Anda di halaman 1dari 8

Nama kelompok :

dewi lutvi tria ningsih


vika ayu arif m
MOHAMAD NURKHOLID FAUZI
Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh
secara otomatis, melainkan diperoleh melalui tindak pembelajaran

Menurut pappas (dalam Nurchasanah, 1994) dalam


pengajaran bahasa terpadu (termasuk menulis) dilandasi dengan
beberapa prinsip sebagai berikut:
1. Anak anak adalah pembelajaran yang konstruktif
2. Bahasa adalah sistem makna yang dikomunikasikan dalam
kehidupan sosial
3. Anak-anak pada dasarnya sudah memiliki pengetahuan
Tujuan pengajaran menulis terpadu adalah agar siswa dapat
berkomunikasi dalam bahasa tulis sesuai dengan konteks pemakaian
bahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus menulis adalah
pembelajaran yang dipusatkan atau bertumpu pada kegiatan atau
latihan menulis.

Tujuan menulis pada kelas rendah yaitu difokuskan pada


kegiatan latihn menulis huruf-huruf dan merangkai huruf-huruf
itu menjadi kata, kata-kata tersebut menjadi kalimat sederhana.
Sedangkan di kelas tinggi difokuskan pada latihan
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis secara jelas
INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BAHASA FOKUS MENULIS
MATERI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN
FOKUS MENULIS
Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara otomatis,
melainkan diperoleh dengan pembelajaran dan latiahan yg intensif.

Materi merupakan bahan pembelajaran yang berfungsi sebagai sarana untuk


mencapai tujuan yg telah di tetapkan guru atau untuk mengembangan kompetensi dasar yg
telah ditetapkan oleh kurikulum
Beberapa teknik yg merupakan alternatif model pembelajaran menulis sebagai berikut
1. Menjiplak
2. Menyalin
3. Menatap
4. Menyusun
5. Melengkapi,
6. Menulis Halus
7. Dikte
8. Mengarang
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENULIS DI SD
KELAS RENDAH

1. Apresepsi
2. Bagian inti
3. Sumber Belajar
4. Penilaian

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MENULIS DI SD


KELAS TINGGI
Pada hakikatnya model pembelajaran bahasa Indonesia dengan menulis di kelas
tinggi sama dengan model pembelajaran di kelas rendah, yg berbeda hanya kompetensi yang
ingin dikembangkan yg menyangkut pula dengan materi pembelajarannya
Pembelajaran adalah sesuatau yang melibatkan seperangkat pengalaman dan sebagai
hal sebelum terjadinya perubahan. Pembelajaran dapat membuat seseorang memiliki
pengalaman dan tingkah laku sesuai dengan pengalaman yang diterima. Oleh sebab itu, dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di sd perlu diberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih
menggunakan bahasa agar apa yang dilakukan dapat merubah tigkah laku dalam bahasa
Indonesia. Pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah aktivitas yang sintetis dan,
sistematis, dan terencana. Pembelajaran bahasa Indonesia sebagian besar dari masyarakat
Indonesia diperoleh dengan dua cara yaitu formal dan non formal.

Menyimak merupakan kegiatan yang terjadi dalam kegiatan sehari-hari. Menyimak


merupakan kegiatan untuk menerima pesan, gagasan, informasi, pikiran, perasaan, yang
disampaikan dengan bahasa lisan. Menyimak melibatkan unsur-unsur kejiwaan.
Tujuan utama menyimak adalah
1. Mendapat fakta
2. Menganalisis fakta
3. Mengevaluasi fakta
4. Mendapat inspirasi
5. Mendapat hiburan
6. Memperbaiki kemampuan berbicara

Secara garis besar menyimak ada dua macam, yaitu menyimak ekstensif dan intensif.
Menyimak ekstensif adalah menyimak bahan-bahan alamiah dan otentik, seperti mendengarkan radio,
televisi, dan percakapan orang lain. Sedangkan menyimak intensif merupakan menyimak yang
dilakukan dengan sengaja, terencana, dan sungguh-sungguh yang diarahkan untuk memahami hal-hal
yang diinginkan. Penyimak yang baik adalah penyimak yang memiliki kondisi fisik dan mental yang
baik, misalnya sikap perhatian yang tinggi, memiliki daya simak yang kuat, selalu berkonsentrasi, dan
bersikap kritis.
Bahan menyimak dpat dari semua bahan pembelajaran. Bahan bisa diambil
dari bahan membaca, bahan berbicara, bahan menulis dan bahan juga bahan dari
kesustraan. Bahan-bahan tersebut jika berupa tulisan tinggal mengalihkan dalam
bentuk lisan.
Dua hal yang merupakan syarat utama untuk memilih teks yang
diperdengarkan adalah menarik minat dan dekat dengan kebutuhan siswa.
Metode yang dapat dilakukan antara lain ; Simak-tulis, Simak terka, dan
Simak cerita
Teknik yang dapat dilakukan anatara lain:
Simak – Ulang Ucap, Simak – Tulis, Simak – Terka, Simak – Cerita, Simak –
Jawab, Simak – Baca, Simak – Rangkuman, Simak – Lengklapi, Simak – Kerjakan,
Simak – Lakukan, Simak – Bisik Berantai, Simak – Sanggah, Simak – Temukan
Benda/Objek, dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai