Anda di halaman 1dari 31

KETERAMPILAN PROSES

IPA DI SD
MODUL 4
KELOMPOK 5

TITIK ZUHRIA VICI JUWITA


NIM. 858835411 NIM. 858833418
KB 1
Pengertian Keterampilan
Proses IPA serta
Keterampilan Mengobservasi,
Mengklarifikasi, dan
Mengukur
Pengertian Keterampilan Proses
Subagyo (dalam educhannel.id, 2009) mendefinisikan bahwa keterampilan proses IPA adalah
suatu keterampilan dalam pembelajaran IPA yang beranggapan bahwa IPA itu terbentuk dan
berkembang melalui suatu proses ilmiah yang juga harus dikembangkan pada peserta didik
sebagai pengalaman yang bermakna dan dapat digunakan sebagai bekal perkembangan diri
selanjutnya.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka tidaklah mungkin seorang guru


mengajarkan semua fakta dan konsep kepada para siswanya. Jika dipaksakan maka guru
akan mengambil jalan pintas yakni dengan mengajarkan secara terburu-buru dengan
metode ceramah. Akibatnya, siswa mungkin akan memiliki banyak pengetahuan tetapi
tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan, meliputi keterampilan memformulasikan
hipotesis, menanamkan variable, mengontrol variable, membuat definisi yang operasional,
melakukan eksperimen, menginterpretasikan data, dan melakukan penyelidikan. Oleh
karena itu, penerapan pendekatan keterampilan proses sangat diperlukan.
MENGOBSERVASI

MENGENAL
HUBUNGAN
MENGKLASIFIKASII
RUANG DAN
WAKTU

KETERAMPILAN MENGUKUR
MEMPREDIKSI PROSES DASAR

MENGKOMUNIKASIKAN
MENGINFERENSI

MENGENAL
HUBUNGAN-
HUBUNGAN
ANGKA
Keterampilan Mengobservasi
Menurut Esler dan Esler (1984), keterampilan mengobservasi adalah keterampilan
yang dikembangkan dengan menggunakan semua panca indera yang kita miliki untuk
mengidentifikasi dan memberikan nama sifat-sifat dari objek-objek atau kejadian-
kejadian.

Menurut Carin (1992), mengobservasi menjadi dasar akan suatu objek atau kejadian
dengan menggunakan segenap panca indera (atau alat bantu dari panca indera) untuk
mengidentifikasi sifat dan karakteristik.

Mengobservasi merupakan keterampilan proses IPA yang paling dasar. Observasi yang
terorganisasi merupakan dasar bagi penyelidikan yang lebih terarah. Memperoleh
kemampuan untuk membuat observasi yang teliti akan tidak dilatih untuk
menentukan konsep, tidak dilatih untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Contoh Keterampilan Mengobservasi
Menjelaskan sifat-sifat yang dimiliki oleh benda-benda disekitar,
system-system, dan organisme hidup. Sifat-sifat yang dimiliki ini
dapat berupatekstur, warna, bau, bentuk, ukuran, dan lain-lain.

Contoh lainnya adalah mengobservasi cara pindah dari bermacam-


macam hewan, misalnya cara berjalan, berenang atau terbang.

Contoh lainnya bisa dilihat di Modul halaman 4.10


Keterampilan Mengklasifikasi
Menurut Esler dan Esler (1984), keterampilan mengklasifikasi merupakan
keterampilan yang dikembangkan melalui Latihan-Latihan mengkategorikan benda-
benda berdasarkan pada (set yang telah ditetapkan sebelumnya dari) sifat-sifat
benda-benda tersebut.

Menurut Abruscato (1988) mengklasifikasi merupakan proses yang digunakan para


ilmuwan untuk menentukan golongan benda-benda atau kegiatan-kegiatan.

Sedangkan menurut Carin (1992), mengklasifikasi adalah mengatur atau membagi


objek, kejadian, atau informasi tentang objek ke dalam kelas menurut metode atau
sistem tertentu.

Skema klasifikasi digunakan dalam IPA (juga pada ilmu lainnya) untuk
mengidentifikasi benda atau kejadian dan untuk memperlihatkan persamaan,
perbedaan, dan hubungan-hubungan.
Contoh Keterampilan Mengklasifikasi
 Mengelompokkan benda-benda berdasarkan sifat-sifat benda
tersebut.

 Memilih bentuk-bentuk kertas, yang berbentuk kubus, gambar-


gambar hewan, daun-daun, atau kancing-kancing berdasarkan
sifat umumnya.

 Menyaring campuran batu kerikil dengan selembar kertas karton


yang berlubang-lunang untuk mendapatkan komponen yang
dapat dan tidak dapat melalui lubang tertentu.
Keterampilan Mengukur
Keterampilan mengukur menurut Esler dan Esler (1984) dapat dikembangkan melalui
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan satuan-satuan yang cocok
dari ukuran Panjang, luas, isi, waktu, berat, dan sebagainya.

Abruscato (1988) menyatakan bahwa mengukur adalah suatu cara yang kita lakukan
untuk mengukur observasi.

Keterampilan dalam mengukur memerlukan kemampuan untuk menggunakan alat


ukur secara benar dan kemampuan untuk menerapkan cara penghitungan dengan
menggunakan alat-alat ukur. Langkah pertama dalam mengukur lebih menekankan
pada pertimbangan dan pemilihan instrument (alat) ukur yang tepat untuk digunakan
dan menentukan perkiraan suatu objek tertentu sebelum melakukan pengukuran
dengan suatu alat ukur untuk mendapatkan ukuran yang tepat.
Contoh Keterampilan Mengukur
● Mengukur jarak dengan menggunakan tali

● Menghitung luas dengan menggunakan ukuran pembanding berupa


bentuk-bentuk kubus,

● Menghitung jumlah tomat yang ada pada sebuah mangkuk besar,

● Dan lain sebagainya


KB 2
Keterampilan
Mengkomunikasikan,
Menginferensi, Memprediksi,
Mengenal Hubungan Ruang
dan Waktu, Mengenal
Hubungan-hubungan Angka
Keterampilan
Mengkomunikasikan
Keterampilan mengkomunikasikan menurut Abruscato adalah menyampaikan hasil
pengamatan yang berhasil dikumpulkan. Menyampaikan hasil penyelidikan, yang
dapat dikembangkan dengan cara menghimpun informasi dari grafik yang
menjelaskan benda-benda/kejadian-kejadian secara rinci.

Telah kita ketahui bahwa komunikasi merupakan hal yang penting untuk semua
usaha manusia. Komunikasi yang jelas dan tepat merupakan dasar untuk semua
kegiatan ilmiah.
Kemampuan untuk memilih penjelasan yang tepat tentang benda, organisme, dan
kejadian merupakan dasar untuk komunikasi lisan dan tertulis secara efektif.
Contoh Keterampilan
Mengkomunikasikan
- - Membentuk kelompok dan memberikan tugas untuk menyusun data
dari sebuah eksperimen.
- Menuliskan fenomena alam seperti perubahan cuaca
- Mengamati dan mendeskripsikan (bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan
cara geraknya) beberapa jenis hewan kecil

- Kemudian menginformasikannya didepan kelas.


Keterampilan Menginferensi
Keterampilan menginferensi menurut Esler dan Esler (1984) dapat dikatakan sebagai
keterampilan membuat kesimpulan sementara. Menurut Abruscato (1988)
menginferensi/menduga/menyimpulkan secara sementara adalah menggunakan
logika untuk membuat kesimpulan didasarkan pada alas an yang dijelaskan oleh
observasi.

Inferensi adalah membuat kesimpulan sementara yang terkait dengan adanya


dugaan-dugaan. Membuat dugaan-dugaan valid berdasarkan observasi yang didapat
merupakan keterampilan penting untuk belajar secara inkuiri.
Contoh Keterampilan Menginferensi
Kegiatan untuk mengembangkan ketrampilan menginferensi

● menginferensi sifat-sifat hewan

● Menginferensi cairan jernih

● Menginferenai habisnya lilin yang dinyalakan


Keterampilan Memprediksi
Memprediksi adalah meramal secara khusus tentang
apa yang akan terjadi pada observasi yang akan datang
(Abruscato, 1988) atau membuat prakiraan atau
keadaan yang akan datang yang diharapkan akan
terjadi (Carin, 1992). Keterampilan memprediksi
menurut Esler dan Esler (1984) adalah keterampilan
memperkirakan kejadian yang akan datang berdasarkan
dari kejadian-kejadian yang terjadi sekarang,
keterampilan menggunakan grafik untuk menyisipkan
dan meramalkan terkaan-terkaan atau dugaan-dugaan.
Contoh Keterampilan
Memprediksi
Memprediksi lamanya lilin akan menyala jika
diletakkan dibawah berbagai ukuran stoples,

Memprediksi sejauh apa sebuah bendaakan


berhenti jika benda tersebut dijatuhkan dari
berbagai ketinggian.
Keterampilan Mengenal Hubungan
Ruang dan Waktu
Menurut Esler dan Esler (1984) keterampilan ini meliputi keterampilan menjelaskan
posisi suatu benda terhadap benda lainnya atau terhadap waktu atau keterampilan
mengubah bentuk dan posisi suatu benda setelah beberapa waktu.

