa Indonesia, yaitu:
1. Menyimak/mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis
F. Fungsi Bahasa Indonesia
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia berfungsi:

1. Lambang kebanggan nasional,


2. Lambang identitas nasional,
3. Alat yang memungkinkan peraturan berbagai masyarakat yang berbeda-beda,
latar belakang sosial, budaya, politik, dan ekonomi, serta bahasanya kedalam
kesatuan berbahasa Indonesia,
4. Alat pengernbangan kebudayaan dan pengetahuan serta teknologi modern.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasalndonesia berfungsi:

1. Bahasa resmi kenegaraan


2. sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga kependidikan
3. Alat perhubungan antar darah dan antar budaya.
4. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencana dan
pelaksanaan pembnagunan serta pemerintahan.

BAB II : MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

A. Capaian Kompetensi
Adapun kompetensi yang harus dlcapai mahasiswa:
1. l. Memahami pengertian menyimak
2. Memahami tujuan menyimak secara umum serta klasifikasinya.
3. Mengldentifikasi jenis-jenis menvimak.
4. Memahami teknik-teknik pengajaran menyimak di sekolah dasar.
5. Mengimplementasikan teknik menyimak di sekolah dasar.
6. Memahami dan menerapkan keterampilan menyimak.
7. Memahami strategi keterampilan menyimak.

B. Latar belakang
Salah satu keterampilan yang sangat penting akan tetapi Oleh beberapa guru
atau akademisi lupa untuk menanamkannya pada siswa saat kegiatan belajar
mengajar terutama di SD adalah keterampilan untuk menyimak Sebagian besar
guru masih melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan metode
konvensional, yaitu melalui kegiatan ceramah yang cenderung hanya transfer
pengetahuan kepada sisvva tanpa memberikan kesempatan siswa untuk
menemukan pengetahuannya sendiri. Kegiatan belajar mengajar yang seperti ini
akan memberikan dampak yang tidak efektif seperti menimbulkan kebosanan
kepada siswa, suasana belajar yang pasif dan guru juga akan sulit mengukur
kedalaman materi yang mampu dipahami siswa. Untuk itu dalam bab ini akan
membahas tentang teknik dan strategi pengajaran keterampilan menyimak yang
dapat diterapkan di sekolah dasar, sehingga kegiatan pernbelajaran yang ditujukan
untuk meningkatkan keterampilan menyimak menjadi lebih menarik minat siswa
dan tidak membosankan.

C. pengertian Menyimak
MenyImak adalah proses mendengarkan dengan penuh pemahaman.
apresiasi dan evaluasi. Dalam proses menyimak. diawali dengan kegjatan
mendengarkan bahan simakan oleh siswa (penyimak), selanjutnya bahan
stmakan dipahami berdasarkan tingkat pemahaman siswa yang dimaksud.
kemudian dalam proses pemahaman tersebut terjadi proses evaluasj
menghubungkan antara topik yang disimak dengan pengalaman dan/atau
pengetahuan yang dimiliki siswa. Setelah proses tersebut selesai, barulah siswa
memberikan respon terhadap isi bahan yang disimaknya. ladi dapat dikatakan
bahwa menyimak merupakan kegiatan yang disengaja melalui proses
mendengar untuk memahami bunyi-bunyi bahasa, sedangkan mendengar adalah
kegiatan yang dilakukan hanya sekedar tahu tetapi tidak memahami bunyi-
bunyi bahasa yang disimak.

D. Tujuan Menyimak
Secara umum tujuan menyimak ada dua macam, yaitu tujuan bersifat khusus
dan tujuan bersifat umum. Adapun tujuan yang bersifat khusus adalah untuk
memperoleh informasi. menangkap isi, serta memahami makna kornunikasi
yang hendak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran.

E. Jenis Menyimak
 Menyimak Ekstensif
 Menyimak Intensif
F. Teknik Pengajaran Menyimak di Sekolah Dasar
Teknik atau cara pengajaran menyimak di Sekolah Dasar dapat dilakukan
secara variatif untuk menghindari kesan yang monoton terhadap strategi mengajar
guru di Sekolah Dasar. Selain itu, melalui penggunaan teknik menyimak yang
beragam menjadikan pembelajaran lebih menarik bagi siswa. Adapun beberapa
teknik menyimak yang dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar di
Sekolah Dasar, di antaranya adalah sebagai berikut.

 Teknik Ulang-Ucap (Menirukan)


 Teknik Informasi Beranting
 Teknik Satü Mulut Satü Kelas
 Teknik Satü Rekaman Satü Kelas
 Teknik Group Cloze
 Teknik Parafrase
 Teknik Simak Libat Cakap
 Teknik Simak Bebas Libat Cakap

G. Keterampilan Menyimak
Seseorang yang memiliki kemampuan menyimak yang baik tidak mampu
memahami apa yang disimak Oleh karena itu, untuk memahami pesan yang
disampaikan Oleh pembicara, ada beberapa aksi yang perlu dilakukan dalam setiap
situasi menyimak. Aksi yang ditampilkan Oleh penyimak merupakan proses
kognitif atau mental sehingga tidak mungkin ditiniau atau diamati secara langsung.
Guru hanya bisa melihat efek dari aksi ini. Aksi terpenting untuk kesuksesan
menyimak adalah proses pembuatan keputusan. Penyimak harus membuat
beberapa keputusan, seperti:
a. Jenis situasi menyimak apa saja yang dimunculkan?
b. Rencana apa yang disusun untuk menyimak?
c. Kata-kata dan satuan-satuan makna apa saja yang penting untuk
disimak?
d. Apakah pesan yang disampaikan masuk akal?
Jika merujuk pada pertanyaan-pertanyaan di atas, menyimak diartikan
sebagai proses berpikir - berpikir tentang makna. Penyimak yang efektif
mengembangkan cara berpikir tentang makna pada saat ia menyimak Cara
penyimak membuat keputusan disebut strategi menyimak (Rost, 1991: 4). Untuk
meningkatkan citra guru menyimak, para guru membutuhkan suatu pendekatan
guna mengembangkan keterampilan dan strategi menyimak.

H. Strategi Menyimak Keterampilan Menyimak


1. Strategi menyimak
a. Strategi Linguistik Strategi Bahan/lsi
b. Kata-kata apa yang harus saya perhatikan?
c. Apakah bahan simakan sejalan dengan dapat saya tebak? Apa yang dapat saya
prediksi?
d. Kata-kata dan ekspresi-ekspresi apa yang pengetahuan yang telah saya miliki ?
2. Gaya Belajar
Untuk meningkatkan kernampuan menyimak, para pembelajar harus sering
mengikuti aktivitas berbahasa lisan dan sering berlatih menyirnak dalam
berbagai macam situasi. Di samping itu, mereka juga harus terlibat dalam
proses menyimak dan berusaha untuk memahami apa yang mereka simak. cara
yang dilakukan Oleh para pembelajar untuk mencoba terlibat dalam kegiatan
menyimak, mencoba memaharni isi atau bahan simakan, dan mencoba
meningkatkan kemampuan menyimak disebut gaya belajar.

BAB III : PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA


A. Capaian Kompetensi
Adapun kompetensi yang harus dicapai mahasiswa:
1. Memahami pengertian berbicara
2. Memahami pengertian keterampilan berbicara
3. Memahami tujuan berbicara
4. Mengidentifikasi jenis-jenis berbicara
5. Mengidentifikasi proses berbicara
6. Memahami cara meningkatkan kemampuan berbicara.

B. Latar Belakang
Tujuan utama berbicara adalah berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan
informasi dengan efektif, sebaiknya dalam berbicara benar benar memahami isi
pembicaraanya dengan benar dan juga dapat mengevaluasi efek komunikasinya
terhadap pendengar. Jadi bukan hanya apa yang dibicarakannya, tetapi bagaimana
mengemukakannya. Hal itu menyangkut masalah bahasa dan pengucapan bunyi-
bunyi bahasa tersebut.
C. Pengertian Berbicara
Keterampilan berbicara penting untuk mempermudah berkomunikasi dengan
orang lain. Keterampilan berbicara yang terbatas (tidak terampil) akan menggangu
kelangsungan proses berkomunikasi antara pemberi pesan dan penyimak (orang
yang menerima informasi). Dengan berbicara yang baik dan benar maka maksud
pesan yang ingin disampaikan pemberi pesan dapat diterima dengan baik oleh
penyimak. Pemberi pesan dan penyimak sama. sama dituntut memilik
keterampilan berbicara yang baik agar komunikasi terjalin dengan baik.
Komunikasi merupakan sesuatu yang fungsional, mengandung maksud, dan
dirancang untuk menghasilkan beberapa efek atau akibat pada lingkungan para
pembicara dan penyimak (Henry Guntur Tarigan, 2008: 11-12).
Pada hakikatnya berbicara merupakan ungkapan pikiran dan perasaan
seseorang dalam bentuk bunyi-bunyi bahasa (Solchan, dkk. 2008: 1.31).
Berdasarkan sejumlah pengertian di atas, disimpulkan berbicara adalah suatu
kegiatan kemampuan berbahasa untuk menyampaikan sebuah ide, gagasan,
penadapat, pikiran, dan isi hati kepada orang Iain dalam menjalin berkomunikasi
dalam lingkup kehidupan sehari-hari.
D. Pengertian Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang mekanistjk
Semakin banyak berlatih, semakin dikuasai dan terampil seseorang dalam
berbicara. Tidak ada orang yang langsung terampil berbicara tanpa melalui
proses latihan (Kundharu Saddhono dan Slamet, 2012: 36). Menurut
Iskandarwassid & Dadang Sunendar (2011: 241), keterampilan berbicara
merupakan keterampilan mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk
menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang Iain.
Dalam hal ini, kelengkapan alat ucap seseorang merupakan persyaratan alamiah
yang memungkinkan untuk memproduksi suatu ragam yang luas bunyi artikulasi,
tekanan, nada, kesenyapan, dan lagu bicara.

E. Tujuan Berbicara
Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat
menyampaikan pikiran secara efektif, sebaiknya pembicara memahami makna
segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan (Henry Guntur Tarigan 2008: 16)

Kundharu Saddhono & Slamet (2012: 36), mengungkapkan bahwa berbicara


dapat dimanfaatkan untuk mengkomukasikan ide, perasaan, dan kemauan, serta
untuk lebih menambahkan pengetahuan dan cakrawala pengetahuan. Berbicara
pada dasarnya mempunyai maksud umum Yang ingin disampaikan. Ada tiga
maksud umum dalam memberitahu dan melaporkan (to inform), (b) menjamu
dan menghibur (to, serta meyakinkan (to persuade) (Henry Guntur Tarigan,
2008: 16-17).

F. Jenis-jenis Berbicara
a. Berdasarkan situasi
b. Berdasarkan tujuan
c. Berdasarkan metode penyampaian
d. Berdasarkan jumlah penyimak
e. Berdasarkan peristiwa khusus
G. Proses Berbicara
Dalam proses belajar berbahasa disekolah, anak-anak mengembangkan
kemampuan secara vertikal tidak hanya horizontal. Maksudnya, mereka sudah
dapat mengungkapkan pesan secara lengkap meskipun belum lengkap secara
strukturnya menjadi benar, pilihan katanya semakain tepat, kalimatkalimatnya
semakin bervarias, dan sebagainya. Dengan kata lain, perkembangan tersebut tidak
secara horizontal mulai dari fonem, kata frase, kalimat, dan wacana seperti halnya
jenis tataran linguistik.
Bentuk aktivitas yang dapat dilakukan di dalam kelas untuk meningkatkan
kemampuan berbahasa lisan siswa antara Iain : memberikán pendapat atau
tanggapan pribadi, berrcerita, menggambaarkan orang barang, menggambarkan
posisi, menggambarkan proses, mernberikan penyjelasan, menyampaikan atau
mendukung argumenttasi.

H. Strategi Meningkatkan Kemampuan Berbicara


Adapun strategi Iain yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan
kemampuan berbicara siswa antara Iain sebagai berikut:
 Ulang - Ucap
 Lihat - Ucap
 Memerikan
 Menjawab Pertanyaan
 Bertanya
 Pertanyaan Menggali
 Melanjutkan Cerita
 Menceritakan Kembali
 Percakapan
 Para frase
 Reka Cerita Gambar
 Bercerita
 Memberi Petunjuk
 Melaporkan
 Bermain Peran
 Wawancara
 Diskusi
 Bertelepon
 Dramatisasi

Anda mungkin juga menyukai