Anda di halaman 1dari 2

1.

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia


lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan.

Peran utama bahasa adalah alat interaksi antar masyarakat dalam satu kelompok. Oleh
sebab itu, bahasa itu tidak pernah lepas dari manusia. Kegiatan manusia yang tidak
menggunakan bahasa akan sulit dipahami.

Selain sebagai alat berkomunikasi, bahasa juga berperan sebagai alat berpikir. Dapat
dikatakan bahwa manusia tidak dapat berpikir tanpa bahasa. Dengan demikian, tingkat
kecerdasan seseorang tidak hanya ditentukan oleh tingginya nilai, akan tetapi
dipengaruhi oleh penguasaannya dalam berbahasa.

2.  Bahasa kedua adalah bahasa yang diperoleh seseorang setelah dia


memperoleh bahasa pertama (bahasa ibu). Pemerolehan bahasa kedua adalah proses
ketika seseorang memperoleh sebuah bahasa lain setelah terlebih dahulu ia menguasai
sampai batasa tertentu bahasa pertamanya.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa faktor usia, lingkungan dan kebiasaan,
struktur bahasa pertama terhadap pemerolehan bahasa kedua dan motivasi sangat
mempengaruhi pemerolehan bahasa kedua.

3. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan yaitu sebagai sarana dalam mengukur
kemampuan pribadi dan konsumsi pendidikan. Kurikulum tidak bisa lepas dengan
pengejaran target yang membuat peserta didik dapat memahami berbagai materi dengan
mudah. Selain itu juga peserta didik bisa melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya.

4. Keterampilan berbahasa terdiri atas 4 aspek, yakni keterampilan mendengarkan


(menyimak), berbicara, membaca, dan menulis.
a) Menyimak (Mendengarkan)
Menyimak atau mendengarkan adalah keterampilan berbahasa untuk dapat memusatkan
perhatian dan mencerna informasi-informasi yang ada.
Penyimak atau pendengar harus memusatkan perhatian pada suatu pembicaraan. Keterampilan
berbahasa menyimak atau mendengar dapat dilatih setiap waktu.
b) Berbicara
Keterampilan berbicara diperlukan untuk dapat mengungkapkan ide atau gagasan yang ada
pada diri kita. Ide atau gagasan itu tidak hanya disampaikan, tetapi dapat dicerna dengan jelas
oleh si penerima informasi.
c) Membaca mampu meningkatkan intuisi berbahasa dengan cara yang sesuai. Saat kita
membaca, otak berusaha mencerna informas-informasi dan mengimitasinya, lalu informasi
itu akan disimpan dan pada lain kesempatan, informasi-informasi ini dapat kita gunakan
untuk berbicara maupun menulis.

d) Menulis
Menulis adalah kegiatan mendokumentasikan informasi ke dalam suatu sarana tulis. Dengan
berkembangnya media sosial, hampir semua orang menuliskan kegiatannya sebagai bentuk
ekspresi diri. Tulisan yang bagus adalah tulisan yang mudah dicerna melalui penggunaan
kalimat-kalimat yang sederhana, efektif, dan efisien. Ketika seseorang dapat dengan mudah
memahami pokok bahasan suatu tulisan, maka tulisan itu dapat dianggap bagus karena ditulis
dengan terampil. Keterampilan menulis pun tidak dapat tumbuh sendiri tanpa adanya
penguasaan keterampilan berbahasa yang lain.

5. MMP merupakan kependekan dari Membaca Menulis Permulaan. Sesuai dengan


kepanjangannya itu, MMP merupakan program pembelajaran yang diorientasikan
kepada kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas-kelas awal pada
saat anak-anak mulai memasuki bangku sekolah.
Tujuan MMP antara lain agar peserta didik mampu memahami dan menyuarakan
kalimat sederhana yang ditulis dengan intonasi yang wajar, peserta didik
dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat dalam waktu
yang relatif singkat.

6. Yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan berbahasa
adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang ditekankan pada pengembangan salah satu
kompetensi dasar dan keempat keterampilan berbahasa yang ada. Dengan demikian, dalam
langkah-langkah pembelajaran semua kegiatan belajar mengajar tertumpu atau berfokus pada
satu keterampilan berbahasa yang telah ditetapkan. Sedangkan Pembelajaran bahasa Indonesia
dengan fokus sastra berarti dalam langkah-langkah pembelajarannya semua kegiatan belajar
mengajar difokuskan untuk mengapresiasi sastra apa lewat pembacaan puisi,mendengarkan
cerita rakyat atau yang lainnya yang disesuiakan dengan tingkat kelas siswa.

7. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus menulis adalah pembelajaran bahasa


Indonesia yang dipusatkan atau bertumpu pada kegiatan latihan menulis.
Dalam pembelajaran bahasa dengan fokus menulis, siswa melakukan kegiatan menulis yaitu :
Mengenal huruf.
Menuliskan bentuk-bentuk huruf.
Merangkai huruf menjadi kata dan kalimat.
Menulis indah (menulis huruf sambung) yang dapat melatih fokus dan konsentrasi siswa.
8.

Anda mungkin juga menyukai