Anda di halaman 1dari 13

RAGAM KARANGAN ILMIAH

Tugas ini untuk memenuhi mata kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan


diampu oleh Bu Heni Dwi Arista

Disusun oleh:
Kelompok 6 Kelas B
Angelina T. Torimtubun

145060400111033

Fachrulia Timikasari

145060401111009

Sonia Megah

145060401111018

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK PENGAIRAN
DESEEMBER 2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh
seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan
yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai
ragam bentuk karya tulis atau karangan ilmiah. Karangan ilmiah dapat
berupa makalah dan artikel ilmiah.
Seorang mahasiswa bukan lagi seorang siswa yang ditugaskan oleh
gurunya untuk menganalisa sebuah karangan ilmiah, tetapi sebagai
seseorang yang akan memperoleh gelar sarjana, mahasiswa dituntut tidak
hanya untuk menganalisa sebuah karangan ilmiah, tetapi lebih utamaaanya
untuk bisa membuat suatu karya karangan ilmiah itu sendiri. Seorang
mahasiswa akan sering dituntut untuk membuat sebuah artikel ilimiah dan
makalah yang baik dan sesuai dengan ketentuan yang ada. Dengan adanya
pedoman atau sistematika penulisan makalah dan artikel ilmiah, maka
mahasiswa akan lebih mudah untuk membuat makalah dan artikel ilmiah
itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistematika penulisan makalah yang baik dan benar?
2. Bagaimana sistematika penulisan artikel ilmiah yang baik dan benar?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami sistematika penulisan makalah yang baik
dan benar.
2. Mengetahui dan memahami sistematika penulisan artikel ilimiah yang
baik dan benar.
D. Manfaat
Tulisan ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan
wawasan mengenai ragam karangan ilmiah, khususnya makalah dan
artikel

ilmiah.

Tulisan

ini

dapat

membantu

mahasiswa

untuk

mempermudah penulisan makalah dan artikel ilmiah yang baik dan benar
dengan mengetahui sistematika penulisannya.

BAB II
PEMBAHASAN

Karya Ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan
tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat
berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atau simposium , artikel jurnal, yang pa da dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan
lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Dilihat dari tujuan penulisannya karangan ilmiah dapat dibedakan ke
dalam dua jenis. Pertama adalah tugas-tugas perkuliahan, seperti makalah dan
laporan buku atau laporan bab. Kedua adalah karangan ilmiah yang merupakan
syarat yang dituntut dari mahasiswa ketika menyelesaikan satu program studi,
seperti skripsi, tesis, dan disertasi.
Penulisan karangan ilmiah tidak dapat disamakan dengan penulisan karya-karya
non ilmiah seperti cerpen, novel, puisi, dan lain-lain. Dalam menulis karangan
ilmiah ada sistematika dan kaidah-kaidah yang diperlukan dan dijadikan sebagai
acuan dalam penulisan karangan ilmiah itu sendiri. Kali ini akan dibahas
sistematika penulisan karangan ilmiah, khususnya makalah dan artikel ilmiah.
2.1 Sistematika penulisan makalah
Makalah adalah salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang membahas
pokok masalah tertentu

yang tercakup dalam ruang lingkup tertentu

berdasarkan penyelidikan, pengamatan, dan pengumpulan data yang di dapat


dari suatu penelitian. Makalah mmempunyai aturan dalam penulisannya,
karena yang akan di tulis itu adalah sebuah karyah ilmiah sehingga
penulisannya pun harus menggunakan bahasa yang ilmiah. Setiap bidang imu
dapat diuraikan/dijabarkan daam sebuah makalah.
Sistematika penulisan makalah adalah suatu hal yang penting dan harus
diperhatikan. Meskipun setiap bidang imu dapat diuraikan dalam sebuah
makalah bukan berarti semua makalah itu di buat seragam. Makalah berfungsi
untuk memberikan informasi penting terkait salah satu fenomena ilmu,

memberikan uraian konsep dalam sebuah ilmu yang di buat secara sistematis.
Berikut adalah sistematika penulisan makalah :
Bagian Pembuka :
1. Judul
Judul harus mencerminkan isi dari makalah. Judul di tulis dengan
huruf tebal, atau ditulis dengan huruf besar pada awal kata kecuali kata
penghubung.
2. Abstrak
Abstrak merupakan pandangan awal atau ringakasan dari sebuah
makalah. Abstrak digunakan untuk menggambarkan isi dari makalah itu
sendiri. Dalam penulisan abstrak disampaikan pula kata kunci yang
terdapat dalam makalah tersebut.
3. Lembar Persetujuan
Lembar Persetujuan ini dicantumkan tanda tangan pihak yang
bersangkutan yang berkepentingan dalam pembuatan makalah tersebut.
Biasanya pembimbing atau penguji makalah tersebut.
4. Kata Pengantar
Berisikan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga
semua pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah tersebut.
5. Daftar Isi
Berisikan daftar halaman dari isi yang terdapat dalam makalah
tersebut.
6. Daftar Lampiran
Jika didalam makalah tersebut terdapat lampiran, seperti gambar,
dan lain-lain, maka letak halaman lampiran tersebut ditulis dan didaftar di
daftar lampiran.
7. Daftar Tabel
Jika didalam makalah tersebut terdapat tabel-tabel tertentu maka
letak halaman tabel tersebut didaftar di daftar tabel.
Bagian Isi :
1. BABI. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah memuat alasan dibuatnya makalah dengan
judul tersebut. Latar belakang masalah dapat juga diartikan masalah

yang mendasari dalam tulisan makalah tersebut. Penulis dapat


mengutip/mengemukakan pendapat para ahli, berita melalui media
massa, peraturan perundang-undangan yang mendukung terhadap fakta
atau fenomena yang akan ditulis. Setiap peraturan dan perundangundangan yang dikutip tidak ada catatan kaki, sedangkan pendapat para
ahli, berita melalui media massa harus disertai catatan kaki.
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah berisikan masalah-masalah yang akan dibahas
dalam makalah tersebut. Rumusan masalah ini berisikan pertanyaanpertanyaan yang sengaja dibuat dengan lengkap dan terperinci
mengenai ruang lingkup permasalahan dibahas dalam bab pembahasan
makalah. Dalam penulisan perumusan masalah diakhiri dengan tanda
tanya (?)
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan
Tujuan merupakan jawaban dari rumusan-rumusan masalah yang
telah dibuat. Menyebutkan secara spesifik maksud yang ingin dicapai
dalam penulisan.
2

Manfaat Penulisan
Berisikan uraian manfaat yang didapat dalam makalah tersebut.

Merupakan kontribusi hasil penulisan bagi pengembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi.
2. BAB II. KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A. Kajian Teoritis
Kajian teoritis, berisi teori-teori atau pemaparan tentang temuantemuan ilmiah yang digunakan sebagai dasar teori dalam makalah
tersebut. Teori-teori yang dikaji merupakan hal yang diperlukan dalam
makalah tersebut, khususnya dalam bab pembahasan dan relevan
dengan pokok permasalahannya. Setiap teori yang dikutip harus disertai
penjelasan dan komentar penulis tentang kaitan teori tersebut dangan
masalah. Sedangkan pada akhir dari semua teori-teori yang dikutip,

penulis harus memunculkan sebuah kesimpulan terkait dengan


permasalahan.
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah bagaimana penulis memikirkan dari awal
hingga akhir masalah yang ada dalam makalah tersebut. Penulis harus
menjelaskan suatu alur kerja atau saling keterkaitan antar indikator
dengan permasalahan yang dibahas. Untuk mengungkapkannya penulis
dapat menggunakan bantuan skema atau bagan penjelasan.
C. Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan merupakan metode yang digunakan dalam
penulisan makalah tersebut, misalnya metode deskriptif analisis.
Memuat juga metode pengumpulan data, misalnya wawancara atau
kuisioner. Dapat juga dimuat metode analisis data, misalnya rumus
statistik, rumus keuangan, atau model metode lain.
3. BAB III. PEMBAHASAN (judul sesuai topik masalah yang dibahas)
A. Deskripsi Kasus
Mengidentifikasi kasus-kasus yang terdapat pada makalah,
biasanya sesuai dengan kekhususan bidang ilmu penulis. Kasus yang
diidentiftkasi di mulai dengan kasus sederhana sampai pada kasus
kompleks dan rumit sesuai dengan yang diangkat pada perumusan
masalah. Kasus-kasus yang bersifat rahasia tidak disarankan untuk
dibahas oleh penulis. Kasus yang diangkat dapat berupa point-point
uraian penjelasan atau berupa tabel, diagram dan sebagainya.
B. Analisis Kasus
Penulis melakukan pengkajian terhadap kasus yang dipilih sesuai
urgensi permasalahan dan berusaha mengkaitkan dengan konsep teori
dan temuan-temuan lain yang dianggap perlu. Untuk mendapatkan
solusi/pemecahan terhadap kasus yang dibahas, penulis dapat juga
menggunakan model-model analisis sesuai kebutuhan.
4. BAB IV. KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Dari tulisan yang ada di makalah, dan masalah-masalah yang


diangkat, penulis harus menuliskan kesimpulannya berdasarkan
pembahasan dan teori yang dikaji. Kesimpulan yang dibuat oleh penulis
berupa poin-poin penting dan tidak boleh menyimpang dari hal yang
dibahas atau yang dianalisa.
B. Saran
Berangkat dari kesimpulang yang sudah dibuat oleh penulis, maka
penulis dapat memberikan saran terkait dengan hal-hal yang dibahas.
Saran ini dapat ditujukan kepada pembaca, atau kepada pihak yang
berkaitan dengan isi makalah tersebut. Saran digunakan untuk memberi
masukan agar hal yang dibahas dalam makalah tersebut dapat
berkembang lebih baik.
Bagian Akhir
1. Daftar Rujukan
Daftar Rujukan adalah daftar pustaka (jika dikutip dari buku) dan
daftar catatan sumber yang digunakan dalam penulisan makalah tersebut.
2. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran dapat berupa data-data atau gambar dan lain hal yang
sengaja dilampirkan untuk mendukung isi dari makalah tersebut.
2.2 Sistematika penulisan artikel ilmiah
Artikel ilmiah adalah karya ilmiah atau karangan ilmiah yang dirancang
untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel. Penulisan artikel
ilmia menggunakan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman penulisan ilmiah
yang telah disepakati.
Artikel ilimiah merupakan jembatan antara peneliti dan pembaca, dan
dapat diartikan sebagai suatu bentuk kontribusi keilmuan kepada kemajuan
iptek dan dapat dipandang sebagai sarana promosi diri seorang penulis artikel
ilmiah. Penulisan artikel ilmiah membutuhkan teknik khusus.
Secara universal, penulisan artikel ilmiah sudah dimapankan mengikuti
aturan yang ada. Hal ini untuk memudahkan komunikasi yang ada. Untuk
menjamin efektivitas, maka suatu artikel ilmiah harus memenuhi tiga unsur,
yaitu logika ilmu yang tepat, bahasa yang jelas, lugas daan komunikatif, serta
sesuai dengan aturan jurnal yang akan memuat artikel tersebut. Seorang
penulis perlu taat mengikuti konvensi dari masing-masing bidang ilmu yang

ditekuninya

dengan

berpedoman

pada

jurnal

ilmiahnya.

Masing-masing jurnal mempunyai gaya selingkung sendiri yang dapat diikuti


pada petunjuk penulis yang ingin menerbitkan karya ilmiahnya.
Berdasarkan segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dibedakan
menjadi dua, yaitu artikel nonpenelitian dan artikel penelitian.
Berikut adalah sistematika penulisan artikel ilmiah:
Seorang penulis perlu taat mengikuti konvensi dari masing-masing bidang
ilmu yang ditekuninya dengan berpedoman pada jurnal ilmiahnya.
Masing-masing jurnal mempunyai gaya selingkung sendiri yang dapat diikuti
pada petunjuk penulis yang ingin menerbitkan karya ilmiahnya.
1. Judul
Judul harus mengembangkan penelitian yang dilakukan. informasi
yang penting juga harus dimunculkan dalam judul yang biasa tidak lebih
dari 14 kata. Salah satu ciri penting judul adalah provokatif, yaitu
merangsang pembaca untuk membaca artikel.
2. Nama Penulis
Nama penulis biasanya ditulis tanpa gelar akademik akan tetapi
ada pula jurnal yang tetap menuliskan gelar penulisnya. Jika dikehendaki
gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh disertakan. Nama lembaga
tempat penulis bekerja ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama.
Jika penulis lebih dari dua orang , ada dua cara, yaitu dengan tetap
mencantumkan semua nama penulis atau dengan mencantumkan nama
penulis utama saja, disertai tambahan dkk (dan kawan-kawan) atau nama
penulis lain ditulis pada catatan kaki.
3.

Abstrak dan kata kunci


Abstrak dan kata kunci selalu ada dalam setiap artikel ayng ditulis
untuk dimuat dalam jurnal. Abstrak harus memberi gambaran ringkasan
tentang penelitian atau tentang isi artikel yang dianggap paling penting
dalam sebuah artikel ilmiah. Abstrak biasanya terdiri atas 50-75 kata yang
disusun dalam satu paragraf. Abstrak diketik dengan spasi tunggal dan
dengan format yang lebih sempit dari teks utama. Abstrak hendaknya
bersifat provokatif, sehingga pembaca tertarik meneruskan bacaannya.

Dalam artikel ilmiah hendaknya disertakan 3 sampai 5 kata


kunci.Kata kunci merupakan konsep pokok, dan dapat berupa istilahistilah yang dapat mewakili ide atau konsep pokok itu sendiri.
Tata cara penulisan abstrak dan kata kunci dalam sebuah jurnal
merupakan bagian penting yang diatur dalam gaya selingkung jurnal
ilmiah,

sehingga

penulis

artikel

harus

memerhatikan

tata

cara

penulisannya, karena masing-masing jurnal bisa saja berbeda.


4.

Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisi permasalahan penelitian,
menunjukan tujuan penelitian , menunjukan ringkasan kajian teori,
pemecahan masalah, dan jika memungkinkan menyebutkan hipotesis.

5.

Metode penelitian
Metode penelitian menguraikan bagaimana penelitian dilakukan.
Materi pokok bagian ini ialah pemaparan desain yang digunakan, memberi
dengan jelas sasaran dan menggambarkan teknik atau prosedur analisis.

6.

Bagian inti ( Hasil dan pembahasan)


Isi bagian ini sangat bervariasi, lazimnya berisi kupasan, analisis,
argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis
mengenai masalah yang dibicarakan. Bagian inti biasannya menunjukan
hasil bersih analisis data, menyajikan secara efektif kajian nonnaratif, tidak
mengulang apa yang ada didalam grafik dan tabel. Pembahasan
merupakan bagian yang terpenting artikel sebagai penelitian. Penulis
artikel menjawab pertanyaan penelitian dan menunjukan bagaimana
temuan tersebut diperoleh, menginterprestasi temuan, menguraikan
temuan dengan struktur pengetahuan yang telah mapan dan memunculkan
teori atau memodifikasi teori yang telah ada. Walaupun demikian, perlu
dijaga agar tampilan bagian ini tidak terlalu penjang dan menjadi bersifat
seperti diklat.

