Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KELOMPOK 7

MODUL 7
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
PDGK 4504
TUTOR :
Dra. YAYUK WINARTI

NAMA KELOMPOK :
1. BAMBANG PAMUJI ( 837494953 )
2. FEBRI NUR SAFITRI ( 837495615 )
3. YENIS DWI AGUSTIN ( 837495425 )

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POKJAR NGANJUK
UPBJJ-UT MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2020.2
KEGIATAN BELAJAR 1

Arti , jenis,dan sistem penilaian dalam pembelajaran bahasa indonesia

A. PENGANTAR

Ditinjau dari segi bahasa , penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. untuk dapat
menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Berbeda dari kurikulum
2004 atau yang sering disebut kurikulum berbasis kompetensi ( KBK ) dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya
seperti kurikulum 1994,1984 1975, dan 1968. salah satunya yang cukup menonjol adalah masalah aspek
penilaian nya.

Dalam kurikulum 2004 terdapat dua istilah penilaian yang digunakan yakni , 1. Asesmen dan 2. Penilaian
berbasis kelas. Mengutip pandangan Richard, Platt,&Platt (1992) assesment adalah “ pengukuran,
kemampuan,kualitas atau keberhasilan seseorang dalam pengajaran dan sebagainya”. Pengukuran dapat
dilakukan melalui tes, wawancara, angket,observasi dan sebagainya. O’Malley & Pierce (1996) menyatakan
bahwa asesmen adalah “proses pengumpulan data untuk mengukur pencapaian keberhasilan siswa”.Dalam
kurikulum 2004/2006 istilah assessment disamakan dengan penilaian.

B. JENIS DAN SISTEM PENILAIAN

1. JENIS PENILAIAN

Jenis penilaian ada beberapa macam yakni (1) penilaian formatif, (2) penilaian sumatif,(3) penilaian diagnostik,
(4) penilaian selektif, (5) penilaian penempatan.

1) Penilaian Formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk
melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. tujuannya memperbaiki program
pengajaran dan strategi pelaksanaannya.

2) Penilaian Sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program yakni akhir catur wulan,
akhir semester, dan akhir tahun. tujuannya untuk melihat hasil yang didapat oleh para siswa.

3) Penilaian Diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta
faktor penyebabnya.

4) Penilaian Selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi. contohnya adalah ujian
saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.

5) Penilaian Penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang
diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang di program kan sebelum
memulai kegiatan belajar untuk program tertentu.

2. SISTEM PENILAIAN

Sistem penilaian hasil belajar termasuk di dalamnya penilaian hasil belajar bahasa dan sastra indonesia
pada umumnya dibedakan ke dalam berdua cara yaitu: 1. Penilaian Acuan Patokan ( PAP) ; 2. Penilaian Acuan
Norma (PAN) .

3. PENILAIAN ACUAN PATOKAN ( PAP )

PAP adalah penilaian yang mengacu kepada tujuan pengajaran atau indikator hasil belajar yang harus
dikuasai oleh siswa pada umumnya keberhasilan siswa ditentukan dari kriterianya yakni berkisar antara 75
sampai 80%. di beberapa lembaga pendidikan ada pula yang menetapkan kriteria itu sebesar 70%. Sistem
belajar ini merujuk kepada sistem belajar tuntas (mastery learning). Semakin tinggi kriteria yang digunakan
semakin tinggi pula derajat penguasaan yang harus dicapai atau diharapkan. Dalam sistem ini guru tidak
perlu menghitung rata-rata kelas sebab kriteria nya sudah pasti atau mutlak.

Sistem penilaian acuan patokan dapat menghasilkan 3 kemungkinan , Pertama siswa lulus semua
artinya semua siswa memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan.Kedua siswa tidak lulus semua ,
artinya semua siswa tidak memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan atau tidak seorangpun yang
dapat memenuhi syarat minimal ketuntasan.Ketiga ada siswa yang lulus dan ada siswa yang tidak lulus ,
siswa yang lulus adalah siswa yang memenuhi syarat ketuntasan dan yang tidak lulus siswa yang tidak
memenuhi syarat ketuntasan.
4. PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)

PAN adalah penilaian yang mengacu kepada rata-rata kelompoknya dari penilaian ini akan diketahui posisi
kemampuan siswa di dalam kelompoknya. Atas dasar itu akan diperoleh tiga kategori siswa :

(1) di atas rata-rata kelas, (2) disekitar rata-rata kelas,(3) dibawah rata-rata kelas. Keuntungan sistem ini yaitu
dapat diketahui prestasi kelompok atau kelas sehingga dapat diketahui keberhasilan pembelajaran bagi semua
siswa. Kelemahan kurang meningkatkan kualitas hasil belajar.

