Anda di halaman 1dari 19

Karya Tulis Ilmiah

Ragam Bahasa Ilmiah

DISUSUN OLEH :

AHMAD EDO ANDRIAN

23020150002

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MOCH.SROEDJI JEMBER

2023

1
Ragam Bahasa Ilmiah
KARYA TULIS ILMIAH
Ini Saya Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Insonesia

Yang Diberikan Oleh Bapak Sophian Djaka P, S.Pd, M.Pd

Oleh :

AHMAD EDO ANDRIAN

23020150002

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MOCH.SROEDJI JEMBER

2023

2
ABSTRAK

RAGAM BAHASA ILMIAH

Oleh : Ahmad Edo Andrian

Tujuan dari penelitan ini untuk mengetahui gaya bahasa ragam ilmiah untuk memenuhi
tugas bahasa Indonesia. Ragam bahasa sebagai variasi bahasa dapat mempengaruhi konteks
penggunaan bahasa, Penguasaan bahasa Indonesia secara baik dan benar belum dimiliki oleh
seluruh pengguna bahasa Indonesia. Begitupula halnya dengan mahasiswa, belum menguasai
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal mahasiswa dituntut untuk mampu
membuat karya ilmiah. Sebuah karya dikatakan ilmiah apabila menggunakan bahasa Indonesia
yang baku dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Dalam
kegiatan ilmiah, penggunaan bahasa Indonesia yang baku harus sesuai dengan sifat keilmuan
yang meliputi: benar, logis cermat dan sistematis

Kata Kunci : gaya bahasa, ragam ilmiah, tugas bahasa Indonesia

ABSTRACT

variety of scientific language

By : Ahmad Edo Andrian

The aim of this research is to find out scientific language styles to fulfill Indonesian
language assignments. Language variety as a variety of languages can influence the context of
language use. Good and correct mastery of Indonesian is not yet possessed by all Indonesian
language users. Likewise, students do not yet master the proper and correct use of Indonesian.
Even though students are required to be able to create scientific work. A work is said to be
scientific if it uses standard Indonesian and complies with the rules that apply in Indonesian. In
scientific activities, the use of standard Indonesian must be in accordance with scientific
characteristics which include: correct, logically accurate and systematicKeywords: language
style, scientific variety, Indonesian language assignments

3
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya lah sehingga penulisan karya tulis ilmiah ragam bahasa Ilmiah ini dapat terselesaikan
dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah dengan judul “ Ragam Bahasa Ilmiah” ini saya
susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Bapak Sophian
Djaka P, S.Pd. M.Pd. Untuk itu saya menyusun karya tulis ilmiah ini dengan harapan dapat
membantu pembaca untuk lebih memahami lagi tentang ragam bahasa ini untuk memperlancar
proses pembelajaran. Namun demikian tentu saja dalam penyusunan karya tulis ilmiah saya ini
masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan dan pemilihan kata yang kurang tepat.
Dengan ini, saya memohon maaf jika dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini banyak
kekurangan. Harapan saya semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam rangka kegiatan penelitian ini tidak
akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang
telah memberikan banyak bimbingan, arahan, motivasi kepada penulis. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Sophian Djaka P, S.Pd, M.Pd
2. Ibu dan nenekku yang selalu mengiringi langkahku dengan doa dan memberi
semangat, harapan serta dukungan.
3. Teman-temanku di fakultas keguruan ilmu pendidikan dan semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Responden yang telah meluangkan waktu dan dilibatkan dalam penelitian ini.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, Saya menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu Saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Jember, september 2023
Yang menyatakan

Ahmad Edo Andrian


23020150002

4
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................6
1.1 Latar Belakang..................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………..6
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………….....6
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………..…7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………8
BAB III, METODE PENELITIAN………………………………..……….10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………...13
4.1 Pebngertian Ragam Bahasa…………………………..………..13
4.2 Jenis Ragam Bahasa……………………………………………14
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………..18
5.1 Kesimpulan……………………………………………………...18
5.2 Saran…………………………………………………………….18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..19

5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah sarana komunikasi yang digunakan manusia untuk saling
memahami .Dengan adanya bahasa, terjadilah interaksi yang akan menimbulkan sosialisasi
sebagai akibat dari rasa paham pada maksud dan tujuan setiap individu. Pada saat ini terjadi
globalisasi yang sangat pesat yang berpengaruh pada penggunaan bahasa, perubahan gaya hidup,
tingkah laku dan lain sebagainya. perkembangan bahasa Indonesia baik di kalangan dewasa,
anak-anak dan remaja banyak mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan
perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi dan tingginya tingkat pergaulan. Hal ini
menyebabkan lahirnya bahasa pergaulan atau bahasa fikinisasi yang merupakan penyimpangan
penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan aturan baku.
Bahasa-bahasa yang lahir dari perkembangan IPTEK dan kebudayaan tersebut
merupakan bahasa yang tidak baku. Bahasa ini digunakan pada situasi santai dengan teman,
keluarga, dan tulisan-tulisan pribadi. Sedangkan bahasa-bahasa ilmiah merupakan bahasa formal
yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah, berdiskusi, pembicaraan di lingkungan formal
dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa kita harus memehami dan mengetahui
ragam bahasa ilmiah agar dapat memudahkan kita dalam menulis karya ilmiah, berdiskusi, dan
menunjang kegiatan kemahasiswaan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
2. Apa pengertian Ragam Bahasa ?
3. Apa saja jenis-jenis Ragam Bahasa ?
4. Bagaimana sebab terjadinya Ragam Bahasa ?
5. Apa saja karakteristik Ragam Bahasa Ilmiah ?
6. Bagaimana cara penerapan Ragam Bahasa Ilmiah?

1.3Tujuan Penelitian
1. Memahami definisi Ragam Bahasa
2. Mengetahui jenis-jenis Ragam Bahasa
3. Mengetahui sejarah Ragam Bahasa

6
4. Mengetahui karakteristik Ragam Bahasa Ilmiah
5. Mengetahui cara penerapan Ragam Bahasa Ilmiah
1.4 Manfaat Penelitian
Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau
gabungan dari keempatnya, bahasa Indonesia diharapkan bisa menjadi media yang efektif untuk
komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Manusia tidak akan lepas dari pemakaian bahasa dalam kehidupan sosial. Bahasa
dipakai manusia dalam setiap kegiatan berkomunikasi. Bahasa dipakai oleh manusia yang
beraneka ragam, oleh karena itu pemakaian bahasa juga turut beraneka ragam sesuai dengan
pemakainya. Keragaman bahasa yang terjadi disebabkan oleh berbagai faktor , baik dari faktor
lingkungan, sosial, fungsi, dan situasi dalam pemakaian bahasa.
Munculnya ragam bahasa juga disebabkan oleh faktor penutur yang tidak homogen dan
juga adanya interaksi sosial yang dilakukan oleh manusi beraneka ragam (Chaer dan Agustina,
2004:61). Ragam bahasa merupakan sebuah variasi dalam bahasa yang disesuaiakan dengan
konteks pemakaian. Dalam pemakaian ragam bahasa, penutur harus menyesuaikan ragam bahasa
berdasarkan keperluannya. Chaer dan Agustina (2004:62) membedakan ragam bahasa menjadi
empat, yaitu ragam bahasa dari segi penutur, ragam bahasa dari segi pemakaian, ragam bahasa
dari segi keformalan, dan ragam bahasa dari segi sarana. Ragam bahasa yang dimaksud dalam
konteks ini adalah suatu variasi pemakaian bahasa yang berbeda-beda, Mustakim (dalam
Rokhman, 2013:15).
Pemakaian bahasa akan berbeda bergangantung dengan topik pembicaraan oleh para
penuturnya. Ragam bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda
berdasarkan topik yang sedang dibicarakan dan juga menurut media pembicaraanya,
Kridalaksana (dalam Rokhman, 2013:16).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa ragam
bahasa merupakan sebuah variasi dalam berbahasa yang muncul karena adanya keragaman
manusia dalam berinteraksi. Timbulnya ragam bahasa disebabkan oleh berbagai faktor
diantaranya faktor sosial, situasi, topik, dan tempat berlangsungnya komunikasi terjadi.
Chaer dan Agustina (2010:65), menyatakan bahwa ragam bahasa terjadi akibat beberapa
faktor sebagai berikut:
1. Faktor pendidikan, bahasa yang dipakai oleh seorang penutur yang memiliki tingkat
pendidikan tinggi akan jauh berbeda dengan penutur yang memiliki tingkat pendidikan
rendah. Perbedaan tersebut dapat terlihat secara jelas dalam bidang kosakata, pelafalan,
morfologi, dan juga sintaksis.

8
2. Faktor jenis kelamin,bahasa yang digunakan oleh seorang wanita dan laki-laki juga
memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut, salah satunya
pada topik percakapan yang dilakukan oleh wanita tentu akan berbeda dengan topik
percakapan yang dilakukan oleh laki-laki.
3. Faktor pekerjaan, profesi yang ditekuni oleh seseorang akan membuat para pemakai
bahasa menyesuaikan bahasa yang digunakanya dengan profesinya.
4. Faktor lingkungan masyarakat, seorang penutur akan menggunakan bahasa yang sesuai
dengan tempat dimana dia memperoleh bahasa tersebut. Seperti pemakaian bahasa di
desa dan di perkotaan tentu akan jauh berbeda
5. Faktor keadaan sosial ekonomi, terdapat perbedaan bahasa terhadap kelompok dalam
masyarakat berdasarkan status sosial ekonomi.
6.

9
BAB III
METOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dibuat dengan berdasarkan pertimbangan tulisan-tulisan hasil penelitian
terdahulu. Beberapa penelitian yang dijadikan pertimbangan peneliti dijabarkan sebagai berikut.
Isti Ainurrahma (2013) Ragam Bahasa dan Strategi Tindak Tutur Pedagang Asongan di
Terminal Minak Koncar Kabupaten Lumajang. Hasil pembahasan dari penelitian mengkaji
ragam bahasa berdasarkan fonologi dan morfologi. Dalam segi fonologi, kata-kata yang
digunakan pedagang asongan saat menjajakan barang dagangannya menandakan adanya
perubahan fonem, penghilangan fonem, dan penambahan fonem. Sedangkan dalam segi
morfologi, menjelaskan bahwa ciri morfologi terdapat penambahan morfem dan pengulangan
morfem.
Penelitian ini juga membahas strategi dan tindak tutur yang terjadi pada pedagang
asongan di Terminal Minak Koncar Kabupaten Lumajang, yang kemudian menemukan hasil
yang menyatakan bahwa pedagang asongan memakai strategi penghormatan dalam menyapa dan
strategi perayuan.
Perbedaan penelitian Isti Ainurrahmadengan peneliti terletak pada masalah yang dikaji,
tujuan penelitia, variabel penelitian, dan subjek penelitian. Masalah yang dikaji dalam penelitian
Isti Ainurrahma adalah bagaimana ciri ragam bahasa pedagang asongan di Terminal Minak
Koncar Kabupaten Lumajang dilihat dari ciri fonologi dan morfologi, sedangkan dalam
penelitian ini masalah yang dikaji adalah bentuk ragam bahasa pedagang keliling di Desa Paciran
Kabupaten Lamongan. Tujuan dalam penelitian Isti Ainurrahma adalah untuk mendeskripsikan
ciri ragam bahasa pedagang asongan di Terminal Minak Koncar Kabupaten Lumajang,
sedangkan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk ragam bahasa
pedagang keliling di Desa Paciran Kabupaten Lamongan. Variabel dalam penelitian Isti
Ainurrahma adalah keragaman berbahasa pedagang asongan di Terminal Minak Koncar
Kabupaten Lamongan, sedangkan variabel dalam penelitian ini adalah keragaman berbahasa
pada pedagang keliling di Desa Paciran Kabupaten Lamongan. Dan subjek dari penelitian Isti
Ainurrahma adalah pedagang asongan di Terminal Minak Koncar Kabupaten Lumajang,
sedangkan subjek dari penelitian ini adalah pedagang keliling di Desa Paciran Kabupaten
Lamongan.

10
Persamaan penelitian Isti Ainurrahma dengan peneliti terletak pada jenis penelitian,
teknik pengumpulan data, dan analisis data. Jenis penelitian yang dilakukan sama-sama
menggunakan perancangan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan teknik rekam, teknik simak-catat, dan
teknik wawancara. Sedangkan untuk analisis data dilakukan dengan cara deskriptif interpretatif.
Indah Yuni Wulandari (2016) Ragam Bahasa Dalam Acara Talk Shaw Kick Andy
Periode Mei 2015 dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Hasil dari
penelitian menjelaskan bahwa ragam bahasa dalam acara talk shaw dibagi menjadi dua, yakni
ragam bahasa dari segi penutur dan ragam bahasa dari segi keformalan. Dari segi penutur, ragam
bahasa yang digunakan oleh pembawa acara maupun bintang tamu adalah ragam dialek,
kolokial, dan jargon. Sedangkan dari segi keformalan, ragam bahasa yang digunakan pembawa
acara adalah ragam formal, usaha, dan santai. Namun, ragam bahasa yang dipakai oleh bintang
tamu cenderung menggunakan ragaam formal di awal dan di akhir acara. Pembawa acara akan
memaparkan topik dengan menggunakan ragam formal dan usaha dengan tujuan untuk menarik
penonton baik di rumah maupun di studio, dari segi profesi bintang tamu mengharuskan
pembawa acara untuk menarik khalayak agar tertarik terhadap acara yang dibawakan sehingga
muncullah ragam usaha dalam acara ini. Selain itu, saat terjadinya perbincangan antara pembawa
acara dan bintang tamu cenderung menggunakan ragam santai.
Perbedaan penelitian Indah Yuni Wulandari dengan peneliti terletak pada masalah yang
dikaji, tujuan penelitian, dan subjek penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Indah Yuni
Wulandari mengkaji keragaman bahasa dalam acara talk show Kick Andy periode Mei 2015 di
Metro TV, sedangkan dalam penelitian ini masalah yang dikaji adalah bentuk ragam bahasa
pedagang keliling di Desa Paciran Kabupaten Lamongan. Tujuan penelitian yang dilakukan oleh
Indah Yuni Wulandari adalah pendeskripsian terhadap keragaman bahasa yang terdapat dalam
acata talk show Kick Andy periode Mei 2015 di Metro TV, sedangkan tujuan yanng terdapat
dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk ragam bahasa yang terdapat pada
pedagang keliling di Desa Paciran Kabupaten Lamongan. Dan subjek penelitian yang dipakai
oleh Indah Yuni Wulandari adalah talk show Kick Andy, sedangkan subjek dalam penelitian ini
adalah pedagang keliling di Desa Paciran Kabupaten Lamongan.
Persamaan penelitian dari Indah Yuni Wulandari dengan peneliti hanya terletak pada
jenis penelitian yang dilakukan. Jenis penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian deskriptif.

11
Asa Aga Perwira (2013) Variasi Bahasa Sapaan Jual Beli Pedagang Pasar Klitikan di
Semanggi Surakarta Pada Bulan Desember 2012. Hasil dari penelitian Asa Aga Perwira
menjelaskan bahwa bahasa sapaan yang digunakan dalam tuturan pedagang keliling di Pasar
Klitikan Semanggi Surakarta meliputi kata Mas, Mbak, Dik, Pak, Bu, Om, Kang, Cak, Pakde,
Bos, Bro, dan nama diri. Dan faktor-faktor yang melatar belakangi penggunaan bahasa sapaan
tersebut meliputi faktor kelas sosial, jenis kelamin, atnesitas (kedaerahan), dan umur.
Perbedaan pada penelitian yang dilakukan oleh Asa Aga Perwira dengan peneliti
terletak pada masalah yang dikaji, tujuan penelitian, variabel penelitian, dan subjek penelitian.
Masalah yang dikaji dalam penelitian Asa Aga Perwira adalah ragam sapaan pada pedagang di
Pasar Klitikan di Semanggi Surakarta, sedangkan masalah yang dikaji dalam penelitian ini
adalah bentuk ragam bahasa pedagang keliling di Desa Paciran Kabupaten Lamongan. Tujuan
Penelitian yang dilakukan oleh Asa Aga Perwira untuk mengetahui ragam sapaan pada pedagang
di Pasar Klitikan di Semanggi Surakarta, sedangkan tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan bentuk ragam bahasa pada pedagang keliling di Desa Paciran
Kabupaten Lamongan. Variabel penelitian yang dilakukan oleh Asa Aga Perwira berupa
keragaman dalam sapaan pada pedagang di Pasar Klitikan di Semanggi Surakarta, sedangkan
variabel dalam penelitian ini adalah keragaman berbahasa pada pedagang keliling di Desa
Paciran Kabupaten Lamongan. Dan subjek dari penelitian yang dilakukan oleh Asa Aga Perwira
adalah pedagang di Pasar Klitikan di Semanggi Surakarta, sedangkan subjek dalam penelitian ini
adalah pedagang keliling di Desa Paciran Kabupaten Lamongan.
Persamaan penelitian Asa Aga Perwira dengan peneliti terletak pada jenis penelitian
dan teknik pengumpulan data. Jenis penelitian yang dilakukan oleh Asa Aga Perwira dengan
peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif. Dan teknik pengumpulan yang dipakai oleh
Asa Aga Perwira dengan peneliti juga menggunakan teknik simak-catat

12
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Ragam Bahasa


Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara. Bahasa yang di hasilkan menggunakan alat ucap (organ of
speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan sedangkan bahasa
yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai dasarnya, dinamakan ragam
bahasa tulisan. Jadi dalam ragam bahasa lisan kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa
tulisan kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Berbahasa Indonesia yang baik adalah
menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai konteks (pembicaraan atau penulisan). Berbahasa
Indonesia yang benar adalah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah (tata
bahasa) bahasa Indonesia.
4.2 Jenis-jenis Ragam Bahasa
Ragam bahasa dibagi 3 berdasarkan media, cara pandang penutur, dan topik
pembicaraan :
A. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia
dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang sering disebut sebagai
kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa kata baku bahasa Indonesia,
memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak ukur
yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan
otoritas lembaga atau instansi didalam menggunakan bahasa Indonesia ragam
baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau
ragam akrab. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan digunakannya
kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak
mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.
1. Ragam bahasa lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang
dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam

13
bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian. Namun, hal itu tidak
mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata
dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-
unsurdi dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku
lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam
memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Ciri-ciri ragam lisan:
 Memerlukan orang kedua atau teman bicara
 Tergantung kondisi, ruang, dan waktu .
 Berlangsung cepat.
 Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa
tubuh.
 Kesalahan dapat langsung dikoreksi
Contohnya:“Sudah saya kembalikan novel itu”
2. Ragam bahasa tulis
Adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan
huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara
penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain
dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa
seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran
penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam
ragam bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan
benar.Terutama dalam pembuatan karya-karya ilmiah.
Ciri Ragam Bahasa Tulis :
 Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
 Tidak terikat ruang dan waktu
 Kosakata yang digunakan dipilih secara cermat
 Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
 Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap

14
 Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
 Berlangsung lambat
 Memerlukan alat bantu
Contohnya:“Saya sudah membaca novel itu”
B. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutura.
1. Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian
bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta
berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali,
Jayapura, danTapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-
beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada
pelafalan “b” pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor,
Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang Bali
tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dan lain-lain.
2. Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang
berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam
pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah,
kompleks,vitamin, video, film,fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan
mungkin akan mengucapkan pitnah,komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas.
Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa
seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari.Selain itu bentuk kata dalam
kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
3. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara
(jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu
antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca
terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya,
kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor
kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau
penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku.

15
Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin
tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah
tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan.
C. Ragam bahasa Indonesia menurut topik pembicaraan
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah,
ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan
ragam sastra.
 Ragam hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
 Ragam sastra : Cerita itu menggunakan Flashback.
 Ragam kedokteran : Anak itu menderita penyakit kuorsi
D. Sebab Terjadinya Ragam Bahasa
Ragam bahasa timbul seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu
berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi
tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa
timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu
yang disebutragam standar (Subarianto, 2000).
E. Karakteristik Ragam Bahasa Ilmiah
Adapun karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah adalah sebagai berikut :
1) Cendikia
Artinya bahasa Indonesia itu digunakan secara tepat dan seksama sehingga
gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca secara tepat.
2) Lugas dan Jelas
Artinya bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas
dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara langsung sehingga
makna yang ditimbulkan adalah makna lugas.
3) Bertolak dari gagasan
Artinya penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan
tidak pada penulis atau pelaku.
4) Formal

16
Tingkat keformalan bahasa dalam karya ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa
kata, pembentukan kata dan kalimat. Kosa kata yang digunakan bernada
formal dan kalimat-kalimatnya memiliki unsur yang lengkap.
5) Obyektif
Artinya hindari kata-kata yang menunjukkan sifat subyektif.
6) Ringkas dan padat
Tidak adanya unsur bahasa yang mubazir (pemborosan kata).
7) Konsisten
Ditampakkan pada penggunaan unsur bahasa, tanda baca, dan istilah yang
sesuai dengan kaidah yang digunakan secara konsisten.

F. Penerapan Ragam Bahasa Ilmiah


Penerapan Ragam Bahasa Ilmiah Penggunaan dalam bahasa ilmiah yang
disampaikan dalam bentuk karya tulis ilmiah,misalnya, laporan penelitian (studi),
makalah, skripsi, tesis, dan disertasi adalah bersifat formal. Oleh karena itu, ragam
bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa baku (standar).
Bahasa dalam percakapan sehari-hari (colloquial) serta percakap anlisan tidak tepat
apabila digunakan untuk menyampaikan informasi dan konsep-konsep yang berkadar
ilmiah. Demikian pula bahasa ragam sastra (puisi, prosa, dan drama) disusunsedemikian
rupa, sehingga dapat menimbulkan berbagai efek emosional, imajinatif, estetik,dan
artistic, yang dapat membangkitkan rasa haru baik bagi penulis maupun pembaca. Bahasa
yang bersifat ilmiah tidak mempertimbangkan efek-efek perasaan yang timbul, seperti
yang dipertimbangkan dalam bahasa ragam sastra (Oka, 1971: 14). Sifat bahasa ragam
ilmiah yang khusus/spesifik tampak pada pemilihan dan pemakaian kata serta bentuk-
bentuk gramatika terutama dalam tataran sintaksis. Kata-kata yang digunakan dalam
bahasa ilmiah bersifat denotative. Artinya, setiap kata hanya mempunyai satu makna
yang paling sesuai dengan konsep keilmuan tersebut atau fakta yang disampaikan.
Demikian pula kalimat-kalimat yang digunakan dalam bahasa ragam ilmiah bersifat
logis. Hubungan antara bagian-bagian kalimatdalam kalimat tunggal atau hubungan
antara klausa-klausa dalam kalimat majemuk (kompleks) mengikuti pola-pola bentuk
hubungan logis.

17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta menurut media
pembicaraan. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan tulisan.
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang telah
disempurnakan (EYD), sedangkan ragam bahasa lisan diharapkan para warga Indonesia
mampu mengucap kandan memakai bahasa dengan baik serta bertutur kata sopan sebagai
pedoman yang ada.

B. Saran-saran
Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita semua mempelajari ragam
bahasa yang kita miliki, kemudian mempelajari dan mengambil hal-hal yang baik,
yang dapat kita amalkan dan kita gunakan untuk berinteraksi dangan orang-orang
disekitar kita dalam kehidupan sehari-hari.

18
DAFTAR PUSTAKA
 R, A. Subantari, dkk. 1998. Bahasa Indonesia dan Penyusunan Karangan Ilmiah.
Bandung: IAIN SunanGunung Djati
 Poerwadarminta. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
 Dardjowijojo, Soejono. 1996. Bahasa Indonesia Kita. Bandung : ITB Bandung
 http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
 http://sitimapmap.blogspot.co.id/2015/08/makalah-ragam-bahasa-indonesia.html
 http://menulisbukuilmiah.blogspot.com/2008/10/karya-tulis-ilmiah-ciri-dan-
sikap.html

19

Anda mungkin juga menyukai