Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh banyak factor yaitu, siswa, pengelola
sekolah (kepalasekolah, guru dan karyawan serta komitesekolah), lingkungan
(orang tua, masyarakatdansekolah), kualitas pembelajaran, kurikulum dan
sebagainya (EdySuhartoyo. 2005:2). Hal ini senada dengan yang disampaikan
oleh DjemariMardapi (2003:8), yaitu usaha peningkatan kualitas pendidikan
dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas
penilaian. Keduanya saling berkait, Sistem pembelajaran yang baik akan
menghasilkan hasil belajar yang baik. Dan system penilaian yang baik akan
mendorong guru untuk menentukan strategi belajar yang baik dan memotivasi
siswa untuk belajar yang lebih baik.
Dengan demikian salah satu factor yang penting untuk mencapai tujuan
pendidikan adalah proses pembelajaran yang dilakukan, sedangkan salah satu
factor penting untuk efektifitas pembelajaran adalah factor evaluasi baik
terhadap kurikulum dan proses maupun hasil pembelajaran. Evaluasi dapat
mendorong siswa untuk lebih giat belajar secara terus menerus dan juga
mendorong seorang guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta
dapat mendorong sekolah untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas manajemen
sekolah.
Evaluasi sebagai suatu proses untuk menggambarkan sesuatu yang
dievaluasi serta menimbang makna dan nilainya, sehingga dapat dikatakan
bahwa evaluasi merupakan suatu proses sistematis dan berkelanjutan untuk
menentukan kualitas nilai dan arti dari sesuatu yang diamati berdasarkan
pertimbangan dan criteria tertentu untuk membuat suatu keputusan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1

1. Apa pengertian dari program pembelajaran, evaluasi serta evaluasi program?


2. Bagaimana tujuan evaluasi program?
3. Apa fungsi dan objek dari evaluasi program?

4. Apa saja jenis-jenis evaluasi program?


C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui, memahami
serta menambah pengetahuan tentang konsep dasar dari evaluasi program
pembelajaran, diantaranya terdiri dari penjelasan pengertian evaluasi, tujuan,
fungsi, objek serta jenis-jenis dari evaluasi program.

BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
A. Pengertian Program Pembelajaran
Pembelajaran

merupakan

salah

satu

bentuk

program,

karena

pembelajaran yang baik memerlukan perencanaan yang matang. Selain itu,


pelaksanaan pembelajaran melibatkan berbagai orang, baik guru maupun
siswa, memiliki keterkaitan antara kegiatan pembelajaran yang satu dengan
kegiatan pembelajaran yang lain, yaitu untuk mencapai kompetensi bidang
studi yang pada akhirnya untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan,
serta berlangsung dalam sebuah lembaga atau instansi.
McDavid J.C. & Hawthorn, L.R.L., (2006: 15) mendefinisikan program
sebagai hubungan makna yang dirancang dan diterapkan dengan purposive.
Suatu program dapat dipahami sebagai kelompok dari aktivitas yang
dimaksudkan untuk mencapai satu atau terkait beberapa sasaran hasil.
Farida Yusuf Tayibnabis (2000: 9) mengartikan program
segala

sesuatu yang dilakukan seseorang dengan

mendatangkan

hasil

atau

harapan

sebagai
akan

pengaruh. Dengan demikian program dapat

diartikan sebagai serangkain kegiatan yang direncanakan dengan seksama dan


dalam pelaksanaannya berlangsung dalam proses yang berkesinambungan,
dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan banyak orang. Dalam
pengertian tersebut ada empat unsur pokok untuk dapat dikategorikan sebagai
program, yaitu:
1. Kegiatan yang direncanakan atau dirancang dengan seksama. Bukan asal
rancangan tetapi rancangan kegiatan yang disusun dengan pemikiran yang
cerdas dan cermat.

2. Kegiatan tersebut berlangsung secara berkelanjutan dari satu kegiatan ke


kegiatan yang lain, dengan kata lain ada keterkaitan antar kegiatan sebelum
dengan kegiatan sesudahnya.
3. Kegiatan tersebut berlangsung dalam sebuah organisasi, baik organisasi
formal maupun organisasi non formal bukan kegiatan individua.
4.

Kegiatan tersebut dalam implementasi atau pelaksanaanya melibatkan


banyak orang, bukan kegiatan yang dilakukan oleh perorangan tanpa
ada kaitannya dengan kegiatan orang lain.
Definisi program pembelajaran dari South African Qualifications

Authority (SAQA) adalah A learning programme is a set of planned learning


activities (learning, teaching and assessment) (NQF, no date). Berdasarkan
definisi tersebut, program pembelajaran adalah serangkaian kegiatan belajar
yang direncanakan (belajar, mengajar dan penilaian). Lebih lanjut, SAQA
mengidentifikasi bagian dari program pembelajaran, yaitu: (1) kegiatan belajar
yang terkait dengan hasil; (2) suatu rencana yang mengidentifikasi bagaimana
pembelajaran akan disampaikan dan bagaimana peserta didik akan didukung;
(3) suatu rencana penilaian; (4) media pelajaran dan sumber lainnya yang
diperlukan dalam kegiatan pembelajaran; (5) praktisi terlatih dan sumber daya
manusia lainnya.
Swinburne University of Technology (2011: 1) mendefinisikan program
pembelajaran sebagai berikut.
A learning program is the learning and assessment strategy used to deliver
and assess a unit of competency or clustered units. Learning programs
document a cohesive and integrated process for the learner. They include the
learning outcomes or the learning objectives (derived from competency
standards) and outline the content, sequence and structure of learning and
the delivery and assessment methods to be used.
Definisi program pembelajaran adalah strategi pembelajaran dan
penilaian yang digunakan untuk menyampaikan dan menilai unit kompetensi.
4

Cakupan program pembelajaran adalah hasil belajar atau tujuan pembelajaran


(berasal dari standar kompetensi) dan garis besar isi, urutan, struktur
pembelajaran dan metode penyampaian dan penilaian yang akan digunakan.
Berdasarkan definisi program pembelajaran di atas, dapat disimpulkan
bahwa program pembelajaran adalah rancangan atau perencanaan satu unit
atau kesatuan kegiatan yang berkesinambungan dalam proses pembelajaran,
yang memiliki tujuan, dan melibatkan sekelompok orang (guru dan siswa)
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang dimaksud adalah
pencapaian hasil belajar yang berasal dari standar kompetensi.

B. Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Program


1. Evaluasi
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari Bahasa Inggris Evaluation;
dalam bahasa Arab: Al-Taqdir; dalam Bahasa Indonesia berarti: penilaian.
Akar katanya adalah value; dalam bahasa arab: Al-Qimah; dalam Bahasa
Indonesia berarti; nilai.
Adapun dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh Edwind Wandt
dan Gerald W. Brown (dalam Anas Sudijono, 2011:1) maka istilah evaluasi
itu menunjuk kepada suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari
sesuatu.
Suchman (dalam Suharsimi Arikunto, 2007:1) memandang evaluasi
sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa
kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Defenisi
lain oleh Worthen dan Sanders (dalam Suharsimi Arikunto, 2007:1)
mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga
tentang sesuatu; dalam mencari sesuatu tersebut, juga termasuk mencari
informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program,
produksi, prosedur, serta alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai
tujuan yang sudah ditentukan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adlah
kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
5

selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang


tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Selain itu evaluasi merupakan
sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat sejauh mana
keberhasilan sebuah program. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat
dari dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut. Karenanya,
dalam keberhasilan ada dua konsep yang terdapat didalamnya yaitu
efektifitas dan efisiensi.
Evaluasi meliputi mengukur dan menilai yang digunakan dalam rangka
pengambilan keputusan. Hubungan antara pengukuran dan penilaian saling
berkaitan. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu
dengan atau atas dasar ukuran atau kriteria tertentu (meter, kilogram, takaran
dan sebagainya), pengukuran bersifat kuantitatif. Penilaian berarti menilai
sesuatu. Sedangkan menilai itu mengandung arti, mengambil keputusan
terhadap sesuatu yang berdasarkan pada ukuran baik atau buruk, sehat atau
sakit, pandai atau bodoh dan sebagainya. Dan penilaian bersifat kualitatif.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Arikunto (2009 : 3)
bahwa mengukur adalah ,membandingkan sesuatu dengan satu ukuran
(bersifat kuantitatif), menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap
sesuatu dengan ukuran baik buruk (bersifat kualitatif), dan evaluasi meliputi
kedua langkah tersebut di atas.
Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan dengan
kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan dengan kriteria namun
dapat pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi
kemudian baru membandingkannya dengan kriteria. Dengan demikian
evaluasi tidak selalu melalui proses mengukur baru melakukan proses
menilai tetapi dapat pula evaluasi langsung melalui penilaian saja.
Jadi evaluasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia sebab
hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. Seorang manusia
yang telah mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah yang
dilakukannya tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula.
Pengertian evaluasi di beberapa buku sering dijumpai didalamnya
menjelaskan arti beberapa istihah yang hampir sama akan tetapi berbeda,
6

seperti evaluasi, penilaian, pengukuran dan tes. Istilah-istilah tersebut diatas


sangatlah berbeda satu sama lainnya, baik ruang lingkup maupun focus
penilaiannya. Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya dari pada penilaian,
sedangkan penilaian lebih berfokus kepada aspek tertentu saja yang
merupakan bagian dari ruang lingkup tersebut. Jika hal yang ingin dinilai
adalah system pembelajaran, maka ruang lingkupnya adalah semua
komponen pembelajaran, dan istilah yang tepat untuk menilai system
pembelajaran adalah evaluasi, bukan penilaian. Jika hal ingin dinilai satu
atau beberapa bagian/komponen pembelajaran, misalnya hasil belajar, maka
istilah yang tepat digunakan adalah penilaian, bukan evaluasi. Disamping itu
juga ada istilah pengukuran. Kalau evaluasi dan penilaian bersifat kualitatif,
maka pengukuran bersifat kuantitatif (skor/angka) yang diperoleh dengan
menggunakan suatu alat ukur atau instrument yang standar (baku). Dalam
konten hasil belajar, alat ukur atau instrument tersebut dapat berbentuk ter
atau non-tes. Contohnya saja dalam melaksanakan tes untuk menyeleksi
calon mahasiswa PTN, ini merupakan tes standar yang digunakan.
Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus
ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang
diperoleh dapat dijadikan balikan atau feed-back bagi guru dalam
memperbaiki dan menyempurnakan program atau kegiatan pembelajaran.
Jika kita mengartikan kata-kata tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi
didapat penjelasan sebagai berikut.
a. Tes
Beberapa ahli mengemukakan pengertian atau defenisi dari tes,
adalah sebagai berikut:
1) Gilbert sax (1980) dalam zainal arifin tahun 2009 mengatakan Sax
lebih menekankan tes sebagai suatu tugas atau rangkaian tugas.
Istilah tugas dapat berbentuk soal atau perintah/suruhan lain yang
harus dikerjakan oleh peserta didik. Hasil kualitatif atau kuantitatif
dari

pelaksanaan

tugas

tersebut

digunakan

untuk

menarik

kesimpulan-kesimpulan tertentu terhadap seseorang.


7

2) S. Hamid Hasan (1988) dalam zainal arifin tahun 2009 mengatakan


tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang secara khusus.
Kekhususan tes dapat terlihat dari konstribusi butir (soal) yang
dipergunakan.
3) Conny Semiawan S. (1986) dalam zainal arifinn tahun 2009
mengatakan tes adalah alat ukur untuk menetapkan apakah berbagai
faset dari kesan yang kita perkirakan dari seseorang adalah benar
merupakan fakta, juga adalah cara untuk menggambarkan macammacam faset ini se objektif mungkin.
b. Pengukuran
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan
kuantitas sesuatu. Kata sesuatu bisa berarti peserta didik, guru, gedung
sekolah, meja belajar, white board, dan sebagainya. Dalam proses
pengukuran, tentu guru harus menggunakan alat ukur (tes atau non tes).
Alat ukur tersebut harus standar, yaitu memiliki derajat yang validitas
adan reliabilitas yang tinggi. Dalam bidang pendidikan, psikologi,
maupun variabel-variabel social lainnya, kegiatan pengukuran biasanya
menggunakan tes.
Dalam sejarah perkembangannya, aturan mengenai pemberian angka
ini didasarkan pada teori pengukuran psikologiyang dinamakan
psychometric. Meskipun demikian, boleh saja suatu kegiatan penilaian
dilakukan tanpa melalui proses pengukuran.
c. Penilaian
Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan
dari istilah evaluation. Depdikbud (1994) mengemukakan penilaian
adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah
dicapai siswa. Kata menteluruh mengandung arti bahwa penilaian tidak
hanya ditujukan pada penguasaan salah satu bidang tertentu saja, tetapi
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai.
Selanjutnya gronlund mengartikan penilaian adalah suatu proses yang
sistematis dari pengumpulan, analisis, dan interprestasi informasi/data
8

untuk menentukan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan


pembelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu
proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk
menggumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik
dalam rangka membuat keputuan-keputusan berdasarkan kriteria dan
pertimbangan tertentu. Keputusan yang dimaksud adalah adalah
keputusan tentang peserta didik, seperti nilai yang akan diberikan atau
juga keputusan tentang kenaikan kelas dan kelulusan.
d. Evaluasi
Menurut Carl H. Witherington (1952) an evaluation is a
declaration that something has or does not have velue. Hal senada juga
dikemukakan oleh Wand dan Brown (1957) bahwa evaluation is refer to
the act or process to dertemining the value of something. Kedua
pendapat ini menegaskan pentingnya nilai atau velue dalam evaluasi.
Padahal, dalam evaluasi bukan hanya berkaitan dengan nilai tetapi juga
arti atau makana. Sebagaimana yang di kemukakan oleh Guba dan
Lincoln (1985) bahwa evaluasi sebagai a process for desribing an
eveluande and judging it is merit and worth. Jadi evaluasi adalah suatu
proses untuk menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi
nilai dan arti. Defenisi ini menegaskan bahwa evaluai berkaitan dengan
nilai dan arti.
Ada beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut:
a. Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil atau produk.
b. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama
yang berknaan dengan nilai dan arti.
c. Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan atau
jugement.
d. Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan
kriteria tertentu. Kriteria ini penting dibuat oleh evaluator dengan
pertimbangan:
1) Hasil evaluasi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2) Evaluator lebih percaya diri.
3) Menghindari adanya unsur sabjektifitas.
9

4) Memungkinkan hasil evaluasi akan sama sekalupun dilakukan


pada waktu dan orang yang berbeda.
5) Memberikan kemudahan bagi evaluator dalam melakukan
penafsiran hasil evaluasi.
Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan dan
perbedaan. Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai
atau menentukan nilai sesuatu. Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang
lingkup atau scope dan pelaksanaannya. Misalnya guru menilai prestasi
belajar peserta didik, supervisor menilai kinerja guru dan sebagainya.
Evaluasi dan penilaian bersifat komperhensif yang meliputi pengukuran,
sedangkan tes merupakan salah satu alat atau instrumen atau pengukuran.
Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif atau
angka-angka tentang kemajuan belajar peserta didik atai learning progres,
sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif.
Adapun prinsip-prinsip evaluasi adalah:
a. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karena penbelajaran itu
sendiri adalah suatu proses yang kontinu.
b. Konprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil
seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi.
c. Adil dan objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih
dan guru juga hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai
kemampuan peserta didik.
d. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya berkerja sama dengan semua
pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah,
termasuk dengan peserta didik itu sendiri.
e. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru sendiri yang
menyusun alat evaluasi maupun orang lai yang akan menggunkana alat
tersebut.
2. Evaluasi Program

10

Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan


dengan menjaga untuk melihat tingkat keberhasilan program. Ada beberapa
pengertian tentang program di dalam kamus tertulis:
a. Program adalah rencana
b. Program adalah kegiatan yang direncanakan dengan seksama. Dalam
pembicaraan ini dimaksud pengertian adalah pengertian
Melakukan evaluasi program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang
direncanakan.
Apabila kita membatasi pengertian program sebagai kegiatan yang
direncanakan, maka program tersebut tidak lagi disebut demikian jika
kegiatannya sudah selesai dilaksanakan. Namun, kalau kita amati dari
kehidupan sehari-hari adapula kegiatan yang dilaksanakan tanpa rencana.
Mungkin karena kegiatan tersebut sudah terlalu biasa, misalanya makan
sehingga tidak pernah ada orang yang belum mulai makan merencakan
bagaimana makan akan dilakukan. Mungkin juga kegiatan tersebut terlalu
sederhana sehingga tidak perlu rencana.
Dari uraian diatas dapat ditangkap bahwa sesuatu kegiatan perlu
direncanakan apabila kegiatan yang bersangkutan memang dipandang
penting sehingga apabila tidak direncanakan secara masak-masak boleh jadi
akan menjumpai kesulitan atau hambatan. Sebenarnya yang menjadi titik
awal dari evaluasi program adalah keingintahuan penyusun program sudah
tercapai atau belum.
a. Jika sudah tercapai, bagaimana kualitas pencapaian kegiatan tersebut.
b. Jika belum tercapai:
1) Bagian manakah dari rencana kegiatan yang telah dibuat yang belum
tercapai.
2) Apa sebab bagian rencana kegiatan tersebut belum tercapai ataukah
faktor luar.
Dengan kata lain evaluasi program dimaksudkan untuk melihat
pencapaian target program. Untuk menentukan seberapa jauh target program
yang sudah tercapai, yang dijadikan tolak ukur adalah tujuan yang sudah
dirumuskan dalap tahap perencanaan kegiatan. Evaluasi program biasanya
dilakukan untuk kepentingan mengambil kebijakan untuk menentukan
11

kebijakan selanjutnya. Dengan melalui evaluasi program, langkah evaluasi


program bukan hanya dilakukan serampangan saja tetapi sitematis, rinci, dan
menggunkan prosedur yang sudah diuji secara cermat.
Ada empat macam kebijakan lanjutan yang mungkin diambil setelah
evaluasi program dilakukan, yaitu sebagaiberikut:
a. Kegiatan tersebut dilanjutkan karena dari daa yang terkumpul diketahui
bahwa program ini sangat bermanfaat dan dapat dilaksanakan dengan
lancar tanpa hambatan sehingga kualitas pencapian tujuannya tinggi.
b. Keiatan tersebut dianjutkan dengan penyempurnaan karena dari data yang
terkumpul diketahui bahwa hasil program sangat bermanfaat tetapi
pelaksanaannya kurang lancar dan kualitas pencapiaannya kurang tinggi.
c. Kegiatan tersebut dimodifikasi karena dari data yang terkumpul diketahui
bahwa hasil kemanfaatan hasil program kurang tinggi sehingga perlu
disusun lagi perencanaannya secara baik.
d. Kegiatan tersebut tidak dapat dilanjutkan karena dari data yang terkumpul
diketahui bahwa hasil program kurang bermanfaat ditambah lagi dalam
pelaksanaannya sangat banyak hambatan.
C. Tujuan dan Sasaran Evaluasi Program
1. Kaitan antara tujuan program dengan tujuan evaluasi program
Secara singkat evaluasi program merupakan upaya untuk mengukur
ketercapaian program yaitu mengukur sejauh mana sebuah kebijakan dapat
terimplementasikan.
Berikut ini beberapa contoh kegiatan sederhana yang merupakan
program dan yang bukan program:
a. Kegiatan membaca
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menangkap isi bacaan, sedangkan
tujuan evaluasi kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah pembaca
dapat menangkap isi bacaan yang dibaca.
b. Program seminar
Tujuan program ini adalah untuk membahas sesuatu topik didalam
forum peserta seminar. Sedangkan tujuan evaluasi program ini adalah
untuk mengetahui (melalui pengumpulan data) apakah topik yang
diajukan dalam seminar sempat dibahas, dan apakah peserta seminar

12

mempunyai kesempatan ntuk membahas topik yang diajukan dalam


forum seminar.
c. Program usaha kesehatan sekolah (UKS)
Tujuan program ini adalah untuk mengatasi masalah kesehatan siswa
dan personil lainnya disekolah yang bersangakutan. Sedangkan tujuan
evaluasi programnya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang
tertanganinya masalah kesehatan disekolah, antara lain mengetahui
apakah layanan yang diberikan oleh UKS memuaskan bagi para siswa
dan personil sekolah lainnya.
Dari ketiga contohh diatas, dapat ditentukan mana kegiatan yang
merupakan penelitian dan mana yang penelitian tetapi juga ekaligus evaluasi
program. Evaluasi progran dilakukan dengan cara yang sama dengan
penelitian. Jadi, evaluasi program adalah penelitian yan gmempunyai ciri
khusus, yaitu melihat keterlaksanaan program sebagai realisasi kebijakan,
untuk menentukan tidak lanjut dari program dimaksud.
Terdapat banyak persaman antara persamaan antara penelitian dengan
evaluasi. Pendekatan, instrumen, dan langkah-langah yang digunakan pun
bisa sama. Keduanya dimulai dari menentuka sasaran (variabel), membuat
kisi-kisi, menyusun instrumen, mengumpulkan data, analisis data, an
engabil kesimpulan. Yang mmbedakan adalah langkah akhirnya. Jika
kesimpulan penelitian diikuti dengan saran maka evaluasi program selalu
harus mengarah pada pengambilan keptusan, sseingga harus diakhiri dengan
rekomendasi kepada pengambilan keputusan.
Ada dua macam tujuan evaluasi, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum diarahkan pada program secara keseluruhan, sedangkan
tujuan khusus diarahkan pada masing-masing komponen. Agar dapat
melakukan tugasnya maka seorang evaluator program dituntut untuk
mampu mengenali komponenkomponen program.
Untuk mempermudah mengidentifikasi tujuan evaluasi program, kita
harus memperhatikan unsur-unsur dalam kegiatan atau penggarapannya.
Ada tiga unsur penting di dalam kegiatan atau penggarapan suatu kegiatan,
yaitu:
a. what = apa yang digarap,
13

b. who = siapa yang menggarap, dan


c. how = bagaimana menggarapnya.
Adapun tujuan evaluasi menurut Hamid Hasan, (2008) dalam buku
Evaluasi Kurikulum adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan informasi mengenai pelaksanan pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum sebagai masukan bagi pengambil keputusan.
b. Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum serta
faktor-faktor yang berkontribusi dalam suatu lingkungan tertentu.
c. Mengembangkan berbagai alternative pemecahan masalah yang dapat
digunakan dalam upaya perbaikan kurikulum.
d. Memahami dan menjelaskan karateristik suatu kurikulum dan
pelaksanaan suatu kurikulum.
2. Sasaran evaluasi program
Untuk menentukan sasaran evaluasi, evaluator perlu mengenali program
dengan baik, terutama komponen-komponennya. Karena yang menjadi
sasaran evaluasi bukan program secara keseluruhan tetapi komponen atau
bagian program.
Tujuan umum harus dijabarkan menjadi tujuan khusus maka sasaran
evaluator diarahkan pada komponen agar pengamatannya dapat lebih cermat
dan data yang dikumpulkan lebih lengkap. Untuk itulah maka evaluator
harus memiliki kemampuan mengidentifikasi komponen program yang akan

14

dievaluasi.

Guru
Materi/
Kurikulum

Metode
Mengajar

Sarana
(Alat/Media)

(Masukan Instrumental)

Input
(Masukan
)

Output
(Keluaran)

Proses Transformasi

(Masukan Lingkungan)

Lingkungan
Manusia

Lingkungan
Bukan Manusia

Gambar ini merupakan sebuah bagan yang menunjukkan hubungan


antara komponen maskan mentah, sarana pemproses, dan keluaran yang
sudah selesai di proses.berikut rincian yang dapat dijelaskan:
a. Masukan (input)
Siswa adalah subyek

yang

menerima

pelajaran.

Setiap

siswa

mempuanyai bakat intelektual, emosional, sosial, dan lain-lain yang


sifatnya khusus. Guru harus manpu mengenal kekhususan siswanya agar
mampu memberikan pelayanan, pendidikan, dan administratif secara
tepat.
b. Materi atau kurikulum
15

Didalam pengembangan dan penyusunan kurikulum, balitbang dan


ditdiknas tidak bekerja sendirian. Mereka menyiapkan konsep terlebih
dahulu, kemudian dalam forum seminar dan lokakarya dikumpulkanlah
orang-orang yang dipandang dapat memberikan sumbangan pemikiran
untuk

mengembangkan

kurikulum.meskipun

pengembangan

dan

penyusunan kurikulum telah dilakukan secara cermat dan melibatkan


banyak pihak, namun masih banyak dijumpai kelemahan dan hambatan.
Itulah sebabnya guru perlu dibekali dengan kemampuan untuk
melakukan evaluasi program, termasuk mengevaluasi materikurikulum.
c. Guru
Guru merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Guru merupakan orang yang diberi kepercayaan untuk menciptakan
suasana kelas yang selalu kondusif untuk belajar. Dengan adanya modal
materi yang tertera sebagai kurikulum guru berupaya agar siswa dapat
menguasai apa yang disediakan oleh sekolah untuknya.
d. Metode atau pendekatan dalam mengajar
Evalusi terhadap metode mengajar merupakan kegiatan guru untuk
meninjau kembali tentang metode mengajar, pendekatan, atau strategi
pembelajaran yang yang digunakan oleh guru di dalam menyampaikan
materi kurikulum pada siswa.
e. Sarana: alat pelajaran atau media pendidikan
Komponen yang perlu dievaluasi oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar adalah sarana pendidikan, yang meliputi alat pelajaran
dan media pendidikan.
f. Lingkungan manusia
Yang dapat digolongkan dalam lingkungan manusia ini bukan hanya
kepala sekolah, guru-guru dan pegawai tata usaha disekolah itu, tetapi
siapa saja yang dengan atau tidak sengaja berpengaruh terhadap tingkat
hasil belajar siswa.
g. Lingkungan bukan manusia
Lingkungan yang bukan manusia adalah segala hal yang berada
dilingkungan siswa yang secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh terhadap prestsi siswa. Termasuk kategori lingkungan
16

bukan manusia adalah suasana sekolah, halaman sekolah,keadaan


gedung dan sarana lainnya.
D. Fungsi Evaluasi Program
Dengan mengetahui manfaat evaluasi ditinjau dari berbagai segi dalam
sistem pendidikan, maka dengan kata lain dpat dikatakan bahwa fungsi evaluasi
ada beberapa macam, diantaranya sebagai berikut :
1. Evaluasi berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri
mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
a. Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
b. Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
d. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meniggalkan sekolah dan
sebagainya.
2. Evaluasi berfungsi diagnostik
Bila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan,
maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di
samping itu, di ketahui pula sebab-musabab kelemahan itu. Sehinggga
dengan melakukan penilaian,sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada
siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebabsebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
3. Evaluasi berfungsi sebagai penempatan
Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan dinegara Barat, adalah
sistem belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara
mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket
belajar yang lainnya. Sebagai alaan timbulnya sistem ini adalah adanya
pengaukuan yang besar terhadap kemampuan individual.
Setiap siswa sejak lahir telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga
pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang
ada. Akan tetapi disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga,
pendidikan
dilaksanakan.

yang

bersifat

Pendekatan

individual
yang

lebih

kadang-kadang
bersifat

sukar

melayani

sekali

perbedaan

kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan


dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan
17

suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang


sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan.
Untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru,
metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.
E. Objek Evaluasi Program
Menurut Owen dasar evaluasi adalah untuk menjawab pertanyaan apa
dan mengapa. Yaitu apa objek dan subjek yang dievaluasi dan mengapa objek itu
menjadi fokus evaluasi. Objek evaluasi dapat berupa perncanaan (planning),
program, kebijakan, organisasi, produk dan individu. Berikut merupakan objek
evaluasi:
1. Perencanaan/planning: terkait dengan proposal Pengembangan organisasi
atau pengembangan program. Perencanaan suatu progam ini bisa berbentuk
level mega, makro ataupun mikro.
2. Program : Program adalah seperangkat aktivitas yagn bertujuan untuk
menhasilkan sesuatu yang telah ditentukan. Program juga terdiri dari
program mega, makro dan mikro. Program mikro misalnya mencakup unit
kegiatan sains di suatu sekolah.
3. Kebijakan: Terdapat 2 kegiatan sehubungan dengan investigasi suatu
kebijakan yaitu penelitian kebijakan dan analisis kebijakan
4. Organisasi
5. Produk: Contoh evaluasi produk adalah evaluasi terhadap produk bidang
pendidikan sepeti buku, media belajar spt CD interaktif dan animasi, TV
edukasi dsb.
6. Individu

18

F. Jenis-Jenis Evaluasi Program


1. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan
Dibedakan atas lima jenis evaluasi
a. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah
kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
b. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa
yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
c. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk
menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai
dengan karakteristik siswa.
d. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki
dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
e. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil
dan kemajuan bekajra siswa.
2. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran
a. Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik
mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhankebutuhan yang muncul dalam perencanaan
b. Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya
maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
c. Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik
mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor
pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan,
dan sejenisnya.
d. Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai
sebagai

dasar

untuk

menentukan

keputusan

akhir,

diperbaiki,

dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.


19

e. Evaluasi outcom atau lulusan


Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut,
yakin evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
3. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran
a. Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program
pembelajaran,

strategi

belajar

mengajar,

aspe-aspek

program

pembelajaran yang lain.


b. Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan
garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
c. Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap
tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus,
ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
4. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi Berdasarkan
objek
a. Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap,
keyakinan.
b. Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran antara
lain materi, media, metode dan lain-lain.
c. Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil
pembelajaran.
5. Evaluasi Berdasarkan subjek
a. Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator,
misalnya guru.
b. Evaluasi eksternal

20

Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator,


misalnya orangtua, masyarakat.

21

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program adalah suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisi
kebijakan dan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun waktu
tertentu.
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Sedangkan
evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan
mengumpulkan informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu
kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam
suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan
keputusan.
Program pembelajaran adalah rancangan atau perencanaan satu unit
atau kesatuan kegiatan yang berkesinambungan dalam proses pembelajaran,
yang memiliki tujuan, dan melibatkan

sekelompok orang (guru dan siswa)

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang dimaksud adalah
pencapaian hasil belajar yang berasal dari standar kompetensi.
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran
dan kritik sangat membangun sangatlah penulis harapkan demi perbaikan
makalah ini kedepannya. Dan semoga makalah ini menjadi penambah
pengetahuan baik bagi penulis maupun untuk kita semua.

22

Daftar Pustaka
Arikunto,Suharsimi.2012.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta.Bumi Aksara
Arifin,Zainal.2009.Evaluasi Pembelajaran.Bumi Siliwangi.Rosda.
Hasan, Hamid.2008. Evaluasi Kurikulum.Bandung.PT. Remaja Rosda Karya
https://tepenr06.wordpress.com/2012/09/10/konsep-evaluasi-program/
http://whiterosesangel.blogspot.co.id/2013/11/konsep-dasar-evaluasi-program.html
Nuraini,
Eka.
Program
Pembelajaran
https://amaeka.files.wordpress.com/2012/11/program-pembelajaran.pdf
pada 28 Agustus 2016)

dalam
(diakes

Sudjana, Djudju . 2008 . Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah . Bandung : Rosda
Karya

23

Anda mungkin juga menyukai