Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
FAKULTAS HUMANIORA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui pergeseran makna yang
terdapat dalam kitab terjemahan Uqudul Lujain fii Bayani Huququ Az-Zaujain”
1.4 Batasan Masalah
1. Teori Terjemah
Larson dalam bukunya menyatakan bahwa terjemah sebagai suatu perubahan bentuk dari
Bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, di mana makna harus dijaga agar tetap sama. (Larson,
1984: 3).
2. Pendekatan Catford
Terjemahan di sini adalah sebagai pengalihan wacana dalam bahasa sumber dengan
wacana padanannya dalam bahasa sasaran. Maka dari itu, pada pendekatan ini lah dikenal
dengan teori terjemah kata per kata, penerjemhan secara harfiyah, kemudian hingga merubah
makna yang asli secara harfiyah dirubah atau dikembangkan sesuai konteks.
3. Translations Shift
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif, yaitu penelitian dengan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka. Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
(Moleong, 1989: 3).
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan Catford, yang
menyatakan terjemahan sebagai pengalihan wacana dalam bahasa sumber (Bsu) dengan
wacana padanannya dalam bahasa Sasaran. (Catford. 1965: 20). Tujuan pendekatan Catford
yaitu memudahkan penerjemah menerjemahkan suatu teks tertentu, karena dimulai dari kata
demi kata, penerjemahan harfiah, kemudian dikembangkan berdasarkan bahasa sasaran,
misalnya menambahkan kata-kata maupun mengubah strukturnya.
2
2. Data dan Sumber Data
Pada penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah sumber tertulis berupa kitab
terjemahan yang berjudul “Uqudul ‘Ujain Fii Bayani Huququ Az-Zaujain”.
Judul : Kitab Uqudul ‘Ujain Fii Bayani Huququ Az-Zaujain
Pengarang : Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi Al-Bantani Al-Jawi
Tebal : 64
Terbit : 2007
Genre : Pendidikan, serius
3
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Teori Catford
Catford mengatakan bahwa dalam proses penerjemahan ada kemungkinan 2 hal yang
terjadi saat pergeseran makna:
1. Level Shifts
Catford menyatakan bahwa lefel shifts yang terjadi ketika suatu ekspresi dalam bahasa
sumber memiliki padanan dalam bahasa sasaran pada level yang berbeda (1963:5). Level shifts
yang dimaksud disini adalah tatanan gramatika suatu bahasa terkadang berbeda dengan bahasa
lainnya sehingga harus diterjemahkan menjadi tingkat kata dalam bahasa lain.
2. Category Shifts
Category Shifts terjadi ketika terdapat perubahan atau pergeseran terjemahan dari
korespondensional formal, dari bentuk yang setara antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.
Dalam hal ini tidak ada pergeseran apapun sebab baik dalam bahasa sumber maupu bahas
sasaran memiliki korespondensi formal .
Namun untuk mengetahui kesepadanan antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka
ada pergeseran yang lebih spesifik lagi yaitu:
1. Structure Shift
Structure shifts adalah perubahan susunan gramatika atau urutan dalam kalimat.
Pergeseran ini ada yang bersifat wajib karena tuntutan bahasa dan juga bisa bersifat manasuka
yaitu memang style dari penulis. Contohnya penggunaan kata pabrik mainan yang dalam
bahasa Inggris memiliki kosakata toy factory.
2. Class Shift
Class shifs adalah pergeseran pada kelas karena kelaziman ekspresi pada bahasa sasaran
atau karena adanya makna idiomatis dari bahasa sumber. Contoh: For good yang memiliki
kelas kata sifat bila diterjemahkan ke bahasa indonesia menjadi kata keterangan waktu yang
bermakna selamanya.
3. Unit Shift
Machali (2000: 20-23) menyatakan bahwa bahasa memiliki pola hierarki yang
mengandung lima satuan bahasa yaitu: 1) Morferm, 2) kata, 3) frasa, 4) klausa, dan 5) kalimat.
Selanjutnya tataran yang lebih tinggi berikutnya adalah 6) Paragraf dan 7) Teks. Bila
pergeseran bahasa tersebut turun dari satuan yang tinggi ke satuan yang rendah maka diseut
4
donward rank shift sedangkan bila satuan bahasa tersebut naik dari yang rendah ke yang lebih
tinggi disebut upward rank shifts.
4. Intra-system Shift
Catford (1965:80) menggunakan istilah ini untuk kasus dimana-mana terjadi Pergeseran
karena dua bahasa yang memiliki tatanan yang berbeda. Sebenarnya antara bahasa sumber dan
bahasa sasaran memiliki korespondensi formal namun dalam penerjemahannya mewajibkan
terjadinya pergeseran sebab kelaziman berekspresi korespondensi itu jadi tidak berterima.
BAB III
5
PEMAPARAN DAN ANALISIS DATA
Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa Translation Shifts tidak bisa dihindari
dalam proses penerjemahan, oleh sebab itu dalam terjemahan kitab ini terdapat beberapa teori
Cartford yang digunakan sebagai berikut:
1. Structure Shift
Structure shift ini terlihat dalam kata:
الفصل االول ف بيان حقوق الزوجة عىل الزوج وه حسن ر
BSu: العشة ي ي
BSa: Bab pertama menjelaskan haknya istri terhadap suami adalah pergaulan yang baik (berlaku adil)
حسن رterjadi translation shift dimana memiliki susunan atribut-inti . Lafadz khusnul
Pada kalimat العشة
رadalah inti pembahasan. Dalam penerjemahan strukturnya
adalah atribut sedangkan عشة
berubah menjadi inti-atribut yang memiliki makna pergaulan yang baik sebab aturan
gramatikal yang berbeda antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia.
BSa: يصىل
ي فوجده قائما
BSu: Dia (Iblis) menjumpai Ayyub dalam keadaan sholat.
Yang asal maknanya maka iblis menemukan Ayyub dalam keadaan berdiri sholat. Lafadz قائما
tarkibnya menjadi hal sehingga keadaan Ayyub ketika dijumpai oleh Iblis adalah berdiri,
kemudian juga ada fiil yang menjelaskan sebab berdirinya Ayyub adalah sholat. Namun
penulis menerapkan style sendiri sehingga penerjemahannya menjadi dia menjumpai Ayyub
dalam keadaan sholat.
BSu: ان من اكمل المؤمني ايمانا احسنهم خلقا والطفهم باهله
BSa: Sesungguhnya diantara kesempurnaan iman milik orang mukmin adalah mereka yang berlaku
lemah lembut terhadap istrinya.
احسنهم خلقاtelah di buang karena lafadz tersebut hanyalah taukid dari lafadz ان من اكمل المؤمني ايمانا
karena perkataan tersebut sudah cukup di mengerti meskipun tidak ada taukid. انyang dalam
bahasa Indonesia memiliki makna ‘sesungguhnya’ cukup meyakinkan orang yang membaca
terjemahan.
Bsu: وعاشروهن بالمعروف
Bsa: “dan bergaullah dengan mereka (wanita) secara patut”,
yang menjadi titik pembahasan pada ayat ini yaitu kata بالمعروفyang mana makna asalnya
dengan baik, jadi “dan bergaullah dengan mereka (wanita) dengan baik”, namun pada
6
terjemahan ini kata tersebut diartikan patut di mana patut di sini memiliki maksud lagi yaitu
bijaksana.
Bsu: ال تساوي كفّا من تراب
asal makna kata كفّاialah tangan atau telapak tangan, namun tidak mungkin hadis tersebut
diartikan “tidak menyamai harga tangan dari debu”, namun kata tersebut telah mengalami
pergeseran makna sehingga menjadi
Bsa: “tidak menyamai harga secakup tanah”, jadi kata كفّاditerjemahkan menjadi secakup.
2. Intra-system Shift
Intra-system ini di peroleh pada kata:
- ومساكنكم، وزكاتكم، وصيامكم، صالتكمdimana sebenarnya memiliki korespondensi formal yang
berarti sholat-sholat, puasa-puasa, zakat-zakat, kemiskinan-kemiskinan, serta yang lain.
Namun dalam hal ini penerjemah hanya mencantumkan bentuk tunggalnya saja sebab dalam
bahasa Indonesia mengulang-ulang bentuk jamak dalam suatu kalimat mengakibatkan
pemborosan kata dan juga sebelumnya telah di sebutkan bahwa Allah akan merahmati para
suami yang mengingatkan istrinya mengenai sholat, puasa dll. Kata para disini sudah
menunjukkan sifat jama’.
- الرجل الكاملpada dasarnya memiliki makna seorang laki-laki namun dalam terjemahan bahasa
indonesia tidak efektif sehingga terjadi pergeseran berupa laki-laki yang sempurna.
-Bsu: ان أتزين إلمرأتي كما تحب
Kata إمراءةsebenarnya bermakna perempuan, namun pada terjemahan ini terjadi pergeseran
makna sehingga diartikan sebagai istri.
-Bsu: يهوون بها في النار
Bsa: menjungkirkannya di neraka.
Pada mulanya memiliki makna “jatuh ke bawah neraka”, namun pada makna ini kata يهوون
diartikan menjadi menjungkirkannya di neraka.
-Bsu: خرق هللا عز وجل
Bsa: Allah akan membedah badannya.
terjemahan ini awalnya yaitu “Allah akan mencabik badannya”, karena dirasa makna tersebut
kurang tepat, maka terjadi pergeseran makna pada kata خرقyang berubah arti menjadi
membedah.
ّ ح
-Bsu: ط هللا عنه ذنوب سبعين سنة
Bsa: melebur dosa selama tujuh puluh tahun.
7
Makna asli dari ّحطadalah meletakkan atau menempatkan, namun untuk memenuhi makna
yang lebih sesuai maka terjadi pergeseran makna sehingga menjadi melebur.
3. Unit Shift
Unit Shift ini diperoleh dari kata:
- مرحباkata ini mengalami upward rank shift sebab sebenarnya lafadz ini berubah dari kata
namun penerjemahannya menjadi klausa.
- من هذاmengalami downward rank shift sebab lafadz ini adalah klausa namun di dalam
penerjemahannya menjadi kata ‘siapa’.
BAB III
KESIMPULAN
8
kitab Uqudul Lujain karangan imam Nawawi al-Bantani ini dapat ditarik beberapa kesimpulan
bahwasanya Catford mengatakan bahwa dalam proses penerjemahan ini ada kemungkinan 2
hal yang terjadi saat pergeseran makna, yang pertama Level Shifts dan Cathegory Shifts,
Namun untuk mengetahui kesepadanan antara bahasa sumber dan bahasa sasaran maka ada
pergeseran yang lebih spesifik lagi yaitu, Structure Shift, adalah perubahan susunan gramatika
yang bersifat manasuka yaitu memang style dari penulis. Kemudian Class shifts, ini adalah
pergeseran pada kelas karena kelaziman ekspresi pada bahasa sasaran atau karena adanya
makna idiomatis dari bahasa sumber. Kemudian teori Catford yang peneliti gunakan dalam
meneliti kitab Uqudul Lujain karangan imam Nawawi al-Bantani ini menggunakan teori Intra-
system Shift, yakni Pergeseran karena dua bahasa yang memiliki tatanan yang berbeda. Jadi
dalam teknik penelitian terjemahan ini tidak bisa hanya menafsirkan satu makna saja, karna
banyak teori yang dapat digunakan untuk menerjemah, suatu teks tidak hanya memiliki satu
makna saja, sehingga perlu kita lakukan penelitian dengan membandungkan beberapa teori.
DAFTAR PUSTAKA
Kitab Uqudul ‘Ujain Fii Bayani Huququ Az-Zaujain Karya Muhammad bin Umar bin Ali
Nawawi Al-Bantani Al-Jawi