Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANALISIS RAGAM BAHASA INDONESIA DALAM BERKOMUNIKASI

Tugas Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia
Program Studi Sarjana Gizi

Dosen Pengampu : Ibu Martini, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Nurmala Nova

NIM : 123040026

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN

Jln. Raya Industri Pasir Gombong, Jababeka Cikarang-Bekasi 17530

Telp. (021)-89111110 email : info@medikasuherman.ac.id


ABSTRAK
Nurmala Nova. NIM. 123040026. Analisis Ragam Bahasa Indonesia Dalam
Berkomunikasi. Makalah : Fakultas Ilmu Kesehatan. Sarjana Gizi. Pendidikan Bahasa
Indonesia. Universitas Medika Suherman, 2023.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam bahasa yang digunakan dalam
berkomunikasi. Penggunaan bahasa yang berbeda-beda dikenal dengan sebutan ragam bahasa
(Kurniawati, 2009). Penggunaan ragam bahasa di Indonesia bisa dikatakan tidak sedikit
jumlahnya, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya berbagai macam suku, ras, dan budaya yang
ada di Indonesia. Selain itu, kaum muda yang dengan kreativitasnya selalu saja berhasil
menemukan bentuk-bentuk kebahasaan yang sebelumnya tidak pernah digunakan dan kemudian
memunculkan bahasa baru. Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda- beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara.
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Seiring dengan perkembangan
zaman, sekarang ini masyarakat mengalami perubahan sehingga bahasa pun mengalami
perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya.

Kata Kunci : Ragam Bahasa


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Martini,
S.PD., M.PD. sebagai dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah yang berujudul “Analisis
Ragam Bahasa Indonesia Dalam Berkomunikasi”.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Cikarang, 25 September 2023

Nurmala Nova
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................
ABSTRAK..........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................5
1.3 Tujuan..................................................................................................................5
1.4 Manfaat................................................................................................................5
1.5 Metode Penelitian.................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................7
2.1 Pengertian Ragam Bahasa.....................................................................................7
2.2 Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa.....................................................................8
2.3 Jenis-jenis Ragam Bahasa......................................................................................8
2.4 Analisis Penggunakan Ragam................................................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................16
3.2 Saran.......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan suatu budaya manusia yang mempunyai nilai sangat tinggi, karena
dengan bahasa manusia akan dapat menjalankan kelangsungan hidupnya dengan baik dan teratur.
Bisa dikatakan bahwa bahasa merupakan salah satu kebutuhan primer yang bisa berperan sebagai
pengatur sirkulasi kelanjutan hidup.
Apriastuti (2017) menyatakan bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam
kehidupan manusia, dengan bahasa manusia mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
kepada orang lain.
Sudaryati (2018) menyatakan bahasa dikatakan bervariasi atau beragam, karena bahasa
digunakan penutur yang heterogen yang mempunyai kebiasaan dan latar belakang sosial yang
berbeda-beda. Penggunaan ragam atau variasi bahasa bisa terjadi dimana saja, salah satu contoh
yaitu di Indonesia yang memiliki banyak suku dan budaya.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang harus dilestarikan dan diperhatikan
setiap kaidahnya. Penggunaan bahasa Indonesia masih banyak mengalami ketidaktepatan karena
kurang sadarnya kita mengenai pentingnya memperhatikan kaidah, ejaan, dan ketepatan dalam
penulisan maupun pengucapan bahasa indonesia. Pemakaian bahasa Indonesia yang tepat gencar
di perkenalkan sejak sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi. Dengan diperkenalkan
penggunaan bahasa yang baik diharapkan menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa Indonesia
serta menjadi tanggung jawab bersama untuk menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari
salah satunya dilintas akademisi dan pendidikan.
Bahasa ialah ciri khas yang membedakan manusia dari makhluk lain. Bunyi bahasa yang
diujarkan harus bermakna dan dapat dipahami sesuai dengan kesepakatan bersama. Bahasa
bersifat dinamis, artinya bahasa dapat berubah sesuai dengan faktor soaial penuturnya. Ragam
bahasa inividu atau kelompok dapa mencerminkan faktor sosial individu atau kelompok tersebut,
baik dilihat dari faktor jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan dan kedudukan sosisal
seseorang dalam bermasyarakat.

Penggunaan bahasa yang berbeda-beda dikenal dengan sebutan ragam bahasa (Kurniawati,
2009). Penggunaan ragam bahasa di Indonesia bisa dikatakan tidak sedikit jumlahnya, hal ini
bisa dibuktikan dengan adanya berbagai macam suku, ras, dan budaya yang ada di Indonesia.
Selain itu, kaum muda yang dengan kreativitasnya selalu saja berhasil menemukan bentuk-
bentuk kebahasaan yang sebelumnya tidak pernah digunakan dan kemudian memunculkan
bahasa baru.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah tulisan ini adalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan ragam Bahasa?
2. Apa penyebab munculnya ragam Bahasa?
3. Apasaja jenis-jenis ragam Bahasa?
4. Bagaimana teman teman disekitar menggunakan ragam Bahasa dalam kehidupan sehari-
hari?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui pengertian ragam Bahasa
2. mengetahui penyebab munculnya ragam Bahasa
3. mengetahui jenis jenis ragam Bahasa
4.mengetahui ragam Bahasa yang digunakan khususnya pada teman-teman,serta
Mendeskripsikan bentuk penggunaan ragam Bahasa.
Pada penelitian ini akan lebih memaparkan bentuk penggunaan ragam bahasa tersebut.
1.4 Manfaat
Manfaat tulisan ini ada 2, yaitu manfaat teoritis dan praktis. Kedua manfaat tersebut akan
diuraikan dibawah ini.
1. Manfaat Teoretis Secara teoretis tulisan ini bermanfaat sebagai sumber informasi
mengenai berbagai macam ragam bahasa yang muncul di kalangan masyarakat Indonesia.
Di samping itu, kita juga dapat mengetahui berbagai jenis ragam bahasa yang ada.
2. Manfaat Praktis
Tulisan ini bermanfat bagi semua kalangan masyarakat. Informasi ini dapat digunakan
sebagai pedoman dalam berkomunikasi melalui variasi bahasa atau ragam bahasa.
1.6 Metode Peneitian
Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif karena menggambarkan suatu peristiwa
secara sistematis sesuai dengan apa adanya untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan saat ini Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, untuk penelitian ini
digunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisis data
jenis ragam Bahasa. Adapun prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian
deskriptif ini meliputi: (1) pernyataan masalah, peneliti harus memulai dengan pernyataan
jelas mengenai masalah yang hendak diteliti, (2) identifikasi informasi yang perlu untuk
pemecahan masalah, (3) pemilihan atau pengembangan instrument untuk pengumpulan
data angket, daftar wawancara, tes dan berbagai bentuk skala merupakan instrument yang
paling sering digunakan dalam penelitian deskriptif, (4) identifikasi populasi dan
penentuan prosedur sampling, (5) penyusunan rencana prosedur untuk pengumpulan data,
(6) pengumpalan data, (7) analisis data, dan (8) persiapan laporan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ragam Bahasa


Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda- beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara. orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Seiring dengan
perkembangan zaman, sekarang ini masyarakat mengalami perubahan sehingga bahasa pun
mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai
keperluannya. Dalam hal ini banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi yang efisien schingga dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi
tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu, yaitu disebut ragam standar (Subarianto,
2000). Adapun pengertian ragam bahasa menurut beberapa ahli, yaitu sebagai berikut.
1. Ragam bahasa menurut Bachman (1999)
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kavvan bicara. orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
2. Ragam bahasa menurut Dendy Sugono (1999)
Sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pekok, yaitu
masalah penggunaan bahasa baku dan takbaku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah,
di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya, dalam
situasi takresmi, seperti di rumah, di taman, atau di pasar, kita tidak dituntut
menggunakan bahasa baku.
3. Ragam bahasa menurut Fishmaned (1968)
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup
kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat
menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar
belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.
2.2 Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa
Ragam bahasa timbul seiring dengan timbulnya perubahan di dalam masyarakat.
Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluamya. Oleh
karena banyaknya variasi, agar tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi
yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok
untuk keperluan tertentu, dalam hal ini disebut ragam standar (Subarianto, 2000). Ada
beberapa faktor sebagai penyebab timbulnya ragam bahasa yang ada di Indonesia, yakni
seperti di bawah ini,
1. Faktor Budaya
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda, seperti di
wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah Indonesia lainnya.
2. Faktor Sejarah Setiap daerah mempunyai kebiasaan (adat istiadat) dan bahasa nenek
moyang sendiri-sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan daerah lainnya.
3. Faktor Perbedaan Demografi Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti
wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa
yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar dan tingi. Berbeda
dengan daerah pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang
panjang lebar disebabkan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume
suara yang kecil.
Selain Faktor tersebut ragam bahasa juga terjadi karena perkembangan zaman, di samping
perbedaan cara penyampaiannya atau logat bahasanya.

2.3 Jenis-jenis Ragam Bahasa


a. Ragam Bahasa Dilihat dari Cara Penuturan
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi menjadi empat. yaitu, sebagai
berikut.
1) Ragam Dialek
Ragam dialek/daerah adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok bangsawan di
tempat tertentu (lihat Kridalaksana. 1993:42). Dalam istilah lama disebut dengan logat.
Logat yang paling menonjol yang mudah diamati ialah lafal (lihat Sugono, 1999:11).
Logat bahasa Indonesia orang Jawa tampak dalam pelafalan /b/ pada posisi awal nama-
nama kota, seperti mBandung, mBayuwangi, atau realisai pelafalan kata seperti
pendidi'an, tabra'an, kenai'an, gera'an. Logat daerah yang paling kentara, yakni dari segi
tata bunyinya. Logat Indonesia yang dilafalkan oleh orang Tapanuli dapat dikenali,
misalnya karena 8 dari 16 Pama jelas. Logat Indonesia orang Bali dan Jawa, yakni pada
persa bunyuan /d-nya, Ciri-ciri khas yang meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan
panjang pendeknya bunyi bahasa membangun aksen yang berbeda-beda.
2) Ragam Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi. seperti pertemuan-
pertemuan, peraturan-peraturan, dan perundangan-undangan. Ciri-ciri ragam bahasa
resmi adalah sebagai berikut.
 Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten.
 Menggunakan imbuhan secara lengkap.
 Menggunakan kata ganti resmi.
 Menggunakan kata baku.
 Menggunakan EYD.
 Menghindari unsur kedaerahan.
b. Berdasarkan hubungan sosial antarpembicara
1) Ragam Santai
Ragam santai adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi yang tidak resmi
untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman akrab pada waktu beristirahat,
berolahraga, berekreasi dan sebagainya. Ragam santai banyak menggunakan bentuk
alergo yaitu bentuk kata atau ujaran yang dipendekkan. Kosa katanya banyak dipenuhi
unsur leksikal dialek dan unsur bahasa daerah.
2) Ragam Akrab
Ragam akrab adalah variasi bahasa yang digunakan oleh para penutur hubungannya
sudah akrab, misalnya antaranggota keluarga ataupun antarteman yang sudah karib.
Ragam ini ditandai dengan penggunaan bahasa yang tidak lengkap. Ragam bahasa
akrab ini ditandai dengan pengunaan bahasa yang tidak lengkap, pendek- pendek dan
dengan artikulasi yang seringkali tidak jelas. Hal ini terjadi karena diantara partisipan
sudah ada saling pengertian dan memiliki pengetahuan yang sama.
c. Ragam Bahasa Dilihat Dari Cara Berkomunikasi
Macam-macam ragam bahasa dilihat dari cara berkomunikasi dibagi menjadi tiga, yaitu
seperti dibawah ini :
1) Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap (organ
of speech). Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan beberapa hal
seperti tata bahasa, kosakata, dan lafal dalam pengucapannya. Dalam hal ini dengan
memperhatikan hal-hal tersebut, pembicara dapat mengatur tinggi rendah suara atau
tekanan yang dikeluarkan. mimik ekspresi muka yang ditunjukkan, serta gerak tangan
atau isyarat untuk mengungkapkan ide sang pembicara. ragam lisan, yakni meliputi
hal-hal berikut ini.
a) Ragam bahasa cakapan.
b) Ragam bahasa pidato.
c) Ragam bahasa kuliah.
d) Ragam bahasa panggung.
2) Ragam Tulis
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis, kita harus
memperhatikan beberapa hal seperti tata cara penulisan (ejaan) di Ragam bahasa tulis
adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan samping aspek tata bahasa dan
pemilihan kosakata, dalam hal ini kita dituntut untuk tepat dalam pemilihan unsur tata
bahasa seperti bentuk kata, susunan kalimat, pilihan kata, kebenaran penggunaan
ejaan, dan juga penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide kita. Contoh ragam
lisan, yakni meliputi hal-hal di bawah ini.
a) Ragam bahasa teknis
b) Ragam bahasa undang-undang
c) Ragam bahasa catatan
d) Ragam bahasa surat
c. Ragam Bahasa Dilihat dari Topik Pembicaraan
1) Ragam Sosial
Ragam social, yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
Misalnya, ragam bahasa yang digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orang
yang akrab dapat dikatakan sebagai ragam sosial. Selain itu, ragam sosial berhubungan
pula dengan tinggi atau rendahnya status kemasyarakatan lingkungan sosial yang
bersangkutan.
2) Ragam Fungsional
Ragam fungsional (profesional) adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi,
lembaga, lungkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional juga
dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya. Ragam fungsional dapat menjadi
bahasa negara
dan bahasa teknis keprofesian, seperti bahasa dalam lingkungan keilmuan teknologi,
kedokteran, dan keagamaan.
3) Ragam Jurnalistik
Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia persuratkabaran
(dunia pers = media massa celak). Dalam perkembangan lebih lanjut, bahasa jurnalistik
adalah bahasa yang dipergunakan oleh seluruh media massa. Dalam hal ini termasuk
media massa audio (radio), audio visual (televisi), dan multimedia (internet). Ragam
bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa yang dibentuk oleh spesifikasi materi
yang disampaikannya. Ragam khusus jurnalistik termasuk dalam ragam bahasa ringkas.
4) Ragam Sastra
Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur. konotatif, kreatif,
dan inovatif. Bahasa sastra ialah bahasa yang dipakai untuk menyampaikan emosi
(perasaan) dan pikiran. fantasi dan lukisan angan-angan. penghayatan lahir dan batin,
peristiwa dan khayalan dengan bentuk istimewa
5) Ragam Politik dan Hukum
Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka menata dan
mengatur kehidupan masyarakat. Dengan sendirinya penguasa merupakan salah satu
sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang besar dalam pengembangan
bahasa di masyarakat. Salah satu ciri khas bahasa hukum adaiah penggunaan kalimat
yang panjang dengan pola kalimat luas. Dalam hal ini diakui bahwa bahasa hokum
Indonesia tidak terlalu memperhatikan sifat dan ciri khas bahasa Indonesia dalam
strukturnya.
2.4 Analisis Penggunaan Ragam Bahasa
Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, hanya terdapat beberapa ragam Bahasa yang
dapat saya temukan, yaitu : berdasarkan cara menuturannya ( ragam dialek dan ragam resmi
), Berdasarkan hubungan sosial antar pembicara (ragam santai dan ragam akrab ) dan
bersadarkan cara berkomunikasi ( ragam Bahasa lisan).
a. Berdasarkan cara penuturannya
1) Ragam Bahasa dialek
- Mala : “kapan kowe arep lunya saka kene?”
Sahid : “kapan sampeyan bisa, kapan sampeyan pingin?”
Mala : “Mung sesuk esuk”
Sahid :” ya, ing 9 am.”
Berdasarkan data diatas termasuk ke dalam ragam dialek, karena mengandung unsur
Bahasa daerah (jawa) dimana terdapat kosakata dalam Bahasa jawa. Yaitu “kapan
kowe arep lunya saka kene?” yang artinya “kapan kamu mau berangkat kesini?” .
pada kalimat “kapan sampeyan bisa, kapan sampeyan pingin?” yang artinya “kapan
aja bisa, kamu maunya kapan?”. Pada kalimat “Mung sesuk esuk” yang artinya
“Besok pagi aja” dan yang terakhir pada kalimat ” ya, ing 9 am.” Yang artinya “
bisa, jam 9 ya.”
- Mala : “ Dipapag kan kusaha ngke uihna?”
Amey : “ku pu bapa panginten”
Berdasarkan data diatas termasuk ke dalam ragam dialek, Karena mengandung unsur
Bahasa daerah ( sunda ) dimana terdapat kosakata Bahasa sunda dalam kalimat
tersebut. Yaitu “ Dipapag kan kusaha ngke uihna?” yang artinya “Kamu pulang
dijemput sama siapa?” Dan “ku pu bapa panginten.” yang artinya “Mungkin sama
ayah.”
2) Ragam Bahasa Resmi
- Mala : “Apakah kita perlu membeli buku Ilmu Gizi Dasar sebagai tambahan
referensi dalam belajar?”
Dhea : “Menurutku kita perlu membelinya.”
Berdasarkan data di atas, termasuk ke dalam ragam Bahasa resmi karena dalam
penuturan kosa kata pada kalimat tersebut menggunakan imbuhan secara lengkap,
bahasanya baku dan sesuai dengan EYD. Yaitu “Apakah kita perlu membeli buku
Ilmu Gizi Dasar sebagai tambahan referensi dalam belajar?” dan “Menurutku kita
perlu membelinya.”.
- Mala : “Berapa harga buku yang kamu beli?”
Adel : “Tiga Puluh Dua ribu rupiah.”
Berdasarkan data di atas, termasuk ke dalam ragam Bahasa resmi karena dalam
penuturan kosa kata pada kalimat tersebut menggunakan imbuhan secara lengkap,
bahasanya baku dan sesuai dengan EYD. Ragam Bahasa resmi tersebut ditandai
dengan Adel yang mengebutkan nilai Rp.32.000,00 dengan pengucapan yang benar
dan lengkap sesuai EYD yaitu “Tiga Puluh Dua ribu rupiah.”.
b. Berdasarkan hubungan sosial antar pembicara
1) Ragam Bahasa santai
- Mala : “Kamu ngekost atau pulang pergi?,”
Aan : “aku ngekost deket kampus”
Mala : “sama aku juga, kamu ngekost dimananya?”
Aan : “di blok T”
Mala : “ah serius? Aku juga ngekost disitu”
Aan : “wah, deket berarti. Kapan-kapan kita main atuh”
Mala : “Boleh, nanti kita ganti-gantian main”
Berdasarkan data di atas, percakapan tersebut merupakan ragam Bahasa santai.
Dimana pada percakapan tersebut mengandung unsur yang tidak formal untuk
berbincang-bincang serta terdapat unsur daerah nya. Ragam santai dapat dilihat pada
penggunaan kata yang tidak baku seperti pada kalimat “aku ngekost deket kampus”,
kata “deket” yang seharusnya “dekat/berdekatan”. Pada kalimat “sama aku juga,
kamu ngekost dimananya?” kata “dimananya?” seharusnya hanya “dimana?”. Pada
kalimat “Boleh, nanti kita ganti-gantian main” kata “ganti-gantian” seharusnya
“bergantian”. Serta Ragam santai dapat dilihat pada tuturan kata “wah, deket
berarti. Kapan-kapan kita main atuh. Kata “Atuh” pada kalimat tersebut
mengandung unsur daerah (sunda).
2) Ragam akrab
- Mala : “ Emang kita harus bikin pertanyaan.?
Dhea : “gak tau, tapi bikin aja.”
Berdasarkan data diatas, termasuk ke dalam ragam akrab. Ragam akrab terlihat pada
tuturan kata dan penggunaan Bahasa yang tidak lengkap. Hal tesebut dapat dilihat
dari tuturan kalimat “emang kita harus bikin pertanyaan?” yang seharusnya
“memang kita harus membuat pertanyaan?”. Kata “emang” sama dengan kata
“memang” dan kata “bikin” bisa juga di artikan dengan “buat/membuat”. Serta
terdapat pada tuturan kalimat “gak tau, tapi bikin aja.” Yang seharusnya “tidak tau,
tapi buat saja.” Pada kalimat tersebut, Kata “gak” merupakan singkatan dari kata
“tidak” dan sama seperti kalimat sebelumnya kata “bikin” dapat diartikan dengan
kata “buat/membuat”. Serta pada kata “aja” merupakan singkatan dari kata “saja”.
Berdasarkan pemaparan tersebut, tuturan kata dan kalimat di atas menggambarkan
mempunyai hubungan yang sudah akrab.
c. Berdasarkan cara berkomunikasi
1) Ragam Bahasa Lisan
Mala : “Kenapa ya orang-orang yang jadi pengemis kadang tuh orang orang yang
masih muda, masih sehat. Padahal kan kalo kaya gitu dia masih bisa kerja.”
Sahid : “Ya mungkin karena penyebabnya terlahir dari keluarga yang tidak mampu bisa
di bilang miskin gitu, dan cari kerja sekarang kan susah apalagi di kalangan
anak muda yang minim pendidikan, terjadinya ketimpangan sosial antara si
miskin dan si kaya, hilangnya rasa malu dan juga biasanya pengaruh dimensi
agama yang menyebabkan orang-orang mudah memberi apalagi pada saat
menjelang puasa Ramadhan dan hari raya yang lainnya. Tapi, ya seharusnya
kalau untuk yang masih muda, jangan dijadikan kesempatan. Masih banyak
sumber pencarian yang bisa di cari.”
Berdasarkan data di atas, termasuk ke dalam ragam lisan. Ragam lisan adalah
dilakukan secara lisan, ragam bahasa lisan akan dibantu dengan unsur-unsur
non segmental atau unsur non linguistik yang berupa nada suara, gerak- gerik,
tangan, gelengan kepala, dan sejumlah gerakan-gerakan fisik lainnya. Pada
tuturan diatas Mengungkapkan sebuah bahasa lisan yang didalamnya terdapat
sebuah ekspresi tertentu. Nada bicara yang menandakan adanya sebuah
konotasi yang berorientasi pada kalimat pembicaraannya, “Ya mungkin karena
penyebabnya terlahir dari keluarga yang tidak mampu bisa di bilang miskin
gitu, dan cari kerja sekarang kan susah apalagi di kalangan anak muda yang
minim pendidikan, terjadinya ketimpangan sosial antara si miskin dan si kaya,
hilangnya rasa malu dan juga biasanya pengaruh dimensi agama yang
menyebabkan orang-orang mudah memberi apalagi pada saat menjelang
puasa Ramadhan dan hari raya yang lainnya. Tapi, ya seharusnya kalau untuk
yang masih muda, jangan dijadikan kesempatan. Masih banyak sumber
pencarian yang bisa di cari.” Disini dapat terlihat ekspresi yang sedikit
menyindir kurangnya kesadaran para pengemis yang memanfaatkan keadaan.
Mimik wajah sangat menentukan dalam ragam bahasa lisan. Terlihat beberapa
ekspresi yang menunjukkan adanya indikasi kurang bergerak dan berpikirnya
masyarakat di zaman modern seperti ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dijabarkan ternyata secara tidak langsung
banyak jenis ragam Bahasa yang telah digunakan ketika sedang berokunikasi. Ragam
Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan. serta
menurut medium pembicara.

3.2 Saran
Sebaiknya kita atau siapa pun penduduk di Indonesia menggunakan ragam bahasa yang
baik dan benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak punah dengan adanya
bahasa- bahasa yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang ada di Indonesia bahkan
bertentangan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai