“RAGAM BAHASA”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V :
DOSEN PENGAMPU :
FAKULTAS SYARIAH
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat dan karunianya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah FUNGSI BAHASA INDONESIA ini dengan
tepat waktu sebagai tanda usaha kami.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan Terima Kasih kepada Ibu Beta Puspa Sari M.Pd selaku dosen Pengampuh
Bahasa Indonesia yang telam memberikan tugas. Yang mana tugas ini sangat bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
keritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.Latar Belakang ............................................................................................. 1
2.Rumusan Masalah......................................................................................... 2
3.Tujuan........................................................................................................... 3
4.Manfaat......................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
1 Pentingnya Bahasa......................................................................................... 5
2 Pengertian Ragam Bahasa.............................................................................. 6
3 Sebab Terjadinya Ragam Bahasa................................................................... 7
4 Macam-macam Ragam Bahasa.......................................................................8
1 Ragam Bahasa Menurut Cara Berkomunikasi.............................................. 1
2 Ragam Bahasa Indonesia Menurut Cara Pandang Penutur.......................... 2
3 Ragam Bahasa Menurut Topik Pembicaraan................................................ 3
BAB III PENUTUP
1 Kesimpulan....................................................................................................... 9
2 Saran.................................................................................................................. 10
Daftar Pustaka...................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai
olehmasyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun
tidaksemua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya
pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang
tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus BesarBahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan
tentang ragam bahasa cukup penting untukmempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh
yang akhirnya bisa diterapkan dan dapatdigunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita
sebagai bangsa Indonesia tidak akanhilang.Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan
masyrakat. Tidak hanya pelajar danmahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib
mempelajari bahasa Indonesia.
Dalam bahasan bahasa Indonesia dimana ragam bahasa yaitu variasi bahasa Indonesia yangdigun
akannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yanglebih
lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalamkehidupan
sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato,ceramah,dll.
2.Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
Apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa?
Apa saja macam-macam ragam bahasa?
Bagaimana cara menggunakan ragam bahasa yang baik dan benar?
3.Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang ragam bahasa Indonesia
danmacam-macam ragam bahasa Indonesia ditinjau dari berbagai aspek. Dan memenuhi
tugas bahasa Indonesia.
4 Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam bahasa
.2. Mengetahui adanya berbagai ragam bahasa Indonesia yang sering digunakan.
3. Penggunaan ragam bahasa.
4. Contoh-contoh ragam bahasa
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pentingnya Bahasa
Manusia merupakan makhluk sosial. Makhluk yang tidak dapat hidup sendiri atau
individu.Manusia sangat membutuhkan manusia lain dalam menjalankan aktivitas. Salah satu
contoh penggunaan bahasa yaitu komunikasi dengan orang lain
Bahasa jugamenunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi
masing-masing tetapmengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu
menyesuaikan denganadat-istiadat dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, fungsi bahasa juga
melambangkan pikiranatau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan
dapat melambangkantingkah laku seseorang.
Tanpa adanya bahasa didalam kehidupan bermasyarakat, maka kita akan sulit
untukmenyampaikan maksud dalam melakukan suatu tindakan. Baik itu secara langsung
melaluiucapan yang keluar dari ucapan kita, ataupun tulisan yang kita tulis untuk disampaikan.
Sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitumasalah
penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor,atau di
dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku
Sebaliknya dalam situasi tak resmi,seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut
menggunakan bahasa baku.
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasaterdiri
dari:
(1) Ragam bahasa lisan
(2) Ragam bahasa tulis
Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsurdasar
dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkantulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam
ragam bahasa lisan, kita menggunakan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita menggunakan tata ca
ra penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itumemi
liki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkanragam
bahasa lisan. Oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itusama.
Padahal, kedua jenis ragam
bahasa itu berkembang menjdi sistem bahasa yang memilikiseperangkat kaidah yang tidak
identik benar, meskipun ada pula kesamaannya. Meskipun adakedekatan aspek tata bahasa dan
kosa kata, masing-masing memiliki seperangkat kaidah
yang berbeda satu dari yang lain.
3.Sebab Terjadinya Ragam Bahasa
Ragam bahasa timbul seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa
variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannnya. Agar banyaknya variasi tidak
mengurangifungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme
untukmemilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar.
4.Macam-Macam Ragam Bahasa
Ragam bahasa memiliki jumlah yang sangat banyak karena penggunaan bahasa
sebagaialat komunikasi tidak terlepas dari latar budaya penuturnya yang berbeda-beda. Selain
itu, pemakaian
bahasa juga bergantung pada pokok persoalan yang dibicarakan serta keperluan pemakainya.
Ragam bahasa di bagi berdasarkan beberapa cara yang pertama berkomunikasi yaitu: (1)Ragam
Lisan, dan (2) ragam tulisan, kedua berdasarkan cara pandang penutur yaitu: (1) RagamDialek,
(2) ragam terpelajar, (3) ragam resmi, dan (4) ragam tak resmi, berdasarkan pesankomunikasi
yaitu (1) ragam politik, (2) ragam hukum, (3) ragam pendidikan, (4) ragam sastra,dan
sebagainya.
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan media tulisseperti
kertas dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengantata cara
penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut
adanyakelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata atau pun susunan kalimat, ketepatan
pilihankata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca daam mengungkapkan
ide.Ragam tulis yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat
kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja,
iklan,atau poster.
Kosa kata
Contoh ragam lisan dan tulis berdasarkan kosa kata:
a.Ragam Lisan
- Ariani bilang kalau kita harus belajar
- Kita harus bikin karya tulis
- Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
b. Ragam Tulis
- Ariani mengatakan bahwa kita harus belajarr
- Kita harus membuat karya tulis
.- Rasanya masih terlalu muda bagi saya, Pak
.Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa standar, semistandar
dan nonstandar. Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah danaturan tetap.
Akan tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam standar tetap luwessehingga
memungkinkan perubahan di bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan perkembangan
berbagai jenis laras yang diperlukan dalam kehidupan modem (Alwi, 1998: 14).Pembedaan
antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan berdasarkan:
a. Topik yang sedang dibahas,
b. Hubungan antarpembicara
,c. Medium yang digunakan,
d. Lingkungan, ataue. Situasi saat pembicaraan terjadi
Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandard adalah
sebagai berikut:
· Penggunaan kata sapaan dan kata ganti
. Penggunaan kata tertentu,
· Penggunaan imbuhan,
· Penggunaan kata sambung (konjungsi), dan
· Penggunaan fungsi yang lengkap.
.Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembeda ragam standar dan
ragamnonstandar yang sangat menonjol. Kepada orang yang kita hormati, kita akan
cenderungmenyapa dengan menggunakan kata Bapak, Ibu, Saudara, Anda.Jika kita menyebut
diri kita,dalam ragam standar kita akan menggunakan kata saya atau aku.
Dalam ragam nonstandar, kitaakan menggunakan kata gue.
Penggunaan kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat menandai perbedaan ragamstandar
dan ragam nonstandard.dalam ragam stabdar digunakan kata-kata yang digunakan bentuk baku
atau istilah dan bidang ilmu tertentu. Penggunaan imbuhan adalah ciri lain. Dalamragam standar
kita harus menggunakan imbuhan secara jelas dan teliti.
.Kelengkapan fungsi merupakan ciri terakhir yang membedakan ragam standar dan
nonstandar.Artinya, ada bagian dalam kalimat yang dihilangkan karena situasi sudah dianggap
cukupmendukung pengertian. Dalam kalimat-kalimat yang nonstandar itu, predikat
kalimatdihilangkan.
Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar wargamasyarakat
pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa
dalam penggunaannya atau ragam bahasa yang dipakai jika kawan bicara adalah orang
yang dihormatioleh pembicara, atau jika topik pembicaraan bersifat resmi (mis. Surat-menyurat
dinas, perundang-undangan, karangan teknis), atau jika pembicara dilakukan didepan umum. Ra
gamtidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang
menyimpangdari norma ragam baku.
. b) CendekiaRagam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat
resmi.Pewujud ragam baku ini adalah orang-orang yang terpelajar. Hal ini dimungkinkan
oleh pembinaan dan pengembangan bahasa yang lebih banyak melalui jalur pendidikan formal(s
ekolah).Di samping itu, ragam baku dapat dengan tepat memberikan gambaran apa yang ada
dalamotak pembicara atau penulis. Selanjutnya, ragam baku dapat memberikan gambaran yang
jelasdalam otak pendengar atau pembaca
Dalam berbahasa Indonesia, kita sudah mengenal ragam lisan dan ragam tulis, ragam baku dan
ragam tidak baku. Oleh sebab itu muncul ragam baku tulis dan ragam baku lisan.
Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran
atau buku-bukuilmiah lainnya. Pemerintah sekarang mendahulukan ragam baku tulis secara
nasional. Usaha itudilakukan dengan menerbitkan masalah ejaan bahasa Indonesia, yang
tercantum dalam bukuPedoman Umum Ejaan Bahasa yang Disempurnakan
Dalam masalah ragam baku lisan, ukuran dan nilai ragam baku lisan ini bergantung pada besar
atau kecilnya ragam daerah.
2.Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi menjadi empat, yaitu: RagamDialek,
Ragam Terpelajar, Ragam Resmi, dan Ragam Takresmi.
a. Ragam Dialek
Ragam daerah/dialek adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok banhasawanditempat
tertentu(lihat Kridalaksana, 1993:42). Dalam istilah lama disebut dengan logat.logatyang paling
menonjol yang mudah diamati ialah lafal (lihat Sugono, 1999:11). Logat bahasaIndonesia orang
Jawa tampak dalam pelafalan /b/pada posisi awal nama-nama kota,seperti
mBandung, mBayuwangi,atau realisai pelafalan kata seperti pendidi‟an, tabra‟an,kenai‟an,
gera‟an. Logat daerah paling kentara karena tata bunyinya. Logat indonesia yangdilafalkan oleh
seorang Tapanuli dapat dikenali, misalnya, karena tekanan kata yang amat jelas;logat indonesia
orang bali dan jawa, karena pelaksanaan bunyi /t/ dan /d/-nya. Ciri-ciri khas yang Pramugara da
meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa membangun
aksenyang berbeda-beda
.
b.Ragam Terpelajar
Tingkat pendidikan penutur bahasa indonesia juga mewarnai penggunaan bahasaindonesia.
Bahasa indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur berpendidikan tampak
jelas perbedeaannya dengan yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan.T
erutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, seperti contoh dalam tabel berikut.
Tidak Terpelajar Terpelajar
Pidio Vide
oPilem Film
Komplek Kompleks
Pajar Fajar
Pitamin Vitamin
Contoh: Bahasa yang digunakanoleh bawahan kepada atasan adalah bahas resmi sedangkan
bahasa yang digunakan oleh anakmuda adalah ragam bahasa santai/takresmi.
3. Ragam bahasa Indonesia menurut topik pembicaraan.
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa dibagi menjadi: ragam politik, ragamhukum,
ragam pendidikan, ragam jurnalistik, dan Ragam sastra dan sebagainya. Kelima jenisragam
bahasa tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
a.Ragam politik
Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka menata danmengatur
kehidupan masyarakat. dengan sendirinya penguasa merupakan salah satu
sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang besar dalam pengembangan bahasa dim
asyarakat.
b.Ragam hukum
Salah satu ciri khas dari bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang panjang
dengan pola kalimat luas. Diakui bahwa bahasa hukum Indonesia tidak terlalu
memperhatikan sifat danciri khas bahasa Indonesia dalam strukturnya. Hal ini disebabkan karena
hukum Indonesia padaumumnya didasarkan pada hukum yang ditulis pada zaman penjajahan
Belanda dan ditulis
dalam bahasa Belanda. Namun, terkadang sangat sulit menggunakan kalimat yang pendek dalam
bahasa hukum karena dalam bahasa hukum kejelasan norma dan aturan terkadangmembutuhkan
penjelasan yang lebar, jelas kriterianya, keadaan, serta situasi yang dimaksud.
Ragam fungsioanal, sering juga disebut ragam professional merupakan ragam bahasa
yangdiakitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya.
Sebagaicontoh yaitu adanya ragam keagamaan, ragam kedokteran, ragam teknologi dll.
Kesemuaanragam ini memiliki fungsi pada dunia mereka sendiri.
d.Ragam jurnalistik
Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia persurat-kabaran(dunia
pers = media massa cetak). Dalam perkembangan lebih lanjut, bahasa jurnalistik
adalah bahasa yang dipergunakan oleh seluruh media massa. Termasuk media massa audio (radi
o),audio visual (televisi) dan multimedia (internet). Hingga bahasa jurnalistik adalah salah
saturagam bahasa, yang dibentuk karena spesifikasi materi
yang disampaikannya.Ragam khusus jurnalistik termasuk dalam ragam bahasa ringkas.
e.Ragam sastra
Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur, konotatif, kreatif daninovatif.
Dalam bahasa yang beragam khusus terdapat kata-kata, cara-cara penuturan, danungkapan-
ungkapan yang khusus, yang kurang lazim atau tak dikenal dalam bahasa umum.Bahasa sastra
ialah bahasa yang dipakai untuk menyampaikan emosi (perasaan) dan pikiran,fantasi dan lukisan
angan-angan, penghayatan batin dan lahir, peristiwa dan khayalan, dengan bentuk istimewa.
Istimewa karena kekuatan efeknya pada pendengar/pembaca dan istimewa cara penuturannya.
Bahasa dalam ragam sastra ini digunakan sebagai bahan kesenian di samping alatkomunikasi.
Untuk memperbesar efek penuturan dikerahkan segala kemampuan yang ada
pada bahasa. Arti, bunyi, asosiasi, irama, tekanan, suara, panjang pendek suara, persesuaian buny
ikata, sajak, asonansi, posisi kata, ulangan kata/kalimat dimana perlu dikerahkan
untukmempertinggi efek. Misalnya, bahasa dalam sajak jelas bedanya dengan bahasa dalam
karanganumum.
Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra banyak mengunakan kalimatyang
tidak efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermaknakonotasi
sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan didalam
imajinasi pembaca.
Jika ditelusuri lebih jauh, ragam berdasarkan cara pandang penutur dapat dirinci
lagi berdasarkan ciri (1) kedaerahan, (2) pendidikan, dan (3) Sikap penutur
sehingga di sampingragam yang tertera diatas, terdapat pula ragam menurut daerah, ragam
menurut pendidikan, danragan menurut sikap penutur. Ragam menurut daerah akan muncul jika
para penutur dan mitrakomunikasinya berasal sari suku/etnik yang sama. Pilihan ragam akan
beralih jika para pelakunya multietnik atau suasana berubah, misalnya dari takresmi menjadi
resmi.Penetapan ragam yang dipakai bergantung pada situasi, kondisi, topik pembicaraan,
serta bentuk hubungan antar pelaku.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menuruttopik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,serta
menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa
baku tulis.Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan
bahasaIndonesia yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah
Disempurnakan(EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga negara
Indonesia mampumengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata
sopan sebagaimana pedoman yang ada.
2.Saran
Sebaiknya kita atau siapa pun penduduk di Indonesia menggunakan ragam bahasa yang baik dan
benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak punah dengan adanya bahasa- bahasa
yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang ada di Indonesia bahkan bertentangan
DAFTAR PUSTAK