7.

Penutup
Penutup biasanya berisi kesimpulan dan saran yang menyajikan
ringkasan dan penegasan tulisan mengenai hasil penelitian dan
pembahasan. Saran harus sesuai dengan hasil penelitian, tidak melampaui

kapasitas temuan penelitian dan dapat dilaksanakan, serta biasanya


merupakan akhir suatu diskusi dengan suatu pendirian atau menyodorkan
beberapa alternatif penyelesaian.
8.

Daftar rujukan
Bagian akhir dari artikel adalah daftar rujukan. Daftar rujukan ini
memuat semua rujukan yang telah dimuat di dalam artikel dan memuat
bahan yang tidak dirujuk.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karangan ilmiah sangat beragam bentuknya. Karangan ilmiah dapat
berupa makalah dan artikel ilmiah. Sistematika menulis makalah dan artikel
umumnya sama, dan terdapat:
1. Pendahuluan merupakan alasan mengapa masalah itu dibahas, tujuan
masalah itu dibahas, dan manfaat dari karangan ilmiah itu sendiri.
2. Bagian isi merupakan bagian inti dalam suatu karangan ilmiah, biasanya
berisi bab pembahasan yang menjadikan karangan ilmiah itu bermanfaat.
Bagian isi ini hendaknya ditulis dengan menggunakan pola berpikir
analisis terhadap permasalahan yang dibahas.
3. Penutup biasanya berupa kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan
simpulan yang ditarik dari masalah yang dibahas, sedangkan saran

biasanya merupakan akhir suatu diskusi dengan suatu pendirian atau


menyodorkan beberapa alternatif penyelesaian. Saran dan kesimpulan
harus sesuai dengan masalah yang dibahas dalam karangan ilimiah dan
tidak boleh menyimpang dari pembahasan pokok karangan ilmiah itu.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat kami berikan untuk pembaca berkaitan dengan
sistematika penulisan makalah dan karya ilmiah, adalah:
1. Dalam menulis sebuah karangan ilimah hendaknya menggunakan bahasa
ilimah yang baik dan benar.
2. Dalam penulisan judul dan bab pendahuluan hendaknya menggunakan
bahasa yang provokatif agar pembaca tertarik untuk membaca karangan
ilmiah tersebut.
3. Dalam menulis sebuah karangan ilmiah, hendaknya disusun secara rapi,
agar pembaca tidak bingung dalam membacanya, dan pembaca nyaman
membaca karangan ilmiah tersebut.
DAFTAR RUJUKAN
Kakashi,

Umam

Metode

Penulisan

Ilmiah.

(Online),

(http://www.scribd.com/doc/24261781/METODE-PENULISANILMIAH#force_seo , diakses 14 Desember 2014)


Ami. 2010. Pentingnya Ragam Ilmiah dalam Penulisan Ilmiah. (online),
(https://ami26chan.wordpress.com/2010/10/28/pentingnya-ragam-ilmiahdalam-penulisan-ilmiah/, diakses 13 Desember 2014)
Mahfud, Sapuan. Sistematika Penulisan Makalah dan Karya Ilmiah yang
Baik. (online). (http://sejuta-makalah.blogspot.com/2013/03/sistematikapenulisan-makalah-karya-ilmiah-yang-baik.html , diakses 14 Desember
2014).
Rijalun,

Rahmat.

Tulis. (online).

Tata

Cara

Penyusunan

Makalah

dan

Karya

(http://imam-mucholis.blogspot.com/2013/06/tata-cara-

penyusunan-makalah-karya-tulis.html, diakses 10 Desember2014)


Ajeng. 2010. Sistematika Penulisan Makalah Ilmiah. (online). (http://mbdlp3itasikblogspotcom.blogspot.com/2010/11/sistematika-penulisanmakalah-ilmiah.html, diakses 10 Desember 2014)

Anda mungkin juga menyukai