Anda di halaman 1dari 9

JENIS TES BAHASA ARAB BERDASARKAN TUJUAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

MODEL PENILAIAN BAHASA ARAB

Dosen Pengampu:
Dr. Nur Kholid, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Kelompok 5/PBA D
Nur Hapidah 202190092
Nurul Janah 202190093

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO (IAIN)

2021-2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas dapat dilihat dari sejauh
mana penguasaan kompetensi yang telah dikuasai oleh seluruh pelajar di kelas
itu. Keberhasilan tersebut biasanya selalu dikaitkan dengan tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Pada dasarnya hasil belajar
siswa dapat dinyatakan dalam tiga aspek (kognitif, afektif, dan psikomotorik)
atau biasa disebut dengan domain atau ranah. Namun porsi dari masing-
masing aspek tersebut bervariasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.1
Ada beberapa istilah untuk mengukur hasil pembelajaran, yaitu tes (al-
ikhtibar), pengukuran (al-qiyas), penilaian (at-taqyim) dan evaluasi (at-
taqwim). Pengukuran merupakan prosedur yang sistematis untuk menentukan
angka pada suatu objek atau gejala, sebagai kegiatan penentuan tingkat pada
aspek tertentu secara kuantitatif yang diwujudkan dalam bentuk angka atau
huruf. Selanjutnya penafsiran hasil pengukuran lazimnya disebut dengan istiah
penilaian.2
Evaluasi pendidikan (at-taqwim at-tarbawi) dan pembelajaran memiliki
tujuan utama yaitu mengetahui efektifitas (ketepatan dalam pencapaian tuuan)
dan efisiensi (penggunaan tenaga, sarana, biaya, dan waktu yang minimal)
dalam suatu proses pendidikan yang komperehensif. Evaluasi juga bertujan
untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik setelah memperoleh layanan
pendidikan dalam jangka waktu tertentu. Evaluasi tidak hanya berlaku bagi
proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, tetapi juga
diberlakukan mulai dari perencanaan kurikulum, buku ajar yang digunakan,
metode dan media pembelajaran, tenaga pendidik dan peserta, dan tingkat
keterbacaan buku ajar yang digunakan.

1
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya,2014), hlm. 275
2
Ibid,…hal. 276
Tes Bahasa merupakan bagian dari komponen penilaian hasil belajar
Bahasa, yang mana merupakan alat yang digunakan dalam melakukan
penilaian dan evaluasi terhadap kemampuan Bahasa dengan melakukan
penilaian terhadap 4 kemampuan Bahasa yaitu menyimak, berbicara, menulis
dan membaca. Tes bahasa dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis
berdasarkan kriteria pengelompokannya. Pada kesempatan ini pemakalah akan
menguraiakan jenis tes bahasa arab berdasarkan kriteria tujuan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tes bahasa Arab?
2. Apa saja jenis-jenis tes bahasa arab berdasarkan tujuannya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tes bahasa Arab
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tes bahasa Arab berdasarkan tujuan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tes Bahasa Arab


Tes bahasa Arab merupakan sejumlah pernyataan atau pertanyaan
mengenai materi bahasa Arab yang dirancang agar dijawab oleh peserta didik
sehingga dari jawaban tersebut dapat diketahui dan diukur tingkat kemampuan
dan kemajuan mereka dalam menguasai pembelajaran bahasa Arab.
Djiwandono mengungkapkan definisi tes bahasa sebagai suatu alat atau
prosedur yang digunakan dalam melakukan penilaian dan evaluasi pada
umumnya terhadap kemampuan berbahasa dengan melakukan pengukuran
terhadap kemampuan bahasa yaitu : maharah istima’, maharah kalam,
maharah qira’ah dan maharah kitabah.3
Lebih lanjut Djiwandono mengemukakan bahwasanya tes bahasa yang
dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan tentang
bahasa seperti pengetahuan tentang tata bahasa, bentuk kata, bunyi bahasa,
dan sebagainya.4
B. Jenis-jenis Tes Bahasa Arab Berdasarkan Tujuan5
Berdasarkan kriteria bagaimana bahasa dikaji dan ditelaah maka tes
dikembangkan berdasarkan pandangan yang berbeda dalam memahami
hakikat bahasa. Dari latar belakang pendekatan bahasa, jenis tes bahasa dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kriteria. Salah satu kriteria tersebut adalah
kriteria tujuan penyelenggaran yakni sebagai berikut:
1. Tes Seleksi
Tes eleksi merupakan satu jenis tes yang dimaksudkan untuk
menyeleksi atau memilih calon peserta yang memenuhi syarat untuk
mengkuti suatu program. Tes seleksi dapat dilaksanakan secara
tertulis, wawancara atau keduanya.

3
M. Soenardi Djiwandono, Tes Bahasa dalam Pengajaran, (Bandung : penerbit ITB, 1996) hlm 12.
4
Ibid,..hal 2.
5
Ibid,…hlm 16-18
Fungsi seleksi evaluasi hasil belajar mengandung arti bahwa dengan
adanya evaluasi akan dapat ditemukan mana calon pembelajar yang
dapat diterima disekolah dan mana yang tidk dapat diterima. Dengan
seleksi ini maka pembelajar yang diterima di sekolah tersebut benar-
benar sesuai dengan standar yang diinginkan. Seleksi ini dapat
dilakukan dengan menggunakan instrument tes dan non tes. Dari
hasil seleksi tersbut akan diketahui mana siswa yang diterima dan
mana siswa yang tidak diterima di suatu sekolah atau Lembaga
pendidikan yang menyelenggarakan tes seleksi tersebut.
2. Tes penempatan
Tes penempatan adalah tes yang dilaksanakan apabila ada kebutuhan
untuk menempatkan setiap siswa pada program pendidikan/program
belajar mengajar yang sesuai dengan kemampuannya.
Tes penempatan merupakan tes yang dielenggarakan menjelang
dimulainya suatu program pengajaran bahasa, dengan maksud untuk
menempatkan seseorang pada kelompok yang sesuai dengan
kemampuan berbahasa yang dimilikinya. Hal ini dimaksudkan agar
dalam mengikuti pengajaran bahasa, ia berada dalam kelompok yang
memliki tingkat kemampuan yang kira-kira sama dengan tingkat
kemampuannya, dengan demikian ketika ia mengikuti pengajaran
bahasa ia tidak tertinggal dari teman-teman sekelompoknya.
Atas dasar hasil tes penempatan, peserta dapat dikelompokkan
menjadi kelompok pemula atau dasar, kelompok menengah dan
kelompok lanjutan. Tes penempatan ini berupa tes kemampuan
berbahasa umum, yang meliputi lebih dari satu jenis kemampuan
berbahasa atau komponen bahasa, seperti kemamuan menyimak dan
memahami bacaan, disamping tata bahasa.
3. Tes hasil belajar
Tes ini diselenggarakan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai
dalam pengajaran bahasa. Hasil yang diungkapkan mengacu kepada
hasil pengajaran secara keseluruhan pada akhir penyelenggaraan atau
yang lainnya. Tes hasil belajar menitikberatkan pada hasil yang telah
dicapai setelah mengikuti proses pengajaran dan berkaitan erat
dengan apa yang telah diajarkan.
Dalam pengajaran tes bahasa, tes hasil belajar dimaksudkan untuk
memperoleh informasi tentang tingkat kemampuan berbahasa yang
telah dapat dikembangkan melalui pengajaran bahasa.
4. Tes diagnostik
Dalam mengikuti pengajaran, siswa sering kali menemui berbagai
kesulitan dalam belajar, kesulitan itu dapat dilihat pada penggunaan
bahasa yang salah atau menyimpang dari kaidah-kaidah penggunaan
bahasa yang baik dan benar. Kesulitan itu terlihat pada saat
mengerjakan tes bahasa, khususnya kesalahan yang bersifat mendasar
dan ajeg.
Kesalahan-kesalahan yang menandakan adanya kesulitan belajar
bahasa seperti itu dapat diperoleh secara sengaja dan terencana
dengan menyelenggarakan tes yang disusun khusus untuk maksud itu,
tes bahasa tersebut dikenal sebagai tes diagnostic. Hasil tes diagnostic
digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pengajaran bahasa yang
lebih sesuai dengan kemampuan siswa sebenarnya, termasuk
kesulitan-kesulitan belajarnya.
5. Tes uji coba
Merupakan tes yang diselenggarakan untuk mengetahui apakah suatu
perangkat tes bahasa yang masih dalam tahap penyusunan memiliki
ciri-ciri tes yang baik dalam artian yang luas. Melalui tes ini
diharapkan dapat diperoleh informasi, tidak hanya tentang ciri-ciri tes
yang penting seperti validitas, realibilitas, tingkat kesulitan dan
tingkat pembeda melainkan juga dari segi lain seperti kesesuaian
waktu, kejelasan tulisan, kejelasan petunjuk dan lain sebagainya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kemudian diusahakan
perbaikan terhadap perangkat tes yang disusun, agar dpat diperoleh
tes yang baik dan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Perbaikan
tersebut dapat bersifat ringan seperti perbaikan format penulisan,
redaksi butir tes dan sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tes bahasa Arab merupakan sejumlah pernyataan atau pertanyaan
mengenai materi bahasa Arab yang dirancang agar dijawab oleh peserta didik
sehingga dari jawaban tersebut dapat diketahui dan diukur tingkat kemampuan
dan kemajuan mereka dalam menguasai pembelajaran bahasa Arab.
Jenis tes bahasa dapat dikelompokkan menjadi beberapa kriteria. Salah
satu kriteria tersebut adalah kriteria tujuan penyelenggaran yakni sebagai
berikut:
1. Tes seleksi
2. Tes penempatan
3. Tes hasil belajar
4. Tes diagnostik
5. Tes uji coba
DAFTAR PUSTAKA
Djiwandono, M. Soenardi. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung : penerbit
ITB, 1996.
Hermawan, Acep. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya. 2014.

Anda mungkin juga menyukai