Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Unsur intrinsik dan ekstrinsik Novel Layali Turkistan


Karya Najib Al-kaylan

Dosen pengampu :
Drs. Atiq muhammad Romdlon, M.Ag.

Disusun oleh :
ACH TOIFOR (03020121026)

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan
Hidayahnya, Sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah
satu acuan ,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam Pendidikan maupun kesastraan
bahasa arab.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik. Sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnyaa pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.

Surabaya, 2 Mei 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.
………………………………………………………………………………..2
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………...…3
BAB I........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan masalah..............................................................................................................5
C. Tujuan................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Novel Turkistan.................................................................................................................6
B. Unsur intrinsik dan ekstrinsik..........................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A. Kesimpulan......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Terbayang di angan kami masa depan bangsa Turkistan yang gelap dan penuh derita.
Kami semua resah dan ketakutan"
Penggalan kalimat di atas adalah salah satu bagian dari novel Malam-malam
Turkistan yang ditulis oleh Najib Kailani. Nama lengkapnya ialah Najib Ibrahim bin Abd Al-
Lathif Al-Kailani yang lahir pada 10 Juni 1931 di Syarsyabah, sebuah desa di wilayah barat
Republik Arab Mesir. 
Layali Turkistan, sebuah novel tentang perjuangan mengembalikan tanah air kepada
rakyatnya. Cina dan Rusia yang berideologi komunisme menyerang negeri Turkistan dan
memporakporandakan persendian agama dan negara Turkistan. 
Mereka menghancurkan tempat ibadah untuk dijadikan kantor intelejen ataupun
gedung lainnya, membakar mushaf-mushaf kuno sebagai penghangat tubuh mereka di malam
hari, para penjajah pun merobek jilbab dan baju para perempuan Turkistan serta memaksa
mereka untuk menikah dengan perwira dan pendatang dari Cina. 
Selain itu para mahasiswa dan ulama juga mendapat penyiksaan meski mereka tak
pernah angkat senjata. Mereka pun menghasut pejuang Turkistan dengan propaganda palsu
agar rakyat Turkistan membenci para pejuang kemerdekaan Turkistan. Pun pejuang Turkistan
yang melarikan diri akan diculik keluarganya, lalu dipenjara dan disiksa.
Ada penajajahan, ada pula perlawanan. Rakyat Turkistan memberikan perlawanan
terhadap penjajah Cina dan Rusia dengen melakukan penyerangan kembali tentara Cina dan
Rusia, mengambil alih kembali wilayah-wilayah yang telah dikuasai penjajah, membebaskan
para tawanan, mengobarkan semangat revolusi kemerdekaan dan bersatu untuk kemerdekaan
Turkistan.
Selain itu, salah satu tokoh dalam novel ini, Najmah Lail, pelayan istana kerajaan
Komul juga menunjukkan perlawananannya meski dengan cara yang berbeda. Ia menikah
dengan perwira Cina yang jatuh cinta dengannya, meski ia telah memiliki tunangan, dengan
tujuan agar keluarga kerajaan dapat melarikan diri pada saat tentara Cina mengepung istana. 
Perjuangannya berakhir ketika ia memutuskan untuk membunuh suaminya sendiri
karena suaminya terus menerus membunuh rakyat Turkistan.
Lalu ada pula Mustafa Murad Hadrat, panglima kerajaan Komul, yang tetap setia
