Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR METODOLOGI

PENELITIAN BAHASA

Diajukan untuk Tugas Perkuliahan Mata Kuliah


Metodologi Bahasa dan Sastra

Dosen Pengampu :
Dra. Murny, M.Pd.

Oleh :
Juliana Saputri
12011223209
Rosma Tiara Dini
12011223599
Sinta Hidayati
1201122011

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Bissmillahirahmannirahim

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini mengenai “Konsep Dasar Metodologi Penelitian Bahasa”
Mata kuliah Metodologi Bahasa & Sastra.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin

Wassalamualaikum Wr.Wb

Pekanbaru, 2 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II................................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Konsep dasar metodologi penelitian bahasa............................................................3
B. Tujuan penelitian....................................................................................................4
C. Asas-asas dasar penelitian.......................................................................................6
D. Perumusan judul.....................................................................................................6
E. Latar belakang.........................................................................................................8
BAB III.............................................................................................................................11
PENUTUP........................................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................11
B. Saran......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dengan manusia dalam
kehidupan kesehariannya. Dalam melakukan aktifitasnya, manusia tidak terlepas dari
menggunakan bahasa. Bahasa adalah bagian dari kehidupan manusia untuk
berkomunikasi sesama manusia. Oleh karena itu dikatakan bahwa bahasa merupakan alat
komunikasi manusia, baik lisan maupun tulisan. Dengan bahasa, manusia dapat mengatur
kehidupannya sehingga timbul kebudayaan, yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan
masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat tidak dapat dilakukan tanpa
memakai alat bahasa, sehingga dapat dinyatakan bahwa bahasa adalah dasar dari
kebudayaan. Namun, bahasa itu sendiri adalah sebagian dari kebudayaan tersebut
(Samsuri, 1991).
Pengertian penelitian adalah usaha manusia yang di lakukan untuk mencari
jawaban atas suatu keingintahuan. Penelitian juga merupakan aktifitas sehari-hari yang di
lakukan oleh setiap orang baik di dasari ataupun tidak. Penelitian adalah suatu proses
penyelidikan secara sistematis yang ditunjukan pada penyediaan informasi untuk
menyelesaikan masalah-masalah. ( cooper dan Emory, 1995).
Penelitian adalah usaha secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau
mempelajari fakta-fakta baru dan juga sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia
( Suparmoko, 1991) Penelitian bahasa perlu dilakukan karena beberapa alasan. Alasan
pertama atau boleh dikatakan alasan utama adalah untuk keperluan pendokumentasian
bahasa itu sendiri. Sampai saat ini belum diketahui secara persis berapa sebetulnya
jumlah bahasa yang ada di dunia.
Makin banyak kita belajar, makin banyak pula jumlah bahasa yang muncul.
Jumlah penutur bahasa ini bervariasi ada yang ratusan juta seperti bahasa Cina, India, dan
Indonesia, sampai ada yang jumlahnya hanya puluhan seperti yang dijumpai di Papua.
Jadi, kalau bahasa-bahasa ini tidak didokumentasikan maka dikhawatirkan bahasa-bahasa
yang jumlah penuturnya sangat kecil tadi akan punah, karena tidak ada lagi penuturnya
atau penuturnya sudah berasimilasi dengan penutur bahasa lain. Penelitian bahasa dapat

1
memberikan data kearah pemahaman unsur-unsur bahasa yang bersifat universal. Dari
hasil analisis bahasa, para linguis telah mencoba mencari sifat universal bahasa. Antara
kerja lapangan dengan pemerian bahasa juga mempunyai hubungan langsung. Semakin
banyak penelitian bahasa dilakukan, akan semakin banyak pula informasi yang kita miliki
tentang keanekaragaman bahasa.
Alasan lain kenapa penelitian bahasa itu perlu dilakukan adalah untuk mengetahui
bagaimana sebetulnya bentuk bahasa itu baik ketika diucapkan maupun dituliskan dan
bagaimana dia berfungsi. Pengetahuan ini sangat penting baik untuk kepentingan
pengajaran bahasa pertama, bahasa kedua, maupun bahasa asing. Hasil penyelidikan
tentang bahasa ini sangat diperlukan untuk penentuan bahan pelajaran dan cara
mengajarkannya. Hal itu dapat dilakukan melalui studi bahasa dengan melakukan
penelitian atau analisis bahasa.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana konsep dasar metodologi penelitian bahasa ?


2. Apa saja tujuan dari penelitian ?
3. Bagaimana asas-asas dasar penelitian ?
4.apa yang dimaksud dengan perumusan judul dan bagiaman perumusan judul?
5. apa yang dimaksud dengan latar belakang ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat tujuan penulisan makalah sebagai
berikut :

1. Untuk mengetahui konsep dasar metodologi penelitian bahasa.


2. Agar dapat mengetahui tujuan penelitian.
3. Untuk mengetahui asas-asas penelitian.
4. Agar dapat mengetahui perumusan judul.
5. Agar dapat mengetahui tentang latar belakang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep dasar metodologi penelitian bahasa


Penelitian bahasa pada dasarnya adalah meneliti fenomena-fenomena kebahasaan
yang ada dalam masyarakat pengguna bahasa tersebut. Fenomena-fenomena ini inilah
yang dikumpulkan oleh peneliti bahasa untuk diberi makna, sehingga ditemukan kaidah-
kaidah kebahasaan yang bersifat spesifik dan universal. Penelitian bahasa dapat di bagi
dua; penelitian huluan dan penelitian hiliran.
Penelitian huluan berupa penelitian dasar, yaitu penelitian tentang bahasa itu
sendiri. Penelitian huluan dapat berupa penelitian tentang bunyi bahasa, yaitu fonetik dan
fonologi; penelitian tentang sistem pembentukan kata, yaitu morfologi; dan penelitian
tentang sistem pembentukan kalimat, yaitu sintaksis.
Penelitian hiliran merupakan penelitian lanjutan dari penelitian huluan. Penelitian
hiliran biasanya memanfaatkan penelitian huluan dalam memperoleh dan menganalisis
data penelitiannya. Penelitian sosiolinguistik, psikolinguistik, dan pragmatik, misalnya,
dapat dikategorikan kepada penelitian hiliran. Untuk bisa melakukan penelitian hiliran,
seorang Penelitian bahasa pada dasarnya adalah meneliti fenomena-fenomena kebahasaan
yang ada dalam masyarakat pengguna bahasa tersebut. Fenomena-fenomena ini inilah
yang dikumpulkan oleh peneliti bahasa untuk diberi makna, sehingga ditemukan kaidah-
kaidah kebahasaan yang bersifat spesifik dan universal.
Penelitian bahasa dapat di bagi dua, yaitu penelitian huluan dan penelitian hiliran.
Penelitian huluan berupa penelitian dasar, yaitu penelitian tentang bahasa itu sendiri.
Penelitian huluan dapat berupa penelitian tentang bunyi bahasa, yaitu fonetik dan
fonologi; penelitian tentang sistem pembentukan kata, yaitu morfologi; dan penelitian
tentang sistem pembentukan kalimat, yaitu sintaksis. Penelitian hiliran merupakan
penelitian lanjutan dari penelitian huluan. Penelitian hiliran biasanya memanfaatkan
penelitian huluan dalam memperoleh dan menganalisis data penelitiannya.
Penelitian sosiolinguistik, psikolinguistik, dan pragmatik, misalnya, dapat
dikategorikan kepada penelitian hiliran. Untuk bias melakukan penelitian hiliran, seorang

3
peneliti harus telah memahami konsep dasar bunyi bahasa, sistem pembentukan kata, dan
sistem pembentukan kalimat. Satu hal yang harus dibedakan secara ketat dalam sebuah
penelitian ilmiah adalah apa yang disebut metodologi dan metode. Mari kita perhatikan
konsep atau definisi kedua terminologi ini menurut Babie dalam bukunya yang berjudul:
The Practice of Social Research tahun 1992, halaman 7, yaitu sebagai berikut:

“epistemology is the science of knowing, methodology (a subfield of epistemology) might


be called “the science of finding out” … methods as the techniques or procedures used to
collect and analyse data. Methodology, on the hand, refers to discussions of how
research is done, or should be done, and to the critical analysis of research.”

Jadi, jika metodologi merupakan pendekatan atau perspekstif, maka metode


adalah presedur atau teknik-teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data. Bagi sebuah karya ilmiah seperti disertasi, masalah metodologi dan
metode yang digunakan mesti diuraikan secara detail dan mendalam. Dengan demikian,
dalam metode penelitian paling tidak yang harus diuraikan adalah: bagaimana data akan
dikumpulkan dan dianalisa.

B. Tujuan penelitian
Tujuan utama penelitian adalah menemukan, mengembangkan, atau menguji
kebenaran suatu pengetahuan secara empiris berdasarkan data dan fakta (Semi, 1993).
Hasil temuan, pengembangan, dan pengujian tersebut kemudian dimanfaatkan untuk
kemaslahatan umat manusia. Temuan- temuan yang dihasilkan dari penelitian dapat
menghasilkan pembaharuan yang pada hakekatnya merupakan usaha untuk memperbaiki
taraf hidup masyarakat. Demikian juga halnya, pengembangan ilmu pengetahuan tidak
lain tujuannya untuk kepentingan masyarakat banyak.
Tidak ada kenyataan yang bisa diyakini benar bila belum teruji secara benar.
Untuk menguji kebenaran inilah kita bisa melakukan penelitian. Dalam ilmu bahasa,
keberadaan bahasa itu sendiri sebagai alat komunikasi masyarakat penuturnya diperlukan
adanya rangkaian penelitian. Penelitian ini dapat mengukuhkan teori-teori yang ada atau
berusaha menemukan teori-teori baru sehingga ditemukan hakekat bahasa sebagai bagian

4
dari kebudayaan manusia. Bahasa dengan sifatnya kreatif dan produktif, selalu
berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kata
lain, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ikut memacu perkembangan bahasa
dengan munculnya istilahistilah baru dan sistem komunikasi baru berupa handphone dan
internet.
Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam
melakukan penelitiannya. Tujuan penelitian tidak sama dengan tujuan peneliti. Sering
dijumpai di beberapa tesis atau disertasi bahwa tujuan penelitian adalah sebagai salah
satu syarat lulus pendidikan S-1 maupun S-2. Tujuan tersebut bukan merupakan tujuan
penelitian tetapi merupakan tujuan peneliti untuk mendapatkan gelar studinya.
Dari beberapa pengertian penelitian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
penelitian mempunyai beberapa tujuan di antaranya:
a. Meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan (Buckley dkk.).
b. Menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban (sekarang).
c. Menangkap opportunity atau peluang.
d. Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang telah
ada.
e. Memperoleh informasi baru
Pada penelitian biasanya seorang peneliti akan berhubungan dengan data atau fakta
baru. Walaupun suatu data atau fakta tersebut telah ada dan ada pada suatu tempat
dalam waktu lama ( data sejarah), namun apabila fakta masih tetap terungkap dan
disajikan secara sistematis maka dapat dikatakan data dan fakta masih tetap baru.
f. Mengembangkan dan menjelaskan
Merupakan tujuan penelitian yang lain dan penting karena hanya melalui penelitian
suatu cakrawala teori ilmu pengetahuan dapat dikembangkan.
g. Menerapkan, memprediksi dan mengontrol suatu variabel.
Seseorang yang dapat menguasai ilmu pengetahuan yang mencakup fungsi
menerangkan, memprediksi, dan mengontrol sesuatu maka dapat di katakan bahwa
orang tersebut adalah berpengetahuan.

5
C. Asas-asas dasar penelitian

Wiersma dalam (Wuradji, (2001: 3-4) menjelaskan bahwa secaraumum asas-asas


dasar penelitian meliputi:
1. Sistematis
2. Menghasilkan pengetahuan yang :
a. Valid 
Berhubungan dengan sebarapa jauh hasil penelitian dapatdiinterpretasi (dimaknai)
secara akurat dan seberapa jauhhasilnya dapat digeneralisasi dan
diimplemetasikan padapopulasi dan situasi yang lainb.
b. Validitas internal
Mengarah kepada ketepatan pemahaman hasilpenelitian dan validitas eksternal
mengarah kepadapenggeneralisasian hasil penelitianc.
c. Realibel internal
Menunjukkan seberapa jauh pengumpulan data,analisis data dan pemahaman
yang dilakukan penelitiankonsisten dalam pemaknaan; realibel eksternal
menunjukkanseberapa jauh peneliti lain yang independen dapat
mengulangpenelitian dan menunjukkan hasil yang sama dalam
setting yangserupa.
d. Objektif 
Mengarah kepada penelitian yang terbebas dari campurtangan atau unsur-unsur
subjektif 
3. didukung data empiris

D. Perumusan judul
Perumusan masalah penelitian merupakan hulu dari suatu kegiatan penelitian.
Perumusan masalah bukan pekerjaan yang mudah, termasuk bagi peneliti yang sudah
berpengalaman. Masalah penelitian timbul karena adanya kesangsian atau kebingungan
kita terhadap suatu fenomena atau adanya celah (gap) antar fenomena yang ada.
Kebingungan itu hanya bisa dijawab dengan benar dengan melakukan penelitian. Jadi,
kegiatan penelitian merupakan upaya untuk memecahkan masalah-masalah dari
fenomena yang ada, atau sekurangkurangnya menutup celah yang terjadi antar fenomena

6
itu. Sebelum seorang peneliti merumuskan masalah penelitian, dia harus melakukan
identifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan topik penelitian itu.
a. Ciri-ciri Masalah Penelitian yang Baik
Ada beberapa ciri masalah yang baik untuk diteliti, baik dari segi isi maupun dari
kondisi penunjang untuk memecahkan masalah yang dipilih tersebut. Di antaranya dapat
dinyatakan sebagai berikut :
1. Mempunyai nilai ilmiah
Masalah yang dipilih hendaklah mempunyai nilai ilmiah atau aplikasi ilmiah
dan mengenai hal-hal yang baru, bukan masalah yang sudah banyak dirumuskan
orang. Masalah tersebut hendaklah menyangkut fakta yang kesimpulannya dapat
diambil berdasarkan landasan ilmu bidang tertentu.
Yang paling penting adalah masalah itu harus dapat diuji dengan perlakuan-
perlakuan tertentu sesuai dengan prinsip pengujian bidang kajian yang dikaji.
Masalah hendaklah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Namun harus diingat bahwa
tidak semua pertanyaan dapat dijadikan masalah atau pertanyaan ilmiah. Pertanyaan
yang berupa masalah adalah yang dapat dilakukan pengujian untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
2. Mempunyai fisibilitas
Masalah yang mempunyai fisibilitas itu adalah masalah yang dapat
dipecahkan. Untuk ini masalah itu harus mempunyai hal-hal sebagai berikut (Nazir,
1985):
a) Data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut cukup tersedia.
b) Biaya untuk memecahkan masalah tersebut dalam batas kemampuan peneliti.
c) Equipment dan kondisi memungkinkan.
d) Waktu untuk memecahkan masalah itu harus wajar.
e) Biaya dan hasil harus seimbang.
f) Administrasi dan sponsor harus kuat.
g) Tidak bertentangan dengan hukum dan adat.

7
Untuk keperluan penelitian skripsi, tesis, maupun disertasi, masalah fisibilitas
ini harus benar-benar diperhatikan terutama menyangkut masalah pembiayaan, waktu
yang tersedia relatif pendek, dan equipment yang dipunyai universitas yang terbatas.
3. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti
Selain mempunyai nilai ilmiah dan fisibel, masalah yang dipilih hendaklah
sesuai dengan kualifikasi dan keahlian peneliti. Artinya masalah yang dipilih itu
hendaklah sesuai dengan derajat keilmiahan yang dimiliki peneliti dalam bidang
keahlian yang dimilikinya. Pertimbangan lainnya adalah masalah yang dipilih itu
harus menarik bagi si peneliti sendiri dan cocok dengan bidang kemampuannya

b. Cara Merumuskan Masalah Penelitian


Setelah berhasil mengidentifikasikan masalah danbmemilih masalah yang
paling relevan dengan topik yang akan diteliti, kegiatan berikutnya adalah
merumuskan masalah penelitian. Cara merumuskan masalah penelitian dapat
dinyatakan sebagai berikut:
1. Masalah bisanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
2. Rumusan hendaklah jelas dan padat.
3. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan
masalah.
4. Rumusan masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.
E. Latar belakang
Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan
dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi
saat harapan idela akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak semua
masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat menjadi
perhatian banyak orang dan di bicirakan di berbagai kalangan di masyarakat.

Latar belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah dalam


penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis. Latar belakang masalah
penelitian berisi informasi tentang suatu masalah dan atau peluang yang dapat
dipermasalahkan agar ditindaklanjuti lewat penelitian, termasuk hal-hal yang

8
melatarbelakanginya (Husein Umar, 2001:238). Latar belakang masalah berisi tentang
sejarah dan persitiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu proyek penelitian, tetapi
dalam peristiwa itu, nampak adanya penyimpangan-penyimpangan dari standar yang ada,
baik standar keilmuan maupun aturan-aturan. Dalam latar belakang ini peneliti harus
melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis
masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan dan
menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti (Sugiyono, 1999:302).

Bagian latar belakang masalah menjelaskan mengapa suatu penelitian


dilaksanakan dan apa yang ingin dicapai atau diketahui dari pelaksanaan penelitian
tersebut. Fakta dan data yang mendukung harus dicantumkan (Dermawan Wibisono,
2000:304). Banyak orang mengalami kesulitan dalam memutuskan apa yang akan
dimasukkan dalam latar belakang masalah, hasil-hasil penelitian apa yang perlu dikutip,
mana yang akan diberikan dalam latar belakang masalah dan mana yang tidak perlu.
Jawabnya mudah, hanya bahan-bahan yang mengarah kepada hipotesislah yang
digunakan. Bahan-bahan tersebut disusun menurut urutan yang logis. (David Lindsay,
1986:8).

Menurut Andrik Purwasito (2004), latar belakang masalah setidaknya memuat


hal-hal sebagai berikut

1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi perhatian anda untuk dijadikan suatu latar
belakang. Itulah yang disebut dengan latar belakang faktual (identifikasi masalah
yang relevan).
2. Informasi kasus, baik secara langsung lewat pengamatan di masyarakat maupun lewat
buku-buku referensi, dan hasil-hasil penelitian lain yang sejenis, ini disebut latar
belakang teoritis. Peneliti menghubungkan kasus yang satu dengan yang lain,
Bagaimana kasus-kasus kontemporer berhubungan dengan kasus-kasus terdahulu,
dan bagaimana antara teori-teori yang dapat menjelaskan fenomena perubahan
tersebut dari waktu ke waktu.
3. Tonggak problematik yang berisi berbagai persoalan yang akan dijawab dalam bab-
bab selanjutnya. Latar belakang memberi alur berpikir sehingga mempermudah
peneliti untuk mensistematisir persoalan yang ingin dipecahkan. Setiap masalah yang

9
akan dijawab sebaiknya diutarakan sebagai problematik yang akan dibahas dalam
bab-bab berikutnya.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode penelitian merupakan komponen utama dalam proses penelitian bahasa.


Suatu penelitian akan mendapatkan hasil yang valid dan reliabel apabila dilakukan
dengan langkah-langkah penelitian yang tepat. Penentuan metode penelitian sangat
tergantung kepada masalah penelitian, tujuan yang akan dicapai, dan kerangka teori yang
digunakan.
Oleh karena itu seorang peneliti akan menentukan metode penelitiannya setelah
menemukan permasalahan yang akan diteliti dan melakukan kajian teori yang mendalam
serta melakukan kajian sejauh mana persoalan itu telah diteliti dan didiskusikan oleh para
peneliti sebelumnya. Ada tiga tahapan utama dalam melaksanakan suatu penelitian
lapangan, yaitu tahapan pengumpulan data, tahapan analisis data, dan tahapan penyajian
hasil analisis data. Masing-masing tahap harus dilaksanakan dengan seksama dan tuntas
Metode penelitian merupakan komponen utama dalam proses penelitian bahasa.
Suatu penelitian akan mendapatkan hasil yang valid dan reliabel apabila
dilakukan dengan langkah-langkah penelitian yang tepat. Penentuan metode penelitian
sangat tergantung kepada masalah penelitian, tujuan yang akan dicapai, dan kerangka
teori yang digunakan. Oleh karena itu seorang peneliti akan menentukan metode
penelitiannya setelah menemukan permasalahan yang akan diteliti dan melakukan kajian
teori yang mendalam serta melakukan kajian sejauh mana persoalan itu telah diteliti dan
didiskusikan oleh para peneliti sebelumnya.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nazir, Moh. (1985). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Semi, M. Atar (1993). Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa Bandung

https://www.gramedia.com/best-seller/latar-belakang-masalah/ (Diakses pada 01 Maret


2023)

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_2TIPS7290450.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai