Anda di halaman 1dari 2

Nama : AGUS BUDIANTO

NIM : 837478095

PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI SD

Diskusi 4
1. Menurut Agus Taufik (2005) prinsip-prinsip dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah meliputi beberapa hal. Jelaskan perbedaan dan fungsi dari masing-masing prinsip
bimbingan di sekolah!
2. Bagaimana fungsi bimbingan di sekolah dasar?
3. Berikan contoh indikator penguasaan kompetensi guru SD.

Jawaban

1. A. Fungsi Pengungkapan
Fungsi ini merupakan dasar seluruh fungsi yang lain. Usaha ini merupakan suatu usaha untuk
mengetahui adanya sesuatu keadaan dalam diri individu.
B. Fungsi penyaluran
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan
yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya
C. Fungsi penyesuaian
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri
dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
D. Fungsi pencegahan
Fungsi pencegahan yaitu memberi bantuan kepada siswa sebelum ia menghadapi persoalan.
Sebab pencegahan lebih mudah daripada penyembuhan.
E. Fungsi pengembangan
Yaitu bantuan yang di berikan konselor kepada siswa agar ia mampu mengembangkan diri
secara optimal. Siswa menyadari akan potensi yang dimiliki dan berusaha memanfaatkan
potensi tersebut dengan sungguh-sungguh.
F. Fungsi Perbaikan
Yaitu fungsi untuk orang yang mengalami masalah itu dianggap berada dalam suatu keadaan
yang tidak mengenakan sehingga perlu diangkat atau dikeluarkan dari bendanya yang tidak
mengenakan.

2. Fungsi bimbingan di sekolah dasar, antara lain:


1. Pengungkapan, guru berusaha mengetahui keadaan siswa dengan melakukan pendekatan pada
siswa yang bermasalah agar mau menceritakan masalahnya.
2. Penyaluran, pembimbing akan mengenali masing-masing siswa perorangan kemudian
membantu mengarahkan kegiatan pada program yang dapat menunjang tercapainya
perkembangan yang optimal.
3. Penyesuaian, adalah pelayanan bimbingan yang berfungsi untuk membantu terciptanya
penyesuaian antara siswa dan lingkungannya.
4. Pencegahan, memberikan bantuan pada siswa untuk memperkirakan hambatan/gangguan yang
timbul dalam diri siswa dengan membangkitkan dan menyadarkan siswa akan kekuatan dan
potensi yang dimiliki.
5. Perkembangan, pengembangan potensi siswa tidak dapat terjadi dengan sendirinya, tanpa ada
kemauan dari diri sendiri atau dorongan dari orang lain, seperti keluarga, sekolah, teman,
fasilitas yang tersedia.
6. Perbaikan, bertujuan memberikan bantuan agar siswa memiliki perubahan secara positif yaitu
memperbaiki dan meningkatkan perilaku yang kurang baik.
3. Contoh indikator penguasaan kompetensi guru SD.
1. Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indicator: Memahami peserta didik dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif. Memahami peserta didik dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik.
2. Merancang pembelajaran, temasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran memiliki indikator: Memahami landasan kependidikan; menerapkan teori belajar dan
pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik,
kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang dipilih. Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator: menata latar
(setting) pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
3. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator: merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan
berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat
ketuntasan belajar (mastery learning); dan memanfaatkan hasil penelitian pembelajaran untuk
perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
4. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya memiliki indikator:
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non-akademik.

Anda mungkin juga menyukai