menjadi panglima perang Turkistan. Perjalanan yang jauh dan mengerikan pun sanggup ia
tempuh demi kemerdekaan negerinya kembali.
B. Rumusan masalah
a. bagaimana cerita dalam novel layali turkistan ini?
b. bagaimana unsur intrinsik dan ekstrisik dalam novel layali turkistan ini?
C. Tujuan
a. untuk mengetshui cerita dalam novel layali turkistan.
b. untuk mengetahui unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel layali turkistan.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Novel Turkistan
Novel ini merupakan karya sastrawan arab bernama Najib Kailani. Nama lengkapnya
ialah Najib Ibrahim bin Abd Al-Lathif Al-Kailani yang lahir pada 10 Juni 1931 di
Syarsyabah, sebuah desa di wilayah barat Republik Arab Mesir. 
Novel turkistan ini menceritakan tentang bangsa turkistan yang melawan penjajahan
dari dua negara besar dalam waktu yang bersamaan, yaitu bangsa cina yang menjajah negri
ini di bagian timur dan bangsa rusia yang menjajah di bagian barat. Yang menyerang negeri
Turkistan dan memporakporandakan persendian agama dan negara Turkistan. 
Mereka menghancurkan tempat ibadah untuk dijadikan kantor intelejen ataupun
gedung lainnya, membakar mushaf-mushaf kuno sebagai penghangat tubuh mereka di malam
hari, para penjajah pun merobek jilbab dan baju para perempuan Turkistan serta memaksa
mereka untuk menikah dengan perwira dan pendatang dari Cina
Pada awal kisah novel ini menceritakan tentang keadaan, provensi komul suatu daerah
di bagian timur negara turkistan yang dulunya indah, damai, aman sentosa. Sekarang menjadi
daaerah yang dikuasai penjajahan bangsa cina. Bahkan bukan Cuma di daerah mereka tapi di
tapi juga turkistan bagian barat juga dikuasai penjajah, namun berbeda halnya dengan
daerah turkistan bagian timur. Di turkistan bagian barat dikuasai penjajah dari bangsa rusia.
novel ini menceritakan perjuangan bangsa turkistan timur yang diperlakukan semena-
mena oleh penjajah dari cina, mereka harus menuruti semua keinginan bangsa cina, kalau ada
salah satu dari mereka yang tidak mau atau menentang permintaannya mereka akan langsung
dihukum dipenjara dan siksa disana, siapapun itu. sampai kepada puncaknya, pemerintah cina
mengeluarkan suatu pernyataan yang berisi, bahwa “setiap wanita komul yang belum
menikah harus mau menikah dengan seorang prajurit dari cina, dengan dalih untuk
melindungi mereka dan merekatkan hubungan antara bangsa penjajah dan bangasa jajahan”
hal itu membuat seluruh bangsa turkisan terutama para wanita muda disana ketakutan ,
mereka tentunya tidak mau jika harus menjadi istri dari orang-orang yang telah
memperlakukan mereka dengan semena-mena.
suatu hari panglima dari bangsa cina itu memanggil raja komul unruk datang
menghadapnya, ia meminta kepada raja untuk menikahkan putrinya dengannya, sang raja
yang mendengar hal itu tentu terkejut dan bingung apa yang harus dilakukan, pasalnya
sebagai muslim yang taat, beliau mengetahui larangan pernikahan berbeda agama, beliau lalu
mengatakan kepada jendral cina itu bahwasannya pernikahan bereda keyakinan dalam
agamanya itu tidak diperbolehkan. Sang jendral yang tidak menerima penolakan itu lantas
mengakatan bahwa ini bukanlah perinmantaan dariku, tapi ini adalah perintah, raja yang tidak
berdaya didepan jendral cina itu lantas mengiyakan perintahnya namun, dengan syarat atas
atas persetujuan sang putri, jendal menyetujui hal tersebut dan menyuruhnya segera pulang
dan menanyakan hal itu kepda putrinya.
Sesampainya di istana, raja segera memanggil putrinya untuk menghapnya dan
menanyakan tentang lamaran itu, tuan putri seketika langsung menolaknya dan mengatakan