5. Pengembangan Tes Acuan Patokan dan Tes Acuan Norma

Jika dilihat dari segi isi atau penampilan tes, dua perangkat tes mengukur kemampuan yang sama, akan tetapi
satu tes dikembangkan untuk PAP dan yang lain untuk PAN, sulit dikatakan mana yang tes acuan patokan
( TAP ) dan mana yang tes acuan normal ( TAN ). dari segi isi TAP dan PAN lebih banyak memiliki persamaan
daripada perbedaan ke dua macam tes ini pada hakekatnya hanya didasarkan atas perbedaan cara
menafsirkan skor yang dihasilkan.

C. PENILAIAN DENGAN TES BAHASA

Penilaian dalam pembelajaran bahasa indonesia dapat dilakukan melalui tes bahasa. Penilaian bahasa terbagi
menjadi 2 yaitu :

1. Hakikat dan Sasaran Tes Bahasa

Dalam bidang pengajaran tes diartikan dengan “alat, prosedur, atau rangkaian kegiatan yang digunakan untuk
memperoleh contoh tingkah laku seseorang yang memberikan gambaran tentang kemampuannya dalam suatu
bidang ajaran tertentu” . Dalam pengajaran bahasa tes semacam itu dikenal sebagai tes bahasa yang sasaran
pokoknya adalah tingkat kemampuan berbahasa, oleh karena itu tes bahasa yang sasarannya adalah
kemampuan berbahasa juga mengukur penguasaan terhadap bunyi bahasa, kosakata dan tata bahasa.

Dalam kajian kebahasaan kemampuan berbahasa dibedakan ke dalam kompetensi berbahasa dan
keterampilan berbahasa kompetensi berbahasa meliputi :

1. Kompetensi bunyi bahasa ; 2. Kompetensi tata bahasa ; 3. Kompetensi kosakata. Keterampilan bahasa
meliputi : 1. Keterampilan menyimak ; 2. Keterampilan berbicara ; 3. Keterampilan membaca; 4. Keterampilan
menulis .

2. Pendekatan Tes Bahasa

Penyelenggaraan penilaian melalui tes bahasa didasarkan pada pendekatan tertentu. lima pendekatan teks
bahasa dipaparkan secara singkat dan berurutan sebagai berikut,

1. Pendekatan tradisional

Dalam pendekatan tradisional tes bahasa diselenggarakan tanpa mengacu kepada teori
kebahasaan tertentu. bahan yang digunakan dalam teks banyak merujuk kepada karya sastra dan
bentuk tes yang banyak dipakai adalah terjemahan dan menulis esai.

2. Pendekatan Diskret

Pendekatan ini bersumber dari pendekatan struktural dalam kajian bahasa. Dalam pendekatan
struktural bahasa dianggap sebagai suatu yang memiliki struktur yang tertata rapi dan terdiri atas
komponen-komponen bahasa, yakni 1. komponen bunyi bahasa; 2. komponen tata bahasa dan 3.
komponen kosakata . dalam pengertian ini suatu bentuk teks bahasa hanya dapat merupakan salah
satu dari tes menyimak, tes berbicara,tes membaca, tes menulis atau tes bunyi bahasa ,tes tata bahasa
dan test kosakata.

5. Pendekatan Integratif

Pendekatan ini bersumber dari pendekatan struktural. Pendekatan integratif beranggapan bahwa bahasa
merupakan penggabungan dari bagian-bagian dan komponen-komponen bahasa, yang bersama-sama
membentuk bahasa. pendekatan ini juga berkeyakinan bahwa bahasa itu adalah intergrasi dari bagian-bagian
terkecil, dan seterusnya menjadi bagian yang lebih besar. seperti contoh dari unsur terkecil yang disebut
“fonem” kemudian bergabung menjadi “suku kata” selanjutnya “kata”, “frasa”, “kalimat”, “paragraf” dan
“wacana”.

Pendekatan intergratif mengandalkan penggunaan bahasa dalam konteks yang besarnya beragam. bentuk
teksnya menggunakan kalimat,melengkapi kalimat atau text bacaan, merupakan beberapa bentuk tes dengan
pendekatan integratif.

6. Pendekatan Pragmatik

Pendekatan pragmatik mengutamakan peranan penggunaan bahasa senyatanya dalam kajian terhadap bahasa
termasuk tes bahasa. Pendekatan pragmatik memiliki sejumlah ciri yaitu (1) mengaitkan bahasa dengan
penggunaan senyatanya, yang melibatkan tidak saja unsur-unsur kebahasaan melainkan juga unsur-unsur
konteks (2) menekankan eratnya kaitan antara unsur kebahasaan dan nonkebahasaan dalam penggunaan
bahasa seutuhnya. pemahaman terhadap ungkapan kebahasaan seutuhnya, mempersyaratkan pemahaman
terhadap seluruh unsur itu, baik unsur kebahasaan maupun nonkebahasaan yang saling melengkapi.

7. Pendekatan Komunikatif

Pendekatan komunikatif mendasarkan pandangannya terhadap penggunaan bahasa dalam komunikasi


sehari-hari senyatanya. Pendekatan ini hampir sama dengan pendekatan pragmatik. Dalam pendekatan
komunikatif akan selalu ditanyakan antara lain (a) siapa yang terlibat dalam komunikasi, (b) bagaimana
hubungan diantara mereka, (c) apa maksud dan tujuan dilakukan komunikasi, (d) dalam keadaan bagaimana
komunikasi itu terjadi, (e) kapan dan bagaimana komunikasi itu terjadi. Penggunaan teks yang beragam
itu sekaligus dapat mengurangi kekurangan yang ada apabila hanya satu bentuk teks yang digunakan dan
sekaligus memberikan informasi yang lebih lengkap tentang tingkat kemampuan berbahasa yang
akan diukur.

D. PENILAIAN BERBASIS KELAS

1. Penilaian Kinerja atau Untuk Kerja

Nilai yang kinerja atau untuk kerja ( performance assement ) adalah penilaian berdasarkan hasil

pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagai yang terjadi.


KEGIATAN BELAJAR 2
PENILAIAN KETERAMPILAN BERBAHASA LISAN

A. PENGANTAR
Keterampilan menyimak merupakan kemampuan yang memungkinkan seorang pemakai bahasa
untuk memahami bahasa yang digunakan secara lisan. dalam pengajaran bahasa kemampuan
menyimak merupakan bagian yang penting dan tidak dapat diabaikan, terutama apabila tujuan
penyelenggaraannya adalah penguasaan kemampuan berbahasa selengkapnya. dalam pengajaran
bahasa semacam ini perkembangan dan tingkat penguasaan kemampuan menyimak perlu dipantau dan
diukur melalui penyelenggaraan tes menyimak.
Keterampilan berbicara juga merupakan kegiatan berbahasa yang amat penting dalam kehidupan
sehari-hari. dengan berbicara seorang berusaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada
orang lain secara lisan. sebagai bagian dari kemampuan berbahasa yang aktif produktif kemampuan
berbicara menuntut penguasaan terhadap beberapa aspek kebahasaan ( kosakata , tata bahasa , dan
pelafalan) Serta kaidah penggunaan bahasa. Dalam pengajaran keterampilan berbicara tes berbicara
dapat diselenggarakan secara terkendali dan secara bebas.
B. PENILAIAN KETERAMPILAN MENYIMAK
Penilaian Keterampilan menyimak adalah bahwa yang dinilai kemampuan “alat pendengaran” siswa
dalam memahami makna bahasa , bukan yang lain. Kemampuan memahami makna lisan itulah yang
merupakan sasaran dari tes menyimak. Kemampuan menyimak dapat diketahui antara lain melalui
beberapa tes : menjawab pertanyaan ( frasa , kalimat, dan wacana) merumuskan inti wacana , serta
menceritakan kembali.
1. Menjawab Pertanyaan ( Frasa , Kalimat , Kata)
Berikut dikemukan contoh tes menyimak yang jawabanya berupa frasa atau kelompok kata .
Pada modul halaman 7.24
2. Merumuskan Inti Wancana
Berikut dikemukakan contoh tes menyimak yang jawaban berupa rumusan inti wacana
Contoh pada modul halaman 7.25
3. Menceritakan Kembali
Berikut disajikan contoh tes menyimak yang isinya menceritakan kembali teks yang sudah didengar.
Contoh pada modul halaman 7.26
4. Menjawab Pertanyaan Wacana
Berikut dikemukakan contoh tes menyimak yang isinya adalah menanyakan isi yang ada di dalam
wacana.
Contoh pada modul halaman 7.27
C. Penilaian keterampilan berbicara
1. Bercerita Singkat
Tes berbicara ini diawali dengan diberikannya stimulus kepada siswa. Stimulus dapat berupa gambar
atau cerita singkat. Gambar dan cerita yang menjadi stimulus harus sesuai dengan tingkat kognitif anak
serta aspek konteksual anak. Untuk selanjutnya, siswa diminta untuk menceritakan secara singkat apa
yang sudah diterima .
Contoh ada pada buku halaman 7.28
2. Menceritakan Kembali
Berikut ini dikemukakan tes berbicara yang berupa tes menceritakan kembali terhadap stimulus yang
sudah diterimanya
Contoh pada modul halaman 7.29
3. Berbicara Bebas
berikut dikemukakan contoh tes berbicara yang berupa tes berbicara bebas terhadap stimulus yang
diterimanya.
Contoh ada pada modul halaman 7.30
4. PENUTUP
Keterampilan menyimak dan berbicara haruslah dinilai sesuai dengan kompetensi yang dituntut dalam
kurikulum .

KEGIATAN BELAJAR 3
PENILAIAN KETERAMPILAN BERBAHASA TULISAN
1. Melengkapi Wacana
Tes melengkapi wacana sering dikaitkan dengan tes cloze atau C-test.
Berikut contoh ada pada modul 7.36
2. Menjawab Pertanyaan
Berikut ini dikemukakan contoh tes membaca yang berupa tes menjawab pertanyaan.
Contoh ada pada modul halaman 7.37
3. Meringkas isi bacaan
bentuk , panjang, dan pokok bahasa teks bacaan yang diringkas bergantung pada tingkat peserta tes.
Semakin tinggi kelas semakin kompleks bentuk , panjang dan pokok bahasannya. Dalam membaca tes
meringkas isi bacaan dengan mengesampingan unsur-unsur susunan kalimat tata bahasa ejan dan
kosata.
Contoh ada pada modul halaman 7.39
4. Penilaian Keterampilan Menulis
Dilihat spontanitasnya keterampilan menulis tidak spontan dibandingkan berbicara dalam
mengungkapkan diri secara tertulis seseorang memakai bahasa memiliki lebih banyak kesempatan
untuk mempersiapkan dan mengatur diri dari dalam hal apa yang ingin diungkapkan maupun
bagaimana cara mengungkapkannya dalam menulis unsur pembahasannya merupakan unsur yang
penting disamping ini pesannya diungkapkan yang merupakan inti dari keterampilan bahasa yang aktif
produktif untuk menilai tingkat penguasaan keterampilan menulis beberapa teks dapat digunakan ya ini
teks menceritakan gambar teks membuat ringkasan dan teks menulis bebas.
5. Menceritakan Gambar
Teks menceritakan gambar berupa perintah kepada siswa untuk menceritakan dengan bahasanya
sendiri dari si stimulus yang berupa gambar.
Contoh ada pada modul halaman 7.40
6. Membuat Ringkasan
Teks menulis yang berupa membuat ringkasan adalah teks yang meminta siswa untuk membuat
karangan yang lebih pendek dari karangan aslinya.
Contoh ada pada modul halaman 7.41
7. Menulis bebas
Sesuai dengan namanya teks menulis bebas tidak banyak menuntut aturan yang rinci yang ada
hanyalah aturan minimal bagi calon peserta tes berikut yang ditampilkan bentuk teks menulis bebas.
Petunjuk : buatlah karangan sepanjang kira-kira dua halaman folio lebih kurang 600 kata pedulikan
judul yang kalian anggap sesuai dengan isi karangan
Topik :
1. pencemaran lingkungan
2. kebersihan sekolah
3. cita-citaku
4. Internet menurut saya
5. hormat kepada orang tua
hasil teks menulis untuk selanjutnya dapat dikoreksi dengan menggunakan rubrik penilaian hasil kerja
Contoh ada pada modul halaman 7.42
8. Penutup
Keterampilan bahasa membaca dan menulis yang menggunakan bahasa tulis haruslah disikapi secara
berbeda dengan keterampilan bahasa lisan. karena bahasa tulis maka persoalan lambang-lambang
tulisan menjadi perhatian misalnya ejaan, kerapian tulisan, dan sebagainya.

TUGAS DISKUSI
MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
Pertanyaan dan Jawaban

1. Modul 7.5 Jelaskan Perbedaan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
menurut kelompok anda?
Jawab : Perbedaan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP) antara lain :
a.Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar perilaku khusus dengan sedikit butir tes untuk
setiap perilaku. Penilaian acuan patokan biasanya mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan
banyak butir tes untuk setiap perilaku.
b.Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara
relatif. Penilaian acuan patokan menekankan penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat
dilakukan oleh setiap peserta tes.
c.Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat kesulitan sedang dan
biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit. Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir
tes yang relevan dengan perilaku yang akan diukur tanpa perduli dengan tingkat kesulitannya.
d.Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey. Penilaian acuan patokan digunakan terutama untuk
penguasaan.

2. Di modul halaman 7.4 ada sistem penilaian yakni Penilaian Acuan Norma(PAN). Apa kelebihan
Penilaian Acuan Norma(PAN)?
Jawab : Kelebihan PAN adalah:
1. Dapat digunakan untuk menetapkan nilai secara maksimal
2. Dapat membedakan kemampuan peserta didik yang pintar dan kurang pintar. Membedakan kelompok atas
dan bawah.
3. Fleksibel, dapat menyesuaikan dengan kondisi yang berbeda-beda
4. Mudah menilai karena tdk ada patokan
5. Dapat digunakan untuk menilai ranah kognitif, afektif dan psikomotor

3. Pada modul halaman 7.4, Jenis penilaian ada beberapa macam. Apa perbedaan antara penilaian
formatif dan penilaian sumatif?
Jawab : Perbedaan antara penilaian formatif dan penilaian sumatif adalah
1. Fungsi
Penilaian Formatif : Untuk memperbaiki proses belajar mengajar ke arah yang lebih baik
Penilaian Sumatif : Untuk menentukan posisi siswa, misalnya lulus atau tidak lulus
2. Pelaksanaan
Penilaian Formatif : Setelah selesainya satu unit pembelajaran
Penilaian Sumatif : Pada akhir semester atau akhir tahun
3. Bentuk
Penilaian Formatif : Informal
Penilaian Sumatif : Formal
4. Aspek yang diukur
Penilaian Formatif : Penguasaan kemampuan peserta didik setelah selesai satu unit pembelajaran, perbandingkan
kemampuan sebelum dan sesudah mengikuti pelajaran.
Penilaian Sumatif : Mengukur kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum sebagai dasar penetapan
kenaikan ke jenjang keahlian yang lebih tinggi atau kelulusan
5. Tujuan
Penilaian Formatif : Untuk memantau kegiatan dan kemajuan belajar peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung
Penilaian Sumatif : Untuk menetapkan tingkat keberhasilan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dalam
kurun waktu tertentu.

4. Pada modul hal.7.17 terdapat penilaian portofolio. Bagaimana cara menilai portofolio?
Jawab : Untuk menilai portofolio harus lebih dulu tersedia rubrik (pedoman terperinci) penilaian. Penilaian
portofolio hendaknya tidak hanya ditekankan kepada keberhasilan siswa dalam memperoleh jawaban yang
diinginkan oleh guru, tetapi lebih ditekankan kepada proses berpikir siswa yang terdapat atau tersirat dalam isi
portofolio.
Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Jelaskan kepada peserta didik maksud penggunaan portofolio.
2. Jelaskan sampel-sampel portofolio yang dapat digunakan.
3. Peserta didik diharuskan mengumpulkan dan mengarsipkan portofolio.
4. Cantumkan tanggal pembuatan pada setiap evidence.
5. Tentukan kriteria penilaian sampel-sampel portofolio.
6. Lakukan penilaian diri peserta didik.
7. Lakukan perbaikan terhadap portofolio yang belum sesuai dengan kriteria.

5. Modul hal. 7.16 apa yang dimaksud penilaian proyek? apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam
penilaian proyek?
Jawab : Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan
peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek ada 4 hal yang perlu dipertimbangkan , yaitu :
1. Pengelolaan
Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi, dan mengelola waktu, pengumpulan data, serta
penulisan laporan
2. Relevansi
Topik, data, dan produk sesuai dengan KD
3. Keaslian
Produk (misalnya laporan) yang dihasilkan siswa merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan
kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek siswa.
4. Inovasi dan kreativitas
Hasil proyek siswa terdapat unsur – unsur kebaruan dan menemukan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
6. Modul 7.4 Jenis penilaian apa yang cocok diterapkan di kelas ? Dan apa saja manfaat dari penilaian
tersebut dan bagaimana tahapan penilaian diagnostik?
Jawab : Jenis penilaian yang cocok diterapkan di kelas yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, dan penilaian
diagnostik. Manfaatnya dari penilaian tersebut antara lain :
1. Penilaian formatif untuk memperbaiki program pengajaran dan strategi pelaksanaanya.
2. Penilaian sumatif untuk melihat hasil yang dicapai oleh siswa yang dilaksanakan pada akhir unit program
yakni akhir catur wulan, akhir semester dan akhir tahun.
3. Penilaian diagnostik untuk melihat kelemahan – kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.
Tahapan penilaian diagnostik yaitu :
1. Mengidentifikasi kompetensi dasar yang belum tercapai ketuntasannya.
2. Menentukan kemungkinan sumber masalah
3. Menentukan bentuk dan soal yang sesuai
4. Menyusun kisi – kisi soal
5. Menulis soal
6. Mereview soal
7. Menyusun kriteria penilaian
8.Penskoran dan penafsiran tes diagnostik
9. Menindaklanjuti hasil tes diagnostik

7. Modul 7.5 Ada berapa cara yang dilakukan dalam menetapkan penilaian dengan menggunakan PAN.
Sebutkan 3 macam saja?
Jawab :
1. Teknik Rangking Sederhana (Simple Rank)
Adalah urutan yang menunjukkan letak/kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya dan dinyatakan dengan
nomor atau angka biasa.
2. Teknik Rangking Persentase (Percentile Rank)
Adalah kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya, yang menunjukkan banyaknya persentase yang berada
dibawahnya.
3. Teknik Standar Deviasi (Deviation Standart)
Adalah penentuan kedudukan/nilai siswa dengan membagi kelas atas kelompok-kelompok, tiap kelompok
dibatasi oleh suatu standar devisiasi (simpangan baku).

8. Di modul 7.7. Jelaskan bagaimana perbedaan karakteristik tes tradisional dengan tes diskret?
Jawab : Perbedaan karakteristik tes tradisional dengan tes diskret sebagai berikut :

Tes Tradisional Tes Diskret


1.   bentuk tes esai-terjemahan 1.   bentuk tes jawaban pendek dan tes memilih
2.   bersifat subjektif 2.   bersifat objektif
3.   bahan tes berupa karya sastra 3.   bahan tes berupa komponen-komponen
bahasa dan berbahasa
te tidak memperhatikan tingkat kesulitan, aspek
validitas dan reliabilitas 4.   tes disusun dengan memperhatikan tingkat
kesulitan, validitas dan reliabilitas
4.   tes ini hanya memakai intuisi guru dalam
penilaian 5.   tes ini memakai kriteria acuan penilaian
yang jelas
5.   tes ini disusun hanya berdasarkan minat dari
guru dan tidak berdasarkan pendekatan tertentu6.   tes diskret disusun berdasarkan prinsip-
dalam linguistik, psikologi, dan psikometrik prinsip dalam linguistik struktural,
pendekatan audiolingual, psikologi
behavioris dan psikometrik

Anda mungkin juga menyukai