Menurut Abruscato (1988) menggunakan hubungan ruang-waktu merupakan


keterampilan proses yang berkaitan dengan penjelasan-penjelasan hubungan tentang
ruang dan waktu beserta perubahan waktu.

Keterampilan ini penting karena semua benda menempati tempat dalam suatu ruang
pada waktu tertentu.
Contoh Keterampilan Mengenal
Hubungan Ruang dan Waktu
Menamakan dan mengidentifikasi gambar-gambar
geometris dua dan tiga dimensi,

mengenal bentuk-bentuk benda tiga dimensi dan


bayangannya,

Membuat pernyataan tentang simetris dari benda-


benda.
Keterampilan Mengenal
Hubungan-Hubungan Angka
Menurut Esler dan Esler, keterampilan ini meliputi kegiatan menemukan hubungan
kuantitatif diantara data dan menggunakan garis bilangan untuk membuat operasi
aritmatika (matematika).

Carin mengemukakan bahwa menggunakan angka adalah mengaplikasikan aturan-


aturan atau rumus matematika untuk menghitung jumlah atau menentukan
hubungan dari pengukuran dasar.

Kita memerlukan bilangan untuk menyatakan suatu ukuran, mengurutkan, dan


mengklasifikasi benda-benda.
Contoh Keterampilan Mengenal
Hubungan-Hubungan Angka
Menentukan nilai pi dengan mengukur suatu rangkaian silinder,

Menggunakan garis bilangan untuk operasi penambahan dan


perkalian,

Latihan-Latihan yang mengharuskan siswa untuk mengurutkan dan


membandingkan benda-benda atau data berdasarkan faktor
numerik.
KB 3
Keterampilan Proses
Memformulasi Hipotesis,
Mengontrol Variabel,
Membuat Definisi
Operasional,
Menginterpretasi Data
Memformulasi Hipotesis
Ketrampilan proses dasar IPA meliputi observasi, inferensi, prediksi dll.

Hipotesis sendiri adalah prediksi yang sangat khusus. Hipotesis meramalkan


bagaimana suatu variable akan mempengaruhi variabel lainnya. hipotesis sangat
berguna bagi orang yang melakukan penyelidikan.

Hipotesis terdiri dari 2 variable yaitu variabel manipulasi dan variabel yang dapat
diubah-ubah.
Contoh Memformulasi Hipotesis
Jika suhu air meningkat, maka jumlah
oksigen yg terlarut didalamnya akan
menurun.

Suhu air dan oksigen adalah variable.


Peneliti akan memperkirakan bahwa
semakin panas air maka semakin sedikit
iksigen yang ada didalamnya.
Mengontrol Variabel
Adalah faktor, kondisi/hubungan antara kejadian-kejadian/system. Ipa adalah pendekatan
untuk mengerti kejadian-kejadian yang berlangsung di alam semesta. Meengubah kejadian
yang sangat kompleks menjadi lebih sederhana.

Contohnya seorang ilmuan akan mempelajari hutan tropis. Sangatlah tidak mungkin untuk
mempelajari hutan tropis untuk mempelajari bagian-bagian kecil di daerah tersebut. Missal
memusatkan perhatian pada jumlah hujan yang turun, suhu atau factor abiotic lainnya.
Bagian bagian kecil ini akan menjadi sederhana sehingga akan lebih mudah dipahami dan
juga dipelajari. Nah bagian-bagian kecil dari sebuh kejadian ini yang disebut variable.
Jenis Variabel

Manipulate
d Variable
Responding Variabel yang selalu Controlling
Variable
berubah-ubah
Variable
Variabel bebas Variabel terikat
Membuat Definisi Operasional
Definisi operasional adalah metode untuk memberi definisi, mengukur, atau
mendeteksi adanya suatu variable.

Contoh:

Membedakan 3 definisi operasional untuk mengukur daya serap kertas tissue yang
meliputi:

Mencelupkan, mengangkat, dan menuang.


Menginterpretasi Data
Membuat hasil pengamatan atau observasi menjadi bermakna disebut interpretasi
data. Interpretasi data biasanya melibatkan organisasi data ke dalam table, gambar
dan bagan. Interpretasi data sangat penting dikuasai karena akan sangat membantu
kita dalam memberi makna dan pengertian yang diperoleh sehingga dapat
dikomunikasikan dengan baik.

Keterampilan proses adalah keterampilan
fisik dan mental terkait dengan
kemampuan-kemampuan yang mendasar
yang dimiliki, dikuasai, dan diaplikasikan
dalam suatukegiatan ilmiah sehingga para
ilmuwan berhasil menemukan sesuatu
yang baru.

“ —Semiawan, dkk

Anda mungkin juga menyukai