Anda di halaman 1dari 53

Mata Kuliah

Kode/SKS
Nama Tutor
Deskripsi Singkat

RANCANGAN AKTIVITAS PERKULIAHAN (RAP)


: Teknik Penulisan Ilmiah dan Presentasi
: FA-133027
: Dr.Ir. Ferisman Tindaon, MS
: Mata kuliah ini mencakup tentang hakekat dan karakteristik karya ilmiah, prinsip-prinsip penciptaan karya ilmiah dan teknik menyusun

Kompetensi Umum

: Mahasiswa memahami dan mengkaji berbagai hal dalam teknik menyusun dan menyajikan karya ilmiah.

No

3
4

karya ilmiah, serta menyajikan karya ilmiah baik secara tertulis maupun secara lisan yang efektif

Pokok
Bahasan

Kompetensi Khusus
- Mahasiswa
dapat menjelaskan
tentang
hakikat dan karakteristik
karya ilmiah.
-

Sub Pokok Bahasan

Tugas
Perkuliahan
Dan Botot
Nilai

Hakikat
dan - Hakikat
Karya
Karakteristik
Ilmiah.
Karya Ilmiah
- Karakteristik Karya
Persiapan
Ilmiah.
Penulisan
- Persiapan Penulisan
Karya Ilmiah
Karya Ilmiah.

- Mahasiswa
dapat
menjelaskan
tentang
persiapan penulisan karya
ilmiah
Mahasiswa dapat menjelaskan Persiapan
teknik
mengumpulkan Penulisan
informasi untuk penulisan karya Ilmiah
ilmiah.

Pengumpulan
Karya Informasi
Penulisan
Ilmiah.

120 menit

Untuk
Karya

Mahasiswa dapat menjelaskan


teknik mengumpulkan
informasi untuk penulisan karya
ilmiah.

Teknik Menulis Menulis Karya Ilmiah


dan Kemampuan
Berfikir Ilmiah.

Mahasiswa dapat menjelaskan


teknik mengumpulkan

Teknik Menulis - Teknik


Menulis
dan Kemampuan
Artikel Konseptual.

Estimasi
Waktu

120 menit
T.T. I
(bobot 30%)

120 menit
120 menit

Daftar Pustaka
I.G.A.K. Wardani dkk.
2010. Teknik Menulis
Karya Ilmiah.Jakarta.
Universitas Terbuka.

I.G.A.K. Wardani dkk.


2010. Teknik Menulis
Karya Ilmiah.Jakarta.
Universitas Terbuka.
I.G.A.K. Wardani dkk.
2010. Teknik Menulis
Karya Ilmiah.Jakarta.
Universitas Terbuka.
I.G.A.K. Wardani dkk.
2010. Teknik Menulis

Perkuli
ahan Ke

II

III
IV

informasi untuk penulisan karya


ilmiah.

Mahasiswa dapat menjelaskan


teknik mengumpulkan
informasi untuk penulisan karya
ilmiah.

Berfikir Ilmiah.

- Teknik
Menulis
Laporan dan Artikel
Penelitian.
Karya Bagaimana
Pembaca T.T. II
Sesuai Memahami Tulisan.
(bobot
Target
20%)

Menulis
Ilmiah
Dengan
Pembaca
Mahasiswa dapat menjelaskan
- Menulis Karya - Target Pembaca
teknik mengumpulkan
Ilmiah Sesuai - Sistematika
Dan
informasi untuk penulisan karya
Dengan Target
Cara
Penyusunan
ilmiah.
Pembaca
Laporan Penelitian
- Menulis Karya - Sistematika
Dan
Ilmiah
Cara Penyusunan.
- Penyusunan Abstrak
Mahasiswa dapat menjelaskan
Presentasi Lisan
Kriteria dan Persiapan T.T. III
teknik mengumpulkan
Yang Efekti
Presentasi Efektif
(bobot
informasi untuk penulisan karya
50%)

Karya Ilmiah.Jakarta.
Universitas Terbuka.

120 menit

120 menit

120 menit

ilmiah.

Mahasiswa dapat menjelaskan


teknik mengumpulkan
informasi untuk penulisan karya
ilmiah.

Presentasi Lisan
Yang Efektif

Menyampaikan
Prsentasi.

120 menit

I.G.A.K. Wardani dkk.


2010. Teknik Menulis
Karya Ilmiah.Jakarta.
Universitas Terbuka.
I.G.A.K. Wardani dkk.
2010. Teknik Menulis
Karya Ilmiah.Jakarta.
Universitas Terbuka.

I.G.A.K. Wardani dkk.


2010. Teknik Menulis
Karya Ilmiah.Jakarta.
Universitas Terbuka.
I.G.A.K. Wardani dkk.
2010. Teknik Menulis
Karya Ilmiah.Jakarta.
Universitas Terbuka.

VI

VII

VIII

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)


Perkuliahan Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Dosen
Kompetensi Umum

Kompetensi Khusus

Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

: I
: FA-133027/ Teknik Penulisan Ilmiah dan
Presentasi
: 2 (1-3)
: Dr.Ir. Ferisman Tindaon, MS.

: -

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hakikat dan karakteristik


karya ilmiah.
- Mahasiswa dapat menjelaskan tentang persiapan penulisan
karya ilmiah
: Mahasiswa dapat:
- Mendefinisikan karya ilmiah dengan kata-katanya sendiri.
- Menjlaskan tujuan penulisan karya ilmiah.
- Menjelaskan manfaat karya ilmiah bagi kalangan tertentu
maupun bagi masyarakat umum.
- Membedakan karya ilmiah dari karya ilmiah populer.
- Menjlaskan karakteristik karya lmiah
- Menjelaskan struktur penyajian karya ilmiah.
- Memberi contoh substansi karya ilmiah.
- Mengenal sikap penulis dalam karya ilmiah.
- Membedakan bahasa karya ilmiah dengan bahasa yang
digunakan dalam karya lain.
- Menjelaskan tahap-tahap persiapan dalam penulisan karya
ilmiah.
: - Hakikat dan Karakteristik Karya Ilmiah
- Persiapan Penulisan Karya Ilmiah.
: - Hakikat Karya Ilmiah.
- Karakteristik Karya Ilmiah.
- Persiapan Penulisan Karya Ilmiah.

Tahapan Kegiatan Persiapan:


- Memberikan gambaran keseluruhan materi pada setiap pertemuan.
- Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
- Mendiskusikan hakikat karya ilmiah
- Mendiskusikan karakteristik karya ilmiah.
- Mendiskusikan persiapan penulisan karya ilmiah
Penutup:
Menyimpulkan bagaimana hakikat dan karakteristik karya ilmiah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)


Perkuliahan Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Dosen
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

: II
: FA-133027/ Teknik Penulisan Ilmiah dan
Presentasi
: 2 (1-3)
: Dr.Ir. Ferisman Tindaon, MS.

: Mahasiswa dapat menjelaskan teknik mengumpulkan informasi


untuk penulisan karya ilmiah.
: Mahasiswa mampu menjelaskan cara mengumpulkan informasi
untuk penulisan karya ilmiah.
: Persiapan Penulisan Karya Ilmiah
: Pengumpulan Informasi Untuk Penulisan Karya Ilmiah.

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan pengumpulan informasi untuk penulisan karya ilmiah
Penutup:
Menyimpulkan bagaimana teknik pengumpulan informasi untuk penulisan karya ilmiah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)


Perkuliahan Ke

: III

Kode/Nama Mata Kuliah

: FA-133027/ Teknik Penulisan Ilmiah dan


Presentasi
: 2 (1-3)
: Dr.Ir. Ferisman Tindaon, MS.

SKS
Nama Dosen
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

: Mahasiswa
dapat
menjelaskan
teknik
menulis
untuk
mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah.
: Mahasiswa mampu menjelaskan teknik menulis karya ilmiah
: Teknik Menulis dan Kemampuan Berfikir Ilmiah.
: Menulis Karya Ilmiah

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan teknik menulis karya ilmiah
Penutup:
Menyimpulkan bagaimana tenik menulis karya ilmiah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)


Perkuliahan Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Dosen
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus

Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

: IV
: FA-133027/ Teknik Penulisan Ilmiah dan
Presentasi
: 2 (1-3)
: Dr.Ir. Ferisman Tindaon, MS.

: Mahasiswa
dapat
menjelaskan
teknik
menulis
mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah.
: Mahasiswa dapat:
- Menjelaskan teknik menulis konseptual.
- Menerapkan teknik menulis konseptual
- Menjelaskan teknik menulis laporan penelitian
mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah.
- Menerapkan teknik menulis laporan
: Teknik Menulis dan Kemampuan Berfikir Ilmiah.
: - Teknik Menulis Artikel Konseptual.
- Teknik Menulis Laporan dan Artikel Penelitian.

untuk

untuk

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
- Mendiskusikan Teknik Menulis Artikel Konseptual.
- Mendiskusikan Teknik Menulis Laporan dan Artikel Penelitian.
Penutup:
Menyimpulkan bagaimana tenik menulis artikel.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)


Perkuliahan Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Dosen
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

: V
: FA-133027/ Teknik Penulisan Ilmiah dan
Presentasi
: 2 (1-3)
: Dr.Ir. Ferisman Tindaon, MS.

: Mahasiswa dapat menulis karya ilmiah sesuai dengan target


pembaca.
: Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana pembaca memahami
tulisan.
: Menulis Karya Ilmiah Sesuai Dengan Target Pembaca
: Bagaimana Pembaca Memahami Tulisan.

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan konsep produksi, distribusi, konsumsi dan ekonomi kerakyatan.
Presentasi hasil diskusi.
Menyelaraskan hasil diskusi dengan pemahaman tentang konsep produksi, distribusi,
konsumsi dan ekonomi kerakyatan sebagaimana yang ada di dalam modul.
Penutup:
Menyimpulkan bagaimana pembaca memahami tulisan.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)


Perkuliahan Ke
Kode/Nama Mata Kuliah

: VI
: FA-133027/ Teknik Penulisan Ilmiah dan
Presentasi
SKS
: 2 (1-3)
Nama Dosen
: Dr.Ir. Ferisman Tindaon, MS.
Kompetensi Umum : - Mahasiswa dapat menulis karya ilmiah sesuai dengan target
pembaca.
- Mahasiswa dapat menyusun dan menulis karya ilmiah.
Kompetensi Khusus : Mahasiswa dapat:
- Menjelaskan bagaimana menulis karya ilmiah sesuai dengan
target pembaca.
- Menjelaskan sistematika suatu karya ilmiah.

- Menyusun atau menulis karya ilmiah


- Menyusun abstrak
Pokok Bahasan
: - Menulis Karya Ilmiah Sesuai Dengan Target Pembaca
- Menulis Karya Ilmiah
Sub Pokok Bahasan : - Target Pembaca
- Sistematika Dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian
- Sistematika Dan Cara Penyusunan.
- Penyusunan Abstrak
Tahapan Kegiatan Persiapan:
Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
- Mendiskusikan bagaimana menulis karya ilmiah sesuai dengan target pembaca.
- Mendiskusikan sistematika suatu karya ilmiah.
- Latihan menyusun karya ilmiah disertai abstrak.
Penutup:
Tanyab jawab penyusunan abstrak
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
Perkuliahan Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Dosen
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

: VII
: FA-133027/ Teknik Penulisan Ilmiah dan
Presentasi
: 2 (1-3)
: Dr.Ir. Ferisman Tindaon, MS.

: Mahasiswa dapat mempresentasikan karya ilmiah dengan efektif


: Mahasiswa dapat menjelaskan kriteria penyajian presentasi yang
efektif
Membuat rancangan presentasi.
: Presentasi Lisan
Yang Efekti
: Kriteria dan Persiapan Presentasi Efektif

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
Mendiskusikan kriteria penyajian presentasi yang efektif
Latihan membuat rancangan presentasi.
Penutup:
Tanya jawab rancangan presentasi.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)


Perkuliahan Ke
Kode/Nama Mata Kuliah
SKS
Nama Dosen
Kompetensi Umum
Kompetensi Khusus

Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

: VIII
: FA-133027/ Teknik Penulisan Ilmiah dan
Presentasi
: 2 (1-3)
: Dr.Ir. Ferisman Tindaon, MS.

: Mahasiswa dapat mempresentasikan karya ilmiah dengan efektif


: Mahasiswa dapat melakukan presentasi yang efektif dengan
menggunakan media secara tepat dan menarik.
Mahasiswa dapat melakukan evaluasi diri setelah pelaksanaan
presentasi
: Presentasi Lisan Yang Efektif
: Menyampaikan Prsentasi.

Tahapan Kegiatan Persiapan:


Membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang akan dibahas.
Pelaksanaan/Penyajian:
Presentasi dengan menggunakan media secara tepat dan menarik
Melakukan evaluasi setelah pelaksanaan presentasi
Penutup:
Tanya jawab hasil evaluasi pelaksanaan presentasi
Review

RANCANGAN EVALUASI TUGAS PERKULIAHAN


Kode/Nama Mata
Kuliah
SKS
Nama Dosen
Deskripsi Singkat
Kompetensi Umum

: FA-133027/ Teknik Penulisan Ilmiah dan Presentasi


: 2 (1-3)
: Dr.Ir. Ferisman Tindaon, MS.
: Rancangan evaluasi ini mencakup latar belakang, judul, tujuan,
dasar teori, penelitian, pengujian, penarikan kesimpulan dan saran,
serta membuat laporan hasil karya ilmiah/penelitian kecil
: Mahasiswa mampu membuat proposal maupun laporan karya
ilmiah/penelitian kecil

Tugas
Perkulia
Kompetensi Khusus
han Ke
I
- Mahasiswa
dapat
menjelaskan tentang
hakikat
dan
karakteristik
karya
ilmiah.
- Mahasiswa
dapat
menjelaskan tentang
persiapan
penulisan
karya ilmiah
- Mahasiswa
dapat
menjelaskan
teknik
mengumpulkan
informasi
untuk
penulisan
karya
ilmiah.
II
Mahasiswa
dapat
menjelaskan
teknik
menulis
untuk
mengembangkan
kemampuan
berpikir
ilmiah.
III

Pokok Bahasan dan


Sub Pokok Bahasan
- Hakikat
dan Karakteristik
Karya Ilmiah
- Persiapan
Penulisan Karya Ilmiah
- Persiapan
Penulisan Karya
Ilmiah
-

- Teknik
Menulis Artikel
Konseptual.
- Teknik
Menulis Laporan
dan
Artikel Penelitian.

- Mahasiswa
dapat - Target Pembaca
menulis karya ilmiah - Sistematika Dan
sesuai dengan target
Cara Penyusunan
pembaca.
Laporan
- Mahasiswa
dapat
Penelitian
menyusun dan menulis - Sistematika Dan
karya ilmiah. .
Cara Penyusunan.
- Penyusunan
Abstrak

Uraian/Deskripsi
Tugas

Bobot
Nilai

Menjelaskan
30%
hakikat
dan
karakteristik
karya ilmiah.
Menjelaskan
beberapa
persiapan dalam
penulisan karya
ilmiah
Menjelaskan
teknik
mengumpulkan
informasi untuk
penulisan karya
ilmiah.
Menjelaskan
20%
teknik
menulis
artikel konseptual
Menjelaskan
teknik
menulis
laporan
dan
artikel penelitian
Memuat
50%
sistematika
laporan penelitian.
Membuat abstrak
penelitian

KONTRAK PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Dosen
Semester
Hari Pertemuan
Ruang/Tempat

: Teknik Penulisan Ilmiah dan Presentasi


: FA 133027
: Dr.Ir.Ferisman Tindaon, MS
: VII
: Jumat : 14.00 15.50
: I.4.10

1.
TUJUAN/MANFAAT KULIAH
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa akan mampu memahami dan
menjelaskan permasalahan yang berkaitan hakekat dan karakteristik karya ilmiah,
prinsip-prinsip penciptaan karya ilmiah dan teknik menyusun karya ilmiah, serta
menyajikan karya ilmiah baik secara tertulis maupun secara lisan yang efektif
1.
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah disusun untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang
pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan hakekat dan karakteristik karya ilmiah,
prinsip-prinsip penciptaan karya ilmiah dan teknik menyusun karya ilmiah, serta
menyajikan karya ilmiah baik secara tertulis maupun secara lisan yang efektif
2.
[1]
[2]

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hakikat dan karakteristik karya ilmiah.
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang persiapan penulisan karya ilmiah
Mahasiswa dapat menjelaskan teknik mengumpulkan informasi untuk penulisan
karya ilmiah.

3.
STRATEGI PEMBELAJARAN
Mata kuliah ini menggunakan metode ceramah interaktif dipadu dengan metode
Collaborative Learning, Small Group Discussion dan Problem Based Learning (PBL)
atau ase Study dengan pemberian tugas tugas yang pada setiap topik yang
memerlukan pemahaman yang mendalam. Sedangkan tugas tugas perorangan
digunakan metode kombinasi kuliah interaktif dan metode PBL. Perkembangan
kemajuan peserta dipantau melalui aktivitas tutorial dan presentase kelas.
4.

BAHAN BACAAN

Ashby, Mike. 2000. How to write a paper.


University of Cambridge. 37 p.

Cambridge: Engineering Department,

DHoker, Eric. 2004. Guideline for scientific writing. Los Angeles: University of
California, Department of Phisic and Astronomy. 9 p.

10

Dharma, Surya. 2002. Kebijakan pengembangan jurnal ilmiah di Perguruan Tinggi..


Disajikan Dalam rangka Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah 21-25 Oktober
2002.di Universitas Tanjungpura. Departemen Pendidikan Nasional
Gopen, George D and Judith A. Swan. 1990. The Science of scientific writing.
American Scientist, 78(Nov-Dec): 550-558. Retype in internet
Hermanto. 2004. Faktor penghambat pustakawan menulis artikel di surat kabar. Jurnal
Perpustakaan Pertanian, 13 (2): 25-32
RI-Departemen Pertanian. 1998. Pedoman Penulisan laporan dan atau publikasi ilmiah.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 16 hlm.
RI-Perpustakaan Nasional.2004. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI
No. 10 Tahun 2004. Tenttang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan
Angka Kreditnya. 135 hlm.
Characteristics of scholarly and popular writing. UBC
http://www.library.ubc.ca/hss/instruction/scholpop.pdf
Schulman, E Robert. How to Write a Scientific Paper. Annals of Improbable Research
2 (5): 8
Sobary, Mohamad. 1997. Proses penulisan populer. Makalah disampaikan untuk Seminar
Sehari Penulisan Ilmiah dan Populer. IPI Jakarta Selatan
Sulistyo-Basuki. 1997. Penulisan Makalah dan buku Ilmiah. Makalah disampaikan untuk
Seminar Sehari Penulisan Ilmiah dan Populer. IPI Jakarta Selatan.
5.

TUGAS

a.
Setiap bacaan perkuliahan harus telah dibaca sebelum mengikuti topik
perkuliahan dimulai
b.
Tugas individu akan diberikan sesuai dengan topik bahasan perkuliahan
c.
Kehadiran yang kurang dari 75 % dari total perkuiahan tidak berhak
mengikuti tugas individual
6.
KRITERIA PENILAIAN
Kriteria yang dinilai pada mata kuliah ini adalah :
a. Ketepatan pemakaian konsep dan disertai contoh, penjelasan/uraian
yang tepat dan kemuktahiran bahan putaka (20)
b. Kreativitas dan kerja sama tim pada presentase (25%)
c. Kelengkapan isi tugas-tugas yang diberikan dan kemampuan
penyelesaian masalah (30%)

11

d.

Kejelasan Pemakaian contoh-contoh, ketelitian dan kemampuan


analogi (25%)
Kemampuan mahasiswa diukur dengan penilaian :
NA = E1 + E2 + E3 + E4
4
NA = Nilai Akhir
E1 = Ujian 1 = Test Formatif 1
E2 = Ujian 2 = Test Formatif 2
E3 = Ujian 3 = Test Formatif 3
E4 = Ujian 3 = Test Formatif 4
Nilai
A
B
C
D
E

Penentuan Nilai akhir ( A,B,C,D dan E)


Skore
Bobot
> 85
4
70 85
3
> 60 70
2
>50 -60
1
< 50
0
7.

Dosen :
1.
2.
3.

NORMA AKADEMIK

Tidak menggunakan pakaian yang tidak sopan


Memberi pemberitahuan sebelumnya apabila berhalangan hadir
Tidak terlambat melebihi batas toleransi kehadiran 5 menit jadwal kuliah

Mahasiswa:
1.
Berpakaian yang sopan
2.
Tidak diperkenankan memakai sandal dan kaos oblong saat perkuliahan
dan ujian
3.
Tidak merokok di dalam kelas
4.
Tidak boleh menerima telpon selama perkuliahan
8.

MATERI PEMBELAJARAN

12

BAHAN AJAR

13

PETUNJUK PENULISAN ILMIAH (PI)


Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan
TUJUAN
Tujuan pembuatan Penulisan Ilmiah adalah melatih mahasiswa untuk dapat menguraikan
dan membahas suatu permasalahan secara ilmiah dan dapat menuangkannya secara ilmiah
dan menuangkannya secara teoritis, jelas dan sistematis.
ISI DAN MATERI
Isi dari Penulisan Ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1. Relevan dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2. Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3. Masalah dibatasi, sesempit mungkin.
STRUKTUR PENULISAN ILMIAH
Susunan struktur Penulisan Ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Bagian Awal
2. Pendahuluan
3. Tinjauan Pustaka / Landasan Teori.
4. Bahan dan Meode Penelitian
5. Hasil Penelitian dan Analisa
/ Pembahasan dan Analisa
6. Kesimpulan (& Saran)
7. Daftar Pustaka

Bagian Pokok

1. Bagian Awal
Bagian Awal, terdiri atas :
- Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan Penulisan Ilmiah standar Universitas Gunadarma.
- Lembar Pengesahan
Dituliskan Judul PI, Nama, NPM, NIRM, Tanggal Sidang, Tanggal Lulus, dan tanda
tangan pembimbing, koordinator PI, serta Ketua Jurusan.
- Abstraksi
Berisi ringkasan dari penulisan. Maksimal 1 halaman.
- Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan
penelitian dan penulisan ilmiah (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing,
Perusahaan, dll ).
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
Kalau ada
- Daftar Lampiran

14

2. Pendahuluan
Pendahuluan menguraikan pokok persoalan. Terdiri dari :
- Latar Belakang Masalah
Menguraikan mengapa penulis sampai kepada pemilihan topik permasalahan yang
bersangkutan.
- Rimusan Masalah ( boleh ada, boleh tidak )
- Masalah dan Pembatasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas bagian mana dari persoalan yang dikaji dan bagian
mana yang tidak.
- Tujuan Penulisan
Menggambarkan hasil-hasil yang diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan
jawaban terhadap masalah yang diteliti.
- Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data,
alat yang digunakan dan cara analisa data.
Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a. Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal.
b. Penelitian Lapangan/Laboratorium : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
c. Gabungan
: Menggunakan gabungan kedua metode di atas.
(Bila penulis melakukan Praktek Kerja, laporan ditulis menurut format penulisan
ilmiah).
- Sistematika Penulisan
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah.
3. Landasan Teori (untuk yang melakukan penelitian)
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat
dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
4. Bahan dan Metode Penelitian Menguraikan secara singkat lokasi penelitian, waktu
penelitian, metode dan rancangan penelitian, analisa statistik yangl digunakan,
parameter penelitian dan pelaksanaan penelitian.
5. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian ini dapat dipecah menjadi beberapa bab ( misalnya Bab III dan Bab IV )
tergantung kebutuhan :
- Hasil Penelitian (Data hasil yang diperoleh)
Menguraikan hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan
penelitian.
- Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari
masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode
yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
6. Kesimpulan (dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.

15

- Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.
7. Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan.
- Daftar Simbol
Berisi deretan simbol-simbol yang digunakan di dalam penulisan, lengkap dengan
keterangannya.
- Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, program, gambar, perhitunganperhitungan, grafik, atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang
disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.
TEKNIK PENULISAN
1. Penomoran Bab serta subbab
- Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.
- Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor
bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
II . (Judul Bab)
2.1 ..(Judul Subbab)
2.2 ..(Judul Subbab)
2.2.1 (Judul Sub-Subbab)
- Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
- Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar,
ukuran font 12, tebal.
2. Penomoran Halaman
- Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,
).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar
pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
- Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab
pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab
di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
- Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan
merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.
3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel

16

- Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik
di sebelah atas tengah dari tabel.
- Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti
gambar pertama yang aga di bab III.
4. Penulisan Daftar Pustaka
- Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
- Ditulis menurut kutipan-kutipan
- Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
- Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.
Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
- Gelar tidak perlu disebutkan.
- Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka
dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
- Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan
tambahan et al.
- Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki
urutan sebagai berikut :
Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama
Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.
- Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000
Contoh :
Buku :
1.Date, C.J., An Introduction To Database Systems, 6th ed., Addison Willey
Publishing Wesley Company, Inc., Reading Massachusetts, 2000.
Anonim :
1.Anonim, Sistem Pemerintahan di Indonesia, cetakan pertama, PT. Gunung Agung,
Jakarta 1983.
Majalah / Jurnal :
1.Cattell R.G.G. and Skeen.J. Object Operation Benchmark. ACM Trans.
Database Systems, 17, 1992, pp. 1 - 31.
(Jika ada, nama dan kota penerbit dapat dicantumkan di antara volume dan
halaman, nama jurnal digarisbawah / tebal / miring).
Lebih dari tiga penulis :
1Stoica, I, et al., A Proportional Share Resource Allocation Algorithm for RealTime, Time-Shared Systems, In Proceedings Real-Time Systems Symposium,
IEEE Comp. Press, Desember, 1996, hlm. 288 - 299.

17

Artikel :
[1] N.L. Owsley, Sonar array processing, in Array Signal Processing, S. Haykin,
Ed.,
Englewood Cliffs, NJ:Prentice_Hall, 1985, ch. 3,pp.115-193.
Internet :
[1] Galagher, P.R.Jr., A guide to understanding audit in trusted system,
http://www.radium.nesc.mil/library/rainbow/NCSC-TG-001-2.html,1 Juni 1988.
Atau
URL:http://www.radium.nesc.mil/library/rainbow/NCSC-TG-001-2.html
5. Pengutipan
Agar pengutipan menjadi sederhana, judul materi yang diacu tidak perlu diletakkan di
bagian bawah pada halaman yang bersangkutan, melainkan cukup dengan memberikan
nomor urut acuan dari daftar pustaka, sbb :
..(kutipan) 3. berarti kutipan diambil dari buku ke
tiga dari daftar pustaka.
- Jika kutipan kurang atau sama dari tiga baris, bagian awal dan akhir kutipan diberi
tanda kutip, spasi tetap biasa.
- Kutipan yang lebih panjang dari tiga baris tidak perlu diberi tanda kutip, tapi diketik
dengan jarak satu spasi dengan indent yang lebih dalam 7 ketuk pada bagian kiri.
6. Format Pengetikan
- Menggunakan kertas ukuran A4.
- Margin Atas : 4 cm
Bawah : 3 cm
Kiri : 4 cm
Kanan : 3 cm
- Jarak spasi : 1,5 (khusus ABSTRAKSI hanya 1 spasi)
- Jenis huruf (Font) : Times New Roman.
- Ukuran / variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal + Huruf Besar
Isi
12 / Normal
Subbab
12 / Tebal
7. Hasil Penulisan / Kerja Praktek :
- Diseminarkan dengan membawa ringkasan yang sudah ditransparansikan
- Dijilid berbentuk buku dengan jumlah halaman paling sedikit 12 (dua belas) halaman
tidak termasuk cover, halaman judul, daftar isi, kata pengantar dan daftar pustaka
- Diketik dengan menggunakan antara lain : Word Processor, Open Office, LaTeX,
dsb.
- Dicetak dengan printer (dianjurkan dengan LASER PRINTER)
8. Ketentuan Isi Disket Untuk PI yang diserahkan ke Perpustakaan

18

a. Untuk angkatan yang Lulus sidang tahun 2003 keatas DAN untuk semua angkatan
yang telah sidang, menyerahkannya tahun 2003 seterusnya, file yang diserahkan
harus dalam format PDF (*.PDF), bukan file dari pengolah kata (*.DOC).
b. Susunan Isi File Penulisan terdiri dari :
1. COVER
2. LEMBAR PENGESAHAN
file boleh terpisah atau boleh dalam 1 file
3. KATA PENGANTAR
4. BAB
file harus terpisah untuk setiap Bab. (1file untuk
setiap Bab)
5 ABSTRAKSI
6 DAFTAR ISI
atau
DAFTAR TABEL
atau
DAFTAR GAMBAR
atau
File harus terpisah
7. DAFTAR PUSTAKA
8. LAMPIRAN
atau
LISTING PROGRAM
c. Ketentuan Untuk HARD COVER .
Di punggung Hard Cover diberi/dituliskan :
- Judul PI
- NPM
- Nama Mahasiswa
- Tahun Penulisan

NB :
- Ketentuan ini harap diperhatikan karena bila tidak sesuai akan DITOLAK.
- Untuk mengkonversi dokumen Microsoft Word gunakan program bantu lain
seperti Adobe Acrobat Distiller (www.adobe.com), CutePDF
(www.acrosoftware.com), dan lain-lain.
Untuk dokumen OpenOffice, dapat menggunakan fitur built-in dari program yang
bersangkutan untuk meghasilkan dokumen PDF.

19

Contoh halaman judul : (Disesuaikan Lihat format baku Fakultas Pertanian Universitas
HKBP Nommensen)

JUDUL
PENULISAN ILMIAH

Nama
NPM
Jurusan
Pembimbing

:
:
:
:

Ditulis guna melengkapi sebagian syarat


untuk
Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas HKBP Nommensen
Medan
2009
*)diganti dengan kata LAPORAN KERJA PRAKTEK jika mahasiswa melakukan kerja
praktek
Format Lembar Pengesahan (Disesuaikan Lihat format baku Fakultas Pertanian Universitas
HKBP Nommensen)

20

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penulisan IlmiahI


Nama
NPM
NIRM
Tanggal Sidang
Tanggal Lulus

:
:
:
:
:
:
Menyetujui

PembimbingPembimbing II
( _______________ )

( __________________ )
Ketua Jurusan/Program Studi

( ____________________ )
Contoh Lembar Pengesahan (Disesuaikan Lihat format baku Fakultas Pertanian Universitas
HKBP Nommensen)I :

LEMBAR PENGESAHAN

Judul PI :
Nama
:
NPM
:
NIRM
:
Tanggal Sidang
Tanggal Lulus

:
:

21

Menyetujui
Pembimbing

Pembimbing II

( _______________ )

Ketua Jurusan/Program Studi


(

Format penulisan Abstraksi :


ABSTRAKSI
Nama.NPM.
Judul. (huruf besar)
Jenis tulisan.Fakultas.Tahun.
Kata kunci (minimal 20 ) :
( halaman awal terakhir + total halaman isi + lampiran )
Abstrak merupakan pemadatan dari hasil penelitian / tulisan. Ditulis 1 spasi dengan jumlah
maksimum 200 kata (maksimum 1 halaman). Isi abstrak mencakup tujuan atau pertanyaan
yang ingin dijawab oleh peneliti, metode penelitian / penulisan, dan kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian.

Daftar Pustaka ( Tahun terbit terlama Tahun terbit terbaru )

22

Contoh penulisan Abstraksi :


ABSTRAKSI

(x + 62 + lampiran)

Daftar Pustaka (2000-2010)

Contoh Daftar Pustaka

23

DAFTAR PUSTAKA
[1.] Cattell R.G.G. and Skeen.J. Object Operation Benchmark. ACM Trans. Database
Systems, 17, 1992, pp. 1 - 31.
[2.] Date, C.J., An Introduction To Database Systems, 6th ed, Addison Willey Publishing
Wesley Publishing Wesley Company, Inc, Reading Massachusetts, 1995.
[3.] Kimball, R., Data Warehouse Toolkit, John Wiley & Son, Inc., Toronto, 1996.
[4.] Stoica, I, et all., A Proportional Share Resource Allocation Algorithm for Real-Time,
Time-Shared Systems, In Proceedings Real Time Systems Symposium, IEEE Comp.
Press, Desember, 1996, hlm. 288 - 299.

[5.] Pearl, J. and Kim J.H., Studies in Semi-Admissible Heuristics, IEEE Trans. Pattern
Analysis and Machine Intelligence, Vol. 4, 1982, pp. 392 - 399.

Contoh Daftar Isi :


DAFTAR ISI
(3 spasi)
Halaman
Halaman Judul .................................................................................................. i
Lembar Pengesahan......................................................................................... ii
Abstraksi .........................................................................................................iii
Kata Pengantar ............................................................................................... iv
Daftar Isi ......................................................................................................... v
Daftar Tabel .................................................................................................... vi
Daftar Gambar .............................................................................................. vii
Daftar Lampiran ........................................................................................... viii
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

24

.
LANDASAN TEORI ................................................................... 10
.
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN ............................................... 25
.
BAB IV PENUTUP .................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................52
DAFTAR SIMBOL ........................................................................................53
LAMPIRAN ...............................................................................................54
BAB II

Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 3.1

halaman
Jembatan ....... 1
Graf .............. 2
Graf X....... 14

Contoh Daftar Tabel


DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 3.1

halaman
Tabel Kebenaran .1
Data A .2
Data X.....14

Contoh Daftar Lampiran


DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3

halaman
Listing Program...54
Contoh Output..69
Data yang digunakan75

25

26

PENULISAN KARYA ILMIAH


1. Pendahuluan
Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis tulisan popular. Menulis karya
ilmiah mempunyai aturan-aturan dan teknik tertentu yang harus diikuti. Dalam dunia
ilmiah kita ketahui bahwa ilmu dan pengetahuan didahului oleh ilmu dan pengetahuan
sebelumnya, sehingga sebelum menulis tentu didahului dengan mengumpulkan informasi
ilmu dan pengetahuan sebelumnya, sehingga menulis tidak dapat dipisahkan dengan
membaca. Dalam dunia perpustakaan istilah pencarian informasi dikenal dengan
penelusuran literatur. Maka beruntunglah pustakawan cukup mempunyai bekal dengan
memiliki pengetahuan penelusuran literatur.
Menulis harus diawali dengan munculnya ide/gagasan tentang suatu topik.
Ide/gagasan muncul bisa dari si penulis sendiri tetapi dapat juga atas permintaan. Gagasan
atau ide dapat diciptakan oleh si calon penulis dengan cara membaca situasi/kondisi atau
membaca-baca literatur. Selanjutnya adalah tergantung mengembangkan ide dan hasil
penelusuran menjadi bermanfaat melalui suatu tulisan.
Tulisan karya ilmiah sama pentingnya dengan pelaksanaan penelitian karena hasil
penelitian yang tidak dituangkan kedalam laporan atau bahkan diterbitkan orang tidak akan
tahu apa yang telah dilakukan. Oleh karena itu menulis harus dipahami oleh orang yang
membacanya. Menulis tulisan ilmiah yang efektif tidaklah mudah. Pada umumnya tulisan
yang baik akan dapat dibaca dan dipahami oleh orang yang bukan bidangnya stsu orang
yang baru mempelajarinya.
Hasil penelitian Hermanto (2004) menunjukkan bahwa faktor penghambat
pustakawan menulis artikel umumnya adalah rendahnya .kemampuan dan minat menulis,
hampir seluruh responden yang diteliti menyarankan adanya pelatihan menulis artikel,
sedangkan Sulistyo-Basuki (1997) mengatakan bahwa pustakawan yang mengikuti majalah
profesi sangat minim sekali.
Maksud tulisan ini adalah menjelaskan tentang tata cara penulisan ilmiah bagi
pustakawan dengan tujuan sebagai salah satu referensi untuk menulis karya ilmiah bagi
peserta kursus pustakawan Setelah mengikuti diklat ini daharapkan ditindaklanjuti dengan
memulai menulis, karena tanpa pengalaman menulis tidak dapat meningkatkan peran
pustakawan sendiri.

RUANG LINGKUP
Tulisan ini khususnya membahas tentang penulisan ilmiah: faktor penting dan penyiapan
dalam penulisan, serta tidak dapat dihindari adanya pengetahuan tentang jenis-jenis
terbitan, juga hal-hal yang berkaitan dengan penulisan ilmiah bagi pustakawan. Makalah
ini ditulis dengan tata ururt sebagai berikut :
1. Pendahuluan.
2. Faktor-faktor penting.
3. Penyiapan penulisan ilmiah

27

4.
5.
6.
7.
8.

Format tulisan ilmiah


Tahap-tahap membuat tulisan ilmiah.
Perbedaan penerbitan ilmiah dan populer
Angka kredit karya Ilmiah dan bagi pustakawan.
Penutup.

Sebelum membahas lebih jauh, perlu persamaan pemahaman terlebih dahulu tentang
batasan karya tulis ilmiah, karya ilmiah, dan karya tulis populer.
Karya tulis ilmiah adalah
Tulisan yang disusun oleh orang atau sekelompok orang (tim) yang melakukan
penelitian/kajian. Karya ini mempunyai bertujuan menjelaskan secara akurat
prosedur/metode yang berlaku dan menyajikan hasil penelitian . Karya ini ditulis dengan
format standard: abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan pembahasan,
kesimpulan, serta daftar pustaka.
Contoh:
Laporan penelitian
Skripsi
Tesis/Disertasi
Tugas akhir
Makalah hasil penelitian
Karya ilmiah adalah:
Tulisan/artikel yang ditulis oleh orang atau sekelompok orang (tim) dibidangnya
dan berpengalaman. Tulisan bukan berasal dari hasil penelitian/kajian tetapi berasal dari
gagasan atau tinjauan literatur yang bersifat ilmiah dan ditulis berdasarkan kaidah ilmiah.
Namun format tulisan tidak perlu mengikuti standar karya tulis ilmiah.
Contoh:
Proposal
Ringkasan eksekutif
Makalah bahan ajar dan modul
Tinjauan literatur
Penulisan ilmiah populer
Karya ilmiah yang disajikan dalam tulisan populer dengan tujuan dibaca oleh
pembaca umum. Ditulis oleh ilmuwan dibidangnya, maupun oleh orang lain yang
bukan di bidangnya namun dapat menyajikan secara populer.
.
Contoh:
Artikel-artikel yang dimuat di majalah Baca.

28

2. Faktor-faktor Penting
Faktor-faktor penting dari sebuah tulisan ilmiah yang dapat dibaca dan
dimanfaatkan oleh pembaca (masyarakat ilmiah/non ilmmiah) antara lain :
1. Kemampuan berbahasa tertulis : dengan menggunakan bahasa yang benar
2. Topiknya:
a. up to date dan atau
b. sesuai dengan keinginan dan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat
pembaca,
c. memberikan solusi
d. bukan hasil karya orang lain/meniru bahkan menjiplak
3. Bahasanya mudah dimengerti oleh pembaca
4. Tata cara penulisan sesuai kaidah penulisan ilmiah dan konsisten
a. Penetapan judul
b. Penulisan kalimat
c. Penyusunan paragraf
d. Kesinambungan antar paragraf
5. Tujuan menulis
6. Pengumpulan data
7. Penelusuran
8. Penulisan sumber serta cara pengutipan:
Referensi yang digunakan tidak ketinggalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan.
3. Penyiapan Penulisan Ilmiah
Suatu tulisan ilmiah akan dibaca oleh orang lain, bahkan akan diguanakan sebagai
acuan dalam sebuah penulisan. Dalam ilmu perpustakaan dikenal dengan istilah sitiran.
Penggunaan sumber referensi tulisan orang berarti menyitir (citing), sedangkan tulisan yang
digunakan sebagai acuan dinamakan disitir (Cited). Oleh sebab itu sebelum memulai
menulis diperlukan persiapan terlebih dahulu, berikut adalah petunjuk penyiapan penulisan
ilmiah:
1.Mengorganisir informasi:
Mengumpulkan seluruh karya atau informasi yang berkaitan dalam suatu
map
2. Mengidentifikasi pembaca
Karya yang akan ditulis sangat ditentukan oleh tingkat pemahaman dan
minat pembaca misalnya :
Tabel 1. TARGET PEMBACA TULISAN ILMIAH

29

JENIS TULISAN
ILMIAH
Thesis
Paper
Proposal
riset/penelitian
Artikel Populer

PEMBACA

TARGET

Penguji

Menilai hasil,
penilaian
Referensi ilmiah referensi Cek orisinalitas,
publik
kualitas, suitabel
Menyaring informasi
Pengambil kebijakan
Menilai kualitas dan
penelitian
kesesuaian dengan
kegiatan
Umum
Diinformasikan
kepada pembaca baru
untuk kesenangan

3. Menetapkan tujuan
Menentukan subjek, masalah khusus yang menjadi isue, apa yang telah
dihasilkan pada karya terdahulu, metode apa yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan.
4. Membuat outline
Biasanya satu atau dua halaman akan merinci atau membagi item menjadi
item yang lebih kecil. Selain itu juga untuk menghindari overlaping isi
tulisan
5. Kejelasan
Tulisan yang tidak rapi, membingungkan, mengaburkan dan menyesatkan
pembaca hampir pasti akan berdampak yang buruk pada masyarakat
ilmiah
6. Kejujuran dan kepercayaan
Dengan membaca artikel yang ditulis diharapkan akan menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pemcacanya. Hindari istilah yang
menyangatkan atau luar biasa.
7. Penyusunan draf pertama kemudian dikoreksi ulang selanjutnya penyelesaian
akhir penulisan
4. Format karya tulis ilmiah adalah
i.

