Anda di halaman 1dari 19

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA

JADUL DAN BAHASA INDONESIA DENGAN EJAAN YANG


BENAR DI ERA MILENIAL

Kelompok :
Diella Trisna Ayuningtyas
Silfi Layinatul Rofiqoh
Zahrotun Nisa’
Zein Safira Azizah

Guru Pembimbing :
Zumrotul Mafruhah S.Pd., M.Pd.I.

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 JOMBANG


Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo 2 Jombang Telp/fax: 0321-861819
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian yang
berjudul “Analisis Perbandingan Penggunaan Bahasa Jadul Dengan Ejaan Yang
Benar Dalam Kosakata Bahasa Indonesia”
Penelitian ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar penyusunan penelitian ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
2. Ibu Erma Rahmawati S.Pd., M.Pd.I selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1
Jombang yang memberikandukungan kepada penulis.
3. Ibu Zumrotul Mafruhah S.Pd, M.Pd.I selaku Guru Pembimbing yang banyak
memberikan dukungan, masukan, dan bimbingan yang sangat bermanfaat bagi
penulis
4. Semua pihak yang turut membantu penyusunan penelitian ini yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki penelitian ini.
Akhir kata kami berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jombang, 14 Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
BAB I : Pendahuluan ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 1
BAB II : Kajian Pustaka ........................................................................................................ 2
2.1 Definisi bahasa ................................................................................................... 2
2.2 Bahasa Jadul....................................................................................................... 3
2.3 Bahasa Baku....................................................................................................... 3
BAB III : Metodeologi Penelitian ......................................................................................... 4
3.1 Metode Analisis Data ......................................................................................... 4
BAB IV: Hasil dan Pembahasan ........................................................................................... 5
4.1 Pembahasan ....................................................................................................... 5
BAB V : Penutup 13
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 13
5.2 Saran ................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berkembangnya bahasa dari masa ke masa menyebabkan banyak
perbedaan penggunaan kosakata dalam penggunaanya. Pada saat Indonesia
baru merdeka penggunaan bahasa jadoel banyak digunakan dan
mengesampingkan bahasa Indonesia resmi, baku yang kemudian mengalami
banyak perubahan seiring bertambahnya kosakata yang tepat dalam KBBI
seperti halnya pada era globalisasi sekarang, diwajibkannya menggunakan
bahasa Indonesia yang baku dalam penggunaan proposal pengajuan dana
dan lain sebagainya. Jika tidak diajarkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia
maka banyak pelajar buta akan bahasa Indonesia yang benar dan tepat.
Bahasa adalah suatu gejala manusiawi. Tidak ada manusia tanpa
bahasa dan tidak ada bahasa tanpa manusia (Mulyana, 2009). Di mana pun
manusia hidup, mereka menuturkan bahasa. Setiap anak dimana pun ia
dilahirkan, baik sedikit maupun banyak dengan sendirinya dapat belajar
berbahasa dari masyarakat di mana ia dibesarkan. Bahasa juga menjadi
bagian dari budaya sebab hal inilah yang menjadi sorotan dalam masyarakat
kita.
Manusia sebagai pengguna bahasa tentunya seringkali
menggunakan bahasa formal maupun non formal, tergantung konteks yang
sedang dihadapi, seperti yang disampaikan oleh Veerhar, Veerhar (1996:7)
menyatakan bahwa manusia normal tentu tidak lepas dari penggunaan
bahasa formal maupun non formal, baku dan tidak baku. Terbentuknya
sikap bahasa sama halnya dengan keadaan dan proses terbentuknya sikap
dalam masyarakat bahasa. Hal ini juga dapat diartikan sebagai penggunaan
bahasa dan sikapnya, didasarkan pada keadaan dan kebutuhan.
Zaman yang semakin berkembang pesat serta kemajuan era
modern ini dapat memengaruhi perkembangan bahasanya pula. Bahasa
yang telah lama digunakan atau bahasa jadul sekarang semakin minim
digunakan dalam era milenial saat ini.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana sejarah perkembangan bahasa jadul di Era Milenial ?
1.2.2. Bagaimana perbandingan penggunaan kosakata bahasa jadul dan
bahasa Indonesia dengan ejaan yang benar di Era Milenial ?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Mengetahui sejarah perkembangan bahasa jadul di Era Milenial
1.3.2. Mengidentifikasi perbandingan penggunaan kosakata bahasa jadul dan
bahasa Indonesia dengan ejaan yang benar di era milenia.
2. BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Definisi Bahasa


Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan
bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh
anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan
mengindentifikasikan diri. Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1),
memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan
bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah
sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi
ujaran) yang bersifat arbitrer.

Dari pendapat Keraf diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa


Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di dunia ini, karena
dengan bahasa, orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa
merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat. Selain itu, bahasa
juga mencakup sistem lambang bunyi yang arbitrer dan sistem bunyi yang
memiliki arti serta makna. Terdapat banyak sifat bahasa yaitu sebagai
berikut:

 Bahasa sebagai sebuah sistem


Bahasa adalah sebuah sistem. Artinya, Bahasa itu bukanlah
sejumlah unsur yang terkumpul secara takberaturan melainkan
sebaliknya. Bahasa adalah sejumlah unsur yang beraturan. Unsu-
unsur bahasa diatur. Bahasa terbentuk oleh suatu aturan atau kaidah
atau pola yang teratur dan berulang, baik dalam tata bunyi, tata
bentuk maupun tata kalimat.
 Bahasa sebagai lambang
Lambang atau symbol kerap digunakan oleh masyarakat untuk
menginformasikan sesuatu. Manusia memang makhluk bersimbol.
Dalam kehidupannya tidak terlepas dari lambang atau symbol.
Lambang menandai sesuatu secara konvensional (dipelajari dan
disepakatioleh para pemakainya), tidak secara alamiah dan langsung.
 Bahasa adalah bunyi
Tidak semua bunyi dapat digolongkan sebagai bahasa. Hanya
bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia saja yang dapat
digolongkan bahasa. Namun, tidak semua bunyi yang dihasilkan alat
ucap manusia dapat disebut bahasa.
 Bahasa itu konvensional
Konvensial adalah kesepakatan atau perjanjian. Bahasa bersifat
konvensional. Artinya, penggunaan lambang bunyi untuk suatu
konsep tertentu berdasarkan kesepakatan antara pemakainya.
2.2. Bahasa jadul
Bahasa Jadul merupakan bahasa resmi pertama kali yang digunakan
sejak memproklamasikan Bangsa Indonesia. Bahasa ini konon dimulai dari
awal proklamasi kemerdekaan Indonesia. Bahasa jadul adalah dialek formal
baik yang digunakan oleh semua kalangan, bersifat sementara,
penggunaannya meliputi: kosakata dan pelafalan.
3.
4. 2.3. Bahasa baku
Setiap negara mempunyai bahasa resmi masing-masing. Dalam
Bahasa Indonesia bahasa resmi itu disebut bahasa baku. Bahasa baku terdiri
dari kata-kata yang baku. Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai
dengan aturan kebahasaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai
ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman, dengan
kata lain bahasa baku adalah bahasa yang menjadi bahasa pokok yang
menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari pada bahasa
percakapan maupun bahasa tulisan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Analisis Data
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini
penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan
komprehensif. Data teoritis makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan
teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan mebaca
berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah
dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta
mengaplikasikan data tersebut dengan tema makalah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah perkembangan bahasa jadul
Bahasa jadul berawal dari abad ke-20 pada peristiwa proklamasi Bangsa
Indonesia. berikut ini bunyi proklamasi Bangsa Indonesia :
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe,
tanah Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa
Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
bahasa Indonesia.

Pada 28 Oktober 1928, beberapa perwakilan pemuda di Nusantara yang


berkumpul dalam Kongres Pemuda Kedua untuk mencetuskan ikrar Sumpah
Pemuda yang menjadi tonggak bersejarah dalam pergerakan kemerdekaan
Indonesia. Ikrar ini menegaskan cita-cita akan “Tanah air Indonesia”, “Bangsa
Indonesia”, dan “Bahasa Indonesia” yang akhirnya baru terwujud 17 tahun
kemudian pada 17-08-45.