dia lebih baik bunuh diri daripada harus menjadi istri dari orang yang yang menjajah negrinya
dan melanggar aturan agama. Mendengar kata-kata putrinya raja tersadar akan kesalahannya
yang berniat mau menerima lamaran kafir itu, dan segera mengirimkan surat penolakan
kepada jendral cina tersebut.
Setelah surat itu sampai di tangan jendral dan dibacanya, dia marah besar dan
langsung memerintahkan prajuritnya untuk menangkap raja untuk dipenjarakan dan juga
menangkap semua anak gadis di komul untuk dibawa ke istana, hal inilah yang kemudian
menjadi cikal-bakal terjadinya berbagai konflik dalam novel ini.
Di istana “naghmatul lail” seorang wanita pelayan istana yang telah lama disukai oleh
tokoh utama dalam novel ini, mustafa murad hadrat, seorang prajurit isana yang merupakan
pejuang sejati. Mendatangi mustafa yang sedang berjaga di istana dan menceritakaan tentang
keadaan yang menimpa para wanita muda di komul dan memintanya untuk menikah dengan
naghmah sebelum dia dipaksa menikah dengan prajurit cina, tapi mustafa yang sudah
terlanjur sakit hati dengan perlakuan nagmah selama ini yang mengabaikannya belum bisa
langsung menerima ajakannya itu, mustafa mengatakan kepada nagmah dia masih ingin
berjuang untuk memerdekakan negrinya dari pnjajahan cina, naghmah yang
mendengarkannya lalu tidak terima dengan penolakan mengatakan bahwa mustafa akan
menyesal telah menolaknya hari ini.
Setelah raja komul dipenjara, para pejuang kemerdekaan turkistan marencanakan
susuatu untuk membbebaskan raja dan memulai perlawanan kepada para penjajah.” Khajah
niaz haji” seorang tokoh perlawanan yang terkenal juga hadir disana, dan kemudian beliau
lah yang mengirimkan surat kepada raja yang memitanya segera keluar dari penjara.
Raja kemudian keluar dari penjara setelah menjalankan rencananya menipu jendral
dengan meminata maaf atas penolakan lamarannya dan berjanji akan menemukan cara
bersama para mufti di komul supaya bisa menikahkannya dengan putrinya.
Beberapa hari kemudian istana mengadakan acara pernikahan jebakan untuk
menjebak jendral komunis cina dan membunuhnya bersama para prajuritnya. Benar saja,
malam itu setelah jendral beserta rombongannya memasuki istana, para pejuang dan prajurit
komul langsung menyerang mereka sampai pada akhirnya mereka semua mati, termasuk
jendral yang angkuh itu.
Malam itu negri komul merasakan kebebasan yang telah lama mereka impikan, semua
orang bergembira. Naghmah yang pada malam itu melihat mustafa berjuang dengan gagah
melawan penjajah menghampirinya untuk memujinya dan menanyakan perihal
permintaannya sebelumnya untuk menikah namun mustafa menolaknya lagi dengan alasan
bahwa situasi negriini masih tidak aman dan dia masih ingin memperjuangkan komul dahulu,
dia akan bergabung bersama kamp pejuang yang akan memperjuangkan kemerdekaan seluruh
negri turkistan, tapi dia berjanji akan segera menkahi naghmah.
.tak lama setelah kejadian malam itu kabar pemberontakan mereka terdengar kemana-
mana sampai ke provinsi-provinsi lain. Namun demikian, hal ini tidak membuat warga komul
merasakan kebahagiaan yang lama, karna mereka tahu, pasti akan ada serangan pembalasan
dari cina
Seperti yang warga takutkan jendral baru yang menggantikan jendral yang mereka
bunuh ternyata tidak jauh berbeda, bahkan lebih kejam memperlakukan mereka. dia
melakukan pembalasan kepada bangsa komul atas perlawanan yang mereka lakukan kepada
bangsa cina sebelumnya. Perlakuan mereka sungguh sangat kejam sehingga membuat warga
komul melarikan diri ke kamp para pejuang untuk masih bisa bertahan hidup.
Dipertengahan novel ini menceritakan mustafa yang sedang melakukan penyamaran
bertemu dangan naghmah yang telah menjadi istri dari salah satu perwira cina, dimana
sebelumnya mustafa telah mengetahui hal itu dari sahabat lamanya yang ia temui beberapa
bulan lalu di komul, ia mengatakan bahwanaghmah telah menjadi penghianat dan telah
menikah dengan perwira cina itu. Naghmah yang menyadari bahwa itu adalah mustafa
membawanya keistananya dengan berpura-pura untuk dijadikan pelayan.
Di istananya naghmah menceritakan kepada mustafa yang naghmah kira telah gugur
di medan perang ,ia mengatakan pernikahannya dengan pao din perwira cina itu adalah demi
untuk menyelamatkan keluarga istana dari serangan balasan dari cina, dengan menyuruh
mereka pergi dari istana dan membiarkan naghmah disana menjadi mengorbankan diri
menjadi istri dai pao din yang telah menyukainya.
Beberapa hari bersama dengan mustaafa dirumahnya membuat naghmah yang sedang
mabuk minuman yang telah lama ini menjadi kebiasaannya dikarenakan suaminya merayu
mustafa yang sedang di kamarnya untuk melakukan hal yang tidak semestinya dilakukan,
namunmustafa yang sangat menjaga kehormatan wanita mengabaikannya dan
mengingatkannya akan posisinya sebagai istri orang.
Sutau hari pao din suami naghmah pulang dengan kondisi yang stres karna para
pemberontak telah menghancurkan pusat perindustrian mereka dan berhasil membunuh
pasukan-pasukan mereka. Sore harinya naghmah dan pao din pergi jalan-jalan menyusuri
tepian danau di dekat istana mereka, di tengah perjalan naghmah yang telah kesal dengan
perlakuan suaminya yang membunuh banyak orang turkistan mumbunuhnya di pinngir danau
itu, lalu berpura-pura kalau kematian suaminya itu karna serangan dari pemberontak yang
tidak ia kenal.
Setelah kematian pao din suasana disana semakin kacau, para perwira cina membunuh
semua orang yang mereka curigai sebegai pembunuh pao din.
Seminggu setelah acara kematian suaminya itu naghmah dengan bangganaya
menceritakan hal itu kepada mustafa, mustafa yang tidak menyangka hal itu, lalu
menceritakan kepada naghmah bahwa tujuan penyamarannya adalah untuk membunuh pao
din suami naghmah. Ia telah memasang bahan peledak di istana nagmah untuk diledakkan
malam ini. Naghmah hanya tersenyum mendengar hal itu , mereka benar-benar menjalankan
rencana mustafa pada malam itu, meledakkan istana dan kemudian memulai perjalanan
menuju pegunungan dimana para pejuang berada.
Perjalanan yang panjang membuat perasaan mereka yang kembali bersemi, sampai
pada akhirnya mereka memutuskan untuk menikah di desa yang dilalui mereka sebelum
mereka sampai di pegunungan. Sepuluh hari mereka disana merasakan bulan madu di desa itu
lalu melanjutkan perjalanan mereka ke pegunungan.
Setelah sampai di pegunungan mustafa bergabung dengan para pejuang memulai
peperangan melawan bangsa cina, pada mulanya mereka memperoleh kemenangan dengan
memembebaskan beberapa wilayah disana. Membuat shin sae pemimpin cina di sana
ketakutan dan putus asa, namun pada akhirnya datang bala bantuan dari pusat pemerintahan
cina yang membuat seasana terbalik, membuat para pemberontak mundur dan kembali ke
pegunungan.
Naghmah yang sedang mengandung, bersama para wanita disana di hampiri mustafa, ia
mengajak naghmah meninggalkan tempat ini karna sudah tidak aman lagi untuk ditinggali.
Mereka lalu pergi ke kota kasygar untuk naghmah tinggal disana dan akan membesarkan
anaknya disana, sedangkan mustafa akan kembali bergabung dengan para pejuang.
Di akhir cerita novel menceritakan situasi di turkistan yang semakin memprihatinkan,
hal ini disebabkan persekutuan cina dan rusia untuk menguasai turkistan, rusia mulai
membantu cina menyediakan amunisi dan pasukan dalam peperangannya melawan para
pemberontak, bahkan tak hanya itu mereka juga menyebar propaganda kepada rakyat turkistan
supaya membenci para pejuang kemerdekaan, dan juga mengajarkan pemehaman-pemahaman
komunisme kepada para pelajar turkistan. banyak daerah yang semula telah terbebaskan atas
kepemimpinan osman batur kini jatuh lagi dalam kekuasaan cina.
Mustafa yang telah lama menahan rindu kepada istri dan anaknya kemudian pergi
mencarinya ke kasygar bersama sahabatnya mansyur darga, namum malangnya mereka,
sesampainya disana mereka menemui kenyataan yang pahit, mansyur berhasil bertemu dengan
istrinya, tapi kini istrinya telah menjadi budak pemuas nafsu para perwira cina, berbeda halnya
dengan mustafa yang setelah sampai dikediaman istrinya, ia tidak menemukan istrinya
melaikan penghuni baru yang menempati rumah itu, yang menurut tetangganya istrinya telah
pergi untuk menyelamatkan diri bersama para pengungsi, namun entah pergi kemana.
Keesokan harinya mereka pergi ke komul untuk mencari istri dan anak mustafa, tapi di
tengah perjalanan mereka melihat para komunis yang sedang menganiaya orang-orang
turkistan yang hendak melaksanakan shalat di masjid, karna masjid itu hendak mereka jadikan
gudang perindustrian mereka . Mustafa berniat menghindari hal itu, berbeda halnya dengan
maansyur yang kini telah lari ke arah mereka, menaiki tangga di kubah masjid dan menembaki
mereka sampai mereka mati.
Kebahagiaan terpancar di wajah orang-orang muslim itu, mereka lalu melaksanakan
shalat bersama mansyur yang menjadi imam mereka, namun di pertengahan shalat mereka
tentara komunis datang dan membantai mereka semua, mustafa yang menyaksikan hal itu
hanya bisa menangis dan kemudian melanjutkan perjalanannya ke komul.
Sesampainya di komul ternyata ia tidak menemukan istri dan anaknya, ia pun segera
pergi ke barkul pusat berkumpulnya para pejuang yang di pimpin oleh osman batur. Mereka
masih melakukan perlawanan terhadap penjajah meskipun sudah tinggal sedikit harapan untuk
bisa mendapatkan kembali kemerdekaan turkistan. Sampai pada akhirnya osman batur
pememimpin mereka ditangkap oleh pihak komunis dan akan dijatuhi hukuman mati. Dia di
hukum gantung di hadapan sembilan puluh ribu warga turkistan dengan penjagaan yang sengat
ketat.
Setelah kematian osman batur, para pejuang turkistan tidak memiliki pemimpin lagi,
mereka yang jumlahnya dua puluh ribu orang telah sangat resah mengalami penjajahan kaum
komunis kini akan pergi mengungngsi ke daerah kashmir menyusul para pengungsi yang telah
terlebih dahulu pergi kesana. Mustafa ikut mengungsi bersama mereka. Perjalanan mereka
banyak mengalami rintangan dari kejaran para komunis dan juga jarak dan medan yang
ditempuh, mereka diburu dan ditembaki dari belakang, sampai-sampai jumlah mereka yang
awalnya dupuluh ribu hanya tinggal tiga ratusan orang saja yang berhasil sampai ke kashmir
dengan selamat.
Sesampainya di sana mustafa bertemu dengan naghmah dan anak mereka, rindu yang
telah lama ia alami telah terobati dengan pertemuan ini meskipun dalam pertemuan di kamp
pengungsian. Setelah lama melepas rindu kepada istri dan anaknya mustafa mengatakan ke
inginannya kepada istri dan anaknya, yaitu keinginannya untuk pergi ke tanah suci ke baitullah
mengadukan apa yang dialaminya kepada sang pencipta dan berharap kaum muslimin akan
tergerak hatinya untuk membela islam yang terdzolimi di tanah airnya.
“Demikianlah kisah negriku, negri turkistan yang telah hilang”. Begitulah kata-kata
yang menjadi penutup novel layali turkistan ini.

B. Unsur intrinsik dan ekstrinsik.


Berikut ini adalah unsur-unsur intrinsik dalam novel najib al-kailani :
a. tema
novel ini bertemakan kisah perjuangan melawan penjajahan, romansa kisah percintaan
yang di alami oleh mustafa dan naghmatul lail.
b. tokoh
tokoh-tokoh yang ada dalam novel ini antara lain :
- Raja komul
- Putri komul
- Khajah niaz haji
- Naghmatul lail
- Mustafa murad hadrad
- Mansyur darga
- Osman batur
- Jendral cina
- Pao din
c. latar
latar kisah dalam novel ini berlatarkan negri turkistan pada masa perang dunia kedua,
di waktu siang, malam dan juga tahun
d. sudut pandang
sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah orang pertama, yaitu “ aku’.
e. alur
alur dalam novel ini merupan alur campuran.
f. pesan moral
novel ini mengajarkan kita tentang perjuangan dan pantang menyerah dalam
memperjuangkan hidup islam dan tanah air.
Berikut ini merupakan unsur ekstrinsik dalam novel ini :
a. unsur biografi
Novel ini merupakan karya sastrawan terkenal Najib Kailani. Nama lengkapnya ialah
Najib Ibrahim bin Abd Al-Lathif Al-Kailani yang lahir pada 10 Juni 1931 di Syarsyabah,
sebuah desa di wilayah barat Republik Arab Mesir
Ia adalah salah satu sastrawan Arab penggagas Sastra Islam dan Teater Islam. Seperti
beberapa sastrawan di Indonesia yang melahirkan karya yang mengandung kritik terhadap
permasalahan sosial, ditambah dengan perebedaan ideologi dengan pemerintah yang berkuasa
pada saat itu, Najib Kailani pernah dipenjara selama 10 tahun ketika ia masih mengenyam
pendidikan tahun keempat di Fakultas Kedokteran Universitas Kairo. 
Selanjutnya ia keluar masuk penjara dan mendapatkan penyiksaan karena ia adalah
salah satu anggota Ikhwanul Muslimin. Yang mana pada saat itu, menjadi oposisi
pemerintahan Mesir yang sedang berkuasa.
Tulisan-tulisan Najib Kailani sangat unik dan menarik. Kar-yanya lahir dari
penghayatan mendalam terhadap nilai-nilai kemanusiaan, persaudaraan dan cinta. Karyanya
lahir dari himpitan dan tekanan kezaliman, terutama berbagai bentuk penyiksaan dan
intimidasi di penjara. Semuanya ia tuangkan dalam lebih dari 50 buku, berupa novel,
kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan naskah drama. Selain itu, ia tuangkan juga dalam
ratusan artikel ilmiyah yang tersebar di berbagai majalah dan surat kabar.

Pada saat di penjara, novelnya al-Thariq al-Thawil (Jalan Panjang) meraih


penghargaan karya terbaik dalam lomba menulis cerita yang diadakan Kementerian
Pendidikan dan Pengajaran Mesir. Novel yang bercerita tentang Perang Dunia II. Saat itu, ia
menggunakan nama pena, bukan nama aslinya. Dan baru diketahui nama aslinya setelah
pengumuman pemenang lomba.

b. unsur nilai
najib al-kailani dikenal sebagai penulis yang selalu menyelipkan nilai-nilai
keagamaan dalam karyanya, begitu juga dengan novel ini, selain nilai perjuangan yang beliau
tuliskan, baliau juga menyelipkan nilai keislaman dalam novel ini.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Layali Turkistan, sebuah novel tentang perjuangan mengembalikan tanah air kepada
rakyatnya. Cina dan Rusia yang berideologi komunisme menyerang negeri Turkistan dan
memporakporandakan persendian agama dan negara Turkistan. 
Mereka menghancurkan tempat ibadah untuk dijadikan kantor intelejen ataupun
gedung lainnya, membakar mushaf-mushaf kuno sebagai penghangat tubuh mereka di malam
hari, para penjajah pun merobek jilbab dan baju para perempuan Turkistan serta memaksa
mereka untuk menikah dengan perwira dan pendatang dari Cina. Selain itu para mahasiswa
dan ulama juga mendapat penyiksaan meski mereka tak pernah angkat senjata. Mereka pun
menghasut pejuang Turkistan dengan propaganda palsu agar rakyat Turkistan membenci para
pejuang kemerdekaan Turkistan. Pun pejuang Turkistan yang melarikan diri akan diculik
keluarganya, lalu dipenjara dan disiksa.
Rakyat Turkistan memberikan perlawanan terhadap penjajah Cina dan Rusia dengen
melakukan penyerangan kembali tentara Cina dan Rusia, mengambil alih kembali wilayah-
wilayah yang telah dikuasai penjajah, membebaskan para tawanan, mengobarkan semangat
revolusi kemerdekaan dan bersatu untuk kemerdekaan Turkistan.
Novel ini mengajarkan kita arti perjuangan, dan pengharapan hanya kepada allah
tuhan semesta alam apapun yang terjadi, berbaik sangka atas ketetapan allah adalah hal
terbaik yang bisa kita lakukan dalam setiap keadaan.
DAFTAR PUSTAKA

Al-kailani, najib. 1778. Layali turkistan, 20 kairo : kitab Al-mukhtar.


El-shirazy, habiburrahman. 2007. Nights in turkistan. Jakarta timur ; zikrul hakim

Anda mungkin juga menyukai