Abstrak : Suatu abstrak disusun untuk keperluan pembaca atau pemakai,


yang merupakan versi ringkas atau poin terpenting dari isi dokumen,

30

ii.
iii.
iv.
v.
vi.

vii.
viii

sehingga akan membantu bagi pembaca/pemakai apakah suatu dokumen


bernilai atau tidak bagi seseorang.
Kata kunci (keywords)
Pendahuluan : Bagian ini biasanya berisi latar belakang penulisan, tujuan
penulisan atau menggambarkan apa yang akan disampaikan dalam tulisan,
jelas, tidak terlalu berlebihan
Bahan dan Metode ( apabila dalam penelitian )
Penutup atau Kesimpulan: Bagian ini merangkumkan pokok-pokok yang
menarik dan bagian-bagian ini semestinya sudah muncul pada bagian isi.
Daftar Pustaka / Referensi : berisi sumber rujukan yang digunakan dalam
penulisan ilmiah tersebut. Ditulis dengan menggunakan format yang baik
dan rinci serta standar sesuai dengan jenis dokumennya. Misalnya untuk
jurnal berbeda dengan tesis atau laporan penelitian dsb.
Tabel dan gambar
Gaya penulisan artikel pada jurnal ilmiah :
Sistematika penulisan bab taat asas
Artikel merupakan hasil penelitian
Diikuti dengan gambar, tabel atau grafik
Cara pengutipan mengikuti aturan baku
Pencantuman nama penulis tanpa gelar diikuti dengan alamat
penulis
Abstrak berbahasa Inggris diikuti dengan kata kunci (keyword)
Sumber acuan mutakhir dan lebih banyak jurnal

Kita bandingkan dengan format tulisan populer yang hanya terdiri atas judul,
pendahuluan, isi dan kesimpulan. Tulisan populer tidak harus menggunakan daftar
referensi.
5. Beda terbitan ilmiah dan terbitan popular
Salah satu ciri terbitan ilmiah adalah memuat artikel yang ditulis oleh pakar yang
berpengalaman di bidangnya . Terbitan ilmiah lebih ditujukan pada pembaca yang ingin
menambah informasi lebih ilmiah dari pada terbitan populer.
Berikut perbedaan kriteria antara terbitan ilmiah dan terbitan populer
Tabel 2. Perbedaan Kriteria Terbitan Ilmiah dan Terbitan Populer
NO

KRITERIA

1.

Iklan

2.

Penampilan

TERBITAN ILMIAH
( JURNAL)
Sedikit, biasanya untuk
terbitan atau jasa sesuai
dengan
disiplin/bidang
yang dicakup
Jelas, sederhana, hitamputih, berisi gamar, grafik

TERBITAN POPULER
( MAJALAH )
Banyak
iklan,
hampri
memenuhi halaman dan
berwarna
Menarik, mengkilap dengan
gambar atau foto berwarna

31

dan tabel
Kalangan
ilmiah:
mahasiswa, dosen, peneliti
Ditulis
oleh
kalangan
akademik di bidangnya

3.

Pembaca

4.

Penulis

5.
6.

Redaksi
Bahasa

7.

Tujuan/Maksud

8.

Sumber
dokumentasi
Contoh
Referensi

9.

dan ilustrasi
Umum
Jurnalis yang tidak memiliki
keahlian di suatu bidang

Menggunakan
bahasa Menggunakan
ilmiah dan teknis sesuai perbendaharaan
yang
disiplin/bidang
yang sederhana, bukan teknis,
dicakkup
dapat dibaca sebagian besar
masyarakat
Melaporkan
hasil Menginformasikan
atau
penelitian/kajian
yang menghibur pembaca, menjual
orisinil dengan dengan produk atau mempromosikan
percobaan, metode dan sesuatu
teori
Catatan
kaki
dan Sumber
jarang
bibliografi
disebutkan/disitir

Untuk mengirimkan tulisan ilmiah kita untuk dipublikasikan lebih baik kita ketahui terlebih
dahulu jenis jurnal atau majalahnya, hal ini penting karena disesuaikan dengan isi tulisan
yang akan dimuat serta dalam rangka penghitungan angka kredit.
Tulisan ilmiah dapat dipublikasikan ke majalah ilmiah maupun majalah populer dengan
kriteria tersebut di atas. Sebagai perbandingan berikut adalah Perbandingan publikasi
berseri yaitu majalah ilmiah, majalah semi ilmiah dan majalah populer berdasarkan SK
Kepala LIPI No. 722/Kep/H.1/83 Tentang Pedoman dan Persyaratan teknis penerbitan
publikasi LIPI:
Tabel 3. Penerbitan Majalah Ilmiah, Majalah semi Ilmiah dan Majalah populer
URAIAN

Majalah Ilmiah
(Jurnal)
Bidang
keilmuan/spesialisasi
yang menjadi tugas
lembaga

Ruang lingkup

Jadwal
(frekuensi)

terbit Sekurang-kurangnya
setahun sekali

Jumlah halaman

Sekurang-kurangnya
50 halaman

Majalah
Semi
Ilmiah
Bidang
keilmuan/spesialisasi
yang menjadi tugas
lembaga
secara
umum
Sekurang-kurangnya
setahun sekali
Sekurang-kurangnya
50 halaman

Majalah populer
Bidang keilmuawan
secara umum

Sekurangkurangnya dua kali


setahun
Sekurangkurangnya
30

32

Format

Bahasa

Ukuran dan jenis


kertas, tipe huruf,
tata
letak
dsb
ditetapkan tersendiri
oleh redaksi majalah
ybs
Indonesia
dengan
abstrak
dalam
bahasa Inggris atau
bahasa
Inggris
dengan
abstrak
bahasa Indonesia

Ukuran dan jenis


kertas, tipe huruf,
tata
letak
dsb,
ditetapkan
oleh
redaksi majalah ybs

halaman
sekali
terbit
Ukuran dan jenis
kertas, tipe huruf,
tata
letak
dsb,
ditetapkan
oleh
redaksi majalah ybs

Indonesia
dengan Bahasa Indonesia
abstrak
dalam
bahasa
Inggris
dengan terjemahan
bahasa Indonesia

PENUTUP
Teori penulisan ilmiah baik berupa karya tulis maupun karya ilmiah lainnya
sangatlah luas untuk dipelajari yaitu mulai dari penyiapan, struktur format, aturan penulisan
sampai pada penggunaan gaya bahasa . Namun hal yang sangat penting adalah latihan dan
membiasakan diri untuk menulis, karena menyampaikan teori penulisan sama saja dengan
menyampaikan teoti cara berenang. Teori ini tidak akan dapat bermanfaat apabila tidak
langsung dipraktekan atau latihan. Dari latihan akan muncul pengalaman-pengalaman dan
akan semakin baik. Banyak buku yang membahas teori penulisan dari sudut pandang yang
berbeda-beda. Makalah ini adalah sebagian kecil dari teori penulisan ilmiah secara
keseluruhan, karena Diklat ini dikhususkan untuk para pustakawan sehingga lebih banyak
ditujukan bagi pustakawan Indonesia.
Daftar Pustaka
Ashby, Mike. 2000. How to write a paper.
University of Cambridge. 37 p.

Cambridge: Engineering Department,

DHoker, Eric. 2004. Guideline for scientific writing. Los Angeles: University of
California, Department of Phisic and Astronomy. 9 p.
Dharma, Surya. 2002. Kebijakan pengembangan jurnal ilmiah di Perguruan Tinggi..
Disajikan Dalam rangka Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah 21-25 Oktober
2002.di Universitas Tanjungpura. Departemen Pendidikan Nasional
Gopen, George D and Judith A. Swan. 1990. The Science of scientific writing.
American Scientist, 78(Nov-Dec): 550-558. Retype in internet

33

Hermanto. 2004. Faktor penghambat pustakawan menulis artikel di surat kabar. Jurnal
Perpustakaan Pertanian, 13 (2): 25-32
RI-Departemen Pertanian. 1998. Pedoman Penulisan laporan dan atau publikasi ilmiah.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 16 hlm.
RI-Perpustakaan Nasional.2004. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI
No. 10 Tahun 2004. Tenttang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan
Angka Kreditnya. 135 hlm.
Characteristics of scholarly and popular writing. UBC
http://www.library.ubc.ca/hss/instruction/scholpop.pdf
Schulman, E Robert. How to Write a Scientific Paper. Annals of Improbable Research
2 (5): 8
Sobary, Mohamad. 1997. Proses penulisan populer. Makalah disampaikan untuk Seminar
Sehari Penulisan Ilmiah dan Populer. IPI Jakarta Selatan
Sulistyo-Basuki. 1997. Penulisan Makalah dan buku Ilmiah. Makalah disampaikan untuk
Seminar Sehari Penulisan Ilmiah dan Populer. IPI Jakarta Selatan.

34

TEKNIK PENULISAN ILMIAH


Teknik penulisan ilmiah maksudnya adalah teknik menulis karya ilmiah dengan mengikuti
kaidah ilmiah dan menggunakan bahasa tulis yang benar dan baku. Dalam makalah ini akan
diuraikan secara ringkas tentang teknik dan gaya penyajian karya ilmiah, meliputi
ketentuan dalam pengetikan, aspek bahasa, ilustrasi, kutipan, catatan kaki dan daftar
pustaka.
1. Pengetikan
Karya ilmiah pada umumnya diketik pada kertas HVS 80 gram berukuran 21,25 cm x 28,00
cm atau kuarto. Huruf yang digunakan adalah huruf standar. Naskah diketik dengan spasi 2
(rangkap) pada halaman dengan pias 4,0 cm dari pinggir kiri dan pias 3,0 cm dari kanan,
atas serta bawah kertas. Khusus untuk abstrak dan ringkasan, pengetikan dilakukan dengan
jarak 1 spasi. Setiap awal paragraf, pengetikan dimulai dengan menjorok ke dalam (indensi)
sebanyak 5 karakter. Demikian pula pada kutipan langsung panjang dan baris pertama
catatan kaki. Penomoran halaman untuk bagian awal (sebelum teks)
menggunakan angka Romawi kecil dan ditempatkan di tengah halaman bawah (i, ii, iii,
iv, ... dan seterusnya). Adapun untuk bagian teks dan lampiran, penomoran halaman
menggunakan angka Arab dan ditempatkan di tepi sebelah kanan atas (1, 2, 3, ... dan
seterusnya). Pada halaman judul, nomor halaman tidak dicantumkan tetapi tetap
diperhitungkan, dan setiap halaman judul bab baru, nomor halaman ditempatkan di tengah
halaman bagian bawah.
2. Aspek Bahasa
Penulisan karya ilmiah diwajibkan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai dengan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa. Selain dapat diperoleh dalam terbitan khusus yang tersendiri, kedua pedoman
tersebut terlampirkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Aspek kebahasaan yang
perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, antara lain penggunaan huruf, pengejaan
kata, pemenggalan kata, penggunaan tanda baca, pemilihan kata dan istilah, penataan
kalimat, pengefektifan paragraf, serta penulisan angka, satuan dan lambang. Khusus untuk
penulisan angka dan satuan digunakan pedoman dasar yang dianut secara universal yaitu
Satuan Sistem Internasional (SI).
3. Ilustrasi
Ilustrasi merupakan suatu bentuk penyajian informasi dalam bentuk tabel, grafik, diagram
alir, foto atau gambar. Dengan ilustrasi, informasi dapat disajikan lebih efektif dan
penggunaan kalimat yang panjang dapat dihindari sehingga pembaca dapat memahami
tulisan dengan lebih mudah. Prinsip yang harus diingat dalam pembuatan ilustrasi adalah
bahwa ilustrasi harus menarik dan mampu menjelaskan tentang apa yang ingin
disampaikan. Dalam penulisan karya ilmiah, semua ilustrasi yang berupa bentuk tabel
dinyatakan sebagai Tabel, sedangkan ilustrasi dalam bentuk grafik, diagram alir, foto dan
gambar dinyatakan sebagai Gambar. Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan diawali
oleh huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan judul gambar - yang dapat
berupa satu kalimat atau lebih - diletakkan di bawah gambar dan diawali oleh huruf kapital

35

serta diakhiri dengan tanda titik. Pencantuman judul tabel atau gambar sebaiknya
memperhatikan hal-hal berikut : (a) merupakan kalimat pernyataan yang ringkas, (b)
memberikan informasi singkat yang dapat dipahami secara mudah tanpa harus membaca
tubuh tulisan, (c) menyatakan kunci-kunci informasi saja, dan (d) merupakan kalimat yang
berdiri sendiri dan dapat menerangkan arti tabel atau gambar.
4. Kutipan
Mengutip tulisan dari pengarang lain, dalam penulisan karya ilmiah, dapat dibenarkan
(tidak dilarang). Meskipun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyisipkan kutipan yaitu : (a) hindari membuat kutipan yang terlalu banyak, (b) mengutip
jika dirasa sangat perlu saja, (c) pengutipan yang terlalu banyak dikhawatirkan akan
mengganggu kelancaran uraian dalam teks. Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu kutipan langsung
dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan yang dilakukan persis seperti
sumber aslinya. Dibedakan kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga
baris ketikan. Sedang apabila melebihi tiga baris ketikan diklasifikasikan sebagai kutipan
langsung panjang. Kutipan langsung pendek dijalin dalam teks dengan cara memberi tanda
petik di antara bahan yang dikutip. Sedang kutipan langsung panjang harus diberi tempat
tersendiri dalam alinea baru yang berdiri sendiri. Diketik dengan jarak satu spasi, dengan
indensi tujuh ketukan huruf (karakter) untuk baris pertama dan lima ketukan huruf untuk
baris berikutnya, dan tanda petik tidak perlu digunakan. Kutipan tidak langsung adalah
kutipan yang tidak persis sama seperti tulisan aslinya. Kutipan ini merupakan pokok-pokok
pikiran atau ringkasan kesimpulan yang disusun menurut jalan pikiran dan dinyatakan
dalam bahasa pengutip sendiri. Dibedakan menjadi kutipan tidak langsung pendek dan
kutipan tidak langsung panjang. Kutipan tidak langsung tidak dituliskan di antara tanda
petik, dan diketik dengan jarak 1,5 spasi sebagaimana uraian dalam teks. Pengacuan
kutipan perlu dituliskan baik pada kutipan langsung maupun tidak langsung dengan cara
menuliskan nama (keluarga) penulis, tahun dan halaman yang dikutip. Sebagai contoh,
perhatikan pengacuan pada kutipan tidak langsung berikut ini :
Memilih sumber-sumber pembelanjaan perusahaan hendaknya memperhatikan pedoman
biaya modal atau biaya penggunaan modal. Karena tanpa memperhatikan hal tersebut
perusahaan tidak akan memiliki gambaran secara jelas dan komplit dalam rangka
menambah dana, dan dengan pengetahuan terhadap cost of capital bisa membantu
manajer keuangan memilih tambahan finansial yang diinginkan dari sumber-sumber yang
berbeda (Hampton, 1980: 376).
5. Catatan Kaki
Pencantuman catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Catatan kaki
mempunyai empat fungsi, yaitu : (a) untuk menyatakan penghargaan kepada penulis lain
yang buah pikiran tertulisnya telah kita pinjam, (b) untuk menyatakan kepada pembaca dari
mana pengutip memperoleh informasi yang dikemukakan, (c) sebagai catatan penjelasan
yang memberikan keterangan tambahan, yang dirasa tidak layak bila dimasukkan dalam
teks, (d) sebagai referensi silang tentang topik yang dibahas dalam tulisan tersebut. Unsur
pokok catatan kaki adalah nama penulis, judul tulisan, data publikasi (kota tempat terbit,

36

nama penerbit dan tahun penerbitan), serta nomor halaman. Semua sumber kutipan yang
baru muncul pertama kali harus ditulis secara lengkap, sedang untuk pemunculan
berikutnya digunakan singkatan ibid., op. cit., atau loc. cit.
Ibid. adalah singkatan dari ibidem, digunakan apabila segera sumber kutipan pertama
diikuti dengan kutipan berikutnya yang sumbernya sama, tanpa diselingi dengan sumber
kutipan lain.
Op. cit. adalah singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip (dikutip
terlebih dahulu). Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah
dikutip (hanya halamannya berbeda), tetapi telah diselingi dengan sumber kutipan lain.
Loc. cit. adalah singkatan dari loco citato, artinya yaitu tempat yang pernah dikutip.
Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip (termasuk
halamannya sama), tetapi telah diselingi dengan sumber kutipan lain.
Contohnya adalah sebagai berikut :
1) William H. Newman, Administrative Action (London: Prentice Hall, Inc., 1963), p. 463.
2) Ibid.
3) Ibid., p. 473.
4) Panglaykim dan Hazil, Management: Suatu Pengantar (Jakarta: PT Pembangunan,
1969), hal. 55
5) Newman, loc. cit.
6) Newman, op. cit., p. 581.
7) William H. Newman, The Process of Management (London: Prentice Hall, Inc., 1961),
p. 261.
8) Gunawan Adisaputro et al., Business Forecasting: Latar Belakang Teoritis, Vol. I
(Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1974), hal. 53.
9) Newman, Administrative Action, op. cit., p. 590.
10) Newman, The Process of Management, loc. cit.

6. Daftar Pustaka
Daftar pustaka ialah suatu daftar yang terperinci dan sistematis dari pada semua literatur
yang oleh penulis telah dipergunakan untuk menulis karya ilmiahnya, baik dipergunakan
secara langsung (ada bagian yang dikutip) maupun tidak langsung (dibaca sebagai bahan
perbandingan). Jadi daftar pustaka itu berupa dan berisi sumber-sumber bacaan yang
dipergunakan untuk menyusun karya ilmiah (baik langsung maupun tidak langsung).
Fungsi daftar pustaka adalah untuk memelihara kode etik yakni untuk menghargai penulispenulis lain yang hasil karyanya telah dimanfaatkan untuk menyusun karya ilmiah penulis
yang bersangkutan. Sebagai pedoman, kode etik tersebut di antaranya : (a) semua sumber
kutipan yang dimasukkan dalam teks harus pula dimasukkan dalam daftar pustaka; kecuali
keterangan lisan yang tidak dipublikasikan, (b) semua bahan yang dipergunakan dalam
penyusunan karya ilmiah harus dimasukkan dalam daftar pustaka walaupun tidak dikutip
langsung.
Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :

37

Tuliskan nama pengarang, judul karangan, dan data tentang penerbitannya (tempat,
penerbit, tahun).
Daftar pustaka disusun secara alfabetis, tidak hanya untuk huruf terdepannya saja tetapi
juga huruf kedua dan seterusnya.
Tiap pustaka diketik dengan satu spasi, dan jarak untuk masing-masing pustaka adalah
1,5 spasi.
Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada garis tepi
kiri tanpa indensi, sedang untuk baris berikutnya digunakan indensi 5 karakter.
Penulisan nama pengarang diawali dengan nama keluarga (lastname/surname) baru
kemudian given name-nya, dan diakhiri dengan
middle name bilamana ada. Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua atau
ketiga tidak perlu dibalik.
Jika seorang pengarang menulis dua atau lebih karangan dalam dua tahun penerbitan
yang berbeda, maka daftar pustaka disusun menurut urutan waktu (tahun).
Dalam daftar pustaka, sama sekali tidak diperbolehkan mencantumkan sumber referensi
yang tidak pernah dibaca.
Contoh penulisan daftar pustaka, misalnya :
1) Buku :
a. Satu Pengarang :
Nasoetion, Andi Hakim. Metode Statistika. Jakarta: Penerbit PT Gramedia, 1980.
Turabian, Kate L. A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations.
Chicago: University of Chicago Press, 1980.
b. Dua Pengarang :
Kennedy, Ralph Dale, dan Stewart Y. McMullen. Financial Statement: Form,
analysis, and interpretation. Petaling Jaya: Irwin Book Company, 1973. Pangestu, Subagyo
dan Djarwanto. Statistik Deskriptif. Yogyakarta: BPFE, 1982.
c. Tiga Pengarang :
Heidirachman R., Sukanto R., dan Irawan. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta:
Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1980.
Jahoda, Marie, Morton Deutsch, dan Stuart W. Cook. Research Methods in Social Relation.
New York: Dryden Press, 1951.
d. Lebih dari Tiga Pengarang :
Selltiz, Claire, et al. Research Methods in Social Relations. New York: Holt, Rinehart &
Winston, 1959.
Sukanto, et al. Business Forecasting. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada, 1980.
e. Pengarang Sama :
Newman, William H. The Process of Management. London: Prentice Hall. Inc., 1961.
_______________. Administrative Action. London: Prentice Hall. Inc., 1963.
f. Tanpa Pengarang :
Author's Guide. Englewood, Cliffs, N.J.: Prentice Hall, 1975. Scientific Method in
Business. College Park: University of Maryland, 1973.
2) Buku Berjilid :
Edwards, James D., et al. Accounting: A Programmed Text. Vol. I. Homewood, Illinois:
Richard D. Irwin, Inc., 1967.

38

Suhardi Sigit. Azas-azas Accounting. Bagian Pertama. Yogyakarta: Fa. Sarjana, 1968.
3) Buku Terjemahan/Saduran/Suntingan :
Booth, Anne, dan Peter McCawley. Ekonomi Orde Baru. Suntingan Sujarwadi. Jakarta:
LP3ES, 1982.
Conant, James B. Teori dan Soal-soal Ekonomi Makro. Terjemahan Faried Wijaya.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM, 1978.
Kotler, Philip. Marketing Management. Saduran Karyadi dan Sri Suwarsi.
Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, 1978.
4) Buku dengan Edisi Bukan Edisi Pertama :
Djarwanto Ps. Statistik Nonparametrik. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE, 1985. Shepherd,
William R. Historical Atlas. 8th ed. New York: Barnes & Noble, 1956.
5) Bab yang Ditulis Bukan oleh Pengarang atau Penyunting Buku yang
Bersangkutan:
Ahluwalia, M. "Income Inequality: Some Dimensions of the Problem," In H. Chenery, et
al. Redistribution With Growth. London: Oxford University Press, 1974.
Soelistyo, Sudarsono, dan Ari Sudarman. "Prospek kesempatan kerja dan pemerataan
pendapatan dalam Repelita III." Dalam The Kian Wie (penyunting). Pembangunan
Ekonomi dan Pemerataan: Beberapa Pendekatan Alternatif. Jakarta: LP3ES, 1981.
6) Seri atau Rangkaian Karya :
Sutrisno Hadi. Efisiensi Kerja. Jilid I dari Seri Kapita Selekta "Psikologi Kerja," 5 jilid.
Yogyakarta: [t.p.], [t.th.]
Terman, Lewis M., dan Melita H. Olden. The Gifted Child Grows Up. Vol. 4 of
the "Genetic Studies of Genius Series," Lewis M.Terman (ed.). Stanford: Stanford
University Press, 1947.
7) Lembaga sebagai Penyusun Buku :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesiayang Disempurnakan. Jakarta: PN Balai Pustaka,
1980.
FAO. Production Yearbook 1975. Rome : FAO, 1976.
8) Surat Kabar :
Salim, Emil. Forest Sustainability Management, The Jakarta Post. Februari
6, 1997.
Karlina. Sebuah Tanggapan: Hipotesa dan Setengah Ilmuwan, Kompas. 12
Desember 1981.
9) Jurnal/Penerbitan Berkala :
Rahardjo, M. Dawam. "Dunia Bisnis di Persimpangan Jalan", Prisma. Juli
1983, 7, hal. 1 - 12.
Dharmawan, Johan. "Urea dan TPS di Indonesia dalam Analisis Permintaan Kuantitatif",
Jurnal Agro Ekonomi. Mei 1982, 2, hal. 1 - 27.
10) Hasil Penelitian :
Kasryno, Faisal, et al. Perkembangan Institusi dan Pengaruhnya terhadap Distribusi
Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja: Kasus di Empat
Desa di Jawa Barat. Bogor: Studi Dinamika Pedesaan, 1981.
Nganji, Kalikit, et al. Regional Studi Daerah Kedu dan Surakarta. Salatiga: Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen Satyawacana, 1976.

39

11) Paper dalam Seminar/Lokakarya :


Mangundikoro, Apandi. "Konservasi Tanah dalam Rangka Rehabilitas Lahan di Wilayah
Daerah Aliran Sungai." Kertas kerja pada Lokakarya Pola Tanam dan Usahatani ke-VI,
Bogor, 20 - 21 Juni 1983.
Suranggadjiwa, L.M. Harris. "Pengelolaan Daerah Aliran Sungai." Kertas kerja pada
Seminar Nasional Pengembangan Lingkungan Hidup, Jakarta, 5 - 6 Juni 1978.
12) Bahan yang Tidak Diterbitkan :
Barizi. Teknik Perencanaan Linear untuk Penyusunan Rencana di Bidang Pertanian.
Bogor: Institut Pertanian Bogor, 1979. (Stensilan). Coffin, Thomas E. Beyond Audience:
The Measurement of Advertising Effectiveness. (Monographed report, Undated).
13) Skripsi/Tesis/Disertasi :
Budiarto. Sebab-sebab dan Cara Pencegahan Labour Turnover di Pabrik Rokok Menara
Sala. Skripsi Sarjana (Tidak diterbitkan). Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1972. Swenson, Geoffrey C. The Effect of
Increases in Rice Production on Employment and Income Distribution in Thanjavur
District, South India. Unpublished Ph.D. Dissertation.Michigan: Michigan University,
1973.
14) Artikel dalam Ensiklopedia :
Banta, Richard E. "New Harmony", Encyclopaedia Britanica (1968 ed.), vol. 16, p. 305.
Morris, Edward Parmelle. "The Latin Language", The Encyclopaedia Americana (1936
ed.), vol. 17, pp. 47-48.
15) Internet :
Pada prinsipnya cara pengutipan literatur yang berasal dari internet sama dengan cara
pengutipan literatur tercetak, baik itu berupa buku, artikel jurnal, laporan penelitian atau
yang lainnya. Hanya saja untuk pengutipan dari internet perlu dicantumkan homepage atau
website sumber literatur tersebut dan jika diperlukan juga tanggal aksesnya.
Contoh :
Spiszer, John M. Leadership and Combat Motivation: The Critical Task. 1999.
http://www.cgsc.army.mil/milrev/english/ MayJun99/ Spiszer.htm. (Diakses tanggal 12
September 1999).

40

TEKNIK MENULIS LAPORAN PENELITIAN KARYA ILMIAH


PENDAHULUAN
Menulis laporan penelitian karya ilmiah acap kali menjadi masalah bagi seseorang yang
sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan
penelitian. Berbagai alasan klise seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya
sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil
penelitian karya ilmiah. Walhasil, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan
laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah menyelesaikan
Ujian Negara masih terkatung-katung karena belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya.
Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Sebagaimana kita
maklumi, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah di
negeri kita. Alwasilah (2000) menjadikan kelahiran buku secara nasional menjadi ukuran
betapa sulitnya membuat tulisan. Daddy Pakar seorang praktisi bahasa (2001) menyebutkan
di masa subur proyek saja kelahiran buku baru setiap tahunnya hanya 2.000 judul buku
baru, kalah jauh dengan Malaysia yang penduduknya sedikit setiap tahunnya mampu
melahirkan 8.000 judul buku baru. Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara maju.
Keterampilan menulis memang tidak bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan kolaborasi
antara talenta manusia dengan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat menulis,
dan wawasan kebahasaan menjadi bekal untuk terampil menulis. Talenta saja tidak cukup,
sebab sebagai sebuah skill, seperti halnya naik sepeda, kegiatan menulis perlu dilatih atau
diasah. Semakin sering berlatih, maka kemampuan menulis akan semakin baik. Untuk
sekedar naik sepeda, hanya diperlukan waktu sekitar satu bulan, dan untuk menjadi seorang
atlet balap sepeda, diperlukan latihan bertahun-tahun. Sama halnya dengan belajar menulis.
Untuk sekedar bisa menulis, dibutuhkan waktu beberapa bulan saja, tetapi untuk menjadi
penulis yang handal, yang tulisan-tulisannya ditunggu oleh para pembaca, tentu dibutuhkan
waktu latihan yang lebih lama lagi. Seorang yang hendak melakukan kegiatan menulis
setidaknya harus menguasai empat keterampilan berbahasa. Empat keterampilan berbahasa
itu ialah mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Untuk sekedar mendengar atau
menyimak, asalkan telinga kita tidak bermasalah, siapapun bisa melakukannya. Namun,
untuk menjadi pendengar yang mampu memahami pembicaraan diperlukan kemampuan
mendengar yang baik, atau menguasai teknik mendengar. Sama halnya dalam kegiatan
berbicara, membaca dan menulis. Untuk menjadi pembicara, pembaca dan penulis yang
baik, maka ia harus menguasai teknik-tekniknya.
BEKAL UNTUK CALON PENULIS
Seorang penulis atau seorang peneliti yang hendak membuat tulisan, agar mampu
melakukan kegiatan menulis dengan baik, diperlukan bekal yang memadai. Ismail
Marahimin, (2001) menyebut seorang penulis harus mengetahui beberapa hal yang
berkaitan dengan petunjuk umum yang harus dikuasai, sebelum penulis itu memilih bentuk
tulisan yang akan diselesaikannya. Ketidakberdayaan seorang peneliti atau seorang penulis
menyelesaikan karya tulisnya, mungkin disebabkan dia tidak memiliki bekal yang cukup

41

saat memulai menulis, sehingga banyak kendala yang kemudian ditemui. Agar kegiatan
menulis ini lancar, tanpa kendala yang berarti, maka seorang penulis harus memiliki bekal,
mengetahui petunjuk umum bagi calon penulis, sebagai berikut.
Membaca Sebagai Sarana Utama
Keempat keterampilan berbahasa saling terkait satu sama lain. Keterampilan
berbicara berkaitan dengan mendengar. Orang yang tidak bisa mendengar atau tuli tidak
bisa berbicara. Kaitan antara membaca dan menulis juga cukup erat. Para ahli mengatakan
bahwa untuk dapat menulis kita harus banyak membaca. Membaca adalah sarana utama
menuju keterampilan menulis.
Latar Belakang Informasi
Jika Anda merasa kesulitan menuangkan ide, perlu diwaspadai barangkali latar
belakang informasi yang akan ditulis kurang lengkap. Sama halnya ketika Anda ingin
mencari alamat seseorang, sedangkan alamatnya kurang lengkap, maka Anda akan
mengalami kesulitan. Pun demikian ketika seseorang menanyakan tentang cara membuat
minyak klentik, padahal Anda belum mengetahuinya. Tentu Anda akan kesulitan untuk
memberikan penjelasan. Jika Anda harus menulis sesuatu yang minim informasi, maka
Anda akan berputar-putar di sekitar masalah itu ke situ, penuh dengan klise-klise usang,
kering dan kerdil. Untuk menghindari hal itu, maka ketika hendak menulis tentang apa saja,
kumpulkan informasi sebanyak mungkin. Seorang penulis dengan latar belakang yang luas
membuat Anda mudah meramunya. Anda bisa menulis dengan irama air, mengalir tanpa
henti atau seperti hembusan angin. Hasilnya pun bukan kata-kata klise, tetapi sebuah karya
yang padat, memiliki referensi atau kerangka referensi yang luas.
Well-rounded Man
Seorang calon penulis, atau yang hendak menyelesaikan tulisan, hendaknya dia memiliki
citra well-rounded man atau gambaran seorang yang sempurna ibarat bulatnya bola. Bola
yang bulat menyebabkan dia bisa menggelinding kemana saja. Maknanya, seorang penulis
harus mengetahui serba sedikit tentang apa saja yang ada di dunia ini. Disamping ilmu
kejuruannya, katakan dia seorang sarjana Matematika, tetapi dia mengetahui tentang cara
memasak ikan, cara mengoperasikan komputer, sejarah bangsa, dan lain-lain. Dia akan
menjadi manusia yang bercitra well-ounded man jika ia banyak membaca, atau menggali
berbagai pengalaman hidup. Dengan banyaknya pengalaman, maka kita akan sangat mudah
saat meramu laporan penelitian karya ilmiah. I
Memiliki Kepekaan
Kepekaan yang dimaksud di sini ialah kepekaan bahasa dan kepekaan terhadap subtansi
atau materi. Kepekaan terhadap bahasa ialah peka terhadap hal-hal yang menyangkut
bentuk tulisan, paragraph, kalimat, arti kata, arti kiasan, bunyi kata, diksi dan lain-lain.
Sering kita dapati sebuah tulisan yang kurang tepat, kalimat rancu, atau hal-hal yang
sifatnya kebahasaan dan berpengaruh terhadap makna. Sedangkan kepekaan subtansi atau
materi menyangkut isi tulisan. Banyak orang kecewa, saat mengetahui isi sebuah buku yang
ditulis dengan bahasa yang berbunga-bunga, tapi idak ada apa-apanya. Bahkan banyak
tema buku yang tidak sesuai dengan isinya. Ada tulisan yang memuat ide sebesar jari
tangan, tapi ditulis dalam bingkai sebesar gajah bengkak, atau idenya sebesar jerapah ditulis

42

dalam kalimat sekecil semut merah. Nah, perlu juga diketahui kepekaan bahasa ini juga
diperoleh dari hasil membaca.
Copy The Master
Ketika saya pertama kali ingin membuat karya tulis, bingungnya minta ampun. Ternyata
kerangka saja karya ilmiah yang diberikan oleh dosen pembimbing tidak cukup. Saya
berusaha minta bantuan orang yang pernah punya pengalaman menulis skripsi. Tapi,
lambatnya minta ampun. Akhirnya, saya pergi keperpustakaan kampus dan mendapatkan
contoh skripsi yang serupa. Dengan melihat contoh yang sudah ada, dengan mudahnya saya
membuat laporan karya tulis. Cara inilah yang disebut Copy The Master, alias meniru
master yang ada. Namun, perlu digarisbawahi, yang dimaksud dengan meniru ini bukan
menjiplak. Kita membuat model yang sama, tetapi isinya berbeda. Contoh yang ada
memudahkan kita membuat alur tulisan sesuai contoh atau sesuai master yang ada.
Model Copy The Master diilhami dari kebiasaan orang China dalam belajar melukis.
Seorang siswa calon pelukis diberi master lukisan yang sudah bagus. Siswa itu harus
meniru lukisan itu. Ia dinyatakan lulus jika sudah bisa meniru persis lukisan tersebut. Cara
belajar ini kemudian diadopsi untuk belajar membuat tulisan. Dalam kaitan membuat karya
tulis kita bisa membaca berbagai karya tulis dengan gaya tertentu, maka kita akan bisa
menirunya. Contohnya, jika kita ingin membuat novel silat, dengan membaca seratus novel
silat, maka kita bisa membuat novel serupa. Nah, kalau ingin membuat laporan karya
ilmiah, kita bisa melihat contoh karya ilmiah yang sudah jadi, dan kita bisa meniru bentuk
laporannya. Sekali lagi, meniru yang bukan berarti menjiplak.
Tulis Ulang
Ismail Marahimin (2001:22) mengingatkan agar sebagai calon penulis kita harus
menghindari tiga perasaan, yaitu rasa cepat puas, sikap ingin menang sendiri dan cepat
putus asa. Ketiga hal ini harus dibuang jauh-jauh, karena akan menjadi hambatan bagi
seorang penulis. Sebut saja, jika Anda seorang mahasiswa yang sedang menyusun skripsi,
lalu draft Anda dicoret, jika Anda cepat marah, cepat putus asa, maka Anda akan
mengalami kendala. Mungkin, skripsi atau tulisan yang Anda buat tidak akan pernah
selesai. Biaya yang sudah kita keluarkan akan menjadi mubazir, sebab skripsi Anda masih
terkatung-katung.
Jika Anda menulis untuk ditawarkan ke penerbit, maka Anda harus mau menulis ulang.
Banyak penulis besar, termasuk Kalil Gibran menjadi orang besar setelah berkali-kali gagal
tulisannya ditolak penerbit. J.K. Rowling yang kekayaannya melebihi kekayaan ratu Inggris
dari karyanya, serial Harry Potter mengalami hal yang sama. Bercermin dari kisah para
penulis besar, tidak masalah kalau kita mau mengulangi karya-karya kita yang gagal.
Panjang Tulisan
Panjang tulisan itu sangat tergantung dari bahan yang akan kita tulis. Selama tidak ada
aturan yang membatasi (untuk lomba biasanya dibatasi, minimal panjang tulisan atau
jumlah halaman), maka Anda boleh terus menulis sesuai bahan yang tersedia. Kalau bahan
masih ada, teruskan menulis, kalau bahan sudah habis, berhentilah menulis. Jangan
memaksa terus menulis kalau bahan habis, nanti tulisan Anda banyak bohongnya, dan
jangan berhenti selagi bahan masih ada, nanti tulisan Anda kurang lengkap atau banyak
bolongnya.

43

Setelah bekal di atas, Anda masih harus memikirkan beberapa hal yang berkaitan dengan
kegiatan tulis-menulis, seperti tulisan itu harus unity dan coherence atau kesatuan dan
kepaduan, transisi, gaya bahasa, perbandingan, peribahasa, struktur, sintaksis, pengulangan,
tanda baca, diksi, rima, laras, warna, sampai pengetahuan tentang wacana, paragraf atau
alinea, tema dan judul. Pemahaman Anda akan hal-hal yang berkaitan dengan sisi
kebahasaan, sekali lagi harus Anda peroleh dari kegiatan membaca. Sekali lagi, membaca
memang menjadi sarana utama!
MENULIS LAPORAN HASIL PENELITIAN
Menulis laporan hasil penelitian, tidak berbeda dengan menyusun tulisan ilmiah populer
lainnya. Secara teknis, bedanya pada kerangka tulisan. Tulisan ilmiah hasil penelitian harus
ditulis berdasarkan kerangka yang sudah baku. Kerangka laporan hasil penelitian terdiri
atas, Pendahuluan, Kajian Teori, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan,
serta Simpulan dan Saran, yang ditambah dengan lampiran-lampiran bukti hasil penelitian.
Untuk lebih jelasnya, kerangka tulisan ilmiah, kita uraikan sebagai berikut.
Pendahuluan
Bab Pendahuluan adalah bab yang mengantarkan isi naskah, yaitu bab yang berisi hal-hal
umum yang dijadikan landasan kerja penyusun. Pendahuluan dalam karya ilmiah biasanya
terdiri atas (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Pembatasan Masalah,
(4) Tujuan Penelitian, dan (5) Manfaat Penelitian. Latar belakang masalah merupakan
uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalah
atau problematika yang muncul, dapat ditulis dalam bentukan uraian paparan atau poinpoin saja. Identifikasi masalah merupakan kumpulan masalah yang berhasil diurai atau
dipetani (meminjam istilah Direktur Bindiklat, Sumarna Suranapranata, Phd.). Sedangkan
pembatasan masalah diambil dari bagian-bagian identifikasi masalah yang akan diteliti.
Biasanya tidak semua masalah yang berhasil diidentifikasi diteliti karena keterbatasan
biaya, waktu, dan kemampuan. Tujuan penelitian diambil dari batasan masalah. Jika salah
satu batasan masalah yang dirumuskan dalam kalimat tanya itu, berbunyi, Bagaimana
hasil belajar dengan menerapkan metode tanya jawab, maka tujuan penelitiannya ialah
mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab. Sedangkan
manfaat penelitian bisa dituliskan manfaat untuk si peneliti atau guru, lembaganya dan bagi
dunia pendidikan pada umumnya.
Kajian Teori
Kajian teori atau kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang memengaruhi dalam
pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah
kerja. Kerangka teori akan membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang
diteliti. Artinya, kerangka teori harus bisa memberikan gambaran tata kerja teori itu.
Misalnya, kerangka teori untuk menganalisis kesalahan (Anakes) kebahasaan kita
menggunakan teori yang berhubungan dengan itu, misalnya dengan membuat rujukan buku
karya Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, Penerbit
Angkasa, Bandung.

44

Metodologi Penelitian
Penelitian ilmiah harus menggunakan metode atau teknik penelitian. Menurut
Wiradi (1998;9) metode adalah seperangkat langkah yang tersusun secara sistematis.
Metode penelitian seperti deskriptif, komparatif, eksperimen, sensus, survai, kepustakaan,
dan metode penelitian tindakan kelas (PTK).
Analisis atau Pembahasan
Bab analisis ini merupakan bab yang terpenting dalam penelitian ilmiah. Dalam bab ini
akan dilakukan kegiatan analisis, sintesis pembahasan, interpretasi, jalan keluar dan
beberapa pengolahan data secara tuntas.
Simpulan dan Saran
Pada bagian ini berisi simpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Simpulan
yang dimaksud adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis
yang sudah dikemukakan. Simpulan ini diperoleh dari uraian analisis, interpretasi, dan
deskripsi yang tertera pada bab analisis. Selanjutnya, saran-saran penulis tentang
metodologi penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, dan beberapa saran yang
mempunyai relevansi dengan hambatan yang dialami selama penelitian.
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada hakikatnya tidak berbeda dengan
menyusun laporan penelitian lainnya. Bedanya, pada PTK penekanannya pada hasil
penelitian tidak dilakukan dengan mengolah data kuantitatif, tetapi membuat laporan
perkembangan siklus. Peneliti mendeskripsikan kegiatan pembelajaran pada setiap
siklusnya, dengan tahap-tahap tindakan seperti perencanaan tindakan, analisis, refleksi,
observasi dan tindakan, dan seterusnya.
SIMPULAN
Setelah mencermati uraian mengenai teknis penyusunan laporan penelitian di atas, kita bisa
mengambil simpulannya. Agar kita tidak mengalami hambatan dan lancar dalam
penyusunan laporan penelitian, maka kita harus: (1) banyak membaca buku-buku yang
terkait dengan laporan penyusunan karya ilmiah kita, (2) mencari master laporan yang
sudah jadi, untuk copy the master, (3) mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang
kita butuhkan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, (4) memahami kerangka laporan
karya ilmiah, dan (5) meneguhkan niat di dalam hati, bahwa laporan penelitian itu harus
selesai sebagai bentuk tanggung jawab kita, (6) menepati jadwal penyusunan laporan karya
ilmiah yang sudah kita susun. Apabila semua langkah itu dilaksanakan, maka pembuatan
laporan karya tulis ilmiah itu tidak akan pernah terkatung-katung. Nah, Anda mau
mencoba? Why not?

45

Menulis sebuah laporan kegian ilmiah merupakan sebuah pekerjaan ...


Menulis sebuah laporan kegian ilmiah merupakan sebuah pekerjaan dengan tantangan yang
khas, sebagian dikarenakan harapan kita ketika membaca sebuah laporan kegiatan ilmiah
sangat
berbeda dengan ketika kita membaca jenis naskah lainnya. Normalnya, kamu tidak
membaca sebuah laporan kegiatan ilmiah secara linier "dari awal sampai akhir". Pada saat
membaca sebuah laporan kegiatan ilmiah orang biasanya memusatkan perhatian untuk
mendapatkan poin-poin penting dengan membaca abstrak/ringkasan, gambar, atau paragraf
awal dalam bab pembahasan. Perhatian terhadap teks selebihnya baru diberikan ketika
seseorang akan mengulang percobaan, mengumpulkan informasi untuk tinjauan pustaka,
atau mengevaluasi kekurangan dalam metoda yang digunakan atau interpretasi hasilnya.
Sebuah laporan kegiatan ilmiah hendaknya ditulis dengan sejelas dan setepat mungkin.
Selain itu laporan kegiatan ilmiah harus mengacu pada sejumlah informasi penting tentang
pelaksanaan penelitian. Data harus diringkas dalam beberapa cara: dengan menggunakan
tabel, gambar, dan teks hasil (yang mungkin juga memuat analisis statistik).
Sebaiknya kamu menghindari kalimat-kalimat berbunga, lebih baik langsung ke pokok
pikiran/masalah yang dimaksud. Gunakan gaya bahasa yang datar dan sebisa mungkin
hindari penggunaan jargon yang spesifik untuk disiplin ilmu tertentu. Kamu dapat
mengunakan kalimat pasif untuk menjelaskan gagasan-gagasan mu. Ketika menguraikan
hasil, lakukan seolah-olah sedang menjelaskan gambar atau tabel kepada seorang teman.
Sebaiknya dihindari penggunaan terminologi statistik dalam tubuh kalimat. Terakhir,
organisasikan naskah menurut format yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara.
Sebelum kamu memulai menulis, carilah suatu cara untuk mengorganisasikan bahan-bahan
yang dimiliki sehingga diketahui apa yang akan kamu tulis, bagaimana urutannya, dan apa
yang ingin disampaikan. Usahakan menulis sebuah outline. Kamu dapat menulis gagasan
pada secarik kertas. Tulisan tersebut tidak harus rapi, karena dimaksudkan sebagai alat
bantu ketika memikirkan apa yang akan diungkapkan. Gunakan cara apapun yang cocok
untukmu bagaimanapun anehnya cara tersebut!
Ketika merencanakan penulisan, jangan mengkhawatirkan bahasa. Pusatkan perhatian mu
pada apa yang akan diungkapkan. Jangan membuang waktu dengan terlalu memusatkan
perhatian pada ejaan. Hal-hal tersebut dapat dipikirkan belakangan setelah diputuskan
tentang apa yang akan diungkapkan. Jika terlalu banyak menghabiskan waktu untuk
memperbaiki tata-bahasa dalam menyusun naskah awal, harus diingat, mungkin belakangan
nanti akan banyak paragarf yang harus dihilangkan karena ternyata tidak diperlukan; atau
setidaknya harus dilakukan perubahan yang mendasar. Dengan demikian, berikan perhatian
pada tata-bahasa setelah yakin benar dengan apa yang akan diungkapkan.
Para penulis yang lebih berpengalaman umumnya menulis ulang dan melakukan perubahan
teks lebih mendalam daripada mereka yang kurang berpengalaman. Setiap orang
memerlukan waktu yang cukup untuk dapat menyusun karya yang baik. Semakin baik
seorang penulis akan semakin dapat melihat bahwa gagasan/tulisan/ pemikiran awal yang
dapat diperbaiki. Karena itu, kamu harus memberi waktu cukup pada diri mu sendiri untuk
menulis ulang gagasan/pemikiran agar nantinya pembaca mencapai pemahaman terbaik

46

tentang apa yang ingin kamu ungkapkan, bukannya apa yang terbaik yang dapat dicapai
pada menit-menit terakhir.
Mintalah beberapa orang membaca apa yang telah ditulis. Minta tolonglah pada teman, atau
guru pembimbing anda. Lakukan hal tersebut tanpa menunggu naskah anda "sempurna"
karena jika orang yang kamu mintai tolong memberi saran perubahan mungkin kamu akan
merasa keberatan melakukannya. Berikan kepada temanmu naskah sementara (draft) dan
beritahukan umpan balik apa yang anda perlukan: komentar atas organisasi naskah?
gagasan? bahasa? Atau aspek teknis dari apa yang sudah kamu tulis.
Karya yang bagus memerlukan latihan. Orang yang dapat menjadikan diri kita sebagai
penulis yang handal hanyalah diri kita sendiri. Jadi lakukan pekerjaan tersebut, tunjukkan
hasilnya pada orang lain, lalu tulis ulang, tulis ulang, dan tulis ulang naskah anda.
Tersedia banyak buku teks maupun panduan menulis yang dapat dijadikan acuan. Bukubuku tersebut memberikan banyak metode yang dapat diterapkan, namun jika metodemetode tersebut tidak cocok untuk anda maka gunakan cara anda sendiri.

Judul
Pemilihan judul harus diperhatikan. Judul bisa memuat tema kegiatan tetapi tidak harus
sama dengan pertanyaan permasalahan. Penempatan judul halaman bervariasi tergantung
format dari panitia penyelenggara.
Abstrak
Abstrak memberikan gambaran umum secara singkat tapi jelas mengenai isi suatu laporan
hasil penelitian. Dari abstrak sudah tergambar apa saja yang menjadi gagasan pokok suatu
penelitian.
Biasanya abstrak terdiri dari empat alinea.
o Alinea yang pertama menjelaskan latar belakang penelitian itu.
o Kemudian pada alinea kedua diterangkan masalah-masalah yang timbul yang akan
dicari proses pemecahan masalahannya
o Dilanjutkan dengan alinea ketiga yang mengungkapkan kegiatan penelitian yang
kamu lakukan
o Dan alinea kempat menjelaskan hasil dan pembahasan
Daftar Isi
Daftar isi merupakan daftar yang memuat isi dari laporan yang kamu buat. Daftar isi juga
menginformasikan halaman dari Bab-bab dari laporan penelitian.
Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan pernyataan dari kamu mengenai laporan yang kamu buat. Kata
pengantar menginformasikan proses, latar belakang atau tujuan kamu di dalam melakukan
penelitian sampai pada pembuatan laporan . Dalam kata pengantar kamu dapat
mengucapkan rasa terima kasih kamu kepada kerabat yang membantu kamu menyelesaikan
penelitian.
Pendahuluan

47

Jelas bahwa pendahuluan terletak pada bagian awal dari sebuah naskah. kamu harus
mengenalkan penelitian dengan memberikan latar belakang, menampilkan masalah
penelitian,dan menyatakan bagaimana serta mengapa masalah tersebut akan dipecahkan.
Tanpa informasi penting tersebut, orang yang akan membaca naskahmu tidak akan dapat
dengan mudah memahami lebih rinci tentang penelitian yang akan dilakukan. Kamu juga
harus menerangkan mengapa penelitian dilakukan.
Berikut adalah yang dapat kamu terangkan dalam pendahuluan
o Apa yang menjadi konteks dari permasalahan? Dalam situasi atau lingkungan
seperti apa kamu mengamati masalah tersebut? (Latar Belakang)
o Mengapa penelitian tersebut penting menurut kamu? Siapa saja yang akan
mendapatkan manfaat? Mengapa kamu perlu mengetahuinya? Mengapa situasi,
metoda, model atau perangkat perlu diperbaiki? (Rasionalisasi)
o Apa yang tidak kamu ketahui? Kesenjangan apa dalam pengetahuamu yang akan
terisi oleh hasil penelitian ini? Apa yang perlu diperbaiki? (Permasalahan).
o Langkah-langkah apa yang akan dicoba ditempuh kamu untuk mengisi kesenjangan
atau memperbaiki situasi? (Tujuan)
o Aspek-aspek apa yang tidak kamu teliti? Apakah kajian terbatas pada suatu kawasan
geografis tertentu atau aspek tertentu dari situasi yang akan kamu teliti? (Ruang
lingkup).
o Faktor, kondisi, atau kondisi sekitar yang dapat menghalangi kamu untuk
mendapatkan hasil penelitian (Batasan Masalah) Metode, model, formulasi, atau
pendekatan kamu dalam mensyaratkan mensyaratkan suatu kondisi tertentu. Adakah
kondisi dasar atau pernyataan peneliti yang harus benar? (Asumsi)
o Jangan terlalu rinci sehingga terlalu panjang. Harap diingat bahwa yang ditulis
adalah pendahuluan, semacam gambaran umum. Walaupun yang dicakup adalah
poin yang penting, uraian terinci tentang metode, lokasi, dan hasil akan dibahas
pada bagian lain di belakang.
o Definisi masalah yang jelas. Tanpa definisi yang jelas tentang masalah penelitian,
pembaca makalah kamu akan kesulitan untuk memiliki gambaran tentang apa yang
diteliti. Hal ini berarti bahwa mereka tidak dapat memberikan penilaian tentang
manfaat, kualitasnya, dan lain sebagainya. Sebagai latihan, kamu harus mampu
menyusun kalimat lengkap yang dimulai dengan "Tujuan dari penelitian ini adalah
" yang mampu mencakup masalah yang diselidiki. Tentu saja, tidak selalu harus
menuliskan hal tersebut dalam satu kalimat pada makalah. Namun hal tersebut dapat
berfungsi sebagai suatu cara yang mudah untuk memastikan bahwa masalah
penelitian telah ditulis dengan jelas. Dalam pernyataan masalah penelitian
seharusnya dapat disusun dalam satu kalimat - rincian masalah dapat ditulis dalam
kalimat yang lain yang mengikuti pernyataan tersebut. Selain itu, haruslah selalu
diperhatikan bahwa masalah penelitian sesuai dengan judul skripsi, metodologi, dan
tujuan.
o Jangan melakukan pengulangan kata, frase, atau ide. Kamu akan memiliki kata
kunci yang penting dalam penelitian. Walaupun demikian, pembaca tidak
menginginkan membaca kata-kata tersebut berulang kali. Pengulangan yang
berlebihan akan membuat naskah terlihat disusun dengan tidak cermat. Untuk

48

menguranginya, beri tanda pada frase atau kata yang sering terpakai - lalu ganti
dengan padanan kata yang sesuai.
Tulislah pendahuluan dengan urutan yang logis sehingga pembaca dapat mengikuti
alur pemikir kamu dengan mudah.

Tinjauan Pustaka
Meskipun mungkin orang akan membayangkan novel atau puisi ketika mendengar kata
"pustaka", dalam konteks penelitian kata tersebut arti yang lebih khusus. Dalam istilah
tinjauan pustaka (literature review), "pustaka" berarti karya-karya yang menjadi rujukan
untuk memahami dan menyelidiki masalah penelitian. Karya-karya tersebut dapat berupa
publikasi sebagai berikut:
Artikel Jurnal: Karya dalam kelompok ini sangat bagus terutama karena
informasinya yang mutakhir. Walaupun demikian, harap diingat bahwa diperlukan
waktu hingga dua tahun untuk mempublikasikan suatu artikel di sebuah jurnal yang
bagus. Karya dalam kategori ini sangat sering digunakan dalam tinjauan pustaka
karena ringkas, formatnya up-to-date untuk penelitian, dan karena semua jurnal
yang memiliki reputasi hanya mempublikasikan karya penelitian yang paling
relevan dan reliabel).
Buku: Buku cenderung kurang mutakhir karena waktu yang diperlukan lebih lama
untuk menyusunnya bila dibandingkan dengan artikel jurnal. Buku teks agaknya
kurang bermanfaat untuk dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka karena buku
umumnya ditujukan untuk keperluan pengajaran, bukan penelitian. Walaupun
demikian, buku dapat menjadi titik awal yang baik untuk menelusuri sumbersumber yang lebih rinci
Proseding
Konferensi: Proseding konferensi sangat berguna karena
menginformasikan penelitian paling mutakhir atau penelitian yang belum
dipublikasikan. Prosiding juga akan sangat membantu untuk menyediakan informasi
bagi orang-orang yang sedang melakukan penelitian pada bidang-bidang yang sama,
dan untuk menelusuri karya-karya lain dari para peneliti yang sama.
Laporan Pemerintah dan Perusahaan: Banyak departemen pemerintah dan
komisi perusahaan yang melakukan penelitian. Publikasikan hasil penelitian mereka
dapat menjadi sumber informasi, tergantung bidang kajian penelitian kita.
Koran: Karena koran umumnya ditujukan untuk pembaca yang umum (tidak
khusus), informasi yang disediakan sangat terbatas untuk keperluan penyusunan
tinjauan pustaka. Seringkali koran bermanfaat sebagai sumber informasi tentang
kecenderungaan saat ini, perubahan atau penemuan (misalnya pengumuman
perubahan kebijakan pemerintah), namun kita harus melengkapinya dengan
informasi yang lebih rinci dari sumber-sumber lainnya.
Skripsi, Tesis, dan Disertasi: Kelompok karya tulis ini dapat menjadi sumber
pustaka yang berguna. Walaupun demikian, karya tulis kelompok ini memiliki
beberapa kelemahan: 1) sulit untuk mendapatkannya karena tidak dipublikasikan
dan hanya tersedia terbatas di perpustakaan universitas; 2) mahasiswa yang
melakukan penelitian mungkin tidak cukup berpengalaman sehingga kita harus

49

memperlakukan temuan dalam karya tersebut dengan lebih hati-hati bila


dibandingkan dengan penelitian yang dipublikasikan.
Internet (jurnal elektronik) Sumber informasi yang tumbuh paling cepat adalah di
Internet. Tidaklah mungkin untuk mengkarakterisasikan informasi yang tersedia di
internet, namun beberapa hal penting tentang penggunaan sumber elektronik: 1)
harap diingat bahwa setiap orang dapat menerbitkan informasi di Internet sehingga
kualitasnya mungkin tidak reliabel; 2) informasi yang dapat kita temukan mungkin
dimaksudkan untuk audiens yang umum sehingga tidak sesuai untuk dimasukkan ke
dalam tinjauan pustaka (informasi yang ditujukan untuk audiens umum biasanya
kurang rinci); dan 3) saat ini semakin banyak jurnal yang memiliki reputasi
mempublikasikan jurnalnya secara elektronik sehingga kualitasnya lebih dapat
dipercaya (tergantung reputasi dari jurnal tersebut).
CD-ROM: Saat ini, hanya sedikit produsen CD-ROM yang menyediakan sejenis
informasi yang khusus dan rinci tentang penelitian akademik. Walaupun demikian
semakin banyak CD-ROM yang digunakan di perpustakaan akademik sehingga
menjadi piranti untuk menelusuri informasi.
Majalah: Kebanyakan majalah ditujukan untuk pembaca umum sehingga kurang
berguna untuk pencarian informasi yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian.
Beberapa majalah khusus mungkin lebih berguna (misalnya majalah bisnis untuk
mahasiswa agribisnis) tetapi biasanya majalah tidak memadai untuk rujukan
penelitian kecuali sebagai titik awal (misalnya informasi tentang berita atau
informasi umum tentang penemuan-penemuan baru, kebijakan, dan lain-lain) yang
memerlukan rujukan ke sumber-sumber yang lebih khusus.
Tinjauan pustaka adalah pandangan kritis terhadap penelitian-penelitian yang telah
dilakukan yang signifikan dengan penelitian yang sedang (akan) kita lakukan. Anggapan
beberapa orang bahwa tinjauan pustaka merupakan ringkasan adalah tidak benar. Walaupun
kita harus meringkas penelitian yang relevan, adalah sangat penting bahwa kita juga
melakukan evaluasi terhadap karya tersebut, memperlihatkan hubungannya dengan karyakarya lain, dan memperlihatkan bagaiamana karya tersebut terkait dengan penelitian kita.
Dengan kata lain, kita tidak dapat hanya memberikan deskripsi sederhana, misalnya: suatu
artikel: kita perlu memilih bagian mana dari penelitian untuk dibahas (misalnya
metodologi), memperlihatkan bahaimana hal tersebut berhubungan dengan karya lain
(misalnya: Metodologi lain mana yang telah digunakan? Apa kesamaannya? Apa
perbedaannya?) dan memperlihatkan bagaimana hal tersebut terkait dengan karya kita
(bagaimana hubungannya dengan metodologi penelitian kita?). Harus diingat bahwa
tinjauan pustaka sebaiknya menyediakan konteks bagi penelitian kita dengan melihat pada
karya apa yang telah dikerjakan dalam bidang penelitian kita. Tidak dianjurkan untuk hanya
meringkas karya orang lain!!!
Menulis Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dikemukakan berikut
ini : Pertanyaan mana yang dijawab oleh tinjauan pustaka tersebut? Pertanyaan mana yang
tidak terjawab? Sistem apa yang digunakan penulis tinjauan pustaka tersebut?
Bagus/jelekkan tinjauan pustaka tersebut? Mengapa/mengapa tidak?

50

Perhatikan bagaimana penulis-penulis yang naskahnya diterbitkan (jurnal terkemuka)


menyusun tinjauan pustakanya. Dengan mudah dapat kita lihat bahwa kita harus
menggunakan pustaka untuk menjelaskan penelitian kita - jika tidak, yang kita tulis
bukanlah tinjauan pustaka tetapi hanyalah memberitahu pembaca apa yang telah dilakukan
peneliti lain.
Tujuan penyusunan tinjauan pustaka yaitu untuk memperlihatkan mengapa penelitian kita
perlu dilakukan, bagaimana kita sampai pada keputusan memilih metodologi atau teori
tertentu yang kita gunakan, bagaimana karya kita menambah informasi terhadap penelitianpenelitian yang telah ada, dan lain-lain. Kamu perlu untuk meringkas karya yang kita baca
tetapi kita juga harus memutuskan gagasan atau informasi yang mana yang penting bagi
penelitian mu, dan mana yang kurang penting sehingga bisa diabaikan dalam tinjauan.
Kamu juga harus melihat konsep utama, kesimpulan, teori, argumen, dan lain-lain yang
mendasari karya tersebut, serta melihat kesamaan dan perbedaannya dengan karya terkait
lainnya. Hal tersebut mungkin agak sulit dilakukan pada saat pertama kalinya, tetapi akan
menjadi semakin muda dengan semakin banyaknya karya dalam bidan kajian yang sama
yang kita baca.

Penelitian
Dalam bab tentang metodologi Penelitian kamu diharapkan untuk menerangkan mengenai :
1. Bagaimana data dikumpulkan atau dihasilkan? 2. Bagaimana data tersebut dianalisis?
Dengan kata lain, bab tentang metodologi memperlihatkan kepada pembaca bagaimana
kamu memperoleh hasil.Kamu perlu mengetahui bagaimana data diperoleh karena metode
berpengaruh terhadap hasil. Sebagai contoh, jika kamu menyelidiki listrik statis maka
metode analisa bahan yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda. Mengetahui
bagaimana data dikumpulkan akan membantu pembaca untuk mengevaluasi validitas dan
reliabilitas hasil dan kesimpulan dalam penelitian kamu.
Sering kali terdapat metode yang berbeda yang dapat digunakan untuk menyelidiki suatu
masalah penelitian yang sama. Karena itu, metodologi harus memberikan alasan yang jelas
mengapa kamu menggunakan suatu metode atau prosedur tertentu.
Pembaca ingin mengetahui bahwa data yang dikumpulkan atau dihasilkan menggunakan
suatu cara bersifat konsisten dengan praktek yang telah disepakati dalam bidang yang
sama.Metode penelitian harus sesuai dengan tujuan dari penelitian. Misalnya, bila tujuan
penelitian dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh suatu aplikasi terhadap kecepatan
tumbuh tanaman maka variabel dan cara pengukurannya harus merujuk pada metode/
pendekatan yang sesuai. Pengukuran tinggi tanaman, dalam hal ini, tidak cukup untuk
menggambarkan kecepatan tumbuh tanaman. Selisih tinggi tanaman per satuan waktu akan
lebih sesuai untuk tujuan penelitian tersebut.
Metodologi harus membahas masalah-masalah yang telah diantisipasi dan menjelaskan
langkah-langkah yang diambil untuk mencegah masalahyang mungkin akan terjadi,
masalah yang telah terjadi, dan cara-cara meminimalkan pengaruhnya.
Dalam beberapa kasus, akan sangat berguna bagi peneliti lain untuk mengadaptasi atau
mereplikasi metodologi kita. Dengan demikian informasi yang lengkap akan

51

memungkinkan peneliti lain mamanfaatkan karya kita. Hal tersebut terutama berlaku untuk
penelitian yang menggunakan metode-metode baru, atau adaptasi yang inovatif dari
metode-metode yang sudah ada.
Ingatlah selalu tujuan penyusunan metodologi
Catatlah apa yang sudah kamu kerjakan, mengapa kamu mengerjakannya, dan apa yang
terjadi. Beberapa peneliti membuat catatan harian penelitian sehingga mereka memiliki
catatan tentang metode yang digunakannya. Usahakan memiliki cara untuk mencatat
pekerjaan penelitian dengan efektif dan secara hati-hati memiliki bahan-bahan mana saja
yang akan diikutkan dalam bab tentang metodologi. Perhatikan siapa yang akan menjadi
audiens kita, dan berhati-hati untuk tidak memasukkan ditail yang tidak perlu. Hindari
penggunaan "Saya" untuk menulis apa yang telah dikerjakan. Jangan gunakan "kami" bila
kita tidak benar-benar bekerja secara tim.
Source: http://www.isekolah.org/file/h_1090895756.doc

52

DAFTAR PUSTAKA
Ashby, Mike. 2000. How to write a paper.
University of Cambridge. 37 p.

Cambridge: Engineering Department,

DHoker, Eric. 2004. Guideline for scientific writing. Los Angeles: University of
California, Department of Phisic and Astronomy. 9 p.
Dharma, Surya. 2002. Kebijakan pengembangan jurnal ilmiah di Perguruan Tinggi..
Disajikan Dalam rangka Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah 21-25 Oktober
2002.di Universitas Tanjungpura. Departemen Pendidikan Nasional
Gopen, George D and Judith A. Swan. 1990. The Science of scientific writing.
American Scientist, 78(Nov-Dec): 550-558. Retype in internet
Hermanto. 2004. Faktor penghambat pustakawan menulis artikel di surat kabar. Jurnal
Perpustakaan Pertanian, 13 (2): 25-32
Pudji Muljono,200. Studium General untuk Mahasiswa Diploma 3 Program Studi
Manajemen Bisnis dan Koperasi, Jurusan Sosek Faperta IPB tanggal 8 Nopember
2002. Faperta IPB Bogor
RI-Departemen Pertanian. 1998. Pedoman Penulisan laporan dan atau publikasi ilmiah.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 16 hlm.
RI-Perpustakaan Nasional.2004. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI
No. 10 Tahun 2004. Tenttang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan
Angka Kreditnya. 135 hlm.
Characteristics of scholarly and popular writing. UBC
http://www.library.ubc.ca/hss/instruction/scholpop.pdf
Schulman, E Robert. How to Write a Scientific Paper. Annals of Improbable Research
2 (5): 8
Sobary, Mohamad. 1997. Proses penulisan populer. Makalah disampaikan untuk Seminar
Sehari Penulisan Ilmiah dan Populer. IPI Jakarta Selatan
Sulistyo-Basuki. 1997. Penulisan Makalah dan buku Ilmiah. Makalah disampaikan untuk
Seminar Sehari Penulisan Ilmiah dan Populer. IPI Jakarta Selatan.

53

Anda mungkin juga menyukai