Setelah 87 tahun berselang, cita-cita ikrar tersebut telah menjadi identitas


tak terbantahkan untuk negara yang telah merdeka selama 70 tahun ini. Kita
sebagai bangsa Indonesia memiliki tumpah darah satu, yaitu tanah air Indonesia,
dan berbahasa pemersatu, yaitu bahasa Indonesia.

Akan tetapi mengapa ejaan bahasa yang dituangkan dalam Sumpah


Pemuda pada 87 tahun yang lalu berbeda dengan ejaan yang kita gunakan sehari-
hari. Ejaan merupakan hal yang sangat penting di dalam pemakaian bahasa
terutama dalam ragam bahasa tulis. Oleh karena itu, kita memerlukan ejaan untuk
membantu memperjelas komunikasi yang di sampaikan secara tertulis.

Dalam beberapa kurun waktu ini, Indonesia mengalami beberapa


perubahan ejaan. Sebelum EYD diresmikan pada tanggal 16 agustus 1972,
Indonesia telah menggunakan beberapa ejaan. Awalnya menggunakan Ejaan Van
Ophuysen, lalu Ejaan Republik (Ejaan Soewandi), Ejaan Pembaharuan, Ejaan
Baru/Lembaga Bahasa dan Kasusastraan (LBK), baru kemudian Ejaan Yang
Disempurnakan yang diresmikan sampai sekarang ini.
Dalam hubungannya dengan pembakuan bahasa, ejaan mempunyai fungsi
yang penting yaitu : sebagai landasan pembakuan tata bahasa, kosa kata dan
peristilahan, serta sebagai alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain
kedalam bahasa Indonesia. berikut ini sejarah perubahan ejaan bahasa Indonesia :
Rangkuman Sejarah Perubahan Ejaan Bahasa Indonesia
Di bawah ini, rangkuman bagaimana sejarah ejaan di Indonesia mulai dari edjaan
tempo doeloe hingga EYD :

Van Soewandi Pembaruan Melindo Ejaan Ejaan yang


Ophuysen (1947) (1957) (1959) Baru Disempurnakan
(1901) (1966) (1972)
J J y y Y Y
Dj Dj j j J J
Nj Nj ñ ɳ ny Ny
Sj – ś Ŝ sy Sy
Tj Tj – c C C
Ch – – – kh Kh
Ng Ng ɳ ɳ ng Ng
Z – z z Z Z
F – F F F F
– – V V V V
É E é é E E
E E e e E E
Oe U u u U U
Ai Ai ay ay ai Ai
Au Au aw aw au Au
Oi Oi oy oy oi Oi

4.2 Penggunaan bahasa jadul

Bahasa jadul merupakan bahasa yang digunakan pada zaman kuno yang
berawal dari perkembangan dan pertumbuhan bahasa melayu. Pada dasarnya
bahasa jadul memiliki ciri khas yang menarik mengenai tata bahasa yang dulunya
sangat berbeda dengan saat ini. Bahasa jadul ini dikenal oleh kakek- nenek
bahkan buyut dan moyang kita. Pada zaman dahulu sebelum adanya EYD ( Ejaan
yang disempurnakan) masyarakat indonesia menggunakan cara penulisan yang
lain daripada yang bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. itulah
sebabnya kita merasa aneh ketika membaca tulisan-tulisan jadul (jaman dahulu)
ketika zaman pra kemerdekaan dan zaman awal kemerdekaan Negara Republik
Indonesia. Pada tahun 1947, bahasa kita menggunakan sistem ejaan yang disebut
Ophysen. Diciptakan berdasarkan sistem ejaan belanda dan berlaku sejak tahun
1901. Pada tahun 1972 negara kita telah menggunakan bahasa Indonesia dengan
standar Ejaan yang telah disempurnakan (EYD). Berikut ini perbedaan –
perbedaan antara EYD dan ejaan sebelumnya diantara lain :
1. Ejaan Huruf DJ Sama Dengan J.
Huruf j di masa lalu adalah dj. Sedangkan di pada masa sekarang dj
menjadi j. Jika pada masa kini nama kita adalah Joko, maka di masa lalu
nama kita adalah Djoko. Contoh : Djakarta (Jakarta), Djiwa (Jiwa),
Djembatan (Jembatan), Mandja (Manja).

2. Ejaan Huruf J Sama Dengan Y


Huruf y di masa lalu adalah j. Sedangkan di pada masa sekarang j
menjadi y. Jika pada masa kini nama kita adalah Yanti, maka di masa lalu
nama kita adalah Janti. Contoh : Jogjakarta (Yogyakarta), Pepaja (Pepaya),
Jang (Yang), Daja (Daya).

3. Ejaan Huruf TJ Sama Dengan C


Huruf c di masa lalu adalah tj. Sedangkan di pada masa sekarang tj
menjadi c. Jika pada masa kini nama kita adalah Cahyono, maka di masa lalu
nama kita adalah Tjahjono. Contoh : Tjinta (Cinta), Tjina (Cina), Pantjasila
(Pancasila), Artja (Arca).

4. Ejaan Huruf OE Sama Dengan U


Huruf u di masa lalu adalah oe. Sedangkan di pada masa sekarang oe
menjadi u. Jika pada masa kini nama kita adalah Budi, maka di masa lalu
nama kita adalah Boedi.
Adapun bahasa jadul yang sering digunakan pada zaman dahulu :

NO BAHASA BAKU NO BAHASA BAKU

JADUL JADUL

1. Absorsi Absorpsi 21. Anjelok Anjlok

2. Adap Adab 22. Ang pau Angpau

3. Abat Abad 23. Apem Apam

4 Aba Abah 24. Antri Antre

5. Abjat Abjad 25. Anugrah Anugerah

6. Adpokat Advokat 26. Apotik Apotek

7. Erobik Aerobik 27. Apotiker Apoteker

8. Erosol Aerosol 28. Areng Arang

9. Ajaip Ajaib 29. Asfal Aspal

10. Akidah Aqidah 30. Aseri Asri

11. Akrap Akrab 31. Adzab Azab

12. Akte Akta 32. Asali Azali

13. Aktip Aktif 33. Ajimat Azimat

14. Alarem Alarm 34. Batminton Badminton

15. Alip Alif 35. Begasi Bagasi

16 Alloh Allah 36. Basa Bahasa

17. Lemari Almari 37. Bhakti Bakti

18. Alfa Alpa 38. Bales Balas

19. Amoniak Amonia 39. Bangkerrut Bangkrut

20. Amberol Ambrol 40. Baharu Baru


NO BAHASA BAKU NO BAHASA BAKU

JADUL JADUL

41. Baterei Baterai 61. Cabe Cabai

42. Bayem Bayam 62. Cepet Cepat

43. Bicak Becak 63. Crewet Cerewet

44 Bedug Beduk 64. Criwis Ceriwis

45. Bekecot Bekicot 65. Ceri Ceria

46. Blantik Belantik 66. Ceritera Cerita

47. Bener Benar 67. Crobong Cerobong

48. Bingkel Bengkel 68. Cumak Cuma

49. Bengsin Bensin 69. Cum laude Cumlaude

50. Brandal Berandal 70. Cowek Cobek

51. Brantakan Berantakan 71. Dhoif Daif

52. Brantas Berantas 72. Dajjal Dajal

53. Brahala Berhala 73. Da’wah Dakwah

54. Barokah Berkah 74. Dharma Darma

55. Brisik Berisik 75. Dehiderasi Dehidrasi

56 Ketemu Bertemu 76. Deket Dekat

57. Besuk Besok 77. Degeradasi Degradasi

58. Biadap Biadab 78. Drajat Derajat

59. Beaya Biaya 79. Deterjen Detergen

60. Bedan Bidan 80. Detil Detail


NO BAHASA BAKU NO BAHASA BAKU

JADUL JADUL

81. Dialoog Dialog 101. Epiloog Epilog

82. Diafrahma Diafragma 102. Ensim Enzim

83. Deferensial Diferensial 103. Essay Esai

84 Deksi Diksi 104. Ethika Etika

85. Deskriminasi Diskriminasi 105. Ethis Etis

86. Disversi Dispersi 106. Ethiopia Etiopia

87. Destilasi Distilasi 107. Ethnik Etnik

88. Dokument Dokumen 108. Evokatip Evokatif

89. Dollar Dolar 109. Ether Eter

90. Destorsi Distorsi 110. Ethanol Etanol

91. Effek Efek 111. Pajar Fajar

92. Edukatip Edukatif 112. Faqih Fakih

93. Ekslusiv Ekslusif 113. Pakir Fakir

94. Ekosistim Ekosistem 114. Pakta Fakta

95. Ebun Embun 115. Pana Fana

96 Anem Enam 116. Fardhu Fardu

97. Endogin Endogen 117. Pharmasi Farmasi

98. Enerji Energi 118. Faseh Fasih

99. Elip Elips 119. Fasiq Fasik

100. Elit Elite 120. Patal Fatal


NO BAHASA BAKU NO BAHASA BAKU

JADUL JADUL

121. Gallon Galon 141. Iklas Ikhlas

122. Ghaib Gaib 142. Ijazah Ijasah

123. Gatel Gatal 143. Ikrom Ikram

124 Glas Gelas 144. Indra Indera

125. Genteng Genting 145. Index Indeks

126. Gerem Geram 146. Inkar Ingkar

127. Germis Gerimis 147. Instrument Instrumen

128. Ghibah Gibah 148. Intelejensi iIntelegensi

129. Glosary Glosarium 149. Interprestasi Interpretasi

130. Group Grup 150. Interospeksi Intropeksi

131. Hadlir Hadir 151. Asatan Istana

132. Anduk Handuk 152. Itali Italia

133. Ati Hati 153. Iyuran Iuran

134. Hijriyah Hijrah 154. Isyu Isu

135. Hikmat Hikmah 155. Isteri Istri

136 Hobby Hobi 156. Ijin Izin

137. Horror Horor 157. Isya’ Isyak

138. Hujjah Hujah 158. Israil Israel

139. Hudud Hudhud 159. Iraq Irak

140. Hetrogen Heterogen 160. Irasionil Irasional


NO BAHASA BAKU NO BAHASA BAKU

JADUL JADUL

161. Pirsawan Pemirsa 181. Trompet Terompet

162. Pen Pena 182. Tropong Teropong

163. Pencit Pencet 183. Tertip Tertib

164 Pendem Pendam 184. Test Tes

165. Pembayun Pembayan 185. Thesis Tesis

166. Pluit Peluit 186. Titanus Tetanus

167. Pendopo Pendapa 187. Tapi Tetapi

168. Pendita Pendeta 188. Setudy Studi

169. Pengguin Pinguin 189. Subtansi Substansi

170. Uwan Uban 190. Subtitusi Substitusi

171. Ukhrowi Ukhrawi 191. Sujut Sujud

172. Ukhuwah Ukhuah 192. Sumatera Sumatra

173. Ules Ulas 193. Setasiun Stasiun

174. Okulele Ukulele 194. Setatus Status

175. Trawang Terawang 195. Setepa Stepa

176 Trenyuh Terenyuh 196. Seteril Steril

177. Kegoda Tergoda 197. Setikma Stigma

178. Terejang Terjang 198. Toples Stoples

179. Terjamah Terjemah 199. Stock Stok

180. Trobos Terobos 200. Setress Stres


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Sejarah perkembangan bahasa jadul di era milenial sangat meningkat, di


buktikan dengan adanya bahasa Indonesia baku yang mulai banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

5.1.2 Penggunaan kosakata bahasa jadul sudah mulai berkurang karena para
remaja lebih memilih menggunakan bahasa gaul seperti singkatan dari
gabungan beberapa kata, dan lain sebagainya.

5.2 Saran

5.2.1 Adanya peringatan seperti cinta tanah air agar para remaja mulai belajar
menggunakan Bahasa Indonesia yang baku dan mulai mengenal adanya
tata letak, dan peraturan yang tepat untuk Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.

5.2.2 Adanya dukungan penuh dari bapak ibu guru untuk melatih siswanya
membuat proposal ataupun karya tulis dengan menggunakan bahasa yang
baku agar memiliki kosakata bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.zenius.net/blog/9959/sejarah-eyd-ejaan-bahasa-indonesia

https://irwansyahthegreat.wordpress.com/2015/03/30/bahasa-indonesia-tempo-
doeloe/

https://www.kaskus.co.id/thread/57b3214b2e04c88c0e8b4567/sejarah-
perkembangan-edjaan-tempoe-doeloe-hingga-ejaan-bahasa-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai