Anda di halaman 1dari 17

PEMBELAJARAN IPA DI SD

MODUL 7
EVALUASI PROSES DAN HASIL
BELAJAR IPA
DISUSUN OLEH:

SITI SARHANAH 857045122


SRI MURIH UTAMI 857043817
UMI YUSTIANA SARI 857038442
KEGIATAN BELAJAR 1
EVALUASI PENDIDIKAN DI SD, PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI DAN
PRINSIP EVALUASI

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), disebutkan bahwa :


penilaian (evaluasi) bertujuan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk
keperluan perbaikan dan peningkatkan kegiatan belajar siswa, dan untuk
memperoleh umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Menurut KH. Dewantara, pendidikan memiliki arti yang luas dari pengajaran.
Pendidikan menurut beliau adalah peningkatan kemampuan yang diperoleh
peserta didik tidak hanya selama belajar tetapi juga apa dan siapa saja
(lingkungan) selama peserta didik dalam keadaan bangun (tidak tidur).
Sedangkan pengajaran adalah peningkatan kemampuan yang diperoleh peserta
didik dari gurunya pada waktu belajar.
KH. Dewantara pada tahun 1935, telah menyatakan bahwa pendidikan atau
pengajaran bertujuan untuk mengembangkan, cipta, rasa, dan karsa peserta
didik. Tujuan pendidikan seperti ini oleh pakar pendidikan di tahun 1956 yaitu
B.S. Bloom dan kawan-kawannya dibuat penjabarannya yang lebih rinci, yang
dikenal dengan Taksonomi Tujuan Pendidikan.
Dalam taksonomi tersebut terdapat 3 kawasan/daerah/ranah yaitu :
1. Ranah Kognitif (Ranah proses berpikir)
2. Ranah Afektif (Ranah sikap hidup)
3. Ranah Psikomotor (Ranah Keterampilan fisik)
Materi (bahan) dan ranah yang harus dilatihkan berpedoman pada tujuan
pendidikan nasional. Tujuan pendidikan yang tercantum dalam dokumen ini
mencakup :
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan
menengah.
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak
terpisahkan dari standar isi; dan
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan
pendidikan dasar dan menengah.

Selanjutnya merancang rencana pelaksanaan pembelajaran oleh para


pendidik di lembaganya masing-masing sesuai dengan mata pembelajaran yang
menjadi tanggung jawabnya.
Rencana pelaksanaan pembelajaran inilah yang dipedomani dalam proses
belajar mengajar (Proses pembelajaran) dan juga yang dipedomani dalam
evaluasi proses maupun evaluasi hasil pembelajaran.
Rancangan pelaksanaan
Pembelajaran

Proses
Evaluasi
Pembelajaran
Tyler dinyatakan bahwa hasil evaluasi memberi masukan pada kualitas
proses pembelajaran dan kualitas tujuan yang telah dicapai.
Setiap tujuan/indikator pembelajaran memiliki proses pembelajaran tertentu
dan mempunyai alat ukur (tes) tertentu. Setelah proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan tersebut selesai, perlu diadakan penilaian apakah benar-benar
tujuan sudah dicapai. Kalau hasilnya baik, berarti proses sudah baik dan tujuan
pembelajaran sudah dicapai.
Sebaliknya dapat terjadi yaitu dari sejumah kompetensi tersebut hampir seluruh
peserta didik hasil evaluasinya kurang baik. Ini berarti :
1. Proses pembelajaran kurang baik/kurang tepat, dengan demikian guru harus
mengulangi proses pembelajaran dengan metode yang lebih cepat.
2. Kemungkinan proses pembelajaran sudah tepat, hasil evaluasi yang kurang baik
tersebut bukan disebabkan metode, tetapi kompetensi terlalu tinggi, artinya
sebelum kompetensi tersebut diajarkan ada tujuan yang lebih rendah/prasyarat
yang harus dikuasai lebih dahulu.
Tabel 7.1. dibawah ini menggambar pertemuan satu jam pelajaran yang diakhiri dengan
Evaluasi Formatif.
No Nama Peserta Didik Penguasaan tujuan pembelajaran No Keterangan

1 2 3 4 5 6
1 Abdul + - - + + + + tujuan sudah tercapai
2. Asrul + - - + + +
3. Dani + + - - + +
4. Ela + + - + + +
5. Farida + - + + + +
6. Gazali + - + + + +
7. Irsal - - - + + +

8. Nursal + - - + + +

9. Zamadi + - - + + +
Peta pada tabel 7.1. secara sederhana dapat dibaca bahwa dalam satu jam
pertemuan :
1. Telah diajarkan 6 tujuan esensial
2. Enam dari 6 tujuan tersebut sudah dikuasai oleh hampir semua peserta didik, jadi
proses sudah baik, tujuan tercapai.
3. Ada 2 tujuan yaitu tujuan No. 2 dan 3 hampir seluruh peserta didik belum
menguasainya. Untuk mengatasi masalah ini lebih dahulu harus dicari penyebabnya.
Apakah metode kurang tepat, tujuan terlalu tinggi, atau masalah lain seperti
lingkungan. Setelah diketahui penyebabnya, pembelajaran diulangi dengan
memperhatikan penyebab tersebut.

Setelah proses pembelajaran berlangsung bebera minggu, telah banyak pokok


bahasan telah dibicarakan, penilaian formatif atau penilaian proses selalu dilaksanakan,
tiba saatnya untuk mengetahui sejauhmana kemajuan telah dicapai oleh peserta didik.
Untuk mengetahui kemajuan peserta didik tersebut diperlakukan pengukuran yang
menggunakan alat ukur (tes). Hasil pengukuran inilah yang akan digunakan sebagai dasar
untuk memberi nilai.
Mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang dapat mengembangkan ketiga ranah
kognitif, efektif dan psikomotor. Melalui kegiatan laboratorium atau kunjungan lapangan
dapat dikembangkan kemampuan psikomotor, dan afektif.
KEGIATAN BELAJAR 2
EVALUASI PROSES BELAJAR IPA DI SD
Tujuan IPA dalam KTSP:
1. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan
sehari-hari
2. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan,
gagasan tentang alam sekitarnya
3. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta
kejadian di lingkungan sekitar
4. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab,
bekerja sama, dan mandiri
5. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala
alam dan memecahkanmaslah dalam kehidupan sehari-hari
6. Mampu mengunakan teknologi sederhana yang berguna untuk
memecahkan , suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
7. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar, sehingga
mempunyai kesadaran dan keagungan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Pengertian Evaluasi Proses Belajar IPA
• Evaluasi proses adalah pelaksanaan pengukuran yang
bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran
sudah dicapai.
• Dengan hasil evaluasi proses, guru dapat menentukan sikap
apakah proses pembelajaran sudah dapat pindah pada pokok
bahasan/ subpokok bahasan yang berikutnya atau harus
mengulangi dengan metode lain, atau sebagian peserta didik
yang harus diulangi pembelajarannya sedangkan yang lainnya
dapat melanjutkan dengan bahasan baru. Jadi tidak wajar
kalau evaluasi proses diikutsertakan dalam menentukan nilai
akhir peserta didik
• Hasil proses pembelajaran tidak hanya mengenai kecerdasan
(kognitif) , tetapi juga kepribadian(afektif) dan keterampilan
(psikomotorik)
Alat Evaluasi Proses Belajar IPA di SD
1. Alat evaluasi untuk mengukur kognitif
•Menggunakan tes dengan bentuk objektif atau uraian tergantung pada waktu
yang tersedia, proses berpikir yang diukur, sifat materi yang akan ditanyakan,
dan banyaknya peserta didik
•Waktu untuk melakukan penilaian proses diatur oleh guru, sebelum jam
pelajaran selesai atau sepanjang proses pembelajaran berlangsung
2. Alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani (afektif)
•Alat yang digunakan untuk menentukan adanya perubahan sikap siswa adalah
melalui observasi
3. Alat evaluasi yang akan mengukur keterampilan
•Melatih peserta didik terampil menggunakan panca inderanya melalui
demonstrasi, percobaan, kunjungan lapangan, dsb
•Pelajaran IPA melatih ketrampilan menggunakan tangan, indera penglihatan,
pendengaran, pengecap, penciuman, serta peraba, tetapi tidak terlalu banyak
melatih kaki.
•Tingkat keterampilan yang telah dicapai dapat diketahui melalui pengamatan
(observasi)
Cara Menyusun Alat Evaluasi Proses Pembelajaran IPA
1. Ranah Kognitif
Tes Tertulis: diberikan ke semua peserta didik
Tes lisan : diberikan ke beberapa peserta didik yang
dianggap mewakili kemampuan kelas
2. Ranah Afektif
Lembar Observasi : Kualitas Kepribadian
Kualiatas Kegiatan
NO Jenis Kpribadian?Indikator Baik Baik Kurang Sangat
Sekali Baik Kurang Baik
Tenggang rasa (toleransi)
1. Tidak memaksakan kehendak sendiri
2. Mau menerima pendapat orang lain
3. Tidak mudah tersinggung
Bersedia menjalin persahabatan
4.
tanpa pamrih
Cara Menyusun Alat Evaluasi Proses Pembelajaran IPA
3. Ranah Psikomotor
Lembar Observasi : Kualitas Keterampilan
Kualiatas Kegiatan
NO Kegiatan Yang Dilatihkan Baik Baik Kurang Sangat
Sekali Baik Kurang Baik
1. Memilih alat dan bahan yang sesuai
2. Cara Menyalakan lilin
3. Cara menempelkan lilin ke piring
4. Cara menuangkan air ke lilin
Cara menelungkupkan gelas kosong
5. di atas lilin
6. Cara memberi tanda permukaan air
7. Membersihkan alat yang digunakan
Menyimpan alat dan bahan yang
8.
digunakan
KEGIATAN BELAJAR 3
EVALUASI HASIL BELAJAR IPA DI SD
Alat ukur (tes) yang dapat dipercaya yaitu memiliki:
1. Validitas (ketepatan, kesahihan) yang tinggi
2. Keseimbangan sesuai dengan materi yang dipelajari
3. Daya pembeda yang minimal cukup
4. Objektivitasnya tinggi
5. Reliabilitas (ketetapan) yang tinggi
• Butir 1, 2, dan 3 diatas dapatdiperoleh dengan membuat
perencanaan yang baikyaitu berdasarkan kisi-kisi tes
• Untuk membuat objektivitas yang tinggi pertanyaan dibuat dalam
bentuk tes objektif sebagian lagi dalam uraian terbatas
• Untuk mendapatkan butir soal yang memilikiketetapan yang tinggi
biasanya butir soal harus diujicobakan. Butir soal yang rendah
ketetapannya tidak digunakan
Evaluasi Hasil Belajar
1. Evaluasi Hasil Belajar Ranah Kognitif
Tes lebih banyak menggunakan cara tertulis daripada lisan, karena
waktu yang diperlukan lebih sedikit dan kesempatan memperoleh
pertanyaan yang sama untuk semua peserta didik
2. Evaluasi Hasil Belajar RanahPsikomotor
Materi yang diobservasikan pada waktu evaluasi proses lebih rinci
daripada waktu evaluasi hasil, dan kecepatab dimaksudkan
sebagai suatu kriteria keberhasilan
3. Evaluasi Hasil Belajar Ranah Afektif
Pengukuran hasil belajar ranah afektif kalau dilakukan dengan
observasi akan memakan waktu yang lama dan kesempatan
pengukuran untuk setiap peserta didik tidak merats dan kurang
objektif. Oleh karena itu, guru dapat menggunakan skala sikap
(skala Likert)
PERCOBAAN TEKANAN UDARA
Tujuan:
• Mengetahui pengaruh udara terhadap nyala api
• Membuktikan adanya tekanan udara
Alat dan Bahan:
• Air (Secukupnya) Penggaris Pewarna makanan
• Piring kecil Gelas
• Lilin Korek api
Langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :
• Pertama-tama kita siapkan semua bahan yang diperlukan
•  Tempelkan lilin di atas piring yang telah disediakan
• Tuangkan air yang telah diberi sedikit pewarna makanan kedalam piring
• Lalu tutup lilin dengan gelas dan ukur berapa tinggi permukaan air di dalam gelas
• Setelah itu angkat gelas dan nyalakan lilin
• Setelah lilin menyala tutup dengan gelas dan amati apa yang terjadi
Lembar Pengamatan
No. Keadaan Api Lilin Keadaan air dalam gelas
 
Sebelum Pecobaan
 
Sesudah Percobaan
Evaluasi
• Penilaian Kognitif
• Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam?
• Mengapa air di dalam gelas bertambah tinggi?
• Berdasarkan pengamatan bagaimana sifat tekanan udara?

• Penilaian Afektif
Kualiatas Kegiatan
Kegiatan Yang
NO Baik Baik Kurang Sangat Kurang
Dilatihkan
Sekali Baik Baik
1. Disiplin
2. Tenggang rasa
3. Kerjasama
4. Ketertiban
Kualiatas Kegiatan
NO Kegiatan Yang Dilatihkan Baik Baik Kurang Baik Sangat Kurang
Sekali Baik
1. Memilih alat dan bahan yang
sesuai
2. Cara Menyalakan lilin

3. Cara menempelkan lilin ke piring

4. Cara menuangkan air ke lilin


Cara menelungkupkan gelas
5.
kosong di atas lilin
Cara memberi tanda permukaan
6. air sebelum percobaan
Cara memberi tanda permukaan
7.
air sesudah percobaan
Membersihkan alat yang
8.
digunakan
Menyimpan alat dan bahan yang
9.
digunakan

Anda mungkin juga menyukai