Abstrak
Penelitian ini berupaya untuk menggambarkan pemakaian deiksis dalam teks
terjemahan berbahasa Indonesia dari bahasa sumbernya, bahasa Arab. Deiksis
dipahami sebagai bagian dari studi pragmatik, dengan begitu deiksis merupakan salah
satu objek bidang kajian dari pragmatik. Masalah dalam penelitian ini: 1)
bagaimanakah jenis-jenis deiksis; 2) bagaimanakan maksud dibalik penggunaan
deiksis sosial pada kumpulan cerpen Al-Kabuus. Tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan aneka jenis deiksis, 2) mendeskripsikan
maksud penggunaan deiksis sosial pada kumpulan cerpen Al-Kabuus.
Objek penelitian yang dikaji adalah jenis, maksud serta hubungan deiksis sosial
dengan yang terdapat pada cerpen Al-Kabuus. Subjek penelitiannya adalah cerpen
karya Najib Kailani yang diterjemahkan oleh Zuriyati. Data dalam penelitian ini
adalah kata, frase, klausa, kalimat yang di dalamnya terdapat jenis dan maksud
penggunaan deiksis sosial dalam cerpen Al-Kabuus. Sumber data dalam penelitian ini
terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 20 cerpen dari Al-Kabuus diperoleh
60 deiksis sosial, terdapat 5 deiksis sosial jenis gelar, 4 deiksis sosial jenis jabatan, 12
deiksis sosial jenis profesi, dan terdapat 36 deiksis sosial jenis julukan.
Kata Kunci: deiksis, deiksis sosial, al-kabuus, cerpen
Abstract
This study attempted to describe the use of deixis in Indonesian language translation
text from the source language, Arabic. Deixis understood as part of a pragmatic study,
so deixis is one of the object field of study of pragmatics. The problem in this research:
1) how the types of deixis; 2) how is the intention behind the use of social deixis on a
collection of short stories Al-Kabuus. Goals to be achieved in this research are: 1) to
describe the various types of deixis, 2) describe the intended use of social deixis on a
collection of short stories Al-Kabuus.
The object of research by reviewing the type, purpose and relationship with the social
deixis contained in Al-Kabuus short stories. Subject of research is the short story by
Najib Kailani translated by Zuriyati. The data in this study are words, phrases, clauses,
sentences in which there are different types and the intended use of social deixis in
short stories Al-Kabuus. Sources of data in this study consisted of primary data sources
and secondary data sources.
Data collection techniques in this study using documentation. The results of this study
indicate that as many as 20 short stories from Al-Kabuus obtained 60 social deixis,
social deixis there are 5 types of titles, positions four types of social deixis, social deixis
12 kinds of professions, and social deixis there are 36 kinds of nicknames.
Keywords: deixis, social deixis, al-kabuus, short stories
344 Al-Turāṡ Vol. XXI, No. 2, Juli 2015
2. Pengolahan Data
Data berupa hasil pencatatan
yang telah dihimpun dikelola dengan
Metode Simak tahapan-tahapan sebagai berikut:
1) Hasil catatan terlebih
dahulu dimasukkan ke
dalam komputer/labtop;
2) Hasil catatan dibaca
Teknik Catat berulang-ulang;
3) Data yang mengandung
deiksis yang dijadikan
Bagan 1 Hierarki Metode Penelitian ini korpus untuk selanjutnya
dianalisis.
Bagan 1 di atas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Konsepsi metode dalam 3. Analisis Data
Data yang sudah diperoleh
penelitian ini berposisi sebagai hiponimi
dianalisis menggunakan:
dari konsep teknik. Metode yang
1) tabel-tabel yang disarankan
digunakan dalam penelitian ini ada dua
oleh Rahardi (2011). Setiap
jenis, yaitu:
tabel analisis berisi: nomor
Metode simak yaitu metode
data, lokasi percakapan,
pemerolehan data yang dilakukan
konteks tuturan, wujud
peneliti dengan cara melakukan
deiksis, jenis kalimat dan
penyimakan penggunaan bahasa di
makna imperatif.10
dalam teks terjemahan yang digunakan
2) Untuk mencari tahu
yang digunakan penerjemah bahasa
berbagai deiksis dilakukan
untuk menggambarkan setiap peristiwa
dengan menganalisis
tutur. Metode ini memiliki teknik dasar
deiksis itu sesuai dengan
berupa teknik catat. Dikatakan teknik
distribusinya.
catat karena penyimakan dilakukan
dengan pencataan. Pencatatan dapat
Sumber data yang digunakan
dilakukan secara tersistmatisasi dari
adalah:
setiap topik pembicaraan. Pencatatan
1) Data penelitian deiksis
dilakukan secara bertahap agar data yang
mencakupi semua tuturan
diperoleh bersifat teratur sehingga dapat
dalam teks terjemahan;
diamati penggunaan bahasanya.
2) Identitas sebuah deiksis
Bertumpu kepada metode ini, alat tulis
sebagai objek sasaran apabila
yang digunakan peneliti berupa alat ketik
deiksis itu muncul bersama
seperti laptob. Alat tulis berupa pulpen,
dengan respons atau
pensil, dan stabilo warna warni
tanggapannya. Alasannya,
digunakan untuk menandai data yang
tanggapan dapat berupa
diperlukan dari naskah terjemahan itu.
ungkapan yang di dalamnya
Alasan penggunaan metode ini adalah
untuk mendapatkan keaslian dari bahasa
10
Op.cit., Rahadi Kundjana, 2011., hal 51
Darsita : “Deiksis” dalam … 349
14 16
Lyons, John. Semantics (Cambridge: Cambridge J.S Badudu (2000) dalam I Dewa Putu Wujaya
University Press, 1977)., p. 636 dan Muhammad Rohmadi. Analisis Wacana
15
Steven C. Levinson. Pragmatics. (Cambridge: Pragmatik Kajian Teori dan Analisis (Surakarta:
Cambridge Univeersity Press, 1983)., hal 64. Yuma Pustaka, 2011)., hal 69
Darsita : “Deiksis” dalam … 351
17
Charles J. Fillmore. Santa Cruz Lectures on
Deixis 1971. (Bloomington: Indiana University
Linguistics Club)., 76p
352 Al-Turāṡ Vol. XXI, No. 2, Juli 2015
Deiksis Persona
Persona kedua lebih dari satu kamu (sekalian), kalian (bentuk bebas)
(bentuk bebas)
Sumber: Kaswanti Purwo (1984) dalam Nadar (2011:58)18 yang dimodifikasi oleh peneliti ini
Deiksis ruang
Lokatif sini,situ, sana
Sumber: Kaswanti Purwo (1984) dalam Nadar (2011:58)19 yang dimodifikasi oleh peneliti ini
Deiksis Waktu
18
Abdul Chaer. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. (Jakarta: Rineka Cipta, 2000)., hal 91-98
19
Ibid.
Darsita : “Deiksis” dalam … 353
Waktu yang telah lalu Waktu sekarang Waktu yang akan datang
minggu (yang) lalu minggu ini besuk, (hari) lusa, besuk lusa
(bulan) April (yang) lalu bulan April ini minggu yang akan datang
tadi
Sumber: Kaswanti Purwo (1984) dalam Nadar (2011:58)20 yang dimodifikasi oleh peneliti ini.
20
Ibid.
354 Al-Turāṡ Vol. XXI, No. 2, Juli 2015
21
Op.cit. hal 103-105
Darsita : “Deiksis” dalam … 355
Tabel 1
Analisis Deiksis Persona Pertama
No Lokasi terjadinya tuturan Wujud Imperatif Konteks tuturan Makna imperatif Deikis
persona
h.21 Dialog di dalam rumah “Hasil Mereka punya harta pernyataan ‘aku’
pemeriksaan berlimpah.. tapi
dokter dengan sekejap mata
menyalahkan tragedi datang
aku”. merenggut
kebahagiaan mereka
karena ada satu yang
mereka tidak miliki
yaitu anak
h.31 Di ruang makan di dalam “Aku harus punya Tokoh Salim harapan ‘aku’
rumah punya anak, menyangkal hasil
harus”. pemeriksaan dokter
h.49 Di ruang keluarga di dalam “Aku bisa gila, di Tokoh Salim iri pertanyaan ‘aku’
rumah mana keadilan? dengan istri
tetangganya yang bisa
hamil, sedang istrinya
tidak bisa hamil
h.53 Di ruang praktek dokter “Saya pastikan Laila memeriksakan pernyataan ‘saya’
kandungan untuk kunjungan Anda sehat dan kandungannya ke
pertama tidak mandul. dokter kandungan
h.56 Di ruang praktek dokter “Saya ingin Laila memeriksakan pertanyaan ‘saya’
kandungan untuk kunjungan bertanya kandungannya ke
ke-2 sejujurnya. dokter kandungan
Mengapa kau
harus berbuat
zalim…?”
h.71 Di ruang tidur di dalam “Kau bagiku Setelah mendapat pernyataan ‘-ku’
rumah adalah suami, penjelasan dari dokter
saudara dan kandungan bahwa
anak” Salim mandul
Analisis data seperti tertera pada tabel 1 dalam konteks situasi yang akrab, dan
menunjukkan bahwa, penggunaan saya digunakan pada konteks situasi
deiksis persona pertama pada umumnya yang formal. Satuan ku- bentuk terikat
menggunakan aku, saya, dan –ku bentuk lekat kiri tidak ditemukan dalam data
terikat lekat kanan. Aku, dan -ku penelitian ini.
digunakan pada konteks tuturan
pembicara dan kawan bicara berada
356 Al-Turāṡ Vol. XXI, No. 2, Juli 2015
Tabel 2
Analisis Deiksis Persona Pertama dengan Persona Kedua
No Lokasi terjadinya tuturan Wujud Imperatif Konteks tuturan Makna imperatif Deikis
persona
h.31 Di jalan menuju rumah sakit “Kenapa Ausyah Ausyah dituduh Pertanyaan ‘kita’
tidak kita beri berbuat zina oleh
kesempatan”? masyarakat sekitar
tempat tinggalnya
h.20 Di rumah di ruang tidur “Kalau begini, Salim marah kepada Dugaan ‘kita’
berarti bahtera istrinya
hidup kita selama
ini hanya
merupakan suatu
kebohongan”
Tabel 3
Analisis Deiksis Persona Pertama dengan Tanpa Persona Kedua
No Lokasi terjadinya tuturan Wujud Imperatif Konteks tuturan Makna imperatif Deikis
persona
1 Di tengah laut di atas kapal “Kami saling Saat kapal yang Penyataan ‘kami’
berantukkan dan dinaiki penumpan
berteriak” goleh ditiup angin
2 Di tengah laut di atas kapal “Kepala kami Saat kapal yang Pernyataan ‘kami’
saling beradu dan dinaiki penumpan
kami goleh ditiup angin
bergantungan
kemana saja”
Tabel 4
Analisis Deiksis Persona Kedua
1 Di ruang tidur di dalam “Kenapa tidak? Sebelum penjelasan dari Pertanyaan ‘kau’
rumah Bukankah kau yang dokter kandungan bahwa
hamil dan Salim mandul
melahirkan?
2 Di ruang praktek dokter “Kau perempuan Dokter menjelaskan tak Pernyataan ‘kau’
berhati tulus” perlu cemburu pada suami
Darsita : “Deiksis” dalam … 357
3 Di ruang praktek dokter “Saya pastikan Dokter menjelaskan hasil Pernyataan ‘Anda’
Anda sehat dan pemeriksaan laboratorium
tidak mandul. Laila
4 Di ruang praktek dokter “Tapi Anda sudah Laila menegaskan hasil Penegasan ‘Anda’
meemriksanya, pemeriksaan kandungan
Dok”
5 Di ruang rapat di kantor “Apa maksudmu?” Direktur bertanya harga Pertanyaan ‘-mu’
minyak yang tak tetap
Analisis data seperti tertera pada tabel 4 dalam konteks situasi yang akrab, dan
menunjukkan bahwa, penggunaan Anda digunakan pada konteks situasi
deiksis persona kedua pada umumnya yang formal. Satuan kamu bentuk bebas
menggunakan kau, Anda, dan –mu tidak ditemukan dalam data penelitian
bentuk terikat lekat kanan. Kau, dan -mu ini.
digunakan pada konteks tuturan
pembicara dan kawan bicara berada
Tabel 5
Analisis Deiksis Persona Kedua Lebih Dari Satu
No Lokasi terjadinya tuturan Wujud Imperatif Konteks tuturan Makna imperatif Deikis persona
h.138 Di dalam kapal di atas air “Para penumpang! Kapal laut mengalami imabauan ‘kalian’
laut Kalian tetap di kerusakan sehingga
tempat, siapa yang kapal akan tenggelam
bergerak saya akan
lemparkan ke
tengah laut”.
Analisis data seperti tertera pada tabel 5 pada konteks tuturan pembicara dan
menunjukkan bahwa, penggunaan kawan bicara, baik berada dalam
deiksis persona kedua lebih dari satu konteks situasi yang akrab maupun
kamu, kalian tidak banyak digunakan konteks situasi yang formal.
Tabel 6
Analisis Deiksis Persona Ketiga
358 Al-Turāṡ Vol. XXI, No. 2, Juli 2015
No Lokasi terjadinya tuturan Wujud Imperatif Konteks tuturan Makna imperatif Deikis persona
Analisis data seperti tertera pada tabel 6 pembicara dan kawan bicara, baik berada
menunjukkan bahwa, penggunaan dalam konteks situasi yang akrab
deiksis persona ketiga mereka banyak maupun konteks situasi yang formal.
digunakan pada konteks tuturan
Tabel 7
Analisis Deiksis Ruang
No Lokasi terjadinya tuturan Wujud Imperatif Konteks tuturan Makna imperatif Deikis ruang
h.32 Di ruang kerja “Mengapa tidak dari Hasan sudah lama pertanyaan ‘ke sini’
dulu kau datang ke tidak pernah datang
sini?” ke ruang kerja Haki
Adnan
h.32 Di pasar “Hidup ini kejam, Hasan mengetahui pernyataan ‘di sini’
Oh.., aku lihat di sini keadaan nasi
bermaam-macam
jenis manusia,
bermacam-macam
ide, bermacam-
macam jenis
manusia.
h.2 Masyarakat yang “Kini rasa haus dan Seorang yang tidak pernyataan ‘kini
mempunyai pemimpin dahaga seakan memiliki pekerjaan
yang zalim, di suatu membunuhnya”. yang tidak dapat
tempat membli sesuatu
Darsita : “Deiksis” dalam … 359
Analisis data seperti tertera pada tabel 7 banyak digunakan pada konteks tuturan
menunjukkan bahwa, penggunaan pembicara dan kawan bicara, baik berada
deiksis demonstratif ‘itu’, lokatif, ‘di dalam konteks situasi yang akrab
sini, di situ, ke sana’ dan temporal ‘kini’ maupun konteks situasi yang formal.
Tabel 8
Analisis Deiksis Waktu
No Lokasi terjadinya tuturan Wujud Imperatif Konteks tuturan Makna imperatif Deikis waktu
h.34 Di rumah tokoh Hasan ‘Di suatu pagi pada Setelah bangun dari pernyataan ‘pagi
musim panas yang tidurnya Hasan
ceria’ merasakan situasi
pagi
Analisis data seperti tertera pada tabel 8 tuturan pembicara dan kawan bicara,
menunjukkan bahwa, penggunaan baik berada dalam konteks situasi yang
deiksis waktu dulu, hari-hari, tahun akrab maupun konteks situasi yang
1965 banyak digunakan pada konteks formal.
Tabel 9
Analisis Deiksis Wacana
No Lokasi terjadinya tuturan Wujud Imperatif Konteks tuturan Makna Deikis wacana
imperatif
h.140 Di bekas ruang kerja “Sekarang dia Sang mantan penguasa pernyataan ‘congkak’
berani menatap meja antic
membesarkan yang pernah menjadi
batang hidungnya ruang kerjanya
alias congkak”
mnereka semakin
panjang menjulur
laksana bunga api
h.34 Di rumah tokoh Salim, “Ketika padang Salim dalam keadaan pernyataan ‘kegembiraan
istri sedang membujuknya pasir menghijau ya melamun mengusir air
Salim, aku merasa mataku’
benar-benar hidup,
harapan yang
indah bernyanyi di
kalbuku dan
kegembriaan
mengusir air
mataku”
Analisis data seperti tertera pada tabel 9 yang menggigit tangan orang yang telah
menunjukkan bahwa, penggunaan menolongnya, direktur tak mampu
deiksis wacana yakni penggunaan bahasa mengunci bibirnya banyak digunakan
dalam kaitan dengan penggunaan pada konteks tuturan pembicara dan
ungkapan dalam ujaran seperti Matahari kawan bicara, baik berada dalam konteks
dengan ronanya yang pucat semakin situasi yang akrab maupun konteks
condong ke barat, Fudah adalah orang situasi yang formal.
yang tak pantas dihargai. Ibarat anjing
Tabel 10
Analisis Deiksis Sosial
No Lokasi terjadinya tuturan Wujud Imperatif Konteks tuturan Makna Deikis sosial
imperatif
h.149 Di rumah Na’nah “Selamat datang Seorang pemuda pernyataan ‘etika bahasa’
kekasih!” menghempaskan pintu
dengan marah lalu
mendekatkan Na’nah
dengan kepalan
tinjunya. Na’nah
langsung berkata…
h.150 Di rumah Na’nah “Hei wanita laknat Pemuda beranama hardikan ‘etika sosial’
Ahmad tu meemgang
tangan Na’nah sambil
menghardik…
h.150 Di rumah Na’nah “Kekasihmu wanita Dituduh sebagai wanita pertanyaan ‘etika sosial’
laknat?” laknat Na’nah
menjawab histeris
tanpa rasa takut
h.150 Di rumah Na’nah “Hentikan tipu Bersikukuh menuduh pernyataan ‘etika sosial’
dayamu” Na’nah melakukan tipu
daya terhadap dirinya
h.150 Di rumah Na’nah “Apa yang tejadi?” Dituduh sebagai wanita pertanyaan ‘etika bahasa’
laknat Na’nah
menjawab histeris
tanpa rasa takut
h.150 Di rumah Na’nah “Istirahat dulu kau Dituduh sebagai wanita permohonan ‘etika sosial’
laknat Na’nah
Darsita : “Deiksis” dalam … 361
Analisis data seperti tertera pada tabel pertuturan yang bersifat akrab, misalnya
10 menunjukkan bahwa, penggunaan dalam keluarga, biasa digunakan kata-
deiksis sosial yakni penggunaan bahasa kata nama diri. Dalam penggunaannya
dalam kaitan dengan penggunaan dijelaskan bahwa kata ganti saya
ungkapan dalam ujaran seperti etika digunakan kepada orang yang lebih tua,
sosial dan etika bahasa yang banyak orang yang belum dikenal, orang yang
digunakan pada konteks tuturan dihormati dan salam situasi resmi.22
pembicara dan kawan bicara, baik Karya terjemahan ini menggunakan kata
berada dalam konteks situasi yang akrab ganti persona pertama, sesuai situasi
maupun konteks situasi yang formal. seperti tersebut di atas. Sedangkan, kata
ganti aku dipakai untuk menggantikan
2) Pembahasan diri pembicara dapat digunakan kepada
teman akrab yang sudah akrab, orang
Uaraian pembahasan ini
yang lebih muda, orang yang lebih
dimaksudkan untuk mengungkapka
rendah status atau kedudukan sosialnya
kembali temuan-temuan hasil analisis
dan dalam situasi-situasi tertentu sedang
data penelitia, dilihat dari segi teori-teori
marah, atau jengkel. Contoh: “Oh hari
yang menjadi landasannya dan hasil
ini aku sungguh bahagia. Aku
hasil penelietian yang relevan
memberimu hadiah.” … data (hal 39).
sebelumnya. Pembahasan ini dipaparkan
Di sisi lain, kata ganti –ku dignakan
menurut urutan permasalahan dan tujuan
dalam kalimat dengan kata kerja pasif,
yang diajukan pada bagian pendahuluan,
sebagai objek dalam kalimat berkata
dan uraian pembahasan ini pada
kerja transitif, dalam kontruksi yang
akhirnya memperlihatkan deiksis yang
menyatakan kepunyaan. Contoh:
digunakan dalam kumpulan cerpen ini.
“Adapun saudaraku Husein berdiri
Di dalam kumpulan cerpen karya
dengan kepala tertunduk malu, sambil
Najib Kailani yang berjudul Al-Kabuus
berkata: Dari mana isu selama ini”? ..
yang diterjemahkan ke dalam bahasa
data (hal 47).
Indonesia menjadi “Halusinasi” oleh
Zuriyati. Di dalam karya itu banyak (2) Deiksis Persona Kedua
digunakan deiksis persona aku, saya dan Deiksis persona kamu, Anda, kau
–ku bentuk terikat lekat kanan. dan -mu merupakan deiksis yang
Sedangkan bentuk daku dan ku- bentuk dominan digunakan dalam karya ini.
terikat lekat kiri tidak digunakan di Chaer (2010) mengemukakan bahwa
dalam karya terjemahan ini. kata ganti atau deiksis Anda untuk
menyatakan diri kedua, atau orang yang
(1) Deiksis persona pertama diajak bicara, dapat digunakian kepada
orang yang belum dikenal dan
Deiksis persona pertama yang
diperkirakan berusia sebaya, atau dalam
dominan digunakan dalam karya ini
situasi resmi.23 Contoh: “Saya pastikan
adalah saya, aku dan -ku. Chaer (2010)
Anda sehat dan tidak mandul. Tinggal
mengemukakan bahwa kata ganti atau
deiksis saya untuk menggantikan diri si
22
pembicara dapat digunakan oleh siapa Abdul Chaer. Tata Bahasa Praktis Bahasa
saja terhadap siapa saja. Dalam Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)., hal 92.
23
Ibid., Abdul Chaer., hal 96
362 Al-Turāṡ Vol. XXI, No. 2, Juli 2015
pemeriksaan suami Anda.” … data (hal bahwa deiksis tempat atau ruang untuk
75). menyatakan lokatif, yaitu sini, situ, sana,
Di sisi lain, kata ganti atau di sini, di situ, di sana. 25 Contoh:
deiksis kau utnuk menyatakan diri orang “Inilah drama Shaira karya Muhammad
kedua, atau orang yang diajak bicara Bakri. Produser Fulan selamat
dapat digunakan kepada orang yang mendengarkan.” … data (hal 111).
sudah akrab, orang yang lebih muda, “Aku juga mau ke sana”. Ayo ikut aku?
orang yang lebih rendah status atau data (hal 110). “Kau kenal dengan
kedudukan sosialnya atau dalam situasi- orang-orang dibagian produksi itu”? …
situasi tertentu misalnya sedang marah data (hal 110).
atau jengkel. Deikis kau digunakan
untuk hubungan kekerabatan. Kau (5) Deiksis Wacana
digunakan dalam kalimat berkata kerja Deiksis wacana merujuk
pasif dan dalam kontruksi yang penggunaan bahasa dalam bentuk
menyatkan kepunyaan atau pemilihan. ungkapan. Ungkapan yang digunakan
Contoh: “Kau jual”? protes Muhamad .. dalam karya ini berupa beraneka gaya
data (hal 106). “Kau menjual ide”? … bahasa kiasan. Ungkapan dalam hal ini
data (hal 107). “Apa kau tidak makan pemakaian gaya bahasa kiasan. Satuan
malam?” … (data hal 107). bahasa itu merupakan deiksis yang
dominan digunakan dalam karya ini.
(3) Deiksis Persona Ketiga Keraf (1981) mengemukakan bahwa
Deiksis persona ketiga mereka gaya bahasa kiasan adalah gaya yang
merupakan deiksis yang dominan dilihat dari segi makna tidak dapat
digunakan dalam karya ini. Chaer ditafsirkan sesuai dengan makna kata-
(2010) mengemukakan bahwa kata ganti kata yang membentuknya. Orang harus
atau deiksis mereka untuk menyatakan mencari makna di luar rangkaian kata
diri orang ketiga, atau orang yang atau kalimatnya. Jenis gaya bahasa ini
dibicarakan, yang jumlahnya lebih dari disebut juga dengan trope.26 Lebih
seorang. Dapat digunakan terhadap lanjut, Keraf (1981) menjelaskan bahwa
siapa saja dan oleh siapa saja.24 Contoh: trope menurut arti katanya adalah
“Tatkala mereka yakin bahwa usaha ‘penyimpangan’ makna dari kata atau
mereka sia-sia mereka menyelimutinya kalimat-kalimat.
dengan sehelai kain woll lalu mereka Gaya bahasa ini menurut Keraf
dudukkan di atas kudanya yang (1981) merupakan gaya kiasan yang
pincang.” … data (hal 80). dibentuk berdasarkan persamaan atau
“ Hari demi hari pun berlalu sementara perbandingan. Membandingkan sesuatu
mereka tidak bisa menabung satu qursy dengan sesuatu hal yang lain berarti
pun”? data (hal 86). “Mereka tertawa- mencoba menemukan ciri-ciri yang
tawa dan berlari-lari di dalam rumah menunjukkan kesamaan antra kedua hal
sambil berteriak”? … data (hal 86). tersebut.27 Contoh: “Nama Fuad
menjadi harum.” … data (hal 118).
(4) Deiksis Tempat
25
Deiksis tempat merupakan F.X. Nadar. Pragmatik dan Penelitian
Pragmatik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009)., hal
deiksis yang dominan digunakan dalam 59.
karya ini. Nadar (2009) mengemukakan 26
Gorys Keraf. Diksi dan Gaya Bahasa (Ende:
Nusa Indah, 1981)., hal 121.
24 27
Ibid., Abdul Chaer., hal 96 Ibid.
Darsita : “Deiksis” dalam … 363
“Akan tetapi sekertaris pribadinya diri orang ketiga, atau orang yang
itulah yang senantiasa menghembus- dibicarakan, yang jumlahnya lebih dari
hembuskan berita buruk sehingga dia seorang. Dapat digunakan terhadap
mengambilkan keputusan yang pahit siapa saja dan oleh siapa saja.29 Contoh:
untuk Fuad”? data (hal 118). “Seiring “Tatkala mereka yakin bahwa usaha
denga itu, suara azan sayup-sayup mereka sia-sia mereka menyelimutinya
berkumandeang memanggil manusia dengan sehelai kain woll lalu mereka
untuk shalat fajar, Abdul Jabbar dudukkan di atas kudanya yang
mengulurkan tangannya sambil berakta pincang.” … data (hal 80).
“ Aku berjanji padamu”? … data (hal “ Hari demi hari pun berlalu sementara
160). mereka tidak bisa menabung satu qursy
pun”? data (hal 86). Kalimat ini
(6) Deiksis Sosial merupakan kalimat imperatif literal
dengan modus kalimat beritra yang
Deiksis sosial berkaitan dengan
digunakan saat suasana santai dan tidak
tiga aspek partisipan yaitu, penyapa,
ada perasaan kesal atau marah.
pesapa, acuan, demikian deikis sosial ini
tercakupi unsur honorifik atau sebutan
penghormatan dan etika bahasa. IV. Simpulan
Levinson (1983) mengemukakan bahwa Uraian di atas dapat disimpulkan
penggunaan ekspresi deiksis ini ada dua sebagai berikut:
jenis, yaitu dilihat melalui : 1) gestrual, 1. Jenis satuan bahswa pengungkap
yaitu penggunaan ekspresi deiksis yang waktu dapat berupa satuan
memerlukan informasi gerak fisikal lingual ruang dan satuan lingual
dalam suatu konteks ujaran.28 Contoh: waktu
“Direktur itu menggelengkan kepalanya 2. Penentuan pengelompokkan
keheranan lalu melanjutkan konsep waktu yang digunakan
pekerjaannya seperti menandatangani penerjemah secara deiktis
surat-surat yang sudah menumpuk di merujuk kepadea satuan lingual
mejanya dan membuat catatan penting.” itu didasarkan kepada titik
… data (hal 117). peristiwa dengan masing-masing
“Dengan penuh doa dari lubuk hatinya, konteks yang melingkupinya.
sambil menengadahkan ke langit: Ooh 3. Berkenaan dengan acuan waktu
Tuhan demi Rajak, Ibrahim dan istriku dari satuan lingual waktu
yang malang”? data (hal 116). ditemukan beberapa konsep
Deiksis gestural adalah kegiatan yang waktu yang mengarah: a) maju,
dilakukan oleh para tokoh pada saat b) mundur, c) durasi, d) waktu
berlangsungnya sebua peristiwa bersamaan dan e) jangka waktu.
4. Untuk mengungkap deiksis
(7) Deiksis Pemakaian Deiksis waktu digunakan bentuk bahasa
dalam Kalimat Imperatif yang memposisikan waktu
terjadinya peristiwa, keadaan
Deiksis persona ketiga mereka
yang tercermin di dalam sebuah
merupakan deiksis yang dominan
tuturan atau kalimat penggambar
digunakan dalam karya ini. Chaer
peristiwa itu.
(2010) mengemukakan bahwa kata ganti
atau deiksis mereka untuk menyatakan
28 29
Op.cit., Levinson., hal 96 Ibid., Abdul Chaer., hal 96
364 Al-Turāṡ Vol. XXI, No. 2, Juli 2015
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. 2000. dalam I Dewa Putu
Wujaya dan Muhammad
Rohmadi. Analisis Wacana
Pragmatik Kajian Teori dan
Analisis. 2011. Surakarta: Yuma
Pustaka