I. Latar Belakang
“Literasi adalah proses membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, melihat
dan berpendapat” (Kuder & Hasit, 2002). Namun secara umum definisi literasi
adalah kemampuan membaca dan menulis serta menggunakan bahasa lisan.
Kemampuan literasi pada pembelajaran sangatlah penting bagi siswa. Mullis
(dalam Hayat & Yusuf, 2010) mengungkapkan bahwa “anak-anak yang
memperlihatkan kemampuan membaca yang baik akan menunjukkan sikap yang
lebih positif dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki masalah dalam
kegiatan membacanya”. Dengan demikian bisa dilihat bahwa kemampuan
membaca dan menulis sangatlah penting untuk diajarkan kepada anak usia dini
atau usia sd agar pemahaman anak dapat meningkat.
Pembelajaran membaca dan menulis dapat dilakuakan pada kelas 1 dan 2 agar
pada saat anak masuk pada tingkat yang lebih tinggi anak tersebut tidak akan
mengalami kesulitan dalam pemahaman materi pembelajaran. Deded
Koswara(2013: 19) memaparkan bahwa “kemampuan membaca merupakan dasar
untuk menguasai sejumlah pengetahuan atau bidang studi yang harus dipelajari
anak di sekolah”. Kesulitan membaca pada kelas awal akan berdampak pada
kesulitan belajar selanjutnya. Oleh karena itu kegiatan membaca dan menulis di
Indonesia harus di dukung agar kualitasnya semakin meningkat.
Data statistic UNESCO pada tahun 2016 menyebutkan indeks minat baca di
Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya dari 1000 penduduk hanya satu warga
yang tertarik untuk membaca dan menurut indeks pembangunan pendidikan
UNESCO ini, Indonesia berada di nomor 69 dari 127 negara. PISA juga
menempatkan Indonesia di nomor 57 dari 65 negara yang diteliti dalam
kemampuan membaca (rublika.co,.id). Dengan demikian dapat diketahui bahwa
minat baca di Indonesia masih sangat rendah. Masalah tersebut sangatlah penting
dan harus segera diperbaiki karena sudah sangat memprihatikan.
A. Hakikat Literasi