Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI PENGAJARAN BAHASA INDONESIA

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

yang diampu oleh Ibu Dr. Rina Nuryani, M. Pd

Disusun Oleh :

Mutiara Putri Ramadhan

Ratna Laela Sari

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BOGOR RAYA

2023
KATA PENGANTAR

Atas segala puji bagi Alla SWT yang senantiasa memberian rahmat dan hidayahnya

sehingga memberian emudahan bagi ami dalam menyelesaian maalah ini. Tidak lupa

sholawat serta salam terus terurahkan kepada nabi kita nabi Muhammad SAW yang kita

tunggu serta harapkan syafaatnya pada hari akhir. Tidak lupa kami mengucap syukur kepda

Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat sehat baik secara fisik ataupun secara akal

pikiran, untuk itu kami sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “Evaluasi

Pengajaran Bahasa Indonesia: Jenis Tes Bahasa Berdasarkan Pendekatan Kajian Bahasa”

dengan waktu yang tepat.

Disamping itu adapun tujuan dari penulisan tugas makalah ini ialah untuk memenuhi

tugas dari Ibu Dr. Rina Nuryani, M.Pd dalam mata kuliah Evaluasi Pengajaran Bahasa

Indonesia, daripada itu tugas makalah ini memiliki tujuan untuk membantu pemahaman

mengenai Jenis Tes Bahasa Berdasarkan Pendekatan Kajian Bahasa, kepada pembaca.

Demikian atas perhatiannya semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya

kepada pembaca. Terimakasih.

Bogor, 17 Desember 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 Pengertian Tes Bahasa.................................................................................................6
2.2 Jenis Tes Bahasa Berdasarkan Sasaran........................................................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Evaluasi merupakan komponen yang tak terpisahkan dari rutinitas kehidupan sehari-hari

manusia. Tanpa disadari, orang secara rutin melakukan evaluasi terhadap diri sendiri, orang

lain, maupun lingkungan sekitarnya. Sama halnya dalam konteks pendidikan, evaluasi

menjadi suatu kebutuhan untuk mencapai tujuan pendidikan, khususnya dalam mencapai

target pembelajaran.

Keberhasilan proses belajar mengajar di dalam kelas dapat diukur dari sejauh mana

penguasaan kompetensi yang diperoleh oleh seluruh siswa di dalam kelas tersebut. Secara

esensial, hasil belajar siswa dapat dikelompokkan dalam tiga aspek yang dikenal sebagai

domain atau ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dalam pelaksanaan proses pengajaran, tes berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi

pencapaian standar kompetensi yang telah diajarkan kepada siswa selama pembelajaran.

Konsep ini sejalan dengan pandangan para ahli yang menyatakan bahwa tes merupakan

instrumen atau prosedur yang digunakan untuk mengukur atau menilai sesuatu dalam suatu

situasi, sesuai dengan aturan dan pedoman yang telah ditetapkan.

Tes bahasa dan pengajaran bahasa merupakan dua kegiatan yang terkait erat satu sama

lain. Tes bahasa dirancang dan dilaksanakan dengan tujuan memperoleh informasi tentang

efektivitas pengajaran bahasa yang sedang berlangsung. Dengan demikian, evaluasi melalui

4
tes bahasa menjadi bagian integral dari proses pengajaran bahasa yang bertujuan untuk

meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap bahasa yang dipelajari.

I.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan yang dapat di ambil dari latar

1). Apa pengertian tes bahasa?

2). Apa saja Jenis Tes Bahasa Berdasarkan Sasaran?

5
BAB II

PEMBAHASAN

II.1Pengertian Tes Bahasa

R.L. Ebel dan D.A. Frisbie dalam bukunya Essentials of Educational Measurement

mengungkapkan “Test is a measure containing a set of questions, each of which can be said

have a correct answer”. Sedangkan G. Sax dalam bukunya Principles of Educational and

Psychological Measurement and Evaluation mengungkapkan, “Any planned procedur or

series of tasks used toobtain observation”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan tes adalah suatu pertanyaan atau tugas yang

terencana untuk memperoleh informasi tentang objek atau sasaran tes yang setiap butir

pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Tes

bahasa adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan dalam melakukan penilaian dan

evaluasi pada umumnya terhadap kemampuan bahasa dengan melakukan pengukuran

terhadap kemampuan bahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Sedangkan

Menurut Djiwandono (2008:12), tes bahasa adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan

dalam melakukan penilaian dan evaluasi pada umumnya terhadap kemampuan bahasa dengan

melakukan pengukuran terhadap kemampuan bahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca

dan menulis.

Tes bahasa merupakan bagian dari ilmu bahasa atau linguistik, yaitu ilmu yang

mempelajari seluk beluk bahasa. Kajian tes bahasa dapat bersifat umum seperti yang

dilakukan dalam linguistik umum yang membahas masalah-masalah umum seperti latar

belakang dan sasaran kajian bahasa. Kajian bahasa dapat pula bersifat ilmiah, teoritis, dan

6
rinci seperti yang dilakukan dalam linguistik murni atau linguistik teoretis yang menyajikan

kajian-kajian tentang seluk beluk tata bahasa transformasi, atau aspek tertentu dari bahasa

seperti kajian tentang makna dalam kajian semantik dan kajian dari sudut pandang psikologi

dalam psikolinguistik dan lain-lain.

Tes bahasa merupakan bagian dari keseluruhan penyelenggaraan pembelajaran bahasa,

khususnya sebagai bagian dari komponen ke-3, yaitu evaluasi hasil pembelajaran. Dalam

kedudukan tersebut, tes bahasa mempunyai kaitan yang sangat erat dengan komponen-

komponen lain dalam penyelenggaraan pembelajaran bahasa, terutama komponen

pembelajaran yang mendasarinya, yaitu kegiatan pembelajaran. Hal serupa berlaku juga

sebaliknya terhadap komponen kegiatan pembelajaran itu sendiri yang seharusnya amat erat

kaitannya dengan komponen tujuan pembelajaran yang mendasarinya.

II.2Jenis Tes Bahasa Berdasarkan Sasaran

Menurut Djiwandono (2008:114—134), tes bahasa yang didasarkan pada sasarannya

mengacu pada kemampuan atau komponen bahasa mana yang diutamakan dalam pengukuran

tingkat penguasaannya. Jenis tes bahasa dapat dikelompokkan berdasarkan sasarannya, yang

mencakup (1) tes keterampilan mendengarkan, (2) tes keterampilan berbicara, (3) tes

keterampilan membaca, dan (4) tes keterampilan menulis. Sementara itu, tes yang berfokus

pada komponen bahasa seperti (5) tes keterampilan melafalkan, (6) tes keterampilan

kosakata, dan (7) tes keterampilan tata bahasa dikategorikan sebagai tes yang mengukur

tingkat penguasaan berbagai aspek kemampuan bahasa, seperti kemahiran melafalkan dan

sebagainya.

1). Tes Kemampuan Menyimak

Kemampuan menyimak merupakan bentuk evaluasi yang dirancang untuk

mengukur kemampuan seseorang dalam memahami dan menanggapi informasi yang

7
disampaikan secara lisan, baik melalui pidato, wawancara, percakapan, maupun

materi audio yang direkam. Kemampuan menyimak atau mendengarkan sangat

penting dalam proses komunikasi, karena melibatkan pemahaman terhadap bahasa

lisan yang digunakan oleh penutur.

Tujuan utama dari tes kemampuan menyimak adalah untuk menilai sejauh mana

seseorang mampu memahami informasi yang disampaikan secara lisan. Tes ini tidak

hanya mengukur kemampuan memahami kata-kata, tetapi juga kemampuan

menangkap ide, maksud, dan nuansa yang terkandung dalam percakapan atau materi

audio. Tes kemampuan menyimak memberikan pandangan holistik terhadap

kemampuan seseorang dalam berbahasa, memperhitungkan tidak hanya aspek teknis

bahasa tetapi juga kemampuan interpretasi dan tanggapan terhadap konteks

komunikasi lisan.

Sasaran utama tes kemampuan menyimak adalah kemampuan peserta tes untuk

memahami isi wacana yang dikomunikasikan secara lisan langsung oleh pembicara,

atau sekedar rekaman. Tes kemampuan menyimak dapat dipusatkan pada kemampuan

memahami fakta-fakta yang secara eksplisit dinyatakan, termasuk urutan-urutan

peristiwa atau kejadian, atau yang hanya dinyatakan secara implisit, mengenali

implikasi dari isi teks, mengambil kesimpulan dan lain-lain.

2). Tes Kemampuan Berbicara

Tes Kemampuan Berbicara adalah suatu bentuk evaluasi yang dirancang untuk

mengukur kemampuan seseorang dalam berkomunikasi secara lisan. Tes ini bertujuan

untuk menilai sejauh mana seseorang mampu menyampaikan ide, informasi, atau

gagasan dengan jelas, tepat, dan efektif melalui bahasa lisan. Kemampuan berbicara

8
memiliki peran penting dalam berbagai konteks kehidupan, termasuk pendidikan,

pekerjaan, dan interaksi sosial.

Tes kemampuan berbicara dimaksudkan untuk mengukur tingkat kemampuan

mengungkapkan diri secara lisan. Tingkat kemampuan berbicara ini ditentukan oleh

kemampuan untuk mengungkapkan isi pikiran sesuai dengan tujuan dan konteks

pembicaraan yang sedang dilakukan, bagaimana isi pikiran disusun sehingga jelas dan

mudah dipahami, dan diungkapkan dengan bahasa yang dikemas dalam susunan tata

bahasa yang wajar, pilihan kata-kata yang tepat, serta lafal dan intonasi sesuai dengan

tujuan dan sifat kegiatan berbicara yang sedang dilakukan.

3). Tes Kemampuan Membaca

Tes Kemampuan Membaca merupakan suatu bentuk evaluasi yang dirancang

untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memahami dan menafsirkan teks

tertulis. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengevaluasi tingkat pemahaman membaca

seseorang serta kemampuannya dalam menangkap informasi, menyimpulkan makna,

dan merespons teks tertulis dengan tepat.

Sasaran tes kemampuan membaca adalah memahami isi teks yang dipaparkan

secara tertulis. Tes membaca dapat berisi butir-butir tes yang menanyakan

pemahaman rincian teks yang secara eksplisit disebutkan, rincian teks yang isinya

terdapat dalam teks meskipun dengan kata-kata dan susunan bahasa yang berbeda,

menarik kesimpulan tentang isi teks, memahami nuansa sastra yang terkandung dalam

teks, memahami gaya dan maksud penulisan di balik yang terungkap dalam teks.

4). Tes Kemampuan Menulis

Tes Kemampuan Menulis adalah jenis tes bahasa yang dirancang untuk

mengevaluasi kemampuan seseorang dalam mengekspresikan pikiran, ide, atau

9
informasi secara tertulis. Tujuan utama dari tes ini adalah untuk mengukur kemahiran

individu dalam merangkai kata-kata, mengorganisir struktur kalimat, dan

menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif melalui tulisan.

Tes kemampuan menulis diselenggarakan dengan tujuan untuk mengukur tingkat

penguasaan kemampuan mengungkapkan pikiran kepada orang lain secara tertulis.

Pengukuran tingkat kemampuannya pada dasarnya mengacu pada relevansi isi,

keteraturan penyusunan isi dan bahasa yang digunakan. Penggunaan bahasa pada tes

menulis lebih menekankan penyusunannya, karena waktu yang lebih longgar untuk

memilih kata-kata dan menyusunnya dengan lebih tepat bahkan peluang untuk

memperbaiki dan melengkapi apa yang kurang jelas.

5). Tes Kemampuan Melafalkan

Tes Kemampuan Melafalkan adalah suatu bentuk evaluasi yang dirancang untuk

mengukur kemampuan seseorang dalam mengucapkan kata-kata atau kalimat dengan

jelas, lancar, dan tepat. Tes ini merupakan bagian dari evaluasi keterampilan lisan atau

lisan dari bahasa tertentu. Kemampuan melafalkan mencakup pengucapan, intonasi,

serta penekanan kata yang dapat memengaruhi pemahaman dan daya serap pesan oleh

pendengar.

Tes kemampuan melafalkan diselenggarakan dengan tujuan untuk mengukur

tingkat kemampuan mengucapkan kata-kata, kalimat, dan wacana pada umumnya,

secara jelas dan tepat, sehingga apa yang diungkapkan mudah dimengerti. Tes

melafalkan menitikberatkan pada unsur-unsur yang penting untuk membuat pelafalan

itu mudah dipahami. Unsur-unsur itu meliputi kejelasan dan ketepatan pelafalan, serta

kelancaran dan kewajaran.

6). Tes Kemampuan Kosakata

10
Tes kemampuan kosakata adalah suatu bentuk pengujian yang dirancang untuk

menilai tingkat penguasaan seseorang terhadap kosa kata atau daftar kata yang

digunakan dalam suatu bahasa. Tujuan utama dari tes ini adalah untuk mengukur

sejauh mana seseorang memahami, mengingat, dan mampu menggunakan kosakata

tertentu dalam konteks komunikasi.

Tes kemampuan kosakata bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan

kemampuan tentang makna kata-kata, baik pada tataran kemampuan pemahaman

yang pasif-reseptif, maupun kemampuan penggunaan aktif-produktif. Kedua sisi

penguasaan kosakata ini perlu dicermati untuk menentukan jenis tes yang akan

digunakan. Pada umumnya jenis tes objektif hanya dapat digunakan untuk

pengukuran kemampuan pasif-reseptif, sedangkan pengukuran kemampuan aktif-

produktif menggunakan tes subjektif.

7). Tes Kemampuan Tata Bahasa

Tes kemampuan tata bahasa adalah jenis tes bahasa yang dirancang untuk

mengukur pemahaman dan penguasaan seseorang terhadap tata bahasa suatu bahasa

tertentu. Tata bahasa, atau gramatika, adalah aturan-aturan yang mengatur struktur dan

penggunaan bahasa, termasuk kaidah-kaidah tentang kata, frasa, klausa, dan

hubungan antara elemen-elemen bahasa lainnya.

Sasaran tes kemampuan tata bahasa adalah kemampuan memahami dan

menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. Cakupan tata bahasa meliputi susunan

kalimat pada tataran sintaksis yang bagian dari wacana, yaitu frasa dan klausa serta

susunan kata pada tataran morfologi, yang berkaitan dengan pembentukan kata-kata

dengan melalui afiksasi atau imbuhan (prefiks atau awalan, infiks atau sisipan, sufiks

atau akhiran dan konfiks atau gabungan berbagai imbuhan).

11
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Dalam pengertian tes bahasa, kita memahami bahwa tes adalah suatu pertanyaan atau

tugas terencana yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang objek atau sasaran tes.

Tes bahasa, sebagai bagian dari ilmu bahasa atau linguistik, berkaitan erat dengan

pengukuran kemampuan berbahasa, termasuk menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Dalam konteks penyelenggaraan pembelajaran bahasa, tes bahasa tidak hanya terkait dengan

evaluasi hasil pembelajaran tetapi juga saling terkait dengan komponen-komponen lainnya,

seperti kegiatan pembelajaran dan tujuan pembelajaran.

Sementara itu, jenis tes bahasa berdasarkan sasaran menunjukkan diversifikasi pengujian

kemampuan bahasa. Tes dapat difokuskan pada keterampilan mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis, atau pada komponen bahasa seperti melafalkan, kosakata, dan tata

bahasa. Setiap jenis tes ini memiliki tujuan dan karakteristik sendiri, mencerminkan

kompleksitas kemampuan berbahasa yang ingin diukur.

Tes kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis masing-masing

memberikan gambaran holistik terhadap kemampuan berbahasa seseorang dalam konteks

komunikasi. Kemampuan melafalkan, menguasai kosakata, dan tata bahasa menjadi aspek

penting dalam pengukuran penguasaan berbagai aspek kemampuan bahasa.

Dengan adanya jenis tes yang beragam, evaluasi kemampuan bahasa menjadi lebih

komprehensif, memberikan pemahaman yang mendalam tentang kemahiran berbahasa

12
individu. Dalam konteks pendidikan dan pengembangan pribadi, tes bahasa memberikan

landasan yang kuat untuk pengembangan kemampuan berbahasa secara menyeluruh.

III.2 Saran

Menggarisbawahi peran tes bahasa sebagai bagian integral dari evaluasi hasil

pembelajaran bahasa. Saran ini dapat diperkuat dengan menjelaskan bahwa tes bahasa tidak

hanya mengukur pemahaman, tetapi juga memberikan umpan balik yang berharga untuk

perbaikan dan pengembangan kemampuan berbahasa.

13
DAFTAR PUSTAKA

Djiwandono, M. Soenardi. 2008.Tes Bahasa: Pegangan bagi Pengajar Bahasa.

Jakarta: PT Indeks

Ebel, R.L. and Frisbie, D.A. (1991) Essentials of Educational Measurement. 5th

Edition, Prentice-Hall, Englewood Cliffs.

14

Anda mungkin juga menyukai