Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“RAGAM BAHASA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK V :

1.LOLA AGUSTIANI (2111150131)

2.MUHAMAD ANDRI (2111150124)

DOSEN PENGAMPU :

BETA PUSPA SARI M.Pd

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA ISLAM (SIYASAH)

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI BENGKULU

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat dan karunianya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah FUNGSI BAHASA INDONESIA ini dengan
tepat waktu sebagai tanda usaha kami.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan Terima Kasih kepada Ibu Beta Puspa Sari M.Pd selaku dosen Pengampuh
Bahasa Indonesia yang telam memberikan tugas. Yang mana tugas ini sangat bermanfaat bagi
kita semua.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
keritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 07 Septermber 2021

Penulis
Daftar Isi
 
Kata Pengantar.................................................................................................. i
 
Daftar Isi............................................................................................................ ii
 
BAB I PENDAHULUAN
 
1.Latar Belakang ............................................................................................. 1
 
2.Rumusan Masalah......................................................................................... 2
 
3.Tujuan........................................................................................................... 3
 
4.Manfaat......................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
1 Pentingnya Bahasa......................................................................................... 5
2 Pengertian Ragam Bahasa.............................................................................. 6
3 Sebab Terjadinya Ragam Bahasa................................................................... 7
4 Macam-macam Ragam Bahasa.......................................................................8
 1 Ragam Bahasa Menurut Cara Berkomunikasi.............................................. 1
2 Ragam Bahasa Indonesia Menurut Cara Pandang Penutur.......................... 2
3 Ragam Bahasa Menurut Topik Pembicaraan................................................ 3
BAB III PENUTUP
1 Kesimpulan....................................................................................................... 9
2 Saran.................................................................................................................. 10
Daftar Pustaka...................................................................................................... iii
 
BAB I

PENDAHULUAN
 
1.Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai
olehmasyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun
tidaksemua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya
pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang
tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus BesarBahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan
tentang ragam bahasa cukup penting untukmempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh
yang akhirnya bisa diterapkan dan dapatdigunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita
sebagai bangsa Indonesia tidak akanhilang.Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan
masyrakat. Tidak hanya pelajar danmahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib
mempelajari bahasa Indonesia.
Dalam bahasan bahasa Indonesia dimana ragam bahasa yaitu variasi bahasa Indonesia yangdigun
akannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yanglebih
lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalamkehidupan
sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato,ceramah,dll.

2.Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
Apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa?
Apa saja macam-macam ragam bahasa?
Bagaimana cara menggunakan ragam bahasa yang baik dan benar?

3.Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang ragam bahasa Indonesia
danmacam-macam ragam bahasa Indonesia ditinjau dari berbagai aspek. Dan memenuhi
tugas bahasa Indonesia.

4 Manfaat
 Manfaat dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam bahasa
.2. Mengetahui adanya berbagai ragam bahasa Indonesia yang sering digunakan.
3. Penggunaan ragam bahasa.
4. Contoh-contoh ragam bahasa
BAB II

PEMBAHASAN

 
1.Pentingnya Bahasa
 Manusia merupakan makhluk sosial. Makhluk yang tidak dapat hidup sendiri atau
individu.Manusia sangat membutuhkan manusia lain dalam menjalankan aktivitas. Salah satu
contoh penggunaan bahasa yaitu komunikasi dengan orang lain

.Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa


sebagai sistemlambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk
bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri. Gorys Keraf (1994:1) memberikan pen
gertian bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkanoleh alat ucap manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti
ataumakna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar. Sedangkan bah
asasebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang
menyebabkanreaksi atau tanggapan orang lain.Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota
masyarakat Indonesia.

Bahasa jugamenunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi
masing-masing tetapmengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu
menyesuaikan denganadat-istiadat dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, fungsi bahasa juga
melambangkan pikiranatau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan
dapat melambangkantingkah laku seseorang.

Tanpa adanya bahasa didalam kehidupan bermasyarakat, maka kita akan sulit
untukmenyampaikan maksud dalam melakukan suatu tindakan. Baik itu secara langsung
melaluiucapan yang keluar dari ucapan kita, ataupun tulisan yang kita tulis untuk disampaikan.

Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan


berdasarkankebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat
untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalamlingk
ungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
2.Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menuruttopik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan,serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap
sebagai ragamyang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik,
di dalamkarya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di
dalamsurat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa
resmi.

Sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitumasalah
penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor,atau di
dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku

Sebaliknya dalam situasi tak resmi,seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut
menggunakan bahasa baku.

Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasaterdiri
dari:
(1) Ragam bahasa lisan
(2) Ragam bahasa tulis

Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsurdasar
dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkantulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam
 
ragam bahasa lisan, kita menggunakan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita menggunakan tata ca
ra penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itumemi
liki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkanragam
bahasa lisan. Oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itusama.
Padahal, kedua jenis ragam
 
 bahasa itu berkembang menjdi sistem bahasa yang memilikiseperangkat kaidah yang tidak
identik benar, meskipun ada pula kesamaannya. Meskipun adakedekatan aspek tata bahasa dan
kosa kata, masing-masing memiliki seperangkat kaidah
yang berbeda satu dari yang lain.
3.Sebab Terjadinya Ragam Bahasa
 Ragam bahasa timbul seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa
variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannnya. Agar banyaknya variasi tidak
mengurangifungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme
untukmemilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar.
 
4.Macam-Macam Ragam Bahasa
 Ragam bahasa memiliki jumlah yang sangat banyak karena penggunaan bahasa
sebagaialat komunikasi tidak terlepas dari latar budaya penuturnya yang berbeda-beda. Selain
itu, pemakaian
bahasa juga bergantung pada pokok persoalan yang dibicarakan serta keperluan pemakainya.
Ragam bahasa di bagi berdasarkan beberapa cara yang pertama berkomunikasi yaitu: (1)Ragam
Lisan, dan (2) ragam tulisan, kedua berdasarkan cara pandang penutur yaitu: (1) RagamDialek,
(2) ragam terpelajar, (3) ragam resmi, dan (4) ragam tak resmi, berdasarkan pesankomunikasi
yaitu (1) ragam politik, (2) ragam hukum, (3) ragam pendidikan, (4) ragam sastra,dan
sebagainya.

1.Ragam Bahasa Menurut Cara Berkomunikasi 


A.Ragam lisan
 Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besarterjadi
pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupundemikian,
ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di
dalamkelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam
ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memaha
mimakna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya
dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan ditulisk
an,ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam
lisan,hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-
cirinyatidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis,
ragam
bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-
masing,ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.
Ciri-ciri ragam lisan:
 a. Memerlukan orang kedua/teman bicara; b. Tergantung situasi, kondisi, ruang &
waktu;c. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasatubuh.d. 
Berlangsung cepat;e. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;f. Kesalahan dapat langsung diko
reksi;g. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.h. Di pengaruhi oleh t
inggi rendahnya suara.
Contoh ragam lisan
Penggunaan Bentuk Kata
 - Nia sedang Baca  surat kabar.
-Ari mau Nulis surat.
-Tapi kau tak boleh Nolak lamaran itu.
-Mereka Tinggal di Medan.
-Jalan laying Itu  untuk mengatasi kamacetan lalu lintas
Penggunaan Kosa Kata
 -Alzeta Bilang kalau kita harus belajar.
-Kita harus Bikin karya tulis.
-Saya sudah Kasih tahu mereka tentang hal itu.
Penggunaan Struktur Kalimat
-Rencana ini sudah saya sampaikan kepada Direktur.
-Dalam “Asah Terampil” ini dihadiri juga oleh Gubernur Jakarta
 
B.Ragam Tulis
 Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya
tidakditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang
diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi
pelesapanunsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis
diperlukankecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur
bentuk katadan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan media tulisseperti
kertas dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengantata cara
penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut
adanyakelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata atau pun susunan kalimat, ketepatan
pilihankata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca daam mengungkapkan
ide.Ragam tulis yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat
kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja,
iklan,atau poster.

Ciri-ciri ragam tulis :


 1.Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.
2.Bersifat objektif.
3.Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu.
4.Mengemban konsep makna yang jelas
5. Harus memperhatikan unsur gramatikal.
6. Berlangsung lambat.
7. Jelas struktur bahasanya, susunan kalimatnya juga jeas, dan runtut.
8. Selalu memakai alat bantu
9. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi
10. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengantanda baca.
Ketentuan-ketentuan ragam tulis
1.Memakai ejaan resmi
2.Menghindari unsur kedaerahan.
3.Memakai fungsi gramatikal secara eksplisit.
4.Memakai bentuk sintesis
5.Pemakaian partikel secara konsiste
6.Menghindari unsur leksikal yang terpengaruh bahasa daerah
Kelebihan ragam bahasa tulis :
1.Informasi yang disajikan bisa pilih untuk dikemas sebagai media atau materiyang menarik dan
menyenangkan. .
2.Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat
3.Sebagai sarana memperkaya kosakata.
4.Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi ataumengungkap
unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
Kelemahan ragam bahasa tulis :
1.Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan tidak adaakibatnya bahasa
tulisan harus disusun lebih sempurna.
2.Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harusmengikuti kaidah-
kaidah bahasa yang dianggap cendrung miskin daya pikat dan nilai jual.
3.Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karenaitu dalam
bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.Contoh ragam tulis adalah
’Saya sudah membaca buku itu.’
Contoh perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis (berdasarkan tata bahasa dankosa
kata):
Tata Bahasa
(Bentuk kata, Tata Bahasa, Struktur Kalimat, Kosa Kata)
a. Ragam bahasa lisan:
- Nia sedang baca surat kabar
- Ari mau nulis surat 
b. Ragam bahasa tulis
- Nia sedang membaca surat kabar
- Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu
- Mereka bertempat tinggal di Menteng
- Akan saya tanyakan soal itu.

Kosa kata
Contoh ragam lisan dan tulis berdasarkan kosa kata:
a.Ragam Lisan
- Ariani bilang kalau kita harus belajar
- Kita harus bikin karya tulis
- Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
b. Ragam Tulis
- Ariani mengatakan bahwa kita harus belajarr
- Kita harus membuat karya tulis
.- Rasanya masih terlalu muda bagi saya, Pak

.Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa standar, semistandar
dan nonstandar. Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah danaturan tetap.
Akan tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam standar tetap luwessehingga
memungkinkan perubahan di bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan perkembangan
berbagai jenis laras yang diperlukan dalam kehidupan modem (Alwi, 1998: 14).Pembedaan
antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan berdasarkan:
a. Topik yang sedang dibahas,
b. Hubungan antarpembicara
,c. Medium yang digunakan,
d. Lingkungan, ataue. Situasi saat pembicaraan terjadi
Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandard adalah
sebagai berikut:
· Penggunaan kata sapaan dan kata ganti
. Penggunaan kata tertentu,
· Penggunaan imbuhan,
· Penggunaan kata sambung (konjungsi), dan
· Penggunaan fungsi yang lengkap.

.Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembeda ragam standar dan
ragamnonstandar yang sangat menonjol. Kepada orang yang kita hormati, kita akan
cenderungmenyapa dengan menggunakan kata Bapak, Ibu, Saudara, Anda.Jika kita menyebut
diri kita,dalam ragam standar kita akan menggunakan kata saya atau aku.
Dalam ragam nonstandar, kitaakan menggunakan kata gue.

 Penggunaan kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat menandai perbedaan ragamstandar
dan ragam nonstandard.dalam ragam stabdar digunakan kata-kata yang digunakan bentuk baku
atau istilah dan bidang ilmu tertentu. Penggunaan imbuhan adalah ciri lain. Dalamragam standar
kita harus menggunakan imbuhan secara jelas dan teliti.

.Kelengkapan fungsi merupakan ciri terakhir yang membedakan ragam standar dan
nonstandar.Artinya, ada bagian dalam kalimat yang dihilangkan karena situasi sudah dianggap
cukupmendukung pengertian. Dalam kalimat-kalimat yang nonstandar itu, predikat
kalimatdihilangkan.

Seringkali pelesapan fungsi terjadi jika kita menjawab pertanyaan


orang.Misalnya,  Hai, Ida, mau  ke mana?”“Pulang.”Sering kali juga kita
menjawab“Tau.”untukmenyatakan„tidak  tahu‟.Sebenarnya, pëmbedaan lain, yang juga
muncul, tetapi tidak disebutkandi atas adalah Intonasi. Misalnya, pembeda intonasi ini hanya
ditemukan dalam ragam lisan dantidak terwujud dalam ragam tulis. Beberapa penyusun buku
seperti E.Zaenal Arifin dan S.AmranTasai (1999:18-19) mengatakan bahwa pada dasarnya,
ragam tulis dan ragam lisan terdiri pulaatas ragam baku dan ragam tidak baku.

Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar wargamasyarakat
pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa
dalam penggunaannya atau ragam bahasa yang dipakai jika kawan bicara adalah orang
yang dihormatioleh pembicara, atau jika topik pembicaraan bersifat resmi (mis. Surat-menyurat
dinas, perundang-undangan, karangan teknis), atau jika pembicara dilakukan didepan umum. Ra
gamtidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang
menyimpangdari norma ragam baku.

Ragam baku itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


 a) Kemantapan dinamisMantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa, kalau kata rasa
 dibubuhi awalan pe-, akanterbentuk kata  perasa. Kata Raba Dibubuhi pe-, akan terbentuk kata
peraba. Oleh karena itu,menurut kemantapan bahasa, kata  Rajin  Dibubuhi  pe-, akan menjadi
perajin , bukan  pengrajin.Kalau kita berpegang pada sifat mantap, kata pengrajin tidak dapat
kita terima.
Dinamis artinya tidak statis, tidak kaku. Kata langganan mempunyai makna ganda, yaituorang
yang berlangganan dan toko tempat berlangganan. Dalam hal ini, tokonyadisebut langganan dan
orang yang berlangganan itu disebut  pelanggan.

. b) CendekiaRagam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat
resmi.Pewujud ragam baku ini adalah orang-orang yang terpelajar. Hal ini dimungkinkan
oleh pembinaan dan pengembangan bahasa yang lebih banyak melalui jalur pendidikan formal(s
ekolah).Di samping itu, ragam baku dapat dengan tepat memberikan gambaran apa yang ada
dalamotak pembicara atau penulis. Selanjutnya, ragam baku dapat memberikan gambaran yang
jelasdalam otak pendengar atau pembaca

.c) SeragamRagam baku bersifat seragam, pada hakikatnya, proses pembakuan bahasa


ialah proses penyeragaman bahasa. Dengan kata lain, pembakuan bahasa adalah pencarian titik-
titik keseragaman  Pelayan kapal terbang  dianjurkan untuk memakaiistilah
  pramugari. Andaikata ada orang yang mengusulkan bahwa pelayan kapalterbang disebut
  stewardatau stewardes dan penyerapan itu seragam, kata itu menjadi ragam baku.

Akan tetapi,kata steward  dan stewardes sampai dengan saat ini tidak disepekati untukdipakai.


Yang timbul dalam masyarakat ialah  pramugara atau pramugari. 

Dalam berbahasa Indonesia, kita sudah mengenal ragam lisan dan ragam tulis, ragam baku dan
ragam tidak baku. Oleh sebab itu muncul ragam baku tulis dan ragam baku lisan.
Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran
atau buku-bukuilmiah lainnya. Pemerintah sekarang mendahulukan ragam baku tulis secara
nasional. Usaha itudilakukan dengan menerbitkan masalah ejaan bahasa Indonesia, yang
tercantum dalam bukuPedoman Umum Ejaan Bahasa yang Disempurnakan
Dalam masalah ragam baku lisan, ukuran dan nilai ragam baku lisan ini bergantung pada besar
atau kecilnya ragam daerah.

2.Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur
 Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi menjadi empat, yaitu: RagamDialek,
Ragam Terpelajar, Ragam Resmi, dan Ragam Takresmi.
a. Ragam Dialek 
 Ragam daerah/dialek adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok banhasawanditempat
tertentu(lihat Kridalaksana, 1993:42). Dalam istilah lama disebut dengan logat.logatyang paling
menonjol yang mudah diamati ialah lafal (lihat Sugono, 1999:11). Logat bahasaIndonesia orang
Jawa tampak dalam pelafalan /b/pada posisi awal nama-nama kota,seperti
mBandung, mBayuwangi,atau realisai pelafalan kata seperti pendidi‟an, tabra‟an,kenai‟an,
gera‟an. Logat daerah paling kentara karena tata bunyinya. Logat indonesia yangdilafalkan oleh
seorang Tapanuli dapat dikenali, misalnya, karena tekanan kata yang amat jelas;logat indonesia
orang bali dan jawa, karena pelaksanaan bunyi /t/ dan /d/-nya. Ciri-ciri khas yang Pramugara da
meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa membangun
aksenyang berbeda-beda
.
b.Ragam Terpelajar
 Tingkat pendidikan penutur bahasa indonesia juga mewarnai penggunaan bahasaindonesia.
Bahasa indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur berpendidikan tampak
jelas perbedeaannya dengan yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan.T
erutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, seperti contoh dalam tabel berikut.
Tidak Terpelajar  Terpelajar
Pidio Vide
oPilem Film
Komplek Kompleks
Pajar Fajar
Pitamin Vitamin

c.Ragam Resmi dan Tak Resmi


 Kedua ragam bahasa tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
1. Ragam resmi
 Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti pertemuan- pertemuan,
peraturan-peraturan, dan undangan-undangan.Ciri-ciri ragam bahasa resmi
a.Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsiste
b. Menggunakan imbuhan secara lengkap
c. Menggunakan kata ganti resm
d. Menggunakan kata baku
e. Menggunakan EYD
f. Menghindari unsur kedaerahan
2. Ragam tak resmi
 Ragam takresmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi takresmi, seperti
dalam pergaulan, dan percakapan pribadi, seperti dalam pergaulan, dan percakapan pribadi (lihat
Keraf,1991:6)
.
Ciri- ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam bahasa bahasa
tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak normal.Ragam bahasa
resmi atau takresmi ditentukan oleh tingkat keformalan bahasa yangdigunakan. Semakin tinggi
tingkat kebakuan suatu bahasa, derarti semakin resmi bahas yangdigunakan. Sebaliknya semakin
rendah pula tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkatkebakuan bahasa yang digunakan-
(lihat Sugono, 1998:12-13).

Contoh: Bahasa yang digunakanoleh bawahan kepada atasan adalah bahas resmi sedangkan
bahasa yang digunakan oleh anakmuda adalah ragam bahasa santai/takresmi.

3. Ragam bahasa Indonesia menurut topik pembicaraan.
 Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa dibagi menjadi: ragam politik, ragamhukum,
ragam pendidikan, ragam jurnalistik, dan Ragam sastra dan sebagainya. Kelima jenisragam
bahasa tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
a.Ragam politik 
 Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka menata danmengatur
kehidupan masyarakat. dengan sendirinya penguasa merupakan salah satu
sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang besar dalam pengembangan bahasa dim
asyarakat.

b.Ragam hukum
 Salah satu ciri khas dari bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang panjang
dengan pola kalimat luas. Diakui bahwa bahasa hukum Indonesia tidak terlalu
memperhatikan sifat danciri khas bahasa Indonesia dalam strukturnya. Hal ini disebabkan karena
hukum Indonesia padaumumnya didasarkan pada hukum yang ditulis pada zaman penjajahan
Belanda dan ditulis
dalam bahasa Belanda. Namun, terkadang sangat sulit menggunakan kalimat yang pendek dalam 
bahasa hukum karena dalam bahasa hukum kejelasan norma dan aturan terkadangmembutuhkan
penjelasan yang lebar, jelas kriterianya, keadaan, serta situasi yang dimaksud.

c.Ragam Sosial dan Ragam Fungsional


 Ragam sosial dapat didefinisikan sebagai ragam bahasa yang sebagian norma dankaidahnya
didasarkan atas kesepakantan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecildalam
masyarakat. Ragam sosial membedakan penggunaan bahasa berdasarkan hubungan
orangmisalnya berbahasa dengan keluarga, teman akrab dan atau sebaya, serta tingkat status
sosialorang yang menjadi lawan bicara. Ragam sosial ini juga berlaku pada ragam tulis maupun
ragamlisan. Sebagai contoh orang takkan sama dalam menyebut lawan bicara jika berbicara
denganteman dan orang yang punya kedudukan sosial yang lebih tinggi. Pembicara dapat
menyebut“kamu” pada lawan bicara yang merupakan teman tetapi takkan melakukan itu jika
berbicara dengan orang dengan status sosial yang lebih tinggi atau kepada orang tua.

Ragam fungsioanal, sering juga disebut ragam professional merupakan ragam bahasa
yangdiakitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya.
Sebagaicontoh yaitu adanya ragam keagamaan, ragam kedokteran, ragam teknologi dll.
Kesemuaanragam ini memiliki fungsi pada dunia mereka sendiri.

d.Ragam jurnalistik 
 Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia persurat-kabaran(dunia
pers = media massa cetak). Dalam perkembangan lebih lanjut, bahasa jurnalistik
adalah bahasa yang dipergunakan oleh seluruh media massa. Termasuk media massa audio (radi
o),audio visual (televisi) dan multimedia (internet). Hingga bahasa jurnalistik adalah salah
saturagam bahasa, yang dibentuk karena spesifikasi materi
yang disampaikannya.Ragam khusus jurnalistik termasuk dalam ragam bahasa ringkas.

Ragam ringkas mempunyai sifat-sifat umum sebagai berikut.


ü Bahasanya padatü Selalu berpusat pada hal yang dibicarakan
ü Banyak sifat objektifnya daripada subjektifnya
ü Lebih banyak unsure pikiran daripada perasaan
ü Lebih bersifat memberitahukan daripada menggerakkan emosi
Tujuan utama ialah supaya pendengar/pembaca tahu atau mengerti. Oleh karena itu,
yangdiutamakan ialah jelas dan seksamanya. Kalimat-kalimatnya disusun selogis
logisnya.Bahasa jurnalistik ditujukan kepada umum, tidak membedakan tingkat
kecerdasan,kedudukan, keyakinan, dan pengetahuan.

e.Ragam sastra
 Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur, konotatif, kreatif daninovatif.
Dalam bahasa yang beragam khusus terdapat kata-kata, cara-cara penuturan, danungkapan-
ungkapan yang khusus, yang kurang lazim atau tak dikenal dalam bahasa umum.Bahasa sastra
ialah bahasa yang dipakai untuk menyampaikan emosi (perasaan) dan pikiran,fantasi dan lukisan
angan-angan, penghayatan batin dan lahir, peristiwa dan khayalan, dengan bentuk istimewa.
Istimewa karena kekuatan efeknya pada pendengar/pembaca dan istimewa cara penuturannya.
Bahasa dalam ragam sastra ini digunakan sebagai bahan kesenian di samping alatkomunikasi.
Untuk memperbesar efek penuturan dikerahkan segala kemampuan yang ada
pada bahasa. Arti, bunyi, asosiasi, irama, tekanan, suara, panjang pendek suara, persesuaian buny
ikata, sajak, asonansi, posisi kata, ulangan kata/kalimat dimana perlu dikerahkan
untukmempertinggi efek. Misalnya, bahasa dalam sajak jelas bedanya dengan bahasa dalam
karanganumum.

Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra banyak mengunakan kalimatyang
tidak efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermaknakonotasi
sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan didalam
imajinasi pembaca.

Jika ditelusuri lebih jauh, ragam berdasarkan cara pandang penutur dapat dirinci
lagi berdasarkan ciri (1) kedaerahan, (2) pendidikan, dan (3) Sikap penutur
sehingga di sampingragam yang tertera diatas, terdapat pula ragam menurut daerah, ragam
menurut pendidikan, danragan menurut sikap penutur. Ragam menurut daerah akan muncul jika
para penutur dan mitrakomunikasinya berasal sari suku/etnik yang sama. Pilihan ragam akan
beralih jika para pelakunya multietnik atau suasana berubah, misalnya dari takresmi menjadi
resmi.Penetapan ragam yang dipakai bergantung pada situasi, kondisi, topik pembicaraan,
serta bentuk hubungan antar pelaku.

 Berbagai faktor tadi akan mempengaruhi cara pandang penuturuntuk menetapkan salah satu


ragam yang digunakan (dialeg, terpelajar, resmi, takresmi).Dalam praktek pemakaian seluruh
ragam yang dibahas diatas sering memiliki kesamaansatu sama lain dalam hal pemakaian kata.
Ragam lisan (sehari-hari) cenderung sama denganragam dialek, dan ragam takresmi, sedangkan
ragam tulis (formal) cenderung sama denganragam resmi dan ragam terpelajar. Selanjutnya,
ragam terpelajar tentu mirip dengan ragam ilmu
BAB III

PENUTUP
 
1. Kesimpulan
 Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menuruttopik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,serta
menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa
baku tulis.Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan
bahasaIndonesia yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah
Disempurnakan(EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga negara
Indonesia mampumengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata
sopan sebagaimana pedoman yang ada.

2.Saran
Sebaiknya kita atau siapa pun penduduk di Indonesia menggunakan ragam bahasa yang baik dan
benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak punah dengan adanya bahasa- bahasa
yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang ada di Indonesia bahkan bertentangan
 

DAFTAR PUSTAK

AKeraf, Gorys. 1994.


Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa.
NTT: Nusa Indah.

Rahardi, Kunjawa. 2009.


Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
. Jakarta : PenerbitErlanggahttp://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/reski-
andika-saing.html
(Jum’at
21 November, 11.05)http://merrycmerry.blogspot.com/2011/10/makalah-bahasa-indonesia-
ragam-bahasa.html
(Jum’at 21 November, 11.17)
http://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa
 
(Jum’at 21
November, 11.17)

Anda mungkin juga menyukai