Anda di halaman 1dari 14

A.

Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah perilaku dan kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu


yang bisa bermanfaat dan memiliki nilau jual. seorang yang memiliki semangat, sikap perilaku
dan kemampuan kewirausahaan disebut dengan wirausaha. Seseorang yang berani mendirikan
usaha adalah orang yang mengerahkan sumber daya. Upaya untuk memaksimalkan sumberdaya
tersebut adanya rancangan, ide, inovasi, proses, pengendalian dan tujuan.

Definisi kewirausahaan adalah suatu sikap mental seseorang yang memiliki kreativitas,
aktif, bercipta daya untuk membuat sesuatu yang unik dan baru dan dapat bermanfaat bagi
banyak orang. Kewirausahaan memiliki proses yang dinamis untuk menciptakan sesuatu yang
disertai tenggang waktu, modal, sumber daya dan juga risiko.

Secara bahasa dalam Wikipedia, arti kewirausahaan adalah suatu proses untuk
mengembangkan, mengindentifikasi, dan mewujudkan visi dan misi dalam kehidupan. Kata
“Kewirausahaan” berasal dari kata wira dan usaha. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Wira
berarti; pejuang, berani dan berwatak agung, berbudi luhur. Sedangkan kata Usaha berarti;
bekerja, berbuat amal, berbuat sesuatu.

Peluang usaha sangat banyak tergantung bidang apa yang ingin di tekuni. Mendirikan
usaha juga ada resiko yang perlu di pertimbangkan dengan baik. Kerena itu akan menjadi
ancaman bagi mereka pengusaha. Seseorang yang memiliki sifat kewirausahaan adalah orang-
orang yang berjiwa dagang. Seorang wirausaha juga harus bersifat kreatif dan inovatif yang bisa
di tuangkan dalam memenejemen usahanya.

a. Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli

Adapun pengertian Kewirausahaan menurut para ahli adalah sebagai berikut:

 Menurut Eddy Soeryanto Soegoto

Kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dilakukan berdasarkan inovasi untuk


menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberikan manfaat, menciptakan
lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.
 Menurut Siswanto Sudomo

Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni
orang yang memiliki sifat pekerja keras dan mau berkorban, memusatkan segala daya dan berani
mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya.

 Menurut Ahmad Sanusi

Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

 Menurut Drs. Joko Untoro

Kewirausahaan adalah suatu keberanian untuk melakukan berbagai upaya untuk


memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan oleh seseorang, berdasarkan kemampuan dengan
memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
dirinya dan orang lain.

 Menurut Zimmerer

Kewirausahaan adalah sebuah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam


memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan bisnis.

1. Konsep Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Kewirausahaan adalah
hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan krativitas dan keinovasian dalam memenuhi
kebutuhan dan peluang di pasar.
Sejalan dengan tuntutan perubahan yang cepat pada paradigma pertumbuhan yang wajar
dan perubahan ke arah globalisasi yang menuntut adanya keunggulan, pemerataan, dan
persaingan, maka dewasa sedang terjadi perubahan paradigma pendidikan. Pendidikan
kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen. Hal itu
dikarenakan:
 Kewirausahaan berisi "body of knowledge" yang utuh dan nyata (distinctive), yaitu ada
teori, konsep, dan metode ilmiah lengkap.
 Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi "venture-growth", ini tidak jelas masuk
dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan
kepemilikan usaha.
 Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri.
 Kewirausahaan merupakan alat untuk mendiptakan pemerataan berusaha dan pemerataan
pendapatan.
a. Objek Studi Kewirausahaan

Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Menurut Soemahamidjaja, kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan
meliputi:
 Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.
 Kemampuan memotovasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang menyala-
nyala.
 Kemampuan untuk berisiniatif.
 Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah dibiasakan
berulang-ulang akan melahirkan motivasi.
 Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk selalu tepat waktu
dalam segala tindakan melalui kebiasaan yang selalu tidak menunda pekerjaan.
 Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama.
 Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang
baik maupun menyakitkan.
b. Hakikat Kewirausahaan

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil
resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Ada dua pendapat tentang pengertian kewirausahaan, yaitu
Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang
wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (usaha). Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.
Berwirausaha dapat dilakukan dengan cara:
 Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola.
 Menyetor modal dan pengelolaan ditangan pihak mitra.
 Hanya menyerahkan tenaga umum dikonversikan ke dalam bentuk saham sebagai bukti
kepemilikan usaha.
c. Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan
 Karakteristik kewirausahaan
Banyak para ahli yang mengemukakan kerakteristik kewirausahaan dengan berbagai konsep
yang berbeda-beda. Karakteristik wirausaha antara lain:
a. Syukur.
b. Jujur.
c. Semangat bekerja.
d. Toleransi.
e. Berzakat dan berinfaq.

 Nilai-nilai hakiki kewirausahaan


Masing-masing karakteristik kewirausahaan memiliki makna dan perangai tersendiri
yang disebut nilai. Nilai-nilai kewirausahaan identik dengan sistem nilai yang melekat pada
sistem nilai manager.
Ada empat nilai dengan orientasi dan ciri-ciri masing-masing sebagai berikut:
a. Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirnya
pengambilan resiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi.
b. Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi.
Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif,
dan kreativitas.
c. Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah
ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap ke arah
tertentu (aliran fengshui) supaya berhasil.
d. Wirausaha yang berorientasi pada non-materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan,
wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung dengan
menggunakan mistik, paham etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.

d. Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan.

Adapun tujuh langkah proses kreatif yaitu dengan menggunakan otak sebelah kiri, yaitu:
 Persiapan (preparation), yaitu menyangkut kesiapan kita untuk berpikir kreatif.
 Penyelidikan (investigation) dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat
mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang masalah atau keputusan.
 Transformasi (transformation), yaitu menyangkut kesamaan dan perbedaan pandangan
diantara informasi yang terkumpul.
 Penetasan (incubation), yaitu ketika ada pemecahan spontan yang menyebabkan adanya
titi terang yang terus-menerus.
 Penerangan (illimination), yaitu ketika ada pemecahan spontan yang menyebabkan
adanya titik terang yang terus-menerus.
 Pengujian (verivication), yaitu menyangkut ketepatan ide-ide seakurat mungkin dan
semanfaat mungkin.
 Implementasi (implementation), yaitu mentransformasikan ide-ide ke dalam praktek
bisnis.
e. Sikap dan Kepribadian Wirausaha

Kualitas manusia modern yang dimanifestasikan dalam bentuk sikap, nilai, dan tingkah
laku dalam kehidupan sosial. Ciri-cirinya meliputi keterbukaan terhadap pengalaman baru, selalu
membaca perubahan sosial, lebih realistis terhadap fakta dan pendapat, berorientasi pada masa
kini dan masa yang akan datang bukan pada masa lalu, berencana, percaya diri, memiliki
aspirasi, berpendidikan dan mempunyai keahlian, respek, hati-hati, dan memahami produksi.
Ciri-ciri orang modern tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Gunar
Myrdal, yaitu:
 Kesiapan diri dan keterbukaan terhadap inovasi.
 Kebebasan yang besar dari tokoh-tokoh tradisional.
 Selalu berencana dalam segala kegiatan.
 Berorientasi pada masa sekarang dan yang akan datang.
 Sadar dan menghormati orang lain.
Wirausaha merupakan inovator yang dapat menggunakan kemampuan untuk mencari
kreasi-kreasi baru. Dalam perusahaan, wirausaha adalah seorang inisiator atau organisator
penting suatu perusahaan. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola
tingkah laku sebagai berikut:
 Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan, dan menerima ide-ide baru.
 Keberanian untuk menghadapi resiko, yaitu usaha untuk menimbang dan menerima risiko
dalam pengambilan keputusan dan dalam menghadapi ketidakpastian.
 Kemampuan menajerial, yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen, meliputi: usaha perencanaan, usaha untuk mengkoordinir, usaha
untuk menjaga kelancaran usaha, usaha mengawasi mengevaluasi usaha.
 Kemepimpinan, yaitu usaha memotivasi, melaksanakan, dan mengarahkan tujuan usaha.
f. Motif Berprestasi Kewirausahaan

Menurut Lerry Farel, untuk maju atau prestatif seorang pengusaha harus memiliki
motivasi yang tinggi, inovatif, dan memiliki ambisi untuk maju/berkembang. Syarat lain untuk
maju (prestatif) antara lain:
 Memiliki komitmen dan tanggung jawab yang tinggi terhadap karir.
 Bersemangat terhadap masukkan dari berbagai pihak.
 Memiliki orientasi kedepan.
 Memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi superior.
 Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat.
Untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Kebutuhan
berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik
dan lebih efisien dibanding sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mengatasi sendiri kesulitan yang terjadi pada dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yangs segera.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi risiko dan penuh perhitungan.
5. Menyukai tantangan.
2. Objek Studi Kewirausahaan
Seperti telah dikemukakan, kewirausahaan mempelajari nilai, kemampuan, dan perilaku
seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. oleh sebab itu objek studi kewirausahaan adalah nilai-
nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam perilaku. Menurut Soeparman
Soemahamidjaja, kemampuan seseorang yang menjadi kewirausahaan meliputi :

 Kemampuan merumuskan kemampuan hidup/ usaha. Dalam merumuskan tujuan


hidup/usaha diperlukan kemauan pada diri sendiri
 Kemampuan motivasi diri, yaitu untuk melahirkan suatu tekat kemauan yang besar.
 Kemampuan berinovasi yang melahirkan kreatif (adanya cipta) dan setelah dibiasakan
berulang-ulang akan melahirkan motivas.
 Kemampuan membentuk modal material, sosial, dan intelektual
 Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri, yaitu untuk selalu tepat waktu
dalam segala tindakan melalui kebiasaan dan tidak menunda pekerjaan
 Kemampuan mental yang dilandasi agama.
 Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik
maupun menyakitkan.
Sementara itu perkembangan ekonomi ditentukan oleh sejauh mana penduduk negara
tersebut mempunyai spirit kewirausahaan. Spirit kewirausahaan tidak harus dilakukan dengan
cara berwirausaha tetapi dapat ditumbuhkan dalam organisasi yang disebut
sebagai entrepreneurship. Realitas memang menunjukkan kerancuan istilah kewirausahaan yang
selalu dikonotasikan dengan berwirausaha (entrepreneurial) atau wirausahawan (entrepreneur).
3. Bidang-Bidang Wirausaha

Secara garis besar bidang usaha dapat dikelompokkan sebagai berikut :

 Usaha dagang : usaha yang kegiatannya menjualkan produk pihak lain. Misalnya :
warung/toko kelontong, toko onderdil, toko obat/jamu, toko buku, toko pakaian, dll.
 Usaha jasa : usaha yang kegiatannya m emberi layanan/servis kepada pihak lain.
Misalnya : jasa transportasi, salon, konsultan pajak, jasa kontruksi, servis mobil,servis
elektro, dll.
 Dagang dan jasa : usaha yang merupakan gabungan antara sector dagang dan jasa.
Misalnya : bengkel motor/mobil dan juga melayani penjualan onderdil, jasa perjalanan
wiata yang juga melayani catering, dll.
 Manufaktur (produksi) : usaha yang menghasilkan berbagai produk/barang.
4. Ciri-ciri Kewirausahaan

Seseorang yang ingin memulai bisnis tentu harus memiliki jiwa kewirausahaan. Tanpa
jiwa kewirausahaan bisa jadi bisnis yang sedang dirintis berhenti di tengah jalan karena
penyebab yang sederhana, seperti ketidakmampuan mengatasi kepercayaan diri untuk
menjalankan bisnis. Mengacu pada pengertian kewirausahaan, adapun beberapa ciri-ciri
kewirausahaan adalah sebagai berikut:

a. Mempunyai Keberanian dan Daya Kreasi yang Tinggi

Pebisnis yang sukses adalah seseorang yang memiliki keberanian yang tinggi untuk
berkreasi. Karena memiliki kreativitas saja tidak cukup untuk menuju kesuksesan berbisnis.
Orang yang memiliki keberanian untuk memulai tidak akan takut dengan resiko kegagalan yang
bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Tapi bukan berarti harus berani saja tanpa adanya pertimbangan
dan perencanaan yang mumpuni.
b. Mempunyai Semangat Tinggi dan Kemauan Keras

Tidak hanya daya kreativitas saja, seorang wirausahawan yang ingin membangun bisnis
harus memiliki semangat tinggi dan kemauan keras. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan rasa
percaya diri bahwa apa yang akan dikerjakan akan membawa pada keberhasilan. Adanya
kemauan yang keras membuat seseorang bertekad kuat untuk mewujudkan apa yang
diinginkannya.

c. Mempunyai Daya Analisis yang Baik

Seorang wirausaha harus memiliki daya analisis terhadap apa yang sedang dikerjakannya.
Misal saja memperhitungkan untung rugi, persaingan, nilai jual barang atau jasa dan kemampuan
analisis pasar lainnya. Hal ini penting dimiliki dalam diri seorang wirausahawan yang sedang
menggeluti bisnis, karena betujuan untuk meminimalisir kerugian.

d. Berjiwa Pemimpin dan Tidak Berperilaku Konsumtif

Pebisnis harus memiliki jiwa kepemimpinan, baik untuk dirinya sendiri maupun
bawahannya. Dalam artian mampu memimpin atau mengendalikan dirinya sendiri dan
anggotanya dalam pengambilan keputusan. Seorang pemimpin tidak seharusnya memiliki
perilaku konsumtif, karena pengeluaran harus lebih kecil daripada pemasukan. Dengan jiwa
seperti ini, bisnis yang sedang Anda bangun akan semakin berkembang dengan terus
memanfaatkan keuntungan sebagai modal untuk bisnis yang lebih besar.

e. Membuat Keputusan dan Melaksanakannya

Pebisnis yang hebat adalah yang mampu membuat keputusan dengan cepat dan tepat
untuk menghasilkan sesuatu. Pebisnis yang memiliki jiwa kewirausahaan adalah yang memiliki
perhitungan dalam setiap keputusannya dalan melaksanakan keputusan tersebut sesuai yang
sudah disepakati bersama timnya. Melaksanakan keputusan dengan cepat meminimalisir
hilangnya peluang.
f. Memiliki Pengabdian yang Besar Terhadap Bisnisnya

Jiwa wirausaha dimiliki oleh seseorang yang bisa mengabdikan diriya terhadap
pekerjaannya. Pebisnis yang sedang memulai bisnisnya harus mengesampingkan kepentingan-
kepentingan yang bisa ditunda demi pekerjaanya. Meskipun banyak orang mengatakan bahwa
bisnis adalah tidak memiliki waktu yang mengikat, namun perlu diketahui bahwa untuk
menekuni bisnis justru membutuhkan waktu lebih untuk belajar, memahami dan menjalankan
bisnis dengan baik. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, pebisnis harus menerapkan jiwa
wirausahanya terhadap pelanggan dan calon pelanggan.

Untuk menjadi seorang wirausaha yang dapat dikatakan handal dan profesional jika ia
melakukan hal-hal berikut ini:

 Sangat mengenal dan meyakini produknya


 Mampu menerima kritik dan saran yang baik dengan tidak berdebat dengan pelanggan
maupun calon pelanggan
 Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan anggotanya maupun pelanggan
 Bersikap yang santun, jujur dan berani mengambil keputusan
 Bertanggung jawab jika saja terjadi sesuatu terhadap produk atau jasa dalam bisnisnya
yang merugikan pelanggan.
5. Hakekat dan Rahasia Kewirausahaan
a. Hakekat Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan
yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki
kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-
sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan
serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia
nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan.
Intinya, seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa Wirausaha dan
mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya. Orang-orang yang memiliki
kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara epistimologis, sebenarnya
kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku
inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam
menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata
tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan
yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang
baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.
Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para wirausahawan
dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik
dengan watak/ciri wirausahawan semata, karena sifat-sifat wirausahawan pun dimiliki oleh
seorang yang bukan wirausahawan. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan
swasta maupun pemerintahan.
Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan
jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity)
dan perbaikan (preparation) hidup. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang
individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan
meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan
penciptaan organisasi usaha.
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses
pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Nilai
tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
 Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
 Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
 Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or
services)
 Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more
goods and services with fewer resources)
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran
pengusaha kecil, namun sifat inipun sebenarnya dimiliki oleh orang-orang yang berprofesi di
luar wirausahawan. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan,
pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya. Dengan demikian, ada enam hakekat
pentingnya Kewirausahaan, yaitu:
 Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis .
 Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan
mengembangkan usaha.
 Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan
berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
 Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
 Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha.
 Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
b. Rahasia kewirausaan

Berikut ini adalah kumpulan rahasia dari para entrepreneur yang sudah teruji baik oleh
waktu maupun medan persaingan:
 Berani mengambil resiko
Hidup adalah penuh tantangan dan setiap tantangan tentu ada keuntungan dan
kerugiannya. Setiap pilihan hidup memang selalu mengandung peluang dan resiko. Terlepas
anda berani atau tidak mengambil peluang usaha, resiko senantiasa mengikuti.
 Bermimpi besar
Mempunyai keinginan besar memang tidak ada salahnya, semua pencapaian umat
manusia memang dimulai dari mimpi. Manusia bisa mencapai bulan juga karena angan-angan
manusia yang ingin mengetahui rahasia bulan. Manusia bisa menciptakan pesawat terbang juga
diilhami dari cerita legenda semacam ikarus yang rela mati demi mencapai cita-citanya. Ikarus
ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi manusia burung yang dapat terbang.
 Pelanggan adalah raja
Pengalaman sering bercerita bagaimana kita sering mengalami kekecewaan ketika
membeli produk. Ternyata produk yang kita beli tidak sesuai dengan harapan, namun alih-alih
merasa bersalah dan memberikan ganti dari sang penjual kalau dikomplain, malah konsumen
sering disalahkan.
 Hargailah Sumberdaya Manusia
Memiliki tenaga kerja professional adalah asset yang sangat berharga bagi kelangsungan
hidup bisnis. Pengusaha seringkali hanya berfikiran bagaimana membayar tenaga kerjanya
semurah mungkin dengan alasan margin dari bisnisnya sangat tipis. Namun bilamana para
tenaga kerjanya kecewa akhirnya kemudian akan muncul tingginya angka ketidaksiplinan kerja
bahkan sabotage ditempat kerja.
 Tahan banting / Ulet
Tidak ada usaha sukses yang langsung melalui jalan tol untuk sukses. Semua kesuksesan
dilalui melalui jalan berliku dan berbatu. Seperti pepatah motivasi bahwa “seorang yang sukses
adalah orang yang sekali lebih banyak bangun dari jatuhnya”. Menjalin usaha diawal memang
sangat berat karena dari hasil statistic menunjukkan bahwa 1-5 tahun pertama adalah fase yang
menentukan kelangsungan usaha.
Banyak usaha yang gagal pada fase awal tersebut. Dari pengusaha yang tersisa memang
melahirkan pengusaha tangguh.
 Percaya Diri Sendiri
Percaya akan kemampuan diri sendiri adalah penting karena percaya diri sendiri adalah
pondasi awal membangun usaha. Kita bisa berkaca pengalaman Buckminster Fuller salah
seorang investor sukses yang telah banyak melakukan revolusi dalam dunia teknik. Pada awal
kehidupannya, dia tidak dikenal dan tidak bahagia. Malah ditahun 1927, ia pernah berencana
bunuh diri karena dia kehilangan orientasi hidup. Dia sebelumnya hanya mendengar nasehat rang
lain dan kurang mendengar suara diri sendiri. Namun kemudian, dia berubah dan mulai
membangun rasa percaya diri. Akhirnya sebelum meninggal, Fuller berhasil merevolusi dunia
arsitek, perumahan, otomobil dsb.
 Memiliki Passion
Setiap aktivitas yang dilakukan haruslah mempunyai energi memotivasi yang dinamakan
passion atau hasrat. Tanpa passion tentu bisnis yang dilakukan tidaklah berumur panjang.
Banyak entrepreneur sukses melakukan bisnisnya karena dilandasi hasrat yang kuat akhirnya
melahirkan etos kerja yang tekun dan fokus dibidangnya. Kita mengenal sosok Greg. Hambali
seorang pemulia tanaman aglaonema yang namanya kesohor dalam dunia tanaman hias baik
nasional maupun internasional.
Kita pernah mengenal kesuksesan tanaman yang bernama “Pride of Sumatera” (PoS),
itulah salah satu karya beliau yang terkenal dan membawa harum nama Indonesia di dunia
tanaman internasional. Dan, Pride of Sumatera termasuk tanaman yang awalnya berhasil
dilelang dengan harga tertinggi berharga ratusan juta dan merupakan tanaman fenomenal pada
saat itu.
 Bersedekah
Dalam logika ilmiah seperti diterangkan dalam ilmu Neuro Linguistik Program (NLP),
sedekah akan memprogram bawah sadar kita agar menjadikan diri kita sebagai insan yang
mampu (dengan representasi tangan memberi adalah diatas).
Makna bersedekah juga sangat luas karena bersedekah tidak hanya materi saja namun
bisa berupa hal lain misalnya ilmu. Kita dapat hidup kita dari penghasilan yang kita terima
namun kita akan memberi kehidupan kepada orang lain dengan memberi sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai